Pernafasan
Pernafasan
PENDAHULUAN
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan pemberian oksigen melalui nasal kanule adalah memberikan terapi oksigen
dengan konsentrasi rendah, kemudian bertujuan memberikan terapi oksigen tanpa
harus ada interuksi aktivitas lain, seperti makan dan minum.
Indikasi pada pemberian oksigen melalui nasal kanul diberikan pada pasien
PPOK (paru-paru obstruksi kronik).
Kontraindikasi pada pemberian oksigen melalui nasal kanule adalah jika klien
terdapat obstruksi nasal maka hindari pemakaian nasal kanule, juga menghindari
pemberian oksigen melalui nasal kanule pada klien yang membutuhkan kecepatan
aliran >6 L/menit dan konsentrasi >44%.
Keuntungan pemberian oksigen melalui nasal kanule adalah toleransi klien
baik, pemasangannya mudah, klien bebas untuk makan dan minum, harga lebih
murah.
Kerugian pemberian oksigen melalui nasal kanule adalah mudah terlepas,
tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplai oksigen berkurang
jika klien bernafas lewat mulut, mengiritasi selaput lendir, nyeri sinus.
Aliran oksigen dalam nasal prongs/nasal kanule sebanyak 1 - 6 liter / menit
menghasilkan 02 dengan konsentrasi 24 - 44 % tergantung pada pola ventilasi pasien.
3
Ada beberapa prosedur dalam pemberian oksigen melalui nasal kanule yang
harus disiapkan, diantaranya persiapan alat. Ada beberapa alat yang harus
dipersiapkan dalam memberikan oksigen melalui nasal kanule seperti tabung oksigen
lengkap dengan manometer dan sarung tangan oksigen; flow meter(pengukur aliran);
Humidifier (yang sudah diisi dengan aquadest); selang oksigen; Nasal kanule.
Persiapan lingkungan, dengan menjaga privasi klien. Persiapan klien; jelaskan tujuan
dan prosedur yang akan dilakukan; beri klien duduk semi fowler di tempat tidur atau
di kursi,sampai klien merasa nyaman.
Terakhir yaitu langkah-langkah dalam pemberian oksigen melalui nasal
kanule. Pertama-tama perawat mencuci tangan; memakai handscoon; sambung kanule
ke selang oksigen dari humidifier; putar tombol flow meter sampai kecepatan yang
diprogramkan dan mencoba aliran pada muka melalui ujung selang; masukan cabang
kanule ke dalam lubang hidung klien kurang 1-2 cm dan kaitkan tali dibelakang
telingah klien, lalu rapatkan pengatur selang oksigen di bawah dagu klien; minta klien
untuk selalu menarik napas melalui hidung;
Pemberian oksigen melalui nasal kateter merupakan suatu alat sederhana yang
dapat memberikan oksigen secara kontinyu.
Indikasi pemberian oksigen melalui nasal kateter yaitu diberikan pada pasien
yang membutuhkan terapi oksigen jangka pendek dengan konsentrasi rendah sampai
sedang.
Kontraindikasi pemberian oksigen melalui nasal kateter yaitu fraktur dasar
tengkorak kepala, trauma maksilofasial, dan obstruksi nasal.
4
yang tinggi tapi dengan aliran yang rendah. Adapun teknik yang digunakan adalah
sebagai berikut:
2.3.1 Sungkup Muka (Masker) Sederhana/Simple Face Mask
Pemberian oksigen melalui sungkup muka sederhana memberikan oksigen
jangka pendek, kontinyu atau selang seling serta konsentrasi oksigen yang diberikan
dari tingkat rendah sampai sedang.
5-6 Liter/menit : 40 %
Hal-hal yang harus diperhatikan (Ni Luh Suciati, 2010), sebelum dipasang ke
pasien isi O2 ke dalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong dengan
sungkup minimal 2/3 bagian kantong reservoir, memasang kapas kering di daerah
yang tertekan sungkup dan tali pengikat untuk mencegah iritasi kulit, jangan sampai
kantong oksigen terlipat atau mengempes karena apabila ini terjadi, aliran yang
rendah dapat menyebabkan pasien menghirup sejumlah besar karbondioksida.
