Files 484661901873
Files 484661901873
Files 484661901873
Disusun oleh :
BUDHI CAHYONO
0130311-124
Disusun oleh :
BUDHI CAHYONO
0130311-124
Pembimbing
Koordinator TA
Ir. Ariosuko
ii
ABSTRAK
iii
DAFTAR ISI
Judul ................................................................................................................ i
Halaman Pengesahan ...................................................................................... ii
Abstrak ............................................................................................................ iii
Kata Pengantar ................................................................................................ iv
Daftar Isi ......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 1
1.4 Metode Penulisan ...................................................................................... 2
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Perancangan menurut VDI 2221 ................................................... 4
2.2 Sifat sifat Umum Mesin Pengangkat...................................................... 8
2.3 Pemilihan Mesin Pemindah Material ........................................................ 10
2.4 Mekanisme Pengangkat ............................................................................ 12
BAB III PERANCANGAN OVERHEAD CRANE DENGAN METODE VDI
2221
3.1 Daftar Persyaratan ..................................................................................... 15
3.2 Spesifikasi Overhead Crane ...................................................................... 17
3.3 Lembar Solusi Overhead Crane ................................................................ 21
vi
BAB I
PENDAHULUAN
pembinaan
bagi
setiap
mahasiswa
agar
dapat
Pada
perancangan
mesin
pengangkat
Overhead
Crane
ini
Studi Kepustakaan
Yaitu mempelajari serta memperdalam teori-teori yang terkait dengan
pengangkat dari yang tersedia.
Pengamatan
Yaitu dengan cara memperhatikan penggunaan dan konstruksi alat
tersebut di lapangan.
BAB. I. PENDAHULUAN
V. PENUTUP
Pada bab ini dilakukan pembahasan mengenai kesimpulan dari seluruh
tahapan-tahapan perancangan yang dilakukan.
BAB 2
LANDASAN TEORI
Contoh
Geometri
Kinematika
resonansi.
Energi
Material
Sinyal
Keselamatan
Produksi
Pengujian
Perakitan
Transportasi
Pemakaian
Perawatan
Biaya
jadwal kebersihan.
Jadwal
Sebelum solusi tertentu diperoleh, daftar demands dan wishes dicantumkan dalam
spesifikasi. Dengan demikian akan menghasilkan informasi yang lebih lengkap.
ton/hr
Dimana :
n
Qhr
beban / jam
Bila unit beban yang ditangani Q adalah beban rata-rata dari setiap potong barang
dalam ton, maka :
Q = V
Dimana :
V
faktor pengisian
Maka beban total kapasitas angkat dari mesin pengangkat tersebut menjadi :
Q=(Q+G)
ton
Dimana :
Q
Dimana n = waktu total dalam detik yang diperlukan pada pengoperasian satu
siklus mesin pengangkat yang tergantung pada kecepatan pergerakan dalam
berbagai pengoperasian, perpindahan dan ketinggian pengangkatan. Selain itu
perlu diperhatikan banyaknya waktu yang terbuang dalam percepatan dan
perlambanan, serta hilangnya waktu dalam grabbing dan discharging beban.
Kapasitas perjam dari mesin pengangkat adalah konstan bila mesin
pengangkat dioperasikan secara reguler pada kondisi beban penuh. Kapasitas
perjam praktis dari peralatan ini adalah harga variable yang tergantung pada
faktor-faktor dibawah ini :
1.
2.
3.
4.
Temperatur ambang.
(literature 1. hal8)
2.
3.
4.
10
Metode penumpukan barang pada awal, akhir dan pada saat pemuatan
kendaraan pengangkut dapat menjadi dasar pemilihan type mesin
pemindah material.
5.
6.
11
2.4
Mekanisme pengangkat
Mekanisme pengangkat adalah bagian yang utama pada pesawat
pengangkat.
Pengikat beban.
Rem.
