Anda di halaman 1dari 37

WHO AM I ..?

COGNESCE TE IPSUM
BUKU PANDUAN BINA ROHANI

DISUSUN OLEH

TIM SPIRITUALITAS
SMK KATOLIK SINT LOUIS SURABAYA

2011
DAFTAR ISI
JUDUL .1

I.
II.
III.
IV.
V.

VI.
VII.
VIII.
IX.
X.
XI.
XII.

PENGANTAR . 2
BAHAN BRIEFING .. 10
MENGENAL DIRI SENDIRI 12
DOA PENYERAHAN DIRI (Doa Malam I) ..................... 17
MEDITASI ALAM (Doa Pagi I)18
SEPERTI ALAM.19
CORECTIO FRATERNA. 19
IBADAT REKONSILIASI (Ibadat Malam II) 20
IBADAT SYUKUR (Ibadat Pagi II) 23
PERMAINAN DAN PEMAKNAAN 24
ACTION PLAN 29
PANITIA 35

LAMPIRAN

Mazmur 139 ..36


Mazmur 4:1-6 37
Mazmur 5:2-6. 8-9. 13 ..38
JADUAL BINA ROHANI TINGKAT X DAN XII 39

COGNESCE TE IPSUM
Kenalilah dirimu sendiri
I.

PENGANTAR

1. Apa itu Bina Rohani?


Diam itu emas. Silent is Gold. Ini adalah kata-kata besar yang
melahirkan gagasan yang besar. Para pemikir besar selalu melahirkan
pemikiran-pemikiran yang cemerlang ketika mereka mengambil waktu
untuk berdiam diri. Penemuan-penemuan spektakuler datang dari kerja

keras dan ketekunan yang berlangsung dalam ketenangan. Seorang


tukang emas menciptakan perhiasan yang memukau mata ketika dia
mengukir emasnya dalam diam. Di dalam diam dan keheningan, ada
kedekatan emosional dan spiritual antara apa yang kita kerjakan dan
kita yang mengerjakan pekerjaan itu. Sehingga tidak mengherankan
bila seseroang bisa lupa waktu bila sedang diam menekuni sesuatu.
Alampun bertumbuh dalam diam. Benih jatuh ke tanah, masuk dalam
tanah, terkubur diam dan bertumbuh perlahan-lahan, tanpa suara,
tanpa orang lain tahu. Kita bangun pagi dan menemukan tunas yang
mulai muncul. Daun yang mulai bertambah. Dahan yang bercabang.
Batang yang membesar dan akhirnya menjadi sebatang pohon.
Bina Rohani adalah saat-saat masuk dalam suasana diam itu. Inilah
kegiatan yang secara khusus diperuntukan untuk melihat kembali
ruang rohani kita. Dalam suasana yang relatif diam dan tenang kita
diajak untuk mendalami kedalaman spiritual kita. Kita diajak untuk
lebih mengenal diri pribadi dan kedekatan kita dengan sesama dan
Tuhan.
Rohani harus mendapat pembinaan karena rohlah yang menggerakan
seluruh diri kita. Ada tiga unsur dalam diri manusia, yakni tubuh, roh
dan jiwa. Tubuh mencakup aspek material yang bisa diindrai dari diri
seseorang. Misalnya kepala, kaki, tangan, hati jantung rambut dan
telinga, serta organ tubuh lainnya. Roh adalah aspek spiritual atau
mental yang tidak dapat diindrai secara kasat mata tapi sangat
mempengaruhi keberlangsungan hidup seorang manusia. Misalnya
pemikiran, hasrat, kemauan, tanggung jawab, disiplin dan lainnya.
Jiwa adalah aspek kerohanian yang mengarahkan manusia untuk
bergantung dan mencari penciptanya.
Dengan pembinaan rohani diharapkan mental seseroang akan lebih
terasah sehingga ia dapat bersikap secara dewasa dan lebih
bertanggung jawab terhadap kehidupannya sendiri maupun kehidupan
orang lain sebagai satu keluarga besar.
2.

Who Am I?
a. Latar belakang
Sejak dari mula, orang-orang Yunani dan Romawi berseru:
Cognesce te Ipsum! Kenalilah dirimu sendiri! Setiap kita sejak
dari lahir pasti telah diberi sebuah nama. Setiap kita punya kartu

identitas yang membuat orang dapat mengenali kita secara cepat.


Namun Setiap kita mungkin masih selalu bertanya-tanya siapa sih
sebenarnya diriku? Pencarian akan jati diri, katanya, memang
setua usia manusia itu sendiri. Mengapa orang merasa begitu
penting untuk mengetahui jati dirinya? Pencarian akan jati diri
membuat seseorang akan lebih tahu diri. Terutama dalam
mengembangkan potensi diri dan berelasi dengan orang lain.
Tema Bina Rohani yang diperuntukkan bagi siswa-siswi tingkat X
SMK Katolik Sint Louis ini dirasa koheren dengan perkembangan
jiwa para siswa yang tengah mencari jati diri atau paling kurang
gambaran dirinya yang tepat. Dengan tema ini dimaksudkan agar
setiap siswa mendapat bekal metode dalam mengarungi lautan
pertanyaan siapakah diriku?
b. Metode Pendekatan
Dalam kegiatan Bina Rohani ini, kita akan mencoba menjawab
pertanyaan Siapakah diriku? dengan memakai gagasan Jendela
Johari sebagai metode pendekatannya.

Peta Komunikasi Jendela Johari


SADAR DIRI
DIKENAL
TAK
DIKENAL
ORANG
LAIN

I.
III.

PRIBADI
TERBUKA
PRIBADI
TERSEMBUN
YI

TIDAK DISADARI
II.
PRIBADI
TAK TAHU
DIRI (BUTA)
IV.
PRIBADI
YANG TAK
DIKENAL
SIAPAPUN

Setiap orang memiliki empat bilik diri:


1. Pribadi Terbuka: bagian dirinya yang secara sadar diketahui
orang itu dan juga dikenal oleh orang lain. Itulah kepribadian
yang tampak/terbuka.

2. Pribadi Tak Tahu Diri/Buta: bagian dirinya yang tak


disadarinya atau tak diketahuinya tetapi orang lain dapat
mengetahuinya.
3. Pribadi
tersembunyi:
bagian
dirinya
yang
diketahuinya/disadarinya tetapi tidak ditunjukkan atau
dikenalkan ke orang lain.
4. Pribadi yang tak dikenal siapa pun: bagian dirinya yang tak
disadari/diketahuinya maupun orang lain. Bagian ini dipercaya
hanya diketahui oleh Sang Pencipta. Bilik inilah yang masih
memungkin hal-hal luar biasa dan tak terbayangkan bisa saja
muncul dari seseorang.
Untuk masuk lebih dalam pada bilik Pribadi Terbuka, maka
dalam kegiatan Bina Rohani ini setiap peserta akan diajak untuk
merenungi dirinya sendiri melalui sesi Aku dan Diriku.
Selanjutnya dalam sesi Aku dan Sesamaku, peserta akan
mendapat kilasan gambaran dirinya yang disampaikan oleh orang
lain yaitu teman-temannya sendiri.
Sedangkan untuk masuk dan membuka tabir Pribadi
tersembunyi, para peserta akan dihantar dalam sesi Aku dan
Keluargaku.
Secara praktis, metode yang dipakai dalam Bina Rohani ini adalah
doa-doa, refleksi pribadi, sharing kelompok, ceramah, outbond dan
kegiatan kemandirian.
c. Self image/Gambaran Diri
Untuk memulai menjawab pertanyaan Who Am I? terlebih
dahulu kita harus mengupas selubung self image atau citra diri
(Pribadi terbuka) yang telah kita bangun selama ini yang turut
mempengaruhi kita dalam mengembangkan diri dan berelasi
dengan orang lain.
Citra diri atau self image adalah Gambaran tertentu mengenai diri
seseorang, status sosialnya, kelebihan dan kekurangannya.
Gambaran inilah yang memiliki kontribusi terbesar dalam
pengembangan diri dan membangun pola hubungan antarmanusia.
Citra diri akan menentukan persepsi dan ekspresi seseorang. Citra
diri sebagai seorang yang lemah akan muncul tatkala sedang

