KELOMPOK I
Adi Aprianto
: 1201035390
Bayu Prasetyo
: 1201035410
Erwin Pamungkas
: 1201035384
: 1101035465
Mario Ronaldus .B
: 1201035372
Siprianus Pascalis
: 1201035382
Page 1 of 49
Page 2 of 49
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengethaui
tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di
bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya
di masa datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran
keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama
kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi
informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak,
seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi,
pengembangan karier
2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan
investasi.
3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta
bunganya.
4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.
5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja
Page 3 of 49
Sebelum pembahasan mengenai Laporan keuangan, ada hal penting yang harus dipahami terlebih dahulu,
yaitu jenis-jenis perusahaan. Karena beda jenis perusahaan berpengaruh kepada format dan perkiraanperkiraan yang digunakan dalam laporan
JENIS-JENIS PERUSAHAAN
Jenis-jenis perusahaan berdasarkan kepemilikan dan status hukum dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu :
1. Perusahaan Perseorangan, adalah perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan dan biasanya
status hukum perusahaan berbentuk UD ( Usaha Dagang ), CV ( Commanditaire Verschop ), PD (
Perusahaan Dagang ) dan sebagainya.
2. Perseroan Terbatas ( PT ) , adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham yang
dimiliki oleh banyak orang, yang disebut pemegang saham. Status hukum PT harus mendapat
pengesahan Menteri Kehakiman RI.
Setelah memahamijenis perusahaan dilihat dari sudut pemikiran dan status hukum, selanjutnya perlu
dipahami adalah jenis perusahaan dilihat dari berbagai usaha, yang mana terbagi atas 3 macam, yaitu :
1. Perusahaan Jassa ( Service Company ), adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
penjualan jasa keahlian. Contoh seperti alat kantor akuntan publik, usaha salon, usaha bengkel,
bank, asuransi, lembaga pendidikan, sekolah, universitas, klinik dokter, kantor notaris, perusaaah
leasing, rumah sakit, rental mobil, jasa pengurusan surat-surat, dan sebagainya.
2. Perusahaan Dagang ( Trading Company ), adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
membeli dan menjual barang dagangan. Contoh seperti shohroom atau dealer motor, appotik,
toko elektronika, grosir, supermarket,minimarket, toko pakaian,distributor, dan sebagainya.
3. Perusahaan Industri ( Manufacture ), adalah perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi
barang jadi dan kemudian menjual hasil produksi. Contoh seperti restaurant, usaha catering,
kerajinan mebel pabrik semen, dan usaha home industri lainnya.
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah sekumpulan informasi keuangan perusahaan dalam suatu periode
tertentu yang disajikan dalam bentuk laporan sistematis yang mudah dibaca dan dipahami oleh semua
pihak yang membutuhkan. Laporan keuangan merupakan tujuan utama dari proses akuntansi. Penyusunan
laporan keuangan ditentukan oleh jenis perusahaan dan kebutuhan pengguna.
saham,
yang
inginmengetahui
kondisi
keuangan
Page 5 of 49
8. Instansi pajak dapat menggunakan laporan keuangan sebagai dasar menentukan kebenaran
perhitungan pajak,pembayaran pajak,pemotongan pajak,dan juga sebagai dasar penindakan.
9. Peneliti/akademis/lembaga peringkat, bagi mereka laporan keuangan sangat penting sebagai data
primer dalam melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang berkaitan dengan laporan
keuangan.Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan dasar yang diolah untuk mengambil
kesimpulan dari suatu hipotesis atau penelitian yang dilakukan.
Page 6 of 49
Tanggal
16 Juli 09
23 Juli 09
30 Juli 09
8 Agts 09
12 Agts 09
Juli Agustus
15 Juli 09
17 Juli 09
16 Juli 09
Keterangan
di Pura Pengosekan
di Pura Pengosekan
di Pura Pengosekan
di Pura Pengosekan
di Pura Pengosekan
Biaya penari
Biaya Penabuh
Persenan Gamelan
Konsumsi
Perawatan pakaian
Cicilan lampu
Pentas
Pentas
Pentas
Pentas
Pentas
Pemasukan
1.749.000
2.552.750
3.396.500
2.408.500
2.479.000
Pengeluaran
849000
805000
625000
150000
40000
350000
Page 7 of 49
20 Juli 09
23 Juli 09
28 Juli 09
29 Juli 09
2 Agts 09
3 Agts 09
6 Agts 09
6 Agts 09
10 Agts 09
11 Agts 09
Akhir Juli
Awal Agustus
Awal Agustus
Agustus
Akhir
Agustus
Beli terpal
Perbaikan barong
Beli kostum kelinci
Konsumsi
Konsumsi
Beli tikar
Konsumsi
Pembinaan
Service gamelan
Guhyang merajan
SaLdo pentas di Hotel
Oberoi
Saldo pentas di Petulu
Bunga deposito ( 30 juta )
Saldo pentas Di Asti
41000
80000
260000
262000
50500
360000
57500
75000
40000
25000
252000
690000
432000
16050000
430000
7305250
19229500
30000000
2019000
665000
TIRTA SARI
NERACA PER 30 JUNI 2009
KETERANGAN
HARTA LANCAR
RUPIAH
Kas
Pendapatan Promosi
Bank
7302250
665000
2019000
KETERANGAN
HUTANG LANCAR
Kredit Jangka
panjang
RUPIAH
20000000
Page 8 of 49
Deposito
HARTA TETAP
Gamelan
Kostum
Lighting & Sound
system
TOTAL HARTA
30000000
Modal
Donasi
70000000 Modal sendiri
15000000
20000000 TOTAL
Akumulasi Surplus
1449892
50
TOTAL KEWAJIBAN
80000000
500000
10050000
0
44489250
1449892
50
TIRTA SARI
NERACA PER 30 AGUSTUS 2009
KETERANGAN
HARTA LANCAR
Saldo Agustus
Pendapatan promosi
Bank
Deposito
HARTA TETAP
Gamelan
Kostum
Lighting & Sound
system
TOTAL HARTA
RUPAH
KETERANGAN
HUTANG LANCAR
Kredit Jangka
19229500 Panjang
665000
2019000
30000000
MODAL
Donasi
70000000 Modal sendiri
15000000
20000000 TOTAL
Akumulasi surplus
1569135
00
TOTAL KEWAJIBAN
RUPIAH
20000000
80000000
500000
10050000
0
56413500
1569135
00
Page 9 of 49
NERACA
Pengertian Neraca menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( 2002, p1.9 ) adalah :
Neraca merupakan pembagian lancar dan yang tidak lancar dan jangka pendek dan jangka panjang.
