Anda di halaman 1dari 19

a)

b)

c)

d)

e)

Syarat Menjadi Manajer


Seorang manajer profesional setidaknya harus memenuhi beberapa persyaratan pokok berikut
ini:
Mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas tentang bidang bisnis dan organisasi yang
ditanganinya. Syarat ini adalah syarat pokok yang harus dimiliki oleh seorang manajer
profesional. Tanpa pengetahuan dan wawasan yang luas, bagaimana bisa manajer tersebut bisa
menjalankan organisasinya secara efektif dan menghasilkan keuntungan bagi bisnis yang
dijalankannya.
Mempunyai kepribadian yang baik dan tangguh sesuai dengan norma-norma yang berlaku
secara umum di masyarakat. Seorang manajer profesional harus seorang yang mempunyai budi
pekerti yang luhur. Perilaku seorang manajer harus sesuai dengan nilai-nilai positif. Dengan
demikian, sumber daya manusia yang berkualitas adalah syarat penting yang harus dimiliki oleh
seorang manajer profesional.
Mempunyai pengalaman yang luas dalam bidang bisnis yang dijalankannya. Seperti kita semua
ketahui, pengalaman adalah lebih penting daripada pengetahuan. Pengetahuan tanpa disertai
dengan pengalaman yang memadai tidak akan banyak berguna dalam menghasilkan output yang
bernilai positif bagi organisasi bisnis. Pengetahuan yang luas disertai dengan pengalaman yang
luas adalah senjata utama bagi keefektifan kerja seorang manajer profesional.
Mempunyai kemampuan bersosialisasi yang baik. Tugas seorang manajer adalah mengurus
orang-orang yang ada di bawahnya. Tanpa kemampuan sosialisasi yang baik, tidak mungkin
akan tercapai suatu hubungan yang saling menguntungkan antara atasan dan bawahan.
Kemampuan sosialisasi sangat penting untuk mengarahkan bawahan menuju tercapainya tujuan
organisasi.
Mempunyai kemampuan manajerial yang memadai. Kemampuan manajerial adalah
pengetahuan utama yang harus dimiliki oleh seorang manajer profesional. Kemampuan ini bisa
dipelajari di sekolah-sekolah formal atau melalui kursus atau melalui buku-buku manajemen.
Ilmu manajerial yang hebat akan menjadi nilai lebih yang sangat bagus bagi seorang manajer
untuk dapat menjalankan organisasi secara efektif dan efisien.
Ciri karakteristik seorang manajer profesional dapat diuraikan sebagai berikut :
1.
Menantang Proses
Setiap kasus kepemimpinan yang terbaik selalu melibatkan satu jenis tantangan. Apapun
tantangannya, semua kasus melibatkan perubahan dari statusquo. Tidak ada satu orang pun yang
menyatakan telah melakukan yang terbaik secara pribadi dengan terus mempertahankan banyak
hal tetap sama. Singkatnya, semua pemimpin menantang proses. Pemimpin adalah pelopor,orang yang bersedia melangkah ke luar dan memasuki apa yang belum diketahui. Mereka
bersedia mengambil resiko, melakukan inovasi dan percobaan supaya bisa menemukan cara yang
baru yang lebih baik untuk melakukan banyak hal.
Sumbangan utama pemimpin adalah dalam mengenali gagasan yang baik, dukungan kepada
gagasan itu, dan kesediaan menantang sistem supaya bisa mengaplikasikan dan mewujudkan
gagasan itu.
2.
Mengilhamkan Wawasan Bersama
Pemimpin mengilhamkan wawasan bersama. Mereka melayangkan pandangan ke seberang
cakrawala waktu, membayangkan kesempatan menarik yang disediakan setelah mereka dan
peserta mereka sampai pada tujuan yang jauh ini. Pemimpin mempunyai hasrat supaya sesuatu

terjadi, untuk mengubah cara banyak hal terjadi, menciptakan sesuatu yang tidak ada seorang
pun pernah menciptakannya sebelumnya.
Tapi ingat: orang yang tidak punya pengikut/peserta bukanlah pemimpin. Orang baru akan
mengikuti setelah mereka menerima wawasan pemimpin sebagai wawasan mereka sendiri.
Supaya bisa mengajak orang lain mempunyai wawasan, pemimpin harus mengenal peserta
mereka dan bicara dalam bahasa mereka. Dengan demikian peserta tahu bahwa pemimpin
memahami kebutuhan mereka.
3.
Memungkinkan Orang Lain Bisa Bertindak
Pemimpin teladan menarik dukungan dan bantuan semua orang yang harus membuat kegiatan
berjalan. Dengan satu cara, pemimpin melibatkan mereka yang harus hidup dengan hasilnya, dan
mereka memungkinkan orang lain bisa melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka
memungkinkan orang lain bisa bertindak. Pemimpin tahu bahwa tidak ada seorang pun yang
melakukan apa yang terbaik bagi dirinya kalau dia merasa lemah, tidak cakap, atau terasing;
mereka tahu orang yang diharapkan aktif harus mempunyai rasa kepemilikan. Pemimpin tidak
menimbun kekuasaan, tetapi mendelegasikannya. Pemimpin dengan bangga bicara mengenai
kerjasama tim, kepercayaan, dan pemberdayaan sebagai unsur pokok upaya mereka.
4.
Menjadi Penunjuk Jalan
Pemimpin berjalan terlebih dahulu. Mereka memberikan contoh dan membina komitmen melalui
tindakan sehari-hari yang sederhana, yang menciptakan kemajuan dan momentum. Pemimpin
menjadi penunjuk jalan melalui contoh pribadi dan pelaksaanaan yang penuh pengabdian.
Supaya ia bisa menjadi penunjuk jalan secara efektif, pertama-tama ia harus jelas terhadap
prinsip bimbingannya. Ia harus bisa membela kepercayaannya. Akan tetapi perbuatan pemimpin
jauh lebih penting daripada kata-kata mereka, dan harus konsisten dengan kata-kata mereka.
5.
Mendorong Hati
Usaha mendaki ke puncak berat dan lama. Orang jadi kehabisan tenaga, frustasi dan kehilangan
semangat. Mereka sering tergoda untuk menyerah. Pemimpin mendorong hati peserta mereka
untuk jalan terus. Tindakan kepedulian yang sesungguhnya bisa meningkatkan semangat dan
menarik orang ke depan. Misalnya apabila seorang berhasil dalam satu tugas tidak ada salahnya
diberikan ganjaran yang sepantasnya.
Dalam banyak kasus, pemimpin bukan hanya memberikan dorongan kepada orang lain, akan
tetapi harus juga dapat memberikan dorongan kepada dirinya sendiri untuk terus bertahan dan
berusaha untuk melayani dengan sebaik-baiknya.
Ciri-Ciri Pemimpin
Untuk memahami lebih dalam tentang ciri-ciri pemimpin ada baiknya melihat pendapat yang
dikemukakan oleh George R.Terry. George R.Terry mengemukakan delapan ciri-ciri pemimpin
yaitu :
1. Energi, mempunyai kekuatan mental dan fisik
2. Stabilitas Emosi, seorang pemimpin tiddak boleh berprasangka jelek terhadap
bawahannya, ia tidak boleh cepat marah dan percaya pada diri sendiri harus lebih besar.
3. Humam relationship, mempunyai pengetahuan tentang hubungan manusia.
4. Personal motivation, keinginan untuk menjadi pemimpin harus besar, dan dapat
memotivasi diri sendiri.
5. communication skill, mempunyai kecakapan untuk berkomunikasi.

