Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Sejarah perkembangan ilmu dari masa ke masa memiliki perkembangan yang
berbeda-beda. Namun dalam perkembangannya memilikii keterkaitan antara satu dengan
yang lainnya dan saling melegkapi. Filsafat modern merupakan pembagian dalam sejarah
filsafat barat yang terjadi tanda berakhirnya era skolatisisme. Tidak mudah untuk membuat
suatu batas yang tegas antara priode renaissance dan priode modern. Sebagian orang
menganggap bahwa priode modern hanyalah perluasan periode renaissance. Renaissance
sendiri berarti kelahiran kembali, yang mengacu pada gerakan keagamaan dan
kemasyarakatan yang bermula di Italia (pertengahan abad ke-14).
Zaman modern sangat dinanti-nantikan oleh banyak pemikir manakala mereka
mengingat zaman kuno ketika peradaban begitu bebas, pemikiran tidak dikekang oleh
tekanan-tekanan di luar dirinya. Kondisi semacam itulah yang hendak dihidupkan kembali
pada zaman modern. Kebebasan berpikir sebagai priode yang dilawankan dengan priode abad
pertengahan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Filsafat Pada Zaman Modern.
Pada zaman modern filsafat dari berbagai aliran muncul. Pada dasarnya corak
keseluruhan filsafat modern itu mengambil warna pemikiran filsafat sufisme Yunani, sedikit
pengecualian pada Kant. Paham-paham yang muncul dalam garis besarnya adalah
rasionalisme, idealisme, dan empirisme.1
a. Rasionalisme
Mengajarkan bahwa akal itulah alat terpenting dalam memperoleh dan menguji
pengetahuan.
Tokoh-tokoh penting pendukung rasionalisme, diantaranya adalah
1. Descartes
2. Spinoza
3. Leibniz
b. Idealisme
Mengajarkan bahwa hakikat fisik adalah jiwa. Ide ini merupakan ide Plato yang
memberikan jalan untuk mempelajari paham idealisme zaman modern. Para pengikut
aliran ini pada umumnya, sumber filsafatnya mengikuti filsafat kritisismenya
Immanuel Kant. Fitche (1762-1814) yang dijuluki sebagai sebagai penganut idealisme
ini lalu disentesiskan dalam filsafat idealisme mutlaknya Hegel (1770-1831)
c. Empirisme
Dinyatakan bahwa tidak ada sesuatu dalam pemikiran kita selain didahului oleh
pengalaman. Paham ini bertolak belakang dengan paham rasionalisme.
Mereka menentang pendapat para penganut rasionalisme yang berdasarkan atas
kepastian-kepastian yang bersifat a priori. Pelopor aliran ini adalah Francis Bacon,
kemudian dikembangkan oleh Thomas Hobbes, dan David Hume.
Sedangkan pada abad XX, aliran filsafat banyak sekali sehingga sulit digolongkan,
karena makin eratnya kerja sama Internasional. Namun sifat-sifat filsafat pada abad
ini lawannya abad XIX, yaitu anti positivistis, tidak mau bersistem, realistis,
menitikberatkan pada manusia, pluralistis, dan antroposentrisme dan pembentukan
subjektivitas modern.
Rones tahun (1971-235) mengatakan bahwa mencari kebenaran serta kebenaran itu
sendiri itulah filsafat bila ia menjawab tentang sesuatu secara sistematis,radikal,dan

Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, `1990), hal. 204.

