Anda di halaman 1dari 7

ADMINISTRASI DEPARTEMEN DI INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
Administarasi menurut Sondang P. Siagian (1994:3) merupakan keseluruhan proses
kerjasama yang dilakukan antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sistem administrasi negara adalah kajian
yang sangat penting bagi seorang calong administrator muda, oleh karena itu, kita harus mampu
memahami kontekstual dan juga tekstual sebuah konsep dari pemerintahan, baik secara
kelembagaan maupun tidak. Departemen merupakan lembaga tinggi pemerintahan yang
mengurus suatu bidang pekerjaan negara yang dipimpin oleh seorang menteri atau kepala untuk
menciptakan pelayanan publik yang baik. Di Indonesia, kelembagaan pemerintahannya terbagi
kedalam dua, yaitu lembaga yang memiliki departemen dan lembaga non departemen.
Pembagian wewenang dan kuasanyapun diatur dalam undang-undang. Departemen sendiri, ada
yang mempunyai jajaran hingga daerah ada juga yang tidak mempunyai jajaran di daerah.

B.
1.
2.
3.

RUMUSAN MASALAH
Bagaimanakah pembagian departemen di Indonesia ?
Seperti apakah hubungan antara departemen dengan pemerintah ?
Bagaimanakah perbedaan antara departemen dengan LPND ?

BAB II
PEMBAHASAN
A.

MENTERI KABINET
Seperti disebutkan dalam tujuh kunci pokok System Pemerintahan Indonesia bahwa untuk
membantu presiden dibentuk beberapa kementerian departemen. Maka untuk periode kabinet
1999-2004 susunan kabinet departemen adalah sebagai berikut.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Menteri Dalam Negeri


Menteri Luar Negeri
Menteri Pertahanan
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Menteri Keuangan
Mengteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Menteri Perindustrian dan Perdagangan
Menteri Pertanian
Menteri Kehutanan
Menteri Perhubungan
Menteri Kelautan dan Perikanan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah
Menteri Kesehatan
Menteri Pendidikan Nasional
Menteri Sosial
Menteri Agama
Selain itu dibentuk pula kementerian yang tidak mempunyai jajaran departemen sampai

kedaerah, antara lain sebagai berikut.


1.
Menteri Negara dan Kebudayaan Pariwisata
2.
Menteri Negara Riset dan Teknologi
3.
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
4.
Menteri Negara Lingkungan Hidup
5.
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan
6.
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
7.
Menteri Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia
8.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
9.
Menteri Negara Usaha Milik Negara
10. Menteri Negara Komunikasi dan Informasi
Kemudian juga dibentuk pejabat tinggi negara setingkat menteri, yaitu antara lain sebagai
1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.

berikut.
Panglima Tentara Nasional Indonesia
Gubernur Bank Indonesia
Jaksa Agung
Kepala Kepolisian republik Indonesia
Sesuai Keputusan Presiden RI Nomor: 44 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Organisasi
Departemen, maka setiap departemen harus mempunyai :
Unsur Pimpinan
:
Menteri
Unsur Pembantu Pimpinan
:
Sekretaris Jenderal
Unsur Pelaksana
:
Direktur Jenderal
Unsur Pengawasan
:
Inspektur Jenderal
Sekretaris jenderal memimpin sebuah sekretariat jenderal, inspektur jenderal memimpin
inspektorat jenderal, direktur jenderal memimpin direktorat jenderal. Selain itu juga dibentuk

unsur staf ahli menteri, badan penelitian dan pengembangan, badan pendidikan dan latihan pada
beberapa departemen.
Didalam sekretariat jenderal dibentuk beberapa biro yang masing-masing dipimpin oleh
seorang kepala biro. Didalam direktorat jenderal dibentuk beberapa direktorat dipimpin oleh
seorang direktur. Sedangkan dalam inspektorat jenderal dibentuk beberapa inspektorat wilayah
yang dikepalai oleh seorang inspektur.
Dalam rangka pemberian otonomi kepada daerah karena asas desentralisasi maka
diserahkan beberapa urusan kepada suatu daerah sehingga di kabupaten berdiri berbagai dinas.
Sedangkan berdasarkan asas dekonsentrasi sebagaimana keberadaan departemen dibentuk
kepanjangan tangannya secara vertikal di provinsi beberapa instansi vertikal.
B.

