Anda di halaman 1dari 15

Politeknik Negeri Semarang

Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

PERCOBAAN 1
PENGUAT TAK MEMBALIK
(NON INVERTING AMPLIER)
Guru Pembimbing
ARIF NURSYAHID, Drs, M.T.

Disusun Oleh:
Nama : Bahrul Ilham
NIM

: 3.33.15.0.04

Tahun Ajaran 2016/2017

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

Daftar Isi
Daftar Isi ................................................................................................... 2
Tujuan ....................................................................................................... 3
Dasar Teori ............................................................................................... 3
Alat dan Bahan......................................................................................... 5
Gambar Rangkaian dan Langkah Percobaan ........................................ 6
Hasil Percobaan ....................................................................................... 7
Analisa Data,Perhitungan, dan Pembahasan ...................................... 11
Jawaban Pertanyaan dan Tugas........................................................... 13
Kesimpulan ............................................................................................ 14

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

1. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum, menyusun rankaian, memeriksa rangkaian dan
menganalisa data diharapkan mahasiswa dapat :
a. Menggunakan IC operasional amplifier, sebagai penguat tak membalik dengan
perolehan (gain) tinggi.
b. Menghitung nilai komponen yang diperlukan untuk rangkaian penguat tak
membalik
c. Memperhitungkan dan mengukur penguatan, dan frekuensi cross over pada
kurva respon frekuensi.
d. Merancang rangkaian operasional amplifier sesuai dengan kebutuhan.

2. Dasar Teori
Prinsip Dasar Penguat Operasional

Penguat operasional yang ideal memiliki sifat-sifat :

Open loop Voltage gain

: AV

= ~

Input Impedance

: ZIN

= ~

Output Impedence

: ZOUT = 0

Input offset Voltage

: VIN

Input bias current

: IB

Input offset current

: IIN

= 0
IB1 IB2
0
2

= IB1 - IB2 = 0

Rangkaian Inverting (Membalik)

Inverting untuk konfigurasi dimana masukan positip menghasikan keluaran negatip atau
masukan negatip menghasilkan keluaran positip. Rangkaian dari penguat operasional
inverting ditunjukkan dengan gambar berikut ini:
Rf

+ Vcc
R1

Vin

Vout

- Vcc

Gambar 1.1 Rangkaian Penguat Membalik (Inverting)

Bila suatu tegangan DC (+VIN )dipasang pada masukan (-) lewat tahanan R1, maka arus I
akan mengalir seperti terlihat pada gambar 12. Arus dikendalikan oleh Op-Amp sedemikian
3

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

rupa sehingga tegangan jatuh pada R1 = VIN hal ini di mungkinkan karena disini digunakan
teori pengendalian dengan feed-back negatip (Tahanan Rf sebagai elemen feed-back
negatip). Bila tegangan pada input dan + kecil maka Op -Amp akan mengoreksi
sedemikian rupa sehingga selisih VIN - dengan VIN + sama dengan nol. Dengan demikian
berlaku persamaan:

VIN = I.R1

Oleh karena arus I besarnya sama, maka

VOUT

VOUT = -I.Rf.

Rf
VIN
R1

Gain Op-Amp dengan konfigurasi inverting adalah :

VOUT Rf

VIN
R1

tanda negatip disini menyatakan berbalik polaritas atau antara masukan dan keluaran
berbalik fasa 180, bila ditinjau dengan sinyal sinusoida.
Rangkaian Non Inverting (Tidak Membalik)

Non-Inverting untuk konfigurasi dimana masukan positip menghasilkan keluaran positip.


Atau masukan negatif menghasilkan keluaran negatif. Seperti halnya pada rangkaian
inverting, disinipun akan ditunjukan rumus gain dari rangkaian ini.

Rf

+ Vcc
R1

Vout

Vin
-

- Vcc

Gambar 1.2. Rangkaian Non-Inverting

Tegangan positip VIN dihubungkan ke terminal masukan (+) Op-Amp, seperti halnya pada
rangkaian inverting beda tegangan pada masukan (-) dan (+) adalah sama dengan 0(nol),
sehingga tegangan masukan sama dengan tegangan jatuh pada R1 dan tegangan keluaran
akan sama dengan tegangan pada R1 ditambah dengan tegangan pada Rf. Untuk itu
berlaku rumus hubungan antara masukan dan keluaran sebagai berikut:
VIN

= I.R1
4

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

VOUT = I(R1 +Rf)

VOUT

R1 Rf
VIN
R1
VOUT R1 Rf
Rf

1
VIN
R1
R1

Gain Op-Amp

Rangkaian Voltage Folower

+ V cc

Vout

V in
-

- V cc

Gambar 1.3. Op-Amp sebagai Voltage Folower


Untuk dapat menganalisa dengan mudah kita berikan harga ekstrim pada rangkaian
gambar 1, yaitu dengan mamasang Rf = 0 dan Ri = ~. Pada kondisi ini (lihat gambar 3) Ri
seolah terputus dan Rf hubung singkat, sehingga didapatkan persamaan:

