PENDAHULUAN
Dalam kehidupan saat ini sudah banyak pestisda yang di produksi oleh
perusahaan perusahaan besar yang berbasis pertanian akan tetapi banyak juga
pestida yang kurang memenuhi standarisasi yang telah berlaku karena semua itu
menyebabkan masalah masalah di lingkungan sekitar seperti yang telah terjadi
sebelumnya yaitu pestisida DDT yang menyebabkan kematian bagi mahkluk hidup
jika konsentrasi yang cukup tinggi.
Herbisida ini akhir akhir ini telah jarang digunakan bahkan digunakan lagi
ini disebabkan adanya sifat racun yang cukup tinggi yang menyebabkan masalah
masalah yang cukup perlu perhatian yang lebih karena sudah menyebabkan efek
kesenjangan pada kesehatan manusia oleh karena itu WHO menyatakan 2,4-D
sebagai racun berbahaya tingkat II(http://www.pan-
uk.org/pestnews/Actives/24d.htm).
HASIL PENGAMATAAN
Pratikum kali ini yaitu uji biologis 2,4-D, dimana pratikum ini menggunakan
bahan tanaman mentimun(Curcumis sativus) 105 biji dengan berbagai perlakuan
konsentrasi yang berbeda dari 2,4-D, dri konsentrasi 0 10 ppm dan adanya
penggunaan larutan tidak diketahui. Biji biji mentimun diletakan pada cawan petri
dan selama pertumbuhannya diletakkan pada tempat yang gelap, ini dimaksudkan
agar biji dapat cepat tumbuh.
Hasil percobaan yang telah dilakukan di dapat hasil bahwa pertumbuhan biji
mentimun dengan perlakuan konsentrasi 2,4-D 0,01ppm yang memiliki panjang akar
rata rata yang terpanjang yaitu 9,22cm dengan simpangan baku 12,96 dan galat
baku 3,6. Sedangkan yang memiliki panjang akar rata rata yang terpendek adalah
perlakuan biji mentimun pada konsentrasi 10,0ppm yaitu 0,5cm atau dapat dikatakan
tidak dapat tumbuh. Bukti ini membuktikan 2,4-D dapat sebagai pengganti auksin
dalam memicu pertumbuhan dari biji tanaman mentimun dan konsentrasi yang cocok
untuk penggunaan 2,4-D sebagai pengganti auksin adalah 0,01ppm, dimana
pertumbuhan biji mentimun yang tertinggi.
KESIMPULAN
Pratikum ini dapat disimpulkan bahwa 2,4-D dapat sebagai auksin sintesis
karena susunan kimia dan sistem kerja mirip dengan auksin, ini terlihat dari
pertumbuhan biji yang dapat tumbuh dengan cepat pada konsentrasi 0,01ppm. 2,4-D
dulu digunakan sebagai herbisida yang cukup terkenal karena jenis ini sangat efektif
menghentikan gulma yang menyerang, akan tetapi 2,4-D memilki sifat racun yang
cukup tinggi sehingga WHO memasukkan 2,4-D sebagai bahan kimia berbahaya
tingkat II.
DAFTAR PUSTAKA
JAWABAN PERTANYAAN
3. Adanya perbedaan panjang rata rata akar dengan perlakuan konsentrasi 2,4-
D yang paling rendah sangat berbeda nyata dengan panjang akar rata rata akar
pada perlakuan larutan penyangga. Hal ini adanya perbedaan perlakuan auksin
dan penambahan konsentrasi 2,4-D sampai konsentrasi optimum agar
mendapatkan hasil yang maksimum.