12
penggerak utama, daya dipindahkan dari motor listrik melalui pasangan spur gear
ke drum seperti ditunjukkan pada gambar berikut :
13
Poros IV
= Poros drum
14
BAB III
PERANCANGAN OVERHEAD CRANE DENGAN METODE
VDI 2221
Hemat energi
Ukuran ruangan 12 m x 25 m
Mudah perawatannya
Mudah diperbaiki
Pengoperasiannya mudah
15
Tinggi 6 meter
16
Tinggi 6 meter
Energi:
Hemat energi
Material:
Pengoperasiannya mudah
Kemampuan operasi:
17
Perawatan:
Mudah perawatannya
Mudah diperbaiki
18
Mesin
A
Rantai lasan
Rantai rol
Tali rami
Tali baja
Puli tetap
Puli bebas
Sproket
Kait tunggal
Kait ganda
Kait mata
manual
Otomatis
Gagang
engkel
Perabot
Pengangkat
Fleksibel
Puli
Kait
Rem
Penggerak
19
Pemindah
gaya
Roda gigi
G
Belt
Rel
20
Penopang
T
Budhi C
LEMBAR SOLUSI OVERHEAD CRANE
VARIASI Solusi yang dievaluasi dari
KEPUTUSAN
PRINSIP kriteria utama:
SOLUSI
Variasi yang dipilih
( + ) Ya
( + ) Ya
( - ) Tidak
( - ) Tidak
( ? ) Tidak Jelas
( ? ) Evaluasi ulang
( ! ) Periksa spesifikasi
( ! ) periksa untuk diganti
Kesesuaian dengan tugas utama
Memenuhi keharusan / lihat spek
Dapat direalisasikan secara prinsip
Dalam batasan biaya produksi
Dalam batasan ukuran keamanan
Sesuai dengan desainer
Keterangan (alasan)
A1
+
+
+
+
+
+
A2
+
+
+
A3
+
+
A4
+
+
+
+
+
+
B1
+
+
+
+
+
+
B2
+
+
+
+
+
+
B3
+
+
C1
+
+
+
+
+
+
C2
+
+
+
+
+
+
C3
+
+
D1
+
+
D2
+
+
+
+
+
+
E1
+
+
E2
+
+
+
+
+
+
E3
+
+
+
F1
+
+
+
+
+
+
F2
+
+
+
+
+
G1
+
+
+
+
+
+
+
G2
+
+
G3
+
+
+
+
+
G4
+
21
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-
= Tali baja
B1
= Puli tetap
C1
= Kait tunggal
D2
= Rem otomatis
E2
F1
G2
22
BAB IV
PERANCANGAN OVERHEAD CRANE
Kapasitas angkat
:10 ton
Lebar ruangan
:12 meter
Panjang ruangan
:25 meter
Tinggi girder
:6 meter
Kecepatan angkat
:5 m / menit
Kecepatan melintang
:20 m / menit
Kecepatan memanjang
:30 m / menit
23
pada motor diputus. Bersamaan dengan itu rem akan bekerja sehingga
beban tersebut tidak turun atau naik. Proses naik turunnya beban sesuai
dengan putaran motor. Sedangkan untuk mengubah putaran motor yaitu
dengan mengubah fasa arus listrik pada motor.
2. Gerakan transversal (melintang) yaitu gerakan trolley untuk memindahkan
beban secara melintang. Roda jalan trolly untuk digerakkan oleh motor
listrik melalui transmisi roda gigi. Roda jalan ini bergerak / berjalan di atas
rel. Untuk memperoleh gerakan melintang ini dengan mengubah putaran
motor. Jika posisi yang diinginkan sudah tercapai, maka motor penggerak
trolly dimatikan, dan secara otomatis rem akan bekerja sehingga gerakan
trolly akan berhenti.
3. Gerakan longitudinal ( memanjang ) yaitu gerakan girder untuk
memindahkan beban secara memanjang. Roda jalan girder digerakkan
motor listrik melalui transmisi roda gigi. Roda jalan ini bergerak di atas rel
yang terpasang di atas tiang topang. Gerakan memanjang untuk arah
berlawanan diperoleh dengan mengubah putaran motor.
24
25
setengah drum adalah :1=2h (h=tinggi pengangkatan). Kecepatan tali c=2v dan
efisiensi =0,94.
