Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
BAB I
UMUM
Manajemen Risiko dapat membantu Perusahaan dalam usaha untuk meminimalkan potensi
kerugian, biaya-biaya yang harus dikeluarkan terkait dengan pencapaian Rencana Kerja
Anggaran Perusahaan dan Rencana Jangka Panjang Perusahaan. Manajemen Risiko juga
dapat memaksimalkan opportunities, mempertahankan lingkungan kerja yang kondusif,
membangun kepercayaan dari investor, meningkatkan shareholder value, meningkatkan tata
kelola perusahaan yang sehat, mengantisipasi perubahan lingkungan yang pesat dan
mengintegrasikan strategi Perusahaan.
A. TUJUAN
Tujuan penetapan Pedoman Manajemen Risiko ini dimaksudkan sebagai dasar pelaksanaan
Manajemen Risiko di Perusahaan.
B. RUANG LINGKUP
Pedoman ini berlaku untuk Aktivitas atau Transaksi Usaha yang berkaitan dengan
kepentingan Perusahaan.
Pedoman ini mencakup Kebijakan Umum, Strategi Penerapan Manajemen Risiko, Kategori
Risiko, Peran dan Tanggung Jawab, Proses Manajemen Risiko, Toleransi Risiko,
Manajemen Risiko untuk Aktivitas On Going Business dan Manajemen Risiko untuk
Pengembangan Bisnis.
C. PENGERTIAN
1. Aktivitas adalah kegiatan dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan yang
yang telah berjalan secara rutin sesuai dengan proses bisnis Perusahaan berdasarkan
prinsip kelangsungan usaha (going concern).
3. Aktivitas Pengembangan Bisnis adalah Aktivitas, program, proyek dan atau Transaksi
Usaha Perusahaan yang bersifat baru atau tidak rutin (projectual) yang memiliki tahap
awal dan tahap akhir.
4. Compliance Risk (Risiko Kepatuhan) adalah Risiko terkait dengan kegiatan bisnis
Perusahaan yang disebabkan oleh kurang atau tidak patuhnya terhadap peraturan.
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
tanggung jawab untuk memberikan masukan dan rekomendasi kepada Direksi dan
Manajemen berkaitan dengan penerapan Manajemen Risiko di Perusahaan.
7. Dampak adalah akibat dari suatu kejadian yang mempengaruhi tujuan Perusahaan.
8. Exposure (Eksposur) adalah tingkat maksimum kerusakan/kerugian yang diakibatkan
atas suatu rencana Aktivitas Pengembangan Bisnis. Dalam Studi Kelayakan dilakukan
pembahasan dan kajian mendalam antara lain mengenai aspek pemasaran, aspek
teknologi dan operasi, aspek hukum, aspek sumberdaya manusia, biaya yang
didasarkan pada desain operasi secara rinci dan asumsi harga yang realistik, serta
aspek keuangan dan keekonomian. Hasil kajian Studi Kelayakan dapat sama atau
berbeda dengan hasil kajian dalam Studi Pendahuluan. Hasil kajian Studi Kelayakan
merupakan salah satu bahan bagi Direksi dan Manajemen untuk memutuskan apakah
rencana Aktivitas Pengembangan Bisnis tersebut ditolak atau diterima untuk
dilaksanakan.
10. Financial Risk (Risiko Finansial) adalah Risiko terkait dengan kegiatan bisnis antara lain
Accounting, Credit, Liquidity & Finance Intelligence, Financial Market, Planning &
Budgeting, dan Operational yang mengakibatkan kerugian keuangan Perusahaan.
11. Fungsi adalah seluruh unit usaha dan satuan kerja di dalam lingkungan Perusahaan
tidak patuhnya terhadap aturan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) dan
Etika Bisnis (Ethics) dalam pengelolaan Perusahaan.
14. Inherent Risk adalah paparan potensi Risiko sebelum dilakukan Penanganan Risiko
(Risk Treatment).
15. Internal Control (Pengendalian Internal) adalah sistem pengelolaan Perusahaan
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
16. Komitmen adalah tekad dan dukungan Direksi untuk penerapan Manajemen Risiko yang
Direksi kepada pejabat dan personel dalam struktur organisasi Manajemen Risiko untuk
menjalankan fungsi Manajemen Risiko di Perusahaan.
19. Near Missed adalah adalah suatu peristiwa/kondisi terjadinya kejadian Risiko yang tidak
terkait dengan kegiatan operasional dan prasarana Perusahaan antara lain Corporate
Assets, Human Resources, Information Technology, External Events, Legal, Process
Management, Product Development, dan Sales, Marketing and Communications.
