Lainnya
Blog Berikut
HAKEKAT KETENAGAAN
Adalah pengaturan proses mobilisasi potensi, proses motivasi dan
pengembangan sumber daya manusia dalam memenuhi kepuasan melalui
karyanya untuk tercapainya tujuan individu, organisasi maupun komunitas
dimana ia berkarya.
Keputusan yang diambil tentang ketenagaan sangat dipengaruhi oleh
falsafah yang dianut oleh pimpinan keperawatan tentang pendayagunaan
tenaga. Misalnya: Pandangannya tentang motivasi kerja, konsep tentang tenaga
keperawatan, dsb.
Dari pandangan dasar tersebut akan terbentuk pola ketenagaan yang
sesuai dengan gambaran pimpinan.
Buat Blog
Arsip Blog
2013 (2)
Oktober (2)
PENGELOLAAN TENAGA
KEPERAWATAN
PENGELOLAANTENAGA
KEPERAWATAN( REKRUTSELEKSI
ORIEN...
Mengenai Saya
Dony Putra
Lihat profil lengkapku
Masuk
c. Metode rekruting
d. Program pengembangan tenaga baru
e. Prosedur penerimaan
n Seleksi : - kualifikasi dasar seleksi
- proses seleksi
n Prosedur lamaran
Syarat yang harus dipenuhi
a. Data biografi
Berisikan riwayat personal calon, latar belakang pendidikan, riwayat dan
pengalaman
bekerja dan data lain yang dapat dipakai.
b. Surat rekomendasi/referensi dari perusahaan/instansi sebelumnya dimana
calon bekerja.
c. Wawancara .
Tujuan wawancara untuk memperoleh informasi, memberi informasi dan
menentukan bila calon memenuhi persyaratan untuk posisi itu.
d. Psycho-test : Test ini untuk mengetahui pengetahuan, keterampilan, bakat,
sikap umum, dll.
2). Pengembangan :
Pengembangan tenaga baru berlaku sesudah orientasi untuk
melanjutkan edukasi secara bebas untuk mengembangkan potensi secara
penuh dari seseorang. Hal ini berhubungan dengan esthetika, teknis dan
pendidikan profesional.
3). Penghargaan :
a. Promosi : kenaikan pangkat
-Suatu reward individu yang berprestasi atau kesempatan
pengembangan.
-Senioritas
Manfaat :
n Mempertinggi semangat kerja bagi yang berprestasi
n menciptakan keseimbangan
n memotivasi
b. Mutasi : Pemindahan dari pekerjaan / jabatan satu ke pekerjaan/
jabatan lain.
Tujuan:
n Pengembangan
n Mengurangi kejenuhan
n Reorganisasi
n Memperbaiki penempatan yang kurang cocok
n Memberi kepuasan kerja
n Kondisi kesehatan.
4). Hambatan dalam ketenagaan
a. kemangkiran/absen
Merupakan kehilangan waktu yang berakibat kerugian secara kualitas
dan ekonomi bagi instansi.
Prosentase absen:
jumlah hari kerja yang hilang
---------------------------------------X 100
jumlah hari kerja efektif
Faktor absen :
n tempat tinggal jauh
n kelompok karyawan yang banyak
n sakit
Pola absensi :
n sering pendek-pendek
n jarang panjang
n hari - hari tertentu
Cara mengurangi absen:
n sistem pencatatan
n kunjungan rumah
n kesejahteraan karyawan
n meningkatkan kondisi tempat kerja
n swasana kerja
n sistem penghargaan
b). Keluar masuknya tenaga ( Turn- Over )
Perhitungan :
rata-rata turn-over per tahun:
jumlah tenaga yang keluar
------------------------------------jumlah tenaga di unit
100
Mengurangi turn-over :
n pada proses penerimaan karyawan
n peningkatan penugasan
n perubahan job - deskripsi
n pengembangan
c). Kejenuhan ( Burn - Out)
Keadaan dimana individu merasa
kemampuannya, kerja keras kurang produktif.
Sebab :
n peran dan fungsi kurang jelas
n merasa terisolasi
n beban kerja berlebihan
n terlalu lama pada suatu bagian
dirinya
semakin
kurang
3.Pengembangan Staf
Tujuan :
Membantu individu meningkatkan diri dalam pengetahuan, ketrampilan
serta pengalaman dibidangnya melalui kegiatan pendidikan berkelanjutan,
program pelatihan, dsb.
Aktifitas pengembangan ini dibuat untuk keuntungan individu perawat
dan meningkatkan produktifitas /pelayanan.
Macam pengembangan :
Sesuai dengan kebutuhan, baik training maupun pendidikan yang
bermanfaat untuk pekerjaan dan pengetahuan, ketrampilan serta sikap perawat.
Kegiatan ini meliputi :
n Introduksi training untuk karyawan baru
n Orientasi
n In - house education / on - the job training
n Pendidikan berkelanjutan formal dan non formal.
