Tugas TPL
Tugas TPL
Disusun Oleh:
Dwinta Rara D.S 03031181320078
Altri Dahliana
03031281320004
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Ion Exchange
Pertukaran ion melibatkan butiran-butiran resin dengan permukaan yang
bermuatan positif (kation) atau negatif (anion). Biasanya resin-resin tersebut
memiliki pori-pori kecil untuk menambah luas permukaan kontak. Sebagai
contoh gambaran, salah satu jenis resin ion exchange adalah berupa molekul
ikatan hidrokarbon kompleks yang sangat panjang dengan ujung rantai
mengikat ion H+ untuk resin kation, dan OH untuk resin anion. Pada proses
ekstraksi protein, resin ion exchange dikemas ke dalam sebuah wadah kolom,
dan diisi dengan larutan penyetimbang (equilibration buffer). Larutan
penyetimbang ini mengisi sela-sela kosong antara butiran resin serta
menyelimuti permukaan pori tiap-tiap butirannya.
Kekuatan ion dan pH larutan penyetimbang dijaga pada angka khusus,
sehingga pada saat sampel campuran dimasukan ke dalam kolom resin, hanya
ion-ion molekul protein sasaran yang terikat oleh molekul resin. Pengontrolan
nilai pH ini sangat penting karena molekul-molekul protein tersusun atas ionion asam amino yang kekuatan muatannya sangat bergantung terhadap pH
lingkungannya.
Contoh
penggunaan ion
exchange lain
yaitu
pada
di air
Hidrogen. Sedangkan resin Anion akan menukar semua ion negatif di air
(Klorida, Sulfat, Nitrat) dengan ion OH. Ion Hidrogen (H) bertemu dengan
ion OH akan menghasilkan air murni (H2O).
1.2. Pengertian Softening Air
Proses softening air adalah proses menghilangkan zat-zat kimia pengeras
air yakni ion kalsium dan magnesium. Sedangkan proses demineralisasi
adalah proses menghilangkan seluruh kandungan ion-ion mineral yang
terlarut di dalam air. Jika R adalah senyawa resin, maka reaksi pertukaran ion
kalsium yang terjadi pada proses softening air adalah sebagai berikut:
2
RNa
Ca++
R2Ca
Na+
Pada proses softening air, pertukaran ion terjadi pada saat air dengan
kandungan ion kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+) melewati gugusan resin
kation. Pada awalnya molekul resin mengikat lemah ion sodium (Na +), dan
karena ion molekul resin memiliki gaya tarik-menarik yang lebih kuat dengan
ion kalsium dan magnesium, maka terjadilah proses pertukaran ion. Molekul
resin melepas ion sodium ke dalam air, diikuti dengan pengikatan ion kalsium
dan magnesium ke molekul resin.
Untuk melakukan regenerasi, pada proses softening air dibutuhkan larutan
garam NaCl pekat yang dialirkan melewati resin. Larutan NaCl ini biasanya
1000
kali
lebih
pekat
dari
larutan
NaCl
biasa.
menukarnya.
regenerasi.
Untuk
resin
Pada
asam sulfat atau asam klorida, dan resin Anion menggunakan sodium
hidroksida. Setelah regenerasi maka proses penukaran ion siap dilakukan
kembali. Jangka waktu antara pasca regenerasi sampai proses
regenerasi kembali disebut sebagai jam operasi. Sebuah sistem Ion
Exhanger yang memiliki jam operasi selama 24 jam misalnya, dapat
beroperasi penuh selama 24 jam sebelum akhirnya mengalami
akan
total ion/ kadar garam- dari air baku. Jika sebuah sistem Ion
Exchange mampu beroperasi selama 24 jam untuk TDS 150 ppm,
maka apabila TDS naik menjadi 300 ppm jam operasi akan turun
menjadi sekitar 12 jam.
Salah satu efek negatif dari Ion Exchange adalah
proses
akan
menimbulkan
faktanya,
masih
banyak
yang
langsung
membuang
BAB II
DESKRIPSI
2.1.