21. Penunjang Usaha adalah aktifitas yang menyediakan dukungan kepada aktifitas yang
memberikan nilai utama dan aktifitas yang memberikan nilai keunggulan bagi
Perusahaan.
22. Perusahaan adalah PT Pertamina Bina Medika.
23. Portofolio Bisnis adalah kumpulan Aktivitas bisnis, proyek, program dan Aktivitas usaha
lainnya yang dijalankan Perusahaan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
24. Preliminary
25. Probability (Probabilitas) adalah ukuran untuk menyatakan harapan terjadinya suatu
memiliki pengaruh negatif sekurang-kurangnya pada salah satu obyektif dari proyek.
27. Qualitative Impact (Dampak Kualitatif) adalah akibat yang ditimbulkan oleh suatu
kejadian Risiko baik secara langsung ataupun tidak langsung yang tidak dinyatakan
dalam besaran finansial.
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
28. Quantitative Impact (Dampak Kuantitatif) adalah akibat yang ditimbulkan oleh suatu
kejadian Risiko baik secara langsung ataupun tidak langsung yang dihitung dan
dinyatakan secara finansial.
29. Reporting Risk (Risiko Pelaporan) adalah Risiko terkait dengan kewajiban Perusahaan
Treatment).
31. Risk (Risiko) adalah pengaruh dari ketidakpastian (uncertainty) terhadap sasaran/tujuan
Perusahaan.
32. Risk Agent/Risk Source (Penyebab Risiko) adalah faktor-faktor tertentu, kondisi atau
(Probabilitas dan Dampak) yang dapat dilakukan secara kualitatif ataupun kuantitatif
untuk menentukan tingkat Risiko (level of risk).
34. Risk Appetite (Selera Risiko) adalah pernyataan yang menjelaskan jumlah/nilai dan
kategori Risiko yang siap untuk diterima dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan.
35. Risk Assessment (Penilaian Risiko) merupakan keseluruhan proses atau Aktivitas yang
analisis Risiko dengan kriteria Risiko untuk menentukan apakah Risiko-Risiko tersebut
berada pada tingkat yang bisa diterima atau ditoleransi.
39. Risk Event (Kejadian Risiko) adalah suatu potensi kejadian (event) yang memberikan
Dampak baik secara langsung (direct impact) maupun tidak langsung (indirect impact)
pada Perusahaan dalam suatu periode tertentu.
40. Risk Financing (Pembiayaan Risiko) adalah salah satu bentuk dari Penanganan Risiko
(Risk Treatment) yang mencakup rencana kontijensi untuk penyediaan dana guna
memenuhi kebutuhan Dampak finansial yang mungkin terjadi.
41. Risk Identification (Identifikasi Risiko) adalah suatu proses dalam menemukan,
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
42. Risk Inteligence Map adalah pengkategorian Risiko Perusahaan yang merupakan
gambaran unik dari Perusahaan yang menghubungkan dan mengaitkan nature of risk,
dimana Direksi dan manajemen Perusahaan dapat melakukan Identifikasi Risiko dengan
mudah. Dalam suatu organisasi, Risk Intelligence Map digunakan untuk melacak
komponen Risiko di Perusahaan yang memberikan petunjuk kepada pekerja untuk
menelurusi komponen-komponen Risiko dalam suatu organisasi dan untuk meningkatkan
kapabilitas untuk menyeleksi Risiko yang berkaitan dengan tanggung jawab setiap
pekerja/fungsi.
43. Risk Management (Manajemen Risiko) adalah upaya terkoordinasi untuk mengarahkan
oleh Internal Audit secara sistematis, independen dan terdokumentasi dengan baik,
dengan tujuan untuk memperoleh bukti guna mengevaluasi secara obyektif perihal
efektifitas dan kecukupan pelaksanaan kerangka kerja Manajemen Risiko.
45. Risk Mapping/Risk Matrix (Pemetaan Risiko) adalah suatu proses dalam evaluasi Risiko
tertinggi sampai terendah berdasarkan kriteria penentuan yang ditetapkan oleh Direksi.
