PENDAHULUAN
No.
14
dijelaskan
bahwa
rasio
leverage
dan
political
cost
hypothesis
dijelaskan
sebaliknya perlu diuji dan dianalisis mengenai pengaruh cash flow terhadap
konservatisme akuntansi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
(Watts,
2003).
Dalam
debt
sehingga
tingginya
rasio
antara
politik
manajer
sendiri
timbul
dari
adanya
konflik
dianggap ikut bertanggung jawab atas kepentingan sosial masyarakat (Sari dan
Adhariani, 2009). Salah satu kebijakan pemerintah yang untuk hal tersebut
adalah kewajiban membayar pajak. Semakin besar tingkat pendapatan atau
penjualan perusahaan membuat semakin tinggi pula pajak yang harus dibayar.
Oleh karena itu, untuk menghindari tingginya pajak manajemen akan cenderung
untuk melaporkan laba yang rendah, sehingga dapat dikatakan bahwa terjadi
pelaporan laba yang konservatif.
2.2
Konservatisme
pinjaman
(debtholder).
Ukuran konservatisme yang ketiga ialah net asset measures. Ukuran ini
digunakan untuk mengetahui tingkat konservatisme dalam penyajian laporan
keuangan
yang overstatement. Salah satu model pengukuran ini adalah dengan proksi book
to market ratio yang mencerminkan nilai pasar relatif terhadap nilai buku
perusahaan.
2.3
Kepemilikan Manajerial
direksi,
dan
karyawan
(Oktadella,
yang
berkualitas
juga
berkurang.
Dengan
demikian
laporan
keuangan
menjadi
akan
tetapi
terdapat
keuangan cenderung
Kepemilikan Publik
Keputusan
manajemen
untuk
menerapkan
konservatisme
atau
tidak,
Watts
(2006)
yang
menjelaskan
semakin
information
rendahnya
asimetri
informasi
merupakan
Debt Covenant
dan
tinggi
secara
public
tidak
indikasi penerapan
rendahnya
konservatisme justru ketika total debt yang mungkin diterima dalam jumlah
besar, hal tersebut telah dijelaskan dalam debt covenants hypothesis yang
memprediksikan bahwa semakin tinggi jumlah pinjaman yang diiinginkan maka
perusahaan meningkatkan laba dan aset untuk mengurangi biaya renegosiasi
kontrak (Sari dan Adhariani, 2009), selain itu agar kinerja perusahaan terlihat
baik.
2.6
Firm Size
tarif
pajak, tuntutan
buruh,
dan
sebagainya
(Watss
dan
2.7
kas. Arus kas diklasifikasikan menjadi tiga yaitu arus kas dari aktivitas
operasi, arus dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan
(Kieso et al, 2011). Arus kas perusahaan tercermin dalam laporan arus kas
yang merupakan bagian dari laporan keuangan. Terkait dengan konservatisme,
beberapa peneliti seperti Martani dan Dini (2010), Dechow dan Ge (2007),
serta Ball dan Shivakumar (2005) dengan sudut pandang yang berbeda-beda.
Martani dan Dini (2010) menghipotesiskan bahwa arus kas dari aktivitas operasi
akan
berpengaruh
positif
terhadap
konservatisme
akuntansi,
hipotesis
2.8
Perumusan Hipotesis
2.8.1 Pengaruh
Akuntansi
Kepemilikan
Manajerial
terhadap
Konservatisme
akan
bertindak
seiring
dengan
bonus
yang
diberikan
manajemen laba dengan cara income maximation atau memaksimalkan laba agar
target laba terpenuhi, sehingga pelaporan keuangan menjadi kurang konservatif.
Kepemilikan manajerial yang rendah akan menyebabkan laporan keuangan
cenderung tidak konservatif, karena manajer akan lebih mengutamakan untuk
mengejar bonus daripada mengutamakan kepentingan pemilik perusahaan, hal
ini didukung oleh penelitian Yazidah (2011) yang menunjukkan hubungan positif
antara kepemilikan manajerial dan konservatisme akuntansi, sehingga hipotesis
pertama dalam penelitian ini:
karena
kepemilikan
dalam
yang
menyebar,
manajer
akan
semakin
fleksibel
hypothesis
dalam
possitive
accounting
theory
Arus kas atau cash flow merupakan arus masuk dan arus keluar kas atau setara
kas (IAI, 2009). Seperti halnya laba, cash flow sering kali dikaitkan dengan
pendapat yang kontra
mengenai
konservatisme,
hal
ini
dikarenakan
penerapan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Variabel Penelitian
Keterangan:
Nonoperating Accrual
x (1)
Total Aset
Nonoperating Accrual
Net Operating Cash Flow = Selisih antara kas masuk dan kas keluar dari aktivitas
operasi
Terdapat lima variabel independen dalam penelitian ini yaitu variabel
kepemilikan manajerial (MANJ), kepemilikan publik (PUBLIK), leverage
(LEV), firm size (SIZE), dan operating cash flow (CFO). Variabel MANJ diukur
dengan jumlah persentase saham yang dimiliki oleh dewan direksi, komisaris
dan karyawan seperti model (Oktadella, 2011), nilai tersebut kemudian dibuat
dalam bentuk desimal. Variabel PUBLIK diukur dengan persentase saham yang
dimiliki masyarakat dibandingkan dengan jumlah seluruh saham yang beredar
seperti yang digunakan dalam penelitian Deviyanti (2012), nilai tersebut
kemudian dibuat dalam bentuk desimal.