berkomunikasi, biasanya orang yang lemah ini sulit berbicara


bebas, sulit menyatakan isi hatinya dan pikirannya. Citra diri
sebagai seorang penguasa seorang komandan, atau direktur akan
nampak ketika berkomunikasi dengan bawahannya.
Citra diri seseorang sangat rentan terhadap virus-virus sebagai
berikut:
Virus Shy Complex: didominasi rasa malu.
Virus ini menyerang perilaku seseorang yang memiliki rasa
malu berlebihan, akibatnya dalam hidup dan kehidupannya
tidak pernah menjadi (to Be). Mudah menjadi permainan
orang lain. Dan enak untuk dibuat bahan tertawaan.
Virus Fear Complex: didominasi rasa ketakutan.
Sumbernya antara lain: takut ketinggian/acrophobia, takut
alam terbuka/agrophobia, takut sakit/algophobia, takut
petir/astrophobia, takut ruang tertutup/claustrophobia, takut
menderita/factophobia, takut darah/hemaphobia, takut
ruang
kegelapan/nyctophobia,
takut
orang
asing/Xenophobia, takut mayat/necrophobia. Rasa rakut
yang berlebihan membuat seseorang tidak dapat melakukan
hal-hal yang seharusnya dapat dilakukannya.
Virus Snail Complex: Penuh rasa takut pada
pertentangan dan tantangan.
Orang yang terserang virus ini bagaikan keong, takut
bergerak, takut berinisiatif. Virus ini merampas
kegairahaan untuk hidup, hilangnya motivasi untuk sukses
dan menurunkan daya juang.
Don Juan Complex: didominasi mental hidung belang.
Berangkat dari rasa rendah diri yang terlalu kuat (utamanya
berkaitan dengan problema seks), Ia ingin melengkapi
kekurangannya ini dengan membangun tipu daya kepada
lawan jenisnya dengan menjujnjung tinggi love affair.
Semakin parah virus ini menjangkiti seseorang, ia akan
semakin banyak bertingkah dan menjadi petualang.
Lolita Complex: didominasi oleh hilangnya rasa kasih.
Virus ini biasanya menyerang seorang gadis, utamanya
yang berwajah cantik. Karena kehilangan kasih sayang,
berbekal kecantikkannya, ia mencari kasih sayang ke

mana-mana. Pekerjaan ber love affair akan dijalaninya,


tentunya akibatnya sangat fatal.
Jeremias Complex: didominasi rasa serba kelabu.
Keyakinan yang kuat pada seseorang yang membuat
percaya diri, kepercayaan inilah yang mendorong yang
melakukan kontrol kepada siapapun. Dengan ceplasceplos melontarkan kritik kepada siapapun, ternyata justru
menutup akses untuk dirinya sendiri dan mengalami
banyak kesulitan. Akhirnya ia merasa semua yang
diperoleh dalam hidupnya serba kelabu; serba tidak jelas.
Superiority Complex: didominasi rasa super
Virus ini sering menjangkiti seseorang yang sering berhasil
dalam setiap aktivitas, pendek kata hampir tidak pernah
gagal. Karena kehebetan mendulang keberhasilan maka ia
cendrung merasa dirinya super, angkuh dalam bertingkah
laku. Akibatnya ialah hilangnya rasa solidaritas.
Anxiaty complex: didominasi rasa gelisah
Virus ini menghinggapi seseorang yang takut terhadap
resiko, setiap kegiatan yang dilakukan dipertimbangkan
dengan rasa ketakutan.
Speacegoat Complex: didominasi sikap mencari
kambing hitam.
Virus ini ada pada seseorang yang suka mencari selamat
untuk dirinya sendiri. Menyalahkan orang lain adalah
modal utamanya. Sehingga tega mengorbankan orang lain.
Frustration Complex: didominasi oleh rasa kecewa
yang berlebihan.
Virus ini muncul ketika seseorang setelah bekerja keras
namun masih mengalami kegagalan. Kegagalan adalah
tempat bersemainya virus ini, terlebih bagi mereka yang
tidak memahami perjalanan kehidupan.
Prometheus Complex: didominasi oleh kalkulasi yang
serba ilmiah.
Virus ini menyerang orang-orang yang dikaruniai
kemampuan intielektual yang tinggi. Hampir seluruh
waktunya dihaabiskan untuk memecahakan penemuanpenemuan baru, dan tergila-gila pada pemikiran dan logika.

Akibatnya rasa afeksinya hilang, dan tidak ada rasa cinta


pada dirinya.
Pagmalion Complex: didominasi rasa serba
sempurna
Virus ini sering menimpa orang tua atau guru. Bahwa
semuanya harus sempurna, bahkan orang lain harus sejalan
dengan pikiran dan cita-citanya. Lebih parah lagi sering
memaksa orang lain untuk menjadi seperti dirinya.
Inferiority Complex: didominasi rasa minder.
Virus ini menyerang seseorang yang memiliki kekurangan
tertentu (mental, fisik atau sosial), sehingga merasa rendah
diri. Hidup yang dikungkung oleh rasa minder akan tidak
bahagia. Akibat terparah adalah lemahnya kemampuan
menyesuaikan diri.
Bully Complex: Cendrung menang sendiri
Seorang yang dikuasai kecendrungan untuk mau menang
sendiri. Dengan maksud ia dapat memperoleh harga diri
atau citra diri dengan kuasa. Sehingga untuk memperoleh
harga diri kadangkala ditempuh memalui pamer
kekuasaan.
Peathon Complex: Kepala Batu
Seorang yang bermental keras kepala selalu didorong untuk
ingin berbuat hal-hal yang luar biasa, agar mendapat kesan
hebat. Namun sering terjadi modal untuk berbuat hebat
sangat minim, sehingga malah suka mengorbanankan diri
secara Cuma-Cuma.
Peacock Complex: Tingkah laku pamer dan ingin
dipuji.
Virus ini menghingapi seseorang yang haus akan pujian.
Untuk menebus keinginan tersebut maka ia akan
memamerkan dirinya, seperti burung merak yang suka
memamerkan bulu-bulunya. Namun sebaliknya kalau gagal
dalam meraih pujian, ia akan melakukan kegiatan yang
naif, yakni berperan sebagai seseorang yang dungu dan
tolol.
Heard Complex: Suka membebek.

Virus ini bila menjangkiti seseorang, mkaka suka hidup ala


bebek, serba seragam, berkelompok, bergerak kearah yang
sama dan dengan cara yang sama. mereka rela melakukan
apa yang diperintahkan kepada mereka karena takut
sendirian dan mungkin kurang tanggung jawab.
d. Manfaat semakin mengenal diri
Sangat diharapkan setelah melalui sesi-sesi dan seluruh proses
dalam kegiatan Bina Rohani ini, setiap peserta mampu mengenal
dirinya secara lebih mendalam dan secara terbuka menerima serta
MENSYUKURI keadaan dirinya sebagai hadiah terindah yang
diberikan Tuhan kepadanya. Dengan mengenal diri secara lebih
mendalam, setiap orang akan lebih mudah mengembangkan
dirinya ke arah yang positif dan secara wajar membangun relasi
yang baik dengan sesamanya.
Sikap-sikap positip yang diharapkan muncul setelah kegiatan ini
antara lain sebagai berikut:
Lebih menerima dan menggahargai dirinya apa adanya
Lebih percaya diri dalam menampilkan diri dan berelasi
dengan orang lain.
Lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam hidupnya
Lebih bersemangat dan bergairah dalam setiap kegiatan,
khususnya mengikuti proses belajar mengajar.
Lebih berani menunjukkan bakat-bakat dan kemampuannya
dalam kegiatan-kegiatan di sekolah maupun di masyarakat.
3. Penutup
Mari semakin dalam bertanya Siapakah Saya?

II.