universal serta bertanggung jawab ,maka sistem pemikirannya serta kegiatannya itu
disebut filsafat.2
B. Perkembangan Filsafat Pada Zaman Kontemporer
Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia tidak bisa dilepaskan dari peran
ilmu. Bahkan perubahan pola hidup manusia dari waktu kewaktu sesungguhnya berjalan
seiring dengan sejarah kemajuan dan perkembangan ilmu. Tahap-tahap perkembangan itu kita
menyebut dalam konteks ini sebagai periodesasi sejarah perkembangan ilmu. Sejak zaman
klasik, zaman pertengahan, zaman modern dan zaman kontemporer.
Kemajuan ilmu dan teknologi dari masa kemasa adalah ibarat mata rantai yang tidak
terputus satu sama lain. Hal-hal baru yang ditemukan pada suatu masa menjadi unsur penting
bagi penemuan-penemuan lainnya dimasa berikutnya 3.
Kemajuan Ilmu Zaman kontemporer
Perkembangan dan kemajuan peradaban manusia tidak bisa dilepaskan dari peran
ilmu. Bahkan perubahan pola hidup manusia dari waktu ke waktu sesungguhnya berjalan
seiring dengan sejarah kemajuan dan perkembangan ilmu. Tahap-tahap perkembangan itu kita
menyebut dalam konteks ini sebagai periodesasi sejarah perkembangan ilmu ; sejarah dari
zaman klasik, zaman pertengahan, zaman moderen dan zaman kontemporer.
Kemajuan ilmu dan teknologi dari masa kemasa adalah ibarat mata rantai yang tidak
terputus satu sama lain. Hal-hal yang ditemukan pada suatu masa menjadi unsur penting bagi
penemuan-penemuan lainnya dimasa berikutnya. Demikianlah semuanya saling terkait. Oleh
karena itu, melihat sejarah perkembangan ilmu zaman kontemporer, tidak lain adalah
mengamati pemanfaatan dan pengembangan lebih lanjut dari rentetan sejarah ilmu
sebelumnya. Kondisi itulah yang kemuadian mengalami percepatan atau bahkan radikalisasi
yang tidak jarang berada diluar dugaan manusia itu sendiri.
Yang dimaksud dengan zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era-era tahuntahun terakhir yang kita jalani hingga saat sekarang ini. Hal yang membedakan pengamatan
tentang ilmu dizaman modern dengan zaman ini adalah bahwa zaman modern adalah era

Ahmad tafsir,filsafat umum,(Bandung:Remaja Roesdakarya asset) hal.5

Bahtiar Amsal,Filsafat Ilmu,(Jakarta: Rajawali Pers,2013) hal.68

perkembangan ilmu berawal sejak sekitar abad ke-15, sedangkan zaman kontemporer
menfokuskan sorotannya pada berbagai perkembangan terakhir yang terjadi hingga saat ini.
Sebagaimana ilmu dizaman moderen mempunyai karakteristik khusus yang
membedakan dengan ilmu dizaman klasik dan zaman pertengahan maka ilmu kontemporer
pun demikian. Radikal yaang membedakan ilmu dizaman pertengahan dan klasik. Pada
zaman moderen misalnya dalam banyak hal melakukan dikontruksi terhadap teori-teori yang
dia anggap establised (mapan) pada masa pertengahan atau zaman klasik setidaknya 2 contoh
yang sangat menonjol bisa dikemukan disini. Pertama, pendapat yang dikemukan oleh
copernicus (1473-1543) tentang teori heliosentrisme, bahwa matahri adalah pusat tatasurya
dan planet termasuk bumi berputar mengililingi matahari. Teori ini jelas bertentnagan dengan
pendapat yang di terima secara umum manusia saat itu, yaitu geosentrisme yang menyatakan
bahwa bumilah yang menjadi pusat tatasurya
Kedua, metode induktif yang diperkenalkan oleh prancis bacon (1560-1626). Ia telah
memberiak sumbangan yang penting dalam menembus metode berfikir deduktif yang
penggunaannya secara berlebihan telah menyebabkan dunia keilmua mengalami kemacetan
Membuat deskripsi atau eksplosisi tentang perkembangan ilmu kontemporer tetap
menggambarkan aplikasi ilmu dan teknolgi dalam berbagai sektor kehidupan manusia itulah
salah satu karakteristik utama ilmu dizaman kontemporer yang dalam kerangka umumnya
sekaligus menjadi persamaan sifat perkembangan ilmu zaman kontemporer
Satu hal yang tak sulit untuk disepakati, bahwa hampir emua sisi kehidupan manusia
moderen telah disentuh berbagai efek perkembangan ilmu dan teknolgi. Sektor ekonomi,
plitik, pertahanan dan keamanan sosial dan agama komnikasi dan transportasi pendidikan
seni kesehatan dan lain-lain semuanya membutuhkan dan mendapat sentuhan teknolgi
Bila dizaman purba manusia pra sejarah tercatat mempunyai benih ilmu dibidang
astronomi kemudian mulai mengenal tulisan dan hitungan yang mengawali sejarah lalu
zaman moderen langsung dieditkan dengan mengenal masa renaisance sebagai masa
bangkitnya kembali eropa dari kegelapan maka zaman kontemporer sangat kental dengan
inovasi-inivasi teknologi di berbagai bidang.4
Satu hal lain yang jadi karakter spesifik ilmu kontemporer, dalam hal konteks ini ciri
tersebut akan lebih dapat kita temukan secara relatif lebih mudah dalam bidang-bidang sosial,
4