Pengaturan :
n Di rumah Sakit yang besar mempunyai bagian tersendiri yang
mengkait pada bagian personalia .
n Bagian keperawatan membuat komisi atau diklat
4 Penjadwalan
Penentuan pola dinas dan libur untuk karyawan pada suatu bangsal /
unit tertentu.
Didalam penjadwalan pimpinan mempertimbangkan pertanyaan sbb:
1. Untuk berapa lama jadwal disiapkan
2. Hari apa kalender penjadwalan dimulai
3. Hari libur mingguan dapat dipecah atau beruntun
4. Berapa lama waktu kerja maksimum dan minimum
5. Berapa lama sebelumnya dapat mengajukan hari libur mingguan atau cuti
tahunan
6. Berapa lama sebelumnya jadwal sudah dapat dilihat oleh staf
7. Berapa lama ada pergantian / rotasi shift
8. Apakah tenaga extra ( part-time) akan dimanfaatkan, kalau ya, bagaimana
ketentuan ratio secara ekonomis antara tenaga full time dan part time
9.
Bagaimana penjadwalan disusun sentralisasi oleh kepala rawat inap,
supervisor/penyelia atau kepala ruangan
10. Bagaimana menciptakan, komunikasi terbuka antara staf dan pembuat
jadwal.
Untuk mengurangi waktu menyusun jadwal dinas dapat digunakan
jadwal siklus, yaitu jadwal dinas dan shift yang disusun berdasarkan ramalan
dan pola ulang dengan jumlah yang sama. Kombinasi tenaga dan kelompok
yang sama.
Penanggulangan tenaga :
Yaitu mengontrol variasi ketenagaan antara lain dengan kombinasi jam
dinas tenaga lepas ( flosting) dan pemerataan / leveling tenaga.
5. Perencanaan tenaga
Kegiatan pelayanan keperawatan tergantung pada kualitas dan kuantitas
tenaga keperawatan yang memberikan asuhan kepada pasien/keluarga di
ruang perawatan.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan diperlukan
dukungan sumber daya manusia keperawatan yang mampu mengemban tugas
untuk mempertahankan kualitas pelayanan dan asuhan keperawatan selama 24
jam terus menerus, serta mampu mengadakan perubahan. Untuk dapat
melaksanakan pernyataan ini, perlu adanya klasifikasi pasien dan perencanaan
tenaga keperawatan, baik jumlah maupun klasifikasi tenaga keperawatan
sesuai dengan sistem pengelolaan tenaga keperawatan yang ada.
a)
b)
c)
d)
e)
Segalanya diberikan/dibantu.
Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital tiap 2 jam.
Makan memerlukan ngt, menggunakan terapi intravena.
Pemakaian suction.
Gelisah, disorientasi.
Depkes (2002):
Klasifikasi ketergantungan pasien ada 4 kategori, masing-masing memerlukan
waktu :
asuhan keperawatan minimal
: 2 jam / 24 jam
asuhan keperawatan sedang
: 3,08 jam/24 jam
asuhan keperawatan agak berat
: 4,15 jam/24 jam
asuhan keperawatan maksimal
: 6,16 jam/24 jam
Klasifikasi kategori asuhan keperawatan menurut Depkes 2002:
1) Asuhan keperawatan minimal :
a) Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri.
b) Makan dan minum dilakukan sendiri.
c) Ambulasi dengan pengawasan.
d) Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift.
e) Pengobatan minimal, status psikologis stabil.
2) Asuhan keperawatan sedang :
a) Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu.
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam.
c) Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali.
3) Asuhan keperawatan agak berat :
a) Sebagian besar aktifitas dibantu.
b) Observasi tanda-tanda vital setiap 2 4 jam sekali.
c) Terpasang folley cateter, intake output dicatat.
d) Terpasang infuse.
e) Pengobatan lebih dari sekali.
f) Persiapan pengobatan perlu prosedur
4) Perawatan maksimal :
a) Segala aktifitas diberikan perawat.
b) Posisi diatur, observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam.
c) Makan memerlukan NGT, terapi intra vena.
d) Penggunaan suction.
e) Gelisah/disorientasi
Rumusan Perhitungan :
1). Peraturan Men. Kes. RI No.262/Men.Kes/Per/VII/1979 :
Perhitungan tenaga keperawatan yang dibutuhkan untuk
kebutuhan seluruh RS
Perbandingan antara jumlah tempat tidur RS dibanding dengan jumlah
perawat.
