Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERILAKU HIDUP REMAJA YANG TIDAK SESUAI KESEHATAN


(BAHAYA JUNK FOOD DAN FAST FOOD)
Satuan Acara Penyuluhan pada Kelompok Remaja ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas dari Promosi Kesehatan
Dosen pembimbing : Dwi Susi Haryati, S.ST., M.Kes.

Disusun Oleh :
Yeni Novitasari
P 27220014 117

D III KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas Satuan
Acara Penyuluhan Promosi Kesehatan.
Adapun tujuan penulis menyusun Satuan Acara Penyuluhan ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah Promosi Kesehatan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1
2
3
4
5
6

Bapak Widodo,MN selaku ketua jurusan keperawatan


Ibu Rini Tri Hastuti , Skp.,Ns.,Mkes selaku dosen pembimbing akademik
Ibu Siti Lestari, MN selaku kepala Prodi D3 Keperawatan
Ibu Dwi Susi Haryati, S.ST., M.Kes. selaku pembimbing tugas Promosi Kesehatan
Keluarga tercinta yang selalu memberi semangat kepada penulis
Teman-teman 2C yang memberikan semangat kepada penulis
Penulis menyadari bahwa kiranya dalam penyusunan SAP ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis mohon maaf apabila ada
kekeliruan ataupun kekurangan dalam proses penyusunan hingga terpenuhinya tugas ini.
Penulis juga meminta saran serta kritik yang membangun demi perbaikan SAP ini. Semoga
SAP ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca sekalian.
Surakarta, Oktober 2015
Penulis

MATERI
BAHAYA JUNK FOOD DAN FAST FOOD
A. Latar Belakang
SMA Negeri 4 Surakarta adalah salah satu sekolah negeri yang ada di Kota
Surakarta. SMA ini letaknya sangat strategis dimana dekat dengan pusat perbelanjaan,
yaitu beberapa mall yang di dalamnya terdapat restoran-restoran fast food. Hal ini
dikhawatirkan akan banyaknya siswa yang cenderung memilih fast food. Kecenderungan
dalam

mengonsumsi

fast

food

yang

terlalu

sering

dapat

menimbulkan

ketidakseimbangan gizi dalam hal ini status gizi lebih karena pada umumnya fast food
miskin sayuran yang merupakan sumber serat dan terlalu tinggi protein untuk tiap
porsinya.
B. Pengertian Junk Food dan Fast Food
Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan bahwa Junk = sampah dan Food =
makanan. Sehingga junk food berarti makanan sampah, merupakan makanan yang tidak
sehat dan memiliki kadar nutrisi sangat rendah (nirnutrisi). Junk food termasuk dalam
kartegori fast food. Fast food sendiri jika diartikan dalam bahasa Indonesia berarti
makanan siap saji berasal dari Fast = Cepat dan Food = makanan. Istilah ini digunakan
untuk makanan yang disiapkan dengan segera biasanya dijual di sebuah restoran dalam
sebuah bentuk paket untuk dibawa pergi.

C. Contoh-contoh Junk Food dan Fast Food


Menurut Badan kesehatan dunia (WHO), ada 10 jenis makanan sampah yang
perlu dikurangi, bahkan dihindari. Karena jika terus menerus dikonsumsi akibat
mengakibatkan efek mengganggu kesehatan. Makanan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Gorengan
Junk food ini mengandung kalori, lemak/minyak, dan oksidan yang tinggi. Jika
dikonsumsi secara teratur, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit mulai dari
obesitas, penyakit jantung koroner, hingga kanker (karena zat karsiogenik yang
dihasilkan dalam proses penggorengan).
2. Mi Instan dan Makanan Cepat saji (fast food)
Makanan yang sangat lezat dan praktis ini ternyata mengandung garam dalam
jumlah sangat tinggi, serta vitamin dan mineral dalam jumlah sangat rendah. Kadar
garam yang tinggi mengandung trans lipid, memperberat beban ginjal dan pembuluh
darah jantung, serta menaikkan tekanan darah.
3. Jeroan dan Daging Berlemak

Makanan ini mengandung lemak jenuh dan kolesterol tinggi. Konsumsi jeroan
dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama dapat menyebabkan sakit jantung
koroner, tumor ganas, dan kanker.
4. Asinan
Jumlah garam yang melebihi batas akan memberatkan beban ginjal, merusak selaput
lendir lambung, merusak usus, dan memperbesar resiko tekanan darah tinggi serta
kolesterol tinggi. Yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang adalah bahwa
amonium nitrit seringkali ditambahkan dalam proses pengasinan. Zat ini
menimbulkan resiko kanker hidung dan tenggorokan.

