Anda di halaman 1dari 12

BAB I

1. Mempelajari PROSES TENDER dari proyek tersebut, dimulai dari


mempersiapkan dokumen tender sampai dengan dikeluarkan Surat Pelulusan
dari pemberi tugas.
1.1

Prosedur dan proses pelelangan ( TENDER )

Tender adalah tawaran untuk mengajukan harga, memborong pekerjaan,


atau menyediakan barang yang diberikan oleh perusahaan swasta besar atau
pemerintah kepada perusahaan-perusahaan lain. Mengikuti Tender adalah salah
satu cara untuk mendapatkan kontrak bisnis dalam skala besar atau
memperluas usaha . Banyak perusahaan yang secara teratur menyelenggarakan
tender. Beberapa Instansi pemerintah kini bahkan memuat semua tender dan
investasi pemerintah di media cetak agar siapapun dapat mengikutinya.
Proses Tender adalah proses yang penuh persaingan sehingga amatlah
penting untuk mencantumkan penawaran yang kompetitif di dalam proposal
document tender. Mengajukan penawaran melalui tender tidak memberikan
jaminan keberhasilan dalam bentuk apapun.
Tender dilaksanakan melalui suatu sistem Pelelangan umum atau
Pelelangan Terbatas bagi para pengusaha yang telah memenuhi syarat-syarat
dan standar kualifikasi sebagai peserta Tender/Pelelangan.
Proses tender diawali adanya keinginan oleh Owner (Pemerintah/Swasta )
untuk membangun bangunan, jika owner memiliki visi rencana langsung
menyerahkan kepada konsultan rencana ,jika tidak ada visi rencana maka owner
menyerahkan kepada konsultan perencana dan jika tidak ada proses tender
maka proyek dilakukan dengan proses EPC ( Engineering Procurement
Construction ). Pada tempat Kerja Praktek kami yang berlokasi di jalan RE.
Martadinata No. 69, Kelurahan Dendengan Luar, Kecamatan Paal Dua Kota
Manado. Dengan Owner Perusahaan Daihatsu Contractor PT. SURYACENDRA
PURAMEGAH, consultan perencana TRIMITRA ASRITAMA dan consultan pengawas
ARSITEK ARUPADATU . Proses Tender yang dilakukan adalah proses tender
terbuka.
Prosedur dan proses pelelangan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perencanaan pekerjaan yang akan dilelang tender
2. Document pekerjaan yang akan dilelang :
a. Gambar pelaksanaan Secara detail
b. BOQ ( Bill Of Quantity )
c. Spesipikasi teknis / SPEK
- Material yang digunakan ( Merk / Spek )
- Waktu Pelaksanaan ( Time Schedule )
d. R.K.S. ( Rencana Kerja dan Syarat)
3. Koordinasi Intern Owner membahas pekerjaan yang akan dilelang
- Team perencana ( User )
- Team pengadaan ( Purchasing )
- Team Audit ( Budget kontrol )
- Team Keuangan
TEAM TERSEBUT DIATAS DISEBUT MANAJEMEN

4. Undangan tender ke Kontraktor (Constraction Beat Letter Invitation)


5. Rapat tender Owner ( User ) dan kontraktor
Aanwijzing ( Rapat Penjelasan Tender )
Pertemuan ini diadakan untuk tatap muka antara para peminat pekerjaan/calon
kontraktor dengan pihak pemilik. Dalam hal ini pemilik diwakili oleh konsultan
perencana.
Biasanya
untuk
proyek-proyek
pemerintah
rapat
ini
diselenggarakan oleh panitia pelelangan. Pembicaraan berkisar kepada dua
bidang yaitu bidang administratif dan bidang teknis proyek (survey lapangan).
a. Masalah administrasi
- Bentuk kontrak yang akan dibuat
- System pembayaran
- Waktu pelaksanaan pekerjaan
- Usulan kontraktor
b. Survey lapangan
Pencocokan gambar dengan kondisi lapangan yang akan dilaksanakan dan
penghitungan ulang BOQ akhir antara kontraktor peserta tender dengan
pemberi tugas .
Hasil dari pertemuan ini dibuatkan Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing) dan
ditanda tangani oleh dua wakil dari calon peserta pekerjaan, tergantung dari
peraturan pelelangan setempat . Dokumen Berita Acara ini kemudian menjadi
bagian yang mengikat sebagai dokumen tender tambahan (addendum) dan
untuk acuan pembuatan kontrak.
6.