Dmin
= 23
d
Dimana:
Q + G0
Zx p
Dimana:
Q = Kapasitas Crane
Go = Berat pulley dan kait (diperkirakan 50 kg)
p = Efisiensi Pulley = 0,94
Z = Jumlah tali yang menahan beban = 4 buah
Maka:
10.000 + 50
4 x0,94
= 2672,9
kg
S=
26
s
d
x36.000
k Dmin
Dimana:
F ( 222) =
2672,9
1900 1
x36.000
5,5 23
=1,4 cm2
=140 mm2
diameter kawat:
F ( 222 ) = 6 x37 x
4
4 xF
222 x
x 2
4 x140
222 x3,14
= 0,9 mm
27
Tegangan tarik maksimum yang diijinkan pada tali baja dihitung dengan:
S max =
P
K
Dimana:
S = Tarikan maksimum yang diinginkan pada tali
=2672,9 kg
P = Kekuatan putus tali sebenarnya = 19.600 kg
K = Faktor keamanan = 5,5 (untuk crane jalan)
maka:
19.600
5,5
= 3563,6 kg
S max =
Dari gambar diatas diketahui bahwa sistem pulley yang digunakan adalah
pulley majemuk, dengan jumlah bengkokan (Number of Bend)=3 buah, dan dari
tabel didapat:
Dmin
= 23
d
b =
s
F( 222 )
2672,9
= 19,09
140
28
Z1
a.z2 . .
Dari tabel diperoleh harga :
N=
= Z/Z1 = 2,5
Maka umur tali baja :
N=
170.000
3400 x3x0,4 x 2,5
= 16,7 bulan
Jika mesin pengangkat Overhead Crane dioperasikan dengan :
1. Pengoperasian setiap hari selama 16 jam
2. Jumlah hari kerja yaitu 25 hari setiap bulan
3. Jumlah siklus kerja setiap hari 136 siklus
Maka :
N = 16,7 x 25 x 16
= 6680 jam
4.4.Pemilihan Pulley
29
r = 14,5 mm
b = 50 mm
r1 = 5 mm
c = 10 mm
r2= 5 mm
e = 1,5 mm
r3= 20 mm
h = 37 mm
r4= 15 mm
l = 18 mm
Diameter poros pulley dihitung dengan rumus :
p=
Q
l.d
Dimana:
p = Tekanan pada pulley = 75 kg / cm2
l = Panjang pulley ( 1,5 d dan 1,8 d ) = 1,8d (diambil)
Q = Beban + berat pulley / kait = 100 +50 = 10050 kg
Maka diameter poros dari pulley adalah:
Q
p.l
10.050
=
(91,8d )(75)
d=
30
10.050
(1,8)(75)
= 8,6 cm
4.5.Perancangan Kait
1 =
4.Q
.d1 2
4 x10.000
3,14 x59
=35,4 N/mm2
31
Q
sf
49
=
5,5
= 89 N/mm2
t =
Ulir kait berfungsi sebagai pengikat pada batang lintang. Jenis ulir yang
digunakan adalah jenis ulir trapezium. Dimensi ulir pada kait ulir sebagai berikut :
32
d = 68 mm
D3 = 59 mm
d1 = 60 mm
= 10 mm
d2 = 65 mm
= 30
Pada ulir, tegangan yang terjadi adalah tegangan tarik yang disebabkan
oleh beban aksial yaitu akibat beban yang diangkat.
Tegangan tarik yang terjadi adalah :
Q
Q
=
A 2
D3
4
4 x10.000
(59) 2
= 36 N/mm2
33
Tegangan Geser
Q
qa
.d 2 .H 1 .Z
dimana :
d2 = 59 m
h1 = 5mm
qa = 3 kg/mm2
Maka :
Z
10.000
.65.5.3
3,26
Untuk lebih aman diambil jumlah ulir sebanyak 5 buah, dan besarnya tekanan
bidang pada ulir adalah:
Q
xd 2 xH 1 xZ
10.000
=
x65 x5 x5
= 19 N/mm2
q=
b =
Q
d1 k p z
dimana:
k = 0,84
d2 = 60 mm
p = 10 mm
maka:
34
10.000
60 0,84 10 5
= 13,2 N/mm2
b =
Bantalan pada kait berfungsi agar kait dapat berputar dan memperkecil
terjadinya gesekan. Beban yang terjadi pada kait adalah beban aksial, untuk
konstruksi ini bantalan yang dipergunakan adalah bola aksial dengan dimensi :
d = 70 mm
D = 130 mm
H = 5 mm
C = 11900 kg
Batang lintang berfungsi sebagai tumpuan kait yang akan menerima beban.
