Makalah - Nurul Qamar A31113018
Makalah - Nurul Qamar A31113018
Disusun Oleh:
NURUL QAMAR
A31113018
AKUNTANSI
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas hidayah-Nya, yang telah
melimpahkan rahma, nikmat, dan inyah-Nya kepada penulis. Shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Karya tulis yang
berjudul Peranan Audit Syariah Terhadap Good Corporate Governance Pada
Lembaga Keuangan Syariah diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Seminar Akuntansi
Adapun karya tulis yang berjudul Peranan Audit Syariah Terhadap
Good Corporate Governance Pada Lembaga Keuangan Syariah ini telah
penulis usahakan dapat disusun sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari
berbagai pihak, sehingga penyusunan karya tulis ini dapat diselesaikan secara
tepat waktu. Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan karya
tulis ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun karya tulis ini dengan sebaikbaiknya, penulis menyadari bahwa tentunya selalua ada kekurangan, baik dari segi
penggunaan kosa kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi pembaca
yang bermaksud untuk meberikan kritik dan saran kepada penulis demi perbaikan
karya tulis selanjutnya.
Penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan pelajaranpelajaran yang tertuang dalam karya tulis ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya oleh para pembaca.
Makassar, November 2016
Nurul Qamar
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1
Latar belakang...............................................................................1
1.2
Rumusan Masalah...........................................................................3
1.3
Tujuan Penulisan............................................................................3
BAB II..................................................................................................... 4
PEMBAHASAN......................................................................................... 4
2.1
2.1.1
2.1.2
Landasan Syari.......................................................................4
2.1.2.1
Al-Quran............................................................................... 4
2.1.2.2
Al-Hadits...............................................................................5
2.1.3
2.2
2.2.1
2.2.2
2.2.3
2.2.4
2.3
2.3.1
2.3.2
2.3.3
2.4
BAB III.................................................................................................. 20
PENUTUP............................................................................................... 20
3.1
Simpulan.................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam satu dekade terakhir lembaga keuangan konvensional sudah
tersaingi oleh kehadiran
yang
sebesar-besarnya
tanpa
memperhatikan
unsur
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kerangka Audit Syariah
2.1.1
Landasan Syari
Banyak sekali pesan tentang audit dan kontrol dalam ajaran Islam.
Berikut ini adalah beberapa nash dari ayat al-Quran dan Hadis yang
dapat dijadikan renungan oleh para bankir dan praktisi
keuangan
2.1.2.1 Al-Quran
Wahai Orang-Orang yang Beriman! Jika seseorang yang fasik
Datang Kepadamu Membawa Suatu berita, maka telitilah
untuk
(perilaku
social)
dan
kinerja
organisasi
termasuk
Corporate
mendefinisikannya
sebagai
Governance
seperangkat
in
Indonesia
peraturan
yang
(FCGI)
mengatur
2.2.2
dan
risiko
terjadinya fraud.
b. Akuntabilitas (Accountability)
Bank harus menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masingmasing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha
dan strategi perusahaan. Bank harus menyakini bahwa semua organ
organisasi bank mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung
jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan GCG. Bank
harus memastikan terdapatnya check and balance system dalam
pengelolaan bank. Bank harus memiliki ukuran kinerja dari semua
jajaran bank berdasarkan ukuran-ukuran yang disepakati konsisten
dengan nilai perusahaan (corporate values), sasaran usaha dan strategi
bank serta memiliki rewards dan punishment system. Akuntabilitas
berhubungan dengan adanya sistem yang mengendalikan hubungan
antara organ-organ yang ada di perusahaan. Akuntabilitas diperlukan
sebagai salah satu solusi mengatasi agency problem yang timbul antara
pemegang saham dan direksi serta pengendaliannya oleh komisaris.
c. Tanggung Jawab (Responsibility)
Untuk menjaga kelangsungan usahanya, bank harus berpegang
pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan
untuk
memberikan
masukan
dan
menyampaikan
professional
dan
kompetitif
sehingga
menghasilkan
mengefektifkan
aturan
(endorsement) dari otoritas fatwa dalam hal ini DSN MUI dalam hal
menentukan kehalalan atau kessesuaian produk dan jasa keuangan
bank dengan prinsip syariah.
2. Mengefektifkan sistem pengawasan yang memantau transaksi
keuangan bank sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan oleh otoritas
fatwa perbankan. Terkait dengan hal ini, permasalahan yang sering
muncul adalah masih minimnya ahli yang memiliki pemahaman
ilmu fikih dan syariah serta sekaligus memiliki pengetahuan
perbankan yang memadai
Umar Chapra dan Habib Ahmad menggambarkan beberapa peran
kunci dalam implementasi corporate governance di lembaga keuangan
syariah sebagai berikut:
Sistem ekonomi,
keuangan dan
hukum
Pemerintah
Membuat undang-undang
yang sesuai dengan kebutuhan
LKS
Sistem akuntansi
Pengawas
Asosiasi perbankan
Kelembagan
Pemegang
saham
Dewan direksi
Senior manajemen
Audit Internal
Karyawan
Dewan pengawas
syariah
Menyusun praktik-praktik
yang sehat
Mengimplementasikan
kebijakkan yang dibuat oleh
dewan direksi adalah sehat dan
bertanggungjawab
Deposan
Audiror eksternal
Auditor syariah
orang
moral hazard,
tingkat
akuntabilitas
dan
transparansi
2.3.2
Keuangan
Syariah
sebagai
intermediary
institution,
sebuah standar etis terhadap sumber daya insani yang meliputi kode etik
bagi akuntan dan auditor pada LKS dan kode etik bagi karyawan LKS.