BAHAN BRIEFING

Pembimbing utama adalah TUHAN. Maka keberhasilan ditentukan oleh


seberapa dekat kita dengan Tuhan dan seberapa banyak kita curhat dengan
Tuhan untuk mencari kehedak Tuhan atas hidup kita. Keberhasilan akan
menjadi sempurna bila membawa perubahan dalam diri kita masing-masing.
TIM, Guru Pendamping, Kegiatan dan Prosesnya: hanyalah sarana.

Kamar mandi terletak di kebun petai di depan Gua Maria dan di sebelah
kanan lapangan basket. Kamar mandi terbatas, gunakan waktu mandi sebaikbaiknya.
Lahan camping terbagai dalam dua bidang. Bidang pertama untuk
perkemahan, bidang kedua untuk mendirikan tenda pertemuan. Lahan
camping harus selalu bersih dari sampah, karena itu biasakan membuang
sampah di tempatnya, atau mintalah kresek hitam untuk penampungan
sampah sementara di masing-masing tenda.
Semua peserta Camping Rohani hidup dan berproses bersama di area camping
ground selama acara berlangsung. Tidak diperkenankan keluar kompleks
GSV.
Barang-barang berharga tidak diperlukan. Karena itu, semua barang
berharga selain buku dan alat tulis, seperti: HP, uang, alat elektronik, dan alat
berharga lainnya hendaknya dititipkan kepada wali kelas atau pendamping.
Sakit itu wajar. Tetapi sakit karena ketidakdisiplinan dalam menggunakan
waktu istirahat bisa menimbulkan kesulitan bagi orang lain. Gunakan waktu
istirahat dengan baik, jaga kesehatan. Bila sakit silahkan hubungi guru
pendamping.
Keplek nama harus selalu dipakai selama acara.
Peralatan

Ada beberapa peralatan masak. Peralatan masak digunakan untuk


memasak pada hari kedua, maka petugas masak wajib memelihara
dalam keadaan bersih, kering, dan tidak rusak. Kerusakan peralatan
masak akibat kelalaian pengguna adalah tanggung jawab pengguna
dan wajib mengantinya.

Masaklah di luar tenda, kecuali bila kondisi cuaca tidak


memungkinkan. Peralatan masak, jika sedang tidak dipakai, JANGAN
DILETAKKAN DI LUAR TENDA. Harap dijaga agar tidak terkena
hujan.

Jangan menginjak matras dengan sepatu dan/atau sandal. Gunakan


sebagai alas tidur!!!
Hal lain yang masih diperlukan untuk diperhatikan peserta, akan
diberitahukan selama proses acara berlangsung.

III.

MENGENAL DIRI SENDIRI


(Sesi I)

Mengingat perkembangan teknologi yang pesat, arus informasi yang deras,


perubahan system pendidikan dan social dalam setiap masyarakat modern,
dan runtuhnya struktur bisnis tradisional, sangatlah penting bagi manusia
untuk mengetahui apa yang mendorong perilaku dan pikiran mereka,
mengapa mereka melakukan hal-hal yang mereka lakukan atau sekedar
mengetahui siapa diri mereka sebagai seseorang. Pengenalan diri ini bukan
hanya vital bagi kita untuk menghadapi tantangan dunia yang berubah cepat
sejak awal abad ke-21, bahkan juga sangat membantu sebagai sarana yang
memudahkan kita untuk memahami orang lain yang kita pilih untuk
berinteraksi dalam kehidupan pribadi dan karya kita. Hanya dengan mengenal
diri sendiri terlebih dahulu, kita akan mampu untuk benar-benar memahami
orang lain dan lebih jarang menyalahartikan komunikasi atau tindakan mereka
dan salah menilai sikap mereka.
Dengan wawasan yang lebih baik tentang proses kerja otak sendiri dan orang
lain (dan kita masih berada di awal perjalanan yang menyenangkan menuju
ujung perbatasan yang sejati), lebih besar kemungkinan kita untuk
memanfaatkan kekuatan otak secara lebih baik, lebih senang saat
melakukannya, dan pada akhirnya hidup lebih harmonis, bukan saja dengan
diri sendiri, melainkan, yang lebih penting, juga bersama orang lain di sekitar
kita.
Tidak ada Seorangpun yang seperti saya
Sementara kita mulai memahami diri sendiri dan keragaman manusia,
gagasan tentang setara tetapi berbeda mungkin dapat lebih dipahami, dan kita

dapat lebih menghargai sebagian dari banyak manfaat yang ditimbulkan dari
pemahaman baru tentang perbedaan:
- Akhirnya, kita tidak akan merasa bingung lagi tentang diri kita sendiri,
dan menghargai individualitas kita, lebih memahami diri kita, dan
karakteristik-karakteristik yang kita miliki.
- Kita bisa membantu menciptakan keragaman dalam kehidupan pribadi
atau karya dengan mengakui bahwa perbedaan gaya diperlukan dalam
setiap kelompok agar bisa bekerja secara lebih efektif.
- Kita dapat mensyukuri keragaman apabila kita memahami mengapa
anak-anak sering sangat berbeda dengan orang tua mereka, dan
mengapa dua hal yang berbeda itu justru saling menarik satu sama
lain.
Menerima Diri
Kita mengira kita telah banyak mengenal diri, tetapi sebagai orang yang terus
ingin mencari tahu, sikap terbuka dalam mempelajari hal-hal baru sangat
perlu terutama dalam mengenal diri.
Seperti umumnya hal yang baru, kita harus mengambil langkah pertama lebih
dulu, menerima kemampuan-kemampuan kita yang sejati. Meskipun kita
tidak pernah menyadari memiliki kekuatan-kekuatan itu, terimalah bahwa kita
memang memilikinya. Anda bisa mempercayai diri kita dan gaya kita. Amati
cara kita mengerjakan segala sesuatunya ketika kita kita berada dalam
kondisi mengalir, ketika segalanya tampaknya datang dengan mudah. Terus
praktikkan kemampuan-kemampuan dan kekuatan-kekuatan kita, dan kita
mungkin terkejut melihat hasilnya.
Semakin Mengenal, Semakin Banyak yang Bisa Kita Ketahui
Apakah kita mengalami perubahan yang drastis, perubahan kecil, atau tidak
ada perubahan sama sekali dalam persepsi-diri kita? Ada satu hal yang pasti,
yaitu: semakin kita mengenal diri sendiri dan cara pandang kita, semakin
banyak yang bisa kita ketahui tentang kekuatan-kekuatan dan kelemahankelemahan
kita dan bagaimana kita bergerak, semakin mampu kita
berkembang berdasarkan pengetahuan itu. Kita akan lebih mudah menjalani
hidup dengan cara kita, bukan dengan mengikuti nasihat orang lain meskipun
maksud mereka baik.

Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki tentang cara kita menyerap
informasi, kita akan mampu dan makin mudah melakukannya. Sama halnya
dengan melatih otot-otot yang hampir tidak pernah digunakan sebelumnya:
pada awalnya mungkin terasa sedikit sakit, tetapi semakin sering kita melatih
otot-otot tersebut, semakin enak kita merasakan dan semakin mudah
melakukannya. Yang terjadi dengan kemampuan belajar malah lebih jauh lagi:
semakin kita mengaktifkan otak dengan cara kita, otak akan semakin ingin
belajar, menyerap informasi, menyimpan, dan mengambilnya kembali. Ini
adalah bahan bakar yang akan menjaga motivasi kita tetap menyala.
Dengan mengenal-diri secara lebih mendalam disertai serangkaian strategi
yang mudah dan sesuai dengan yang telah dijelaskan, kita bukan hanya akan
lebih efektif dalam belajar atau bekerja, melainkan juga lebih menikmatinya
dan lebih puas dengan hasil-hasilnya.
Menjadi akrab dengan Pribadi yang Baru
Sejak menemukan diri sejati yang baru dan lebih jelas melihat kekuatankekuatan dan kelemahan-kelemahan, kita telah memanfaatkan kelebihankelebihan yang secara berbeda, ketika kita memperoleh kewaspadaan baru
tentang diri sendiri dan orang lain. Bahkan, meskipun reaksi kita terhadap
sebagian hasil mungkin seperti: Ini bukan diriku! atau Ini bukan caraku!,
pikirkanlah lagi karena reaksi semacam itu menjadi pertanda bahwa gaya
sejati kita tidak digunakan, dan harga yang harus kita bayar adalah stress,
sangat lelah, frustasi, dan tidak puas. Karena itu, percayalah profil kita jika
hasilnya benar, dan bereksperimenlah dengan kemampuan-kemampuan kita
dan praktikkan kekuatan-kekuatan yang baru kita temukan dalam diri kita.
Percayalah, diri kita yang sejati adalah hal terbaik yang bisa kita milikisedangkan yang lain hanya palsu dan membuang energi kita.