2.3.3 Sungkup Muka (Masker) dengan Kantong Non-Rebreathing
Pemberian oksigen melalui non-rebreathing mask mengalirkan oksigen dengan
konsentrasi oksigen sampai 80-100% dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Prinsip
alat ini yaitu udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi karena mempunyai
2 katup, 1 katup terbuka pada saat inspirasi dan tertutup pada saat ekspirasi, dan ada 1
katup lagi yang fungsinya mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan
membuka pada saat ekspirasi (Ni Luh Suciati, 2010).
konsentrasi oksigen yang diperoleh bisa tinggi bahkan sampai 100%, tidak
sehingga tidak memungkinkan untuk makan dan batuk, terjadi aspirasi bila pasien
muntah terutama ketika pasien tidak sadar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan (Ni Luh Suciati, 2010) dalam pemberian oksigen
melalui sungkup dengan kantong non-rebreathing adalah sebelum dipasang ke pasien isi
O2 ke dalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantong dengan sungkup
minimal 2/3 bagian kantong reservoir, memasang kapas kering pada daerah yang
tertekan sungkup dan tali pengikat untuk mencegah iritasi kulit, perawat harus menjaga
agar semua diafragma karet harus pada tempatnya, menjaga supaya kantong O2 tidak
terlipat/mengempes untuk mencegah bertambahnya CO2.
2.3.4 Venturi Mask
Venturi mask merupakan metode pemberian oksigen yang paling akurat dan dapat
diandalkan untuk konsentrasi oksigen yang tepat melalui cara non invasif. Masker dibuat
sedemikian rupa sehingga memungkinkan udara ruangan bercampur dengan aliran
oksigen yang telah ditetapkan. Masker ini digunakan terutama bagi pasien PPOM karena
memberikan suplemen oksigen tingkat rendah, sehingga menghindari resiko dorongan
hipoksik.
10
Kelebihan gas keluar masker melalui cuff perforasi, membawa gas tersebut bersama
karbondioksida yang dihembuskan. Metode ini memungkinkan konsentrasi oksigen yang
konstan untuk dihirup yang tidak tergantung pada kedalaman dan kecepatan pernafasan.
Masker harus terpasang dengan pas, untuk mencegah oksigen mengalir ke dalam
mata,dan kulit pasien diperiksa terhadap iritasi. Prinsip pemberian oksigen dengan alat
ini yaitu gas yg dialirkan dari tabung akan menuju ke masker yg kemudian akan dihimpit
utk mengatur suplai oksigen sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar dapat
dihisap dan aliran udara yg dihasilkan lebih banyak.
Venturi mask dapat memberikan aliran yg bervariasi : 414 liter/menit dgn
konsentrasi 2450%. Dipakai pd pasien dg tipe ventilasi tidak teratur. (FIO2 24%28%).
Indikasi pemakaian venturi mask adalah Severe chronic obstructive pulmonary
disease; Severe cystic fibrosis; Severe bronchiectasis; Severe neuromuscular/chest wall
disorders; Morbid obesity.
Keuntungan memakai venturi mask adalah konsentrasi oksigen yang diberikan
konstan sesuai dengan petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas
terhadap FiO2, suhu dan kelembaban gas dapat dikontrol, tidak terjadi penumpukan CO2.
Kerugian
menggunakan
venturi
mask
adalah
tidak
dapat
memberikan
oksigen konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan
CO2, kantong oksigen bisa terlipat.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemakaian venturi mask adalah perhatikan
adanya tanda-tanda iritasi pada kulit area pemasangan masker, pastikan masker terpasang
tepat pada pasien sehingga tidak ada kebocoran udara, karena kebocoran udara yang
mengenai mata pasien akan berbahaya, observasi tanda-tanda muntah pasien karena
dapat menyebabkan aspirasi.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita menganggap bahwa pernapasan yang baik sebagai sesuatu yang wajar
sehingga kita menyadari kita secara terus menerus bernapas. Jika ada gangguan dalam
pernapasan baru kita mengingat bahwa oksigen sangatlah penting. Kekurangan
oksigen dalam beberapa menit saja dapat berakibat fatal bagi organ-organ pernapasan
didalam tubuh kita, bahkan bisa mengakibatkan kematian.
Terapi oksigen adalah memberikan aliran gas lebih dari 20 % pada tekanan 1
atmosfer sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam darah Terapi oksigen adalah
pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari yang ditemukan dalam
atmosfer bumi.
3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa dapat mengerti, memahami, dan mengaplikasikan
pemberian terapi oksigen dengan baik dan benar.
12
DAFTAR PUSTAKA
13