KOMPLEKSOMETRI
8.1. Tujuan Percobaan
- Memahami proses-proses dasar titrasi kompleksometri
- Menentukan keasadahan air.
8.2. Tinjauan Pustaka
Dalam analisis suatu zat kimia digunakan berbagai macam
metode, salah satunya digunakan untuk penetapan kadar logam
adalah kompleksometri. Metode ini didasarkan atas pembentukan
senyawa kompleks antara logam dengan zat pembentuk kompleks
(Na2EDTA). Kompleksometri adalah jenis titrasi dimana titran dan titrat saling
mengkompleks, jadi membentuk hasil berupa senyawa kompleks. Reaksi kompleks
yang terbentuk dianggap sebagai reaksi asam basa lewis dengan ligan bertindak
sebagai basa, dengan menyumbangkan sepasang elektronnya kepada kation yang
merupakan asamnya. Ikatan atom yang terbentuk antara atom logam pusat dan ligan
sering disebut kovalen (Triwahyuni, 2008). Titrasi kompleksometri meliputi reaksi
pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi
dalam larutan.
Etilen diamin tetra asetat (EDTA) merupakan titran yang sering digunakan
(OPCIT). EDTA adalah heksadentat, tetapi bisa digunakan dalam garam dinatrium
menjadi kuadridentat H4R selama reaksi pengompleksan (Khopkar, 2014).
(4 n)
R MR
(4 n)
so Kabs
[MR
]
n
4
[M ][R ]
ketetapan kestabilan absolut.
H4R + H2O
H3R- + H2O
H2R2- + H2O
HR3- + H2O
H3O+ + R4-
Kurva titrasi untuk titrasi kompleksometrik dapat dibuat dan analog dengan kurva
titrasi asam-basa. Kurva-kurva semacam itu terdiri dari suatu alur min logaritma dari
konsentrasi ion logam (PM) terhadap milimeter titran. Seperti pada titrasi asam basa,
kurva-kurva ini membantu mempertimbangkan kelayakan suatu titrasi dan memilih
indikator yang tepat (Underwood, 1986).
Kestabilan dari senyawa kompleks yang terbentuk tergantung dari sifat kation
dan pH dari larutan, sehingga titrasi harus dilakukan pada pH tertentu. Untuk
menetapkan titik akhir titrasi (TAT) digunakan indikator logam, yaitu indikator yang
dapat membentuk senyawa kompleks dengan ion logam. Ikatan kompleks antara
indikator dan ion logam harus lebih lemah daripada ikatan kompleks atau larutan
titer dan ion logam. Larutan indikator bebas mempunyai warna yang berbeda dengan
larutan kompleks indikator (Triwahyuni, 2008).
Indikator yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri:
- Kalkon adalah salah satu golongan flavonoid yang memiliki sistem cincin
terkonjugasi dengan ikatan rangkap C=C dan C=O. Sistem terkonjugasi ini secara
teori memiliki panjang gelombang di sekitar daerah visibel sehingga diperkirakan
-
Kelat logam berbentuk dengan molekul eriochrome black t dengan hilangnya ion-ion
hidrogen dari fenolat-gugus OH dan pembentukan ikatan antara ion logamdan atomatom oksigen dan juga gugus azo. molekul Eriochrome Black T biasanya dihadirkan
Hg(II), kompleks dipindahkan dengan cara penyaringan dan dilarutkan kembali dalam
larutan baku EDTA berlebihan (Gandjar, 2007).
Kesadahan merupakan salah satu parameter tentang kualitas air sehat, karena
kesadahan menunjukkan ukuran pencemaran air oleh mineral-mineral terlarut seperti
Ca2+ dan Mg2+. Berdasarkam jenis ion yang diikat oleh kation (Ca 2+ dan Mg2+), air sadah
digolongkan menjadi dua jenis yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap.
a. Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO 3-),
khusunya senyawa kalsium bikarbonat Ca(HCO3)2 dan atau magnesium bikarbonat
Mg(HCO3)2. Disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan
dengan pemanasan air membebaskan ion Ca2+ atau Mg2+. Selanjutnya senyawa-
b.
senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel, sesuai persamaan reaksi.
Ca(HCO3)2
CaCO3 + H2O + CO2
Mg(HCO3)2
MgCO3 + H2O + CO2...................(8.1.)