Penawaran harga dari kontraktor


Diambil dokumen sebagai dasar mempelajari penawaran, dihitung kembali
(kemudian muncul gambar koreksi) bagi kontraktor yang disesuaikan oleh
hasil perhitungan dari QS (Quantity Surveyor).

7.

Tahap Penilaian dan Klarifikasi hasil document tender


Penilaian dilakukan oleh Owner dan Perencana yang memiliki hak Progratif

8.

Undangan Negosiasi tender

9.

Buka tender ( menentukan pemenang pekerjaan )

10. Pembuatan Berita Acara Negosiasi dan penunjukan pemenang


11. Pembuatan Kontrak Kerja ( SPK, Perjanjian Kerja Sama atau PO )
Proyek Non Pemerintah
Berhubung Proyek tempat Kerja Praktek kami adalah Proyek Non Pemerintah
maka hasil maka penetapan dan penunjukkan dilakukan dengan cara
sbebagai berikut :

Calon peserta yang telah diputuskan untuk memenangkan tender ini oleh
panitia evaluasi
kemudian diberitahu secara tertulis, dan sifat
pemberitahuannya dapat terdiri dari dua hal yaitu:
- Dengan memakai SPK (Surat Perintah Kerja).
- Dengan memakai Surat Pemberitahuan (Letter of Award) yang isinya
menjelaskan bahwa calon kontraktor telah menang.

Bagan Proses Pra


Tender

OWNE
R

Konsultan
Perencana
(Trimitra Asritama)
ECP
(Engineering
construction
procurement)

Divisi
Perencan
a

Diskusi (Term Of
Reference)
Mencatat keinginan
Divisi Pengadaan
(Barang dan
Pemberdayaan
Manusia)

HIRE
(Perorangan/Badan
Hukum)

Ide Dasar (Pre


Liminary Design)/Pra
Rencana Awal)

ok

Bagan Tahap Tender


Mengundang
Kontraktor
(Surat Undangan

Membuat gambar-gambar
yang digunakan sebagai
lampiran dok. Tender (gbr
detail, struktur,ME)
Lelang
Penawaran

Harga

QS (Quantity Surveyor)
Memeriksa Estimasi
Hitungan (BOQ) dan fee
kontraktor

Diberikan dokumen tender


kepada kontraktor-kontraktor
(dicek/dikoreksi oleh
kontraktor)

Apakah ada perbedaan volume yang


dihitung antara perencana awal dan
kontraktor Tahap Penilaian
Dilakukan oleh Owner dan
Konsultan Perencana . Yang
dinilai adalah
Site
Management
Cost
keuntungan)

Klarifikasi
Tender
dilakukan

Diumumkan
surat
pemenang
tender
melalui email pemenang

Surat
Tugas

1.2 Mempelajari cara bagaimana kontraktor mengikuti tender proyek


Bagan Tahap Tender

Mengundang
Kontraktor
(Surat Undangan

Lelang
Penawaran

Harga

Diberikan dokumen tender


kepada kontraktor-kontraktor
(dicek/dikoreksi oleh
kontraktor)

Apakah ada perbedaan volume yang


dihitung antara perencana awal
dan kontraktor
Tahap Penilaian
Dilakukan oleh Owner dan
Konsultan Perencana . Yang
dinilai adalah
Site
Management
Cost
keuntungan)

