OLEH :
MERLYN WARBUNG
( 01110001)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NAROTAMA
2012
Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever Indonesia menjalankan
program Corporate Social Responsibility (CSR) yang luas. Keempat pilar program kami adalah
Lingkungan, Nutrisi, Higiene dan Pertanian Berkelanjutan. Program CSR termasuk antara lain
kampanye Cuci Tangan dnegan Sabun (Lifebuoy), program Edukasi kesehatan Gigi dan Mulut
(Pepsodent), program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango) serta program Memerangi Kelaparan
untuk membantu anak Indonesia yang kekurangan gizi (Blue Band).
Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan bagi orang lain
Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil setiap hari yang dapat
membuat perbedaan besar bagi dunia
Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan tujuan membesarkan
perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi dampak lingkungan
Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan kualitas kehidupan
orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar. Semakin bertumbuhnya bisnis kami, meningkat
pula tanggung jawab kami. Kami mengenali tantangan global seperti perubahan iklim yang menjadi
kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih luas dari tindakan kami selalu
menyatu dalam nilai-nilai kami dan merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri kami.
Tujuan corporate kami adalah bahwa kesuksesan memerlukan standar tertinggi dari perilaku
corporate terhadap setiap orang yang bekerja dengan kami, komunitas yang kami sentuh dan
lingkungan yang terdampak dari pekerjaan kami. Misi korporasi Unilever adalah untuk
meningkatkan vitalitas hidup.
1.3. Sejarah
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai
Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di
Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada
tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22
Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No.
3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980,
nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris
Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever
Indonesia Tbk. Akta ini
1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal
15 Mei 1998 Tambahan No. 39.
Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981. Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada
tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi
nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini dibuat di
hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli
2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
keputusan No. C-17533 HT.01.04-TH.2003.
Perusahaan bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan
makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk
kosmetik. Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni,
2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H.
tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa
penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan (dahulu
Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04-TH.2000.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1933. Pada tanggal 22 November
2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Anugrah Indah Pelangi, untuk mendirikan
perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di bidang pembuatan,
pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe dan saus-saus lain dengan merk dagang
Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem Resources
Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever yang bergerak di bidang
distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan menggunakan merk dagang Domestos Nomos.
Pada tanggal 7 November 2003, Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham
dengan Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources Berhad
sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003, perusahaan
menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk mengakuisisi saham PT Knorr
Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada
tanggal penandatanganan perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas
Holdings Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan digabung
dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metoda yang sama dengan
metoda pengelompokan saham (pooling of interest). Perusahaan merupakan perusahaan yang
menerima penggabungan dan setelah penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum
yang terpisah. Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal
(BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah menandatangani perjanjian
bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan
pengambilalihan industri minuman sari buah melalui pengalihan merek Buavita dan Gogo dari
Ultra ke Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan transaksi
pada bulan Januari 2008.
Kronologi
1920-30
1933
1936
1941
1942-46
1965-66
1967
1981
1982
1988
1990
1992
1995
1996-98
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2008
2010
2011
belaka.
Kami membuat kehidupan berkelanjutan sebagai kendaraan dari semua yang kami lakukan.
Unilever Sustainable Living Plan adalah cetak biru untuk pertumbuhan sustainably bisnis. Di tahun
2010 kami meluncurkan Unilever Sustainable Living Plan yang menguraikan tujuan kami untuk
mengembangkan bisnis sekaligus mengurangi dampak kerusakan lingkungan serta meningkatkan
kontribusi positif kepada masyarakat. Rencana tersebut ditetapkan untuk bisa dicapai pada tahun 2020
dan di bulan April 2010 kami menerbitkan hal ini, laporan pertama mengenai sasaran rencana kami.
ada lebih dari 2 miliar orang tidak memiliki akses ke air minum. Bahkan hampir 800 juta orang
bahkan tidak bisa mendapatkan suplai air bersih Banyak brand Unilever menawarkan keuntungan
tentang kebersihan tapi tidak untuk produk selain sabun toilet Produk pasta gigi kami juga berperan
penting untuk membantu pengeroposan gigi yang merupakan penyakit utama dunia yang juga
berpengaruh terhadap kesehatan bagian tubuh lain. Cara paling mudah adalah dengan menggosok gigi
dua kali sehari yang akan membawa perubahan berarti terhadap kesehatan gigi. Pureit sebagai
pemurni air rumahan tanpa membutuhkan listrik yang memberikan air aman untuk dikonsumsi,
seaman air yang direbus. Jika dihitung, harganya pun lebih rendah dari pada harus merebus air. Untuk
membuat dampak jangka panjang pada kesehatan kami perlu mengajak orang untuk merubah
kebiasaan mereka sehari-hari, seperti menyuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah dari
toilet. Kami memanfaatkan pemahaman kami tentang kosumer untuk melihat pemicu yang dapat
merubah kebiasaan mereka. Untuk kesehatan mulut dan mencuci tangan, kami berfokus pada anak
anak agar kebiasaan ini terbawa sampai dewasa.
