Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN KEUANGAN

MATA KULIAH : MANAJEMEN KEUANGAN

KELOMPOK I

Adi Aprianto

: 1201035390

Bayu Prasetyo

: 1201035410

Erwin Pamungkas

: 1201035384

Ina Nur Hidayah

: 1101035465

Mario Ronaldus .B

: 1201035372

Siprianus Pascalis

: 1201035382

Page 1 of 49

Mengapa kita perlu mengatur keuangan ?


Banyak perusahaan kecil dan menengah menafikan masalah keuagnan karena beranggapan dana
tidak perlu dikelola karena hanya sedikit jumlahnya.
Ada beberapa masalah keuangan mendasar di tiap organisasi yaitu berapa jumlah kebutuhan dana
dan dari mana mendapatkannya. Bagaimana mengalokasikan atau menggunakan dana. Bagaimana
melakukan pengendalian keuangan. Untuk dapat mengidentifikasi masalah tersebut kita dapat
mengetahuinya dari Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu
ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
Pengertian Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan :
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
biasanya meliputi neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan posisi keuangan ( perubahan modal ) yang
dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana.
Catatan juga termasuk schedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal
informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga
(Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007:12)
Dari pengertian diatas laporan keuagnan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan
yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang diberikan kepada
manajemen. Penyusunan laporan-laporan keuangan isiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari
faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya data yang asli
bukan saja untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan
transaksi.

ANALISA LAPORAN KEUANGAN


I. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan

Page 2 of 49

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengethaui
tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di
bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya
di masa datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran
keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama
kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan. Apalagi
informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat untuk berbagai pihak,
seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Arti penting analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi,
pengembangan karier
2. Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan
investasi.
3. Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta
bunganya.
4. Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.
5. Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja

LAPORAN KEUANGAN ( FINANCIAL STATEMENT )

Page 3 of 49

Sebelum pembahasan mengenai Laporan keuangan, ada hal penting yang harus dipahami terlebih dahulu,
yaitu jenis-jenis perusahaan. Karena beda jenis perusahaan berpengaruh kepada format dan perkiraanperkiraan yang digunakan dalam laporan
JENIS-JENIS PERUSAHAAN
Jenis-jenis perusahaan berdasarkan kepemilikan dan status hukum dapat dibedakan menjadi 2
macam yaitu :
1. Perusahaan Perseorangan, adalah perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan dan biasanya
status hukum perusahaan berbentuk UD ( Usaha Dagang ), CV ( Commanditaire Verschop ), PD (
Perusahaan Dagang ) dan sebagainya.
2. Perseroan Terbatas ( PT ) , adalah perusahaan yang modalnya terbagi atas saham-saham yang
dimiliki oleh banyak orang, yang disebut pemegang saham. Status hukum PT harus mendapat
pengesahan Menteri Kehakiman RI.
Setelah memahamijenis perusahaan dilihat dari sudut pemikiran dan status hukum, selanjutnya perlu
dipahami adalah jenis perusahaan dilihat dari berbagai usaha, yang mana terbagi atas 3 macam, yaitu :
1. Perusahaan Jassa ( Service Company ), adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
penjualan jasa keahlian. Contoh seperti alat kantor akuntan publik, usaha salon, usaha bengkel,
bank, asuransi, lembaga pendidikan, sekolah, universitas, klinik dokter, kantor notaris, perusaaah
leasing, rumah sakit, rental mobil, jasa pengurusan surat-surat, dan sebagainya.
2. Perusahaan Dagang ( Trading Company ), adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
membeli dan menjual barang dagangan. Contoh seperti shohroom atau dealer motor, appotik,
toko elektronika, grosir, supermarket,minimarket, toko pakaian,distributor, dan sebagainya.
3. Perusahaan Industri ( Manufacture ), adalah perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi
barang jadi dan kemudian menjual hasil produksi. Contoh seperti restaurant, usaha catering,
kerajinan mebel pabrik semen, dan usaha home industri lainnya.
PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah sekumpulan informasi keuangan perusahaan dalam suatu periode
tertentu yang disajikan dalam bentuk laporan sistematis yang mudah dibaca dan dipahami oleh semua
pihak yang membutuhkan. Laporan keuangan merupakan tujuan utama dari proses akuntansi. Penyusunan
laporan keuangan ditentukan oleh jenis perusahaan dan kebutuhan pengguna.

B.Pemakai Laporan Keuangan


Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat,karena
dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para pemakainya.
Page 4 of 49

Para pemakai laporan keuangan beserta kegunaannya, yaitu:


1. Pemegang

saham,

yang

inginmengetahui

kondisi

keuangan

perusahaan,aset,utang,modal,hasil,biaya,dan laba.Ia juga ingin melihat prestasi perusahaan,ingin


mengetahui jumlah dividen yang akan diterima,jumlah pendapatan per saham dan juga ingin
mengetahui perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu.Dari informasi ini pemegang saham
dapat mengambil keputusan apakah ia akan mempertahankan sahamnya,menjual atau
menambahnya.Semua tergantung pada kesimpulan yang diambil dari informasi yang terdapat
dalam laporan keuangan.
2. Investor, akan melihat kemungkinan potensi keuntungan yang akan diperoleh dari perusahaan
yang dilaporkan.
3. Analis pasar modal selalu ingin mengetahui nilai perusahaan,kekuatan dan posisi keuangan
perusahaan Apakah layak disarankan untuk dibeli sahamnya,dijual atau dipertahankan.Informasi
ini akan disampaikan pada langganannya berupa investor baik individual maupun lembaga.
4. Manajer, ingin mengetahui situasi ekonomi perusahaan yang dipimpinnya.
Seorang manajer selalu dihadapkan pada seribu satu masalah yang memerlukan keputusan cepat
dan tepat.Untuk sampai pada keputusan tepat, ia harus mengetahui selengkap-lengkapnya kondisi
keuangan perusahaan baik posisi semua pos neraca (aset,utang,modal) maupun laba/rugi.
5. Karyawan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan untuk menetapkan apkah ia masih
terus bekerja distu atau pindah.Ia juga perlu mengetahui hasil usaha perusahaan supaya bisa
menilai apakah penghasilan yang diterimanya adil atau tidak.Dan ia juga ingin mengetahui
cadangan dana pensiun,asuransi kesehatan dan jamsostek.
6. Pemberi dana (kreditur) sama halnya dengan pemegang saham dan investor,ia juga ingin
mengetahui informasi tentang kondisi perusahaan baik yang sudah diberi pinjaman maupun yang
akan diberi pinjaman.Bagi yang sudah diberi pinjaman,laporan keuangan dapat menyajikan
informasi tentang penggunaan dana yang diberikan dan kondisi keuangan.Sedangkan bagi
perusahaan calon debitur, laporan keuangan dapat menjadi sumber informasi untuk menilai
kelayakan perusahaan untuk menerima kredit yang akan diluncurkan.
7. Pemerintah atau lembaga pengatur resmi sangat membutuhkan laporan keuangan, karena ingin
mengetahui apakah perusahaan telah mengikuti peraturan yang telah ia tetapkan.Misalnya Bank
Indonesia telah menetapkan peraturan yang harus dilaksanakan bank seperti Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK).Informasi ini dapat dibaca dari laporan keuangan.

Page 5 of 49

8. Instansi pajak dapat menggunakan laporan keuangan sebagai dasar menentukan kebenaran
perhitungan pajak,pembayaran pajak,pemotongan pajak,dan juga sebagai dasar penindakan.
9. Peneliti/akademis/lembaga peringkat, bagi mereka laporan keuangan sangat penting sebagai data
primer dalam melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang berkaitan dengan laporan
keuangan.Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan dasar yang diolah untuk mengambil
kesimpulan dari suatu hipotesis atau penelitian yang dilakukan.

C. Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan disusunnya laporan keuangan adalah :
1. Dapat memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai ajtiva dan kewajiban
serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi keuangan mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva yang
dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka
memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan keuangan didalam
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi mengenai perubahan aktiva dan kewajiban perusahaan, seperti
informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
Laporan keuangan terdiri dari :
1. Neraca, menginformasikan posisi keuagan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta
yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.
2. Perhitungan Laba/Rugi, menginformasikan hasil usaha sautu perusahaan dalam satu periode
tertentu.
3. Laporan Arus Kas, menginfornasikanperubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari
kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode bersangkutan.
4. Catatan atas Laporan Keuangan, menginfomasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi
posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.
Laporan keuangan mencantumkan besar/jumlah harta dan kewajiban (dalam neraca). pendapatan
dan biaya (laba/rugi), uang masuk dan uang keluar (arus kas). Kegiatan yang harus dilakukan
berkaitan dengan :

Page 6 of 49

1. Mencatat semua transaksi/kegiatan yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran


uang.
2. Mengelompokkan transaksi tersebut dalam unsur-unsur keuangan seperti harta, uang,
modal, pendapatan, dan biaya
3. Menyusun Laporan Keuangan.
Laporan keuangan diharapan disajikan secara layak, jelas dan lengkap, yang
mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi
perusahaan tersebut. Dalam menyusun Laporan Keuangan, akuntansi dihadapkan dengan
kemungkinan biaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk
meminimkan biaya ini, profsi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan sautu
barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri
terhadap praktik kuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.
Agar dapat membuat laporan keuangan di perusahaan, Mari kita coba kasus
berikut ini :