Bahan untuk beban lintang adalah ST 50 dengan kekuatan tarik = 490 N / mm2
dengan dimensi sebagai berikut :
35
d2 = 58 mm
b1 = 140 mm
h1 = 60 mm
d4 = 80 mm
b2 = 210 mm
h2 = 32,5 mm
d5 = 50 mm
b3 = 35 mm
h4 = 4 mm
d6 = 36 mm
b4 = 29 mm
d1 = 130 mm
hal 98 )
M 1 max =
Q L Q d2
x x x
2 2 2 4
Dimana:
b4
+ b1
2
29
=
+ 140
2
= 154,5 mm
L=
maka:
2 2
4
2
= 3.137.500 Nmm
Momen perlawanannya adalah:
36
(b1 d 4 )h12
(Literatur 1, hal 98)
6
(140 80)602
=
6
= 36.000
W=
Dengan mengambil factor keamanan Sf = 5,5 maka tegangan arik yang diijinkan
49
1 =
= 9 0 N/mm2
5,5
Besarnya tegangan tarik pada batang lintang adalah :
1 =
=
M 1 max
W
301.750
36.000
= 87,1 N/mm2
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh 1 < I maka perancangan batang lintang
dinyatakan cukup aman.
Drum berfungsi untuk menggulung tali baja yang dibuat dari besi cor atau
besi tuang. Dengan memperhitungkan pada bantalan maka efisiensi = 0,95.
Drum ini dilengkapi dengan alur heliks ke kiri dan ke kanan, sehingga tali dapat
tergulung dengan seragam. Jari- jari alur heliks ini harus sesuai dengan diameter
tali baja.
37
H i
+2
D
Dimana:
i = Perbandingan System pulley =2
D = Diameter drum = 54 cm = 0,54 m
H = Tinggi pengangkatan = 5,5 m
Sedangkan angka 2 ditambahkan untuk menahan beban
Z=
5,5 x 2
+2
3,14 x0,54
= 8,48 lilitan
= 9 lilitan
38
comp =
s
s
Dimana :
S = Gaya tarik yang terjadi = 26729 N
s = kisar n= 22 mm = 2,2 cm
= tebal dinding drum = 1,9 cm
Untuk besi cor tegangan tekan ( comp ) yang diijinkan sampai dengan
10.000 N / cm2
Maka:
comp =
2672,9
1,9 x 2,2
= 6394 N/cm2
Dari perhitungan diatas diperoleh bahwa tegangan tekan yang diijinkan, maka
dimensi drum dinyatakan aman.
39
H i
L=
+ 7 s
RD
5,5 x 2
+ 7 27
=
3,14 x0,54
= 364,2 mm
365 mm
Karena System pulley yang digunakan adalah sistem pulley majemuk, maka
panjang total drum adalah :
H i
L=
+ 12 s + l1
RD
5,5 x 2
+ 12 27
=
3,14 x0,54
= 742,2mm
75 mm
40
Q V
75
Dimana :
Q = Kapasitas angkat + berat pulley dan kait = 10050 kg
v = Kecepatan Angkat = 5 m/ menit = 0,08 m / detik
= efisiensi transmisi = 0,85
maka :
N=
10.050 x5
75 x0,85 x60
Dari hasil perhitungan diatas maka dipilih motor pengangkat hoist dengan datadata sebagai berikut :
N = 15 HP = 11.1855KW
n = 750 rpm
Voltage = 380 Volt / 3 phae
Frekwensi = 50 Hz
Momen Girasi rotor ( GD2 ) = 0,033kg m / det2
Momen statis :
M st = 71.620
=71.620
N
n
13,14
750
41
GD 2 n
375 ts
0,975 Q V
n ts
Dimana :
= Koefisien transmisi yang dipengaruhi masa yang bergerak = 1,15
ts = waktu start ( 1,5 s/d 5 detik ) = 3 detik ( diambil )
n = putaran motor = 750 rpm
Q = Kapasitas angkat + brat kait dan pulley = 10050 kg
v = Kecepatan angkat = 5 m/menit
= Efisiensi mekanis = 0,80
Antara motor penggerak dan transmisi dihubungkan dengan kopling
fleksible dengan diameter poros D = 300 mm. Momen Inersia kopling di dapat
dan tabel I = 0,8 Nm.