Perusahaan menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban jangka pendek
terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk industri tertentu yang diatur salam SAK khusu.
Page 10 of 49
Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh
temponya
Di dalam Neraca terdapat berbagai macam-macam harta, yang diklasifikasikan sebagai berikut :
Aset Lancar, dalam akuntansi adalah jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat,
biasanya satu tahun. Contohnya aset lancar antara lain adalah kas, piutang, investasi jangka pendek,
persediaan, dan beban dibayar dimuka. Pada suatu neraca, aset biasanya dikelompokkan menjadi aset
lancar dan aset tidak lancar.
Perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar disebut sebagai rasio lancar. Nilai ini sering
digunakan sebagai tolak ukur likuiditas suatu perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk dapat
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Komponen aset lancar biasanya adalah :
1. Surat-surat berharga yang dapat diperdagangkan
2. Piutang usaha
3. Persediaan
Penggunaan, mencermati aset lancar menjadi syarat bagi beberapa kegiatan manajemen yang
berkenan dengan pemeliharaan tingkat likuiditas perusahaan, misalnya Manajeen Kas,
Manajemen Piutang, dan Manajemen Persediaan.
Aset Tetap, dalam akuntansi adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi
atau penyediaan arang dan jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan
diharapkan untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimasukkan untuk dijial kembali. Contoh aset teta
antar lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furniture,
perlengkapan kantor, komputer dan lain-lain. Aset tetal biasanya memperoleh keringanan dalam
perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan.
Penyusutan Nilai, Kecuali tanah, semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan atau deprisiasi.
Artinya nilai aktiva tetap selain tanah, misalnya mobil, berkurang seiring dengan ralisasi mas umur
pemanfaatannya, sampai ketika masa guna itu habis, nilai aktiva mobil yang bersangkutan adalah nol.
Ada beberapa metode penetapan nilai penyusutan, tetapi yang paling lazim digunakan adalah metode
garis lurus. Beberapa usaha pertambahan di indonesia berdasarkan peraturan kontrak karya diharuskan
menerapkan metode lain.
Penggunaan, Bagi manajemen perhatian pada pos aset tetap dalam neraca adalah terutama karena
pengadaan bentuk-bentuk aset tetap benar-benar menyerap dana perusahaan dalam jumlah yang relatif
Page 11 of 49
besar kedalam ikatan jangka panjang. Jumlah aktiva tetap yang terlalu bersar dan tidak produktif dapat
mengurangi efisiensi dan profabilitas.
Aset Takberwujud, adalah aset nonmoneter teridentifikasi tanpa wujud fisik. Yaitu hak-hak
istimewa, atau posisi yang menguntungkann guna menghasilkan pendapatan. Jenis utama aset tidak
berujud adalah hak cipta, hak eksplorasi dan eksploitasi, paten, merek dagang, rahasia dagang, dan
goodwill. Aset jenis ini mempunyai umur lebih dari satu tahun ( aset tidak lancar ) dan dapat diamortisasi
selama periode pemanfaatannya yang biasanya tidak lebih dari 40 tahun.
Aktiva lain-lain sebelum akun neraca adaah aktiva yang dari berbagai hal yang tidak dapat
digolongkan kedalam kategori-kategori aktiva investasi dalam neraca, aktiva tetap dan aktiva tak
berwujud. Bentuk aktiva ini biasanya adalah :
Biaya pra operasi (biaya riset pendahuluan, biaya pendirian perusahaan, biaya pengurusan izinizin, telaah Analisis Dampak Lingkungan (Andal) dll.
Aktiva lain.
KEWAJIBAN ( LIABILITAS )
Liabilitas (bahasa Inggris: liability) adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus
dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Liabilitas adalah kebalikan dari aset yang merupakan
sesuatu yang dimiliki. Contoh liabilitas adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang
belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.
Page 12 of 49
Istilah liabilitas diadopsi dari bahasa Inggris liability untuk menggantikan istilah sebelumnya, kewajiban.
Kini kata kewajiban digunakan untuk merujuk pada istilah bahasa Inggris obligation.
Liabilitas dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
1. Liabilitas jangka pendek - liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek
(satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dan
sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dan lain-lain.