Tanggal
16 Juli 09
23 Juli 09
30 Juli 09
8 Agts 09
12 Agts 09
Juli Agustus

15 Juli 09
17 Juli 09
16 Juli 09

Keterangan
di Pura Pengosekan
di Pura Pengosekan
di Pura Pengosekan
di Pura Pengosekan
di Pura Pengosekan
Biaya penari
Biaya Penabuh
Persenan Gamelan
Konsumsi
Perawatan pakaian
Cicilan lampu

Pentas
Pentas
Pentas
Pentas
Pentas

Pemasukan
1.749.000
2.552.750
3.396.500
2.408.500
2.479.000

Pengeluaran

849000
805000
625000
150000
40000
350000
Page 7 of 49

20 Juli 09
23 Juli 09
28 Juli 09
29 Juli 09
2 Agts 09
3 Agts 09
6 Agts 09
6 Agts 09
10 Agts 09
11 Agts 09
Akhir Juli
Awal Agustus
Awal Agustus
Agustus
Akhir
Agustus

Beli terpal
Perbaikan barong
Beli kostum kelinci
Konsumsi
Konsumsi
Beli tikar
Konsumsi
Pembinaan
Service gamelan
Guhyang merajan
SaLdo pentas di Hotel
Oberoi
Saldo pentas di Petulu
Bunga deposito ( 30 juta )
Saldo pentas Di Asti

41000
80000
260000
262000
50500
360000
57500
75000
40000
25000
252000
690000
432000
16050000

Saldo Pentas di Gianyar


Saldo Kas bulan Juni
Sado akhir Agusuts
Deposito
Tabungan
Pendapatan promosi

430000
7305250
19229500
30000000
2019000
665000

TIRTA SARI
NERACA PER 30 JUNI 2009

KETERANGAN
HARTA LANCAR

RUPIAH

Kas
Pendapatan Promosi
Bank

7302250
665000
2019000

KETERANGAN
HUTANG LANCAR
Kredit Jangka
panjang

RUPIAH

20000000

Page 8 of 49

Deposito
HARTA TETAP
Gamelan
Kostum
Lighting & Sound
system

TOTAL HARTA

30000000
Modal
Donasi
70000000 Modal sendiri
15000000
20000000 TOTAL
Akumulasi Surplus
1449892
50
TOTAL KEWAJIBAN

80000000
500000
10050000
0
44489250
1449892
50

TIRTA SARI
NERACA PER 30 AGUSTUS 2009

KETERANGAN
HARTA LANCAR
Saldo Agustus
Pendapatan promosi
Bank
Deposito
HARTA TETAP
Gamelan
Kostum
Lighting & Sound
system

TOTAL HARTA

RUPAH

KETERANGAN
HUTANG LANCAR
Kredit Jangka
19229500 Panjang
665000
2019000
30000000
MODAL
Donasi
70000000 Modal sendiri
15000000
20000000 TOTAL
Akumulasi surplus
1569135
00
TOTAL KEWAJIBAN

RUPIAH

20000000

80000000
500000
10050000
0
56413500
1569135
00

Page 9 of 49

NERACA
Pengertian Neraca menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( 2002, p1.9 ) adalah :
Neraca merupakan pembagian lancar dan yang tidak lancar dan jangka pendek dan jangka panjang.
Perusahaan menyajikan aktiva lancar terpisah dari aktiva tidak lancar dan kewajiban jangka pendek
terpisah dari kewajiban jangka panjang kecuali untuk industri tertentu yang diatur salam SAK khusu.
Page 10 of 49

Aktiva lancar disajikan menurut ukuran likuiditas sedangkan kewajiban disajikan menurut urutan jatuh
temponya
Di dalam Neraca terdapat berbagai macam-macam harta, yang diklasifikasikan sebagai berikut :
Aset Lancar, dalam akuntansi adalah jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat,
biasanya satu tahun. Contohnya aset lancar antara lain adalah kas, piutang, investasi jangka pendek,
persediaan, dan beban dibayar dimuka. Pada suatu neraca, aset biasanya dikelompokkan menjadi aset
lancar dan aset tidak lancar.
Perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar disebut sebagai rasio lancar. Nilai ini sering
digunakan sebagai tolak ukur likuiditas suatu perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk dapat
memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Komponen aset lancar biasanya adalah :
1. Surat-surat berharga yang dapat diperdagangkan
2. Piutang usaha
3. Persediaan
Penggunaan, mencermati aset lancar menjadi syarat bagi beberapa kegiatan manajemen yang
berkenan dengan pemeliharaan tingkat likuiditas perusahaan, misalnya Manajeen Kas,
Manajemen Piutang, dan Manajemen Persediaan.
Aset Tetap, dalam akuntansi adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi
atau penyediaan arang dan jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif, dan
diharapkan untuk digunakan untuk operasi dan tidak dimasukkan untuk dijial kembali. Contoh aset teta
antar lain adalah properti, bangunan, pabrik, alat-alat produksi, mesin, kendaraan bermotor, furniture,
perlengkapan kantor, komputer dan lain-lain. Aset tetal biasanya memperoleh keringanan dalam
perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan.
Penyusutan Nilai, Kecuali tanah, semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan atau deprisiasi.
Artinya nilai aktiva tetap selain tanah, misalnya mobil, berkurang seiring dengan ralisasi mas umur
pemanfaatannya, sampai ketika masa guna itu habis, nilai aktiva mobil yang bersangkutan adalah nol.
Ada beberapa metode penetapan nilai penyusutan, tetapi yang paling lazim digunakan adalah metode
garis lurus. Beberapa usaha pertambahan di indonesia berdasarkan peraturan kontrak karya diharuskan
menerapkan metode lain.
Penggunaan, Bagi manajemen perhatian pada pos aset tetap dalam neraca adalah terutama karena
pengadaan bentuk-bentuk aset tetap benar-benar menyerap dana perusahaan dalam jumlah yang relatif

Page 11 of 49

besar kedalam ikatan jangka panjang. Jumlah aktiva tetap yang terlalu bersar dan tidak produktif dapat
mengurangi efisiensi dan profabilitas.
Aset Takberwujud, adalah aset nonmoneter teridentifikasi tanpa wujud fisik. Yaitu hak-hak
istimewa, atau posisi yang menguntungkann guna menghasilkan pendapatan. Jenis utama aset tidak
berujud adalah hak cipta, hak eksplorasi dan eksploitasi, paten, merek dagang, rahasia dagang, dan
goodwill. Aset jenis ini mempunyai umur lebih dari satu tahun ( aset tidak lancar ) dan dapat diamortisasi
selama periode pemanfaatannya yang biasanya tidak lebih dari 40 tahun.
Aktiva lain-lain sebelum akun neraca adaah aktiva yang dari berbagai hal yang tidak dapat
digolongkan kedalam kategori-kategori aktiva investasi dalam neraca, aktiva tetap dan aktiva tak
berwujud. Bentuk aktiva ini biasanya adalah :

Biaya pra operasi (biaya riset pendahuluan, biaya pendirian perusahaan, biaya pengurusan izinizin, telaah Analisis Dampak Lingkungan (Andal) dll.

Bangunan dalam proses penyelesaian.

Mesin dalam proses instalasi.

Aktiva lain.

KEWAJIBAN ( LIABILITAS )

Liabilitas (bahasa Inggris: liability) adalah utang yang harus dilunasi atau pelayanan yang harus
dilakukan pada masa datang pada pihak lain. Liabilitas adalah kebalikan dari aset yang merupakan
sesuatu yang dimiliki. Contoh liabilitas adalah uang yang dipinjam dari pihak lain, giro atau cek yang
belum dibayarkan, dan pajak penjualan yang belum dibayarkan ke negara.

Page 12 of 49

Istilah liabilitas diadopsi dari bahasa Inggris liability untuk menggantikan istilah sebelumnya, kewajiban.
Kini kata kewajiban digunakan untuk merujuk pada istilah bahasa Inggris obligation.
Liabilitas dimasukkan dalam neraca dengan saldo normal kredit, dan biasanya dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu:
1. Liabilitas jangka pendek - liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek
(satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dan
sebagainya), pendapatan ditangguhkan, bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek (misalnya dari pembelian peralatan), dan lain-lain.
2. Liabilitas jangka panjang - liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi
(lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari utang jangka panjang, obligasi pensiun, dan lainlain.

Kewajiban lancar (bhs Inggris: current liabilities) adalah utang-utang yang harus segera dilunasi dalam
tempo satu tahun.
Kewajiban lancar dalam neraca biasanya terdiri dari:

Pinjaman jangka pendek dari bank

Utang usaha

Utang pajak

Biaya yang masih harus dibayar

Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo

Panjar yang diterima

Utang lain-lain

Page 13 of 49

Kewajiban jangka panjang (bhs Inggris: long term liabilities) adalah utang-utang yang jatuh temponya
lebih dari satu tahun. Misalnya sisa utang jangka panjang dari bank setelah dikurangi bagian (angsuran)
yang jatuh tempo dalam satu tahun.

Menyusun laporan keuangan


1. Menyusun neraca saldo. Neraca saldo adalah suatu daftar rekening-rekening buku besar dengan
saldo debet atau kredit. Neraca saldo ini disusun jika semua jurnalsudah dibukukan ke dalam
masing-masing rekeningnya di buku besar. Karena neraca saldo ini disusun sebelum adanyan ayat
jurnal penyesuaian maka sering juga disebut neraca saldo yang belum disesuaikan. Penyusunan
neraca saldo dapat digunakan untuk mengecek keseimbanngan debet dan kredit dari seluruh
rekening-rekening buku besar dan merupakan langkah pertama untuk membuat jurnal
penyesuaian dan neraca lajur.
2. Mengumpulkan

data

yang

diperlukan

untuk

membuat

jurnal

penyesuaian.