6. teaching skill, mempunyai kecakapan untuk mengajarkan, menjelaskan dan


mengembangkan bawahannya.
7. social skill, mempunyai keahlian dibidang sosial, supaya terjamin kepercaiaan dan
kesulitan bawahannya, ia harus suka mendorong, senang jika bawahannya maju, peramah
serta luwes dalam pergaulan.
8. technical
competent,
mempunyai
kecakapan
menganalisis,
merencanakan,
mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, mengambil keputusan dan mampu
menyusun konsep.
Cara menciptakan Manajer SDM yang Profesional
Berikut adalah 7 keterampilan dan keahlian yang bisa mengantarkan ke kursi tertinggi yang
sudah Anda cita-citakan yaitu menjadi manajer yang professional :
1.
Keahlian berbicara.
Mungkin terdengar sepele dan umum. Tetapi, tak semua orang memiliki kepercayaan diri untuk
berbicara di depan umum. Tak hanya itu, ada pula sebagian orang yang tak berani berbicara
dengan orang yang ia anggap lebih pandai atau lebih tua dari dirinya. Kemampuan untuk bisa
berbicara dengan ragam orang di ragam situasi amatlah penting. Menjadi seorang pembicara
yang andal membuat kehadiran Anda amat diingat orang lain. Berlatihlah untuk bicara dalam
ragam kesempatan, seringlah mendengarkan dan menonton orang bicara di televisi.
2.
Kepercayaan diri dalam mengambil keputusan.
Seorang pemimpin yang baik selalu mampu mengambil keputusan dan selalu memiliki
perhitungan ketika akan membuat keputusan. Jika kepemimpinan Anda lumpuh karena takut
melakukan keputusan yang salah, maka Anda tak akan melakukan apa pun. Banyak pemimpin
hebat melakukan keputusan-keputusan berisiko tinggi dan menyadari bahwa kesalahan masih
bisa dikoreksi. Kesalahan adalah pelajaran dan kesuksesan yang tertunda. Belajarlah untuk
menimbang pro dan kontra sebuah permasalahan, pikirkan masak-masak, lalu buat keputusan.
Jangan selalu bermain aman setiap waktu, karena Anda tak akan membuat perbedaan atau
membuat Anda dikenang jika hanya melakukan hal itu-itu saja.
3.
Akuntabilitas
Satu hal yang menjadi bagian utama kesuksesan adalah kemauan untuk mengambil tanggung
jawab, baik untuk sukses dan kegagalan. Jika Anda ingin orang lain menghargai Anda, maka
memang ada kesalahan yang merupakan kesalahan Anda. Akuilah, jangan mencari kambing
hitam. Setiap orang melakukan kesalahan, tetapi pembelajaran tersulitnya adalah bagaimana
Anda bereaksi terhadap kesalahan itu. Bagaimana Anda menyikapi kejadian yang sudah terjadi
dan mengambil hikmahnya.
4.
Sikap positif
Orang pesimis akan membawa orang-orang sekelilingnya merasa buruk dan jadi tak terlalu
produktif. Jika Anda bisa mengambil sisi positif dari keadaan yang buruk, Anda akan mengajak
orang lain untuk bersikap positif pula. Sikap dan cara pandang positif dikontrol oleh pikiran
Anda sendiri. Jangan melihat permasalahan, tapi carilah solusinya.
5.
Presentasi diri
Pandai membawa dan menempatkan diri dengan segala atribut adalah hal yang penting. Baik itu
cara Anda berpakaian, potongan rambut, cara Anda mendandani diri berbicara lebih banyak
tentang diri Anda sebelum Anda bicara. Jangan lupa, bahwa dandanan dan penampilan Anda juga
mendorong bagaimana Anda membawakan diri Anda.

6.
Atur waktu
Nah, ini juga adalah hal yang penting. Dandanan rapi, pandai bicara, tetapi tak bisa mengatur apa
pun, sama juga bohong. Ketidakteraturan berarti Anda akan selalu mencoba menyelesaikan apa
yang seharusnya menjadi pekerjaan Anda. Ketergesa-gesaan menyelesaikan pekerjaan
memberikan kesempatan untuk kemungkinan terjadinya kesalahan. Belajarlah untuk menyimpan
agenda yang mencatat tenggat waktu dan mengatur jadual untuk pekerjaan Anda. Kemampuan
untuk bisa tepat waktu, bahkan lebih cepat dari waktu yang ditentukan bisa membuat Anda
dihormati. Karena ini berarti Anda adalah tipe orang yang bisa menset gol yang menantang, dan
bisa menggunakan waktu yang dimiliki secara efisien.
7.
Pandai menemukan solusi
Ada masalah di kantor? Ketidakefisienan pekerjaan pegawai, atau pemborosan keuangan, atau
apa pun itu. Jika Anda menemukan sebuah solusi, jalankan dan usahakan. Mereka yang memiliki
solusi dan membantu perusahaan ke arah yang lebih baik, pasti akan menemukan jalan untuk
menjadi yang teratas. Jangan hanya berpangku tangan dan menunggu perintah. Inisiatif untuk
menjadi seorang pemecah masalah pasti selalu dihargai.
Cara Memanage Sebuah Perusahaan
Dalam sebuah perusahaan harus memiliki prinsip-prinsip berikut ini supaya perusahaan tersebut
bisa di kelola dengan baik, berikut diantaranya :
Transparansi, yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan
serta keterbukaan dalam mengemukakan informasi materil dan relevan mengenai
perusahaan. Transparansi telah tercermin dalam proses pengambilan keputusan yang
dilakukan saat rapat Direksi, baik yang dilakukan pada saat rapat Direksi secara internal,
rapat Direksi dengan Jajaran Perusahaan maupun rapat Direksi yang dilaksanakan
bersama Dewan Komisaris.

