Anda di halaman 1dari 6

PELATIHAN KADER KESEHATAN LANSIA

JETIS, TIRTOADI, MLATI, SLEMAN, YOGYAKARTA

Kuliah Kerja Kesehatan Masyarakat (K3M)


Mahasiswa PSIK FK UGM
14 & 17 Juli 2004

Pelatihan Kader Kesehatan Lansia


J e t i s , T i r t o a d i , M l a t i , S l e m a n , Yo g y a k a r t a
Mahasiswa K3M PSIK FK UGM_14 & 17 Juli 2004

PENGUKURAN TEKANAN DARAH DAN


PENGHITUNGAN DENYUT NADI

Tujuan Instruksional Umum :


Kader mengerti tentang indikator kesehatan lansia pada sistem peredaran darah
Tujuan Instruksional Khusus :
1.
2.
3.
4.
5.

Kader
Kader
Kader
Kader
Kader

dapat menjelaskan tentang sistem peredaran darah


menyebutkan tentang pengertian tekanan darah
dapat menyebutkan tentang pengertian denyut nadi
dapat mempraktikkan cara pengukuran tekanan darah
dapat mempraktikkan cara pengukuran denyut nadi

PENDAHULUAN
Pada lansia karena adanya proses degeneratif (penurunan fungsi tubuh)
akan terjadi perubahan-perubahan pada semua sistem yang ada di dalam tubuhnya
termasuk sistem peredaran darah. Perubahan yang terjadi pada sistem peredaran
darah diantaranya penebalan dinding pembuluh darah, dan berkurangnya
kemampuan jantung untuk memompa darah. Indikator dari kesehatan sistem
peredaran darah pada lansia adalah tekanan darah dan denyut nadi.
SISTEM PEREDARAN DARAH
Secara umum sistem peredaran darah terdiri dari :

Jantung
Arteri

Vena

Jantung
Jantung adalah organ tubuh yang berfungsi untuk memompakan darah ke seluruh
tubuh. Letaknya di dada tengah dan cenderung ke dada sebelah kiri. Jantung
terbagi menjadi 4 ruangan, yaitu :

Serambi kanan
Serambi kiri

Bilik kanan

Bilik kiri

Pelatihan Kader Kesehatan Lansia


J e t i s , T i r t o a d i , M l a t i , S l e m a n , Yo g y a k a r t a
Mahasiswa K3M PSIK FK UGM_14 & 17 Juli 2004

Fungsi dari masing-masing jantung :

Serambi kanan berguna untuk menerima darah dari seluruh tubuh (yang
miskin oksigen), kemudian dialirkan ke bilik kanan
Bilik kanan berguna untuk menerima darah dari serambi kanan kemudian
dipompa ke paru-paru (untuk mengikat oksigen dan membuang karbondioksida)

Serambi kiri berguna untuk menerima darah dari paru-paru (yang kaya
oksigen) kemudian dialirkan ke bilik kiri

Bilik kiri berguna untuk memompakan darah (yang kaya oksigen) ke seluruh
tubuh untuk memberi makan kepada sel-sel di seluruh tubuh

Arteri

Arteri adalah bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi seperti
selang untuk mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh
Arteri bentuknya panjang dan bercabang-cabang, oleh para ahli arteri diberi
nama sesuai dengan ukuran dan letaknya

Arteri yang terbesar disebut aorta, yaitu arteri yang bersambungan dengan
jantung

Arteri yang terkecil disebut arteriola, yaitu arteri yang bersambungan


dengan jaringan tubuh

Arteri diberi nama sesuai dengan letaknya, misalnya arteri yang dekat
dengan tulang radius (lengan bawah) disebut arteri radialis

Vena

Vena adalah bagian dari sistem peredaran darah yang berfungsi seperti
selang untuk mengalirkan darah dari jaringan tubuh ke jantung
Vena bentuknya juga panjang dan bercabang-cabang. Oleh para ahli vena
diberi nama sesuai dengan ukuran dan letaknya

Vena yang terbesar yaitu vena kava, yaitu vena yang bersambungan
langsung dengan jantung terdiri dari 2, yaitu vena kava atas dan vena kava
bawah

Vena yang terkecil disebut venula, yaitu vena yang bersambungan langsung
dengan jaringan tubuh

Vena juga diberi nama sesuai dengan letaknya, misalnya vena yang dekat
dengan tulang femur (paha) dinamakan vena femuralis

Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan pada dinding pem,buluh darah pada saat jantung
berkontraksi/memompa (systole) dan pada saat jantuing relaksasi/istirahat
(diastole).
Cara mengukur tekanan darah ada 2, yaitu :
1. Secara Langsung

Pelatihan Kader Kesehatan Lansia


J e t i s , T i r t o a d i , M l a t i , S l e m a n , Yo g y a k a r t a
Mahasiswa K3M PSIK FK UGM_14 & 17 Juli 2004

Dilakukan dengan cara menusuk arteri kemudian dihubungkan dengan alat.