Pada tahun 2020, kami akan membantu lebih dari semiliar orang untuk meningkatkan
kebiasaan sehat mereka dan kami akan membawa air siap minum ke 500 juta orang. Ini akan
membantu pengurangan angka penyakit yang mengancam keselamatan jiwa seperti penyakit diare. Di
akhir 2011, kami telah menjangkau lebih dari 135 juta orang terdiri dari 48 juta melalui Lifebuoy, 44
juta melalui merek pasta gigi, 8,5 juta melalui program self-esteem Dove dan 35 juta orang lewat air
aman untuk dikonsumsi dari Pureit.
MENINGKATKAN GIZI
Disebabkan perubahan gaya hidup, timbul kekhawatiran berkepanjangan tentang efek pola
makan pada kesehatan masyarakat. Makanan tinggi kalori lebih banyak tersedia dan dengan harga
terjangkau. Hasilnya adalah angka obesitas lebih tinggi yang disebabkan oleh orang-orang yang
mengkonsumsi kalori lebih banyak daripada yang mereka keluarkan. Pola makan sehat membutuhan
keseimbangan yang tepat antara lemak (menghindari kelebihan lemak jenuh), garam tidak terlalu
banyak dan lebih banyak buah dan sayuran. Jika tidak, risiko penyakit jantung dan penyakit kronis
lainnya akan meningkat.
Pada saat yang sama, jutaan orang di seluruh dunia tetap mengalami kelaparan atau
kurangnya nutrisi penting dalam makanan mereka. Negara-negara berkembang secara khusus
menghadapi dua permasalahan yaitu kelebihan dan kekurangan gizi. Unilever memiliki peran penting
dalam memberikan solusi untuk masalah ini. Ini adalah kesempatan bagi kita tidak hanya bertujuan
membuat perubahan kesehatan dan kesejahteraan bagi orang-orang, tetapi juga untuk mencapai tujuan
pertumbuhan kami.
Kami akan terus bekerja untuk meningkatkan rasa dan kualitas gizi dari semua produk kami.
Pada tahun 2020, kami akan meningkatkan proposi menjadi dua kali lipat dari jumlah portofolio kami
yang memenuhi standar gizi tertinggi, berdasarkan pedoman pola makan yang diakui secara global.
Ini akan membantu ratusan jutaan orang untuk memiliki pola makan sehat. Di 2011, 25% dari
portofolio produk kami sesuai telah kriteria, naik dari 22% di 2010.
PENGGUNAAN AIR
Air adalah kebutuhan dasar manusia. PBB memperkirakan bahwa setiap orang membutuhkan
20-50 liter per hari untuk minum dan pekerjaan harian seperti memasak dan mencuci. Di Amerika
Utara, rata-rata penggunaan air adalah 550 liter, sementara di negara-negara miskin orang hanya
mengunakan 10 liter per hari. Di seluruh dunia, sekitar 70% dari konsumsi total air digunakan untuk
pertanian.
Permasalahan kekurangan air semakin umum dan sudah merambah ke banyak bagian dunia
lain seperti Cina, India dan Amerika Serikat. Masalah ini disebabkan dari pertumbuhan penduduk,
peningkatan pendapatan dan perubahan iklim. Jumlah air tersedia per kepala penduduk menjadi
setengahnya dalam 30 tahun terakhir dan diperkirakan akan berkurang separuhnya lagi di sepuluh
tahun berikutnya. Diperkirakan bahwa dunia akan menghadapi kekurangan air global sebesar 40%
antara permintaan dan persediaan pada 2030.
Produk kami bergantung pada air pada semua tahap siklus hidupnya. Program Pertanian
Berkelanjutan kami harus dapat mengurangi jumlah air yang digunakan di seluruh rantai nilai kami.
Sustainable Agriculture Programme membantu petani mengurangi penggunaan air. Kami mengurangi
air yang digunakan dalam proses manufaktur kami. Dan kita dapat membuat perbedaan besar dengan
menciptakan produk yang memerlukan sedikit air di rumah.