Air sadah tetap adalah air sadah yang mengandung anion selain ion bikarbonat,
misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3-, dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh
jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat
(CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan
magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa-senyawa tersebut
disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan
cara pemanasan. Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan mereaksikan air tersebut
dengan zat kimia tertentu, pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat:
Na2CO3(aq) atau K2CO3(aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk
mengendapkan ion Ca2+ dan Mg2+, sehigga terjadi persamaan reaksi berikut
(Sulistyani, 2012).
CaCl2 + Na2CO3
Mg(NO3)2 + K2CO3
CaCO3 + 2NaCl
MgCO3 + 2KNO3..................(8.2.)
CaCO3 mg/L
1-75
75-150
150-300
Tinggi sekali
>300
(Ruliasih, 2001)
Derajat kesadahan
Ion Ca2+
Lunak
Agak sadah
Sadah
Sangat sadah
<50
<2,9
50-100 B. Bahan-bahan yang
2,9-5,9
digunakan:
100-200
5,9-11,9
- air sampel 1 (air sawah)
>200
>11,9
- air sampel 2 (air
mineral)
(Sri, 2011)
- ammonia (NH3)
Larutan bufffer adalah suatu
- ammonium klorida (NH4Cl)
- Aquadest (H2O)
larutan asam lemah dan garam dari asam
- EDTA (C10H13N2Na4O8.2H2O)
itu,atau larutan basa lemah dan garam
- indikator EBT (C20H12N3O7)
- indikator murexide (C8H8N6O6)
dari basa itu atau juga suatu larutan yang
dapat bereaksi dengan sedikit atau asam
kuat atau basa kuat tanpa pH-nya
berubah banyak (Keenan, 1980).
NaCl
natrium hidroksida (NaOH)
seng sulfat (ZnSO4).
Rumus Molekul
Berat Molekul
Bentuk
Warna
Bau
Titik didih
Titik beku
B. Ammonium klorida
- Rumus Molekul
- Berat Molekul
- Bentuk
- Warna
- Bau
- Titik didih
- Titik leleh
C. Aquadest
- Rumus Molekul
- Berat Molekul
- Bentuk
- Warna
- Bau
- Titik didih
- Titik beku
D. EDTA
- Rumus Molekul
- Berat Molekul
- Bentuk
- Warna
- Bau
E. EBT-NaCl
- Rumus Molekul
- Berat Molekul
- Bentuk
- Warna
- Bau
: NH3
: 17,0306 gr/mol
: gas
: tidak berwarna
: berbau tajam
: -33,34 C
: -77,73 C
: NH4Cl
: 53,491 gr/mol
: padat
: putih
: tidak berbau
: 520 C
: 338 C
: H2O
: 18,0153 gr/mol
: cair
: tidak berwarna
: tidak berbau
: 100 C
: 0 C
: C10H16N2O8
: 418,12 gr/mol
: padat
: putih
: tidak berbau
: C20H12N3NaO7S
: 461,39 gr/mol
: padat
: coklat hitam
: tidak berbau
F. Murexide
- Rumus Molekul
: C8H8N6O6
- Berat Molekul
: 264,9 gr/mol
- Bentuk
: padat
- Warna
: ungu gelap
- Bau
: tidak berbau
G. Natrium hidroksida
- Rumus Molekul
: NaOH
- Berat Molekul
: 39,9971 gr/mol
- Bentuk
: padat
- Warna
: putih
- Bau
: tidak berbau
- Titik didih
: 1390 C
- Titik lebur
: 318 C
- pH
: 13,5
H. Seng sulfat
- Rumus Molekul
: ZnSO4.H2O
- Berat Molekul
: 179,3 gr/mol
- Bentuk
: padat
- Warna
: putih
- Bau
: tidak berbau
- Titik didih
: 740 C
- Titik lebur
: 680 C
8.5. Prosedur Percobaan
A. Preparasi larutan
- Membuat larutan seng sulfat 0,02 M sebanyak 100 mL
- Membuat larutan buffer pH 10 sebanyak 100 mL (6,75 gram ammonium
-
Erlenmeyer 250 mL
Menambahkan kurang lebih 75 mL Aquadest dan 2 mL larutan buffer pH 10
Mengocok lalu ditambahkan sedikit indikator EBT-NaCl sampai warna larutan
merah anggur
- Menistasi dengan larutan EDTA 0,01M sampai warna larutan menjadi biru
- Mengulangi percobaan sampai 3 kali.
