Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Praktek Kerja Lapangan (PKL), merupakan suatu kegiatan bagi
mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dan bagaimana gambaran dari
keadaan dunia kerja yang sebenarnya. Melalui kegiatan ini mahasiswa
diharapkan mampu untuk menerapkan disiplin ilmu yang telah dipelajari di
bangku kuliah. Praktek kerja lapangan bukan saja hanya tempat untuk
magang, tetapi merupakan suatu sarana yang pada akhirnya memberikan
tantangan tersendiri bagi mahasiswa. Karena mahasiswa bukan saja dituntut
hanya untuk mengaplikasikan teori yang diperoleh dibangku kuliah, tetapi
juga bagaimana mengatasi permasalahan pada dunia kerja, yang sering kali
tidak sebidang dengan disiplin ilmu yang digeluti.
Dalam hal ini Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Udayana memberikan kesempatan kepada mahasiswanya untuk
melaksanakan praktik kerja lapangan di perusahaan produksi kosmetika, yang
bergerak di bidang agribisnis. PT. Bali Tangi adalah perusahaan di dirikan di
tahun 2000, oleh Bapak Wayan Sukhana yang berpengalaman di bidang
farmasi beserta istri tercinta yang semasa muda berprofesi perawat dan bidan
Ibu Made Yuliani, didasari ketulusan, keinginan keras dan ketekunan, visi
mereka adalah untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sehat selaras
dengan alam.
Seiring berjalannya waktu, perkembangan PT. Bali Tangi yang begitu
pesat memerlukan suatu manajemen untuk dapat menjalankan segala aktivitas
yang berada di perusahaan, dalam manajemen modern fungsi manajemen
lebih ditekankan pada fungsi perencanaan dan pengendalian. Perencanaan
merupakan penetapan mengenai apa yang akan dikerjakan dimasa yang akan
datang selama periode tertentu, sedangkan pengendalian merupakan
pengawasan penilaian serta koreksi atas penyimpanan-penyimpanan yang
terjadi dengan maksud untuk mengadakan perbaikan agar apa yang
dikerjakan sesuai dengan yang telah ditetapkan, semua dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya. Berdasarkan uraian diatas, maka laporan praktek kerja
lapangan
dibuat
dengan
judul
MANAJEMEN
PENGENDALIAN
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
antara lain sebagai berikut :
1. Bagaimana manajemen pengendalian persediaan bahan baku yang
1.3
1.4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Manajemen
Menurut Rangkuti (1996), manajemen berasal dari kata to manage
yang berarti mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur
berdasarkan
urutan
dari
fungsi-fungsi
manajemen
tersebut.
Jadi
Definisi Persediaan
Menurut Yamit,
(2002),
persediaan
merupakan
kekayaan
Tujuan Persediaan
Menurut Hansen dan Maryanne (1997) menyatakan alasan menyimpan
persediaan yaitu:
1. Untuk menyeimbangkan antara biaya pemesanan dan biaya
2.
3.
4.
5.
penyimpanan
Untuk memuaskan permintaan pelanggan
Untuk menghindari fasilitas yang tidak dapat bekerja
Proses yang tidak dapat diandalkan
Untuk mengambil keuntungan dan diskon-diskon
Fungsi Persediaan
Persediaan dapat melayani beberapa fungsi yang akan menambahkan
fleksibilitas operasi perusahaan. Fungsi persediaan menurut Rangkuti
(2007), yaitu:
1. Fungsi Decuopling, untuk membantu perusahaan agar bisa
memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier.
2. Fungsi Economic Lot Sizing, persediaan ini perlu
mempertimbangkan
penghematan-penghematan
(potongan
Safety Stock
Menurut Ristono (2009), Safety stock adalah persediaan pengaman
yang digunakan apabila penggunaan persediaan melebihi dari perkiraan.
Persediaan pengaman ini merupakan persediaan tambahan yang diadakan
untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan
bahan (stock out). Dengan adanya persediaan pengaman maka proses
produksi dalam perusahaan akan dapat berjalan tanpa adanya gangguan
kehabisan bahan baku, walaupun bahan baku yang dibeli perusahaan
tersebut terlambat dari waktu yang diperhitungkan. Ada beberapa faktor
yang menentukan besarnya persediaan pengaman, yaitu: 1) penggunaan
bahan baku, 2) faktor waktu, dan 3) biaya-biaya yang digunakan.