2. Liabilitas jangka panjang - liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi
(lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari utang jangka panjang, obligasi pensiun, dan lainlain.
Kewajiban lancar (bhs Inggris: current liabilities) adalah utang-utang yang harus segera dilunasi dalam
tempo satu tahun.
Kewajiban lancar dalam neraca biasanya terdiri dari:
Utang usaha
Utang pajak
Utang lain-lain
Page 13 of 49
Kewajiban jangka panjang (bhs Inggris: long term liabilities) adalah utang-utang yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun. Misalnya sisa utang jangka panjang dari bank setelah dikurangi bagian (angsuran)
yang jatuh tempo dalam satu tahun.
data
yang
diperlukan
untuk
membuat
jurnal
penyesuaian.
Karena
beberapa transaksi yang terjadi yang dicatat pada tanggal terjadinya itu masih tidak sesuai dengan
keadaan pada akhir periode, maka perlu dikumpulkan data tertentu yang nantinya akan digunakan
sebagai dasar untuk membuat jurnal penyesuaian.
3. Menyusun neraca lajur (kertas kerja). Neraca lajur (kertas kerja) merupakan suatu cara untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan. Penyusunan neraca lajur dimulai dari neraca
saldo dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian (langkah nomor 2).
Saldo yang sudah disesuaikan akan nampak dalam kolom neraca saldo disesuaikan dan
merupakan saldo-saldo yang akan dilaporkan dalam neraca dan laporan rugi laba.
4. Menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan ini adalah neraca, laporan rugi laba dan laporan
perubahan modal dan laporan-laporan lainnya. Laporan-laporan tersebut dapat disusun langsung
dari neraca lajur, karena dalam neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang akan
dilaporkan dalam neraca atau laporan rugi laba. Kolom neraca dan rugi laba dalm neraca lajur
(daftar kerja) diubah bentuknya sehingga dapat dihasilkan neraca dan laporan rugi laba yang
mudah dibaca dan dianalisa.
5. Menyesuaikan dan menutup rekening-rekening. Data yang diperoleh dalam langkah nomor 2
dipakai sebagai dasar untuk membuat jurnal penyesuaian yang perlu dan kemudian dibukukan ke
Page 14 of 49
Page 15 of 49
Aktiva Lancar
Kas ditangan
Bank
Hutang Lancar
15.000.000 Hutang usaha
45.000.000
Hutang biaya
Hutang pajak
Hutang bank
Uang muka penjualan
81.000.000
8.000.000
2.000.000
50.000.000
10.000.000
151.000.000
Deposito
Piutang usaha
Piutang wesel
Perlengkapan
Biaya dibayar dimuka
100.000.000
60.000.000
10.000.000
3.000.000
5.000.000
Obligasi
Jumlah investasi Jangka Panjang
Aktiva tetap :
Tanah
Bangunan
100.000.000
100.000.000
Hutang hipotik
30.000.000
50.000.000
80.000.000
200.000.000
Ekuitas
Modal pemilik
550.000.000
Kendaraan
Peralatan Kantor
550.000.000
Furniture
10.000.000
200.000.000
300.000.000
580.000.000
JUMLAH AKTIVA
901.000.000
Page 16 of 49
kasus
lain,
data
numerik
tambahan
juga
dilaporkan.
Untuk
menginterpretasikan angka-angka yang tersaji dalam laporan keuangan dan membuat perbandingan
yang berguna dengan perusahaan lain, seseorang harus dapat membaca catatan atas laporan keuangan
dan memahami asumsi-asumsi yang digunakan. Jenis-jenis catatan yang biasanya dimasukkan oleh
manajemen sebagai pendukung atas laporan keuangan dasar adalah sebagai berikut :
Ringkasan tentang kebijakan akuntansi yang signifikan
Informasi tambahan untuk menjelaskan jumlah saldo yang disajikan pada
laporan keuangan, biasanya neraca. Catatan ini yang paling umum digunakan.
Informasi mengenai hal-hal yang tidak dilaporkan pada laporan keuangan
karena tidak memenuhi criteria pengakuan tapi masih dipertimbangkan sebagai
hal yang signifikan bagi para pemakai didalam pengambilan keputusan.
Informasi pendukung tambahan yang diberikan oleh FASB untuk memenuhi
prinsip-prinsip pengungkapan penuh (full disclosure). Catatan ini merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dan, kecuali secara khusus
tidak dimasukkan, diungkapkan dalam pendapat auditor.
APB Opinion No 22 :
. Pada saat laporan keuangan diterbitkan dengan tujuan menyajikan secara wajar
posisi keuangan, arus kas, dan hasil operasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima secara umum, deskripsi tentang seluruh kebijakan akuntansi yang signifikan dari
pelaporan entitas harus dimasukkan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan
keuangan.