Kemandirian, yakni pengelolaan perusahaan secara profesional tanpa benturan


kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Dalam
melaksanakan kegiatannya, Perseroan berjalan sesuai aturan yang telah ditetapkan dan
tertuang dalam prinsip-prinsip koorporasi tanpa ada paksaan.

Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organisasi


yang memungkinkan pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Dalam
pelaksanaannya akuntabilitas ini telah tercermin pada berbagai sandaran dan acuan
kinerja Perseroan.

Pertanggungjawaban, adalah kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap


peraturan perundangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Dalam hal
ini, segala aksi, tindakan dan kinerja Perseroan dapat dipertanggungjawabkan.

Kewajaran, adalah perlakuan yang sama dalam memenuhi hak-hak pemangku


kepentingan berdasarkan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Hal ini
dilakukan secara adil dengan memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh jajaran.

Cara Me-Manage Perusahaan


Dalam membangun sebuah perusahaan biasanya kita akan mengalami masa diatas dan masa di
bawah. Untuk mengelola perusahaan agar tetap baik dan stabil berikut langkah-langkah dalam
me-manage perusahaan.
1. Manajemen produksi
Manajemen produksi merupakan pengaturan dan perencanaan terkait ketersediaan bahan baku
maupun bahan jadi yang siap dipasarkan pada sebuah perusahaan bisnis. Manajemen bisnis di
bidang produksi menyangkut bagaimana proses produksi itu bisa berlangsung dengan baik
sehingga mampu menghasilkan produk atau layanan yang diminati oleh konsumen.
2. Manajemen pemasaran
Manajemen bisnis di bidang pemasaran menyangkut segala bentuk perencanaan, bentuk, target
serta tujuan dan hasil dari sebuah proses marketing atau pemasaran. Penjualan yang meningkat
dan upaya untuk memperkenalkan produk kepada konsumen merupakan target utama dari sebuah
manajemen pemasaran. Tanpa adanya sebuah manajemen pemasaran yang baik, maka sebuah
perusahaan akan mengalami kondisi sulit dalam hal pemasukan atau income yang diperoleh.
Pemasaran memegang peran vital terhadap eksistensi sebuah perusahaan. Produk atau jasa yang
kurang bermutu pun akan bisa terjual laris apabila perusahaan Anda memiliki seorang manajer
pemasaran yang handal. Kreatifitas dan inovasi perlu dijalankan dalam merancang sebuah
manajemen bisnis di bidang pemasaran.
3. Manajemen distribusi
Manajemen bisnis di bidang distribusi memegang peran mendukung manajemen pemasaran.
Meskipun pemasaran telah berjalan dengan baik, namun apabila manajemen distribusi
mengalami hambatan, maka marketing juga akan terganggu. Proses penyaluran barang produksi
atau layanan jasa kepada konsumen sangat ditentukan oleh bagaimana pola manajemen distribusi
tersebut dirancang oleh sebuah perusahaan.
4. Manajemen Finansial
Manajemen finansial di dalam sebuah usaha bisnis menyangkut transparansi dan pengelolaan
sirkulasi keuangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan menyangkut bagaimana keuangan
perusahaan mampu dibagikan sesuai dengan anggaran yang dimiliki. Tanpa adanya sebuah
manajemen bisnis yang baik di bidang keuangan, maka biasanya perusahaan tidak mendapatkan
data keuangan yang jelas. Hal ini biasa dialami oleh para pengelola bisnis kecil yang masih
amatiran, dimana manajemen keuangan jarang diperhatikan sehingga untung atau ruginya saja
sebuah usaha bisnis sulit ditentukan.

Beberapa bentuk manajemen bisnis di atas sangat penting diperhatikan oleh para pengelola
usaha bisnis yang ingin sukses dalam menjalankan sebuah bisnis usaha. Tanpa adanya sebuah
manajemen yang baik, maka mustahil sebuah perusahaan akan mampu berjalan dengan baik
seperti yang menjadi harapan pemiliknya.

Manajemen laboratorium
Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-perangkat apa
yang harus dikelola. Perangkat-perangkat manajemen lab itu adalah :
1 Tata ruang (lab lay out)
2 Alat yang baik dan terkalibrasi
3 Lab. Infrastruktur
4 Lab. Administrasi
5 Lab. Inventory & Security
6 Lab. Safety Use
7 Lab. Organisasi
8 Budget-fasilities
9 Disiplin yang tinggi
10 Skill (Keterampilan)
11 Peraturan Dasar
12 Penanganan masalah Umum
13 Jenis-jenis pekerjaan.
Semua perangkat-perangkat ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan
optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu
tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (lab-lay-out)
sampai dengan semua perangkat -perangkat penunjang lainnya. Semua perangkat- Makalah
Pelatihan Manajemen Laboratorium 1 perangkat tersebut sebagai pusatnya (core activities)
adalah Tata Ruang (Lab Lay Out)
C Rincian kegiatan masing-masing
1 Tata Ruang (Lab lay out)
Untuk tata ruang, sebaiknya ditata sedemikian rupa sehingga lab dapat berfungsidengan
baik. Tata ruang yang sempurna, dimulai sejak perencanaan gedung pada waktu dibangun. Tata
ruang yang baik harus mempunyai :
a.
Mempunyai pintu masuk (in)
b. Mempunyai pintu keluar (out)
c.
Mempunyai pintu darurat (emergency-exit)
d. Ruang persiapan (preparation-room)
e.
Ruang peralatan (Lab-room)
f.
Ruang penangas (fume)
g. Ruang penyimpanan (storage - room)
h. Ruang staff (Staff-room)
i.
Ruang seminar (seminar-room)
j.
Ruang bekerja (Activiting-room)
k. Ruang gudang (storage-room) l. Lemari glass (glass-room)
l.
Lemari alat-alat optic (opticals-room)
m. Pintu jendela diberi kawat kassa, agar serangga dan burung tidak dapat masuk
n. Fan (untuk dehumidifier)
o. AC-room untuk alat-alat tertentu yang memerlukan AC-system.

