Anda di halaman 1dari 2

Transformator

Transformator adalah komponen listrik yang memiliki kemampuan untuk mengubah tingkat
tegangan dan arus. Dengan kumparan (coil) yang dililitkan pada inti. Inti terdiri dari sejumlah
besar lempengan atau plat dari paduan besi dan silikon, berbentuk latter I dan later E. Paduan
ini mengurangi kerugian histerisis magnetik dan meningkatkan resistifitas besi. Waxed paper
or pressbuard sebagai kertas pembungkus lilitan trafo. Spool or formwork sebagai tempat
lilitan coil.
Operasi transformator
Perubahan arus atau tegangan yang membuat tarfo bekerja karena lilitan sekunder diinduksi
oleh medan magnet yang dihasilkan oleh lilitan primer dalam hubungan inti trafo.
Ketika lilitan trafo adalah sama (1 : 1), maka tegangan dan arus input sama dengan tegangan
dan arus keluaran pada trafo. Dalam hal ini trafo hanya berfungsi sebagai isolasi galvanik.
Perhitungan transformer
Luas area inti lilitan = sisi panjang x sisi lebar
42 / luas area inti lilitan = besar tegangan per lilitan (Jumlah lilitan kawat) (42=konstanta)
Jadi untuk menentukan lilitan pada tegangan yang diinginkan pada trafo dengan luas area inti
lilitan yang telah di hitung, maka
Jumlah lilitan = Tegangan yang diinginkan dari trafo x besar tegangan per lilitan

Pada video ini menjelaskan cara membuat sebuah trafo CT (Center Tap).
Dengan luas area inti lilitan = 5 x 3,8 = 19 cm2
Besar tegangan per lilitan = 42 / 19 = 2,21 volt
Jumlah lilitan untuk tegangan 115 volt = 115 x 2,21 = 254 lilitan (primer)
Jumlah lilitan untuk tegang 18 volt = 18 x 2,21 = 40 lilitan (sekunder)
Pembuatan trafo, kumparan primer atau lilitan primer terletak pada awal lilitan atau paling
dekat inti, dililit hingga 254 lilitan. Kemudian kedua ujung kawat menjadi terminal input, dan

dipasang kabel. Kemudian lilitan primer diberi isolasi untuk membungkurs lilitan tersebut
dengan masking tape dan dengan pressboard sebagai pemisah antara lilitan primer dan lilitan
sekunder.
Kemudian menggulung lilitan sekunder trafo dengan dua buah kawat secara bersamaan,
dengan jumlah lilitan sebanyak 40 lilitan. Kemudian terdapat empat kawat terminal, dua
kawat terminal dihubungkan menyilang, dan akan berfungsi sebagai CT (Center Tap) trafo,
dan dua terminal lain sebagai terminal 18 volt. Kemudian lilitan sekunder diberi isolasi untuk
membungkus lilitan tersebut menggunakan masking tape dengan pressboard.
Pada sekunder trafo terdapat liltan tambahan sebagai output tegangan 12 volt, maka
Jumlah lilitan untuk tegang 12 volt = 12 x 2,21 = 27 lilitan (sekunder)
Lilitan sekunder tambahan dililit di atas lilitan sekunder trafo sebanyak 27 lilitan, dan tanpa
ceter tap, terdapat dua terminal output. Kemudian lilitan sekunder diberi isolasi untuk
membungkus lilitan tersebut menggunakan masking tape dengan pressboard.
Setelah itu pemasangan inti silicon iron sheets pada trafo sebagai inti dari belitan trafo.
Pengujian dan pengukuran trafo. Trafo dihubung seri dengan sebuah lampu, dengan kondisi
sekunder trafo open sirkit, maka lampu tidak akan menyala, dan ketika terminal output pada
sekunder dihumbung singkat maka lampu akan menyala. Pengujian pengukuran dengan volt
meter pada terminal CT dan 18 volt makan terukur tegangan 18,6 volt, pengukuran pada
terminal 18 volt dan 18 volt terukur teganga 37,8 volt. Pengukuran pada terminal 0 dan 12
volt terukur tegangan 12,1 volt.

Anda mungkin juga menyukai