48. Risk Profile (Profil Risiko) adalah gambaran secara menyeluruh atas tingkat Risiko-
hasil dari proses Manajemen Risiko yang berisi kejadian Risiko, kodifikasi, Pemilik
Risiko (Risk Owner), kategori Risiko, deskripsi kejadian Risiko, penyebab, gejala,
Dampak, Probabilitas, rencana tindakan dan biaya Penanganan Risiko, ukuran Inherent
Risk dan Residual Risk serta target pelaksanaannya.
50. Risk Tolerance (Toleransi Risiko) adalah jumlah Risiko yang dapat diterima oleh
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
53. Strategic & Planning Risk (Risiko Perencanaan dan Strategik) adalah Risiko terkait
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
BAB II
KEBIJAKAN
A. UMUM
3. Risk owner bertanggung jawab menerapkan Manajemen Risiko di Fungsi / Unit usaha
terkait dengan Aktivitas dan Transaksi Usaha yang menjadi tanggung jawabnya serta
mendokumentasikannya.
4. Risk Register disusun oleh setiap Fungsi untuk selanjutnya diagregrasikan menjadi Risk
Register Korporat/Unit Usaha dan ditandatangani oleh pimpinan tertinggi Korporat/Unit
Usaha.
8. Fungsi harus memasukkan Biaya Penanganan Risikonya (Cost of Risk) ke dalam RKAP,
baik operasional maupun investasi. Untuk investasi, Cost of Risk diperhitungkan dalam
analisa keekonomian.
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
10. Perlu dilakukan Risk Management Audit guna memastikan bahwa proses pengelolaan
Risiko telah dilaksanakan dengan baik.
B. STRATEGI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Strategi Penerapan Manajemen Risiko merupakan langkah-langkah implementasi dari
Manajemen Risiko untuk mengendalikan Risiko, agar Profil Risiko berada pada batas yang
telah ditetapkan. Strategi Manajemen Risiko ditetapkan Direksi/Manajemen Unit Usaha.
Strategi Penerapan Manajemen Risiko mencakup :
1. Penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance.
2. Penetapan rencana Penanganan Risiko (Risk Treatment plan).
3. Profil Risiko sebelum dan setelah dilakukan penanganan.
4. Pembuatan skala prioritas (Prioritas Risiko) dalam Penanganan Risiko.
5. Pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan dan kerangka Manajemen Risiko.
6. Pelaporan pelaksanaan pengelolaan Risiko
Strategi Manajemen Risiko dapat dievaluasi secara berkala apabila dianggap tidak sejalan
atau bertentangan dengan kebijakan Perusahaan.
C. KATEGORI RISIKO
Kategori Risiko yang dapat mempengaruhi strategi dan tujuan Perusahaan antara lain:
1. Governance Risk, meliputi Corporate Governance dan Ethics.
2. Strategy and Planning Risk, meliputi Corporate Responsibility & Sustainability (CR&S),
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
2. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan toleransi Risiko sekurangkurangnya meliputi :
a. Kinerja di masa lalu.
b. Sistem pengukuran Risiko dan penilaian Eksposur.
c. Kualitas Pengendalian Internal.
d. Kemampuan sistem dalam penyelesaian transaksi bisnis.
3. Usulan Toleransi Risiko dilakukan oleh Fungsi Manajemen Risiko Korporat untuk
selanjutnya direkomendasikan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan.
4. Toleransi Risiko yang telah disetujui oleh Direksi selanjutnya diterapkan pada Fungsi /
Unit Usaha terkait.
5. Setiap pelampauan Toleransi Risiko pada Korporat/Unit Usaha harus dapat diidentifikasi
dengan segera oleh Fungsi Manajemen Risiko Korporat / Unit Usaha dan ditindaklanjuti
oleh manajemen di Korporat / Unit Usaha terkait. Pelampauan batasan ini hanya dapat
dilakukan apabila telah mendapat persetujuan dari Direksi dan dilaporkan kepada Fungsi
Manajemen Risiko Korporat.
6. Setiap pelampauan batasan Risiko Perusahaan harus dapat diidentifikasi dengan segera
oleh Fungsi Manajemen Risiko Korporat. Pelampauan batasan ini hanya dapat dilakukan
apabila telah mendapat persetujuan dari Direksi.
E. SUMBER DAYA MANUSIA
1. Perusahaan harus menempatkan staf yang memadai dan kompeten dalam menangani
Manajemen Risiko di organisasi Manajemen Risiko.
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
1. Setiap Risk Register di tingkat Korporat dan Unit Usaha harus dimasukkan ke dalam
sistem informasi Manajemen Risiko.