5. Daging Olahan
Makanan yang dapat dimasukkan ke dalam kategori ini adalah makanan seperti
baso, sosis, nugget,ham, corned, dan sebagainya. Makanan jenis ini mengandung
garam nitrit yang beresiko menimbulkan kanker, pengawet dan pewarna yang
beresiko bagi hati, serta natrium yang memberatkan kerja ginjal dan membuat
tekanan darah labil.
6. Makanan yang Dipanggang/Dibakar
Jika dikonsumsi secara reguler dalam jumlah yang tinggi dan jangka waktu lama,
makanan jenis ini akan memperbesar resiko penyakit kanker karena mengandung zat
penyebab kanker.
7. Sajian Manis Beku
Es krim dan frozen cake adalah contoh junk food golongan ini. Junk food ini
mengandung kadar mentega tinggi yang menyebabkan obesitas, kadar gula tinggi
yang mengurangi nafsu makan, dan suhu rendah yang memberi efek negatif bagi
usus.
8. Manisan Kering
Mengandung garam nitrat, manisan kering akan bergabung dengan amonium di
dalam tubuh dan menghasilkan zat karsiogenik yang akan merusak organ-organ
tubuh, terutama hati. Makanan ini juga akan mengakibatkan tekanan darah tinggi
dan kerusakan ginjal.

9. Makanan Kaleng
Kandungan vitamin dan protein makanan dalam kaleng tentu saja sudah berkurang
jika dibandingkan dengan yang alami. Hal ini otomatis menurunkan nilai gizinya,
ditambah dengan interaksinya dengan kaleng dan pengawet yang mengandung
berbagai macam zat kimia berbahaya. Buah kaleng jauh lebih berbahaya lagi, karena
mengandung kadar gula dan kalori yang sangat tinggi.
10. Olahan Keju
Makanan olahan keju yang dikonsumsi dalam jumlah banyak akan menambah berat
badan yang menaikkan kadar gula darah. Kadar lemak dan gula yang tinggi
menyebabkan pengosongan perut, hyperakiditas, dan rasa terbakar.
D. Bahaya Junk Food dan Fast Food
Menurut Endarwati (2015), bahaya junk food adalah sebagai berikut.
1 Junk Food mengandung kalori yang berlebih
Satu porsi junk food menawarkan sejumlah besar kalori, akan tetapi nilai gizi di
dalamnya hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Menurut National
Institutes of Health, beberapa makanan cepat saji secara keseluruhan hanya
mengandung kalori dalam jumlah yang tinggi, di mana hal tersebut sangat berdampak
pada kelebihan berat badan yang merupakan salah satu faktor peningkatan risiko
2

untuk berbagai masalah kesehatan kronis.


Resiko penyakit diabetes
Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjangkitnya penyakit diabetes adalah
karena diet yang tidak sehat, salah satunya karena makanan yang kita konsumsi
merupakan makanan sampah. Ketika tubuh menyerap asupan makanan junk food, hal
ini bisa mengakibatkan stres yang berlebihan pada metabolisme tubuh sehingga
mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin dengan benar. Karena
junk food tidak memiliki kandungan serat, konsumsi secara langsung menghasilkan
lonjakan kadar gula. Selanjutnya, konsumsi junk food menyebabkan obesitas, salah

satu alasan utama untuk resistensi insulin dan pengembangan diabetes.


Masalah pada sistem pencernaan
Bagi para pecandu junk food, mereka akan lebih beresiko mengalami gangguan
pencernakan seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dan sindrom iritasi
usus (IBS). Saat kita mengkonsumsi junk food yang digoreng, kandungan minyaknya
akan tersimpan dalam dinding lapisan perut. Hal ini dapat meningkatkan produksi
asam. Lalu rempah-rempah yang ada di dalamnya dapat mengiritasi lapisan lambung,
sehingga dapat memperburuk resiko GERD dan gangguan pencernaan. Kurangnya

serat dalam kandungan junk food dapat menghambat pencernaan, meningkatkan


4

masalah seperti sembelit dan wasir.