Rumah sakit kelas/tipe A,B,C perbandingan sbb.:
Jumlah tenaga perawat : jumlah tempat tidur =
RS Kelas A = 4 perawat : 2 tempat tidur
RS Kelas B = 3 perawat : 2 tempat tidur
RS Kelas C = 1 perawat : 1 tempat tidur
Atau :
Tenaga Perawat (TP)=
A x B x
365
(365-C) x jam kerja /hari
Keterangan :
A : jam efektif/24 jam waktu perawatan yang dibutuhkan klien
B : sensus harian (jumlah pasien) BOR x Jumlah tempat tidur
C : jumlah hari libur
365 :jumlah hari kerja selama 1 tahun
3). Menurut Depkes (2002)
Loss Day = jumlah hari minggu dlm 1 th + cuti + hari besar x keb.tenaga
Jumlah hari kerja efektif/th
Jumlah kebutuhan tenaga = kebutuhan tenaga + faktor koreksi(loss day +tugas non kep.)
0.17
0.27
0.36
Intermediate
Maksimal
0.14
0.15
0.30
0.07
0.10
0.20
CONTOH ;
Diketahui jam efektif Ruang rawat inap sebesar 3,5. BOR Jan. Des.2005
sebesar 69,5%, libur minggu 52 hr,cuti 12 hr,libur nasional 18 hr, kapasitas tempat
tidur 25.
1. Kebutuhan tenaga berdasarkan rumus Gillies:
TP = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
Jumlah jam kerja perawatan per tahun x jam kerja perawat per hari
TP = (jam efektif per 24 jam) x (BOR x jumlah tempat tidur) x 365
(365 jumlah hari libur) x jam kerja per hari
TP = 3,5 x (69,5% x 25) x 365
( 365 82) x 7
= 3,5 x 17,4 x 365
283 x 7
=
22228,5
=11,2 11 orang
1981
Jadi kebutuhan tenaga menurut Gillies = 11orang + 1 Ka ruang = 12 orang.
2. Kebutuhan tenaga berdasarkan rumus Depkes 2002:
Kebutuhan Tenaga Perawat Jaga Menurut Klasifikasi Pasien
di Ruang rawat inap
No Klasifikasi
Rata2 jml
jam
Jumlah jam
pasien/hari
perawatan/hari
perawatan/hari
1
2
3
4
Minimal
Sedang
Agak berat
Maksimal
Jumlah
6
9
2
1
18
2
3.08
4.15
6.16
12
27,72
9,3
6,16
55,18
=7
= 55,18 = 7,88
7
Faktor koreksi :
Loss Day = 52 + 12 + 18 = 72 X 7,88 = 567,36 = 2,04
365-82
283
283
Minimal
7x0.17 =1,19
6x0.14 =0.84
6x0.07 =0.42
Intermediate
11x0.27 =2,97
8x0.15 =1,2
8x0.10 =0,8
Maksimal
3x0.36 =1,08
3x0,30 =0,90
3x0.20 =0,60
5,24
2,94
1,82
Jumlah
KESIMPULAN
Pengelolaan tenaga keperawatan adalah hal yang mutlak harus
dilakukan oleh setiap pinpinan keperawatan untuk mendukung tercapainya hasil
kerja atau kinerja yang optimal secara efisien dan efektif dalam rangka
peningkatan dan mempertahankan kualitas pelayanan dan asuhan keperawatan
selama 24 jam terus menerus. Untuk itu setiap pengelola keperawatan harus
mampu memahami dan dapat menerapkan berbagai peraturan pengelolaan
tenaga keperawatan dengan baik, sehingga dapat diperoleh selain kinerja yang
optimal secara efisian dan efektif juga diperoleh kepuasan kerja perawat yang
tinggi untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan pasien/keluarga. Dengan
demikian tujuan individu perawat dan tujuan organisasi dapat dicapai dengan
baik.
Klasifikasi pasien & perencanaan tenaga keperawatan yang tepat
adalah merupakan suatu proses pemikiran dan penentuan kebijakan dari hal-hal
yang akan dilaksanakan oleh pimpinan untuk masa yang akan datang dalam
rangka pemenuhan kebutuhan tenaga keperawatan yang tepat. Dalam upaya
efisiensi dan efektifitas serta mempertahankan kualitas pelayanan keperawatan
di rumah sakit, maka semua pengelola keperawatan diharapkan mampu
menyusun perencanaan tenaga keperawatan berdasarkan analisa kegiatan
dan perhitungan yang cermat, sehingga dapat dicapai efisiensi dan efektifitas
dalam pelayanan keperawatan dengan harapan dapat diperoleh kinerja yang
optimal.
Daftar Pustaka
1.
Pagi
Min
Inter
Sore
Max
Jml
Min
Inter
Mengeth.Supervsor
Malam
Max
Jml
Min
Inter
Max
Jml
Paraf
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Jml.
Rata2
Index
0,17
Jml.
+. +.=
0,27
0,36
0,14
0,15
0,30
+. +.=
0,07
0,10
0,20
++ = ..
Tenaga
.+.+.=..
libur:1/3 x = ..+
Jumlah
Ada
Kurang/lebih
Mengetahui/Menyetujui
tgl
Supervisor
.,
Kepala Ruang Keperawatan
=.
=-= .
(__________________________)
(____________________________)
Publikasikan
Select profile...
Pratinjau
Beranda
Posting Lama