Contoh-contoh
pengungkapan
kebijakan
akuntansi
yang
diminta
termasuk kebijakan
mengenai anak perusahaan yang dimasukkan di dalam laporan konsolidasi, metode penyusutan,
metode
penilaian
persediaan,
pendapatan khusus. Informasi ini biasanya dimasukkan sebagai catatan awal atau sebagai suatu
ringkasan terpisah yang mengawali catatan atas laporan keuangan.
dijelaskan
pajak
penghasilan
Unsur-unsur yang dimasukkan dalam laporan keuangan harus memenuhi beberapa criteria
pengakuan. Bahkan meskipun tidak memenuhi criteria pengakuan di dalam laporan, informasi yang
berhubungan
dengan
unsure
tersebut
kontinjensi diperkirakan
kemungkinan
sebagai
besar
kerugian
untuk membayar
kemungkinannya
terjadi
(possible) atau jika kewajiban kontinjensi adalah mungkin terjadi namun jumlahnya tidak dapat
diperkirakan secara memadai, maka kewajiban kontinjensi ini seharusnya tidak diakui, akan tetapi
diungkapkan dalam catatan atas alporan keuangan. Informasi yang diberikan seharusnya memasukkan
sebanyak mungkin data untuk membantu pemakai dalam mengevaluasi resiko kerugian kontinjensi.
Banyak perusahaan besar memiliki catatan menarik yang menggambarkan tuntutan hukum yang
sedang dihadapi perusahaan. Secara konseptual, pengungkapan seharusnya tidak menjadi
suatu
alternative atas pengakuan. Dengan kata lain, jika suatu unsure memenuhi criteria pengakuan seperti
yang telah dibahas sebelumnya, maka unsur tersebut seharusnya dimasukkan di dalam laporan
keuangan dan tidak hanyadiungkapkan dalam sebuah catatan.
SEC
juga
meminta
pengungkapan
informasi
tambahan
mengenai informasi laporan keuangan untuk perusahaan terbuka (go public). Misalnya, jika tingkat
property, pabrik dan peralatan adalah signifikan maka perusahaan diminta memberikan rincian tentang
perubahan dalam perkiraan tersebut, serta perubahan dalam akumulasi penyusutannya. Begitu juga
Page 19 of 49
pengungkapan ri ci mengenai perubahan dalam pinjaman jangka pendek dan rata-rata tingkat bunga
untuk pinjaman jangka pendek selama periode tersebut.
jurnal penyesuaian
disiapkan,
dan
untuk kebanyakan perusahaan, audit yang independent dilakukan. Selama periode setelah
tanggal neraca, usaha tidak ditutup, sementara akuntan berkutat dengan pembukuan.
Untuk
tetap
berlangsung, dan berbagai peristiwa mungkin terjadi serta membawa dampak pada neraca dan laporan
keuangan lainnya untuk tahun sebelumnya. Beberapa peristiwa bahkan dapat mempengaruhi jumlah
yang disajikan dalam laporan keuangan.
Ada dua jenis peristiwa setelah tanggal neraca yang membutuhkan pertimbangan
manajemen dan evaluasi auditor independent.
Peristiwa-peristiwa yang membutuhkan pengekuan retroaktif dan dengan
demikian mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan untuk
periode akuntansi sebelumnya.
Peristiwa-peristiwa yang tidak membutuhkan pengakuan namun seharusnya
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Jenis pertama biasanya memberikan informasi tambahan yang mempengaruhi jumlah yang
dimasukkan dalam laporan keuangan. Misalnya, jumlah yang dilaporkan pada perkiraan seperti
penyisihan piutang tak tertagih, kewajiban garansi, kewajiban pajak penghasilan mencerminkan
estimasi
nilai
yang diharapkan. Estimasi ini didasari pada informasi baru yang menunjukkan bahwa
kondisi yang ada pada tanggal neraca berbeda dari yang diasumsikan ketika estimasi dibuat, maka
adanya perubahan jumlah harus dilaporkan dalam laporan keuangan. Jenis kedua tidak menyatakan
perbedaan kondisi pada tanggal neraca namun
melibatkan
suatu
kejadian
yang
Page 20 of 49
dianggap
signifikan
pembaca laporan keuangan. Peristiwa ini biasanya akan mempengaruhi laporan keuangan tahun
berikutnya dan dengan demikian mungkin mempengaruhi keputusan yang dibuat saat ini oleh para
pemakai
laporan.
Contoh
dari
peristiwa
ini
adalah
kecelakaan
yang besar dari aktiva suatu perusahaan, akuisisi anak perusahaan, penjualan obligasi atau modal
saham dalam jumlah yang signifikan. Informasi jenis peristiwa ini dimasukkan di dalam catatan atas
laporan keuangan dan berfungsi untuk mengingatkan pembaca bahwa peristiwa setelah tanggal
neraca dapat mempengaruhi nilai prediktif laporan keuangan
Page 21 of 49
Modal Akhir
Modal Akhir
Laba Tidak Dibagi (akhir) = Laba Tidak dibagi (Awal) + (Laba Bersih 1bulan + Dividen yg
diumumkan)
Rumus : (jika saldo Rugi)
Laba Tidak Dibagi (akhir) = Laba Tidak Dibagi (Awal) + Rugi bersih 1bulan
Page 22 of 49
Page 23 of 49
sebuah perspektif analisa resiko adalah lokasi dari sumber dan pengguna modal efektif di sangkal oleh
sebuah laporan konsolidasi.
Ketika tidak ada hal baru mengenai kegunaan laporan perubahan modan dan arus kas terutama oleh
analis keuangan dan banker, mereka kelihatan menjadikannya sebagai suatu inovasi sepanjang peraturan
berhubungan, pengungkapan sukarela oleh sejumlah perusahaan perusahaan.
menjadi hasil akhir dari perhitungan pemasukan dan pengeluaran) dimana 43 % dipungut dari alternatif
utama lain dari kas/ dana cair. Kenyataannya, sebuah gaya menjelang mendapatkan sebuah kas/ dana cair
sepertinya menjadi penting belakangan ini. Ini juga terbukti bahwa ada banyak variasi dalam praktik
mengenai jenis-jenisnya termasuk laporan perubahan modal, ukuran dari modal operasi dan bentuk
presentasi.