Klarifikasi
Tender
dilakukan

Diumumkan
surat
pemenang tender melalui
email pemenang
Surat
Tugas

1.3

Mempelajari Organisasi Proyek secara keseluruhan antar Pemberi Tugas,


Perencana dan Pelaksana serta instansi yang berkompeten
BAGAN ORGANISASI PROYEK

OWNER
Perusaha

Perencana QS
TRIMITRA

Construction
Management
Consultan
Contractor
ESPE

ORGANISASI PELAKSANAAN KONSTRUKSI


BOD (Board Of
Director)
Kadiv.
Operasional
Bagian Sipil
Project
Manager
Site

.
Safety

Enggineri
ng

Mechani
Asst

Superviso
Mando
Kep.
Tukang

Draft

Q
S

Survey

Log.
Adm
Warehouse
Adm

Hubungan Kerja Antara Unsur-unsur Proyek


Tukang
Pekerj

Tugas-tugas unsur-unsur organisasi proyek pada kontraktor adalah sebagai


berikut:

Project Manager
Wakil dari perusahaan yang memimpin tim kontraktor pada sebuah proyek.
Adapun tugas dan tanggung jawab Project Manager adalah sebagai berikut:

Melaksanakan kebijakan dan keputusan berdasarkan kontrak kerja yang


sudah dibuat dan menyediakan semua sarana dan kelengkapan yang
diperlukan untuk menyelenggarakan pengawasan pada sebuah proyek
sesuai tugas dan wewenang secara tepat, efisien, dan efektif.
Mengelola proses produksi (perencana, pelaksana, dan pengendalian)
beserta penunjangan untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
Mengelola kegiatan perencanaan, monitoring, evaluasi, dan pengendalian
pekerjaan.
Menyelenggarakan hubungan baik dengan pihak-pihak terkait untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan/proses produksi.
Menyelenggarakan pengadaan, penempatan dan pengembangan SDM.

Site Manager

Menerima dan mempelajari gambar desain dan spesifikasi teknis proyek.


Berkoordinasi dengan Engineer dalam pembuatan dan pengecekan
gambar kerja.
Berkoordinasi dengan Project Coordinator dan Engineer dalam pembuatan
Time Schedule dan metode pelaksanaan pekerjaan.
Memberikan instruksi kerja kepada pelaksana sesuai denga gambar kerja,
Time Schedule dan metode pelaksanaan yang telah dibuat.
Mengawasi jalannya pekerjaan dan mengontrol mutu pekerjaan.

Menghentikan pelaksanaan pekerjaan bila hasil pekerjaan tidak memenuhi


standar mutu yang telah ditetapkan.
Berkoordinasi dengan Pelaksana dalam hal pengadaan tenaga kerja.
Berkoordinasi dengan Project Coordinator dalam hal pelaksanaan
pekerjaan oleh subkontraktor.
Mengatur kinerja para pekerja dan subkontraktor agar selesai sesuai
jadwal dengan mutu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Melakukan penilaian atas kinerja para pekerja dan subkontraktor.
Berkoordinasi dengan Engineer dan Logistic dalam pengadaan material di
lapangan dengan memperhatikan jumlah, spesifikasi teknis dan jadwal
pengiriman material oleh pemasok.
Bertanggung jawab kepada Project Coordinator atas keberhasilan proyek
mulai dari persiapan hingga penyerahan proyek.

Engineer Architect

Mengontrol gambar
Membuat soft drawing (gambar rencana) dan as built drawing (gambar
ulang).
Menentukan material finishing (keramik, cat, dan lain-lain).
Mengkoodinasi pelaksanaan semua pekerjaan bidang arsitek.

Engineer Structure
Menentukan metode pelaksanaan pekerjaan struktur.
Mengontrol kualitas hasil pekerjaan.
Mengontrol material.
Rekayasa teknik.
Mengontrol spek teknis beton, besi dan lain-lain
Membantu site manager.