Karena

beberapa transaksi yang terjadi yang dicatat pada tanggal terjadinya itu masih tidak sesuai dengan
keadaan pada akhir periode, maka perlu dikumpulkan data tertentu yang nantinya akan digunakan
sebagai dasar untuk membuat jurnal penyesuaian.
3. Menyusun neraca lajur (kertas kerja). Neraca lajur (kertas kerja) merupakan suatu cara untuk
memudahkan penyusunan laporan keuangan. Penyusunan neraca lajur dimulai dari neraca
saldo dan disesuaikan dengan data yang diperoleh dari jurnal penyesuaian (langkah nomor 2).
Saldo yang sudah disesuaikan akan nampak dalam kolom neraca saldo disesuaikan dan
merupakan saldo-saldo yang akan dilaporkan dalam neraca dan laporan rugi laba.
4. Menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan ini adalah neraca, laporan rugi laba dan laporan
perubahan modal dan laporan-laporan lainnya. Laporan-laporan tersebut dapat disusun langsung
dari neraca lajur, karena dalam neraca lajur sudah dipisahkan jumlah-jumlah yang akan
dilaporkan dalam neraca atau laporan rugi laba. Kolom neraca dan rugi laba dalm neraca lajur
(daftar kerja) diubah bentuknya sehingga dapat dihasilkan neraca dan laporan rugi laba yang
mudah dibaca dan dianalisa.
5. Menyesuaikan dan menutup rekening-rekening. Data yang diperoleh dalam langkah nomor 2
dipakai sebagai dasar untuk membuat jurnal penyesuaian yang perlu dan kemudian dibukukan ke
Page 14 of 49

rekening-rekening dalam buku besar. Sesudah rekening-rekening disesuaikan, berikutnya adalah


membuat jurnal penutupan buku, yaitu jurnal untuk menutup semua rekening-rekening nominal
ke rekening rugi laba dan memindahkan saldo rekening rugi laba ke rekening laba tidak dibagi.
Jurnal penutupan buku ini kemudian dibukukan ke rekening-rekening yang bersangkutan.
6. Menyusun neraca saldo setelah penutupan. Sesudah jurnal penyesuaian dan penutupan buku
dibukukan ke masing-masing rekeningnya, untuk mengecek keseimbangan debet dan kredit
rekening-rekening yang masih terbuka dibuat neraca saldo sesudah penutupan. Neraca saldo
seperti ini hanya berisi rekening-rekening riel saja, sedang rekening nominal semuanya sudah
ditutup.
7. Menyesuaikan kembali rekening-rekening. Jurnal penyesuaian kembali dibuat pada hari pertama
periode berikutnya dengan maksud untuk memudahkan pembuatan jurnal periode berikutnya.
Yang dimaksud dengan jurnal penyesuaian kembali adalah jurnal untuk menghapus rekeningrekening antisipasi (accrued) dan transitoris (prepaid) yang timbul dari jurnal penyesuaian akhir
periode dan mengembalikannya ke rekening nominal. Perlu diketahui, bahwa jurnal penyesuaian
kembali ini hanya untuk memudahkan pembuatan jurnal periode berikutnya, sehingga jika tidak
dibuat jurnal penyesuaian kembali, akan diperoleh hasil yang sama dengan jika dibuat jurnal
penyesuaian kembali. Perbedaannya hanya pada jurnal yang berkaitan dengan rekening prepaid
dan accrued.
Catatan : apabila dibuat jurnal penyesuaian kembali, tidak semua jurnal penyesuaian akan disesuaikan
kembali, tetapi hanya beberapa saja.

Page 15 of 49

Aktiva Lancar
Kas ditangan
Bank

Hutang Lancar
15.000.000 Hutang usaha
45.000.000

Hutang biaya
Hutang pajak
Hutang bank
Uang muka penjualan

81.000.000
8.000.000
2.000.000
50.000.000
10.000.000

Jumlah hutang lancar

151.000.000

Deposito
Piutang usaha
Piutang wesel
Perlengkapan
Biaya dibayar dimuka

100.000.000
60.000.000
10.000.000
3.000.000
5.000.000

Pajak dibayar dimuka


Jumlah aktiva lancar
Investasi Jangka Panjang :
Saham

3.000.000 Hutang jangka panjang


241.000.000 Hutang bank

Obligasi
Jumlah investasi Jangka Panjang
Aktiva tetap :
Tanah
Bangunan

100.000.000
100.000.000

Hutang hipotik

30.000.000
50.000.000
80.000.000

Jumlah hutang jangka panjang

200.000.000

Ekuitas
Modal pemilik

550.000.000

Kendaraan
Peralatan Kantor

50.000.000 Jumlah modal


20.000.000

550.000.000

Furniture

10.000.000

200.000.000
300.000.000

Jumlah Aktiva Tetap

580.000.000

JUMLAH AKTIVA

901.000.000

JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL


901.000.000

Page 16 of 49

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANNGAN


Laporan keuangan dasar tidak memberikan semua informasi yang dikehendaki para pemakai.
Di sisi lain, kreditor dan investor perlu mengetahui metode akuntansi apa yang digunakan oleh
perusahaan untuk menghitung saldo-saldo dalam perkiraan. Kadang-kadang informasi tambahan yang
dikehendaki bersifat deskriptif dan dilaporkan dalam bentuk narasi.
Pada

kasus

lain,

data

numerik

tambahan

juga

dilaporkan.

Untuk

menginterpretasikan angka-angka yang tersaji dalam laporan keuangan dan membuat perbandingan
yang berguna dengan perusahaan lain, seseorang harus dapat membaca catatan atas laporan keuangan
dan memahami asumsi-asumsi yang digunakan. Jenis-jenis catatan yang biasanya dimasukkan oleh
manajemen sebagai pendukung atas laporan keuangan dasar adalah sebagai berikut :
Ringkasan tentang kebijakan akuntansi yang signifikan
Informasi tambahan untuk menjelaskan jumlah saldo yang disajikan pada
laporan keuangan, biasanya neraca. Catatan ini yang paling umum digunakan.
Informasi mengenai hal-hal yang tidak dilaporkan pada laporan keuangan
karena tidak memenuhi criteria pengakuan tapi masih dipertimbangkan sebagai
hal yang signifikan bagi para pemakai didalam pengambilan keputusan.
Informasi pendukung tambahan yang diberikan oleh FASB untuk memenuhi
prinsip-prinsip pengungkapan penuh (full disclosure). Catatan ini merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dan, kecuali secara khusus
tidak dimasukkan, diungkapkan dalam pendapat auditor.

A. Ringkasan Kebijakan Akuntansi yang Signifikan


GAAP mengharuskan pengungkapan informasi mengenai prinsip-prinsip dan
kebijakan akuntansi yang diterapkan hingga menghasilkan jumlah yang disajiakan
di dalam laporan keuangan. Accounting Principles Boards menyatakan dalam
Page 17 of 49

APB Opinion No 22 :

. Pada saat laporan keuangan diterbitkan dengan tujuan menyajikan secara wajar
posisi keuangan, arus kas, dan hasil operasi sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima secara umum, deskripsi tentang seluruh kebijakan akuntansi yang signifikan dari
pelaporan entitas harus dimasukkan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan
keuangan.
Contoh-contoh

pengungkapan

kebijakan

akuntansi

yang

diminta

termasuk kebijakan

mengenai anak perusahaan yang dimasukkan di dalam laporan konsolidasi, metode penyusutan,
metode

penilaian

persediaan,

implementasi perubahan metode akuntansi, dan cara pengakuan

pendapatan khusus. Informasi ini biasanya dimasukkan sebagai catatan awal atau sebagai suatu
ringkasan terpisah yang mengawali catatan atas laporan keuangan.

B. Informasi Tambahan untuk Mendukung Total Jumlah


Untuk dapat menyusun neraca yang cukup singkat agar dapat dipahami namun cukup lengkap
untuk memenuhi kebutuhan pengguna, catatan tambahan yang memberikan informasi kuantitatif
untuk menjelaskan jumlah saldo-saldo pada laporan. Contoh informasi tersebut adalah jumlah saldo
untuk perkiraan property, pabrik, dan peralatan yang dilaporkan dalam neraca dalam bentuk total
saldo. Rincian penjelasan komponen-komponen tersebut disajikan dalam catatan atas laporan
keuangan. Kebanyakan perusahaan besar juga mengembangkan catatan berkenaan dengan sewa guna
usaha, pajak penghasilan, dan tunjangan pension. Jika suatu perusahaan memiliki perjanjian sewa guna
usaha jangka panjang, maka periode sewa guna usaha dan pembayaran yang akan dilakukan di masa
depan akan

dijelaskan

dalam catatan. Catatan mengenai

pajak

penghasilan

mengidentifikasikan hal-hal yang menyebabkan perbedaan antara catatan berdasarkan akuntansi


keuangan perusahaan dan akuntansi pajak. Catatan mengenai p jak juga merupakan tempat untuk
mengetahui berapa tagihan pajak penghasilan perusahaan yang sebenarnya. Catatan mengenai tunjangan
pension menjelaskan rencana tunjangan pension dan rencana pemberian tunjangan perawatan
medis bagi karyawan yang pension. Penelusuran atas catatan ini mengungkapkan sejumlah besar
informasi yang mendasari jumlah saldo yang disajikan dalam neraca.
Page 18 of 49

C. Informasi Mengenai Unsur-unsur yang Tidak Dimasukkan dalam Laporan


Keuangan

Unsur-unsur yang dimasukkan dalam laporan keuangan harus memenuhi beberapa criteria
pengakuan. Bahkan meskipun tidak memenuhi criteria pengakuan di dalam laporan, informasi yang
berhubungan

dengan

unsure

tersebut

mungkin relevan untuk pengguna. Misalnya,

kontinjensi. Sebagaimana dibahas sebelumnya, jika


kewajiban

kontinjensi diperkirakan

kemungkinan
sebagai

besar

kerugian

untuk membayar
kemungkinannya

terjadi

(possible) atau jika kewajiban kontinjensi adalah mungkin terjadi namun jumlahnya tidak dapat
diperkirakan secara memadai, maka kewajiban kontinjensi ini seharusnya tidak diakui, akan tetapi
diungkapkan dalam catatan atas alporan keuangan. Informasi yang diberikan seharusnya memasukkan
sebanyak mungkin data untuk membantu pemakai dalam mengevaluasi resiko kerugian kontinjensi.
Banyak perusahaan besar memiliki catatan menarik yang menggambarkan tuntutan hukum yang
sedang dihadapi perusahaan. Secara konseptual, pengungkapan seharusnya tidak menjadi

suatu

alternative atas pengakuan. Dengan kata lain, jika suatu unsure memenuhi criteria pengakuan seperti
yang telah dibahas sebelumnya, maka unsur tersebut seharusnya dimasukkan di dalam laporan
keuangan dan tidak hanyadiungkapkan dalam sebuah catatan.