Maka momen girasi kopling :
2
2
GD 2poros = GDrotor
+ GDcoupl
= 0,08 x 4 x 9,81
= 31,4 Nm
Momen girasi poros :
2
2
GD 2poros = GDrotor
+ GDcoupl
= 0,33 + 31,4
= 31,73 Nm
Sehingga momen dinamis diperoleh :
42
M din =
= 28,6 Nm
Momen maximum yang terjadi pada motor adalah :
M max = M din + M st
= 28,6 + 125,5
= 154,1 Nm
Momen gaya ternilai adalah :
M rated = 716,20
15
750
= 143,2 Nm
43
Dimana:
V = kecepatan angkat = 5 m/menit
i = perbandingan transmisi pulley = 2
maka :
Vtali = 5 x 2
= 10 m/menit
Kecepatan putaran drum :
drum =
=
Vtali
D
10
3,14 0,54
= 5,89 rpm
Diambil drum = rpm
Total perbandingan transmisi diambil 3 tingkat
I total = i1 + i2 + i3
Atau : I total =
1
drum
Dimana :
1 = putaran roda gigi 1 (pinion)
= 750 rpm
maka :
I total =
750
= 125
6
44
I total =
Z2 Z 4 Z6
X
X
Z1 Z 3 Z 5
Roda gigi yang digunakan adalah roda gigi lurus ( spur gear ) dengan sudut tekan
kerja =20o, bahan roda gigi pinion adalah S 45 C yang memiliki kekuatan tarik
B1 =58 kg / mm2 dan tegangan lentur ijin a1 = 30 kg / mm2 . Untuk roda gigi
besar, bahannya : S 35 C dengan kekuatan tarik B2 = 52 kg / mm2 dan tegangan
lentur yang diijinkan A2 = 26 kg / mm2 .
Direncanakan jarak poros a = 200 mm dan dari tabel diperoleh modul m = 4.
Diameter roda gigi dihitung dengan menggunakan rumus : ( literature 2. hal 220 )
d 1=
2 a 2 200
=
= 66,7mm 67mm
1+ i
1+ 5
d 2=
2 a i 2 200 5
=
= 333,3mm 333mm
1+ i
1+ 5
d1 67
=
= 16,75mm 17mm
m 4
Z 2=
d 2 333
=
= 83,75mm 84mm
m
4
n1 Z1 750 x17
=
= 151,78 152rpm
Z2
84
45
Roda gigi 2 dan roda gigi 3 dihubungkan dengan satu poros. Maka : n2 = n3 = 152
Rpm. Dengan mengambil modul m2 =4 dan I2 =5 dan a2 = 150 mm, maka didapat :
d 3=
z a2 2 x150
=
= 50mm
1+ i
1+ 5
d 4=
2 xa2 xi 2 x150 x5
=
= 250mm
1+ i
1+ 5
d3 50
=
= 12,5 13
m 4
Z 4=
d 4 250
=
= 62,5 64
m
4
i 2=
Z 4 64
=
= 4,923
Z 3 13
65
=5
13
4 =
3 xZ3
Z4
152 x13
= 30,4rpm
65
Untuk menghitung roda gigi 5 dan roda gigi 6 sama seperti roda gigi 2 dan roda
gigi 3, dengan :4 = 5 = 30 Rpm, m = 4, i3 = dan a3 150, maka diperoleh :
d 5=
2 a3 2 + 150
=
= 50mm
1 + i3
6
46
2 a3 i3 2 x150
=
= 50
1 + i3
6
d 6=
55 50
=
= 12,5 13
m 4
Z6=
d 6 250
=
= 62,5 64
m 13
i 3=
Z 6 64
=
= 4,923
Z 5 13
6=
Z 5 xn5 13x30,4
=
= 6,08rpm
Z6
65
Dari hasil perhitungan transimisi diatas, dengan putaran motor 1 = 750 Rpm dan
putaran drum 6 = 6 Rpm, maka perbandingan transimisi dinyatakan cukup layak
untuk perencanaan pengangkat hoist.
Poros berfungsi sebagai penerus daya dan pasak digunakan untuk meneruskan
momen dari atau ke poros. Bahan poros diambil S 45 CD dengan kekuatan tarik
B =600 N / mm2 dan pasak SC 35 dengan kekuatan tarik 520 N / mm2 . Poros
mengalami kelelahan puntir dan diberi alur pasak, dari tabel diperoleh Sf1 = 6 dan
Sf2 = 2 ( Literatur2. Hal. 8 )
47
a =
(Literatur 2, hal 8)
Sf1 Sf 2
60
6 1
= 150 N/mm2
Momen puntir yang terjadi adalah :
T=9,74x10 5
Pd
n1
(Literatur 2, hal 8)
Dimana :
Pd = Daya motor = 11,1855 kw
N1 = Putaran motor = 750 rpm
Maka :
T=9,74x10 5
11,1855
750
= 1.452.623,6 Nmm
Diameter poros ditentukan dengan :
48
5,1
d s = K1 Cb T
a
(Literatur 2, hal 8)
Dimana :
K1 = Faktor pembebanan (1,5-3)
= 2 (pembebanan dengan sedikit kejutan )
Cb = 1,8 ( diperkirakan tidak mengalami beban lentur )
Maka :
5,1
d s = x 2 x1,8 x145262,36
15
= 56,23 mm
Sesuai standart dan untuk keamanan maksimal diameter maksimal diameter poros
diambil 60 mm. Jenis pasak yang digunakan adalah pasak benam ( pasak luncur )
dengan bentuk persegi yang diber alur pada poros.
