Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
DEFINISI
Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi (neontus) yang lahir dengan
memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau 2499 gram (Aziz, Alimul
2005 )
Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram tanpa memperhatikan usia gestasi (Wong,
Donna L, 2003)
Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram ( berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam
setelah lahir ).
Klasifikasi BBLR:
1. Berdasarkan ukuran
a.
Berat badan lahir rendah yaitu bayi yang lahir dengan berat badan
antara 1501 sampai 2500 gram.
b.
Berat badan lahir sangat rendah yaitu bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 1500 gram.
Prematuritas murni
Yaitu neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan
mempunyai berat badan sesuai denganm berat badan untukmasa
kehamilan.
b.
Dismaturitas
Yaitu bayi lahit dengan beraty badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam
preterm, term, dan postterm. Sering disebut bayi kecil masa
kehamilan ( KMK).
B. PATHWAYS
Faktor ibu (Umur ibu pada dibawah 20
tahun dan diatas 35 th, Perdarahan
antepartum, Bahan teratogonik, penyakit
kronis)
BBLR
Lemak sub
kutan <<
Penguapan
bertambah,
metabolisme
menurun
Pusat
pengaturan
suhu di
hipotalamus
immatur
Paru immatur,
surfaktan <<,
otot pernapasan
lemah
Pengembangan
paru tdk
maksimal
Penurunan
energi
Gastrointestinal
immatur
Absorbsi <<,
motilitas usus <<
Nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
Immunitas
immatur
Pembentukan antibodi
& fagositosis <<, reaksi
terhadap infeksi <<
Sistem
hematologi
immatur
Faktor pembekuan
darah <<,
pembuluh darah
rapuh
Resiko infeksi
Resiko
perdarahan
Penatalaksanaan
a. Penanganan bayi
Semakin kecil bayi dan semakin prematur bayi, maka semakin
besar perawatan yang diperlukan karena kemungkinan terjadi
serangan sianosis lebih besar. Semua perawatan bayi harus
dilakukan didalam inkubator.
b. Pengaturan suhu tubuh
Bayi dengan berat lahir rendah mempunyai kesulitan dalam
mempertahankan suhu tubuh. Bayi akan berkembang secara
memuaskan jika suhu rektal dipertahankan antara 35,50 c s/d 370 c.
Bayi berat rendah harus diasuh dalam suatu suhu lingkungan
dimana suhu normal tubuhnya dipertahankan dengan usaha
metabolik yang minimal. Bayi berat rendah yang dirawat dalam
suatu tempat tidur terbuka juga memerlukan pengendalian
lingkungan secara seksama. Suhu perawatan harus diatas 25
C,
bagi bayi yang berat sekitar 2000 gram dan sampai 300 C untuk
bayi dengan berat kurang dari 2000 gram.
c. Penggunaan inkubator
Bayi dengan berat badan lahir rendah harus dirawat didalam
inkubator. Prosedur perawatan dapat dilakukan melalui jendela
atau lengan baju. Sebelum memasukkan bayi kedalam
inkubator, terlebih dahulu dihangatkan sampai suhu sekitar 29,4
C, untuk bayi dengan berat 1,7 kg dan 32,2 0C untuk bayi yang
lebih kecil. Bayi dirawat dalam keadaan telanjang, hal ini
memungkinkan pernafasan yang adekuat bayi dapat bergerak
tanpa dibatasi pakaian, observasi terhadap pernafasan lebih
mudah.
d. Pemberian oksigen
Ekspansi paru yang buruk merupakan masalah serius bagi bayi
preterm BBLR, akibat tidak adanya alveoli dan surfaktan.
Konsentrasi
O2 yang
diberikan
sekitar
30-35%
dengan
Jmlh ml/kg BB
50- 65
100
125
150
160
175
200
225
175
150
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan glucose darah terhadap hipoglikemia
:-
b. TTV
: mata merapat
o Hidung
o Mulut
d. Dada
e. Abdomen
: distensi abdomen akibat dari
motilitas usus berkurang
f. Kulit
: kulit kemerahan atau tembus
pandang, warna mungkin merah. muda/kebiruan, sianosis/pucat,
lanugo terdistribusi secara luas diseluruh tubuh.
g. Ekstrimitas
: paha abduksi, sendi lutut / kaki
fleksi-lurus
5. Riwayat Nutrisi dan Cairan
Pemberian makanan secara dini dianjurkan untuk membantu mencegah
terjadinya hipoglikemia dan hiperbillirubin. ASI merupakan pilihan
Tujuan
: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam
tidak terjadi infeksi
Kriteria hasil :
o Tidak ada tanda-tanda infeksi(tumor,dolor,rubor,calor,fungsiolaesa)
o Suhu tubuh normal (36,5-37oC)
Intervensi
a. Monitor tanda-tanda infeksi(tumor,dolor,rubor,calor,fungsiolaesa)
b. Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan bayi
c. Anjurkan kepada ibu bayi untuk memakai jas saat masuk ruang bayi
dan sebelum dan/sesudah kontak cuci tangan
d. Barikan gizi (ASI/PASI) secara adekuat
e. Pastikan alat yang kontak dengan bayi bersih/steril
f. Berikan antibiotika sesuai program
g. Lakukan perawatan tali pusat setiap hari
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Alimul Aziz. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta : Medika Salemba. 2005
2. Doenges, Marilynn E. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman
Joanne
&
Bulechek,
Gloria
M.Nursing
Intervensions
Classification.Mosby
5. Nanda.Panduan Diagnosa Keperawatan 2005-2006.Jakarta: Prima Medika, 2005
6. Nelson, Robert M.Kliegman, Ann M.Arvin.Ilmu Kesehatan Anak Edisi
15.Jakarta:EGC,1999
7. Wong, Donna L. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC. 2003