D. Informasi Tambahan (Supplementary Information)


FASB dan SEC mengahruskan pelaporan informasi tambahan dalam skedul terpisah. Misalnya
pengungkapan informasi triwulanan untuk perusahaan perusahaan tertentu. Sementara informasi di
dalam catatan ini penting bagi para pengguna. Informasi ini tidak tercakup dalam pendapat auditor.
Catatan yang tidak tercakup dalam pendapat ini diberi tanda tidak diaudit (unaudited). Katergori lain
dari informasi tambahan adalah informasi segmen bisnis. Untuk perusahaan dengan operasi yang
tersebar secara geografis, informasi segmen menjelaskan hasil untuk segmen geografis yang
terpisah. Sebagai tambahan, FASB,

SEC

juga

meminta

pengungkapan

informasi

tambahan

mengenai informasi laporan keuangan untuk perusahaan terbuka (go public). Misalnya, jika tingkat
property, pabrik dan peralatan adalah signifikan maka perusahaan diminta memberikan rincian tentang
perubahan dalam perkiraan tersebut, serta perubahan dalam akumulasi penyusutannya. Begitu juga

Page 19 of 49

pengungkapan ri ci mengenai perubahan dalam pinjaman jangka pendek dan rata-rata tingkat bunga
untuk pinjaman jangka pendek selama periode tersebut.

E. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Subsequent Events)


Meskipun neraca disusun untuk tanggal tertentu, biasanya laporan keuangan baru diterbitkan dan
tersedia untuk para pemakai eksternal antara satu hingga tiga bulan berikutnya. SEC meminta
perusahaan terbuka untuk menyerahkan laporan keuangan dalam 90 hari setelah tahun fiskal berakhir.
Selama waktu itu, perkiraan-perkiraan dianalisis,

jurnal penyesuaian

disiapkan,

dan

untuk kebanyakan perusahaan, audit yang independent dilakukan. Selama periode setelah
tanggal neraca, usaha tidak ditutup, sementara akuntan berkutat dengan pembukuan.

Untuk

tetap

berlangsung, dan berbagai peristiwa mungkin terjadi serta membawa dampak pada neraca dan laporan
keuangan lainnya untuk tahun sebelumnya. Beberapa peristiwa bahkan dapat mempengaruhi jumlah
yang disajikan dalam laporan keuangan.

Ada dua jenis peristiwa setelah tanggal neraca yang membutuhkan pertimbangan
manajemen dan evaluasi auditor independent.
Peristiwa-peristiwa yang membutuhkan pengekuan retroaktif dan dengan
demikian mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan untuk
periode akuntansi sebelumnya.
Peristiwa-peristiwa yang tidak membutuhkan pengakuan namun seharusnya
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

Jenis pertama biasanya memberikan informasi tambahan yang mempengaruhi jumlah yang
dimasukkan dalam laporan keuangan. Misalnya, jumlah yang dilaporkan pada perkiraan seperti
penyisihan piutang tak tertagih, kewajiban garansi, kewajiban pajak penghasilan mencerminkan
estimasi

nilai

yang diharapkan. Estimasi ini didasari pada informasi baru yang menunjukkan bahwa

kondisi yang ada pada tanggal neraca berbeda dari yang diasumsikan ketika estimasi dibuat, maka
adanya perubahan jumlah harus dilaporkan dalam laporan keuangan. Jenis kedua tidak menyatakan
perbedaan kondisi pada tanggal neraca namun

melibatkan

suatu

kejadian

yang
Page 20 of 49

dianggap

signifikan

dimana pengungkapannya adalah sangat relevan terhadappara

pembaca laporan keuangan. Peristiwa ini biasanya akan mempengaruhi laporan keuangan tahun
berikutnya dan dengan demikian mungkin mempengaruhi keputusan yang dibuat saat ini oleh para
pemakai

laporan.

Contoh

dari

peristiwa

ini

adalah

kecelakaan

yang me ghancurkan bagian

yang besar dari aktiva suatu perusahaan, akuisisi anak perusahaan, penjualan obligasi atau modal
saham dalam jumlah yang signifikan. Informasi jenis peristiwa ini dimasukkan di dalam catatan atas
laporan keuangan dan berfungsi untuk mengingatkan pembaca bahwa peristiwa setelah tanggal
neraca dapat mempengaruhi nilai prediktif laporan keuangan

Page 21 of 49

PENGERTIAN LAPORAN PERUBAHAN MODAL


Laporan perubahan modal adalah ikhtisah tentang perubahan modal suatu perusahaan yang
terjadi selama jangka waktu tertentu. Laporan perubahan modal ini merupakan suatau pelengkap
penyajian Laporan Keuangan. Secara garis besarnya, isi Laporan Perubahan Modal terdiri atas Modal
Awal, Kenaikan Modal karena adanya Laba atau pengurangan modal karena adanya Rugi, dan ditutup
dengan timbulnya modal akhir.
Laporan perubahan modal adalah salah satu bentuk laporan keuangan yang memberikan
informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama dalam masa periode tertentu.

BENTUK LAPORAN PERUBAHAN MODAL


Rumus : (jika saldo Laba)

Modal Akhir

Modal Awal + (Laba bersih - Prive)

Modal Awal (Rugi bersih + Prive)

Rumus : (jika saldo Rugi)

Modal Akhir

(PERUSAHAAN PERSEORANGAN DAN PERSEKUTUAN)


Pada perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas, perubahan modal perusahaan
ditunjukkan di dalam Penyajian Laporan Laba / Tidak Dibagi(Retained Earnings. Dalam Laporan ini
pertama tama di awali dengan penyajian Saldo Laba Tidak dibagi pada periode sebelumnya. Kemudian
dikurangi dengan rugi atau ditambah Laba sesuai dengan yang diperoleh berdasarkan Laporan Laba Rugi.
Selanjutnya juga dikurangi oleh Dividen yang dibagikan jika perusahaan yang bersangkutan memperoleh
Laba.
Rumus : (jika saldo Laba)

Laba Tidak Dibagi (akhir) = Laba Tidak dibagi (Awal) + (Laba Bersih 1bulan + Dividen yg
diumumkan)
Rumus : (jika saldo Rugi)

Laba Tidak Dibagi (akhir) = Laba Tidak Dibagi (Awal) + Rugi bersih 1bulan

Page 22 of 49

Di dalam laporan perubahan modal terdapat beberapa komponen diataranya :


1. Modal awal : Keseluruhan dana yang di investasikan kedalam perusahan yang digunakan untuk
menunjang pengoperasian perusahan pada saat awal perusahan tersebut baru berdiri atau posisi modal
awal perusahan pada awal bulan pada tahun yang bersangkutan.
2. Laba / rugi : Selisih dari bersih antara total pendapatan dengan total biaya.
3. Prive : Penarikan sejumlah dana oleh pemilik perusahan yang digunakan untuk keperluan di luar
kegiatan / operasional perusahaan atau yang digunakan untuk keperluan pribadi.
4. Modal akhir : Keseluruhan dana yang merupakan hasil akhir dari penambahan modal awal ditambah
dengan laba ( jika mengalami keuntungan ) atau pengurangan modal awal dikurangi rugi usaha ( Jika
mengalami kerugian ) kemudian dikurangi dengan total prive dan hasil merupakan modal akhir.
Jadi unsur yang termasuk di dalam laporan perubahan modal terdiri dari Investasi awal atau
modal awal, laba-rugi selama periode yang bersangkutan, prive penarikan modal oleh pemilik dan modal
akhir.