Dari format laporan perubahan modal di atas, dapatkah Anda menyebutkan unsur-unsur yang terdapat
dalam laporan tersebut? Laporan perubahan modal terdiri dari unsur:
1. Modal awal tahun dan tambahan modal (investasi).
2. Saldo laba atau rugi.
3. Prive (pengambilan pemilik untuk keperluan pribadi).
Page 25 of 49
Petunjuk/Cara Kerja:
1. Pelajari kembali persamaan akuntansi Bengkel Tiya.
2. Tentukan unsur-unsur yang terdapat dalam laporan perubahan modal (lihat pada lajur
keterangan perubahan modal).
3. Modal awal adalah yang dicatat pertama pada lajur modal.
4. Jangan lupa, laba jumlahnya diperoleh dalam laporan laba-rugi!
5. Prive, jumlahnya dilihat pada lajur keterangan.
Anda telah menyusun laporan perubahan modal untuk Bengkel Tiya. Tentunya Anda ingin memeriksa
jawabannya. Untuk itu Anda dapat memeriksa dengan jawaban yang disediakan berikut ini.
Laporan perubahan modal adalah suatu laporan atau informasi yang menggambarkan perubahan yang
terjadi atas modal pada suatu periode.
1. Unsur-unsur Laporan perubahan modal
a. Modal Awal : modal yang ditanamkan atau yang ada pada awal periode akuntansi.
b. Saldo laba / rugi pada periode yang bersangkutan.
Bila ada laba maka akan menambah modal, sedangkan kalau rugi maka akan mengurangi modal.
c. Pengambilan atau Setoran pemilik
Jika ada pengambilan berarti modal berkurang dan jika ada penyetoran maka modal akan bertambah.
Contoh 1 (untuk perseorangan) :
Page 26 of 49
SALON NANA
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2010
Modal Nn. Nana 1 Januari 2010
Rp. 2.000.000,00
Rp.
500.000,00
Rp. 2.500.000,00
Laba Bersih
Rp. 800.000,00
Pengambilan Prive
(Rp. 100.000,00)
Penambahan Modal
Rp.
700.000,00
Rp. 3.200.000,00
Rp. 7.850.000,00
Laba Bersih
Rp. 4.500.000,00
Pengambilan Prive
(Rp. 3.000.000,00 )
Penambahan Modal
Rp. 1.500.000,00
Rp. 9.350.000,00
Page 27 of 49
Arafat Saloon
Laporan perubahan modal
Per 31 desember 2005
Rp
Modal awal
Laba bersih
Rp.
1.500.000,00
Prive
Rp.
300.000,00
8.500.000,00
Rp
Penambahan Modal
1.200.000,00
Rp
Modal Akhir
9.200.000,00
Arafat Saloon
Laporan perubahan modal
Per 31 desember 2006
Modal awal M. Awal
Rp.
Kerugian
Rp.
500.000,00
Prive
Rp.
300.000,00
8.500.000,00
Page 28 of 49
Pengurangan modal
Rp.
(800.000,000)
Modal M. Akhir
Rp.
7.700.000,00
Contoh Soal
Johan Marpaung , Kantor pengacara adalah perusahaan perseorangan yang dimiliki dan dikelola oleh
Johan Marpaung. Pada tanggal 1 juli 2009 memiliki modal awal Sebesar Rp. 13.520.000,00 , laba bersih
sebesar Rp. 1503.000,00 ,prive Rp. 1000.000,00 dan juga Menerima Kas dari Johan Marpaung Sebagai
tambahan Investasi sebesar Rp. 3.700.000,00. Hitunglah perubahan modal pemilik per 1 juli 2009?
Rp. 13.520.000
Rp. 3.700.000
1.503.000
Rp. 5.203.000
Dikurangi Prive..
(1.000.000)
4.203.000
Rp. 17.723.000
Page 29 of 49
Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas adalah laporan
keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus kas
akan menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga
akan menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas. Dengan laporan arus kas maka
pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila
arus kas masuk lebih kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa perusahaan dalam
kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan. Kondisi arus kas yang kecil
dibandingkan dengan beban akan membuat kreditor kehilangan keyakinan atas perusahaan karena
dianggap mengalami financial distress atau permalasahan keuangan.
Page 30 of 49
Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang merupakan elemen aktiva yang
paling lancar sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. Kas digunakan untuk membiayai baik untuk
pembelian aktiva, pembelian saham, pengeluaran untuk beban, dan tentunya kas juga berperan aktif
dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Selain itu kas juga dipergunakan untuk menjamin utangutang perusahaan kepada kreditur, dengan demikian rasio kas dengan hutang harus dijamin dengan rasio
yang bisa menjamin kreditur untuk menghindari adanya krisis likuiditas.
Dengan posisi kas yang memegang peranan yang sangat penting dalam kelanjutan perusahaan
dapat dikatakan laporan arus kas juga memegang perana yang sangat penting untuk perusahaan karena
kegunaannya untuk menyajikan laporan aktivitas kas perusahaan, baik kas masuk mauapun kas keluar
serta sumber penerimaan dan pengeluaran kas.
Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas dengan
kategori aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama waktu periode tertentu. Kas dapat didefinisikan
sebagai jumlah kas yang ada ditangan (cash on hand), treasury bills, commercial paper, money market
fund dan rekening giro pada bank (cash in bank)termasuk overdraft pada bank. Kas harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
-
Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan oleh perubahan tingkat bunga (investasi yang jatuh
tempo maksimal tiga bulan).
Setara kas (cash equivalent) dapat diartikan sebagai investasi yang bersifat jangka pendek, sangat
likuid dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu, tanpa menghadapi resiko
perubahan nilai yang signifikan. Definisi dari setara kas menandakan bahwa investasi tersebut hanya
untuk memenuhi komitmen jangka pendek dan bukan untuk tujuan investasi.
Laporan arus kas disyaratkan sebagai bagian dari kelengkapan dalam laporan keuangan. Hal ini
sesuai dengan PSAK 2, yang direvisi bulan Desember 2009 dan sesuai dengan kebijakan konvergensi
IFRS (international Financial Reporting Standart) yang mensyaratkan bahwa laporan arus kas disajikan
sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keungan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna laporan keuangan
sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai
kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan
ekonomi, para pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Tujuan Pernyataan ini adalah memberi informasi historis
mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang
Page 31 of 49
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing)
selama suatu periode akuntansi.
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain, laporan arus kas dapat
memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset
bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan memengaruhi
jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi
arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang
dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga
meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan
pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Hal
ini sekaligus memenuhi fungsi dominan dari laporan keuangan yakni tujuan stedwarship function, yaitu
laporan keuangan harus dapat memberikan informasi sejauh mana mengelola sumber daya yang
dipercayakan kepadanya oleh para pemilik modal.
Keuntungan laporan arus kas menurut Lee (Sofyan Harahap : 258) adalah sebagai berikut :
1.
Dapat memberikan kerangka kerja untuk menghubungkan prestasi masa lalu, saat sekarang dan masa
yang akan datang.
2.
Menurut kacamata investor, proyeksi arus kas akan menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
membayar dan menggambarkan perencanaan kebijakan keuangannya.
3.
Nilai discounted flow ratio lebih dipercaya untuk menjadi indikator investasi daripada rasio laba dengan
harga sekarang disebabkan sistem alokasi yang dilakukan dalam menghitung laba seperti dalam akuntansi
berbasis akrual (accrual basis accounting)
4.
Akuntansi arus kas dapat digunakan untuk memperbaiki kesenjangan antara bagaimana investasi
dilakukan yang biasanya dengan dasar kas dengan bagaimana hasil suatu investasi dinilai.
Laba merupakan indikator keberhasil perusahaan, karena dengan laba maka perusahaan dapat
menciptakan kas untuk periode selanjutanya. Tetapi sama seperti laba yang menjadi indikator
keberhasilan perusahaan, kas yang merupakan aktiva yang paling likuid dalam perusahaan juga
memegang peranan yang sangat penting, sehingga laporan arus kas juga dibutuhkan untuk alasan berikut
ini :
Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat diperoleh lewat laporan
arus kas.
Dapat digunakan untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang.
Page 32 of 49
PSAK 2 mensyaratkan bahwa laporan arus kas menyajikan arus kas selama periode akuntansi yang
relevan, yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori :
-
Aktivitas operasi
Aktivitas investasi
Aktivitas pendanaan
Entitas harus memastikan bahwa terdapat konsistensi didalam klasifikasi arus kas. Klasifikasi
menurut aktivitas membantu pengguna memahami dampak aktivitas tersebut pada posisi keuangan dari
entitas dan pada jumlah kas dan setara kas.
2.
3.
Penerimaan kas dari royalti, komisi dan pendapatan lainnya yang diterima tunai.
4.
5.
6.
7.
Pembayaran atau restitusi pajak penghasilan kecuali secara khusus merupakan bagian dari aktivitas
pendanaan dan investasi
8.
Penerimaan dan pembayaran kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan.
Ketika dilaporkan dengan metode langsung maka penerimaan kas dan pembayaran kas kotor
diungkapkan sedangkan dengan menggunakan metode tidak langsung laba atau rugi disesuaikan untuk
dampak transaksi yang bersifat non-kas, penerimaan atau pembayaran kas dari operasi masa depan yang
ditangguhkan atau masih belum diterima, dan pos-pos pendapatan atau beban yang berhubungan dengan
arus kas investasi atau pendanaan.
Penagihan pinjaman pokok jangka panjang/pinjaman (tidak termasuk bunga jika merupakan kegiatan
investasi)
b.
Penjualan aset lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk persediaan)
Arus kas yang keluar, misalnya :
Aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain, termasuk pengembangan yang dikapitalisasikan
Pembayaran untuk aset lain yang digunakan dalam kegiatan produktif seperti hak paten (tidak termasuk
persediaan yang merupakan persediaan operasional)
Pengeluaran wesel
Penjualan obligasi
2.
Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi kewajiban yang berkaitan dengan sewa gedung usaha
pembiayaan.
Page 34 of 49
Dalam hal pelunasan pinjaman meliputi pinjaman pokok dan bunga, pelunasan yang dilakukan
mengarah pada jumlah pokok pinjaman yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan (financing
activity) dan dibayarkan mengarah kebunga, harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi (operating
activity)
Demikian juga dengan arus kas dari penjualan dan pembelian surat berharga yang dimiliki untuk
tujuan diperdagangkan oleh suatu perusahaan investasi, diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
Sedangkan arus kas dari penjualan dan pembelian surat berharga yang dimiliki untuk tujuan investasi oleh
perusahan pabrikasi, diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.