Alat yang Baik dan Terkalibrasi


Pengenalan peralatan Lab adalah merupakan hal yang harus diketahui dengan pasti oleh
setiap petugas Lab yang akan mengoperasikan alat tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan
itu harus benar-benar dalam kondisi :
a. Siap untuk dipakai (Ready for use)
b. Bersih
c. Terkalibrasi
d. Tidak rusak
e. Beroperasi dengan baik
Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk (manual-operation) mana
tahu sesewaktu ada kerusakan kecil/atau kerusakan besar, maka buku manual ini akan dapat
dimanfaatkan oleh technician/technisi lab. Technisi Lab yang ada harus senantiasa berada di
tempat, karena setiap kali peralatan dioperasikan kemungkinan alat tidak beroperasi dengan baik
dapat terjadi. Bagi petugas Lab maupun tenaga skill yang ada. dengan adanya Manajemen
Laboratorium yang baik akan tercipta pekerjaan yang mantap.Beberapa peralatan Lab yang
dimiliki kiranya dapat disusun secara teratur pada suatu tempat tertentu/rak atau pada pelataran
(bench) yang disediakan. Peralatan berfungsi untuk melakukan suatu kegiatan pekerjaan,
penelitian atau studi tertentu yang menghendaki adanya bantuan peralatan. Karenanya alat-alat
ini harus stand-by, sewaktuwaktu dapat dipakai segera. Untuk itu alat-alat Lab harus dalam
keadaan yang baik. Alatalat ini disusun secara teratur, sesuai dengan fungsinya masingmasing.Kelompokkanlah alat-alat ini dalam kelompok yang aman dan terkendali. Setelah habis
dipakai kembali dibersihkan dan disusun seperti semula. Semua alat-alat ini sebaiknya diberi
cover/penutup (misal plastik transparant), terutama bag! alat-alat yang memang memerlukannya.
Alat-alat yang tidak ada penutupnya akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya dapat merusak alat
yang bersangkutan.
a. Untuk alat-alat glass (Glassware)
Alat-alat glass harus dalam keadaan bersih. apalagi yang sesewaktu sering dipakai. Untuk
alat-alat gelas yang memerlukan sterilisasi, sebaiknya di sterilisasi sebelumdipakai. Semua alatalat glass ini harus ada lemari khusus.
b. Untuk bahan - bahan kimia
Untuk bahan-bahan kimia yang bersipat asam, dan alkalis sebaiknya ditempatkan pada
ruang/kamar fume (untuk mengeluarkan ,gas-gas yang mungkin timbul). Demikian juga untuk
bahan-bahan yang mudah menguap. Pada ruangan fume ada fan, agar udara/uap yang ada dapat
dipompa keluar. Botol-botol bahan kimia yang berwama coklat/gelap tidak boleh kena sinar
matahari, sebaiknya ditempatkan pada lemari khusus.
c. Alat-alat mikroskop
Alat-alat mikroskop dan alat-alat optik lainnya harus disimpan pada tempat yang kering
dan tidak lembab. Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan lensa-lensa akan berjamur. Jika
jamur ini banyak, maka mikroskop akan rusak dan tidak dapat dipakai sama sekali. Sebagai
tindakan pencegahan, tempatkan mikroskop dalam kotaknya, plus ada sachet silica-gelnya, dan
sebelum disimpan harap dichek kembali agar tetap bersih. Tempatkan mikroskop ini dalam
lemari-lemari khusus yang senantiasa tidaklembab. Untuk lemari periu diberi lampu pijar (15 20) watt, agar ruang ini tetap selalu panas dan akan mengurangi kelembaban (dehumidifier-air).
Alat-alat optic lainnya seperti lensa pembesar (loupe), alat camera, microphoto-camera, juga
dapat ditempatkan pada lemari khusus yang tidak lembab atau dalam alat desiccator.

Organisasi laboratorium
Organisasi Lab adalah susunan personalia yang mengelola Lab tersebut. Organisasi
tersebut ditanggung jawabi sepenuhnya oleh Kepala Laboratorium. Kepala Laboratorium harus
bertanggung jawab terhadap semua kegiatan yang dilakukan dan juga bertanggung awab
terhadap seluruh peralatan yang ada. Para Asisten yang berada dibawah kepala Lab juga harus
sepenuhnya bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan yang dibebankan padanya. Disamping
asisten, juga harus ada tenaga teknisi tetap, yang bertugas di Laboratorium untuk menanggulangi
adanya kerusakan alat-alat Lab.

1.

.Ketua Laboratorium
a.
Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan yamg berada di laboratorium
b.
Mengevaluasi dan membuat laporan berkala kepada Ketua Jurusan
c.
Melakukan pembinaan administrasi dan manajemen kepada staf laboratorium
Dosen Pembimbing Praktikum
a.
Memberikan pemahaman materi yang akan di praktikumkan oleh praktikan.
b.
Berkoordinasi dengan kepala laboratorium untuk materi yang akan di praktikumkan.
c.
Berkoordinasi dengan laboran untuk menentukan jadwal post test beserta nilai
Asisten Praktikum
a.
Berkoordinasi dengan ka. Lab dan laboran untuk menentukan jadwal praktikum beserta
nilai
b.
Mengulang materi yang telah diberikan dosen untuk dilakukan dalam praktikum.
c.
Mendapingi praktikan selama melakukan praktikum.
Praktikan
a.
Melakukan pembuktian teori yang telah didapatkan dalam praktikum.
b.
Mengambil data praktikum yang digunakan untuk pegangan data post test
Laboran/Teknisi
a.
Memelihara dan merawat semua peralatan yang ada di laboratorium
b.
Menjaga kebersihan dan ketertiban laboratorium
c.
Melakukan penataan dan perapian semua barang inventaris yang ada di laboratorium
d.
Membantu segala kegiatan yang dilakukan di laboratorium, baik pelayanan,
pengembangan maupun pendokumentasian

2.

3.

4.
5.

