Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Dengan meningkatnya mobilitas manusia terutama dikota-kota besar,


kasus kecelakaan lalu lintas akan meningkat frekuensinya. Pengguaan helm
pengaman yang sesuai dengan peraturan akan mengurangi beratnya cedera
pada kepala.
Terjadiny benturan pada kepala akan menyebabkan cedera
kepala , kerasnya benturan memunginkan terjadinya cedera kepala yang berat<
sehingga bukan hanya cedera pada kepala bagian luar tetapi juga mengenai
susunan saraf pusat diotak. Trauma susunan saraf pusat dibedakan menjadi dua
yaitu : trauma kapitis atau cedera kepala, dan trauma medulla spinalis atau
cedera sumsum tulang belakang. Anatomi yang berbeda dari kedua struktur ini
menyebabkan perbedaan klinis yang muncul akibat trauma yang terjadi. Berikut
adalah penjelasan singkat mengenai trauma yang mengenai susunan saraf
pusat.1
CEDERA KEPALA (TRAUMA KAPITIS)
Definisi
Cedera kepala adalah cedera yang meliputi trauma kulit kepala, tengkorak
dan otak. Cedera kepala didefinisikan dengan suatu gangguan traumatik dari
fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai pendarahan interstistial dalam
substansi otak tanpa diikuti terputusnya kontinuitas otak. Resiko utama pasien
yang mengalami cidera kepala adalah kerusakan otak akibat atau pembekakan
otak sebagai respons terhadap cedera dan menyebabkan peningkatan tekanan
intakranial.
Klasifikasi
Jika dilihat dari ringan sampai berat, maka dapat kita lihat sebagai berikut:
1 Cedera kepala ringan ( CKR ) : GCS antara 13-15
Dapat terjadi kehilangan kesadaran kurang dari 30 menit, tetapi ada yang
menyebut kurang dari 2 jam, jika ada penyerta seperti fraktur tengkorak ,
kontusio atau temotom (sekitar 55% ).
2 Cedera kepala kepala sedang ( CKS ) : GCS antara 9-12,
Hilang kesadaran atau amnesia antara 30 menit -24 jam, dapat
mengalami fraktur tengkorak, disorientasi ringan ( bingung ).
3 Cedera kepala berat ( CKB ) : GCS 3-8
Hilang kesadaran lebih dari 24 jam, juga meliputi contusio cerebral,
laserasi atau adanya hematoma atau edema.
Jenis-Jenis Cedera Kepala
Perlukaan pada kulit dan otot
Luka dapat menimbulkan perdarahan, pembengkakan setempat, nyeri
setempat, serta nyeri pada pergerakan
Fraktur tengkorak
Susunan tulang tengkorak dan beberapa kulit kepala membantu
menghilangkan tenaga benturan kepala sehingga sedikit kekauatan yang
ditransmisikan ke dalam jaringan otak. 2 bentuk fraktur ini : fraktur garis (linier)
yang umum terjadi disebabkan oleh pemberian kekuatan yang amat berlebih

terhadap luas area tengkorak tersebut dan fraktur tengkorak seperti batang
tulang frontal atau temporal. Masalah ini bisa menjadi cukup serius karena LCS
dapat keluar melalui fraktur ini.
Komosio serebral atau gegar otak
Adalah hilangnya fungsi neurologik sementara tanpa kerusakan struktur.
ganguan neurologis sementara dan dapat pulih tanpa ada kehilangan kesadaran
pasien mungkin mengalami disorientasi ringan, kurang konsentrasi, amnesia
retrogad, dll. Cedera otak serius yang dapat terjadi adalah kontusio,laserasi dan
hemoragi. Komosio umumnya meliputi sebuah periode tidak sadarkan diri dalam
waktu yang berakhir selama beberapa detik sampai beberapa menit. Dapat
menimbulkan amnesia atau disorientasi.
Kontusio cerebral
Merupakan cedera kepala berat dimana otak mengalami memar, dengan
kemungkinan adanya daerah hemoragi pada subtansi otak. Dapat menimbulkan
edema cerebral 2-3 hari post truma. Akibatnya dapat menimbulkan peningkatan
TIK dan meningkatkan mortalitas (45%). Tekanan intrakranial yang meningkat
akan menimbulkan gangguan mikrosirkulasi diotak dengan akibat menghebatnya
edema. Pada perdarahan dan edema didaerah diensefalon pernafasan biasa atau
bersifat cheyne stokes, pupul mengecil. Jika mengenai mesensefalon dan pons
bagian atas, kesadaran menurun hingga koma, pupil melebar, reaksi cahaya
tidak ada, gerakan mata tidak konjugat, pernafasa hiperventilasi.

Anda mungkin juga menyukai