Variabel LEV diukur dengan debt to equity ratio (DER), sedangkan SIZE diukur
dengan logaritma natur penjualan (Ln penjualan). Selanjutnya adalah variabel
CFO yang diukur dengan model ( Gyvoly dan Hyan, 2000) dengan formula
sebagai berikut:
CFO=
3.2
laporan
keuangan
dalam
bentuk
rupiah
selama
periode
(5)
proses pemilihan sampel maka diperoleh 86 sampel perusahaan per tahun, dan
total selama periode penelitian sebesar 602 perusahaan yang ditunjukkan
dalam tabel 1 berikut ini:
Tabel 1
Proses Seleksi Kriteria Sampel
Perusahaan manufaktur yang listing di BEI selama
tahun 2003-2010
Terdapat laporan keuangan yang tidak diaudit selama
141
(7)
3.3
(1)
(19)
(28)
86
602
Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi
linear berganda yang sebelumnya harus lolos uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik
yang digunakan meliputi Uji normalitas, autokorasi, multikolinearitas, serta
heteroskedastisitas.Tingkat probabilitas yang digunakan adalah 5%.
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan
Pengujian
PUBLIK
SIZE
: Ukuran perusahaan.
CFO
: Koefisien error.
tingkat signifikansi pada variabel PUBLIK kurang dari 0,05. Hipotesis ketiga
diterima secara statistik apabila tingkat signifikansi pada variabel LEV kurang
dari 0,05 dan secara teoritis diterima apabila koefisien 3 bernilai negatif,
sedangkan untuk hipotesis keempat diterima secara statistik apabila tingkat
signifikansi variabel SIZE kurang dari 0,05 dan secara teori diterima apabila
koefisien 4
apabila nilai koefisien 5 positif dan secara statistik hipotesis tersebut diterima
apabila tingkat signifikansi pada variabel CFO kurang dari 0,05.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Statistik Deskriptif
sedangkan
nilai
minimumnya
sebesar
0,0155
sebesar
117,7047
dan
nilai
5.1
Kesimpulan
terhadap
konservatisme
akuntansi. Dalam penelitian ini hanya variabel operating cash flow yang
berpengaruh secara positif terhadap konservatisme akuntansi.
5.2
Keterbatasan
Penelitian
ini
memiliki
beberapa
keterbatasan
yang
diharapkan
dapat
hanya
menggunakan
lima
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, Anwer S., Billings B.K., Morton R.M., Stanford Haris M. 2002.
The role of Accounting Conservatism Mitigating BondholderShareholder Conflicts Over Dividend Policy and Reducing Debt Cost.
The Accounting Review,Vol.7, No.4,Hal.
867-891.
Ahmed, Anwer S., Scott Duellman. 2007. Accounting Conservatism and
Board of Director Characteristics: An Empirical Analysis. Journal
of Accounting and Economics, Vol. 43, Hal. 411-437.
Alfiana, Yeni., 2006. Creative Accounting: Ditinjau dari Teori
Akuntansi Positif dan Teori Keagenan. Mandiri, Vol. 9, Hal. 45-54.
Almilia, Luciana Spica. 2005.Pangujian Size Hypothesis dan Debt/Equity
Hypothesis yang Mempengaruhi Tingkat Konservatisma Laporan
Keuangan dengan Teknik Multinominal Logit.Journal Bisnis dan
Akuntansi Vol.7, Hal. 1-23.
Angraini, Fivi., Ira Trisnawati. 2008. Pengaruh Earning
Management terhadap Konservatisme Akuntansi.Jurnal Bisnis dan
Akuntansi Vol.10, No.1, Hal. 23-36.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder., Mark S. Beasly., Amir Abadi Jusuf.
2011. Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi
Indonesia).Salemba Empat. Jakarta.
Astria, Tia. 2011. Analisis Pengaruh Audit Tenure, Struktur Coorporate
Governance, dan Reputasi KAP terhadap Integritas Laporan
Keuangan. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Bahaudin, Ahmad Arif.,Provita Wijayanti. 2011.Mekanisme Coorporate
Governance terhadap Konservatisme Akuntansi di Indonesia.
Dinamika Sosial Ekonomi Vol. 7, No. 1, Hal. 86-101
Dechow, Patricia M., Weili Ge. 2006.The Persistence of Earning Cash Flows
and The Role of Special Items: Implication of Accrual Anomaly.
Review Accounting Study, Vol.11, Hal.253-296.
Deviyanti, Dyahayu Artika. 2012.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penerapan Konservatisme dalam Akuntansi: Studi pada Perusahaan
yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia.Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam., dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang
Ghozali, Imam.2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
SPSS. BP Universitas Diponegoro. Semarang
Givoly, Dan., Carla Hyan. 2000.The Changing Time Series Properties of
Earning, Cash Flows and Accruals: Has Financial Reporting
Becomes more Conservative?.Journal of Accounting and Economics,
Vol. 29, Hal. 287-320.
Guay, Wayne R. 2008. Conservative of Financial Reporting, Debt
Covenants, and the Agency Cost of Debt. Journal of Accounting and
Economics Vol. 45, Hal. 175-180.
Haniati, Sri., Fitriany. 2010. Pengaruh Konservatisme terhadap Asimetri
Informasi dengan Menggunakan Beberapa Model Pengukuran
Konservatisme. Simposium Nasional Akuntansi XIII. Purwokerto.
Hellman, Niclas. 2008. Accounting Conservatism under IFRS.
Accounting In Europe, Vol. 5, No. 2, Hal. 71-100.
Hendriksen, Eldon S., Michael F. Van Breda. 1992.Teori Akunting
Ed. 5. Interaksara. Jakarta.
Hongren, Charles T., Gary L. Sudem., Jhon A. Eliot., 2000.
Pengantar Akuntansi Ed. 2.Erlangga. Jakarta