VOUT
Rf
0
1
1 1
VIN
Ri
~

Jadi penguatan tegangan (gain) dari rangkaian ini = 1 dan polaritasnya tidak terbalik antara
masukan dan keluaran. Rangkaian ini sering juga disebut dengan rangkaian penyangga
(buffer)

3. Alat dan Bahan yang Digunakan


a. IC MC 3403
b. Resistor 1K (1), 100K (2), 22K (3).
c. Kapasitor 0,001F
d. CRO
e. Generator Fungsi 10 Hz s/d 1 MHz
f. Multimeter Analog & Digital
g. Catu Daya 15 Volt
5

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

4. Langkah Percobaan
1. Siapkan catu daya ( Power Supply).
2. Pastikan catu daya pada kondisi OFF dan pengatur tegangan pada posisi
minimum.
3. Hubungkan catu daya dengan tegangan jala-jala.
4. Buat rangkaian seperti berikut:

C1 0,001uF

R2

22K

IC 3403
+15 Volt
(2)

(4)
(1)

R3 1K

(3)

Vin

Vout

(11)
- -15 Volt

R1 22K

R4 22K

Gambar 1 4. Rangkaian untuk percobaan 1 (Rangkaian Non-Inverting)

5. Berikan sinyal kecil ke input (kira-kira 100mVp-p). Catatlah gain dari penguat.
6. Hubungkan keluaran penguat dengan masukan horizontal osiloskop, untuk
melihat bentuk lisayuous. Gantilah R1 dan R2 dengan resistor sebesar 100K.
Catatlah apa yang terjadi.
7. Dengan mengganti nilai C1, buatlah agar penguat mempunyai frekuensi cross
over pada frekuensi tinggi sbesar 12 KHz. Catat besarnya kapasitor tersebut.
8. Ubahlah rangkaian menjadi penguat pengikut yang membalikkan sinyal.
Tentukan pergeseran fasa antar masukan dan keluaran. Ukur gain penguat.

5. Tugas dan Pertanyaan

A. Tugas
1. Rancanglah dau sistem penguat yang , keduanya memiliki dua masukan
yang sama tetapi keluarannya berbeda fasa 180, dan kedua keluarannya
mempunyai amplitudo yang sama. Kedua penguat tersebut memiliki titik roll
off pada 3 KHz. Hitunglah gain dalam dB dari kedua penguat tersebut.
6

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

B. Pertanyaaan
1. Jika anda menggunakan IC linier opamp sebagai penguat non-inverting, sinyal
masukan diumpankan ke kaki
2. Pada penguat non-inverting, jika resistor umpan balik R2 = 100 Kohm, dan R1 =
1 Kohm, maka pengauatn dari penguat tersebut akan sama dengan ..
3. Jika R1 = R2 = 10 Kohm dan Vin = 1 Volt maka Vout = .
4. Jika R1 = R2 = 100 Kohm dan R3 = R4 = 10 Kohm, dan berapa penguatan total
rangkaian?
5. Jika diumpankan sinyal berupa pulsa positif pada rangkaian dalam percobaan,
maka kerluarannya akan

6. Lembar Kerja
1. Pengamatan I

R1
R2
F
Volt/div CH1
Volt/div CH2
Time/div
V input
V output

= 22 K
= 22 K
= 317 Hz
= 1 Volt
= 50 V
= 1 mS
= 1 Vpp
= 2 Vpp
Gain (dB)

Gain =

+1

= 20 log 2
= 6,02 dB

+1

=2

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

2. Pengamatan II
R1 dan R2 diganti 100 K

R1
R2
F
Volt/div CH1
Volt/div CH2
Time/div
V input
V output
Gain =

= 100 K
= 100 K
= 317 Hz
= 1 Volt
= 50 V
= 1 mS
= 2 Vpp
= 2 Vpp

+1

Gain (dB)

= 20 log 2
= 6,02 dB

+1

=2

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

3. Pengamatan III
R1
R2
F
Volt/div CH1
Volt/div CH2
Time/div
V input
V output

= 100 K
= 100 K
= 317 Hz
= 1 Volt
= 50 V
= 1 mS
= 2 Vpp
= 2 Vpp

C=

=0,13 nF

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

Gambar EWB

Gambar Time base 0,05 ms/div

10

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

Gambar Time Base 0,1 s/div


7. Analisis Data
Sesuai dengan teori bahwa untuk mendapatkan penguatan, menggunakan rumus:
Gain =
Penguat non inverting akan menghasilkan keluaran positif jika masukkannya positif dan
akan menghasilkan keluaran negative jika masukkanya negative. Setelah dilakukan
praktek diperoleh data sebagai berikut.
Dari percobaan Langkah
1
Berdasarakan percobaan, didapat penguatan sebesar 1,8 kali.
Berdasarkan Teori Data dari percobaan
pertama: R1 dan R2
f
Volt/div CH1
Volt/div CH2
Time/div
V input
V output