2.
3.
4.
5.
Page 35 of 49
Dan
Pembelian + saldo awal utang dagang saldo akhir utang dagang =
pembayaran kas kepada pemasok barang
Metode langsung pada hakikatnya adalah menguji kembali setiap item laporan laba rugi dengan
tujuan untuk melaporkan seberapa besar kas yang diterima atau dibayarkan terkait dengan setiap
komponen laga rugi tersebut.
Contohnya,besar penjualan yang tersaji dalam laporan laba rugi akan diuji kembali dengan menggunakan
laporan arus kas untuk mengetahui berapa besarnya uang kas yang telah diterima dari pelanggan
sepanjang periode.
Metode langsung lebih dianjurkan oleh PSAK karena lebih memfokuskan pada arus kas daripada
laba bersih akrual oleh karena itu dianggap lebih informatif dan terperinci. Selanjutnya oleh IAI (Ikatan
Akuntan Indonesia) dalam PSAK No.2 menyatakan dengan metode langsung, informasi mengenai
kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan baik :
- dari catatan akuntansi perusahaan
- dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi
untuk perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang usaha dalam periode berjalan, pos bukan kas
lainnya, dan pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
Page 36 of 49
Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk dan kas keluar, contohnya adalalah
amortitasi premium/diskonto investasi obligasi, beban penyisihan piutang ragu-ragu, beban penyusutan
aktiva tetap, beban amortisasi aktiva tidak berwujud dan beban amortisasi premium/diskonto utang
obligasi.
2.
Keuntungan dan kerugian yang terkai dengan aktivitas investasi atau pembiayaan, contohnya adalah
keuntungan dan kerugian penjualan aktiva tetap, keuntungan dan kerugian penjualan investasi dalam
saham, dan keuntungan serta kerugian atas penebusan kembali utang obligasi.
3.
Perubahan dalam aktiva lancar (selain kas) dan kewajiban lancar sebagai hasil dari transaksi pendapatan
dan beban yang tidak mempengaruhi arus kas, contohnya adalah perubahan dalam saldo piutang usaha,
persediaan barang dagang, biaya dibayar dimuka, utang usaha, utang gaji/upah, utang bunga dan utang
pajak penghasilan.
2011
2012
22
16
200
250
Page 37 of 49
125
95
18
10
Aktiva tetap
1.019
1.000
(527)
(597)
Total aktiva
857
774
75
50
Utang bunga
10
90
107
Utang obligasi
117
77
Saham biasa
338
300
Laba ditahan
227
232
857
774
PT.DACAFI
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2012 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)
Penjualan
1.300
(880)
Laba kotor
420
Beban operasi :
Beban penyusutan
Beban umum
60
240
Page 38 of 49
35
(335)
Laba operasi
85
Beban bunga
(15)
Laba bersih
70
Aktiva tetap dijual sebesar nilai bukunya, yaitu Rp 200 juta. Aktiva tetap yang dijual ini memiliki harga
perolehan Rp 330 juta
2.
Total deviden tunai yang dibayarkan sepanjang tahun 2010 adalah Rp 75 juta.
3.
4.
5.
Sepanjang tahun 2012, perusahaan menerbitkan saham biasa dan obligasi secara tunai.
6.
Sepanjang tahun 2010, tidaka ada pembagian deviden saham kepada investor.
Susunlah laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2012 dengan menggunakan
metode langsung dan metode tidak langsung!
70
60
50
Page 39 of 49
25
(30)
(8)
(17)
152
200
(349)
(149)
3
40
38
(75)
16
22
PT.DACAFI
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2012 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)
Arus kas dari aktivitas operasi :
Penerimaan kas dari penjualan
1.350
(885)
(248)
(13)
(52)
152
Page 40 of 49
200
(349)
(149)
40
38
(75)
3
6
16
22
Politeknik Telkom
Bandung, 2009)
Page 41 of 49
Peran dari laporan laba rugi adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan
serta mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang di dapat dalam suatu periode.
B.
laporan laba rugi perlu menyadari keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporan laba
rugi.
Donald E. Kieso, dkk (2002,151) mengemukakan keterbatasan laporan laba rugi, diantaranya adalah:
1.
Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi.
Praktek yang berlangsung saat ini melarang pengakuan pos-pos tertentu ketika menentukan laba,
meskipun pengaruh dari pos-pos ini cukup untuk mempengaruhi kinerja entitas dari satu titik waktu ke
titik waktu lainnya. Sebagai contoh, keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi atas sekuritas
investasi tertentu tidak dicatat dalam laporan laba rugi. Apabila terdapat ketidakpastian bahwa perubahan
nilai tersebut akan betul-betul terealisasi. Sampai saat ini kerangka kerja umum yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi dan melaporkan jenis-jenis nilai ini belum tersedia.
2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memilih untuk menyusutkan aktiva pabriknya atas dasar
dipercepat, sementara perusahaan lainnya memilih penyusutan garis lurus. Dengan mengasumsikan
semua faktor lainnya adalah sama, laba dari perusahaan pertama akan lebih rendah dibanding perusahaan
kedua, sekalipun kedua perusahaan itu pada dasarnya identik.