Dengan diameter poros 60 mm maka :
Lebar alur : b=
d s 60
=
= 15mm
4
4
Kedalaman alur : t=
60
= 7,5mm
8
Dari tabel diperoleh harga dimensi pasak standart yang mendekati untuk diameter
poros tersebut dengan data- data sebagai berikut :
b = 15 mm
= 40 80 mm
h = 10 mm
t1 = 15 mm
c = 0,40 0,60 mm
49
t2 = 15 mm
Gaya tangensial yang terjadi pada permukaan poros adalah :
F=
2 T
ds
Dimana :
T = Momen yang terjadi = 14523,6 Nmm
Ds = Diameter poros = 60 mm
Maka :
F=
2 x145262,36
= 4.842,07kg = 48,42 KN
60
k =
F
b 1
Dimana :
b = lebar pasak = 15 mm
l = antara 40-80 mm ( diambil l = 80 mm )
maka :
k =
4842,07
= 4,03kg / mm2 = 40,3 N/mm2
15 x80
Dengan membagi kekuatan tarik B dengan sfk1 = 6 dan sfk2 maka diperoleh
tegangan tarik ijin :
ka =
B
sf k1 sf k 2
52
= 13kg / mm 2 = 130 N/mm2
62
50
ka
l1 =
F
b l1
F
4842,07
=
= 24,83mm
ka b 13x15
Dengan perbandinagn bahwa tegangan geser yang timbul lebih k lebih kecil dari
tegangan tarik ijin ka maka pasak dinyatakan aman untuk digunakan.
D = 130 mm
B = 16 mm
r = 1,5 mm
51
System elektromagnetik yang bekerja secara otomatis. Rem dipasang pada poros
motor :
N br =
Q V
75
Dimana :
Q = Kapasitas angkat + beat kait dan pulley = 10.050 kg.
v = Kecepatan angkat = 5 m/menit.
k = Efisiensi = 0,80
maka :
N br =
10.020 x5 x0,8
= 8,9 HP = 6,63673 KW
60 x75
71620
=71620-
N br
nbr
8,9
750
= 8498,9 N/cm
= 84,989 N/m
Momen dinamis saat pengereman adalah :
1
M din
GD 2
375tbr
0,975 Q v 2
+
n tbr
Dimana :
= koefisien transmisi yang dipengaruhi massa bergerak = 1,15
tbr = waktu pengereman 3 detik
52
= 9,31 Nm
Maka momen gaya yang diperlukan untuk pengereman adalah :
M br =
1
M st1 + M din
= 84,9 + 9,31
= 94,29 Nm
Momen pengereman dapat pula dihitung dengan koefisiensi pengereman :
M br =
M st1
= 8,4989 x 2
= 169,97 Nm
Maka untuk keamanan diambil momen pengereman terbesar, yaitu 169,7 Nm.
53
W V
75
dimana :
w = Tahanan terhadap gerak
v = kecepatan = 20 m / menit
= Efisiensi = 0,80
Dimana adalah faktor traksi yang tergantung pada diameter roda D dan diameter
poros d. Dalam perancangan ini diambil D = 400 mm dan d = 70 mm, dari tabel
diperoleh = 20 kg/ton sedangkan koefisien pengereman =2
Maka tahanan gerak :
W= (G
+ G0 )
= 2(10+0,5)20
=4200 N/ton
Daya motor trolley :
N=
420 x 20
= 2,3HP = 1.71511 KW
75 x0,8 x60
Untuk motor penggerak trolley digunakan dua buah motor, maka daya untuk satu
buah motor menjadi :
2,3
= 1,15HP = 0,85756. Maka dipilih motor dengan data2
2 HP = 1.4914 KW
54
750 rpm
Voltage
380 volt/50Hz
GD2rotor
0,19 Nm2
=71620
1,15
750
= 10,98 Nm
Momen Dynamis :
M din =
DG 2 n
375 ts
0,975 G1 V 2
n ts
dimana :
= Koefisien transmisi = 1,15
55
= 0,019 + 0,156
= 1,75 Nm2
Momen dinamis :
M din =
= 0,076 Ncm
Momen motor =Mst + Mdyn
=1,098 + 0,0076
=11,5 Nm
Momen motor ternilai adalah
M rated = 71620
=71620
N
n
2
750
= 19 Nm
Rel dan roda jalan Overhead Crane berfungsi agar Crane dapat bergerak
tanpa adanya hambatan atau mengurangi terjadinya gesekan.