Dalam melaksanakan pembelian kembali tentunya manajemen
yang bersangkutan akan mempertimbangkan panjangnya waktu tunggu
3.4
Mekanisme Kegiatan
Kegiatan ini merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh setiap
mahasiswa Program Studi Agribisnis pada semester VII. Selama
berada di tempat PKL mahasiswa dibimbing oleh seorang pembimbing
dari dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana dan seorang
pendamping dari perusahaan atau lembaga yang bersangkutan. Secara
rutin pembimbing melakukan monitoring pada mahasiswanya dan
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Perusahaan
Pada tahun 2000 Bapak Wayan Sukhana beserta Ibu Yuliani mulai
menekuni usaha pembuatan lulur yang membuahkan hasil yang baik.
Tahun 2002 mulai menjual minyak pijat untuk tempat refleksi di daerah
sanur dan kuta. Pada tahun 2003 spa-spa mulai menjamur di Bali
kemudian produk yang di produksi mulai bertambah yakni produk boreh
Bali.
Pada tanggal 28 september 2004 Bali Tangi resmi didirikan sebagai
produsen yang memproduksi produk spa dengan bahan baku alami dalam
bentuk lulur, masker, dan minyak pijat sebagai produk utama dengan
merek dagang Bali Tangi. Diresmikan oleh istri wali kota Denpasar Ibu
Bintang Puspayoga sebagai usaha dagang (UD) dengan alamat pabrik di
jalan Kebo Iwa Utara no. 168 Banjar Robokan, Denpasar Barat.
Perusahaan ini memiliki nomor surat ijin usaha 183/22-09/PM/XII/2010,
surat ijin usaha menengah 536/012/IUI.M/XII/2010, dan surat ijin tempat
usaha 11/1663/8677DB/DP/2010.
Nama usaha yang dibuat oleh Bapak I Wayan Sukhana bersama
istri memiliki arti yang menjadi dasar dalam membangun usaha ini. Kata
Tangi pada Bali Tangi mempunyai arti bangkit atau bangun, dimana
usaha yang dimulai oleh owner Bali Tangi yaitu berasal dari pemutusan
hubungan kerja (PHK) dari perusahaan tempat Bapak I Wayan Sukhana
bekerja, karena kekacauan dan kerusuhan yang terjadi di Jakarta pada
tahun 1998, maka memutuskan untuk kembali ke Kota Denpasar. Dengan
umur pada saat itu sudah tidak muda lagi, akan tetapi karena tanggung
jawab yang dimiliki masih banyak, maka harus bangkit untuk memulai
suatu usaha. Lambang dari Bali Tangi itu sendiri yaitu berupa buga yang
memiliki 7 helai kelopak yang berarti selama 7 hari tetap semangat untuk
berusaha dan bekerja
Pada tahun 2005-2006 Bali Tangi mengawali keikutsertaannya
pameran di luar negeri ternyata produk Bali Tangi laku di pasaran,
kemudian produk mulai dijual di mancanegara. Pada tahun 2009 didirikan
9
rumah spa di daerah kuta dengan ciri khas khusus yaitu lantai 1 digunakan
untuk spa pria dan lantai 2 untuk spa wanita. Rumah spa yang didirikan
mengangkat tema massage jepun tantra bali tangi yang berdasarkan yoga.
Pada tahun 2010 didirikanlah gedung produksi yang mengikuti Cara
Produksi Kosmetik Yang Baik (CPKB), dengan berizin produksi
kosmetika kelas A yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI nomor
: HK.07.IKOS/V/531/12 tanggal 28 desember 2012. Untuk itu UD Bali
Tangi diubah menjadi perusahaan berbentuk PT (perseroan terbatas).