3.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin mengestimasi umur manfaat suatu aktiva selama dua puluh
tahun, sementara perusahaan lainnya memilih umur manfaat lima belas tahun untuk jenis aktiva yang
sama. Demikian juga, sejumlah peruasahaan mungkin membuat estimasi yang terlalu optimis untuk biaya
garansi masa depan danpenghapusan pitang tak tertagih, sehingga menciptakan beban yang lebih rendah
dan laba yang lebih tinggi.
Singkatnya, beberapa keterbatasan laporan laba rugi akan mengurangi manfaat dari laporan ini untuk
meramalkan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.
Page 42 of 49
Pendapatan
Arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya
(kombinasi dari keduannya) selama suatu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi
barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi
sentral perusahaan.
2.
Beban
Arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahan kewajibannya (atau
kombinasi dari keduanya) selama suatu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang,
penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral
perusahaan.
3.
Keuntungan
Kenaikan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang
dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
4.
Kerugian
Penurunan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang
berasal dari beban atau dristibusi kepada pemilik.
Jika yang dipakai adalah laporan laba rugi bertahap, maka sebagian atau semua bagian atau sub bagian
berikut mungkin disajikan, Donald E.Kieso, dkk (2002:157) menjabarkannaya sebagai berikut:
1.
Bagian Operasi
Bagian yang melaporkan pendapatan dan beban dari operasi utama perusahaan.
a.
Sub bagian yang menyajikan penjualan,diskon, retur penjualan, harga dan informasi lainnya
yangberhubungan. Tujuannya adalah untuk memperoleh jumlah bersih pendapatan penjualan.
b.
Sub bagian yang memperlihatkan harga pokok barang yang dijual untuk mendapatkan penjualan.
c.
Beban Penjualan
Sub bagian yang mencantumkan daftar beban-beban yang berasal dari upaya perusahaan untuk
melakukan penjualan.
d.
Bagian Nonoperasi
Laporan pendapatan dan beban yang berasal dari aktivitas sekunder atau tambahandari perusahaan. Selain
itu, keuntungan dan kerugian khusus yang jarang muncul atau tidak biasa, tetapi tidak keduanya, biasanya
juga dilaporkan dalam bagian ini. Umumnya pos-pos ini dibagi menjadi dua sub bagian utama:
a.
Daftar pendapatan yang dihasilkan atau keuntungan yang terjadi dari transaksi non operasi, yang
umumnya berupa nilai bersih dari beban yang terkait.
b.
Daftar beban atau kerugian yang terjadi dari transaksi non operasi, yang umumnya berupa nilai bersih
dari setiap pendapatan yang berhubungan.
3.
Pajak Penghasilan
Page 44 of 49
Bagian pendek yang melaporkan pajak penghasilan federal dan negara bagian yang dikenakan atas laba
dari operasi berlanjut.
4.
Keuntungan atau kerugian material yang berasal dari disposisi segmen bisnis.
5.
Keuntungan dan kerugian material yang bersifat tidak biasa dan jarang terjadi.
Meskipun isi dari bagian operasi selalu sama, namun urutan penyajiannya tidak selalu sama seperti
yang diuraikan di atas. Pembagian di atas memakai klasifikasi beban alami (naturak expense
classification) dan umumnya dipergunakan oleh perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang dalam
perdagangan besar. Klasifikasi beban operasi lainnya yang direkomendasikan untuk toko-toko ritel adalah
klasifikasi beban fungsional (functional expense classification) yang terdiri dari beban administrasi,
hunian, publisitas, pembelian dan penjualan.
Biasanya, laporan keuangan yang disajikan kepada pemakai eksternal tidak seribci laporan manajemen
internal. Laporan internal cenderung memiliki lebih banyak kategori beban, biasanya dikelompokan
sepanjang lini pertanggungjawaban. Rincian ini memungkinkan manajemen puncak untuk menilai kinerja
para stafnya.
Apakah laporan laba rugi bentuk langsung atau bertahap yang digunakan, transaksi tidak biasa seperti
operasi yang dihentikan, pos-pos luar biasa dan pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
harus dilaporkan secara terpisah sesudah laba dari operasi berlanjut.
Terdapat
diskon
penjualan
sebesar
20.000
dan
diskon
pembelian
sebesar
14.000.
A.
Single
Step/Langsung.
Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi
Page 46 of 49
satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi.
4.980.000
Pendapatan sewa
2.500.000
Total pendapatan
7.480.000
Beban
Harga pokok penjualan
1.276.000
Heban penjualan
550.000
Beban administrasi
145.000
100.000
Total beban
2.071.000
Laba bersih
5.409.000
B.
Multiple
Step
(Bertahap)
Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan
atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara
beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba
atau rugi usaha.
Contoh laporan laba-rugi multiple step
Page 47 of 49
Estelle Company
Laporan laba-rugi
Per 31 Desember 2012
Pendapatan penjualan
Penjualan
5.000.000
Diskon penjualan
20.000 -
4.980.000
550.000
1.200.000
14.000 1.186.000
100.000 +
1.286.000
1.836.000
560.000 -
1.276.000 -
3.704.000
Beban operasi
Beban penjualan
Gaji dan komisi penjualan
Beban iklan
350.000
70.000
80.000
20.000
Beban telepon
30.000 +
550.000
Beban administrasi
Beban jasa hukum
Beban asurasi
100.000
15.000
Page 48 of 49
Penyusutan bangunan
20.000
10.000 +
145.000
695.000 -
3.009.000
2.500.000 +
5.509.000
(tidak ada)
5.509.000
100.000 5.409.000
Page 49 of 49