PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam bahasa kedokteran Inggris, pinggang dikenal sebagai low back.
Secara anatomik pinggang adalah daerah tulang belakang L-1 sampai seluruh
tulang sakrum dan otot-otot sekitarnya. Tulang belakang lumbal sebagai unit
struktural dalam berbagai sikap tubuh dan gerakan ditinjau dari sudut mekanika.1
Daerah pinggang mempunyai fungsi yang sangat penting pada tubuh
manusia. Fungsi penting tersebut antara lain,
BAB II
HERNIA NUKLEUS PULPOSUS
2.1 Definisi2
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) yaitu keluarnya nukleus pulposus dari
discus melalui robekan annulus fibrosus hingga keluar ke belakang atau dorsal
menekan medulla spinalis atau mengarah ke dorsolateral menekan radix spinalis
sehingga menyebabkan nyeri sepanjang daerah yang dipersarafi oleh saraf yang
terjepit tersebut.
2.2 Epidemiologi2
HNP paling sering terjadi pada dekade ke 4 dan ke 5 yang lebih banyak
mengenai pria dewasa dan individu dengan oekerjaan yang lebih banyak
membungkuk dan mengangkat beban berat.
Pada daerah lumbal ligamentum longitudinalis posterior lebih kuat dari
bagian tengah, maka protrusi discus lebih cenderung kearah posterolateral, dengan
kompresi radiks saraf.
2.3 Anatomi dan Fisiologi Vertebrae1,3
Columna vertebralis adalah pilar utama tubuh. Merupakan struktur fleksibel
yang dibentuk oleh tulang-tulang tak beraturan, disebut vertebrae. Vertebrae
dikelompokkan sebagai berikut:
- 7 ruas vertebrae cervicales
- 12 ruas vertebrae thoracicae
- 5 ruas vertebrae lumbalis
- 5 ruas vertebrae sakralis (dengan ruas ke 5 menyatu membentuk sacrum)
- Coccygeae (4, 3 yang bawah biasanya menyatu)
Tulang vertebrae merupakan struktur kompleks yang secara garis besar
terbagi atas 2 bagian. Bagian anterior tersusun atas korpus vertebra, diskus
intervertebralis (sebagai artikulasi), dan ditopang oleh ligamentum longitudinale
anterior dan posterior. Sedangkan bagian posterior tersusun atas pedikel, lamina,
kanalis vertebralis, serta prosesus tranversus dan spinosus yang menjadi tempat
otot penyokong dan pelindung kolumna vertebrale. Bagian posterior vertebrae
antara satu dan lain dihubungkan dengan sendi apofisial (fascet joint).
Gambar 1 (a) Pembagian Columna Vertebrae, (b) Pembagian posterior dan anterior tulang vertebrae
Tulang vertebrae ini dihubungkan satu sama lainnya oleh ligamentum dan
tulang rawan. Bagian anterior columna vertebralis terdiri dari corpus vertebrae
yang dihubungkan satu sama lain oleh diskus fibrokartilago yang disebut diskus
invertebralis dan diperkuat oleh ligamentum longitudinalis anterior dan
ligamentum longitudinalis posterior.
Diskus invertebralis menyusun seperempat panjang columna vertebralis.
Diskus ini paling tebal di daerah cervical dan lumbal, tempat dimana banyak
terjadi gerakan columna vertebralis, dan berfungsi sebagai sendi dan shock
absorber agar kolumna vertebralis tidak cedera bila terjadi trauma.
nyeri adalah:
- Lig. Longitudinale anterior
- Lig. Longitudinale posterior
- Corpus vertebra dan periosteumnya
- Articulatio zygoapophyseal
- Lig. Supraspinosum
- Fasia dan otot
Stabilitas vertebrae tergantung pada integritas korpus vertebra dan diskus
intervertebralis serta dua jenis jaringan penyokong yaitu ligamentum (pasif) dan
otot (aktif). Untuk menahan beban yang besar terhadap kolumna vertebrale ini
stabilitas daerah pinggang sangat bergantung pada gerak kontraksi volunter dan
refleks otot-otot sakrospinalis, abdominal, gluteus maksimus, dan hamstring.
Dengan bertambahnya usia, kadar air nukleus pulposus menurun dan diganti
oleh fibrokartilago. Sehingga pada usia lanjut, diskus ini tipis dan kurang lentur,
dansukar dibedakan dari anulus. Ligamen longitudinalis posterior di bagian L5-S1
sangat lemah, sehingga HNP sering terjadi dibagian posterolateral.