Pengenalan Diri (Bahan Untuk Siswa/Peserta: Jurit Malam)


Tujuan: agar dapat mengenal pribadi serta latar belakang. Serta
mempermudah hubungan satu dengan yang lain di dalam kelompok. Mampu

menerima kelebihan dan kekurangan diri. Mampu menerima orang lain yang
unik dan berbeda.
Pengenalan diri merupakan dasar untuk mengikuti suatu kegiatan, apalagi
kalau kegiatan tersebut bersama orang lain. Maka sangatlah tepat bila
pengenalan diri secara reflektif dilakukan secara personal terlebih dahulu,
baru disharingkan dengan orang lain. Amatlah sulit memperkenalkan diri
kepada orang lain, bila belum mengenal diri sendiri. Maka perlu mengisi
angket untuk mengetahui siapa diri kita sebenarnya.
A.

DATA PRIBADI

1. Nama Lengkap
2. Nama Panggilan
3. Tempat/tgl lahir
4. Alamat
5. Hobby
6. Cita-cita
B.

: ...................................................
: ...................................................
: ....................................................
: ......................................................
: ........................................................
: .......................................................

PENGALAMAN HIDUPKU

1. Yang pernah aku dengar dari orang tua/waktu aku dilahirkan dalam
keadaan .....
2. Hal yang masih kuingat saat balita, yang menyenangkan .... yang
menyedihkan .....
3. Pengalaman yang mengesankan waktu di TK, yang
menggembirakan ..... yang menyedihkan ........
4. Pengalaman yang mengesankan di dalam hidupku .....
5. Teman yang paling mengesankan di dalam hidupku .....
6. Pengalaman lucu yang sangat mengesankan ....
C.

SIFAT-SIFATKU

1. Sifat baik (bisa lebih dari satu) ....


2. Sifat buruk (bisa lebih dari satu) ....
3. Sifat baik yang sangat menonjol .....

4. Sifat baik yang ingin kumiliki, yang belum pernah ada padaku ....
5. Sifat-sifat buruk yang sering kulakukan dalam hidup sehari-hari ....
6. Sifat-sifat buruk yang sulit aku atasi .....
D.

KEKHUSUSANKU

1. Makanan yang paling kusukai .....


2. Makanan yang sering aku makan ....
3. Lagu yang paling aku senangi .....
4. Lagu yang sering aku dengar ....
5. Rekreasi yang paling menyegarkan saat ......
6. Sifat teman yang paling kusenangi .....
7. Sifat teman yang paling kubenci ...
8. Sifatku yang biasanya menyenangkan teman ...
9. Sifatku yang biasanya dibenci teman ....
10. Suasana yang membuat hatiku gembira ...
11. Hal yang membuat aku tidak bersemangat ...
12. Hal yang kulakukan bila aku sedang marah atau jengkel ...
13. Hal yang aku lakukan bila ada waktu kosong ...
14. Hal yang aku lakukan bila ada teman yang malas ....
15. Seandainya aku sudah besar aku ingin menjadi ....
16. Seandainya aku tahu hidupku tinggal satu tahun lagi, aku akan berbuat
....
Seandainya aku boleh minta sesuatu kepada Tuhan dan pasti dikabulkan maka
aku akan meminta ......

IV.

DOA PENYERAHAN DIRI


(Doa Malam I)

Tujuan: mengajak para peserta menyadari kedok-kedok/virus-virus gambaran


diri yang sedang menghantuinya, yang sering digunakan peserta dalam
berhubungan dengan orang lain: keluarga, guru, teman, dan Tuhan.
Menyadarkan mereka bahwa semakin banyak kedok yang dipakai semakin

kurang keterlibatan orang lain. Mereka harus menerima diri apa adanya, lebih
terbuka pada Tuhan dan sesama.
Tata Acara Awal:
1. Pembina memberi pengantar tentang tujuan doa, peserta duduk
melingkar
2. Peserta diajak masuk ke dalam suasana doa, misal ; Tuhan/Yesus/
Allah, aku datang kepada-Mu dengan perasaan ... (misal: jengkel,
sedih, marah, bahagia, gembira, dll) karena ...
3. Peserta merenungkan sejenak jawabannya ....
Doa:
1. Salam Pembuka .....(spontan) sesuai sikon peserta, lalu diakhiri ajakan
untuk lebih dalam masuk suasana doa sambil mendengarkan musik
yang diputar ....
2. Lagu Pembukaan
3. Doa Pembukaan (diungkapkan secara spontan dan dikaitkan dengan
isi lagu); disertai dengan doa syukur bahwa sejak sore tadi boleh
mengenal diri, siapa aku yang dicinta, juga mengetahui
kekurangan/kelebihan diri melali orang-orang di hati peserta termasuk
teman-teman yang telah memberikan masukan yang sangat berguna.
Kini pengenalan diri dilengkapi dengan Sabda Tuhan
4. Bacaan Kitab Suci: Mazmur 139 Doa di Hadapan Allah Yang
Mahatahu (Lihat lampiran)
5. Homili
- Dibuat spontan dan komunikatif
- Terkait dengan Kitab Suci
- Terkait dengan situasi peserta
- Penajaman makna
6. Doa Penyerahan
- masing-masing siswa secar bergiliran maju ke depan (bisa memakai
altar/meja kecil yang ada lilin) sambil berlutut melantunkan doa prbadi
(kurang lebih 3 menit untuk masing-masing peserta)
- Setelah menyampaikan doa, peserta kembali ke temapt duduknya
7. Doa Penutup

Pembina memimpin doa penutup secara spontan. Doa ini merangkum


ungkapan-ungkapan peserta (sedapat mungkin lengkap) lalu
menyerukan kepada Tuhan dan dirangkum dalam Doa Bapa Kami ....
V.

MEDITASI ALAM
(Doa Pagi I)

Pembina mengajak peserta untuk duduk di taman rumput, mengambil posisi


yang nyaman, tidak terlalu berdekatan antara satu peserta dengan peserta
lainnya. Pembina mengajak peserta untuk tenang dengan mengunakan
panduan sebagai berikut: (optional)
Ambilah posisi duduk yang paling nyaman. Duduklah dengan rileks

Perlahan-lahan pejamkan mata dan rasakan sentuhan alam dengan diri


sendiri: rasakan udara yang dihirup, udara yang dingin membelai
kulit, rumput yang dingin menyentuh kaki,
Dengarkanlah nyanyian alam: suara burung berkicau, gesekan
dedaunan, hembusan semilir angin,
Jika sudah cukup tenang, undanglah Tuhan masuk ke dalam diri:
ssebutlah beberapa kali nama Tuhan. Aturlah agar jalan napas sesuai
dengan sebutan nama Tuhan.
Ucapkan syukur kepada Tuhan untuk apa saja yang ingin anda
syukuri.
Minta Tuhan memberi kekuatan untuk dapat menjalani seluruh
rangkaian acara dengan baik.
Perlahan-lahan buka mata dan menyadari lagi keadaan diri.

VI.

