PENDAHULUAN
Absorbsi ion – ion garam mineral oleh akar tumbuhan oleh akar tumbuhan meilputi dua
proses pertukaran ion dan akumulasi ion. Pertukaran ion merupakan proses pertama,diamana ion
– ion garam mineral yang akan masuk ke dalam sel mencapai dinding sel. Untuk setiap ion – ion
yang diabsorbsi, sel melepaskan ion dengan muatan yang sama, sehingga sel tetap bermuatan
netral. Proses pertukaran ion bersifat pasif tidak memerlukan energi, sedangkan proses
akumulasi bersifat aktif ini disebabkan proses ini memerlukan energi untuk mentransfer ion ke
dalam vakuola. Energi tersebut didapatkan melalui proses resprasi aerobik.
Proses difusi tersebut akan berlangsungan karena adanya konsentrasi beberapa ion yang
ada di dalam sitosol dipertahankan untuk tetap rendah oleh karena ion – ion tersebut masuk
kedalam sitosol yang akan dirubah menjadi ke bentuk lain(Campbell dan Recce, 2002).
HASIL PENGAMATAAN
2NaCl+K2CrO4 NaCrO4+2KCl
Contoh perhitungan :
= 3.7 X 0.002
= 0.074 mol
= 2.45 X 0.002
= 0.049 mol
= 0.0018 mol
= 1.9 X 0.002
= 0.0038 mol
Nisbah = mol Nitella sp. / mol air kolam X faktor pengenceran (fp)
= 105.50
PEMBAHASAN
Pratikum kali ini yaitu akumulasi unsur klorida dalam sel tumbuhan, dimana pada
pratikum ini digunakan tumbuhan air Nitella sp.sebagai bahan tumbuhannya disni kita akan
menyelidiki akumulasi ion klorida di dalam sel tumbuhan Nitella sp.tersebut dengan
menggunakan cara titrasi dengan AgNO3 0,002N dan sebagai indikator yaitu K2CrO4 dengan
perubahan warna merah bata jika terjadi akumulasi Cl.
Dari pratikum ini didpatkan hasil sebagai berikut, perhitungan mol dari Cl dalam 1mL
larutan NaCl: 4.2x10-2mol, perhitungan mol dari Cl dalam 1mL larutan tidak diketahui: 5.9x10 -
2
mol, perhitungan mol dari Cl dalam 1mL larutan air kolam: 1.09x10 -3mol, dan perhitungan mol
dari Cl dalam 1mL Nitella sp.: 2.3x10-3. Sedangkan perbandingan akumulasi didapatkan 150.50,
ini didapat dengan cara mol Nitella sp. dibagi dengan mol air kolam dan dikali dengan faktor
pengenceran (menggunkan faktor pengenceran 50). Adanya akumulasi Cl pada tumbuhan ini
disebabkan Cl merupakan unsur hara mikro yang berfungsi sebagai pertumbuhan akar dan
terhambat jika tidak ada (Hardjowigeno, 1989), selain itu Cl merupakan unsur esensial mikro
yang mutlak diperlukan oleh tumbuhan dalam hal 1. Fungsi dan peranan unsur ini tidak dapat
digantikan dengan unsur lain, 2. Fungsi dan peranan bio- kemisnya secara spesifik, 3. Fungsi dan
peranannya secara langsung dalam proses fisiologis tanaman
(http://www.tanindo.com/abdi4/hal2701.htm.).
KESIMPULAN
Dari pratikum ini dapat disimpulkan bahwa adanya akumulasi ion Cl pada tumbuhan
Nitella sp.ini disebabkan adanya proses akumulasi yang diketahui dengan proses titrasi
menggunakan larutan AgNO3 yang menggunakan indikator K2CrO4 dengan perubahan warna
merah bata. Pada hasil pengamatan akumulasi Cl pada Nitella sp.adalah 2.3x10-3 dan rasio
perbandingannya adalah 105.50.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell dan Reece. 2002 Biologi Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Hardjowigeno, Sarwono. 1989. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta
JAWABAN PERTANYAAN
= 3.7 X 0.002
= 0.074 mol
= 2.45 X 0.002
= 0.049 mol
= 0.9 X 0.002
= 0.0018 mol
= 1.9 X 0.002
= 0.0038 mol
2. Ini disebabkan proses difusi akan terjadi apabila ada perbedaan (gradien) konsentrasi dan
akan terhenti jika terjadi keadaan setimbang (isotonis), sedangkan akumulasi adalah
proses penambahan substansi yang mempunayai konsentrasi lebih tinggi dari membran
satu ke membran lain. Jadi akumulasi terjadi penambahan sedangkan difusi tidak ada
penambahan apa pun.
3. Penyebab tidak adanya akumulasi ion – ion pada sel – sel tanaman dalam keadaan tanpa
oksigen adalah tidak adanya energi, karena proses akumulasi memerlukan energi yang
berasal dari proses repirasi aerobik dimana respirasi ini memerlukan oksigen.
4. Untuk memungkinkan terjadinya penyimpanan ion dan molekul adalh dengan proses
pengangkutan linarut melintasi tonoplas ke dalam vakuola pusat menggunakan energi
dari pompa ATPase.
5. Pada akumulasi ion terjadi penambahan yang masuk atau terdapat di dalam sel daripada
ion yang keluar, sedangkan pada difusi ada kemungkinan ion yang keluar dari sel
tumbuhan tersebut. Jadi akumulasi lebih penting karena kemungkinan sedikit ion yang
keluar akibat akumulasi ini.