PT merupakan suatu badan usaha yang besar modal perusahaannya
tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari
kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga perusahaan memiliki
kekayaan sendiri. Pemilik saham memiliki tanggung jawab terbatas yaitu
sebatas saham yang dimiliki. Pemilik saham akan memperoleh bagian
keuntungan yang disebut deviden yang besarnya tergantung pada besar
kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas. Bila perusahaan
yang berbadan hukum PT memiliki hutang lebih besar dari kekayaan
perusahaan maka tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham.
Selain dari saham, modal PT juga diperoleh dari obligasi.
Bali tangi berkomitmen untuk melayani masyarakat dengan visi
misi yaitu menjadi produsen kosmetika dengan lebih mengedepankan
pemanfaatan ramuan herbal/alami sesuai dengan aturan dan syarat-syarat
legalitas nasional dan internasional.
4.2
10
umum dan mencari jalan keluar dan pemecahan atas masalah yang terjadi.
Sedangkan karyawan bekerja sesuai dengan pembagian tugas yang ada
antara lain bagian penggilingan, pencampuran (mixing), pengemasan,
pemasaran, dan bagian pengawasan keamanan (control mutu).
Struktur Organisasi PT. Bali Tangi
DIREKTUR UTAMA
Yuliani Djaya Negara
APOTEKER
I Wayan Wirastika
DIREKTUR OPERASIONAL
I Putu Manu Govinda
HRD
Dwi J
DIREKTUR PEMASARAN
I Made Verdy Bhawanta
DIREKTUR PRODUKSI
I Nyoman Yussa Putusama
QC
BAHAN BAKUBARANG JADI
ACC
DISTRIBUSI ORDER
Evi Yanti
Agus
Manu S.
Gita R.
Diantara
Sukma
Bayu W.
KASIR
Budiarti
Desak
perusahaan
b. Merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi
secara terus menerus seluruh kegiatan perusahaan
c.
Mengontrol kerja
karyawan
membina
REMPAH
PACKING
SABUN dan
PACKING
OIL
Yantik
Watik
Sudi
Wartini
seluruh
Saeni
Agung
11
12
memanfaatkan
dan
mencintai
untuk
produk-produk
pelayanan
kepada
kepuasan
pelanggan,
memprioritaskan
pelanggan
dengan
menerima
keluhan
yang
telah
ditetapkan
pimpinan
perusahaan
berdasarkan
13
15
dan
Membuat
laporan
keuangan
dan
perencanaan
alokasi
dana,
16
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1
Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan yang penting dalam suatu
perusahaan manufaktur, karena disini terletak langkah pertama dalam
melakukan proses produksi. Dalam Perkembangannya terdapat sedikitnya
tiga produk kosmetika unggulan pada PT. Bali Tangi, seperti : Scrub dan
masker, massage oil, dan sabun. Adapun bahan baku pada beberapa
kegiatan
yang
meliputi
perencanaan,
pengorganisasian,
mencakup
kegiatan
persediaan
bahan
bakunya
adalah
untuk
dengan
yang dipesan .
Pengorganiasian
Pengorganisasian
dalam
sebuah
sebuah
perusahaan
Berikut
adalah
Tangi, yaitu:
1. Bahan Baku yang diterima diperiksa Identitas, semuanya
harus jelas, seperti nama bahan baku, tanggal datang,
18
bahan
baku
tersebut
tidak
boleh
yang kering.
Gudang Penyimpanan Bahan Baku
Gudang bahan baku merupakan fasilitas terpenting dalam
pengendalian persediaan bahan baku. Karena adanya gudang bahan
baku menentukan kapasitas pemesanan dan penyimpanan bahan
baku. Oleh karena itu PT. Bali Tangi menerapkan beberapa kriteria
dalam penentuan lokasi gudang bahan baku, antara lain:
(a) Kemudahan Akses
Lokasi gudang penyimpanan bahan baku PT. Bali Tangi
Terletak di lantai satu yang mudah diakses dalam
pengiriman bahan baku ke ruang produksi lulur yang
berada pada lantai satu dan ruang produksi sabun dan oil
yang berada pada lantai dua, maupun penerimaan pasokan
bahan baku.