E
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tata kerja laboratorium dan cara-cara yang baik


Dalam keadaan sehat fisik dan mental.
Mematuhi tata tertib praktikum dan berdisiplin dalam keseluruhan kegiatan praktikum .
Menjaga kebersihan baik ruangan maupun alat - alat selama praktikum .
Meneliti jumlah dan keadaan alat-alat praktikum sebelum dan sesudah praktikum selesai
Dalam penimbangan, pengerjaan dan penulisan laporan harus sistematik , cermat dan teliti
Jujur dalam semua tindakan , mulai dari pembuatan sampai penyerahan hasil praktikum.
Kreatif, misalnya sebelum memulai praktikum telah mempersiapkan komponen komponen
pelengkap seperti menyiapkan wadah, tutup botol dll.
8. Selama praktek bicara seperlunya supaya suasana tenang.
9. Tunjukkan sikap dan penampilan percaya diri , tidak bingung dan tidak ragu-ragu sehingga
mampu bekerja dengan tenang.
10. Tidak ceroboh dalam menempatkan alat-alat laboratorium , sehingga menimbulkan kecelakaan
kerja seperti : ketumpahan air panas atau memecahkan alat laboratorium.

11. Pada penyerahan hasil praktikum perhatikan hal-hal dibawah ini :


a. Wadah
apakah wadah sudah bersih, sesuai (syrup dalam botol, salep dalam pot , dsb
b. Etiket
berwarna putih untuk obat dalam dan biru untuk obat obat luar. Pada etiket harus tercantum
nomor resep, tanggal penyerahan resep, nama pasien, cara pemakaian obat, paraf si pembuat
resep.
c.
d.

Signa atau penandaan


Label
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter (untuk obat keras, narkotik dan psikotropik), Obat
Luar, Kocok dahulu,dll.
Sebelum melakukan praktikum maka kita harus mentaati tata tertib yang ada sesuai dengan
point ke dua disebutkan bahwa cara kerja di laboratorium yaitu Mematuhi tata tertib praktikum
dan berdisiplin dalam keseluruhan kegiatan praktikum .maka sesuai point kedua tersebut
adapun tata tertib di laboratotium adalah sebagai berikut:

1.
2.
3.

Praktikan harus hadir paling lambat 10 menit sebelum praktikum dimulai.


Praktikan yang terlambat hanya boleh mengikuti praktikum atas izin pengawas praktikum.
Praktikan harus menggunakan seragam laboratorium (jas laboratorium) selama praktikum
berlangsung.
4. Praktikan harus siap dengan peralatan dasar untuk praktikum (gunting, tali, lem, wadah, serbet,
dan lain lain).
5. Praktikan tidak diperkenankan mengikuti praktikum bila tidak atau belum mengikuti responsi.
6. Wajib memelihara ketenangan selama praktikum berlangsung.
7. Keluar masuk ruangan harus seizin pengawas praktikum.
8. Dilarang makan atau minum atau membawa makanan atau minuman dalam laboratorium.
9. Hanya boleh menggunakan meja praktikum sesuai dengan tempat yang telah ditentukan untuk
setiap praktikan.
10. Dilarang memindah peralatan praktikum dari tempat semula.
11. Setelah selesai digunakan , semua bahan praktikum harus dikembalikan pada tempatnya semula
dalam keadaan rapi dan bersih.
12. Semua bahan dan peralatan praktikum harus digunakan dan diperlakukan dengan baik dan
penuh tanggung jawab.
13. Praktikan hanya boleh meninggalkan laboratorium dengan seizin pengawas setelah semua
bahan dan peralatan praktikum dibersihkan / dibereskan sebagaimana mestinya.
14. Setiap kelompok praktikan harus menyusun jadwal piket untuk memelihara kebersihan
laboratorium.
15. Pelanggaran tata tertib akan mengakibatkan sangsi tidak boleh mengikuti praktikum.

Tertib Administrasi
Dalam sebuah organisasi bila semua orang mau bertanggung jawab penuh atas pikiran,
rencana, dan tindakannya, maka mereka telah menciptakan budaya organisasi yang super hebat,
yang akan menjadi landasan kokoh dari setiap gerak dan langkah organisasi tersebut.- djajendra.
Tertib administrasi dan tertib pelaporan merupakan kunci pokok keberhasilan
penyelenggaraan dan roda pemerintahan suatu organisasi. (Drs. Ishak Iskandar)
Administrasi berasal dari "Bahasa Latin" ad= intensif dan ministrare= melayani,
membantu, memenuhi. Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha untuk membantu,
melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu tujuan.
Beberapa pengertian lain tentang administrasi menurut White: Administrasi adalah proses yang
pada umumnya terdapat pada semua usaha "Kelompok", "Pemerintah" atau "Swasta", "Sipil"
atau "Militer", besar atau kecil. Kemudian menurut Simon: 1958 administrasi sebagai kegiatan
kelompok yang mengadakan kerjasama guna menyelesaikan tugas bersama. Selanjutnya menurut
Newman: administrasi didefinisikan sebagai bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan usaha
kelompok individu guna mencapai tujuan bersama.
Pengertian Administrasi dalam bahasa Indonesia ada 2 (dua) yaitu Administrasi berasal
dari bahasa Belanda, Administratie yang merupakan pengertian Administrasi dalam arti
sempit, yaitu sebagai kegiatan tata usaha kantor (catat-mencatat, mengetik, menggandakan, dan
sebagainya). Kegiatan ini dalam bahasa Inggris menurut FX. Soedjadi: 1989 disebut : Clerical
works. Kemudian Administrasi dalam arti luas menurut S.P. Siagian: 1973, berasal dari bahasa
Inggris Administration, yaitu proses kerjasama antara dua orang atau lebih berdasarkan
rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan.
Berdasarkan hal yang dikemukakan tadi, administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja
yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Administrasi, baik
dalam pengertian luas maupun sempit di dalam penyelenggaraannya diwujudkan melalui fungsifungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan. Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan manajemen adalah orang-orang
yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja
yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama (kerjasama) untuk mencapai tujuan yang
yang telah ditetapkan.
Selanjutnya Pengertian Organisasi Menurut Cici Kris: 2010 organisasi adalah sekelompok
orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Kemudian pengertian Organisasi secara umum adalah kelompok
kerjasama antara pribadi yang diadakan mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini
dimaksudkan satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai
tujuan bersama yaitu mendukung terwujudnya pembinaan-pembinaan kemahasiswaaan.
Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan oleh berbagai ahli, kami dapat
menyimpulkan bahwa administrasi organisasi yaitu proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan
bersama-sama dalam sebuah kelompok kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Pengerjaan
dalam administrasi organisasi dapat berupa pembenahan administrasi keanggotaan dalam suatu
organisasi, pembenahan administrasi keuangan, dan sebagainya.
Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (KPM UPI) adalah gerakan
mahasiswa yang bergerak di bidang keprotokolan yang bertujuan untuk memberikan pencitraan
mahasiswa sebagai insan akademis bersendikan Tri Dharma Perguruan Tinggi serta
menumbuhkan dan menciptakan kehidupan akademik kampus.