2. Risk Register di tingkat Korporat dan Unit Usaha harus di evaluasi dan di-update secara
berkala dan dimasukkan ke dalam sistem informasi Manajemen Risiko.
3. Loss Event dan Near Missed yang terjadi di tingkat Korporat dan Unit Usaha harus
dimasukkan ke dalam sistem informasi Manajemen Risiko dan diperbaharui sesuai
kondisi terkini.
4. Unit Usaha menginformasikan Eksposur Risiko yang melekat dalam bentuk laporan
tertulis kepada Direksi dengan tembusan kepada fungsi Manajemen Risiko Korporat
secara berkala sesuai dengan jenis Aktivitas/Transaksi Usaha.
6. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penerapan sistem informasi Manajemen
Risiko dapat dilakukan secara efektif antara lain:
a. Tersedianya sistem komunikasi yang memungkinkan alur informasi berlangsung
secara efektif.
b. Sistem informasi manajemen yang mendukung proses Manajemen Risiko dan proses
pengambilan keputusan oleh manajemen.
c. Sistem informasi manajemen dapat menghasilkan informasi yang tepat waktu, akurat,
konsisten, komprehensif, relevan, serta mudah dipahami oleh pihak-pihak tertentu
yang mungkin tidak memiliki spesialisasi dan pengetahuan Manajemen Risiko secara
teknis.
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
BAB III
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
Dalam rangka pelaksanaan proses dan sistem Manajemen Risiko yang efektif, dibentuk:
1. Manajemen Risiko Korporat
2. Penanggung Jawab Manajemen Risiko Unit Usaha
A. MANAJEMEN RISIKO KORPORAT
1. Direksi memberikan wewenang dan tanggung jawab kepada Fungsi Manajemen Risiko
Korporat.
3. Manajemen Risiko Korporat bertanggung jawab kepada Direksi yang membawahi fungsi
Manajemen Risiko Korporat.
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
i.
j.
Memantau pelaksanaan Risk Treatment yang dilakukan oleh Risk Owner di Unit
Usaha.
g. Memelihara data dan informasi mengenai Loss Event dan Near Missed yang terjadi
di Unit Usaha dan memasukkannya ke dalam sistem informasi Manajemen Risiko.
h. Menyediakan informasi yang berkaitan dengan Unit Usaha yang diperlukan oleh
Direksi dan Fungsi Manajemen Risiko Korporat.
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
i.
Menyusun tata kerja Manajemen Risiko Unit Usaha untuk ditetapkan oleh Direktur
Unit Usaha.
j.
1.
2.
3.
4.
D. INTERNAL AUDIT
Internal Audit dalam kerangka Audit Berbasis Risiko berperan dan bertanggung jawab
untuk :
1. Melakukan Risk Management Audit.
2. Melakukan kegiatan consulting atas proses identifikasi, analisis, rencana penanganan
(treatment), pengendalian dan pemantauan Risiko .
3. Memberikan masukan kepada Direksi atas penentuan Risk Appetite dan Risk Tolerance
atas kejadian Risiko yang telah diidentifikasi.
4. Memberikan laporan mengenai tingkat kecukupan dan efektifitas atas Pengendalian
Internal terhadap Risiko kepada Direksi.
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
BAB IV
PROSES MANAJEMEN RISIKO
Proses Manajemen Risiko untuk operasional secara umum meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Proses Manajemen Risiko untuk proyek baik yang bersifat Pengembangan Bisnis maupun
Penunjang Usaha di di Perusahaan secara umum meliputi:
1.
2.
3.
4.
5.
3. Identifikasi Risiko
a. Identifikasi Risiko (Risk Identification) adalah proses menemukan, mengenali dan
menguraikan Risiko yang melekat pada setiap Aktivitas atau transaksi dalam proses
bisnis Perusahaan berdasarkan lingkup pengelolaan Risiko yang telah ditentukan
pada tahap sebelumnya. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses Identifikasi
Risiko antara lain:
1) Bersifat proaktif dan bukan reaktif.
2) Mencakup seluruh area kegiatan secara sistematis dan menggabungkan seluruh
sumber informasi yang tersedia.