Ibid., hlm.69

yaitu bahwa ilmu kontemporer tidak segan-segan melakukan dekontruksi dan peruntuhan
terori-teori ilmu yang pernah ada untuk kemudian menyodorkan pandangan-pandangan baru
dalam rekontruksi ilmu yang mereka bangun.5
Begitulah perkembangan ilmu di zaman kontemporer meliputi hampir seluruh bidang
ilmu dan teknologi, ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, antropologi, psikologi,ekonomi,hukum
dan politik,serta ilmu ilmu eksata seperti Fisika, Kimia, dan Biologi, serta aplikasi-aplikasi
lainnnya di bidang teknologi rekayasa genetika, informasi dan komunikasi, dan lain-lain.
C. Contoh perkembangan ilmu zaman kontemporer
a. Santri, Priyayi, dan Abangan
Dalam kajian ilmu sosial keagamaan di Indonesia, penelitian Clifford Geertz yang
dalam versi aslinya berjudul The Religio of Java merupakan satu bahasa yang menarik.
Penelitian serius Geertz tersebut kemudian lebih banyak di populerkan sebagai kerangka
tipologisasi keberagamaan masyarakat jawa menjadi pengarang juga membahas pandangan
tiga golongan yang memiliki subtradisi masing-masing: abangan, yaitu golongan petani kecil;
yang sedikit banyak persamaan dengan religi rakyat Asia Tenggara; santri, yaitu pemeluk
agama islam yang taat pada umumnya terdiri dari pedagan di kota dan petani yang
berkecukupan; dan priyayi, yaitu golongan yang masih memiliki pandangan Hindu-Budha,
yang kebanyakan terdiri dari golongan terpelajar, golongan atas, penduduk kota, terutama
golongan pegawai.
b. Teknologi Rekayasa Genetika
Salah satu bentuk perkembangan ilmu kontemporer yang sangat masyhur adalah di
bidang rekayasa genetika berupa teknologi kloning. Teknologi ini pertama sekali dilakukan
oleh Dr. Gurdon dari Medical Research Council Laboratory of molecular Biologi, Universitas
Cambridge, inggris, tahun 1961. Gurdon berhasil memanipulasi telur-telur katak sehingga
tumbuh menjadi kecobong yang identik (kecebong kloning).
Tiga puluh dua tahun setalah itu, tahun 1993, Dr. Jerry Hall berhasil mengkloning
embrio manusia dengan teknik pembelahan (embryo splitting technique). Hanya saja, semua
kloning yang dihasilkan saat itu rusak. Empat tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 23
Februari 1997, Dr. Lan Wilmut dari Scotlands Roslin Instute, berhasil melakukan kloning
5