1.
a.
b.
c.
d.

2.

3.

4.

Pencapaian Tujuan KPM UPI akan dapat dilakukan jika kerjasama semua unsur di dalam
organisasi berjalan baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian proses kerja dengan
semua unsur organisasi agar pencapaian tujuan berlangsung secara efektif dan efisien. Salah satu
pengendalian yang dimaksud adalah secara keseluruhan tanpa menitikberatkan pada salah satu
unsur tertentu. Pengendalian proses kerjasama disusun dalam sebuah peraturan yakni pedoman
administrasi yang merupakan bagian dari organisasi secara umum.
Organisasi yang rapih dan teratur menjadi suatu kebutuhan dan tuntutan setiap organisasi,
tak terkecuali Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sebagai organisasi
yang telah berdiri 3 tahun yang lalu.
Menurut Zen dalam komentarnya pada forum Syiah di Indonesia Antar Problematika dan
Solusi ada beberapa hal yang harus dilakukan dalam upaya penataan organisasi:
Pendataan ulang organisasi dengan juga menunjukkan:
Nama Organisasi
Dalam pendataan ulang sebuah organisasi haruslah mencantumkan nama organisasi agar dapat
diakui.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi haruslah dibuat agar terdapatnya garis komando yang sesuai dan tidak keluar
jalur sehingga roda organisasi dapat berjalan.
Jumlah Anggota Organisasi
Jumlah anggota dalam sebuah organisasi haruslah diperhitungkan dan disesuaikan dengan
kebutuhan dalam sebuah organisasi.
Agenda/Program Kerja Organisasi
Dalam sebuah organisasi harus dibuat program kerja agar kegiatan yang terdapat dalam sebuah
organisasi berjalan semestinya.
Dari hal tersebut diharapkan adanya database lengkap anggota dan organisasinya sehingga
memudahkan pemetaan dan hal yang harus dilakukan dengan melihat kekuatan, kekurangan,
kesempatan yang dapat dilakukan dan dimanfaatkan secara optimal, serta upaya pencapaian
target secara anggota
Mengagendakan konsolidasi formal dan informal secara kontinyu
Dalam sebuah organisasi diperlukan pengagendaan konsolidasi baik bersifat formal seperti
rapat resmi ataupun bersifat informal seperti perbincangan santai agar roda dalam sebuah
organisasi kokoh.
Membuat standarisasi struktur organisasi dan kelembagaan di dalamnya
Impian/harapan/cita-cita sebuah organisasi dapat terlihat dari struktur organisasi yang ada,
namun kelembagaan tersebut terkadang menjadi sandungan di beberapa organisasi karena tidak
melihat sisi penting dan perlunya sebuah lembaga dalam organisasi sehingga terdapat program
kerja yang terlalu sulit untuk dapat direalisasikan melihat dari SDM yang ada.
Adanya standarisasi struktur organisasi akan dapat memudahkan kita dalam penyusunan
rencana kerja dan alokasi sumber daya yang ada secara tepat dan optimal dalam upaya realisasi
rencana kerja. Sebagai contohnya adalah bahwa tidak semua Lembaga yang ada dalam organisasi
induk/besar harus ada dalam sebuah organisasi tingkat dibawahnya/organisasi kecil/yang baru
berdiri.
Membuat Standarisasi Tertib Administrasi Organisasi
Baik atau tidaknya sebuah Organisasi salah satunya terlihat dari tertib atau tidaknya
administrasi organisasi tersebut yang terkadang terlihat sepele namun ternyata menjadi cukup

fatal, apakah itu dapat menimbulkan konflik interest dalam organisasi itu sendiri, pada anggota
atau dengan organisasi lain.
Tertib Admnistrasi yang dibutuhkan misalnya:
a.
Tertib Administrasi Surat menyurat:
Tertib administrasi dalam sebuah organisasi dapat berupa pemisahan antara surat masuk
dan surat keluar, pengkodean surat keluar (apakah itu dari top struktural bahkan lembagalembaga yang ada), dokumentasi surat keluar masuk, dan lain-lain
b.
Tertib Administrasi Keuangan/Pendanaan
Tertib administrasi dalam keuangan dan pendanaan dapat berupa pemisahan antara biaya
pengeluaran dan pemasukan, memperhitungkan baik buruknya sebuah keputusan dalam
keuangan, dokumentasi biaya pengeluaran dan pemasukan.
c.
Dan yang lainnya yang diperlukan
Kemudian Peran yang paling penting dalam tertib administrasi organisasi di KPM UPI
khususnya dalam administrasi keanggotaan yaitu meliputi:
1. Proses Perekrutan angota dengan alur yang jelas
a.
Tes kelengkapan adiministrasi
Sebelum merekrut anggota baru yang akan bergabung di KPM UPI dilakukan pengecekan
kelengkapan administrasi berupa pengisian formulir dan hal-hal yang berhubungan dengan
administasi keanggotaan.
b. Tes kesehatan dan fisik
KPM UPI dalam merekrut anggota baru melakukan tes kesehatan dan fisik guna mengetahui
seberapa jauh kekuatan fisik yang ada pada diri anggota baru.
c.
Tes Pengetahuan dan linguistik
Seorang anggota KPM UPI haruslah mengetahui sedikitnya tentang pengetahuan yang
berhubungan dengan kampus, serta roda pemerintahan Indonesia. Pada tes linguistik seorang
anggota sedikitnya memahami bahasa asing dan bahasa daerah khusunya Indonesia hal ini
dikarenakan pada saat penugasan jika berhadapan dengan orang pribumi dan orang asing tidak
canggung.
d. Tes Psikotes
Tes psikotes dilakukan agar mengetahui kepribadian yang terdapat dalam diri anggota KPM
UPI.
e.
Tes Integritas
Tes intregitas yang dilakukan di KPM UPI berupa wawancara bagaimana kesiapan calon
anggota baru KPM UPI untuk menjadi seorang protokol dengan segala konsekuensi yang akan
didapatkan.
2. Meregistrasi anggota dengan memberikan Nomor Registrasi Keanggotaan (NRK) sesuai dengan
angkatannya.
Anggota baru yang telah dinyatakan sebagai anggota KPM UPI dapat diberi nomor
regristasi anggota sesuai dengan angkatan masuk.
3. Merekapitulasi Data Pribadi Anggota atau Biodata dalam bentuk Softfile dan Hardfile
4. Rekapitulasi Data tingkatan anggota KPM UPI berupa:
a. Protokoler Mula
b. Protokoler Madya
c. Protokoler Utama