SEPERTI ALAM

NB: seluruh peserta dikumpulkan dan duduk melingkar supaya siap untuk
saling mendengarkan sharing temannya.
Pembina mengajak peserta mengamati benda alam dan membandingkan diri
dengan benda itu. BEBERAPA peserta diminta mensyeringkan hasil

amatannya. Pembina menghantar dan memberikan pancingan untuk sharing


supaya peserta bisa lebih terbuka....
Waktu sharing kurang lebih 5 menit untuk masing-masing peserta. Bahan
sharing bisa diambil dari Pengenalan diri peserta tentang: Pengalaman, Sifatsifatku, dan Kekhususanku ... (bahan Jurit malam).
Action: peserta membawa dan meletakan benda pilihan ke depan. Benda
dirusak oleh pembina. Tanyakan perasaan mereka setelah bendanya dirusak?
Bagaimana dengan dirimu bila dirusak oleh orang lain atau dirimu sendiri.
Apakah Tuhan tidak merasa sedih? Karena kita menjaga diri kita sebagai
pemberian Tuhan yang paling indah pada kita.
Hasil Sharing:
- Sifat baik apa yang harus aku kembangkan .....
Sifat buruk apa yang harus aku hilangkan .....
VII. CORECTIO FRATERNA
Homo Sum; Humani nil a mealienum puto
(Saya
adalah manusia dan tidak ada manusia lain yang terpisah dari
saya)
Tujuan: agar setiap peserta mendapat gambaran dirinya seturut apa yang
disampaikan oleh teman-temannya. Diharapkan setiap peserta dapat
menggambarkan secara jujur pribadi temannya sesuai dengan pengalamannya
dengan dia selama ini. Lebih dari itu setiap peserta diharapkan untuk lebih
saling memotifasi agar temannya lebih berkembang ke arah yang baik.
Action: peserta dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil dan
didampingi oleh seorang pembina. Setiap peserta secara bergiliran
menyampaikan aspek-aspek positif dan kelemahan-kelemahan temannya. Satu
orang peserta dikoreksi oleh seluruh peserta dalam kelompok itu.
Bisa ditutup dengan kesempatan untuk saling mendoakan satu sama lain.
NB: pembina harus MENEGASKAN agar apa yang dibicarakan di dalam
kelompok itu tidak boleh menjadi bahan pembicaraan di luar.
VIII. IBADAT REKONSILIASI
(Ibadat Malam II)

Lagu Pengantar: Instrument lembut


Sapaan Awal:
Teman-teman malam ini kita berkumpul dalam situasi yang berbeda. Kita mau
melihat perjalanan hidup kita selama ini. Perjalanan yang sudah kita lalui
bersama orang-orang yang ada di sekitar kita, yaitu orang-orang yang kita
sukai namun juga yang kadang menjengjkelkan kita. Suka atau tidak suka
mereka sudah banyak memberi warna dalam kehidupan kita. Mereka sudah
ikut membentuk pribadi kita menjadi diri kita sekarang ini.
Bacaan Kitab Suci: Mzm. 4:1-6 (Lihat lampiran)
Lagu: Masih Ada Waktu (Ebiet G. Ad)
Renungan:
Teman-teman, di hadapan Tuhan kita mau memeriksa diri kita dengan segala
suka-duka hidup kita. Banyak pengalaman yang sudah kita nikmati bersama
dengan teman-teman di sekolah, teman-teman di rumah dan juga bersama
para guru yang masih lekat dalam ingatan kita. Kini Tuhan masih memberi
waktu kepada kita untuk melihat kembali perjalanan hidup kita di hari-hari
yang lalu.
1. Bagaimana saya bersikap terhadap teman-teman?
Apakah selama ini saya hanya menuntut perhatian dari teman
daripada memberi perhatianku kepada mereka?
Apakah aku peduli kepada teman-teman ketika mereka
kesulitan?
Apakah aku tidak bisa memberi pengaruh baik bagi temantemanku selama ini?
Apakah karena alasan pertemanan, saya membiarkan diriku
jadi hancur?
2. Bagaimana sikapku terhadap para guru?
Apakah aku sudah memberi hormat yang layak bagi bapak ibu
guruku?
Apakah selama di kelas, aku menerima mereka dengan sikap
yang baik atau hanya setengah hati?

Apakah aku selalu membanding-bandingkan antara guru yang


kusukai dan yang tidak kusukai?
Apakah aku mengerjakan tugas-tugas yang diberikan atau
mengacuhkannya saja?

Lagu: Mother How are you today/ ayah/bunda


Renungan:
Ibu. Bapak. Bagaimana kabar kalian? Baikkah? Apakah kalian sehatsehat saja? Apakah ibu dan bapak bangga memiliki anak seperti saya.?
Teman-teman, apakah pertanyaan seperti ini pernah muncul di dalam pikiran
kita? Terus terang, kita sering sibuk memikirkan diri sendiri, kepentingan
sendiri; rasanya yang ada dipikiran kita hanya sekitar kebutuhan kita saja.
Kita ingin ibu dan bapak memenuhi segala yang kubutuhkan. Kita sering
sedih dan tidak jarang atau bahkan tega memengucapkan kata-kata kotor
kepada mereka, kalau mereka menunda atau tidak bisa mengabulkan apa
yang kuinginkan. Bahkan aku sedih dan menyesal mengapa aku lahir di
keluarga seperti ini? tika miskin, yang membuat aku tidak bisa memiliki apaapa yang kuinginkan. Aku tidak bisa memiliki apa saja seperti yang dimiliki
teman-teman lain.. kenapa aku harus lahir di tengah keluarga seperti ini.
Aku sedih aku malu..
Teman-teman, saat ini, ketika kita jauh dari mereka.ingatkah kita bahwa
mereka dengan segala usaha dan kekuatan yang ada masih berupaya
memenuhi segala kebutuhan hidup dan sekolah kita? Mereka bahkan tidak
memikirkan kesehatan mereka sendiri siang-malam mereka berjualan atau
harus bekerja kerasberkeringatbahkan tak jarang sampai jatuh sakit.
Semua itu dilakukan untuk menunjukkan betapa mereka sayang pada kita,
pada adik-adik yang juga menjadi tanggung jawab hidup merekamenreka
amat peduli pada kita dan masa depan kita. Sesungguhnya betapa berat beban
yang harus mereka tanggung. Adakah keinginan muncul dalam diri kita untuk
mewujudkan cita-cita mereka: yaitu menjadi anak-anak yang baik, yang
mempunyai masa depan dan kehidupan yang lebih baik dari apa yang
sekarang sedang mereka jalani? Sanggupkah kita menjadikan impian mereka
menjadi kenyataan?
Mari kita kembali kepada Tuhan, yang empunya kehidupan kita sujud ke
hadapannya kita jadikan kepahitan yang kita alami sekarang menjadi
kekuatan untuk bangkit. Kita masih diberi waktu oleh Tuhan untuk merubah

keadaan ini. teman teman ini bukan takdir. Tapi suatu bagian dalam
hidup, di mana Tuhan menginginkan kita berusaha dan terus berusaha menjadi
mahlukNya yang berguna.
Bersama kedua orang tua, kita mantapkan niat-niat kita untuk merubah
keadaan. Saya mengajak teman-teman untuk memperbaiki hubungan dengan
orang tua, dengan meminta ampun dan restu agar kehidupan yang sedang kita
jalani menjadi lebih ringan dan didukung oleh keluarga.
Proses Akhir:
Diiringi lagu: Keagugan Tuhan (Vidi Aldiano) dan Tiada yang abadi
(Peterpan)
1. Guru yang berperan menjadi wakil orang tua, siap ditempat yang
sudah ditentukan dan siap menerima kedatangan anak-anak satu
persatu.
2. Anak-anak maju dan bersujud sambil meminta maaf dan restu orang
tua.

IX.