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
4. Analisis Risiko
Analisis Risiko (Risk Analysis) adalah suatu proses untuk memahami karakteristik Risiko
(Probabilitas dan Dampak) yang dapat dilakukan secara kualitatif ataupun kuantitatif
untuk menentukan tingkat dari Risiko (level of risk).
a. Hasil Analisis Risiko merupakan dasar untuk mengkategorikan peringkat Risiko
berdasarkan Dampak yang mungkin ditimbulkannya.
b. Untuk mengetahui Profil Risiko Perusahaan dilakukan Pemetaan Risiko (Risk
Mapping) berdasarkan tingkat Risiko dan Dampak terhadap Perusahaan.
c. Pendekatan analisis Profil Risiko Perusahaan digunakan untuk mengukur:
1) Sensitivitas Aktivitas bisnis terhadap perubahan faktor-faktor terkait baik dalam
kondisi normal maupun tidak normal.
2) Kecenderungan perubahan faktor-faktor tersebut berdasarkan fluktuasi
perubahan yang terjadi di masa lalu dan korelasinya.
d. Metode Analisis Risiko harus dikaitkan dengan hal-hal antara lain:
1) Jenis, skala, dan kompleksitas kegiatan usaha.
2) Kemampuan sistem pengumpulan data.
3) Kemampuan manajemen memahami makna dan keterbatasan dari hasil akhir
sistem pengukuran Risiko yang digunakan.
e. Metode Analisis Risiko harus dipahami secara jelas oleh pihak-pihak yang terkait
dalam pengendalian Risiko.
5. Evaluasi Risiko
Evaluasi Risiko (Risk Evaluation) adalah suatu proses untuk membandingkan hasil dari
Analisis Risiko dengan Kriteria Risiko untuk menentukan apakah Risiko-risiko tersebut
berada pada tingkat yang bisa diterima atau ditoleransi.
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
1) Metodologi, model, asumsi, dan variabel yang digunakan untuk mengukur Risiko
dan menetapkan Toleransi Risiko.
2) Perbandingan antara hasil dari model pengukuran Risiko menggunakan simulasi
atau proyeksi di masa mendatang dengan hasil sebenarnya.
3) Perbandingan antara asumsi yang digunakan dalam faktor input model dengan
kondisi aktual.
4) Perbandingan antara struktur Toleransi Risiko yang ditetapkan dan Eksposur
aktual.
d. Pengukuran Eksposur dan Toleransi Risiko harus sejalan dengan strategi bisnis dan
Manajemen Risiko Perusahaan dengan memperhatikan kinerja masa lalu dan kondisi
keuangan Perusahaan.
e. Proses pemantauan dan kaji ulang harus mencakup semua aspek dari proses
Manajemen Risiko di atas dengan maksud untuk :
1)
2)
3)
4)
f.
Hasil dari proses pemantauan dan kaji ulang harus didokumentasikan dan dilaporkan
secara periodik dan menjadi input untuk mengkaji ulang kerangka Manajemen Risiko.
Rawat Jalan
Rawat Inap
Penunjang Medis
Aktivitas pendukung untuk masing-masing proses bisnis
2. Direktur Unit Usaha dan Fungsi Manajemen Risiko Korporat bertanggung jawab untuk
memastikan terlaksananya proses Manajemen Risiko atas setiap proses Aktivitas Ongoing Business pada Fungsi terkait berdasarkan prinsip efisiensi dan efektivitas biaya,
pencegahan timbulnya persepsi negatif terhadap citra Perusahaan dan minimalisasi
potensi Risiko lainnya serta maksimalisasi keuntungan Perusahaan.
3. Untuk dapat mengetahui Profil Risiko (Risk Profile) dari Aktivitas On-going Business
Perusahaan, Penanggung Jawab Manajemen Risiko Unit Usaha dan Risk Owner harus
melakukan Penilaian Risiko (Risk Assessment) yang dituangkan dalam Risk Register
dan Pemetaan Risiko (Risk Mapping) dari seluruh Aktivitas dan/atau transaksi
Perusahaan.
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
C. MANAJEMEN RISIKO
PENUNJANG USAHA
REVISI KE
UNTUK
AKTIVITAS
Desember 2013
:0
PENGEMBANGAN
BISNIS
DAN
PEDOMAN
BIDANG MANAJEMEN RISIKO
PT PERTAMINA BINA MEDIKA
FUNGSI : MANAJEMEN RISIKO
NOMOR
BERLAKU TMT :
JUDUL : MANAJEMEN RISIKO
REVISI KE
Desember 2013
:0
Disiapkan oleh :
Manajer Kontroler &
VP Keuangan
Manajemen Risiko
Disetujui oleh :
Direktur Keuangan
Yoyon Suryono
Bachtiar Novianto
Desandri
Tgl :
Tgl :
Tgl :