PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asam asetat memiliki beberapa manfaat dalam bidang industri, diantaranya
digunakan dalam produksi polimer, seperti selulosa asetat dan polivinil asetat yang
biasanya digunakan sebagai bahan dasar cair cat dan lem untuk kertas dan kayu,
pembuatan anhidrida asetat, sebagai fungisida, sebagai bahan pelarut untuk banyak
campuran organik, sebagai bahan dalam industri farmasi, seperti aspirin yang
dibentuk dari reaksi antara asam asetat dan asam salisilat (Pratiwi, 2011).
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan
bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak substansi yang
diinginkan tanpa melarutkan material yang lainnya (Sulihono, dkk., 2012).
Kesetimbangan terjadi jika sebuah sistem mempunyai energi bebas minimum
pada temperatur, tekanan dan komposisi tertentu, maksudnya tidak terjadi perubahan
kondisi. Makin tinggi energi bebas, maka gerak atom pada bahan makin acak dan
tidak teratur. Secara makro, sifat-sifat sistem tidak berubah terhadap waktu maka
stabil. Kesetimbangan fase adalah kesetimbangan pada sistem yang terdiri lebih dari
1 fase (Nadia, 2014).
Dalam hal ini, ekstraksi tidak hanya berfungsi sebagai pemisahan zat zat
saja, namun sesuai dengan kegunaannya ekstraksi juga dapat dilakukan untuk
mengambil suatu bahan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan
untuk melihat pencampuran beberapa zat dan kesetimbangannya.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang timbul pada percobaan Kesetimbangan Cair Cair adalah:
1. Bagaimana melihat kesetimbangan dari zat yang bercampur.
2. Bagaimana cara menentukan koefisien distribusi.
3. Bagaimana membuat diagram segitiga dari kesetimbangan cair-cair.