IBADAT SYUKUR
(Ibadat Pagi II)

Bacaan Kitab Suci: Mzm. 5:2-6. 8-9. 13 (Lihat lampiran)


Lagu : Sabda Alam
Sapaan penyejuk
Teman-teman. Biasanya setiap pagi ketika kita bangun tidur. Kita seperti
mesin yang berputar secara otomatis dan rutin, yaitu lari ke kamar mandi,
berpakaian, siap di meja makan dan kemudian bergegas ke sekolah supaya
tidak terlambat, tahu sendirikan resikonya kalau sampai terlambat..?
Teman-teman, rutinitas keseharian membuat kita sulit merasakan kehadiran
Tuhan

Penyadaran akan kehadiran dan kasih Tuhan


Para siswa dan pendamping tetap duduk di tempatnya. Pembina meminta
peserta untuk menutup hidung masing-masing dengan tangan selama krang
lebih 15 detik. Lepaskan atau bebaskan. Coba lagi dengan durasi yang lebih
lama dan menutupnya lebih rapat. Ulangi lagi dengan durasi waktu yang lebih
lama samapi sulit rasanya untuk bernapas tahan.perhatikan. siapa
diantara mereka yang masih bisa bertahan (dibuat semacam lomba).
Refleksi Komunal
1. Apa yang kita rasakan ketika hidung ditutup pertama kali?
2. Ketika hidung ditutup semakin rapat sehingga sulit bernapas, apa yang
dirasakan?
3. Napas adalah tanda kehadiran Tuhan, apa yang kita alami bila kita
menolak kehadiranNya?
4. Apa yang kita rasakan ketika hidung dilepas sehingga bisa bernapas
lagi?
5. Andai Tuhan tidak memberi napas lagi, apa yang akan terjadi?
Para siswa terkasih, setiap kali ketika kita bangun dari tidur, kita memang
sulit merasakan bahwa Tuhan itu ada, karena kita sibuk dengan rutinitas
harian. Sampai-sampai untuk berterima kasih atas napas kehidupan di hari
yang baru saja kita tidak sempat.
Tuhan bukan saja melakukan hal-hal besar untuk kita tapi juga hal-hal
sederhana dan kecil yang ada di luar dugaan kita, seperti napas kita tanpa
kita minta atau harus membeli. Tuhan dengan segala kemurahannya selalu
memberi, tanpa membeda-bedakan: apakah kita baik ataupun jahat, apakah
kita berjasa kepada Dia atau tidak sama sekali. Karena itu:
1. Pernah gak kita berterima kasih atau bersyukur pada Tuhan atas semua
pemberian Tuhan pada kita saat ini?
2. Bisa ngaak kita merasakan bahwa Tuhan menyertai kita sepanjang
hari, baik kita sadar maupun tidak?
3. Beranikah kita menghadapi segala tantangan dengan mengandalkan
kekuatan Tuhan?
Para siswa terkasih, mulai dari sekarang, mari kita awali kegiatan harian
kita dengan mensyukuri segala kebaikan yang Tuhan berikan, sehingga
kita punya kekuatan untuk merubah keadaan kita mari kita hadapi
segala tantangan yang ada dengan kekuatan Tuhan. Kita tidak boleh takut,
Tuhan tetap setia pada kita dalam keadaan apapun dalam senang

maupun sulit. Kita syukuri tiap pemberian Tuhan hari demi hari dalam
hidup kita.
Proses Akhir
Bersama-sama menyanyikan lagu jangan menyerah sambil bergandengan
tangan.
X.

PERMAINAN DAN PEMAKNAAN

1. We are in the train of love


Aturan permainan: jumlah peserta tidak dibatasi. Seluruh peserta
membentuk lingkaran. Berbaris sambil memegang punggung peserta
di depannya. Berjalan seperti kereta-keretaan sambil bernyanyi, We
are in the train of love. Peserta menyahuti lagu dengan teriakan Tut
tut! Bisa di selingi dengan gerakan maju atau mundur yang disebut
Chiki - chaka. Ketika pemandu menyanyikan when I say Chiki!
peserta melompat ke depan sekali. Apabila pemandu menyanyi when
I say Chaka! peserta melompat ke belakang sekali.
Tujuan permainan: melebur suasana. Melatih konsentrasi peserta.
2. Angin di atas angin di bawah
Aturan permainan: jumlah peserta tidak dibatasi. Seluruh peserta
membentuk lingkaran besar. Saling berangkulan tangan. Peserta
kemudian menggerakan badan bersama-sama seturut arahan pemandu.
Apabila pemandu mengatakan; Angin di atas! peserta serempak
mununduk sambil berseru: Uuuu..! Begitupun dengan gerakan
lainnya disesuaikan dengan kemauan pemandu. Yang perlu
diperhatikan: tetap dijaga agar lingkaran tetap utuh, tidak ada yang
jatuh.
Tujuan permaianan: meleburkan suasana dan kekakuan antarpeserta.
Melatih kekompakan.
3. Touch the ball
Alat : bola dengan berbagai ukuran minimal 4 buah.
Aturan permainan: jumlah peserta permainan tidak dibatasi. Dengan
mnggunakan jari telunjuk kanan, setiap peserta masing-masing harus

menyentuh bola. Ukuran bola haurs divariasi mulai dari yang paling
besar sampai yang paling kecil.
Tujuan permaianan: menumbuhkan sengat rela berkorban dan
kepandaianan dalam mengatur strategi.
4. Kucing dan tikus
Alat: lingkaran tali atau hulahop ukuran besar atau kain sarung: 2
buah..
Aturan permainan: jumlah peserta tidak dibatasi.seluruh peserta
membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan. Pemandu
memberikan hulahop di dua titik yang berbeda. Hulahop pertama
disebut Kucing dan yang lainnya tikus. Hulahop harus dijalankan
melewati tubuh setiap pesarta tanpa harus melepaskan genggaman
tangan. Hulahop kucing harus mengejar hulahop tikus. Sampai dimana
dua hulahop itu dapat bertemu, maka peserta yang mendapat dua
hulahop itu akan diberi ganjaran.
Tujuan permainan: melatih kelincahan dan kegesitan untuk keluar dari
suatu masalah.
5. Back to back
Aturan permainan: jumlah peserta harus genap. Diawali dengan saling
berpasangan berangkulan punggung-punggungan. Bersama-sama
duduk dan berdiri dengan bertumpuh pada punggung pasangan
masing-masing. Setelah itu jumlah pasangan bisa ditambah. Misalnya
berempat, berenam, berdelapan. Kemudian dalam kelompok
berdelapan ini, duduk melingkar berhadapan dengan kaki dilonjorkan
ke depan, bertemu pada satu titik di tengah. Secara bersama-sama
berdiri dengan hanya mengandalkan tumpuan kaki-kaki temannya di
tangah. Silakan mengatur sendiri bagaimana seharusnya posisi tangan
supaya bisa serentak berdiri bersama.
Tujuan permaian: melatih kerja sama dan saling percaya/bersandar
pada orang lain.
6. The Magical Finger
Aturan permainan: jumlah peserta sebaiknya antara 7-8 orang. Setiap
peserta menyiapkan jempol kanannya masing-masing. Kemudian
semua jempol kanan dari tiap peserta disatukan dengan cara saling

menggenggam jempol temannya dan membentuk lingkaran. Seorang


peserta berdiri/duduk di tengah dan dengan menggunakan lingkaran
jempol ini, peserta tersebut diangkat.
Tujuan permainan: bahwa dengan menggunakan sesuatu yang kecil
dan sepele, tetapi bila disatukan akan membentuk satu kekuatan yang
sungguh dahsyat. Itulah kekuatan kebersamaan.
7. Menjunjung Ember Dengan Kaki
Alat/bahan: ember/baskom, air
Aturan Main: peserta bisa dalam kelompok kecil, minimal 5-8 orang.
Seluruh peserta berbaring dan dengan menggunakan kaki masingmasing berusaha mengangkat ember yang berisi air.
Tujuan permaian: latihan kerja sama, berhati-hati selalu/waspada.
8. Menyebrangi Sungai Beracun
Alat/bahan: kertas/karpet berukuran dua telapak kaki orang dewasa
sejumlah lima buah.
Aturan permainan: peserta dibaratkan akan menyebrangi sebuah
sungai yang telah tercemari dengan racun ganas. Peserta harus
berpindah seluruhnya dari tepi yang satu ke tepi yang lain. Satusatunya sarana/alat abntu untuk menyebrang adalah alas kaki yang
diibaratkan sebagai pelampung. NB: sebagai tantangan diantara
peserta ada seorang yang lumpuh dan ada seorang yang buta. Kaki
atau tubuh setiap peserta tidak boleh keluar dari pelampung terbut.
Bila keluar maka harus dimulai lagi dari awal.
Tujuan permainan: menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain,
rela berkorban dan menolong orang yang menderita/cacat.
9. Kereta Buta/Kereta Balon
Alat/bahan: slayer dan balon sejumlah peserta.
Aturan permainan: jumlah peserta 5-8 orang. Peserta membentuk
barisan seperti kereta-keretaan. Setiap peserta ditutupi matanya ,
kecuali peserta paling belakang. Diantara setiap peserta diletakan
sebuah balon yang harus diapit oleh peserta belakang. Berjalan
mengikuti jalur yang telah disiapkan dengan komanda dari peserta
paling belakang. Bila keluar jalur atau balon lepas, dimulai lagi dari
awal.

