Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Kolostrum. ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah
bayi lahir, berwarna agak kekuningan lebih kuning dari ASI biasa, betuknya agak
kasar karena mengandung butiran lemak dan sel-sel epitel.
2.
ASI masa transisi, AsSI yang dihasilkan mulai hari keempat sampai hari
kesepuluh.
3.
ASI Mature, ASI yang dihasilkan mulai hari kesepuluh sampai seterusnya
(Retna, 2008).
9. Mengandung cairan yang cukup untuk kebutuhan bayi dalam 6 bulan pertama
(87% ASI adalah air).
10. Mengandung asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak sehingga
bayi ASI eksklusif potensial lebih pandai.
11. Menunjang perkembangan kepribadian, kecerdasan emosional, kematangan
spiritual, dan hubungan sosial yang baik.
ASI tidak membutuhkan lahan, air, metal, plastik dan minyak yang semuanya dapat
merusak lingkungan, Dengan demikian, menyusui/memberi ASI dapat melindungi
lingkungan hidup kita.
Kita pertimbangkan beberapa fakta berikut ini :
1) Jika setiap bayi di Indonesia diberi ASI, akan menghemat sekitar 86.000 ton
kaleng susu yang seharusnya dapat digunakan untuk membuat 550 juta kaleng
susu; dan 1.230 ton kertas (label susu kaleng )
2) Makanan botol, kempeng dan peralatan lainnya, membutuhkan plastik, karet
dan silikon. Tahun 1987 misalnya 4,5 juta botol susu hanya di Pakistan.
Jumlah untuk setiap bayi bahkan lebih besar di negara industri. Sampah ini
menghabiskan sumber daya alam dan menambah masalah pembuangan
sampah.
3) Air untuk susu buatan, botol dan dot harus disterilisasi terlebih dahulu
sebelum digunakan. Untuk itu diperlukan sekitar 200 gr kayu untuk
memanaskan 1 liter air; alam 1 tahun bayi yang diberi makanan buatan akan
menghabiskan paling sedikit sekitar 73 kg kayu.
4) Selain air, peralatan dapur untuk menyiapkan susu formula merupakan
sumber kontaminasi yang perlu diwaspadai.
5) Pada tahun 70an, perawat kesehatan masyarakat di Canada menurunkan
tingkat timah hitam pada bayi yang berasal dari sodder timah hitam dari panci
listrik yang digunakan untuk mendidihkan air untuk mengencerkan susu
formula (www.gizi.net,2010)
2.2. Menyusui
Menyusui, artinya memberikan makanan kepada bayi yang langsung dari
payudara. Menyusui adalah proses alamiah, berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil
menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI. Walupun demikian
dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah
selalu mudah (Utami Roesli, 2000).
Menyusui secara ekslusif merupakan cara pemberian makan yang alamiah,
namun seringkali ibu-ibu kurang mendapat informasi bahkan sering kali mendapat
informasi yang salah tentang manfaat ASI ekslusif, tentang bagaimana cara menyusui
yang benar, dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui
bayinya( Utami Roesli, 2000)
Menyusui adalah suatu seni yang harus dipelajari kembali, untuk
keberhasilan menyusui tidak diperlukan alat-alat yang khusus dan biaya yang mahal
karena yang diperlukan hanyalah kesabaran, waktu, pengetahuan tentang menyusui
dan dukungan dari lingkungan terutama suami.
Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupan dengan
cara yang paling sehat. Dengan menyusui tidak saja memberikan kesempatan pada
bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik, tetapi juga lebih cerdas,
mempunyai emosional yang lebih stabil, perkembangan spiritual yang positif, serta
perkembangan sosial yang lebih baik ( Utami Roesli,2000)
Pemberian ASI eksklusif dimulai persiapannya sejak janin masih dalam
kandungan ibunya. Hal ini sangat mendasar karena kualitas kesehatan ibu dan janin
a.
Menstabilkan pernafasan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Menjaga kolonisasi kuman yang aman dari ibu di dalam perut bayi
sehingga memberikan perlindungan terhadap infeksi. Bilirubbin akan
lebih cepat normal dan mengeluarkan mekonium lebih cepat sehingga
menurunkan kejadian ikterus bayi baru lahir.
i.
Kadar gula dan parameter biokimia lain yang lebih baik selama
beberapa jam pertama hidupnya (Roesli, 2008).
d. Ibu lebih tenang dan lebih tidak merasa nyeri pada saat plasenta lahir
dan prosedur pasca persalinan lainnya.