Laporan Perubahan Modal Dan Arus Kas


LAPORAN PERUBAHAN MODAL DAN ARUS KAS
Laporan keuangan atau laporan perubahan modal telah makin dikenal sebagai sebuah bagian
penting dan perlu untuk melengkapi laporan konsolidasi. Meyediakan sebuah analisa dari sumber dan
pengumpul dana untuk perusahaan selama periode berjalan. Laporan tersebut memperlihatkan modal
yang masuk dari operasi dan dibeberapa jenis seperti pinjaman baru, modal wajar atau penjualan dari aset
bersama dengan mengeluarkan dana untuk pembagian dividen, pembayaran pinjaman dan investasi baru.
Seharusnya menekankan bahwa hubungan modal tidak perlu mempengaruhi arus kas, meskipun beberapa
persentasi menekankan perubahan kas / cadangan sebagai lawan perubahan modal kerja ( contoh, saham,
piutang dan hutang ).
Tujuan dari laporan perubahan modal dan arus kas adalah untuk menyediakan wawasan yang luas dalam
pelaksanaan keuangan, stabilitas dan informasi kedepan dari the MNE dan untuk pengguna kelompok.
Meskipun dalam konteks MNE ketidakgunaan di sebuah laporan perubahan modal konsolidasi mungkin
sangat terbatas tanpa informasi tambahan pada sebuah dasar pengumpulan. Hal penting khusus dari

Page 23 of 49

sebuah perspektif analisa resiko adalah lokasi dari sumber dan pengguna modal efektif di sangkal oleh
sebuah laporan konsolidasi.
Ketika tidak ada hal baru mengenai kegunaan laporan perubahan modan dan arus kas terutama oleh
analis keuangan dan banker, mereka kelihatan menjadikannya sebagai suatu inovasi sepanjang peraturan
berhubungan, pengungkapan sukarela oleh sejumlah perusahaan perusahaan.

Perbandingan praktek Nasional


Sebuah laporan keuangan dibutuhkan secara hukum di Prancis, dalam persetujuan dengan rencana
perhitungan umum, seperti di Swedia. Di negara lain, sebagai contoh Brazil, kanada dan Filipina syarat
hukum juga ada. Lagipula, sejumlah ekonom, termasuk Australia, Hong Kong, New Zeland dan Amerika
Serikat, mempunyai syarat profesional . Menariknya, di Amerika serikat, syarat laporan keuangan telah
diganti di tahun 1987oleh pelaporan SFAS 95 dalam laporan Arus kas. Di Inggris, Standar Akuntansi
Profesional dalam laporan keuangan ( SSADIO ) juga telah diganti dengan syarat laporan arus kas,
Finacial Reporting Standard No.1 ( FRS 1 ), dikeluarkan oleh The Accounting Standards Board 9 Asb 0
di tahun 1991.
Juga yang patut diperhatikan pada beberapa negara, termasuk Fiji, malaysia, Nigeria, dan Singapura telah
mengadaptasi laporan arus kas International Accounting Standard ( IAS 7, revisi 1992 ) karena ketiadaan
syarat nasional. Syarat perubahan saham mungkin juga berpengaruh seperti di Australia. Namun di
beberaapa negara tidak ada syarat untuk menyediakan laporan keuangan atau arus kas. Termasuk,
terutama Belgia, jerman, India, Italia, Saudi Arabia dan Swiss.
Meskipun ketiadaan hubungan dari laporan arus kas dan perubahan modal aturan pemerintah, mereka
jelas makin menyediakan dalam praktik dan secara khusus oleh perusahaan besar, termasuk MNE, dalam
azas sukarela. Sebuah survey dunia baru-baru ini mengungkapkan bahwa 90 % dari perusahaan besar
mengungkapkan laporan perubahan modal, meskipun 7 % nya hanya laporan perubahan modal
perusahaan induk. Sejumlah perusahaan besar di Jerman, Jepang dan Swiss menyediakan laporan
perubahan modal meskipun tanpa adanya aturan. Saat UN, OEDC, dan IASC menyadari laporan
perubahan modal sebagai laporan keuangan utama, dari perusahaan terbuka, dalam praktek 7 % dari
pembukaan perusahaan termasuk pernyataan dalam catatan Akuntansi dan 6 % dalam laporan direktur.
Lebih penting, walaupun, adalah konsep dari penggunaan dana sebagai fokus dari laporan, dari
perusahaan terbuka, 26 % pungutan adalah fokus kerja modal ( contoh dengan perubahan beberapa jenis
Page 24 of 49

menjadi hasil akhir dari perhitungan pemasukan dan pengeluaran) dimana 43 % dipungut dari alternatif
utama lain dari kas/ dana cair. Kenyataannya, sebuah gaya menjelang mendapatkan sebuah kas/ dana cair
sepertinya menjadi penting belakangan ini. Ini juga terbukti bahwa ada banyak variasi dalam praktik
mengenai jenis-jenisnya termasuk laporan perubahan modal, ukuran dari modal operasi dan bentuk
presentasi.

2. Laporan Perubahan Modal


Mengapa laporan perubahan modal perlu disajikan?
Laporan perubahan modal perlu disajikan, dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan
yang dilihat dari hak kepemilikan (modal) selama satu periode akuntansi. Jadi laporan perubahan modal
itu apa?
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan modal perusahaan beserta perubahannya
dalam satu periode.
Apa saja unsur yang disajikan dalam laporan perubahan modal? Perhatikan contoh format berikut:

Dari format laporan perubahan modal di atas, dapatkah Anda menyebutkan unsur-unsur yang terdapat
dalam laporan tersebut? Laporan perubahan modal terdiri dari unsur:
1. Modal awal tahun dan tambahan modal (investasi).
2. Saldo laba atau rugi.
3. Prive (pengambilan pemilik untuk keperluan pribadi).

Page 25 of 49

Petunjuk/Cara Kerja:
1. Pelajari kembali persamaan akuntansi Bengkel Tiya.

2. Tentukan unsur-unsur yang terdapat dalam laporan perubahan modal (lihat pada lajur
keterangan perubahan modal).
3. Modal awal adalah yang dicatat pertama pada lajur modal.
4. Jangan lupa, laba jumlahnya diperoleh dalam laporan laba-rugi!
5. Prive, jumlahnya dilihat pada lajur keterangan.

Anda telah menyusun laporan perubahan modal untuk Bengkel Tiya. Tentunya Anda ingin memeriksa
jawabannya. Untuk itu Anda dapat memeriksa dengan jawaban yang disediakan berikut ini.

Laporan perubahan modal adalah suatu laporan atau informasi yang menggambarkan perubahan yang
terjadi atas modal pada suatu periode.
1. Unsur-unsur Laporan perubahan modal
a. Modal Awal : modal yang ditanamkan atau yang ada pada awal periode akuntansi.
b. Saldo laba / rugi pada periode yang bersangkutan.
Bila ada laba maka akan menambah modal, sedangkan kalau rugi maka akan mengurangi modal.
c. Pengambilan atau Setoran pemilik
Jika ada pengambilan berarti modal berkurang dan jika ada penyetoran maka modal akan bertambah.
Contoh 1 (untuk perseorangan) :

Page 26 of 49

SALON NANA
Laporan Perubahan Modal
Per 31 Desember 2010
Modal Nn. Nana 1 Januari 2010

Rp. 2.000.000,00

Setoran / Tambahan Investasi

Rp.

500.000,00

Rp. 2.500.000,00
Laba Bersih

Rp. 800.000,00

Pengambilan Prive

(Rp. 100.000,00)

Penambahan Modal

Rp.

700.000,00

Modal Nn. Nana 31 Desember 2010

Rp. 3.200.000,00

Contoh 2 ( untuk perusahaan PT ) :

PT. MAKMUR JAYA


Laporan Laba Ditahan
Per 31 Desember 2010

Laba di tahan januari

Rp. 7.850.000,00

Laba Bersih

Rp. 4.500.000,00

Pengambilan Prive

(Rp. 3.000.000,00 )

Penambahan Modal

Rp. 1.500.000,00

Laba Ditahan 31 Desember 2010

Rp. 9.350.000,00

Page 27 of 49

Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal adalah jenis laporan keuangan yang menyajikan perubahan keadaan
modal selama satu periode. Hal hal yang mengubah posisi keuangan modal pemilik adalah besar-kecilnya
laba/rugi yang sedang dialami perusahaan.
Jika sedang menanggung Rugi, maka modal akan berkurang. Sebaliknya, jika perusahaan sedang
menanggung Laba, maka modal pemilik akan bertambah. Dan jika ada pengambilan pribadi (prive) maka
akan mengurangi modal .
dan berikut laporan keuangan salon arafat dalam posisi mengalami laba

Arafat Saloon
Laporan perubahan modal
Per 31 desember 2005
Rp
Modal awal

Laba bersih

Rp.

1.500.000,00

Prive

Rp.

300.000,00

8.500.000,00

Rp
Penambahan Modal

1.200.000,00

Rp
Modal Akhir

9.200.000,00

Dan apabila perusahaan menanggung rugi, maka :

Arafat Saloon
Laporan perubahan modal
Per 31 desember 2006
Modal awal M. Awal

Rp.

Kerugian

Rp.

500.000,00

Prive

Rp.

300.000,00

8.500.000,00

Page 28 of 49

Pengurangan modal

Rp.

(800.000,000)

Modal M. Akhir

Rp.

7.700.000,00

Contoh Soal
Johan Marpaung , Kantor pengacara adalah perusahaan perseorangan yang dimiliki dan dikelola oleh
Johan Marpaung. Pada tanggal 1 juli 2009 memiliki modal awal Sebesar Rp. 13.520.000,00 , laba bersih
sebesar Rp. 1503.000,00 ,prive Rp. 1000.000,00 dan juga Menerima Kas dari Johan Marpaung Sebagai
tambahan Investasi sebesar Rp. 3.700.000,00. Hitunglah perubahan modal pemilik per 1 juli 2009?

Kantor Pengacara Johan Marpaung


Laporan Perubahan Modal
Untuk Bulan yang Berakhir pada 31 Juli 2009

Modal,Johan Marpaung, 1 juli 2009..

Rp. 13.520.000

Tambahan investasi oleh pemilik...

Rp. 3.700.000

Laba Bersih bulan berjalan.

1.503.000
Rp. 5.203.000

Dikurangi Prive..