Proses Softening (Pelunakan)
Untuk keperluan proses pelunakan, umumnya menggunakan pertukaran kation
yaitu ion Natrium (Na+ ) yang bahan penukar ionnya dikenal orang dengan
nama Sodium Zeolite atau Resin. Zeolite atau Resin adalah suatu senyawa
radikal dari bahan penukar ion yang masing-masing disingkat dengan huruf Z
dan R sehingga sebutan lengkap dari bahan penukar ion tersebut dapat ditulis
Na2Z (sodium zeolite) dan Na2R (sodium Resin). Sodium Zeolite merupakan
bahan penukar ion yang pertama kali digunakan ditemukan sebagai bahan
mineral
yang
merupakan
senyawa
komplek
dengan
rumus
kimia
menggantikan ion sodium yang ada didalam Resin, dan bila keaktifannya
sudah menurun maka harus segera diregenerasi dengan mereaksikannya
dengan larutan garam dapur (NaCl), yang umumnya konsentrasinya dibuat 10
% dalam larutan. Setelah regenerasi perlu dilakukan pembilasan dengan air
lunak agar supaya sisa larutan garam dan endapan yang tertinggal didalam
tumpukan
Resin
dapat
dibuang
keluar.
Untuk
mempercepat
dan
terdiri dari:
satu unit tangki (simplex)
dua unit tangki (duplex)
banyak unit tangki (multiplex)
BAB III
APLIKASI
3.1. Cara kerja dan aplikasi ion exchanger
Pada dasarnya cara kerja kolom ion exchange adalah penukaran ion
muatan listrik yang dibawa oleh fluida dengan muatan ion pada resin yang
tersedian didalam tabung ion exchanger. Secara umum fungsi kolom ion
exchange digunakan sebagai media purifikasi dan filtrasi muatan ion mineral
pada fluida yang tidak dikehendaki seperti Calcium dan Magnesium dan
menukarnya dengan Potasium dan Hydrogen, sehingga fluida yang keluar dari
kolom tersebut memenuhi kriteria yang kita kehendaki. Aplikasi ion exchange
sebagai water softening merupakan fungsi umum dan digunakan sangat luas di
industri yang memerlukan soft water untuk proses dan bahan baku boiler. Ion
exchange sebagai water softening ini bertujuan untuk mengurangi konsentrasi
kesadahan pada air misalnya Ca dan Mg.
Air baku yang mengandung kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) harus
diturunkan konsenrasinya dengan cara menggantinya dengan muatan ion
sodium yang terdapat pada resin. Softwater digunakan untuk boiler feed water
guna mencegah terjadinya endapan (scaling) pada saluran air baik pada sistem
boiler maupun pada sistem pendingin.
3.2. Sifat Media Penukar Ion
Media penukar ion pada proses pengolahan air harus memiliki sifat-sifat
sebagai berikut :
1. Memiliki ion dalam media penukar ion itu sendiri.
2. Tidak larut dalam air.
3. Memiliki luas permukaan yang cukup pada struktur pori-porinya bagi ion
untuk lewat baik di dalam maupun di luar media.
4. Memiliki kapasitas penukar ion dan dapat diregenerasi dengan bahan
kimia yang sesuai.
5. Bersifat tahan lama dan stabil secara kimia.
6. Tidak beracun dan dalam penggunaannya tidak mewarnai air.
3.3. Proses Regenerasi Pada Unit Water Softener
Proses regenerasi resin biasanya memakan waktu mendekati satu jam
sehingga tangki 2 unit (duplex) sering dipakai supaya pada saat salah satu
tangki diregenerasi maka proses pelunakan air dapat terus berjalan karena
tangki yang lain dapat terus beroperasi. Triplex atau unit multiplex dipakai
apabila adanya kebutuhan untuk peningkatan kapasitas sehingga dapat
menjamin kuantitas tersedianya air yang tidak sadah secara kontinu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2009.
Pengolahan
air
dengan
ion
exchange.
(Online)
https://politeknikcitrawidya
edukasi.wordpress.com/2009/01/09/pengolahan-air-dengan-ion-exchange-diindustri/ (Diakses pada tanggal 5 September 2016)
Anonim.
2010.
Pengertian
Ion
exchanger.
(Online)
http://artikel-