LEMBAGA PEMERINTAHAN NON DEPARTEMEN


Selain organisasi departemen, pemerintah pusat membentuk pula lembaga yang tidak
berbentuk departemen, yaitu lembaga pemerintahan non departemen (LPND). Hal ini karena ada
persoalan khusus yang bersifat nasional yang tidak dapat dilakukan oleh departemen yang sudah
dibentuk.
Beda antara LPND dengan departemen, yaitu apabila presiden selesai mempertanggung
jawabkan pekerjaan pada akhir masa jabatan maka pimpinannya tidak bersamaan turun dengan
para menteri, karena ada beberapa pekerjaan yang bukan bersifat politis.
Kepala LPND ini mendapat bimbingan, petunjuk, dan bertanggung jawab kepada presiden.
Adapula kepala LPND yang dijabat rangkap oleh menteri. Dibawah kepala LPND dibentuk
beberapa deputi seperti deputi pengawasan, deputi administrasi, serta beberapa kepala pusat

(kapus) seperti kapus litbang dan kapus diklat.


Beberapa LPND, yaitu sebagai berikut:
1.
Arsip Nasional
2.
Badan Kepegawaian Negara
3.
Badan Intelijen Negara
4.
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional
5.
Badan Urusan Logistik
6.
Lambaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
7.
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
8.
Badan Pertanahan Nasional
9.
Badan Pusat Statistik
10. Badan Narkotika Nasional
11. Lembaga Administrasi Negara
12. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
13. Badan Tenaga Atom Nasional

14.
C.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional


BANK INDONESIA
Berbeda dengan bank-bank swasta maka Bank Indonesia adalah milik negara dan
merupakan badan hukum yang bergerak melakukan tugas berdasarkan peraturan perundangundangan. Tugas pokoknya adalah membantu pemerintah dalam mengatur, menjaga serta
memelihara ketertiban nilai rupiah. Selain itu, yang paling penting adalah mendorong kelancaran
produksi dan meningkatkan taraf hidup rakyat melalui ketinggian nilai rupiah itu sendiri dimata
dunia moneter internasional.
Bank Indonesia dipimpin oleh seorang gubernur setingkat menteri, diangkat oleh presiden
atas usul dewan moneter untuk masa jabatan lima tahun dan sesudahnya dapat diangkat kembali
dengan mendengar usul DPR RI. Oleh karena itu, Bank Indonesia harus memperthatikan
kebijakan yang terjadi antara pemerintah eksekutif dan parlemen legislative, namun Bank
Indonesia diberikan wewenang memberikan masukan kepada kedua lembaga tinggi tersebut
diatas.
Bank Indonesia bertindak sebagai pemegang kas pemerintah, yaitu menyelenggarakan
pemindahan uang untuk pemerintah diantara kantor-kantornya diseluruh wilayah Republik
Indonesia. Selain itu, Bank Indonesia membantu penempatan surat-surat utang-piutang negara,
penatausahaan administrasi serta pembayaran kupon dan pelunasannya.
Dalam rangka pelaksanaan tugas pokoknya, Bank Indonesia menyusun rencana devisa
yang mencerminkan pemeliharaan ekonomi nasional serta memperlancar usaha pembengunan
dengan memperhatikan posisi likuiditas dan solvabilitas internasional untuk diajukan kepada
pemerintah melalui dewan moneter.

D.

TENTARA NASIONAL INDONESIA


Tentara Nasional Indonesia (TNI) berdiri tanggal 5 Oktober 1945 dengan nama TKR
(Tentara Keamanan Rakyat). Pimpinan pertamanya adalah Supriyadi yang gugur dalam
perkelahian dengan seorang Jepang di Blitar. Beliau kemudian digantikan oleh Soedirman yang
selanjutnya didaulat sebagai Jenderal Besar TNI.
Ketika kepolisian masih tergabung bersama TNI bernama ABRI, karena terdiri dari tiga
angkatan, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara sama-sama memiliki
senjata dengan Angkatan Kepolisian. Tetapi kepolisian sendiri juga pernah tergabung kedalam
Kementerian Dalam Negeri pada awal kemerdekaan dulu.