Rekapitulasi data berdasarkan tingkatan dilakukan agar mempermudah pembagian tugas


pada saat penugasan yang dilakukan oleh anggota KPM UPI serta pada saat pemberian tugas
dapat berdasarkan tanda tingkatan.
5. Jumlah anggota Status aktif dan tidak aktif.
Pendataan jumlah anggota status aktif dan tidak aktif dilakukan agar mengetahui seberapa
besar anggota yang tergabung dalam KPM UPI dan yang tidak aktif dengan alasan yang dapat
dipertimbangkan dari pimpinan KPM UPI.
6. Rekapitulasi data anggota Purna Bhakti Korps atau alumni KPM UPI
Rekapitulasi data anggota purna bhakti Korps atau alumni KPM UPI dilakukan agar
mengetahui seberapa besar jumlah anggota KPM UPI yang dinyatakan lulus tanpa cacat tugas.
7. Rekapitulasi kehadiran piket anggota dan kegiatan internal
Melaksanakan piket dan menghadiri setiap kegiatan internal ini merupakan kewajiban
seluruh anggota. Karena antara Kawajiban dan hak itu harus seimbang.
8. Rekapitulasi Kehadiran anggota di kegiatan eksternal/penugasan.
Mengikuti kegiatan eksternal/penugasan ini merupakan hak anggota tetapi sebelum
menuntut hak harus melaksanakan kewjaiban terlebih dahulu.
9. Rekapitulasi Jumlah Poin Penugasan
Merekapitulasi jumlah poin penugasan dilakukan agar mengetahui seberapa besar jumlah
penugasan yang diikuti oleh anggota KPM UPI hal ini juga memotivasi kepada seluruh anggota
KPM UPI agar mengikuti penugasan yang telah diamanatkan pada KPM UPI.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat kami simpulkan bahwa Tertib Administrasi dalam
Organisasi khususnya KPM UPI itu sangat penting karena administrasi merupakan proses
penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan yaitu Organisasi yang rapi dan teratur serta baik atau tidaknya sebuah Organisasi
salah satunya terlihat dari tertib atau tidaknya administrasi organisasi tersebut. Untuk Pencapaian
Tujuan tersebut akan dapat dilakukan jika kerjasama semua unsur di dalam organisasi berjalan
baik.
Konsep 5S Manajemen
Berikut beberapa penjelasan dari konsep 5S:
1. Seiri (Pemilahan)
Konsep ini berhubungan dengan pemilahan barang atau produk yang sangat bermanfaat untuk
proses suatu pabrik atau perusahaan. Pastikan tiap barang yang berbeda jenis maupun
keperluan dipisahkan. Dengan memisahkan barang atau produk yang sama dalam satu box
yang sama dimaksudkan agar tidak sampai ke tangan pelanggan. Pencampuran barang yang
sama kadang bisa sampai ke tangan pelanggan.
Pemisahan ini juga terkait dengan memisahkan produk yang dinyatakan NG dengan produk
yang dinyatakan OK dan hal ini juga termasuk barang atau produk yang belum diperiksa.
Semua itu harus benar-benar memiliki kejelasan tanda dan harus terpisah. Anda bisa

memastikan alat yang bisa digunakan sebagai tempat untuk bekerja dan tidak boleh dicampur
dengan alat-alat yang telah rusak dan tidak bisa digunakan kembali.
Pada beberapa perusahaan mungkin mereka menerapkan konsep pemilahan ini, namun masih
banyak perusahaan atau pabrik yang tidak menerapkan konsep pemilahan barang. Saat barang
akan diproduksi dari gudang maka penerapan konsep 5S ini sangat terlihat. Barang-barang yang
dibutuhkan akan mudah didapatkan dan karyawan tidak perlu lagi memilih mana barang A dan
mana barang B, mana barang yang bagus untuk diproduksi dan mana barang yang tidak baik
untuk diproduksi. Pemberian kejelasan tanda pada barang akan memudahkan bagian gudang
dan produksi saat proses produksi dan proses pengemasan sekaligus saat akan dijual di
pasaran. Barang yang telah diproduksi pun juga harus dilakukan pemilahan, mana barang yang
sama, mana barang yang berbeda, keduanya harus dipisahkan. Barang yang sama masing-masing
harus dipilah lagi menjadi barang A yang bagus dan siap dijual dengan barang A yang kurang
bagus dan tidak bisa dijual. Hal ini bisa diberikan tanda pada masing-masing barang untuk
mencegah terjualnya barang yang tidak bermutu ke tangan konsumen.
2. Seiton ( Penataan)
Pertama yang dilakukan pada tahap diatas adalah memilih barang-barang yang berbeda
jenisnya, berbeda keperluannya maupun berbeda tujuannya, setelah tahap tersebut maka langkah
berikutnya adalah menata barang-barang. Barang-barang ditata dengan cara memberikan
identitas dengan jelas agar tidak campur satu sama lain. Untuk menata produk maka hal ini
bisa dilakukan dengan menggunakan pola penyimpanan yang lebih rapi yang berasal dari
warna box yang berbeda. Untuk penataan maka warna box bisa dibuat berbeda. Sebagai
contoh, warna box biru untuk produk A, warna box kuning untuk produk B dan sebagainya. Ada
banyak cara untuk menandai beberapa produk yang ada pada box yang berbeda-beda.
Penataan barang bisa dilakukan saat barang atau bahan baku tiba drai tangan suplier, bisa juga
ketika barang yang telah diproduksi tersebut akan dijual di pasaran dan dilakukan pengemasan.
Penataan barang yang akan siap jual sangat membantu bagan marketing agar barang tidak salah
jual. Misalnya warna box kuning untuk barang A,sedangkan warna box hijau untuk barang B.
Barang A dan barang B harganya berbeda, bila bagian marketing tidak memberikan warna atau
tanda dari amsing-masing box, hal ini akan menimbulkan kerugian saat penjualan nanti, barang
yang seharusnya dijual dengan harga tinggi, akan dijual dengan harga yang rendah. Karena itu
proses penataan sangat penting bukan hanya barang atau bahan sampai di gudang namun sampai
barang tersebut sampai di tangan konsumennya.
Penataan ini bukan hanya dilakuka pada barang-barang namun juga pada file-fle yang ada di
kantor. Ketika membutuhkan file tertentu maka penataan ini sangat efektif untuk memudahkan
file yang dicari. Penataan file dalam suatu kantor dapat dibedakan menjadi file yang sama atau