(1.000.000)

Kenaikan ekuitas pemilik

4.203.000

Modal,Johan Marpaung , 31 juli 2009

Rp. 17.723.000

Page 29 of 49

LAPORAN ARUS KAS

Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan arus kas. Laporan arus kas adalah laporan
keuangan yang menyajikan lalu lintas arus kas keluar dan arus kas masuk perusahaan. Laporan arus kas
akan menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan kas perusahaan. Laporan arus kas juga
akan menunjukkan sumber-sumber pemasukan kas dan pengeluaran kas. Dengan laporan arus kas maka
pihak-pihak yang berkaitan dengan perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, apabila
arus kas masuk lebih kecil daripada arus kas keluar tentu kondisi ini akan membawa perusahaan dalam
kondisi defisit kas, dan hal tersebut tentu tidak baik untuk perusahaan. Kondisi arus kas yang kecil
dibandingkan dengan beban akan membuat kreditor kehilangan keyakinan atas perusahaan karena
dianggap mengalami financial distress atau permalasahan keuangan.

Page 30 of 49

Kas merupakan pembentuk utama laporan arus kas, kas yang merupakan elemen aktiva yang
paling lancar sangat dibutuhkan dalam kegiatan perusahaan. Kas digunakan untuk membiayai baik untuk
pembelian aktiva, pembelian saham, pengeluaran untuk beban, dan tentunya kas juga berperan aktif
dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Selain itu kas juga dipergunakan untuk menjamin utangutang perusahaan kepada kreditur, dengan demikian rasio kas dengan hutang harus dijamin dengan rasio
yang bisa menjamin kreditur untuk menghindari adanya krisis likuiditas.
Dengan posisi kas yang memegang peranan yang sangat penting dalam kelanjutan perusahaan
dapat dikatakan laporan arus kas juga memegang perana yang sangat penting untuk perusahaan karena
kegunaannya untuk menyajikan laporan aktivitas kas perusahaan, baik kas masuk mauapun kas keluar
serta sumber penerimaan dan pengeluaran kas.
Laporan arus kas menyajikan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kas dan setara kas dengan
kategori aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama waktu periode tertentu. Kas dapat didefinisikan
sebagai jumlah kas yang ada ditangan (cash on hand), treasury bills, commercial paper, money market
fund dan rekening giro pada bank (cash in bank)termasuk overdraft pada bank. Kas harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
-

Setiap saat dapat ditukar menjadi kas

Tanggal jatuh temponya sangat dekat

Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan oleh perubahan tingkat bunga (investasi yang jatuh
tempo maksimal tiga bulan).
Setara kas (cash equivalent) dapat diartikan sebagai investasi yang bersifat jangka pendek, sangat
likuid dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu, tanpa menghadapi resiko
perubahan nilai yang signifikan. Definisi dari setara kas menandakan bahwa investasi tersebut hanya
untuk memenuhi komitmen jangka pendek dan bukan untuk tujuan investasi.
Laporan arus kas disyaratkan sebagai bagian dari kelengkapan dalam laporan keuangan. Hal ini
sesuai dengan PSAK 2, yang direvisi bulan Desember 2009 dan sesuai dengan kebijakan konvergensi
IFRS (international Financial Reporting Standart) yang mensyaratkan bahwa laporan arus kas disajikan
sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan keungan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna laporan keuangan
sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai
kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan
ekonomi, para pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Tujuan Pernyataan ini adalah memberi informasi historis
mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang
Page 31 of 49

mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing)
selama suatu periode akuntansi.
Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain, laporan arus kas dapat
memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset
bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan memengaruhi
jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi
arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan
memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang
dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga
meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan karena dapat meniadakan
pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Hal
ini sekaligus memenuhi fungsi dominan dari laporan keuangan yakni tujuan stedwarship function, yaitu
laporan keuangan harus dapat memberikan informasi sejauh mana mengelola sumber daya yang
dipercayakan kepadanya oleh para pemilik modal.
Keuntungan laporan arus kas menurut Lee (Sofyan Harahap : 258) adalah sebagai berikut :
1.

Dapat memberikan kerangka kerja untuk menghubungkan prestasi masa lalu, saat sekarang dan masa
yang akan datang.

2.

Menurut kacamata investor, proyeksi arus kas akan menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
membayar dan menggambarkan perencanaan kebijakan keuangannya.

3.

Nilai discounted flow ratio lebih dipercaya untuk menjadi indikator investasi daripada rasio laba dengan
harga sekarang disebabkan sistem alokasi yang dilakukan dalam menghitung laba seperti dalam akuntansi
berbasis akrual (accrual basis accounting)

4.

Akuntansi arus kas dapat digunakan untuk memperbaiki kesenjangan antara bagaimana investasi
dilakukan yang biasanya dengan dasar kas dengan bagaimana hasil suatu investasi dinilai.
Laba merupakan indikator keberhasil perusahaan, karena dengan laba maka perusahaan dapat
menciptakan kas untuk periode selanjutanya. Tetapi sama seperti laba yang menjadi indikator
keberhasilan perusahaan, kas yang merupakan aktiva yang paling likuid dalam perusahaan juga
memegang peranan yang sangat penting, sehingga laporan arus kas juga dibutuhkan untuk alasan berikut
ini :

Kadangkala ukuran laba tidak menggambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya.

Seluruh informasi mengenai kinerja perusahaan selama periode tertentu dapat diperoleh lewat laporan
arus kas.

Dapat digunakan untuk memprediksi arus kas dimasa yang akan datang.
Page 32 of 49

PSAK 2 mensyaratkan bahwa laporan arus kas menyajikan arus kas selama periode akuntansi yang
relevan, yang diklasifikasikan menjadi tiga kategori :
-

Aktivitas operasi

Aktivitas investasi

Aktivitas pendanaan
Entitas harus memastikan bahwa terdapat konsistensi didalam klasifikasi arus kas. Klasifikasi
menurut aktivitas membantu pengguna memahami dampak aktivitas tersebut pada posisi keuangan dari
entitas dan pada jumlah kas dan setara kas.

Arus Kas Dari Aktivitas Operasi


Aktivitas operasi dapat didefinisikan sebagai aktivitas utama penghasil pendapatan perusahaan
(principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan
pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi terkait dengan aktivitas menghasilkan pendapatan dari entitas.
Contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah :
1.

Penerimaan kas dari penjualan barang

2.

Penerimaan kas dari penjualan jasa

3.

Penerimaan kas dari royalti, komisi dan pendapatan lainnya yang diterima tunai.

4.

Pembayaran kas kepada pemasok barang

5.

Pembayaran kas kepada karyawan

6.

Pemayaran kas kepada pemasok jasa lainnya

7.

Pembayaran atau restitusi pajak penghasilan kecuali secara khusus merupakan bagian dari aktivitas
pendanaan dan investasi

8.

Penerimaan dan pembayaran kontrak yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan atau diperjualbelikan.
Ketika dilaporkan dengan metode langsung maka penerimaan kas dan pembayaran kas kotor
diungkapkan sedangkan dengan menggunakan metode tidak langsung laba atau rugi disesuaikan untuk
dampak transaksi yang bersifat non-kas, penerimaan atau pembayaran kas dari operasi masa depan yang
ditangguhkan atau masih belum diterima, dan pos-pos pendapatan atau beban yang berhubungan dengan
arus kas investasi atau pendanaan.

Arus Kas Dari Aktivitas Investasi


Aktivitas investasi adalah perolehan (acquisition) dan pelepasan (disposal) aset jangka panjang
dan investasi non setara kas. Aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang diperoleh perusahaan yang ditujukan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan.
Page 33 of 49

Contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah :


a.

Arus kas yang diterima, misalnya :

Penjualan aset tetap

Penjualan surat berharga yang berupa investasi

Penagihan pinjaman pokok jangka panjang/pinjaman (tidak termasuk bunga jika merupakan kegiatan
investasi)

b.

Penjualan aset lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk persediaan)
Arus kas yang keluar, misalnya :

Pembayaran untuk mendapatkan aset tetap

Aktiva tak berwujud dan aktiva jangka panjang lain, termasuk pengembangan yang dikapitalisasikan

Pembelian investasi jangka panjang

Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain

Pemberian pinjaman pada pihak lain

Pembayaran untuk aset lain yang digunakan dalam kegiatan produktif seperti hak paten (tidak termasuk
persediaan yang merupakan persediaan operasional)

Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan


Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan besaran dan komposisi
modal ekuitas dan pinjaman perusahaan.
Contoh arus kas dari aktivitas pendanaan :
1.

Arus kas masuk misalnya :

Pengeluaran saham atau instrumen modal lainnya

Pengeluaran wesel

Penjualan obligasi

Pengeluaran surat hutang hipotik

Serta pinjaman lainnya

2.

Arus kas keluar misalnya :

Pembayaran deviden dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik

Pembelian saham perusahaan (treasury stock)

Pelunasan pokok pinjaman

Pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi kewajiban yang berkaitan dengan sewa gedung usaha
pembiayaan.

Page 34 of 49

Dalam hal pelunasan pinjaman meliputi pinjaman pokok dan bunga, pelunasan yang dilakukan
mengarah pada jumlah pokok pinjaman yang diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan (financing
activity) dan dibayarkan mengarah kebunga, harus diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi (operating
activity)
Demikian juga dengan arus kas dari penjualan dan pembelian surat berharga yang dimiliki untuk
tujuan diperdagangkan oleh suatu perusahaan investasi, diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi.
Sedangkan arus kas dari penjualan dan pembelian surat berharga yang dimiliki untuk tujuan investasi oleh
perusahan pabrikasi, diklasifikasikan sebagai aktivitas investasi.