Kelelahan dan kelemahan
Junk food tidak memiliki jumlah nutrisi penting yang diperlukan untuk pemeliharaan
kesehatan serta fungsi dari semua sistem dalam tubuh secara keseluruhan seperti
protein dan vitamin. Meskipun jenis makanan ini bisa membuat perut terasa kenyang
dan puas, namun ia gagal dalam memberikan asupan energi instan. Sehingga
membuat tubuh terasa lemah dan lelah beberapa saat setelah mengkonsumsinya. Jika
tubuh hanya menyerap semua jenis makanan yang tergolong junk food selama periode
waktu tertentu, maka hal tersebut bisa mengakibatkan kelelahan kronis. Junk food
dapat menurunkan tingkat energi tubuh ke tingkat yang mungkin menjadikan tubuh

sulit atau bahkan tidak bisa melakukan rutinitas sehari-hari.


Depresi
Akibat terlalu sering mengkonsumsi junk food, banyak perubahan hormonal terjadi,
terutama pada kalangan remaja, yang membuat mereka rentan terhadap perubahan
suasana hati dan perubahan perilaku. Karena mengkonsumsi junk food dapat
menyebabkan kekurangan nutrisi penting dalam tubuh, yang meningkatkan
kemungkinan para remaja menderita depresi hingga 58%. Selain itu kandungan dalam
makanan cepat saji seperti garam, daging olahan, nitrat, dan MSG dapat memicu

terjadinya sakit kepala.


Mempengaruhi fungsi otak
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Brain, Behavior, and Immunity
menunjukkan bahwa satu minggu makan junk food sudah cukup untuk memicu
gangguan memori pada tikus. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lemak jahat
(lemak trans) dari junk food cenderung menggantikan lemak sehat di otak dan

mengganggu mekanisme sinyal normal dalam otak.


Peningkatan resiko penyakit jantung
Kandungan dalam Junk food sarat akan lemak jenuh dan lemak trans yang secara
langsung meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dalam darah, dimana
hal tersebut dapat berkontribusi terhadap pembentukan plak dan penyakit jantung.
Selain itu, mengkonsumsi junk food dapat menyebabkan lonjakan gula garah yang
meningkat secara tiba-tiba, junk food merusak lapisan-lapisan pembuluh darah yang
menyebabkan peradangan kronis. Peradangan ini menyebabkan kolesterol jahat
menempel pada dinding arteri dan menghalangi aliran darah ke jantung, sehingga
serangan jantung pun kapan saja bisa terjadi. Lemak dari junk food dapat
terakumulasi dalam tubuh selama periode waktu tertentu yang bisa menyebabkan

kenaikan berat badan. Dalam kondisi berat badan yang semakin meningkat, resiko
8

terkena serangan jantung akan lebih tinggi.


Peningkatan resiko gangguan ginjal dan Hipertensi
Kandungan garam halus yang ada didalamnya dapat meningkatkan air liur dan sekresi
enzim, sehingga meningkatkan keinginan untuk terus mengkonsumsi makanan ini.
Kandungan lemak jahat dan natrium yang tinggi dari garam tersebut mampu
mengganggu keseimbangan sodium-potasium tubuh yang dapat menyebabkan
hipertensi. Hal ini dapat mengganggu fungsi ginjal sebagai penyaring semua racun

dari darah.
Merusak hati
Sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang lebih sering mengkonsumsi junk
food dan menjauhi olahraga memiliki perubahan enzim hati dalam waktu empat
minggu. Perubahan ini serupa dengan yang diamati pada orang dengan
penyalahgunaan alkohol. Menurut beberapa penelitian, hal itu dikarenakan terjadinya
pengendapan lemak trans yang ditemukan dalam sejumlah junk food di organ hati

sehingga menyebabkan disfungsi pada organ tersebut.