C. Menentukan kesadahan total
- Memipet 25 mL larutan contoh, dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
II
III
102
102
102
28,9
28,8
29,1
28,93
II
III
25
25
25
2,8
2,7
2,2
2,56
I
25
1,4
II
25
1,2
1,3
II
30
30
4,4
9,3
Keterangan
6,85
II
30
30
2,9
2,8
Keterangan
2,85
HIn2-
ZnIn-
(hidrogen EDTA)
(seng EDTA)
Mg
2+
(magnesium EDTA)
(magnesium)
HIn
2-
(hidrogen EDTA)
(hidrogen)
CaIn-
(hidrogen EDTA)
2+
H+
(kalsium EDTA)
H+
(hidrogen)
2+
CaIn-
(kalsium EDTA)
MgIn
(magnesium EDTA)
Mg2+
(magnesium)
H+
(hidrogen)
8.8. Pembahasan
- Preparasi larutan
Mengitung massa dari seng sulfat 0,02 M kemudian dilarutkan dengan
Aquadest kedalam volume 100 mL. Mengitung massa dari EDTA 0,01 M
kemudian dilarutkan dengan Aquadest kedalam volume 500 mL. Menghitung
massa natrium hidroksida 1 M kemudian dilarutkan dengan Aquadest kedalam
-
ialah
jenis
titrasi
dimana
titran
dan
titrat
saling
APPENDIKS
A. Preparasi larutan
- Membuat larutan seng sulfat 0,02 M sebanyak 100 mL
Diketahui
M ZnSO4
: 0,02 M
BM
: 179,43 gr/mol
V ZnSO4
: 100 mL
Ditanya
Massa ZnSO4 ?
Dijawab
Massa 1000
M
BM
V
x
1000
0,02
179,43 100
3,588
x
10
x
0,3588 gram
Jadi, untuk membuat larutan seng sulfat 0,02 M sebanyak 100 mL dibutuhkan
-
0,3588 gram seng sulfat, kemudian ditambahkan Aqudest smpai tanda batas.
Membuat larutan natrium hidroksida 1 M sebanyak 100 mL
Diketahui
M NaOH
:1M
BM
: 40 gr/mol
V NaOH
: 100 mL
Ditanya
Massa NaOH ?
Dijawab
M
1
x
x
Massa 1000
BM
V
x 1000
40 100
4
10
4 gram
BM
V
x
1000
0,01
418,12 500
4,1812
x
2
x
2,0906 gram
Jadi, untuk membuat larutan EDTA 0,01 M sebanyak 500 mL dibutuhkan gram
Ditanya
M1
: 0,01 M
V1
: 25 mL
V2
: 28,93 mL
M2?
Dijawab
M1
V1
M 2 V2
0,01
25
M 2 28,93
M2
M2
0,25
28,93
0,008 M
25
40,96 ppm
-
25
20,8 ppm
M EDTA
: 0,01M
V air sawah
: 30 mL
V air mineral
: 30 mL
: 100
30
228,333 ppm
Jadi, kadar Ca2+ dan Mg2+ dalam air sawah adalah 228,333 ppm.
Jadi, kadar Ca2+ dan Mg2+ dalam air mineral adalah 95 ppm.
DAFTAR PUSTAKA
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta.
Khopkar, S. M. 2014. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia: Jakarta.
Marsidi, Ruliasih. 2001. Zeolit Untuk Mengurangi Kesadahan Air.
Sulistyani, S., dan Filaeli, A. 2012. Uji Kesadahan Air Tanah di Daerah Sekitar Pantai
Kecamatan Rembang Propinsi Jawa Tengah. Universitas Negeri Yogyakarta:
Yogyakarta.
Triwahyuni, Endang. 2008. Kompleksometri Pada Penetapan Kadar Seng Sulfat dalam
Campuran Seng Sulfatdengan Vitamin C.
Underwood, R. A. 1986. Analisa Kimia Kuantitatif. Erlangga: Jakarta.
Wood, K. K. 1980. Kimia Untuk Universitas. Erlangga: Jakarta