Tujuan permainan: latihan percaya kepada pemimpin, bersabar dan


tidak mudah menyerah.
10. Bom Bali
Alat/ bahan: bambu, ember plastik, dan bola pimpong.
Tujuan dari permainan ini adalah melatih strategi dalam
menyelesaikan masalah. Permainan dapat dilaksanakan dengan Aturan
permainan :
1. Masing-masing kelompok diminta mengambil bola pimpong dalam
ember dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Saat melaksanakan tugas, anggota kelompok tidak boleh menginjak
tali pembatas yang telah dipasang.
3. Peserta yang mengambil bola, tangannya tidak boleh menyentuh bibir
ember, apalagi menjatuhkannya.
4. Masing-masing kelompok, mempunyai kesempatan mengambil bola
sebatas waktu yang telah ditentukan.
Pemaknaan dalam permainan
keberhasilan/kegagalan?

ini adalah apa yang menjadi kunci

11. Paralon Ball


Alat/bahan: sebuah paralon berukuran meter yang telah diikat talitali 2 meter sejumlah 10-16 utas. Bola plastik.
Aturan permainan: jumlah peserta antara 5-8 orang. Seluruh peserta
memegang ujung tali yang telah diikatkan ke paralon. Tali
direnggagkan sehingga paralon dapat berdiri tegak. Bola plastik
diletakan di ujung paralon. Bola dibawa berpindah dari satu titik ke
titik yang lain. Bila bola terjatuh, maka dimulai lagi dari awal.
Tujuan permainan: melatih bekerja sama dan membagi peran dalam
menuju satu tujuan.
12. Save The Lamp
Alat/bahan: lilin, air

Aturan permainan: jumlah peserta tidak dibatasi. Tujuan permainan


adalah menjaga agar lilin tetap bernyala. Dengan melingkar untuk
melindungi nyala lilin, peserta berpindah dari satu titik ke titik yang
lain. Pembina berusaha memadamkan lili dengan menyiram atau
gangguan lainnya. Bila lilin padam, maka dimulai lagi dari awal.
Tujuan permaian: menjaga dengan seluruh tenaga, pikiran, perasaan
nyala harapan dan niat-niat baik yang meskipun masih kecil agar tidak
padam.
XI.
H
R

WAK
TU

ACARA

10.0011.30

Presensi
dan
makan
siang

11.3013.00

berangkat
GSV
Welcome

13.0014.30

14.3015.30

URAIAN
KEGIATAN

ACTION PLAN
TEMPAT
/SARANA

PEMATE
RI/PETU
GAS

KETERANGA
N

Absensi, cecking
perlengkapan,
kumpulkan HP
dan dompet,
motivasi, makan
siang, doa
Naik bus

Aula:
Daftar
absensi dan
list barang,
Kresek

Pastikan
siswa
telah
makan
siang

Peserta Datang :
Briefing, kontrak
psikologis dan
pembagian tenda.
Mengenalkan
peserta pada
tempat-tempat
yang akan
digunakan
selama Bina
Rohani.

Lap.
Rumput,
Daftar
aturan tata
tertib,
daftar
pembagian
kelompok
tenda

Wali
kelas,
siswa
pendam
ping 2
orang
Wali
kelas
Tim
Spiritual
itas
dan
Wali
kelas

Peserta
memasuki tenda
yang telah
ditentukan,

Tenda
Peserta

Siswa
pendam
ping

Sedapat
mungkin
peserta
diarahkan
untuk
mengungkapkan
sendiri
aturanaturan
yang
harus
ditaati
demi
suksesnya
BR
Menganta
r siswa
ke tenda
masing-

15.3016.30

Ice
Breaking:

16.3017.15

mandi,
urusan
pribadi
Pengantar
:

17.1518.30

menyiapkan
perlengkapan
tenda sendiri
Permainan dan
pemaknaan
games, 4-5
games bersama:
We are in the
train of love,
Angin di atas
angin di bawah,
Touch the ball,
Kucing dan tikus
Back to back,
The magical
finger

Apa itu Bina


Rohani (BR)?
Apa tujuan BR?
Mengapa harus
Who Am I?
Menulis harapan
dan menggantung
di pohon
harapan
Makan bersama

masing
Lap. Paving

KM
Tenda
Peserta
Tenda
Besar/
Lap.
Rumput

18.3019.00

Harapanku:

19.0019.30

Makan
Malam

19.3020.00

Persiapan
petugas
belanja

Membagi tugas
masak, menulis
menu dan bahan
belanjaan,

Tenda besar

20.0021.00

Sesi I:
Siapakah
aku
menurut
diriku?

Film pendek,
refleksi :
kekurangan dan
kelebihanku

Tenda
besar:
Butet,
wairles
LCD,
speaker,

Tim
spiritualitas

Tim
spiritualitas

Tenda
Besar
Tenda
Dapur
Umum

Petugas
doa
makan
dari
peserta
Wali
kelas
dan
petugas
masak
Tim
spiritual
itas

Makan
malam
dari GSV

II

laptop
Lap. Bola,
jalan
setapak,
kebun
rambutan:
Lilin,
slayer,
pertanyaan
refleksi,
alat tulis

21.0022.00

Jurit
malam:

22.0023.00

Doa
malam I:
Tuhan
Menyelami dan
mengenal
Aku

23.30

Tidur

Jaga ketenangan

Tenda
peserta

. 05.30

Bangun
pagi dan
mandi

belanja kebuthan
makan sehari

Pasar
prigen

06.3007.00

Doa pagi

meditasi alam

Hal. rumput
Gua Maria:

Peserta
berkelompok 5-8
orang, ditutup
matanya, dibawa
ke tempat yang
kondusif,
didudukan satu
persatu dengan
jarak antar
peserta 5-7m.
sambil membaca
pertanyaan 2
refleksi dengan
penerang lilin,
peserta
menjawab
pertanyaan
refleksi dalam
kesendirian .
Peserta
dikumpulkan lagi
di lapangan
paving untuk doa
malam bersama.

Lap Paving:
Wair-less,
speaker,
laptop, lilin
di sekeliling
lap.
paving

Tim
spiritualitas,
Siswa
pendam
-ping,
Wali
kelas

Dijaga
agar tiap
perserta
tidak
berkumpu
l
membent
uk
kelompok

Tim
spiritual
itas

Diharapka
n
ada
musik
instrumen
t
untuk
menganta
r suasana
doa

Kelomp
ok
belanja
dan wali
kelas
Tim
Spiritual
itas

Naik
angkot

07.0008.00

Seperti
Alam
Mengisi
BUTET

mengamati benda
alam dan
membandingkan
diri dengan
benda itu.