10 Peningkatan resiko kanker
Kurangnya serat adalah alasan utama mengapa konsumsi junk food sangat terkait
dengan peningkatan risiko kanker pada sistem pencernaan. Sebuah studi yang
diterbitkan dalam European Journal of Cancer Prevention mengungkapkan bahwa
terlalu banyak mengkonsumsi makanan cepat saji yang tinggi gula dan lemak dapat
meningkatkan peluang terkenanya kanker kolorektal. Studi lain dari Fred Hutchinson
Cancer Research Center di Seattle menunjukkan bahwa pria yang makan makanan
yang digoreng lebih dari dua kali dalam sebulan telah menunjukkan peningkatan
risiko kanker prostat.
11 Masalah pada gigi dan tulang
Mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula seperti junk food, dapat
menyebabkan bakteri yang berada di mulut menghasilkan asam yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada gigi serta menghancurkan enamel gigi, yang
merupakan faktor terjadinya gigi berlubang. Ketika enamel gigi Anda hilang, tidak
bisa diganti. Selain itu kandungan natrium yang berlebih dalam junk food juga dapat
meningkatkan resiko terkena osteoporosis (tulang rapuh).
E. Upaya Meminimalisasi Bahaya Junk Food dan Fast Food
Bukan larangan yang menakutkan atau suatu keharusan yang mesti dilakukan
untuk menghindari makanan cepat saji beresiko. Walaupun hidangan yang akan
dinikmati umumnya mengandung garam dan lemak tinggi, sebenarnya jenis makanan

cepat saji beresiko yang indentik dengan fried chicken itu juga memliki kandungan
protein yang cukup tinggi. Bila harus 1 atau 2 kali dalam sebulan atau 1 kali dalam
seminggu ingin menikmati makanan fried chicken dirasa cukup aman dilakukan. Tetapi,
apabila frekuensi menikmati makanan ini dilakukan lebih sering lagi, maka sebaiknya
ketika menyantap sajian ini hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut (Lubis dalam
Tarigan, 2012).
1 Imbangi konsumsi makanan tinggi lemak protein dengan makanan tinggi serat
seperti sayuran, baik yang disajikan dalam bentuk mentah misalnya lalapan atau
2
3

dalam bentuk olahan seperti sop atau salad dari berbagai sayuran dan buah-buahan.
Minum air putih 8-10 gelas per hari untuk mengimbangi minuman bersoda tinggi.
Kurangi porsi makanan atau memilih makanan dalam porsi kecil. Kemudian, bagilah

4
5

porsi itu dengan rekan atau teman.


Olahraga secara disiplin dan teratur.
Mulai sarapan pagi dengan menu sehat seperti jus buah, susu rendah lemak atau
sereal tinggi serat, dan jangan lupa mengonsumsi sayuran. Asupan makanan yang
mengandung tinggi serat sangat bermanfaat dan dapat membantu memperlambat
rasa lapar, sehingga akan menekan keinginan untuk mengonsumsi makanan
berlemak atau paling tidak hasrat untuk menikmati akan tertunda.

DAFTAR PUSTAKA

Ariwibowo, Teguh dan Afin Murtiningsih. 2013. Rahasia Sehat Setiap Hari. Dunia Sehat :
Jakarta.
Endarwati. 2015. 22 Bahaya Junk Food Bagi Kesehatan : Dampak Mematikan, (online),
diakses

dari

http://halosehat.com/makanan/makanan-berbahaya/bahaya-junk-

food-bagi-kesehatan pada Oktober 2015.


Miss. Fast Food dan Junk Food, apakah sama?, (artikel) diakses secara online dari
http://hobingunyah.com/artikel/view/47/fast-food-dan-junk-food--apakah-samacara-memasak-dan-resep-kuliner-nusantara-indonesia-cara-memasak-dan-resepkuliner-nusantara-indonesia-cara-memasak-dan-resep-kuliner-nusantaraindonesia-cara-memasak-dan-resep-kuliner-nusantara-indonesia
Tarigan, E. F. 2012. Makanan Siap Saji (Fast Food), (makalah) diakses secara online dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31100/5/Chapter%20II.pdf
Oktober 2015.

pada

Anda mungkin juga menyukai