berdirinya,
tujuan
dibentuknya
media
massa
adalah
sebagai
media
propaganda terhadap pemerintah yang berkuasa. Seperti yang kita ketahui dimana
pemerintahan saat-saat itu (sejarah awal media massa) masih diliputi oleh
pemerintahan yang otoriter, monarki, yang menyebabkan kebutuhan rakyat-rakyat
kecil dan kaum primitif sangat tertindas. Maka salah satu wadah yang paling efektif
untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang semena-mena adalah
melalui media massa atau pers.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, terjadilah pergeseran fungsi media
massa yang sebelumnya hanya sebagai media propaganda terhadap penguasa
perlahan-lahan berkembang dan memiliki fungsi lebih luas. Dalam masyarakat
modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian dari
kehidupan manusia sehari-hari. Hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia,
selalu terkait dengan aktivitas komunikasi massa. Selain itu, animo individu atau
masyarakat yang tinggi terhadap program komunikasi melalui media massa seperti
surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan internet menjadikan setiap saat
individu atau masyarakat tidak terlepas dari terpaan atau menerpakan diri terhadap
media massa.
Ironisnya, kekuatan media massa tersebut sering disalah gunakan. Jika pada
Orde baru arah dari media massa selalu diawasi dan dibatasi oleh rezim pemerintah
kala itu. Media massa selalu dihantui rasa takut dan harus selalu berhati-hati dalam
menyampaikan berita agar tidak menjadi korban pembredelan. Bandingkan dengan
sekarang, 15 tahun sesudah masa Orde Baru digulingkan, berganti dengan zaman
yang sering disebut Reformasi ini. Seharusnya media massa lebih mempunyai
kesempatan untuk menyampaikan berita dengan bebas, selama sesuai dengan
fakta, selama tidak melanggar aturan yang ada dan dapat dipertanggungjawabkan.
Namun apakah sudah benar-benar dilaksanakan reformasi di negeri ini?
Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, mungkin kita semua dapat
bercermin media massa, bagian kecil dari negara Indonesia dengan segenap
pengalaman yang dimilikinya, yang selalu menjadi saksi perkembangan negeri ini.
Arah media massa yang seharusnya sesuai dengan tujuan awal yaitu untuk
pemenuhan kebutuhan konsumennya, berganti sesuai dengan kepentingan pihakpihak tertentu termasuk kepentingan politik. Sejenak melihat pada media massa
perelevisian swasta Indonesia, sebagian diantara stasiun-stasiun swasta tersebut
dimiliki dan dimonopoli oleh para pengusaha dan politisi papan atas tanah air.
massa
yang
merupakan
media
dalam
proses
sosialisasi
dan
komunikasi politik (kampanye politik) ini menjadi bagian yang sangat penting
sehubungan untuk mentransformasikan ide, visi-misi, isu-isu politik, konsep dan
program politik serta pesan-pesan politik kepada khalayak luas, maupun pengikut
politik itu sendiri. Media massa menjadi saluran transformasi pesan yang mampu
menjangkau khalayak atau pengikut/masyarakat dalam jumlah yang sangat luas,
sekaligus mampu mengkonstruksi image seorang kandidat/aktor politik agar dapat
mempengaruhi
pandangan
masyarakat.
Disinilah
kemudian
sering
muncul
REFERENSI :