= 22 K

= 317 Hz
= 1 Volt
= 50 V
= 1 mS
= 1 Vpp
= 2 Vpp

Karena terdapat R3 dn R4 yang merupakan pembagi tegangan maka


input yamg didapat :
Rf

= R2 // Xc
= R2 // ( 1 / ( 2 (3,14) f c))
11

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

= R2 // (1/ (6,28 x 500x 0,001 ))


= R2 // (1 / 6,28 x 5.10-7)
= 22000 // 318471,3376
= (22000 x 318471,3376) / ( 22000 + 318471,3376 )
= 20578
Vm =(R4 / (R3 + R4))x Vin
= (22000/(1000+22000)) x Vin
= (22/23) x Vin
= 0,9565 x Vin
= 0,9565x 1 V
= 956,5 mV
Vout = ((Rf/R2)+1)x Vm
= ((20578/22000)+1)x 956,5 mV
= 1,935 x 956,5 mV
= 1850,82 mV
Gain =
,

=
= 1,93

Hasil pengukuran dan perhitungan terdapat perbandingan :


Perbandingan hasil output dalam pengukuran dengan perhitungan adalah
2 :1850,82
Perbandingan nilai gain pengukuran dengan perhitungan adalah 2 : 1,93
Pada percobaan tersebut osciloscope yang digunakan keadaannya kurang baik
sehingga pada tampilan CH 2(sebagai output) yang seharusnya menampilkan
Volt/Div nya 1 Volt namun terbaca 50 Volt ,sehingga dalam pembacaan harus
diperhatikan
Perbedaan nilai pengukuran dengan perhitungan dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain :
Adanya tahanan dalam pada komponen , alat bantu,dan alat dalam kondisi
kurang baik
Kesalahan dalm pengukuran dan pembacaan
Adanya kesalahan perhitungan
Cross over akan terjadi ketika mengalami penurunan tegangan sebesar -3dB
-3 dB

= 20 log ( Vout / Vin)


12

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

-0,15

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

= log ( Vout / Vin)

10-0,15 = Vout / Vin


0,708

= Vout / Vin

Gain

= 0,708 dB

Sehingga terjadinya Cross over adalah


R1= 100 K
R2= 100 K
Frekuensi (cross over) = 1,2 MHz
Voutput = 516 mVp-p
Gain (terukur)

=
=
= 0,7 dB

8.

Jawaban Pertanyaan dan Tugas


A.

Tugas

B.

Pertanyaan
1. Jika kita menggunakan IC linier opamp sebagai penguat
non-inverting, sinyal masukan kita umpankan ke kaki: kaki 3, 5, 10,
ataupun 12, sesuai dengan rangkaian yang digunakan pada IC.
2. Gain=

+1

+1

= 101 kali
= 40,08 dB
3. VOUT

R1 Rf
VIN
R1
13

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

x1

=2 Volt
4. Vm=(R4 / (R3 + R4))x Vin

Vout

= ( 10/(10+10))xVin

= ((R1/R2)+1)x Vm
= ((100/100)+1)x 0,5
Vin
= 2x 0,5 Vin

= (10/20)x Vin
= 0,5 Vin

V out = Vin

5. Jika diumpankan sinyal keluarannya berupa pulsa positif pada


rangkaian dalam percobaan, karena rangkaian ini merupakan
noninverting ( tidak membalik) jadi hasilnya sama.

9.

Kesimpulan
Kesimpulan dari Praktek Rangkaian Telekomunikasi Percobaan 1 Penguat
Pengikut Tak Membalik adalah sebagai berikut :
Penguat

non

inverting

bersifat

tidak

membalikan/positif.sesuai

dengan

rumus, besarnya pengutan dipengaruhi besarnya Rf dan R1.


Besar penguatan pada masukan yang sama dan resistor yang sama bisa
berbeda jika

frekuensi

input

yang

diberikan

berbeda ( karena

besarnya

frekuensi input secara tidak langsung mempengaruhi besar tegangan input ).Pada
sinyal hasil keluaran ( setelah terjadi penguatan ) ada sedikit perbedaan fasa bisa
dipengaruhi komponen yang digunakan.Pada penguatan yang diperoleh dari input
OP-amp tidak sesuai dengan teori bias dikarenkan :
- Adanya kesalahan dalam pembacaan
osiloskop.
Komponen
digunakan.

yang

- Hambatan dalam pada alat dan


komponen.

14

Politeknik Negeri Semarang


Prodi Teknik Telekomunikasi

Jurusan Teknik Elektro


Praktek Elektronika Telekomunikasi

15

Anda mungkin juga menyukai