56
Roda untuk crane ini dibuat dari baja cor cast iron 35 36 dengan
kekuatan bahan = 720 N/mm2 . Gaya yang bekerja pada roda jalan
adalah
P max =
Q + G0
4
Dimana :
Q
G0
Maka :
P max =
10.000 + 500
= 2625kg
4
b1 = 65mm
d2 = 440mm
b2 = 110mm
d3 = 80mm
b3 = 65mm
d4 = 180mm
4 = 280mm
d5 = 240mm
5 = 220mm
d6 = 345mm
6 = 164mm
d7 = 230mm
7 = 15mm
1 max = 400
Pk
b1 r
Dimana :
P = Beban yang bekerja pada roda = 2562,5 kg
57
1 max = 400
2625 x0,24
= 880,6kg / cm2 = 8806 N/cm2
6,5 x 20
i =
sf
7200
= 1309kg / cm2 = 13,09kg / mm 2 =130,9 N/mm2
515
Pemilihan Rel
Pada Perancangan Overhead Crane rel yang digunakan adalah rel khusus
untuk crane jalan dengan data-data sebagai berikut :
b1 = 175mm
b = 65mm
b0 = 78mm
58
c = 30mm
e = 10mm
d = 34mm
f = 14mm
s = 38mm
g = 20mm
r = 5mm
wv
75
dimana:
v = Kecepatan melintang = 20 m/menit
= Efisiensi = 0,08
420 x 20
= 2,3HP = 1.71511 KW
75 x0,80 x60
Motor yang diperlukan untuk gerak melintang adalah dua buah maka daya
2,3
pengereman untuk tiap motor menjadi :
= 1,15HP = 0,85756 KW
2
Untuk lebih aman dipilih daya motor 1,5 HP = 1,11855 KW
Momen statis pengereman :
N
n
1,15
=71620
750
= 1098 Ncm
M st = 71620
= 11 Nm
59
GD 2 n
375tbr
0,975Gv 2
n tbr
= 2,1 Nm
Maka momen yang diperlukan untuk pengereman :
Mbr = Mst + Mdin
= 11,5 + 2,1
= 13,6 Nm
W v
75
dimana :
v = Kecepatan memanjang = 30 m/menit
= Efisiensi = 0,85
60
820 x30
= 6,43HP = 4,79485KW
75 x0,85 x60
Motor yang digunakan untuk penggerak memanjang adalah dua buah motor.
Maka daya untuk satu motor adalah 6,43/2 = 3,125HP = 2,33031KW, maka daya
untuk satu motor diambil 4HP = 2,9828KW dengan data-data ebagai berikut:
4.9.1
= 4 HP = 2,9828KW
= 750rpm
Voltage
= 380 Volt/50 Hz
GD2
= 1,3 Nm2
61
M st = 71620
= 71620
N
n
3,125
750
= 2984 Ncm
= 30,7 Nm
Momen dinamis pada poros pada saat start :
M din =
GD 2 n
375ts
0,975G v 2
n ts
2
GD coupl
= 4 I g
= 4x0,035x9,81
= 1,37 Nm2
2
2
+ GDcoupl
GD 2motor = GDmotor
=0,13 + 0,137
=2,67 Nm2
M din =
= 28,17 Nm
Maka momen motor yang diperlukan pada saat start adalah :
M motor = M st + M din = 3,07 + 2,817 = 68,87 Nm
Momen motor ternilai adalah :
62
M rated = 71620
=71620
N
n
4
750
= 3819,7 Ncm
= 31,89 Nm
Momen maximum yang diijinkan adalah Mmax = Mmotor
M max 6,887
=
= 1,8 <(1,75-2)
M rated 3,819
63
G Q + G0 L e
+
4
2
L
Dimana :
Q = Kapasitas angkat = 10.000kg
G = Berat girder (rangka) = 10.000kg
G0 = Berat troli = 500 kg (diperkirakan)
L = Panjang = 11,4m = 11.400mm
E = Jarak daerah mati
Dari Gambar diatas diketahui bahwa :
64
b D
e= +
2 2
Dimana :
B = Jarak roda jalan = 950 mm(diperkirakan)
D = Diameter roda jalan = 400mm
Maka jarak daerah mati adalah :
950 400
+
= 675mm = 67,5cm
2
2
Maka tekanan maksimum yang terjadi pada roda adalah :
e=
P max =
4
2
1140
= 74391,4 kg/cm2
Tegangan tekan maksimum yang terjadi pada roda adalah :
max = 400
Pk
b1 r
Dimana :
p = beban yang diterima roda = 7439,14 kg
k = Koefisien kecepatan roda = 0,24
b1= Lebar permukaan kerja rel = 6,5cm
r = Jari jari permukaan rel = 20cm
Maka :
max = 400
7439,14 x 2,04
6,5 x 20
= 14823,6 N/cm2
= 148,236 N/mm2
65
Pemilihan rel
Pemilihan rel pada Perancangan Overhead Crane ini adalah rel khusus
untuk crane jalan dengan dimensi sama seperti rel pada troli.
N br =
W= (Q + G0 + G )
= 2(10+0,5+10)20
= 820 kg
Maka :
N br =
820 30
= 6,43HP = 4,79485 KW
75 0,85 60
=71620
Nbr
nbr
3,125
750
= 3070 Ncm
= 30,7 Nm
Momen dinamis pengereman adalah :
M din =
GD 2 n
375 tbr
0,975 G1 v n
+
n tbr
66
= 16,658 3,07
= 136,13 Nm
4.10
= 500 mm
Ix
67
= 644750 cm4
= 150 mm
Wx
= 1280 cm3
= 20 mm
= 314 kg/m
= 36 mm
Pada Perancangan crane ini jumlah girder yang digunakan dua buah,
dengan panjang girder 11,4m.
x
Nm
2
L
, adalah :
2
L2
L
=G
8
8
=7159,2
11,4
8
= 10201,86 tonm
= 102018,6 KNm
Defleksi girder akibat berat sendiri adalah :
1 =
G
5L3
x
cm
E I 384
68
Dimana :
G
Berat girder
(3,14x11,4)x2=7159,2 kg
Panjang girder
11,4m = 1140cm
Momen inersia
644770cm2
Modulus elastisitas
2.200.200 kg/cm2
maka :
7159,2
5 x(1140)3
=
x
2.200.200 x644.770
384
1
= 0,097 cm
"=
P
( L b) L2 + ( L + b) 2
48EI
Dimana:
P
Q+G
69
Maka :
"=
10.500
(1140 95) (1140) 2 + (1140 + 95) 2
48 x 2.200.200 x644.770
= 0,4555 cm
Defleksi total adalah :
= '+ "
= 0,097 + 0,455
= 0,552 cm
70
BAB V
KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan:
Dari uraian uraian yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan:
1. Dengan perancangan sistem VDI 2221, diperoleh alternatif terbaik untuk
Pembuatan overhead crane adalah menggunakan tali baja, puli tetap, kait
tunggal, rem otomatis, motor listrik, roda gigi, dan rel khusus crane jalan.
2. Untuk mengangkat beban 10ton dibutuhkan ukuran tali baja d=24mm,
yang menggunakan sistem pulley majemuk, diameter pulley Dpuli=540mm
dan drum penggulung tali baja D= 450mm.
3. Daya motor penggerak hoist adalah 15HP, untuk penggerak melintang
digunakan dua buah motor dengan daya masing masing 2 HP sedangkan
untuk penggerak memanjang digunakan dua buah motor dengan daya
masing-masing 4HP.
4. Girder yang digunakan bentuk profil I, ukuran h=500mm, b=150mm,
d=20mm, t=36mm, dan berat per meter = 314 kg.
Saran:
Alternatif pada perancangan dengan metode VDI 2221 bisa ditambahkan
lagi, sehingga mendapatkan alternatif yang lebih banyak dan hasil yang lebih baik.
Bisa dilanjutkan dengan perancangan bagian kontrolnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dasar
Perencanaan
Dan
Pemilihan
Elemen
Mesin,