Kami membuat beberapa kemajuan. Produk kondisioner untuk pakaian 'Comfort One Rinse'
mengurangi penggunaan air yang membilas pakaian dari tiga ember menjadi satu saja. Kami juga
telah belajar lebih banyak tentang kebiasaan mandi yang akan membantu kita mengembangkan solusi
produk baru. Tapi transformasi perubahan hanya akan datang ketika harga air tidak dianggap murah
dan ada insentif keuangan untuk mendorong perilaku yang baru.
Dasar penghitungan air kami dilakukan di tujuh negara yang diangaap mengalami kelangkaan
air yang menjadi tempat tinggal sekitar setengah populasi dunia. Analisa kami menunjukkan bahwa
sekitar 38% dari jejak air kita berasal dari proses laundry, kontribusi signifikan dihasilkan dari
mencuci pakaian memakai tangan di negara berkembang. Lebih lanjut, 44% dari jejak air kami
berasal dari mandi dan mencuci rambut dengan produk kami.
Mengingat kompleksitas dalam penghitungan dampak dari portofolio produk kami, kami
berinvestasi dalam proses otomatis yang memungkinkan penghitungan kemajuan secara teratur.
Sampel data sementara 2010 menunjukkan bahwa jejak air kita tetap besar dan belum berubah
signifikan. Sampai tahun 2020 kami ingin mengurangi konsumsi air setengahnya ketika konsumen
menggunakan produk kami.
Tantangannya adalah untuk terus menciptakan kemasan yang menarik namun efektif secara signifikan
mengurangi dampak lingkungan.
Pendekatan kami adalah untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang.
Kami mengurangi berat kemasan kami dengan menggunakan bahan-bahan yang lebih kuat, ringan.
Kami juga membuat kemasan kami dapat didaur ulang dan membuat diri kami menggunakan produk
berbahan daur ulang lebih banyak. Tapi menangani limbah hasil dari penggunaan produk dalam
kemasan menimbulkan tantangan yang berbeda. Kondisi infrastruktur untuk pengelolaan limbah
sangat bervariasi antar negara. Untuk memenuhi target, jumlah daur ulang harga di beberapa pasar
harus harus ditingkatkan dua atau bahkan tiga kalinya. Kami menghadapi tantangan dalam menjalin
kemitraan dengan pemerintah daerah, LSM, pengecer dan pihak lain untuk membantu pengembangan
program daur ulang yang efektif limbah yang dihasilkan dari konsumsi.
Analisa kami menemukan bahwa kemasan makanan yang kami hasilkan adalah salah satu
kontributor terbesar untuk jejak limbah. Untuk mencapai tujuan, kami perlu mengurangi limbah di
semua kategori produk dengan mengurangi berat kemasan dan dengan membantu peningkatan daur
ulang. Produksi dalam kemasan kantong teh secara signifikan mengurangi sisa produksi. Mengingat
kompleksitas dari penghitungan dampak portofolio produk kami, kami berinvestasi dalam proses
otomatis untuk memungkinkan kita mengukur kemajuan secara teratur.
Sebuah sampel data sementara tahun 2010 menunjukkan bahwa jejak sampah kita secara luas
masih belum berubah. Mengurangi setengah jumlah limbah hasil dari pembuangan proses pembuatan
produk kami sampai dengan 2020
memberanikan untuk melangkah jauh menuju sustainability dari rantai pasokan (supply chain). Dalam
mengukur perkembangan dari sumber sustainable, kami bergantung pada reliabilitas, keakuratan dari
sertifikasi yang kami gunakan.
Pada tahun 2020 kami akan membeli 100% bahan baku dari pertanian yang sustainable: 10%
di 2012; 30% di 2012; 50% di 2015; 100% di 2020. Kinerja kami Kami terus melanjutkan untuk
membuat perkembangan yang baik. Dalam 2010, 14% dari seluruh bahan baku kami bersumber dari
pertanian sustainable. Angka ini bertambah menjadi 24% di 2011. Kami akan memfokuskan dulu
pada 10 sumber bahan baku pertanian terbaik yang kami miliki atau sebesar dua pertiga dari volume
kami. Bahan baku tersebut adalah; minyak kelapa sawit; kertas dan papan; kedelai; gula; teh; buah
dan sayuran; minyak bunga matahari; minyak lobak ; produk susu; dan kakao. Bahan yang paling
banyak dibutuhkan adalah minyak kelapa sawit dan kertas dan papan yang berasal dari sumber yang
sustainable.