Dari ketiga sumber tersebut, dapat kita simpulkan bahwa kita dapat mengikuti
kesuksesan orang lain, dengan cara meniru tingkah laku, pola tindakan,
kebiasaan-kebiasaan, dan cara berpikir orang sukses tersebut. Di samping itu,
kita juga dapat mempengaruhi keputusan orang lain, dengan cara terlebih
dahulu melakukan penyelarasan verbal dan nonverbal dengan orang yang akan
kita pengaruhi tersebut. Sementara, secara tidak sadar, kita sendiri sebenarnya
juga selalu dihujani dengan setimulus-stimulus yang bisa ditangkap oleh indera
kita, yang secara tidak sadar juga akan mempengaruhi diri kita. Dalam blog-nya,
Waidi juga menambahkan bahwa aktifitas otak pada dasarnya adalah aktifitas
mencatat, merekam dan mengolah seluruh informasi yang diterima dari
lingkungannya melalui panca indra. Kehebatan otak adalah merekam apa saja
yang kita dengar, lihat, dan rasakan baik secara sadar atu pun tidak sadar. Otak
sadar Anda (maaf) saat ini sedang konsentrasi membaca artikel ini, tetapi tanpa
disadari otak Anda (dalam waktu bersamaan) juga mencatat segala peristiwa di
sekitar Anda (mungkin deru mobil bila Anda membaca di jalan, mungkin udara
dingin bila Anda membaca di ruang ber-AC). Dengan demikian, tak terhingga
jumlahnya berapa milyar informasi yang tercatat dan terekam sejak masih orok
hingga saat ini di dalam pikiran Anda. Semua rekaman peristiwa itu (baik positif
maupun negatif -- andi) tersimpan di otak bawah sadar (unconsiuous mind).
Sekarang mari kita lihat apa yang terjadi di sekitar kita saat ini. Betapa tak
terhingganya jumlah informasi negatif yang kita dengar, lihat, dan rasakan
setiap saat, setiap hari. Berita kekerasan di TV, infotainment, tayangan
pornografi, gaya hidup berlebihan, dll. Para remaja wanita berpakaian mengikuti
cara orang 'bebas' berpakaian (pakaian adik). Kita melakukan riba sebagaimana
Yahudi melakukan riba (promosi bank syariah nih...). Kita berpikir mengikuti
bagaimana orang sekuler berpikir dan berpandangan. Dan yang juga patut
diwaspadai, anak-anak ABG sangat fasih menirukan gaya dan penampilan
'idolanya' masing-masing. Hampir semuanya hafal lagu-lagu para penyanyi
dalam dan luar negeri, tak pandang bulu, penyanyi yang ditirukannya itu
berakhlak baik atau buruk.
Menurut saya, dalam kehidupan dan perilaku kita sehari-hari, termasuk juga
perilaku remaja saat ini, mekanisme NLP juga berlangsung di situ. Proses
peniruan perilaku, duplikasi budaya, pendendangan lagu dari penyanyi idola, di
dalamnya juga akan terjadi proses-proses penyelarasan jiwa, transfer ideologi
(mungkin terlalu ekstrim ya ?), induksi akhlak, antara sang idola dengan sang
peniru. Padahal tidak semua kebudayaaan itu baik. Tidak semua artis dan idola
itu berakhlak baik. Ada artis yang tersangkut masalah narkoba, kejahatan
seksual, perilaku liberal, seks bebas, dan lain-lain. Apa jadinya anak-anak kita,
setiap hari dia mendendangkan lagu dengan penuh penjiwaan, membayangkan
dirinya sedang bertingkah laku seperti penyanyi aslinya. Apa jadinya kita, setiap
hari meniru-niru budaya asing yang tidak jelas halal-haramnya. Sungguh benar
apa yang disabdakan Rasulullah : "Barang siapa menyerupai suatu kaum, maka
ia termasuk golongan darinya." (HR Abu Dawud).
Saya sering merasakan sendiri, ketika suatu pagi kita menghafalkan atau
sekedar mendendangkan sebuah lagu, maka setiap saat selama hari itu, di
telinga kita akan terngiang-ngiang lagu itu. Begitu ada kesempatan bernyanyi,
entah saat santai, jalan kaki menuju toilet, asyik browsing,ostosmastis yang
keluar adalah lagu yang pagi tadi kita lagukan. Begitu besarnya pengaruh lagu
itu di otak kita.
Sekarang mari kita renungkan, siapakah manusia paling sukses di dunia dan
akhirat di kalangan umat manusia, dari zaman dahulu hingga akhir zaman ?
Hampir semua Muslim akan menjawab, dialah Rasulullah, Muhammad SAW.
Dialah teladan yang paling sempurna bagi kita. Dengan mengikuti sunahsunahnya, berarti kita sedang melakukan Neuro Linguistic Programming, menuju
manusia yang sukses.
Bayangkan, kita shalat, mengikuti cara Nabi melakukan shalat. Kita bekerja,
mengikuti cara Nabi bekerja. Kita tidur, mengikuti cara Nabi tidur. Kita makan,
mengikuti cara Nabi makan. Kita berpakaian, mengikuti cara Nabi berpakaian.
Kita bergaul, mengikuti cara Nabi bergaul. Kita berakhlak, mengikuti cara Nabi
berakhlak. Kita berperilaku, mengikuti cara Nabi berperilaku. Kita berpikir,
mengikuti cara Nabi berpikir... Subhanallah, andaikan kita mengikuti segala yang
dicontohkan Nabi, maka Insya Allah kita juga akan mendapatkan kesuksesan
dunia dan akhirat seperti Nabi.
Wallahu a'lam