Oleh:
Nama
: Ellen Evita
NIM
: B1A015119
Rombongan : C1
Kelompok
:1
Asisten
LAPORAN PRAKTIKUM
STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 2
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sitologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sel. Sel dibagi menjadi sel
tumbuhan dan sel hewan. Sel tumbuhan dan sel hewan tentunya berbeda, salah satu
perbedaan khas yang dimiliki sel tumbuhan dibandingkan sel hewan adalah adanya
dinding sel pada sel tumbuhan yang mengandung bahan selulosa. Dinding sel
berfungsi untuk melindungi isi sel dan memberi bentuk pada sel tumbuhan (Gabriel,
1988). Sel tumbuhan memiliki organel khas yaitu vakuola, plastida, dan dinding sel.
Vakuola terdapat di dalam sitoplasma, berisi cairan sel, memiliki membran tunggal
yang disebut tonoplas yang bersifat semipermeabel (Syamsuri, 1997).
Sel adalah unit struktural dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang
secara independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan
kehidupan lainnya yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel
dikatakan hidup jika sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri kehidupan antara lain
melakukan
aktifitas
metabolisme,
mampu
beradaptasi
dengan
perubahan
lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup harus
memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas
dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen
protoplasma yaitu terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (Winarto, 1981).
B. Tujuan
Tujuan praktikum acara Sitologi I antara lain :
1. Menjelaskan tentang struktur sel tumbuhan
2. Menjelaskan macam-macam bentuk sel pada tumbuhan
3. Menjelaskan bagian sel tumbuhan yang bersifat hidup.
II. MATERI DAN METODE
A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum acara Sitologi I adalah kaca benda,
kaca penutup, silet, pipet tetes, dan mikroskop
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum acara Sitologi I adalah rambut
buah Ceiba pentandra (kapuk randu), irisan melintang empulur Manihot esculenta
(singkong), selaput bagian dalam umbi lapis Allium cepa (bawang merah), irisan
melintang buah Capsicum annum (cabai), dan akuades.
B. Metode
Metode yang dilakukan dalam praktikan acara Sitologi I adalah :
1.
Persiapkan seluruh peralatan dan bahan yang akan digunakan
2.
Buat preparat yang akan diamati:
atas kaca benda dan ditetesi air, tutup dengan kaca penutup.
Untuk Capsicum annum : iris Capsicum annum secara melintang ,
letakkan irisan di atas kaca benda, ditetesi air dan kemudian tutup
1. Dinding sel
2. Air space
(ruang udara)
Bentuk
sel
Silindris
hexagonal
sel
Bentuk
sel
memanjang
Perbesaran 100 x
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Karotin
Bentuk sel : poliedris
B. Pembahasan
Komponen utama yang dimiliki oleh sel tumbuhan, yaitu komponen
protoplasmik, non-protoplasmik, dan dinding sel. Komponen protoplasmik terdiri
dari nukleus, sitoplasma, mitokondria dan plastid. Komponen non-protoplasmik
sering disebut sebagai benda ergastik. Sedangkan, hal yang pasti dimiliki oleh sel
tumbuhan, selain plastida dan vakuola yang besar, yaitu memiliki dinding sel
(Syamsuri, 1997).
Struktur dasar sel hewan maupun sel tumbuhan adalah sama. Namun, sel
hewan dan sel tumbuhan memiliki perbedaan. Sel hewan memiliki vakuola
berukuran kecil, tidak memiliki plastid dan dinding sel tetapi memiliki sentriol,
sedangkan sel tumbuhan tidak ditemui adanya sentriol, namun memiliki dinding sel
dan plastid (kloroplas, kromoplas, dan leukoplas) serta ukuran vakuola besar
(Syamsuri, 1997). Dinding sel pada sel tumbuhan berfungsi sebagai pelindung dan
penunjang sel tumbuhan, dinding sel ini terbentuk pada waktu sel membelah dan
setelah mengalami penebalan. Dinding sel tumbuhan pada umumnya tersusun oleh
zat-zat organic dan mengandung zat selulosa. Selain selulosa pada dinding sel
terdapat zat-zat lain, seperti lignin, hemiselulosa, suberin, kitin, dan sebagainya
Antara dua sel berdekatan terdapat lamela tengah, dan diantara dua sel bertetangga
tersebut dihubungkan oleh benang plasma yang disebut dengan plasmodesmata.
Plasmodesmata berfungsi untuk memfasilitasi gerak, transport zat, dan impuls sel
(Campbell, 2000).
Sel yang hidup memiliki nukleus, sitoplasma, mitokondria dan plastida.
Nukleus berfungsi sebagai pusat pengatur seluruh kegiatan sel, mengendalikan
reproduksi sel dan mengatur sintesis protein. Sitoplasma berperan penting dalam
transportasi zat makanan, mitokondria berfungsi untuk respirasi sel serta plastida
yang bertanggung jawab dalam pembuatan energi/ makanan dan penyimpanan
makanan (Syamsuri, 1997).
Tumbuhan memiliki berbagai macam organel pada sel tumbuhan, yaitu
retikulum endoplasma, ribosom, aparatus golgi (jika di tumbuhan , disebut
diktiosom), mikrobodi, sferosom dan lisosom. Berdasarkan hasil praktikum diketahui
bahwa rambut buah Ceiba pentandra memliki dinding sel dan gelembung udara, hal
ini dikarenakan sel yang diamati merupakan sel mati yaitu sel yang tidak memiliki
protoplasma. Selaput bagian dalam umbi lapis Allium cepa memliki bagian seperti
dinding sel, sitoplasma dan nukleus (inti sel). Bentuk sel pada Allium cepa berbentuk
memanjang, pada Capsicum annum berbentuk poliedris, pada
Ceiba pentandra