2.4 Faktor Risiko4
Faktor risiko yang tidak dapat diubah
1. Umur, makin bertambah umur risiko makin tinggi
2. Jenis kelamin, laki-laki lebih banyak dari wanita
3. Riwayat cedera punggung atau HNP sebelumnya
4. Degenerasi diskus intervertebralis
Faktor risiko yang dapat diubah
1. Pekerjaan dan aktivitas: duduk yang terlalu lama, mengangkat atau menarik
barang-barang berta, sering membungkuk atau gerakan memutar pada
punggung, latihan fisik yang berat, paparan pada vibrasi yang konstan seperti
supir.
2. Olahraga yang tidak teratur, mulai latihan setelah lama tidak berlatih, latihan
yang berat dalam jangka waktu yang lama.
3. Merokok. Nikotin dan racun-racun lain dapat mengganggu kemampuan diskus
untuk menyerap nutrien yang diperlukan dari dalam darah.
4. Berat badan berlebihan, terutama beban ekstra di daerah perut dapat
menyebabkan strain pada punggung bawah.
2.5 Patofisiologis2
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya HNP , yaitu
1. Aliran darah ke discus berkurang
2. Beban berat
3. Ligamentum longitudinalis posterior menyempit
Jika beban pada discus bertambah, annulus fibrosus tidak kuat menahan
nucleus pulposus (gel) akan keluar, akan timbul rasa nyeri oleh karena gel yang
berada di canalis vertebralis menekan radiks.
Bangunan peka nyeri mengandung reseptor nosiseptif (nyeri) yang
terangsang oleh berbagai stimulus lokal (mekanis, termal, kimiawi). Stimulus ini
untuk
mencegah
pergerakan
sehingga
proses
penyembuhan
dimungkinkan. Salah satu bentuk proteksi adalah spasme otot, yang selanjutnya
dapat menimbulkan iskemia.
Nyeri yang timbul dapat berupa nyeri inflamasi pada jaringan dengan
terlibatnya berbagai mediator inflamasi; atau nyeri neuropatik yang diakibatkan
lesi primer pada sistem saraf.
Iritasi neuropatik pada serabut saraf dapat menyebabkan 2 kemungkinan,
yaitu pertama, penekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus saraf yang kaya
nosiseptor dari nervi nevorum yang menimbulkan nyeri inflamasi. Nyeri
dirasakan sepanjang
serabut saraf
peregangan
saraf ini ada beberapa faktor, yaitu antara lain kontraksi atau radang otot-otot
daerah bokong, adanya perkapuran tulang belakang atau adanya Herniasi Nukleus
Pulposus (HNP), dan lain sebagainya.
Sciatica merupakan nyeri yang terasa sepanjang perjalanan nervus
ischiadicus sampai ke tungkai, biasanya mengenai hanya salah satu sisi. Nyeri
dirasakan seperti ditusuk jarum, sakit nagging, atau nyeri seperti ditembak.
Kekakuan kemungkinan dirasakan pada kaki. Berjalan, berlari, menaiki tangga,
dan meluruskan kaki memperburuk nyeri tersebut, yang diringankan dengan
menekuk punggung atau duduk.
Gejala yang sering ditimbulkan akibat ischialgia adalah:
- Nyeri punggung bawah.
- Nyeri daerah bokong.
- Rasa kaku/ tertarik pada punggung bawah.
- Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat disertai baal, yang
dirasakan dari bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki,
-
tungkai bawah dan kehilangannya refleks tendon patella (KPR) dan achikkes
-
(APR).
Bila mengenai kauda ekuima dapat terjadi gangguan defekasi, miksi dan fungsi
seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang memerlukan
ditimbulkan
setelah
melakukan
yang
berlebihan,
aktifitas
2.7 Diagnosis
Anamnesa
Adanya nyeri di pinggang bagian bawah yang menjalar ke bawah (mulai dari
bokong, paha bagian belakang, tungkai bawah bagian atas). Hal ini
dikarenakan mengikuti jalannya N. Ischiadicus yang mempersarafi tungkai bagian
belakang.
- Nyeri mulai dari pantat, menjalar kebagian belakang lutut, kemudian ke
-
krista iliaka).
Nyrti spontan
Sifat nyeri adalah khas, yaitu posisi berbaring keduduk nyeri bertambah hebat,
sedangkan bila berbaring nyeri berkurang atau hilang.
Pemeriksaan Motorik
- Gaya jalan khas, membungkuk dan miring ke sisi tungkai yang nyeri dengan
-
Pemeriksaan Sensoris
- Lipatan bikong sisi yang sakit lebih rendah dari sisi yang sehat
- Skoliosis dengan konkavitas ke sisi tungkai yang nyeri, sifat sementara.
Pemeriksaan Khusus
1. Tes Laseque (Straight Leg Raising Test = SLRT) dimana tungkai penderita
diangkat perlahan tanpa fleksi di lutut sampai sudut 90.
2. Gangguan sensibilitas, pada bagian lateral jari ke 5 (S1), atau bagian medial
dari ibu jari kaki (L5).