(b) Keamanan
19
proses
penyimpanan,
penerimaan,
serta
20
5.2.3
Pelaksanaan
Pelaksanaan yang tepat dan sesuai dengan rencana yang
telah dibuat akan sangat membantu perusahaan untuk mencapai
tujuan-tujuan yang telah di tetapkan di awal. Selain itu biaya juga
merupakan salah satu faktor penting yang harus di perhatikan agar
perusahaan mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Ada
beberapa biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan, salah
satunya adalah biaya persediaan. Biaya persediaan merupakan total
biaya yang dikeluarkan selama menangani persedian mulai dari
pemesanan sampai penyimpanan. Biaya persediaan terdiri dari dua
macam biaya, yaitu biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Pada
PT. Bali Tangi, melakukan pengelolaan biaya persediaan baik dari
biaya pemesanan maupun biaya penyimpanan.
Biaya pemesanan bahan baku yang dikelola oleh PT. Bali
Tangi terdiri dari biaya bahan baku itu sendiri, biaya ekspedisi,
biaya Telpon atau fax , dan biaya SDM yg menangani pemesanan
persediaan bahan baku. Biaya ekspedisi adalah biaya yang
dikeluarkan untuk pengiriman bahan baku itu dipesan hingga
sampai pada perusahaan.
Dalam biaya persediaan bahan baku PT. Bali Tangi juga
terdapat pula biaya penyimpanan yang terdiri dari biaya fasilitas.
Biaya fasilitas merupakan biaya yang dikeluarkan untuk fasilitasfasilitas yang digunakan sebagai pendukung penyimpanan bahan
baku. Biaya fasilitas terdiri dari biaya listrik, Pemeliharaan ruangan
penyimpanan bahan baku, Rak atau tempat untuk menyimpan
bahan baku sesuai dengan jenis dan sifat bahan baku itu sendiri
(untuk rak merupakan pengeluaran yang langsung bisa sebagai
inventaris penyusutan dalam jangka waktu tertentu).
21
5.2.4
Pengontrolan
Dalam manajemen persediaan bahan baku perlu adanya
monitoring agar dalam pelaksanaannya dapat dikontrol dan
dievaluasi. Mengingat persediaan bahan baku ini merupakan salah
satu sarana produksi yang mengeluarkan biaya produksi yang tidak
sedikit, monitoring persediaan bahan baku dirasa sangat penting
oleh PT. Bali Tangi. Dengan monitoring itulah, PT. Bali Tangi
dapat mengontrol pemasukan dan pengeluaran bahan baku agar
tidak terjadi pembengkakan biaya. PT. Bali Tangi telah menerapkan
metode stock opname bahan baku dalam melakukan aktivitas
monitoring.
Stock opname merupakan kegiatan pencocokan antara data
stok persediaan yang dimiliki oleh perusahaan dengan gudang
bahan baku. Stock opname dilakukan agar tidak ada selisih antara
data persediaan bahan baku yang dimiliki perusahaan dengan
gudang bahan baku. Selain itu,juga untuk pengontrolan jumlah
bahan baku yang diaplikasikan sesuai data guna mencegah
terjadinya kecurangan. PT. Bali Tangi melakukan stock opname
minimal satu bulan sekali.
22
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Berdasarkan uraian pembahasan deskripsi pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil simpulan bahwa PT. Bali tangi telah mampu menjamin
kelangsungan
produktifitas
produksi
produk
kosmetikanya,
menghindari
23
24
DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti, Freddy. 2002. Manajemen Persediaan Aplikasi Bisnis. PT. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Rangkuti, Freddy. 1996. Manajemen Persediaan. PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Ristono, Agus. 2009. Manajemen Persediaan. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Yamit, Zulian. 2002. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Penerbit Ekonesia.
Yogyakarta.
Hansen, Mowen R. Don dan Maryanne M., 1997. Management Accounting.
International Thompson Publishing Co. Ohio.
Indrajit, Richardus Eko dan Djokopranoto. (2003). Konsep Manajemen Supply
Chain : Strategi Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi
Perusahaan Modern di Indonesia. PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Jakarta.
Sudarto. 1995. Metodologi Penelitian Filsafat. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
25