Safety (K3L = Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan


Hidup)

Memantau setiap pelaksanaan pekerjaan di lapangan, agar memenuhi


standart keamanan sesuai prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dan
lingkungan (K3L).
Membuat laporan bulanan tentang pelaksanaan dan pengawasan K3L di
proyek.
Bertanggung jawab kepada Project Coordinator atas pelaksanaan/
penerapan K3.

Quality Control (QA/QC)

Mengawasi seluruh jalannya pekerjaan mengontrol mutu dan metode


pelaksanaan pekerjaan yang digunakan.
Mengontrol kualitas pekerjaan agar sesuai dengan syarat-syarat teknis
(RKS).
Melakukan pengujian-pengujian di laboratorium untuk mengontrol kualitas
pekerjaan.

Bertanggung jawab kepada Project Coordinator dalam melaporkan hasil


kontrol kualitas yang dilakukan.

Surveyor

Membuat rencana prioritas urutan pelaksanaan pekerjaan pengukuran.


Mencari titik tetap yang telah ada disekitar lokasi pekerjaan.
Melaksanakan seluruh pengukuran untuk gambar pekerjaan terakhir (as
built drawing).
Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk pengukuran dan uitzet di
lokasi proyek.
Melakukan pengukuran dan pematokan dilokasi proyek.
Berkoordinasi dengan Supervisor pada saat melakukan pekerjaan
pengukuran dan pematokan di lokasi proyek.

Logistic

Melakukan monitoring pengiriman barang untuk menjamin ketapatan


waktu.
Mengajukan surat permintaan material sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
Membuat laporan penerimaan material.
Membantu kelancaran proyek dalam hal pengadaan material.
Memantau dan mengarahkan pengadaan, penggunaan dan pencataan
BBM, tenaga (operator dan mekanik) agar efektif dan efisien.
Pengupahan tenaga kerja, baik staff kantor dan tenaga kerja di lapangan.

Mechanic

Mengontrol dan menganalisa penggunaan mesin atau peralatan agar


pekerjaan menjadi efektif dan efisien.
Membantu kelancaran proyek dalam hal pengadaan alat berat atau mesin.
Membuat laporan penggunaan alat berat dan mesin.
Berkoordinasi dengan supervisor/pelaksana dalam melaksanakan
pekerjaan.

Supervisor (Pelaksana)

Mengarahkan mandor untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan


gambar kerja dan RKS.
Menyusun laporan harian realisasi pekerjaan.
Memantau dan mengontrol pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan
gambar kerja dan RKS.

Drafter

Membuat gambar pelaksanaan/gambar shop drawing.


Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata di lapangan.
Menjelaskan kepada pelaksana lapangan/surveyor.
Membuat gambar akhir pekerjaan/asbuilt drawing.

Quantity Surveyor (QS)

Menghitung luas (m2) pekerjaan bangunan seperti pasangan batu bata,


plesteran, dan lain-lain.
Menghitung volume (m2) pekerjaan seperti pekerjaan beton, screed lantai,
dan lain-lain.
Menghitung volume (kg) pada pekerjaan besi beton bertulang, aluminium,
dan lain-lain.
Bekerja sama dengan logistic atau pengadaan barang untuk memberi
informasi kebutuhan material yang harus didatangkan ke lokasi proyek
pembangunan.
Menghitung volume pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan dan
sisa pekerjaan untuk keperluan pembuatan opname mandor/pemborong
dan untuk keperluan engineering dalam membuat schedule pekerjaan
pelaksanaan pembangunan.
Menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam setiap item
pekerjaan bangunan.
Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai atau belum.
Mengecek setiap gambar shop drawing baru apakah terjadi perubahan
dari apa yang sudah dihitung sebelumnya, jika terjadi perubahan maka
tugas quantity surveyor adalah menghitung ulang volume pekerjaan atau
menghitung pada item pekerjaan tambah kurang saja.