TNI dipimpin oleh seorang panglima TNI yang bertanggung jawab langsung kepada
presiden RI sebagai panglima tertinggi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Panglima TNI adalah pembantu presiden dalam melaksanakan kewenangan komando
penyelenggaraan pertahanan Negara.
Tugas pokok panglima adalah memimpin TNI dalam melaksanakan tanggung jawab dan
pembinaan segenap komponen kekuatan pertahanan dan keamanan Negara sesuai dengan
peraturan yang berlaku swebagaimana yang dibuat oleh lembaga legislative dan kebijakan
pemerintah.
Jadi, TNI adalah alat Negara yang berfungsi selaku penindak dan penangkal awal setiap
ancaman yang datang baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri sendiri. Selain itu, TNI
berfugsi sebagai penegak hukum serta pelatih rakyat bila diperlukan dalam tugas pertahanan
Negara, baik di darat, laut dan judara demi penyelamatan masyarakat.
Dengan demikian, TNI terdiri atas, AD, AL dan AU yang kesemuanya dibagi atas tiga
1.
2.
3.

tingkatan, yaitu :
Tingkatan markas besar
Tingkatan angkatan : Darat, Laut dan Udara
Tingkat komando utama operasional
Pada tingkatan markas besar dibentuk sebagai berikut.
Eselon pimpinan
:
Pembantu pimpinan :

Panglima TNI
1. Kepala Staf umum
2. Inspejtur Jenderal

Pada pelaksanaan pusat dibentuk berbagai pembinaan, yaitu sebagai berikut.


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Pusat pembinaan mental


Pusat penelitian dan pengembangan
Pusat sejarah dan tradisi
Pusat kesehatan pusat polisi militer
Pusat survey dan pemetaan
Pusat penerangan
Pusat pembinaan hokum
Pusat perbekalan
Pusat pembinaan kekaryaan
Pusat keuangan
Akademi (TNI-AD, TNI-AL dan TNI-AU)

E.

KEJAKSAAN AGUNG
Kejaksaan Agung adalah lembaga penuntut umum tingkat pemerintah pusat yang
berkedudukan di Jakarta, dipimpin oleh seorang Jaksa Agung. Susunan selengkapnya antara lain
adalah sebagai berikut.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jaksa Agung
Jaksa Agun Muda Bidang Pembinaan
Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Umum
Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen
Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum
Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus
Jaksa Agung dibantu oleh sejumlah staf ahli. Sedangkan untuk secara langsun dalam hal
yang bersifat khusus dapatv diadakan staf yang secara administrative berada dalam lingkungan
Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan.
Bila dipandang perlu Jaksa Agung dapat membentuk satuan tugas di tingkat pusat dan
daerah yang terdiri dari unsure-unsur Polri dan TN serta instansi tekait lai menurut kebutuhan
penanggulangan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana khusus.
Kejaksaan Agung untuk mencegah separatism tidak dapat didesentralisasikan. Oleh karena
itu, pada tingkat provinsi dibentuk Kejaksaan Tinggi, sedangkan pada tingkat kabupaten
dibentuk Kejaksaan Negeri, sebagai instansi vertical yang wewenangnya

berdasarkan

pelimpahan dari pemerintah tingkat Kejaksaan Agung.

BAB III
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
Dalam menjalankan pemerintahan, presiden dibantu oleh kementerian departemen. Selain
itu dibentuk pula kementerian yang tidak mempunyai jajaran departemen sampai kedaerah dan
pejabat tinggi negara setingkat menteri. Dalam rangka pemberian otonomi kepada daerah karena
asas desentralisasi maka diserahkan beberapa urusan kepada suatu daerah sehingga di kabupaten
berdiri berbagai dinas.
Selain organisasi departemen, pemerintah pusat membentuk pula lembaga yang tidak
berbentuk departemen, yaitu lembaga pemerintahan non departemen (LPND). Hal ini karena ada
persoalan khusus yang bersifat nasional yang tidak dapat dilakukan oleh departemen yang sudah
dibentuk.
Dalam mengatur, menjaga serta memelihara ketertiban nilai rupiah, maka Bank Indonesia
merupakan bank milik negara yang melakukan tugas-tugas berdasarkan undang-undang, berbeda
dengan bank-bank swasta lainnya.
Dalam menghadapi ancaman baik dari luar negeri maupun dalam negeri maka dibentuklah
Tentara Nasional Indonesia yang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut Angkatan Udara
dan kepolisian.

B.

SARAN
Sebagai penyusun, kami merasa masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini.
Maka dari itu, kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari para pembaca yang budiman agar dalam penyusunan makalah berikutnya dapat
menjadi lebih baik

Anda mungkin juga menyukai