Terdapat tiga bagian berkaitan dengan kode etik bagi akuntan dan auditor
pada LKS, yaitu:
(a)
(b)
Allah);
prinsip-prinsip
etika
bagi
akuntan
(kepercayaan,
legitimasi,
Kegiatan audit pada Bank Syariah terdiri dari tiga lapis, yaitu lapis
pertama, audit internal yang dilakukan oleh auditor internal bank syariah
yang bertugas dalam menguji (examination) kesesuaian laporan keuangan
Bank Syariah yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan
tidak ada salah saji yang bersifat material, lapis kedua, Audit eksternal
yang dilakukan oleh auditor dari luar bank syariah seperti BI atau akuntan
publik yang tugasnya menguji kembali keakuratannya dari hasil audit
internal, dan lapis ketiga, audit Syariah yang dilakukan oleh auditor
bersertifikasi atau memiliki gelar Sertifikasi Akuntansi Syariah (SAS)
yang bertugas untuk memastikan bahwa produk dan transaksi bank syariah
telah sesuai dengan prinsip dan aturan syariah.
Dalam kerangka tata kelola perusahaan (corporate governance)
audit eksternal berfungsi untuk memberikan opini pembanding atas audit
internal dalam menjaga kepatuhan terhadap prinsip-prinsip standard
akuntansi dan auditing, kesesuaiaan dengan prinsip syariah, dan lainlain.Dalam prakteknya, audit eksternal dilakukan secara insidental
(sewaktu-waktu), sedangkan audit internal dilakukan secara rutin karena
fungsinya terkait dengan pengendalian di dalam perusahaan (Bank
Syariah). Auditor eksternal berperan untuk memastikan bahwa laporan
keuangan bank telah disajikan secara profesional dan sesuai dengan
standar laporan keuangan dan memastikan bahwa keuntungan ataupun
kerugian yang diungkapkan dalam laporan keuangan benar-benar
merefleksikan kondisi bank sebenarnya serta memastikan bahwa profit
yang dihasilkan bukan dari usaha yang bertentangan dengan Syariah.
Auditor eksternal dalam hasil auditnya akan memberikan opini atau
pendapat apakah hal-hal yang telah diaudit di Bank Syariah terutama
laporan keuangannya telah disajikan secara wajar dan menggunakan
prinsip dan standar akuntansi yang diterima umum.
Idealisme semacam ini kadang sulit diwujudkan dalam artian
peraturan terkait audit syariah yang ada belum tentu dipatuhi di lapangan.
Adapun auditor syariah akan menunjukkan hasil auditnya dengan
memberikan opini apakah Bank Syariah yang diaudit dinyatakan shari'a
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
lembaga keungan
agar
stakeholders
dilembaga
keuangan
tersebut
menaruh
DAFTAR PUSTAKA
Tata
Kelola
Lembaga
Keuangan
Syariah.
(https://www.academia.edu/22570342/PERANAN_PENGAWASAN_DA
N_KERANGKA_AUDIT_SYARI_AH_TERHADAP_TATA_KELOLA_
LEMBAGA_KEUANGAN_SYARI_AH)
diakses
pada
tanggal
25
November 2016
Farida, Arifa Kiss. 2015. Penerapan Audit Berbasis Risiko pada Pembiayaan
Murabahah Bank BRI Syariah. Skripsi UIN Sunan Ampel.
Kholil, Muhdi. Isu Global Perekonomian Islam: Telaah kritis terhadap Tata
Kelola dan Aktivitas Lembaga-Lembaga Keuangan Islam. JESI Volume 1,
No.2 Desember 2011/1433H.
Koerniawan, Koenta Adji dan Irma Tyasari. Persepsi Akuntan Publik atas
Prosedur Analitis dan Pemahamannya terhadap Aspek Syariah dalam
Rangka Efisiensi Pelaksanaan Audit Entitas Syariah. MODERNISASI,
Volume 10, Nomor 1, Februari 2014.
Maradita, Aldira. Karakteristik Good Corporate Governance Pada Bank Syariah dan
Konvensial.Yuridika : Volume 29 No 2, Mei-Agustus 2014
Mardiyah, Qonita dan sepky Mardian. Praktik Audit Syariah di Lembaga
Keuangan Syariah Indonesia. AKUNTABILITAS Vol. VII, No.1, April 2015
P-ISSN:1979-858X Halaman 01-17.
Minarni. Konsep Pengawasan, Kerangka Audit Syariah, dan Tata Kleola
Lembaga Keuangan Syariah. La_Riba Jurnal Ekonomi Islam, Volume VII,
No.1, Juli 2013.