3. Gangguan motoris, penderita tidak dapat dorsofleksi, terutama ibu jari kaki
(L5), atau plantarfleksi (S1).
- Tes dorsofleksi, yaitu penderita jalan menggunakan tumit
- Tes plantarfleksi, yaitu penderita jalan menggunakan jari kakai
4. Kadang-kadang terdapat gangguan autonam yaitu retensio urine, yang
merupakan indikasi untuk segera operasi
5. Kadang-kadang terdapat anestesia di perineum, juga merupakan indikasi untuk
operasi
10
6. Tes provokasi yaitu tes valsava dan naffziger untuk menaikan tekanan
intratekal.
7. Tes kernique.
Tes Refleks
Refleks tendon achilles menurun atau menghilang jika radiks antara L5-S1
terkena
Penunjang
- Darah rutin: tidak spesifik
- Urine rutin: tidak spesifik
- Liquor cerebrospinalis, biasanya normal. Jika terjadi blok akan didapatkan
peningkatan kadar protein ringan dengan adanya penyakit diskus. Kecil
-
neuropati perifer.
Myelo-CT untuk melihat lokasi HNP.
2.8 Penatalaksanaan
Terapi Konservatif
Tujuan terapi konservatif adalah mengurangi iritasi saraf, memperbaiki
kondisi fisik pasien dan melindungi dan meningkatkan fungsi tulang punggung
secara keseluruhan. Perawatan utama untuk diskus hernia adalah diawali dengan
istirahat dengan obat-obatan untuk nyeri dan anti inflamasi, diikuti dengan terapi
fisik. Dengan cara ini, lebih dari 95 % penderita akan sembuh dan kembali pada
aktivitas normalnya. Beberapa persen dari penderita butuh untuk terus mendapat
perawatan lebih lanjut yang meliputi injeksi steroid atau pembedahan.
Terapi konservatif meliputi:
11
1. Tirah baring
Tujuan tirah baring untuk mengurangi nyeri mekanik dan tekanan intradiskal,
lama yang dianjurkan adalah 2-4 hari. Tirah baring terlalu lama akan
menyebabkan otot melemah. Pasien dilatih secara bertahap untuk kembali ke
aktifitas biasa.
Posisi tirah baring yang dianjurkan adalah dengan menyandarkan punggung,
lutut dan punggung bawah pada posisi sedikit fleksi. Fleksi ringan dari
vertebra lumbosakral akan memisahkan permukaan sendi dan memisahkan
aproksimasi jaringan yang meradang.
2. Medikamentosa
1) Analgetik dan NSAID
2) Pelemas otot: digunakan untuk mengatasi spasme otot
3) Opioid, tidak terbukti lebih efektif dari analgetik biasa. Pemakaian jangka
panjang dapat menyebabkan ketergantungan
4) Kortikosteroid oral dengan pemakaian yang masih menjadi kontroversi
namun dapat dipertimbangkan pada kasus HNP berat untuk mengurangi
inflamasi.
5) Analgetik ajuvan: dipakai pada HNP kronis
3. Terapi fisik
- Traksi pelvis
Menurut panel penelitian di Amerika dan Inggris traksi pelvis tidak terbukti
bermanfaat. Penelitian yang membandingkan tirah baring, korset dan traksi
dengan tirah baring dan korset saja tidak menunjukkan perbedaan dalam
-
kecepatan penyembuhan.
Diatermi atau kompres dingin atau panas
Tujuannya adalah mengatasi nyeri dengan mengatasi inflamasi dan spasme
otot. keadaan akut biasanya dapat digunakan kompres dingin, termasuk bila
terdapat edema. Untuk nyeri kronik dapat digunakan kompres panas
maupun dingin.
Korset lumbal
Korset lumbal tidak bermanfaat pada HNP akut namun dapat digunakan
untuk mencegah timbulnya eksaserbasi akut atau nyeri HNP kronis. Sebagai
penyangga korset dapat mengurangi beban diskus serta dapat mengurangi
spasme
Latihan
Direkomendasikan melakukan latihan dengan stres minimal punggung
seperti jalan kaki, naik sepeda atau berenang. Latihan lain berupa kelenturan
12
semakin meningkat.
Proper body mechanics
Pasien perlu mendapat pengetahuan mengenai sikap tubuh yang baik untuk
mencegah terjadinya cedera maupun nyeri. Beberapa prinsip dalam menjaga
posisi punggung adalah sebagai berikut:
Dalam posisi duduk dan berdiri, otot perut ditegangkan, punggung tegak
posisi panggul.