Metode Pelaporan Arus kas


Metode Langsung
PSAK mensyaratkan pengungkapan kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas
bruto.
Contoh arus kas bruto :
1.

Tagihan kas dari pelanggan

2.

Penerimaan bunga dan deviden

3.

Pembayaran kas ke karyawan dan pemasok lain

4.

Pembayaran bunga dan deviden

5.

Penerimaan dan pembayaran kas operasi lain.


Kelompok utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dari catatan akuntansi
perusahaan atau dengan menyesuaikan pos-pos dalam laporan laba rugi komprehensif dari basis akrual
menjadi basis kas.
Misalnya :
Penjualan + saldo awal piutang dagang saldo akhir piutang dagang =
tagihan kas dari pelanggan

Beban operasi + saldo awal akrual beban-saldo akhir akrual beban +


saldo akhir beban dibayar dimuka saldo akhir beban dibayar dimuka
beban non kas lain (misalnya penyusutan)= pembayaran kas untuk beban
operasi
Biaya penjualan + persediaan akhir persediaan awal = pembelian

Page 35 of 49

Dan
Pembelian + saldo awal utang dagang saldo akhir utang dagang =
pembayaran kas kepada pemasok barang

Metode langsung pada hakikatnya adalah menguji kembali setiap item laporan laba rugi dengan
tujuan untuk melaporkan seberapa besar kas yang diterima atau dibayarkan terkait dengan setiap
komponen laga rugi tersebut.
Contohnya,besar penjualan yang tersaji dalam laporan laba rugi akan diuji kembali dengan menggunakan
laporan arus kas untuk mengetahui berapa besarnya uang kas yang telah diterima dari pelanggan
sepanjang periode.

Metode langsung lebih dianjurkan oleh PSAK karena lebih memfokuskan pada arus kas daripada
laba bersih akrual oleh karena itu dianggap lebih informatif dan terperinci. Selanjutnya oleh IAI (Ikatan
Akuntan Indonesia) dalam PSAK No.2 menyatakan dengan metode langsung, informasi mengenai
kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh dengan baik :
- dari catatan akuntansi perusahaan
- dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi
untuk perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang usaha dalam periode berjalan, pos bukan kas
lainnya, dan pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

Page 36 of 49

Metode Tidak Langsung


Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi
bukan kas, akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi masa lalu dan masa depan dan
unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. Metode tidak
langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang diperoleh perusahaan dengan melakukan
penyesuaian sebagai berikut :
1.

Pendapatan dan beban yang tidak melibatkan arus kas masuk dan kas keluar, contohnya adalalah
amortitasi premium/diskonto investasi obligasi, beban penyisihan piutang ragu-ragu, beban penyusutan
aktiva tetap, beban amortisasi aktiva tidak berwujud dan beban amortisasi premium/diskonto utang
obligasi.

2.

Keuntungan dan kerugian yang terkai dengan aktivitas investasi atau pembiayaan, contohnya adalah
keuntungan dan kerugian penjualan aktiva tetap, keuntungan dan kerugian penjualan investasi dalam
saham, dan keuntungan serta kerugian atas penebusan kembali utang obligasi.

3.

Perubahan dalam aktiva lancar (selain kas) dan kewajiban lancar sebagai hasil dari transaksi pendapatan
dan beban yang tidak mempengaruhi arus kas, contohnya adalah perubahan dalam saldo piutang usaha,
persediaan barang dagang, biaya dibayar dimuka, utang usaha, utang gaji/upah, utang bunga dan utang
pajak penghasilan.

Berikut adalah laporan keuangan PT DACAFI:


PT.DACAFI
Neraca Komparatif
31 Desember 2012 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)
___________________________________________________________________________
Aktiva
Kas
Piutang usaha

2011

2012

22

16

200

250
Page 37 of 49

Persediaan barang dagang

125

95

Biaya umum dibayar dimuka

18

10

Aktiva tetap

1.019

1.000

Akum.penyusutan aktiva tetap

(527)

(597)

Total aktiva

857

774

Kewajiban dan modal pemegang saham


Utang usaha

75

50

Utang bunga

10

Utang pajak penghasilan

90

107

Utang obligasi

117

77

Saham biasa

338

300

Laba ditahan

227

232

Total kewajiban dan modal pemegang saham

857

774

PT.DACAFI
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2012 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)
Penjualan

1.300

Harga pokok penjualan

(880)

Laba kotor

420

Beban operasi :
Beban penyusutan
Beban umum

60
240
Page 38 of 49

Beban pajak penghasilan

35

Total beban operasi

(335)

Laba operasi

85

Beban bunga

(15)

Laba bersih

70

Informasi berikut juga tersedia tahun 2012:


1.

Aktiva tetap dijual sebesar nilai bukunya, yaitu Rp 200 juta. Aktiva tetap yang dijual ini memiliki harga
perolehan Rp 330 juta

2.

Total deviden tunai yang dibayarkan sepanjang tahun 2010 adalah Rp 75 juta.

3.

Seluruh utang usaha terkait langsung dengan pembelian barang dagang.

4.

Seluruh pembelian aktiva tetap dilakukan secara tunai.

5.

Sepanjang tahun 2012, perusahaan menerbitkan saham biasa dan obligasi secara tunai.

6.

Sepanjang tahun 2010, tidaka ada pembagian deviden saham kepada investor.
Susunlah laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada 31 desember 2012 dengan menggunakan
metode langsung dan metode tidak langsung!

Metode Tidak Langsung


PT.DACAFI
Laporan Arus Kas
31 Desember 2012 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba bersih

70

Penyusutan aktiva tetap

60

Penurunan piutang usaha

50
Page 39 of 49

Kenaikan utang usaha

25

Kenaikan utang bunga

Kenaikan persediaan barang dagang

(30)

Kenaikan biaya umum dibayar dimuka

(8)

Penurunan utang pajak penghasilan

(17)

Arus kas bersih yang dihasilkan aktivitas operasi

152

Arus kas dari aktivitas investasi


Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap

200

Pengeluaran kas untuk pembelian aktiva tetap

(349)

Arus kas bersih yang digunakan aktivitas investasi

(149)
3

Arus kas dari aktivitas pembiayaan


Penerimaan kas dari penerbitan obligasi

40

Penerimaan kas dari penerbitan saham biasa

38

Pembayaran deviden tunai

(75)

Arus kas bersih yang dihasilkan aktivitas pembiayaan

Kenaikan bersih kas

Saldo kas 1 Januari 2012

16

Saldo kas 31 Desember 2010

22

PT.DACAFI
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2012 dan 2012
(dalam jutaan rupiah)
Arus kas dari aktivitas operasi :
Penerimaan kas dari penjualan

1.350

Kas yang dibayarkan untuk barang dagangan

(885)

Kas yang dikeluarkan untuk beban umum

(248)

Kas yang dibayarkan atas bunga pinjaman

(13)

Kas yang dibayarkan atas pajak penghasilan

(52)

Arus kas yang dihasilkan aktivitas operasi

152
Page 40 of 49

Arus kas dari aktivitas investasi


Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap

200

Pengeluaran kas untuk pembelian aktiva tetap

(349)

Arus kas bersih yang digunakan aktivitas investasi

(149)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan


Penerimaan kas dari penerbitan obligasi
Penerimaan kas dari penerbiatan saham biasa
Pembayaran deviden

40
38
(75)

Arus kas bersih yang dihasilkan aktivitas pembiayaan


Kenaikan kas bersih

3
6

Saldo kas 1 januari 2012

16

Saldo kas 31 Desember 2012

22

LAPORAN LABA RUGI

A. PENGERTIAN LAPORAN LABA RUGI


Laporan laba rugi (Inggris: Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari
laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan
unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba_rugi)
Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang menunjukkan pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya
dari suatu unit usaha untuk suatu periode tertentu. Selisih antara pendapatan-pendapatan dengan biaya
merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba rugi yang kadangkadang disebut laporan penghasilan atau laporan pendapatan dan biaya merupakan laporan yang
menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan. (Modul Akuntansi Keuangan I,

Politeknik Telkom

Bandung, 2009)

Page 41 of 49

Peran dari laporan laba rugi adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan
serta mengetahui berapakah hasil bersih atau laba yang di dapat dalam suatu periode.

B.

KETERBATASAN LAPORAN LABA RUGI


Karena laba bersih merupakan suatu estimasi dan mencerminkan sejumlah asumsi, para pemakai

laporan laba rugi perlu menyadari keterbatasan tertentu dari informasi yang terdapat dalam laporan laba
rugi.
Donald E. Kieso, dkk (2002,151) mengemukakan keterbatasan laporan laba rugi, diantaranya adalah:
1.

Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi.

Praktek yang berlangsung saat ini melarang pengakuan pos-pos tertentu ketika menentukan laba,
meskipun pengaruh dari pos-pos ini cukup untuk mempengaruhi kinerja entitas dari satu titik waktu ke
titik waktu lainnya. Sebagai contoh, keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi atas sekuritas
investasi tertentu tidak dicatat dalam laporan laba rugi. Apabila terdapat ketidakpastian bahwa perubahan
nilai tersebut akan betul-betul terealisasi. Sampai saat ini kerangka kerja umum yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi dan melaporkan jenis-jenis nilai ini belum tersedia.
2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memilih untuk menyusutkan aktiva pabriknya atas dasar
dipercepat, sementara perusahaan lainnya memilih penyusutan garis lurus. Dengan mengasumsikan
semua faktor lainnya adalah sama, laba dari perusahaan pertama akan lebih rendah dibanding perusahaan
kedua, sekalipun kedua perusahaan itu pada dasarnya identik.
3.

Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin mengestimasi umur manfaat suatu aktiva selama dua puluh
tahun, sementara perusahaan lainnya memilih umur manfaat lima belas tahun untuk jenis aktiva yang
sama. Demikian juga, sejumlah peruasahaan mungkin membuat estimasi yang terlalu optimis untuk biaya
garansi masa depan danpenghapusan pitang tak tertagih, sehingga menciptakan beban yang lebih rendah
dan laba yang lebih tinggi.
Singkatnya, beberapa keterbatasan laporan laba rugi akan mengurangi manfaat dari laporan ini untuk
meramalkan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan.
Page 42 of 49

B. FORMAT LAPORAN LABA RUGI


Laba bersih berasal dai transaksi pendapatan, beban ,keuntungan, dan kerugian. Transaksi-transaksi
ini diikhtisarkan dalam laporan laba rugi. Metode pengukuran laba ini dikenal sebagai pendekatan
transaksi (transaction approach) karena berfokus pada aktivitas yang berhubungan dengan laba yang telah
terjadi selama periode akuntansi. Laba juga dapat diklasifikasikan menurut pelanggan, lini produk, atau
fungsi, atau menurut kategori operasi dan non operasi, berlanjut dan dihentikan, serta biasa dan tidak
biasa. Definisi yang lebih formal untuk pos-pos yang berhubungan dengan laba,yang dikenal sebagai
unsur-unsur utama laporan laba rugi,menurut Donald E. Kieso, Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield
(2002,151) adalah sebagai berikut:
1.

Pendapatan

Arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasan kewajibannya
(kombinasi dari keduannya) selama suatu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi
barang, penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi
sentral perusahaan.
2.

Beban

Arus keluar atau penurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahan kewajibannya (atau
kombinasi dari keduanya) selama suatu periode, yang ditimbulkan oleh pengiriman atau produksi barang,
penyediaan jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan bagian dari operasi utama atau operasi sentral
perusahaan.
3.

Keuntungan

Kenaikan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang
dihasilkan dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
4.

Kerugian

Penurunan ekuitas (aktiva bersih) perusahaan dari transaksi sampingan atau insidentil kecuali yang
berasal dari beban atau dristibusi kepada pemilik.

C. UNSUR-UNSUR LAPORAN LABA RUGI


Page 43 of 49

Jika yang dipakai adalah laporan laba rugi bertahap, maka sebagian atau semua bagian atau sub bagian
berikut mungkin disajikan, Donald E.Kieso, dkk (2002:157) menjabarkannaya sebagai berikut:
1.

Bagian Operasi

Bagian yang melaporkan pendapatan dan beban dari operasi utama perusahaan.
a.

Bagian Penjualan atau Pendapatan.

Sub bagian yang menyajikan penjualan,diskon, retur penjualan, harga dan informasi lainnya
yangberhubungan. Tujuannya adalah untuk memperoleh jumlah bersih pendapatan penjualan.
b.

Bagian Harga Pokok Penjualan

Sub bagian yang memperlihatkan harga pokok barang yang dijual untuk mendapatkan penjualan.
c.

Beban Penjualan

Sub bagian yang mencantumkan daftar beban-beban yang berasal dari upaya perusahaan untuk
melakukan penjualan.
d.

Beban Administrasi atau Umum

Sun bagian yang melaporkan beban-beban administrasi umum.


2.

Bagian Nonoperasi

Laporan pendapatan dan beban yang berasal dari aktivitas sekunder atau tambahandari perusahaan. Selain
itu, keuntungan dan kerugian khusus yang jarang muncul atau tidak biasa, tetapi tidak keduanya, biasanya
juga dilaporkan dalam bagian ini. Umumnya pos-pos ini dibagi menjadi dua sub bagian utama:
a.

Pendapatan dan Keuntungan Lain

Daftar pendapatan yang dihasilkan atau keuntungan yang terjadi dari transaksi non operasi, yang
umumnya berupa nilai bersih dari beban yang terkait.
b.

Beban dan Kerugian Lain

Daftar beban atau kerugian yang terjadi dari transaksi non operasi, yang umumnya berupa nilai bersih
dari setiap pendapatan yang berhubungan.
3.

Pajak Penghasilan
Page 44 of 49

Bagian pendek yang melaporkan pajak penghasilan federal dan negara bagian yang dikenakan atas laba
dari operasi berlanjut.
4.

Operasi yang Dihentikan

Keuntungan atau kerugian material yang berasal dari disposisi segmen bisnis.
5.

Pos-pos Luar Biasa

Keuntungan dan kerugian material yang bersifat tidak biasa dan jarang terjadi.

Meskipun isi dari bagian operasi selalu sama, namun urutan penyajiannya tidak selalu sama seperti
yang diuraikan di atas. Pembagian di atas memakai klasifikasi beban alami (naturak expense
classification) dan umumnya dipergunakan oleh perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang dalam
perdagangan besar. Klasifikasi beban operasi lainnya yang direkomendasikan untuk toko-toko ritel adalah
klasifikasi beban fungsional (functional expense classification) yang terdiri dari beban administrasi,
hunian, publisitas, pembelian dan penjualan.
Biasanya, laporan keuangan yang disajikan kepada pemakai eksternal tidak seribci laporan manajemen
internal. Laporan internal cenderung memiliki lebih banyak kategori beban, biasanya dikelompokan
sepanjang lini pertanggungjawaban. Rincian ini memungkinkan manajemen puncak untuk menilai kinerja
para stafnya.
Apakah laporan laba rugi bentuk langsung atau bertahap yang digunakan, transaksi tidak biasa seperti
operasi yang dihentikan, pos-pos luar biasa dan pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
harus dilaporkan secara terpisah sesudah laba dari operasi berlanjut.

Menyusun Laporan Laba Rugi.


Laporan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk yaitu single step dan multiple step.
Diketahui bahwa Estelle Company memiliki data-data berikut ini :
1. Penjualan sebesar 5.000.000
2. Pendapatan sewa 2.500.000
Page 45 of 49

3. Persediaan barang dagang awal, 1 januari 2012 sebesar 550.000


4. Persediaan barang dagang akhir, 31 desember 2012 sebesar 560.000
5. Pembelian 1.200.000
6. Pengeluaran untuk angkut dan transportasi- masuk 100.000
7. Pengeluaran untuk gaji dan komisi penjualan 350.000
8. Pengeluaran untuk iklan 70.000
9. Pengeluaran untuk angkut dan transportasi-keluar 80.000
10. Penyusutan peralatan penjualan 20.000
11. Pengeluaran untuk telepon 30.000
12. Pengeluaran untuk jasa hukum 100.000
13. Pengeluaran untuk asuransi 15.000
14. Penyusutan bangunan 20.000
15. Penyusutan peralatan kantor 10.000
16. Pajak penghasilan 100.000
Informasi tambahan:

Terdapat

diskon

penjualan

sebesar

20.000

dan

diskon

pembelian

sebesar

14.000.

Contoh laporan laba-ruginya sebagai berikut :

A.
Single

Step/Langsung.

Laporan single step/langsung yaitu laporan laba rugi di mana semua pendapatan dijumlahkan menjadi
Page 46 of 49

satu, demikian juga untuk bebannya, kemudian dicari selisihnya untuk mengetahui laba atau rugi.

Contoh laporan laba-rugi single step


Estelle Company
Laporan laba-rugi
Per 31 Desember 2012
Pendapatan
Penjualan bersih

4.980.000

Pendapatan sewa

2.500.000

Total pendapatan

7.480.000

Beban
Harga pokok penjualan

1.276.000

Heban penjualan

550.000

Beban administrasi

145.000

Beban pajak penghasilan

100.000

Total beban

2.071.000

Laba bersih

5.409.000

B.
Multiple

Step

(Bertahap)

Laporan laba rugi bentuk multiple step (bertahap) adalah laporan laba rugi dengan mengelompokkan
atau memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, dan memisahkan pula antara
beban usaha dan beban di luar usaha, baru kemudian dicari selisihnya sehingga akan diperoleh laba
atau rugi usaha.
Contoh laporan laba-rugi multiple step

Page 47 of 49

Estelle Company
Laporan laba-rugi
Per 31 Desember 2012
Pendapatan penjualan
Penjualan

5.000.000

Diskon penjualan

20.000 -

Pendapatan penjualan bersih

4.980.000

Harga pokok penjualan


Persediaan barang dagang awal
Pembelian
Diskon pembelian
Pembelian bersih
Biaya angkut dan transportasi-masuk

550.000
1.200.000
14.000 1.186.000
100.000 +

1.286.000

Barang tersedia untuk dijual

1.836.000

Persediaan barang dagang akhir

560.000 -

Harga pokok penjualan

1.276.000 -

Laba kotor atas penjualan

3.704.000

Beban operasi
Beban penjualan
Gaji dan komisi penjualan
Beban iklan

350.000
70.000

Beban angkut dan transportasi-keluar

80.000

Penyusutan peralatan penjualan

20.000

Beban telepon

30.000 +

550.000

Beban administrasi
Beban jasa hukum
Beban asurasi

100.000
15.000
Page 48 of 49

Penyusutan bangunan

20.000

Penyusutan peralatan kantor

10.000 +

145.000
695.000 -

Laba dari operasi

3.009.000

Pendapatan dan keuntungan lain


Pendapatan sewa

2.500.000 +
5.509.000

Beban dan kerugian lain


(tidak ada)
Laba sebelum pajak penghasilan
Pajak penghasilan
Laba bersih

(tidak ada)
5.509.000
100.000 5.409.000

Page 49 of 49

Anda mungkin juga menyukai