BUTETdan
alat tulis

Aktivitas
memasak
sarapan

kelompok belanja
kembali dari
pasar
melanjutkan
masak pagi

Tenda
dapur
umum:
Pralatan
dan bahan
masak

Kelompok
masak
pagi

Tenda
dapur
umum

Petugas
doa
makan
dan
spulen
Tim
Spiritualitas
Wali
kelas
dan
siswa
pendam
ping

08.0008.30

Sarapan

08.3010.30

Sesi II:
Aku
menurut
sesamaku?
Outbond

10.3011.30

ISTIRAHAT

11.3013.00

Corectio
Fraterna

brefing awal ;
motivasi
6 games dan
pemaknaan
Menjunjung
ember dengan
kaki,
Menyebrangi
sungai beracun,
Kereta
buta/kereta
balon,
Bom Bali,
Paralon ball,
Save the lamp
snack
Bersih diri, ganti
baju,
mulai aktivitas
memasak makan
siang
Sharing
terpimpin

Seluruh
area camping ground
GSV

Kelompok
masak
siang
Area GSV:
Butet, alat

Tim
Spiri-

Setelah
memasak
lansung
bergabun
g dengan
peserta
lain
mengikuti
acara
berikutny
a
Cuci
piring oleh
kelompok
spulen

13.0013.45

Makan
Siang

13.4515.00

Latihan
role play

15.0016.00

Mandi,
masak
untuk
makan
malam
Snack/lati
han role
play
Sesi III:
Aku dan
Keluarga
ku

16.0016.30

16.3018.30

II

mengisi BUTET
apa kata temanku
tentang aku
Membagi tugas
bermain peran
(keluarga dan
masalahannya)

tulis

urusan pribadi,
menulis surat
untuk teman
Menyiapkan
makan malam,
menyiapkan
snack

Tenda
Besar

Bermain peran:
keluarga dan
permasalahannya
Pemaknaan

Tenda
dapur
umum

Tenda
dapur
umum
Tenda
dapur
umum
Tenda besar

18.3019.00

Makan
malam

19.0022.00

Lanjutan
sesi III:

Audio tentang
keluarga, sharing
kelompok

Goa Maria

22.0024.00

Doa
Malam II:

Rekonsiliasi
dengan diri
sendiri, para guru
dan orang tua

Goa Maria

24.00

Tidur

05.30-

bangun

Tenda
dapur
umum

KM

tualitas
Wali
kelas
Petugas
doa
makan
dan
spulen
(cuci
piring)

Cuci
piring oleh
kelompok
spulen

Kelompok
malam

Tim
Spiritualitas
Wali
kelas
Petugas
doa
makan
dan
spulen
Tim
Spiritual
itas
Wali
kelas
Tim
Spiritual
itas
Wali
kelas

Cuci
piring oleh
kelompok
spulen

06.00
06.0007.00

pagi,
mandi
doa pagi,
menulis
surat
untuk
orang tua

Gua Maria:
Kertas
surat, alat
tulis,
amplop,
prangko
Tenda
dapur
umum
Tenda
peserta,
area
camping
ground
Lap
rumput/
Tenda
dapur
umum

Petugas
Doa
makan
Seluruh
peserta

Sarapan
Disiapkan
GSV

Tim
spiritual
itas dan
wali
kelas

Hasil
poster
diserahka
n ke wali
kelas

Ruang tamu
GSV

Wali
kelas
dan
siswa
pendam
ping

Wajib mengikuti
misa di kapel
GSV

Kapel GSV

Makan
siang

Makan bersama
setelah misa

Pulang

Presensi, naik
bus, doa

Kamar
makan
GSV
BUS

Romo
dan
petugas
misa
Petugas
Doa
makan
Wali
kelas
dan
siswa
pendam
ping

Membawa
seluruh
tas dan
perlengka
-pan ke
ruang
tamu GSV
Misa
bersama
siswa
kelas XII

07.3008.00

Makan
pagi

08.0009.00

Kemaskemas

09.0010.30

Kerja
kelompok
proses:

10.3011.00

Persiapan
Misa

11.0012.30

Misa
Penutupan

12.3013.00

13.00

Mengungkapkan
perasaan dan
komitmen kepada
orang tua melalui
surat

Membersihkan
peralatan milik
GSV dan
mengemas
barang pribadi
membuat poster
komitmen
kelompok setelah
pembinaan,
melaporkan di
depan peserta
lain.
Menyiapkan
peserta menuju
kapel GSV

Sayonara

COGNESCE TE IPSUM
XII.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

SUSUNAN PANITIA

Pelindung/penasehat
Penanggung Jawab
Ketua Panitia
Sekretaris
Bendahara
Sie Acara/liturgi

: Drs. Martinus Mudjiono


: Drs. Antonius Kasmanto, M. Pd
: Lorensius Suroso, S. Pd
: Appeles Hugo Sewan, S. Fil
: Anna Rustini, S. Pd
: Cahyo Sasongko, S. S
Agnes Kartika, S. Pd
7. Sie Akomodasi
: Drs. Antonius Irianto
8. Guru Pendamping/Wali kelas :
Henny Artha, S. Pd
Maria Yasinta, S. Pd
Fransiska Andri, S. Pd
Relawan Sinar Utama, S. T
Katarina Watini, S. Si
Agustinus Riyanta, S. Pd
Lorensius Suroso, S. Pd
9. Siswa pendamping : 14 orang (siswa pilihan).

LAMPIRAN
Mazmur 139
139:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki
dan mengenal aku;
139:2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti
pikiranku dari jauh.
139:3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala
jalanku Kaumaklumi.
139:4 Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya,
semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
139:5 Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau
menaruh tangan-Mu ke atasku.
139:6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku
mencapainya.
139:7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari
hadapan-Mu?
139:8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat
tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau.
139:9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung
laut,
139:10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu
memegang aku.

139:11 Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang
sekelilingku menjadi malam,"
139:12 maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam
menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku
dalam kandungan ibuku.
139:14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib;
ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
139:15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di
tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang
paling bawah;
139:16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari
padanya.
139:17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar
jumlahnya!
139:18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila
aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
139:19 Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga menjauh
dari padaku penumpah-penumpah darah,
139:20 yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau
dengan sia-sia.
139:21 Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau,
ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit
melawan Engkau?
139:22 Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku.
139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah
pikiran-pikiranku;
139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Mazmur 4:1-6

4:1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Mazmur Daud.


4:2 Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang membenarkan aku. Di
dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku. Kasihanilah aku dan
dengarkanlah doaku!
4:3 Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi
kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan?
4:4 Ketahuilah, bahwa TUHAN telah memilih bagi-Nya seorang yang
dikasihi-Nya; TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.
4:5 Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa; berkata-katalah dalam
hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.
4:6 Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah kepada TUHAN.

Mazmur 5:2-6. 8-9. 13


5:2 Berilah telinga kepada perkataanku, ya TUHAN, indahkanlah keluh
kesahku.
5:3 Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab
kepada-Mulah aku berdoa.
5:4 TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi
aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.
5:5 Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada kefasikan; orang
jahat takkan menumpang pada-Mu.
5:6 Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua
orang yang melakukan kejahatan.
5:8 Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam
rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan
Engkau.
5:9 TUHAN, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah
jalan-Mu di depanku.
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau
memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.

JADUAL BINA ROHANI TINGKAT X DAN XII

K
lt

1
.

Tgl

3-5
Okt
`

2
.

3
.

4
.

5
.

6
.

7
.

5-7
Okt

13-15
Okt

17-19
Okt

19-21
Okt

24-26
Okt

26-28
Okt

Kls

XII
TE
X
TS
M
XII
TKJ
1
TKR
1
XII
TKJ
2
X
TKR
2
XII
TM
O1
X
TPm
XII
TM
O2
X
TE
XII
TPm
X
TKI
2
X
TKJ
1

Siswa
Peserta
P

2
6

27

2
5

25

3
1

37

2
5

25

3
1

37

0
1
0

Sw
a
Pen
.

total
Wali
kelas

Pemate
ri
X

Hugo

GSV

Andri

Suroso,
Sasongko

Yuanita

GSV

Agus R

Bu. Anna,
Sasongko

Ika

GSV

Relawan

Bu Anges,
Hugo

2
5

25

3
4

34

Setioko

GSV

2
5

25

Henny
A.

Bu.Agnes,
Sasongko

2
9

29

Sukamto

GSV

Suroso

Bu Agnes,
Irianto

Kuntari

GSV

2
4
1
7

25

17

XI
I
28

Kl
otr
58

30
38

68

30
38

68

30
35

65

30
30

60

30
18

2
7

35

Maria Y.

Bp. Hugo,
Suroso

40

3
0

38

Katarina
W.

Bp.
Irianto,
Ibu Anna

43

58

43

Anda mungkin juga menyukai