Prolaktin.
a. Meningkatkan produksi ASI.
b. Membantu ibu mengatasi stress. Mengatasi stress adalah fungsi
oksitosin.
c. Mendorong ibu untuk tidur dan relaksasi setelah bayi selesai menyusu.
d. Menunda ovulasi (Roesli, 2008).
3. Keuntungan Menyusu dini untuk bayi :
1)
2)
3)
Meningkatkan kecerdasan.
4)
5)
6)
7)
2)
3)
2.3.3. Tata laksana Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada Operasi Caesar
a. Usaha bayi merangkak mencari payudara secara standar pasti tidak dapat
dilakukan pada persalinan operasi Caesar. Namun, jika diberikan anastesi
spinal atau epidural, ibu dalam keadaan sadar sehingga dapat segera memberi
respons pada bayi. Bayi dapat segera di posisikan sehingga kontak kulit ibu
dan bayi dapat terjadi. Usahakan menyusu pertama dilakukan di kamar
operasi. Jika keadaan ibu atau bayi belum memungkinkan, bayi diberikan
pada ibu pada kesempatan yang tercepat. Jika dilakukan anastesi umum,
kontak dapat terjadi di ruang pulih saat ibu sudah dapat merespons walaupun
masih mengantuk atau dalam pengaruh obat bius. Sementara menunggu ibu
sadar, ayah dapat menggantikan ibu untuk memberikan kontak kulit dengan
kulit sehingga bayi tetap hangat. Untuk mendukung terjadinya Inisiasi
Menyusu Dini pada persalinan Caesar, berikutini tatalaksananya.
klasik
yaitu
dengan
melakukan
sayatan
vertikal
sehingga
memungkinkan ruangan yang lebih besar untuk jalan keluar bayi. Akan tetapi
jenis ini sudah sangat jarang dilakukan hari ini karena sangat berisiko
terhadap terjadinya komplikasi.
2. Sayatan mendatar di bagian atas dari kandung kemih sangat umum dilakukan
pada masa sekarang ini. Metode ini meminimalkan risiko terjadinya
pendarahan dan cepat penyembuhannya.
3. Histerektomi caesar yaitu bedah caesar diikuti dengan pengangkatan rahim.
Hal ini dilakukan dalam kasus-kasus dimana pendarahan yang sulit tertangani
atau ketika plasenta tidak dapat dipisahkan dari rahim.
4. Bentuk lain dari bedah caesar seperti extraperitoneal CS atau Porro CS.
5. Bedah caesar berulang dilakukan ketika pasien sebelumnya telah pernah
menjalan bedah caesar. Umumnya sayatan dilakukan pada bekas luka operasi
sebelumnya.
Di berbagai rumah sakit, khususnya di Amerika Serikat, Britania Raya,
Australia dan Selandia Baru, sang suami disarankan untuk turut serta pada proses
pembedahan untuk mendukung sang ibu. Dokter spesialis anastesis umumnya akan
menurunkan kain penghalang ketika si bayi dilahirkan agar orang tua si bayi dapat
melihat bayinya. Rumah sakit di Indonesia umumnya tidak memperbolehkan adanya
orang lain turut serta waktu persalinan dengan bedah caesar termasuk sang suami.
Seorang bayi ketika dilahirkan melalui bedah caesar oleh Dokter spesialis
kebidanan akan menyarankan bedah caesar ketika proses kelahiran melalui vagina
kemungkinan akan menyebabkan risiko kepada sang ibu atau si bayi. Hal-hal lainnya
yang dapat menjadi pertimbangan disarankannya bedah caesar antara lain:
sehingga memotong otot-otot rahim. Bedah caesar sekarang ini umumnya melalui
sayatan mendatar pada otot rahim sehingga rahim lebih terjaga kekuatannya dan
dapat menghadapi kontraksi kuat pada persalinan normal berikutnya. Luka bekas
sayatan pada bedah caesar sekarang ini adalah terletak di bawah "garis
bikini".(www.medilab.com/ops/caesar.html).
Variabel Dependen
Faktor Predisposisi
a. Umur
b. Paritas
c. Pendidikan
d. Pengetahuan
e. Pekerjaan
Faktor pendorong
a. Media massa
Faktor pendukung
a. Dukungan petugas
b. Dukungan
keluarga/suami
c. Dukungan masyarakat