Mandor

Bertanggung jawab atas pekerjaannya sesuai dengan bagian masingmasing (mandor batu dan beton, mandor besi, mandor finishing dan lainlain).
Mengawasi jalannya pekerjaan sesuai dengan bagiannya masing-masing
(mandor batu dan beton, mandor besi, mandor finishing dan lain-lain).
Memberikan laporan kepada pelaksana bila terjadi hambatan kerja

1.4 Mempelajari ANALISA HARGA, bagaimana mendapatkan harga satuan secara


garis besar
Harga satuan pekerjaan adalah harga satuan setiap pekerjaan dalam
pekerjaan konstruksi. Ruang lingkupnya adalah gedung, bangunan air, jalan,
jembatan, bandara, bangunan konstruksi baja, termasuk rumah tinggal.
Untuk menentukan harga satuan pekerjaan tersebut maka harus
menggunakan AHS-SNI. Dalam AHS-SNI ukuran untuk menentukan harga
satuan pekerjaan, maka setiap bahan atau tenaga yang diperlukan diberi
angka koefisien. Angka koefisien inilah sebagai rumus atau pedoman yang
dijadikan alat pengali terhadap volume pekerjaan, harga material, dan upah
kerja sehingga menhasilkan harga satuan untuk setiap pekerjaan. Analisa
harga Satuan Pekerjaan Konstruksi (AHS-SNI) diterbitkan seiap tahun. Yang
berubah dari setiap terbitan AHS-SNI biasanya harga satuan bahan dan upah,
sedangkan koefisien AHS relatif tidak berubah.

BAB III
SUPERVISI PENGAWASAN PEKERJAAN DIREKSI

3.1 Tugas dan tanggung jawab superviser dalam pekerjaan, baik secara teknis
maupun administrasi dengan contoh contoh kenyataan dilapangan.
Supervisor adalah Pekerja yang berhubungan langsung dengan
manajer. Namun dalam konteks tanggung jawab, Supervisor mempunyai
tugas yang tidak mudah. Dalam banyak kasus, Supervisor memiliki tugas
strategis karena langsung terjun di lapangan melaksanakan semua rencana
yang telah ditetapkan Manajer. Supervisor memiliki bawahan dalam struktur
organisasi disebut Pekerja Non Manajerial atau Staf. Dalam beberapa
industri Supervisor tidak memiliki Staf Bawahan. Hal ini menyebabkan
Supervisor mempunyai kedudukan istimewa di dalam perusahaan.
Supervisor bersama Staf bawahannya, menentukan selesai tidaknya
pekerjaan (proyek) yang telah direncan sesuai strategi pada perusahaan.
Supervisor mempunyai peran penting dalam menjaga hubungan Antara
Supervisor dengan Manager, Supervisor dengan Staf dan Manager dengan
Staf.
Tugas dan Tanggung jawab Superviser
1. Mengawasi semua pekerjaan dilapangan
2. Mengarahkan dan menanggapi segala masalah pekerjaan dilapangan baik
dari kontraktor apabila ada pertanyaan atas proses pekerjaan
3. Memahami gambar pelaksanaan pekerjaan
4. Memberikan pemecahan masalah atas kesulitan-kesulitan yang terjadi
pada proses pelaksanaan pekerjaan

5. Membuat laporan progress pekerjaan lapangan bersama kontraktor dan


akan diajukan kepada owner
6. Mengumpulkan data dokumentasi foto pekerjaan
7. Melakukan evaluasi pekerjaan di lapangan mengenai kendala di lapangan
disertai dengan contoh-contoh yang terjadi di lapangan misalnya: terjadi
perubahan desain gambar maka akan diajukan kepada pihak perencana
dengan melakukan diskusi
3.2 Prosedur Pelaksanaan Pembayaran Terjamin
Prosedur

1. Pencapaian Progress
2. Menyiapkan Laporan (Dokumentasi, gambar, approvel material ) di
bukukan dalam 1 laporan dan diajukan ke owner
3. Kendala-kendala di lapangan

Anda mungkin juga menyukai