Cara ini berbahaya dan hanya dilakukan oleh dokter dan harus dilengkapi
dengan alat khusus, biasanya dilakukan pada keadaan yang gawat dan keadaan
tertentu saja.
2. Secara Tidak Langsung
Cara ini aman dan dapat dilakukan oleh siapa saja dengan catatan telah terlatih
terlebih dahulu
Prinsip Pengukuran Tekanan Darah Secara Tidak Langsung
Arteri (biasanya di lengan atas/arteri brakhialis) dibendung oleh manset yang
dipompa kemudian tekanannya diukur oleh manometer. Ketika balon dikempiskan
perlahan-lahan akan terdengar denyut nadi melalui stetoskop itu berarti tekanan
terhadap arteri pada saat jantung kontraksi (sistole). Besarnya tekanan bisa dilihat
pada manometer menunjukkan angka berapa, misalnya 120. bila balon terus
dikempiskan bunyi nadi perlahan-lahan akan hilang. Pada saat bunyi itu hilang, itu
adalah tekanan dinding arteri pada saat jantung relaksasi (diastole). Besarnya
tekanan bisa dilihat pada manometer, misalnya menunjukkan angka 80. maka
tekanan darahnya ditulis 120/80 mmHg (milimeter air raksa).
Cara Pengukuran Tekanan Darah
Persiapan
1. Persiapan Alat
a. Sebuah tensi meter lengkap terdiri dari :

Manometer

Manset

Pompa/balon

b. Sebuah stetoskop
2. Persiapan Lansia
a. Lansia diberitahu yang akan dikerjakan dan tujuannya
b. Posisi bisa duduk atau tiduran
Cara Kerja
1. Lansia dipersilahkan duduk atau tiduran
2. Lansia diberi tahu/minta permisi
3. Dekatkan alat disamping lansia
4. Lengan pakaian lansia disingsingkan
5. Pasang manset pada lengan atas lansia dengan cara dilingkarkan/dililitkan

Pelatihan Kader Kesehatan Lansia


J e t i s , T i r t o a d i , M l a t i , S l e m a n , Yo g y a k a r t a
Mahasiswa K3M PSIK FK UGM_14 & 17 Juli 2004

6. Kader mamasang stetoskop pada telinga


7. Raba denyutan nadi lansia pada daerah 1-2 cm diatas lekukan lengan atas
bagian dalam (sisi lengan yang dekat dengan badan)
8. Bila sudah teraba kencangkan sekrup pada balon dengan memutar searah
jarum jam
9. Pompa tensimeter sampai denyutan nadi tidak teraba lagi, tambahkan
pompa 10-20 mmHg
10. Pasang ujung stetoskop yang seperti kendang (diafragma) pada daerah yang
tadi teraba denyutan. Kendorkan sekrup pada balon perlahan-lahan dengan
memutar berlawanan dengan arah jarum jam
11. Dengarkan lewat stetoskop, mata tertuju pada manometer. Denyutan
pertama yang didengar adalah systole dan lihat pada manometer pada
angka berapa ?
12. Sekrup terus dikendorkan pelan-pelan sampai denyutan tidak terdengar,
lihat pada angka berapa denyutan hilang (diastole)?
13. Bila sudah selesai, manset dilepas, stetoskop dilepas dan alat-alat
dibereskan, catat hasil pengukuran pada buku bantu, misalnya : TD =
120/80 mmHg
14. Lengan pakaian lansia dirapikan, kemudian dipersilahkan untuk kembali
berdiri/melanjutkan pemeriksaan yang lain
15. Catatan : bila kader ragu-ragu terhadap hasil pengukuran, bisa diulang.
Istirahatkan lengan lansia sekitar 30 detik terlebih dahulu supaya peredaran
darahnya kembali semula dulu, kemudian kembali diukur tekanan darahnya
dan hasilnya dirata-rata.

MENGHITUNG DENYUT NADI


Pengertian Denyut Nadi
Denyut nadi adalah getaran atau denyutan yang dirasakan pada pembuluh darah
arteri sebagai akibat penjalaran dari denyutan atau kontraksi bilik kiri untuk
memompa darah ke seluruh tubuh.
Cara menghitung denyut nadi
Persiapan :
1. Persiapan alat :
Jam tangan yang ada jarum detikannya

Alat tulis/ pulpen


Pelatihan Kader Kesehatan Lansia
J e t i s , T i r t o a d i , M l a t i , S l e m a n , Yo g y a k a r t a
Mahasiswa K3M PSIK FK UGM_14 & 17 Juli 2004

2. Persiapan lansia
Posisi bisa duduk atau tiduran, sebaiknya dilakukan setelah selesai
mengukur tekanan darah.
Cara kerja :
1. Lansia dipersilahkan duduk atau tiduran
2. Lansia diberi tahu/ minta permisi
3. Alat-alat disiapkan
4. Letakkan tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis) di atas
pergelangan tangan bagian dalam sejajar dengan ibu jari
5. Carai sampai teraba adanya denyutan, bila belum teraba geser ke arah/
bawah
6. Setelah teraba hitung denyutan nadi selama satu menit
7. Catat frekuensi nadi yang dihitung di dalam buku bantu, misalnya N :
82x/menit

Pelatihan Kader Kesehatan Lansia


J e t i s , T i r t o a d i , M l a t i , S l e m a n , Yo g y a k a r t a
Mahasiswa K3M PSIK FK UGM_14 & 17 Juli 2004

Anda mungkin juga menyukai