sebidang dan file yang berbeda. File yang sama atau saling terkait diletakkan pada satu almari.
Sedangkan file yang berbeda akan ditempatkan pada almari yang berbeda. Sub file yang berisi
data yang sama akan diberi tanda dengan warna map yang berbeda. Semua tanda tersebut akan
memudahkan pencarian file ketika diperlukan.
3. Seisou (Pembersihan)
Bersih-bersih sebenarnya bukan sebagai aktivitas khusus dari suatu pekerjaan, tapi pekerjaan
ini merupakan kesatuan yang menjadi keseharian dari jadwal kerja seseorang. Dengan
menggunakan Seiso ini maka area kerja bisa tetap bersih setelah mengerjakan pekerjaan
maupun saat memulai pekerjaan tersebut. Dalam konsep ini maka akan menghindarkan dari
kesalahan ataupun hal yang aneh saat bekerja.
Langkah yang sering dilakukan oleh seorang pekerja dalam konsep ini adalah dengan menata
tools, setelah digunakan dikembalikan ke tempatnya dan dibersihkan dari kotoran. Jika tools
bermasalah maka bisa diketahui dan digantikan dengan yang baru. Bila di kantor maka setelah
bekerja, file-file ditata kembali pada tempatnya semula.
Kebersihan ini sangat penting, di kantor karyawan bisa menata kembali meja kerjanya dan
sekelilingnya dari dokumen-dokumen yang tidak terpakai. Sampah-sampah dibuang pada
tempat sampah. Kegiatan ini adalah satu kesatuan yang harus dilakukan setiap hari dalam
jadwal kerja. Sebagai nilai tambah, ketika anda mencari ingin mengambil dokumen yang
dibutuhkan maka tidak membutuhkan waktu lama dan segera bisa mendapatkannya dengan
mudah. Kdang kebersihan ini dianggap sangat sepele namun hasilnya sangat luar biasa bagi
karyawan. Kebersihan ini akan membantu proses bekerja dan juga proses operasional
perusahaan. Kebersihan tidak hanya dilakukan di kantor tapi juga bisa dilakukan di tempat
produksi atau pabrik.
4. Seiketsu (Pembiasaan)
Konsep ini lebih mengarah pada Standarisasi yaitu tiap anda dituntut untuk melaksanakan
konsep-konsep lainnya seperti diatas maka hal ini bukanlah hal yang menguras energy dan waktu
anda. Jika ada proyek yang bernilai mahal namun tidak berarti maka hal ini bukanlah konsep
dari 5S. Konsep 3S diatas bisa dilaksanakan secara konsisten saat bekerja sehari-hari yang
dilaksanakan oleh semua orang tanpa kecuali. Konsep tersebut merupakan sebuah standart baku
yang menyatu dengan pekerjaan utama anda. Pembiasaan ini bisa dilakukan dalam lingkup
operasional perusahaan dan menjadi hal yang dilakukan terus menerus untuk hasil yang
maksimal. Pembiasaan kadang merupakan hal yang biasa bagi perusahaan namun konsep ini
sangat membantu kegiatan operasional perusaaan dan kegiatan lainnya.
5. Shitsuke (Pendisiplinan)

Konsep ini merupakan fase terakhir dari serangkaian konsep 5S, penetapan pendisiplinan ini
merupakan proses panjang yang berkelanjutan. Prose pemeliharaan dalam 3S maupun S ke 4
yaitu standarisasi tersebut akan dilakukan dalam rentang waktu yang cukup lama dan
berkelanjutan.
Setelah konsep 4S dilaksanakan secara terus menerus dan berjalan dengan baik maka akan
menajdi kebiasaan bagi orang dilingkungan sekitar. Sebagai S ke-5, Seiketsu menjadi
penyempurna dari konsep 4S yang lainnya. Dari konsep-konsep tersebut kemudian akan
menjadi bagian penting suatu perusahaan untuk mempertahankan kedudukannya dengan
perusahaan lainnya. Pada konsep pendisiplinan tersebut diharapkan terus dipertahankan dan
diperbaiki secara berkelanjutan melalui inovasi-inovasi .
Prinsip 5S kelihatannya memang sepele dan simple namun jika dilaksanakan dengan baik
dalam pekerjaan sehari-hari akan berdampak bagus untuk meningkatkan produktifitas maupun
efisiensi tiap aktifitas yang anda lakukan. Banyak manfaat yang bisa diambil dari konsep ini
ketika perusahaan menggunakan konsep 5S untuk perusahaan mereka. Jika semua konsep di
atas dilakukan secara terus menerus maka perusahaan akan mudah menjalankan operasionalnya
bahkan akan tertanam sikap yang professional pada karyawan. Sumber daya manusia yang
potensial dan professional sangat diperlukan untuk pengembangan bisnis perusahaan. Bila
konsep 5S yang terkenal ini diterapkan maka masing-masing SDM akan mampu meningkatkan
potensi yanga da pada diri mereka.

Manajemen Menurut George R Terry


George R. Terry menyatakan bahwa manajemen adalah suatu pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih
dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.

Terry mendefinisikan manajemen dalam bukunya Principles of Management yaitu "Suatu


proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan
dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demmi mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya". Dari definisi Terry itulah kita bisa melihat fungsi manajemen menurutnya. Berikut
ini adalah fungsi manajemen menurut Terry:
1. Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan
langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti
mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang
menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk
mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian (organization) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang
dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang
sudah direncanakan.
3. Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan
pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam

organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan
bisa memcapai tujuan.
4. Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini
sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya
dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng
dari rencana.
Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah apa yang direncakan, itu yang akan dicapai.
Maka itu fungsi perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaanya
bisa berjalan dengan baik serta segala kekurangan bisa diatasi. Sebelum kita melakukan
perencanaan, ada baiknya rumuskan dulu tujuan yang akan dicapai.

Anda mungkin juga menyukai