Saat duduk, lengan membantu menyangga badan. Saat akan berdiri
Terapi Operatif
Terapi bedah berguna untuk menghilangkan penekanan dan iritasi saraf
sehingga nyeri dan gangguan fungsi akan hilang. Tindakan operatif HNP harus
berdasarkan alasan yang kuat yaitu berupa:
- Defisit neurologik memburuk.
- Gangguan otonom (miksi, defekasi, seksual).
13
Gambar 4 Laminectomy
Discectomy
Pada discectomy, sebagian dari discus intervertebralis diangkat untuk
mengurangi
tekanan
terhadap
nervus.
Discectomy
dilakukan
untuk
mikrodiskectomy,
prosedur
14
melarutkan substansi gelatin yang menonjol. Prosedur ini merupakan salah satu
alternatif disectomy pada kasus-kasus tertentu
Gambar 5 Mikrodiskectomy
Pencegahan
Peregangan yang mendadak pada punggung. Jangan sekali-kali mengangkat
benda atau sesuatu dengan tubuh dalam
membungkuk. Hindari kerja dan aktifitas fisik yang berat untuk mengurangi
kambuhnya gejala setelah episode awal.
15
Saran
Istirahat mutlak di tempat tidur, kasur harus yang padat. Diantara kasur dan
tempat tidur harus dipasang papan atau plywood agar kasur jangan melengkung.
Sikap berbaring terlentang tidak membantu lordosis lumbal yang lazim, maka
bantal sebaiknya ditaruh dibawah pinggang. Penderita diperbolehkan untuk tidur
16
miring dengan kedua tungkai sedikit ditekuk pada sendi lutut. Istirahat mutlak di
tempat tidur berarti bahwa penderita tidak boleh bangun untuk mandi dan makan.
Namun untuk keperluan buang air kecil dan besar orang sakit diperbolehkan
meninggalkan tempat tidur. Oleh karena buang air besar dan kecil di pot sambil
berbaring terlentang justru membebani tulang belakang lumbal lebih berat lagi.
Analgetika yang non adiktif perlu diberikan untuk menghilangkan nyeri.
Selama nyeri belum hilang fisioterapi untuk mencegah atrofi otot dan
dekalsifikasi sebaiknya jangan dimulai, setelah nyeri sudah hilang latihan gerakan
sambil berbaring terlentang atau miring harus diajurkan.
Traksi dapat dilakukan dirumah sakit dengan fasilitas yang sesuai dapat
dilakukan pelvic traction, alat-alat untuk itu sudah automatik. Cara pelvic traction,
sederhana kedua tungkai bebas untuk bergerak dan karena itu tidak menjemukan
penderita. Maka pelvic traction dapat dilakukan dalam masa yang cukup lama
bahkan terus-menerus. Latihan bias dengan melakukan flexion
excersise dan
abdominal excersise.
Masa istirahat mutlak dapat ditentukan sesuai dengan tercapainya perbaikan.
Bila iskhilagia sudah banyak hilang tanpa menggunakan analgetika, maka orang
sakit diperbolehkan untuk makan dan mandi seperti biasa. Korset pinggang atau
griddle support sebaiknya dipakai untuk masa peralihan ke mobilisasi penuh.
Penderita dapat ditolong dengan istirahat dan analegtika serta nasehat untuk
jangan sekali-kali mengangkat benda berat, terutama dalam sikap membungkuk.
Anjuran untuk segera kembali ke dokter bilamana terasa nyeri radikuler penting
artinya. Dengan demikian ia datang kembali dan sakit pinggang yang lebih jelas
mengarah ke lesi diskogenik.
2.9 Prognosis
- Sebagian pasien akan membaik dalam 6 minggu dengan terapi konservarid
- Sebagian kecil akan berkembang menjadi kronik meskipun sudah diterapi
- Pada pasien yang dioperasi, 90% membaik terutama nyeri tungkai,
kemungkinan terjadinya kekambuhan adalah 5%.
Sebagian
pasien
akan
membaik
dalam
minggu
dengan
konservatif.
terjadinya
kekambuhan
adalah
BAB
III65%
kemungkinan
Sebagianbesar
kecil
berkembang
menjadi
kronik
meskipun
sudahterapi
diterapi.
KESIMPULAN
HNP (Hernia Nukleus Pulposus) merupakan salah satu dari low back pain
adalah keluarnya nukleus puposus dari diskus dari robekan annulus fibrosus
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Sidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dasar, edisi IV, cetakan kelima. Jakarta :
PT Dian Rakyat. 1999
2. Nurekawati. 2011. Referat HNP. SMF Ilmu Penyakit Saraf. Universitas Wijaya
Kusuma Surabaya
3. Njoto Ibrahim, dr., M.Hum., M.Ked., PA. 2013. Anatomi II. Bagian
Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
18
Pulposus
(HNP).
http://kliniksehat.wordpress.com/2008/10/02/hernia-nukleus-pulposus-hnp/
19