Ibid., hal.75

mamalia pertama dengan kalahiran domba yang diberi nama Dolly. Teknik yang digunakan
Dr. Wilmut dikenal dengan alih inti sel somatik atau Somatic Cell Nuclear Transfer (SCNT),
yaitu mengambil inti sel somatik dari domba jenis tertentu (sebut misalnya domba A) untuk
kemuadian diinjeksikan kedalam sel telur domba jenis lainnya (misalnya B). Sebelum injeksi
dilakukan, sel telur tersebut sudah diambil terlebih dahulu initi selnya (dikosongkan). Dengan
suatu loncatan listrik, inti sel domba A akan berkembang dan membelah. Dan pada akhirnya
akan tumbuh menjadi individu baru. Masih tahun 1997, lahir lembu kloning pertama yang
diberi nama Gene. Teknik yang digunakan sedikit berbeda dengan pembuatan Dolly.
Pembuatan Gene diawali dengan koleksi sel-sel janin yang sangat muda dari anak lembu
betina.
Begitulah teknik rekayasa genetika berkembang dari waktu ke waktu. Dan setelah
berbagai keberhasilan teknik kloning yang telah pernah dilakukan, para ahli malah lebih
berencana menerapkan teknik kloning pada manusia. Dari ide inilah, wacana kloning menjadi
sesuatu yang semakin kontroversial.
c. Teknologi Informasi
Komputer elektronik pertama yang sukses secara komersial adalah UNIVAC.
Komputer ini dirancang oleh Eckert dan Mauchly dan diperkenalkan pada tahun 1951.
Selanjutnya, muncul komputer bertransistor dengan transistor-transistor yang kokoh
menggantikan tabung-tabung vakum yang mudah rusak, dirancang oleh Seymour Cray untuk
Control Data Corporation. Dan inilah awal dari kecendurungan yang lebih kecil dan lebih
cepat.
Demikianlah teknologi komputer terus berkembang dan melahirkan inovasi. Hampir
tiap tahun perusahaan-perusahaan komputer internasional mengeluarkan model komputer
terbaru mereka dengan berbagai fitur dan keistimewaan serta perbaikan-perbaikan terhadap
generasi-generasi sebelumnya. Ukurannyapun dibuat semakin simple tapi menarik dan daya
memorinya terus diperbesar.

Kemajuan Sains dan Teknologi di Bidang-bidang Lain


Sebagaimana di kemukakan di atas, di zaman kontemporer ini, hampir seluruh aspek
kehidupan manusia mendapat sentuhan efek kemajuan dan perkembangan ilmu dan
6

teknologi. Bukan hanya dalam bentuk teknologi rekayasa genetika, teknologi informasi
dalam bentuk kecanggihan komputer dan internet, atau tentang teori partikel elementer, tapi
juga dalam bidang-bidang lainnya6.
Dengan melihat kesimpulan perkembangan di atas, dapat disimpulkan bahwa apa
yang terjadi di lapangan pengetahuan modern tidak saja menunjukkan cepatnya
perkembangan itu, tapi lebih menanjubkan lagi, telah terjadi juga percepatan. Hanya saja
perkembangan ilmu ternyata tidak berarti mutlak sebagai rahmat bagi kehidupan manusia.
Tidak jarang, kemajuan ilmu dan teknologi yang terus berlangsung hingga saat ini, membuat
banyak manusia khawatir atau bahkan takut terhadap dampak negatifnya dan banyak pula
yang telah merasakan langsung akibatnya bagi kehidupan mereka, baik kehidupan materil,
maupun spirituil.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Filsafat Modern merupakan pembagian dalam sejarah filsafat barat yang menjadi tanda
berakhirnya era skolatisisme. Tidak mudah untuk membuat suatu batas yang tegas antara
priode Renaissance dan priode modern. Sebagian orang menganggap bahwa priode modern
hanyalah perluasan priode renaissance.

Bahtiar Amsal,Filsafat Ilmu,(Jakarta: Rajawali Pers,2013) hal.82

Zaman modern sangat dinanti-nanti oleh banyak pemikir manakala mereka mengingat zaman
kuno ketika peradaban begitu bebas, pemikiran tidak di kekang oleh tekanan-tekanan diluar
dirinya.
Filsafat abad modern pada pokoknya di mulai dengan tiga aliran, yaitu:
a. Aliran Rasionalisme dengan tokohnya Rene Descartes (1596-1650 M).
b. Aliran Empirisme dengan tokohnya Francis Bacon (1210-1292)
c. Aliran Kriticisme dengan tokohnya Immanuel Kant (1724-1804M)

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Tafsir (1990). Filsafat Umum. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya.
Bahtiar, Amsal (2013). Filsafat Ilmu. Jakarta: Penerbit PT Raja Grafindo Persada
Ahmad,Tafsir (2005). Filsafat umum.Bandung :Penerbit PT Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai