A. PROFIL PERUSAHAAN
a. Nama Perusahaan
: 2009
c.
Alamat/Lokasi
B.
Orentasi pasar
: 100 orang
: Produk minuman
: Lokal (dalam negeri)
KEBIJAKAN MUTU
PT. MPTP Beverage berkomitmen untuk memproduksi dan menciptakan produkproduk minuman yang aman dan bermutu bagi masyarakat umum melalui
pelaksanaan sistem HACCP
C.
VISI
Menyediakan produk minuman yang aman dan berkualitas
D.
MISI
a. Menghasilkan produk bermutu dan aman
b. Melaksanakan sistem manajemen mutu dan keamanan pangan
secara
E. RENCANA HACCP
1. Tujuan
Rencana
HACCP
merupakan
dokumen
yang
dibuat
untuk
menjamin
pengendalian bahaya yang nyata bagi keamanan pangan pada bagian rantai
pangan yang sedang dijalankan
2. Ruang Lingkup
a. Rencana HACCP merupakan pendekatan yang diorganisir secara
sistematik untuk mengendalikan bahaya dalam suatu tahapan proses
produksi dari penerimaan bahan sampai dengan produk jadi
b. Prosedur ini menguraikan prinsip-prinsip HACCP yang merupakan salah
satu kebijakan dari perusahaan
c. Prosedur ini secara umum menjelaskan cara penerapan sistem HACCP
3.
Definisi
a. HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) merupakan suatu sistem
keamanan pangan dengan cara mengidentifikasi potensi bahaya pada
tiap tahapan proses dan melakukan tindakan pencegahan untuk
mengurangi resiko bahaya terhadap produk yang dihasilkan bagi
keselamatan konsumen
b. CCP (Critical Control Point) merupakan titik kendali kritis pada suatu
tahapan proses yang merupakan potensi bahaya signifikan jika tidak
dikendalikan
c. CP (Control Point) merupakan titik kendali dalam tiap tahapan proses.
Suatu tahapan proses dikatakan CP jika tidak terdapat potensi bahaya
4. Tanggung Jawab
a. Tim
HACCP
bertanggung
jawab
melakukan
identifikasi,
analisa,
R&D
Manager
HRD
Manager
Factory
Manager
Marketing
Finance/
Accounting
QA/QC
Production
PPIC
Engineering
Procurement
Nama
Jabatan
Pendidikan
Pelatihan
Jabatan di
Tim
ISO 22000;
HACCP
Ketua
Teknik Kimia
HACCP
HACCP
Anggota
QA/QC
HACCP
Anggota
Manager
Production
Pangan
Ilmu dan Teknologi
HACCP
Anggota
Manager
Pangan
Yonik Indah
Sriwulan
Lisa Norisza
PPIC Manager
Sjahwil
Virna Berliani
Putri
Sumarto
Tanggal
R&D Manager
Biologi
: 25 September 2010
G. DESKRIPSI PRODUK
Perusahaan: PT. MPTP Beverage
1. Nama produk
Squash Orange
2. Komposisi produk
4. Metode pengolahan
Penimbangan
bahan,
pembuatan
premix, pelarutan gula, pencampuran,
penyaringan, pengisian, dan pelabelan
5. Metode pengawetan
6. Pengemas primer
Botol PET
Kotak karton
8. Kondisi penyimpanan
Suhu ruang
9. Umur simpan
12 bulan
Suhu ruang
Tanggal kedaluwarsa
13. Distribusi
Tanggal
: 25 September 2010
bahan
H. PERSYARATAN DASAR GMP DAN SSOP YANG DITERAPKAN OLEH PT. MPTP BEVERAGE
No
ASPEK SSOP
PEMANTAUAN
Apa
Keamanan air
Tujuan :
Air yang digunakan
dalam pengolahan
pangan harus
memenuhi syarat air
minum
Suplai
sumber air : PAM
Kualitas air
dan ketersediaan air
Instalasi
plumbing
Di mana
Unit
water treatment
Outlet
Instalasi
dan outlet
plumbing
TINDAKAN KOREKSI
Bagaimana
Frekuensi
Siapa
Cek bukti
Setiap
QC
Stop produksi
pembayaran
bulan
jika hasil analisis tidak
memenuhi persyaratan
Cek
Pre
Oper
perbaiki
kualitas air (uji
operasi
ator water
analisis kualitas
treatment
kesalahan
Saat
air)
QC
Perbaiki
akan instalasi &
dan ketersediaan
modifikasi
instalasi yang
air
memungkinkan menjadi
Lisensi
sumber kontaminasi
kontraktor,
inspeksi jaringan
CATATAN
bukti
pembayaran PAM
Monitoring
kualitas air
Hasil uji
kualitas air
Inspeksi
Instalasi plumbing
Inspeksi
permukaan yang
peralatan harus
line produksi
visual
kontak dengan bahan
bersih, mudah
Karyawa
Inspeksi
pangan
dipelihara dan tidak
n
karyawan
korosif.
Tujuan : Semua
Permukaan
peralatan yang kontak
peralatan disanitasi
dengan bahan pangan
Sarung
selama pengolahan
tangan dan pakaian
dibersihkan dan
kerja harus bersih
disanitasi secara efektif
Setiap
pre operasi &
setiap 4 jam
Setiap
pre operasi &
setiap 4 jam
QC
QC
Stop operasi,
dibersihkan dan
disanitasi
Istirahatkan
karyawan
Monitoring
pembersihan dan
sanitasi permukaan
peralatan
Monitoring
karyawan
PEMANTAUAN
No
ASPEK SSOP
TINDAKAN KOREKSI
Apa
Di mana
Bagaimana
Frekuensi
Siapa
CATATAN
Pencegahan
kontaminasi silang
Fasilitas kebersihan
Kebiasaan
karyawan
Desain
Tujuan : mencegah
ruang untuk bahan
kontaminasi silang dari
baku, pengolahan
benda yang tidak
dan produk jadi
saniter ke bahan
pangan, bahan
pengemas pangan,
permukaan yang
kontak dengan bahan
pangan, piranti, sarung
tangan dan apron dan
dari bahan mentah ke
produk jadi
Fasilitas
cuci tangan
Fasilitas
sanitasi
Fasilitas
toilet
Cek
bahan kosentrasi
sanitiser
Karyawa
Cek
n
fasilitas pencuci
Toilet
tangan dan toilet
dan wastafel
Inspeksi
Gudang
lapangan
Inspeksi
karyawan
Line
Produksi
Tempat
cuci tangan
Bagian
sanitasi
Toilet
Pencegahan adulterasi
Bahan yang
Produk
berpotensi
pangan
mengkontaminasi
Bahan
pengemas
Permuka
an kontak
langsung
Cek
fasilitas pencuci
tangan dan toilet
Inspeksi
lapangan
Cek
bahan kosentrasi
sanitiser
Instalasi
yang baik
Buat
tanda-tanda
peringatan cuci
tangan
Cek
bahan dan akses
personel
Inspeksi
visual
Setiap
QC
Stop operasi
preoperasi dan
dan hold produk
Supe
setiap periodik
Peringati dan
rvisor
yang ditentukan
Production
latih karyawan
(4 jam sekali)
line
Evaluasi
Petu
keamanan produk ,
gas
untuk didesposisi,
kebersihan
reproses atau dibuang
Monitoring
Karyawan
Monitoring
pembersihan
Monitoring
tata letak produk dalam
ruangan
Pre
Petu
Perbaiki dan
op, Setiap 2 jam
gas
laporkan
kebersihan
Pre
Peringatan
QC
op, setiap 4 jam
pada pelaksana
Pre
Pre
op, setiap 4 jam
QC
Hilangkan
bahan kontaminan dari
permukaan
Membuang
bahan kimia tidak
berlabel
Hindari
genangan air
Monitoring
harian
Tindakan
koreksi
Monitoring
Tindakan
koreksi
PEMANTAUAN
No
ASPEK SSOP
TINDAKAN KOREKSI
Apa
Pelabelan,
penyimpanan, dan
penggunaan bahan
toksik dengan benar
Tujuan : menjamin
senyawa-senyawa
toksik telah dilabel
dengan tepat, disimpan
dengan tepat dan
digunakan dengan
tepat
Pelabelan,
penyimpanan,
penggunaan bahan
(karyawan)
Supplier
Di mana
Tempat
menyimpan
Tempat
aplikasi
Bagaimana
Frekuensi
Cek
1
pelabelan
x/hari
Cek cara
aplikasi
QC
Kesehatan karyawan
Tujuan :
mengendalikan kondisi
yang dapat
mengakibatkan
kontaminasi terhadap
bahan pangan
8
Pencegahan hama
Tujuan : mencegah dan
memeprtahankan agar
tidak ada hama di
fasilitas pengolahan
pangan
Karyawan
yang sakit
Pest di
ruang produksi
Karyawa
Inspeksi
n masuk ruang
karyawan
kerja
Pada
saat kerja
Seluruh
ruang produksi
dan lingkungan
Inspeksi
lapang
2x
/hari
Perbaiki
ventilasi
Pre
op, dansetiap 2
jam.
CATATAN
Siapa
QC
Pindahkan
bahan toksin tidak
berlabel dg benar
Tidak ada
bahan berbahaya yang
disimpan di ruang
pengolahan
Mengembalikan
ke supplier jika tidak
dilabel dengan tepat
Training
pekerja
Stop produksi
recall produk yg terkena
Istirahatkan
karyawan
Monitoringsup
plier
Monitoring
pekerja
Tindakan
koreksi.
Monitoring
Tindakan
koreksi
QC
Pest control
program
Monitoring
Tindakan
Koreksi
I. DIAGRAM ALIR
Air
Filtrasi
UV
Transfer air ke
tangki
pencampuran
Gula
Asam sitrat
Ekstrak jeruk
Pemanasan air
Pelarutan
CMC
Natrium
benzoat
Sucralose
Perisa
jeruk
Acesulfame
Pelarutan gula
Tartrazine
Kuning CFC
Klorin
Filtrasi
Pembuatan premix
Pencampuran
Kotak
Karton
Botol
Penyaringan
Label
Pencucian
Transfer ke tangki
penyimpanan
Penyaringan
Rework
Pengisian
Pelabelan
Pengepakan
Penyimpanan
Distribusi
Penjualan
Transfer air ke
tangki
pencampuran
Gula
Asam sitrat
Ekstrak jeruk
Filtrasi
Pemanasan air
Pelarutan
CMC
Natrium
benzoat
Sucralose
Klorin
Pelarutan gula
Perisa
jeruk
Acesulfame
Tartrazine
Kuning CFC
Filtrasi
Pencampuran
UV
Kotak
karton
Label
Pembuatan premix
Penyaringan 1
30
Botol
Pencucian
CCP 1
Transfer ke tangki
penyimpanan
Penyaringan 2
10 dan 5
Pengisian panas
suhu 82oC
CCP 2
Pendinginan cepat
15 menit
CCP 3
Pelabelan
Pengepakan
Penyimpanan
Distribusi
Penjualan
Rework
Tabel 1 :
Prinsip 1 Analisis Bahaya
Lembar Kerja 6. Penetapan Signifikansi Bahaya dan Tindakan Pengendalian
PT MPTP Beverage
Produk : Squash Orange
a. Bahan Baku
Tahap/ Input
Bahaya
(B/K/F)
Biologi
Air
Kimia
Fisika
Biologi
Gula pasir
Jenis Bahaya
S.aureus, E.coli dan
Salmonella
Logam berat, klorin
Batu, kerikil
TPC, kapang & khamir
Kimia
Fisika
Fisika
Biologi
Asam sitrat
Ekstrak jeruk
Kimia
Fisika
Penyebab/Sumber/
Justifikasi bahaya
Lingkungan sekitar,
kontaminasi sumber
air
Sumber air
Sumber air
Bahan baku yang
dipasok oleh
pemasok
Bahan baku
Pemasok yang tidak
saniter
Pemasok yang tidak
saniter
Peluang
(l/m/h)
l
Keparahan
(L/M/H)
H
Siginifikansi
NS
l
l
l
H
M
M
NS
NS
NS
m
l
M
M
S
NS
NS
NS
m
l
M
M
S
NS
NS
Biologi
Fisika
NS
Fisika
NS
Fisika
NS
Perisa jeruk
Sucralose
Acesulfame
13
Tabel 1 :
Prinsip 1 Analisis Bahaya
Lembar Kerja 6. Penetapan Signifikansi Bahaya dan Tindakan Pengendalian
PT MPTP Beverage
Produk : Squash Orange
a. Bahan Baku
Tahap/ Input
Bahaya
(B/K/F)
Fisika
Jenis Bahaya
Penyebab/Sumber/
Justifikasi bahaya
Pemasok yang tidak
saniter
Peluang
(l/m/h)
l
Keparahan
(L/M/H)
M
Siginifikansi
NS
Fisika
NS
Fisika
NS
Fisika
NS
CMC
Natrium benzoat
Tartrazine CI 19140
14
b. Proses Pengolahan
Tahap/ Input
Bahaya
(B/K/F)
Biologi
Penimbangan bahan
Kimia
Jenis Bahaya
S.aureus, E.coli dan
Salmonella
Biologi
Pembuatan premix
S.aureus, E.coli dan
Salmonella
Kapang & khamir
Fisika
Pemanasan air
Biologi
Biologi
Pelarutan gula
Fisika
Biologi
Pencampuran
Kimia
Fisika
Fisika
Penyaringan 1
Transfer ke tangki storage
Fisika
Penyaringan 2
Penyebab/Sumber/
Justifikasi bahaya
Personil yang kurang
terlatih dan tidak
higienis
Ruang tidak terawat,
peralatan tidak bersih
Personil yang kurang
terlatih
Personil yang kurang
terlatih dan tidak
higienis
Ruang tidak terawat,
peralatan tidak bersih
Penambahan asam
sitrat dan benzoat
yang kurang
Peralatan yang patah
/rusak
Air untuk pengolahan
Peluang
(l/m/h)
l
Keparahan
(L/M/H)
H
Siginifikansi
NS
NS
NS
NS
NS
NS
NS
Peralatan
Peralatan yang patah
/rusak
Saringan filter rusak/
jebol
l
l
L
M
NS
NS
NS
Sanitasi peralatan
yang tidak sesuai
15
b. Proses Pengolahan
Tahap/ Input
Pengisian panas
Bahaya
(B/K/F)
Biologi
Fisik
Pendinginan
Biologi
Pelabelan
Pengepakan
Biologi
Penyimpanan
Jenis Bahaya
S.aureus, E.coli dan
Salmonella
Penyebab/Sumber/
Justifikasi bahaya
Personil yang kurang
terlatih dan tidak
higienis
Ruang tidak terawat,
peralatan tidak bersih
Setting mesin,
keterampilan
operator
Alami (dari produk)
Peluang
(l/m/h)
m
Keparahan
(L/M/H)
H
Siginifikansi
NS
Area penyimpanan
yang tidak dilindungi
pencegahan untuk
serangga atau
binatang yang masuk
NS
16
Tabel 2.
Prinsip 2 Penentuan Titik Kritis
PT MPTP Beverage
Produk : Squash Orange
a. Bahan Baku
Tahap/Input
Air
Gula pasir
Bahaya
S.aureus,
E.coli dan
Salmonella
Logam
berat
Penyebab/
Sumber/Justifikasi
bahaya
Lingkungan sekitar,
kontaminasi
sumber air
Sumber air
Peluang
(h, l, m)
Keparahan
(H, L, M)
Ekstrak jeruk
Batu, kerikil
Sumber air
TPC,
Kapang &
khamir
Residu
logam berat
Logam dan
kotoran
Pemasok yang
tidak saniter
Logam dan
kotoran
Pemasok yang
tidak saniter
TPC,
Coliform,
Mould,
Yeast
Residu
pestisida
Logam dan
kotoran
Pemasok yang
tidak saniter
P1
P2
P3
P4
CCP/
CP
CP
CP
CP
Analisis
sample
air
dapat
mengendalikan bahaya
Analisis
sample
air
dapat
mengendalikan bahaya
Proses selanjutnya yaitu pelarutan
dengan air bersuhu 90o 95oC dapat
mengurangi bahaya biologi
Penggunaan gula mutu industri
Pemonitoran residu logam berat setiap
6 bulan ke laboratorium terakreditasi
Melakukan audit pemasok
CP
T
CP
Y
CP
T
Pemeriksaan CoA dari produk
yang dipasok, analisis bahan
baku oleh QC secara fisika;
penolakan bahan tidak standar;
dilakukan audit pemasok
Pemeriksaan CoA dari produk
yang dipasok, analisis bahan
baku oleh QC secara biologi
dan fisika; penolakan bahan
tidak standar; dilakukan audit
pemasok
Alasan keputusan
T
Analisis sample air
Asam sitrat
Tindakan pengendalian/
pencegahan
CP
CP
Y
T
CP
CP
17
a. Bahan Baku
Sucralose
Logam dan
kotoran
Penyebab/
Sumber/justifikasi
bahaya
Pemasok yang tidak
saniter
Logam dan
kotoran
Serpihan kemasan
dari pengemas
Acesulfame
Logam dan
kotoran
CMC
Logam dan
kotoran
TPC,
Coliform,
Mould,
Yeast
Logam dan
kotoran
Logam dan
kotoran
Logam dan
kotoran
Tahap/Input
Natrium
benzoat
Perisa Jeruk
Tartrazine CI
19140
Kuning CFC CI
15985
Bahaya
Peluang
(h, l, m)
Keparahan
(H, L, M)
Tindakan pengendalian/
pencegahan
CP
CP
CP
CP
CP
CP
CP
CP
P1
P2
P3
P4
CCP/
CP
Alasan keputusan
18
b. Proses Pengolahan
Tahap/Input
Bahaya
Penimbangan
bahan
S.aureus,
E.coli dan
Salmonella
Kadar BTP
melebihi
standar
Pembuatan
premix
S.aureus,
E.coli dan
Salmonella
Kapang &
khamir
Pemanasan air
Pelarutan gula
Pencampuran
Pecahan
logam dari
peralatan
S.aureus,
E.coli dan
Salmonella
S.aureus,
E.coli dan
Salmonella
Serpihan
wadah dan
debu pada
kemasan
S.aureus,
E.coli dan
Salmonella
Kapang &
khamir
Ceceran oli/
grease
Pecahan
logam dari
peralatan
Penyebab/
Sumber/Justifikasi
bahaya
Personil yang kurang
terlatih
dan
tidak
higienis
Ruang tidak terawat,
peralatan tidak bersih
Personil yang kurang
terlatih
P1
P2
P3
P4
CCP/
CP
CP
CP
CP
CP
CP
Pemeriksaan temperatur
CP
CP
CP
Peluang (h,
l, m)
Keparahan
(H, L, M)
Tindakan pengendalian/
pencegahan
Alasan keputusan
Sanitasi peralatan
yang tidak sesuai
Peralatan
Peralatan yang
patah /rusak
Pengecekan peralatan
sebelum produksi
CP
CP
CP
19
b. Proses Pengolahan
Tahap/Input
Penyaringan 1
Penyaringan 2
Pengisian
panas
Pendinginan
Penyimpanan
Bahaya
Kotoran dari
bahan &
metal
Kotoran dari
bahan &
metal
S.aureus,
E.coli dan
Salmonella
Volume
kurang dari
standar
Spora
bergerminasi
Kontaminasi
akibat gigitan
serangga
yang masuk
Penyebab/
Sumber/Justifikasi
bahaya
Peluang (h,
l, m)
Keparahan
(H, L, M)
Pemeriksaan kondisi
saringan secara berkala
Tindakan pengendalian/
pencegahan
P1
P2
P3
P4
CCP/
CP
CP
Pemeriksaan kondisi
saringan secara berkala
CCP1
Pengukuran temperatur
pengisian panas
CCP2
CP
Pendinginan cepat
CCP3
CP
Alasan keputusan
Proses berikutnya yaitu penyaringan
tahap 2 dapat menghilangkan
kontaminasi fisik
20
Tabel 3.
Prinsip 3: Penentuan Batas Kritis
PT MPTP Beverage
Produk : Squash Orange
Prinsip 1
Tahap/ Input
Bahaya
Tindakan
Pengendalian/Pence
gahan
Pemeriksaan kondisi saringan
secara berkala
Penyaringan 2
Prinsip
2
Prinsip 3
CCP
Batas Kritis
Kondisi fisik saringan tidak cacat
CCP1
Spora bergerminasi
CCP2
CCP3
21
Tabel 4.
TABEL RENCANA HACCP
PT MPTP Beverage
Produk : Squash Orange
Prinsip 1
Tahap/ Input
Bahaya
Penyaringan 2
Kotoran
dari bahan
& metal
Pengisian
panas
S.aureus,
E.coli dan
Salmonella
Tindakan
Pengendalian
Pemeriksaan
kondisi
saringan
secara berkala
Pengukuran
temperatur
pengisian
panas setiap 30
menit
Prinsip 2
Prinsip 3
CCP
Batas
Kritis
CCP1
CCP2
Kondisi
fisik
saringan
tidak cacat
Temperatu
r minimal
82oC
Prinsip 4
Prinsip 5
Tindakan
koreksi
Pemantauan
Apa
Di
mana
Bagaimana
Frekuensi
Siapa
Saringa
n
Produ
ksi
Pengecekan
fisik
Sebelum
penyaring
an
Operator
produksi
Temper
atur
Produ
ksi
Mengecek
temperatur
Sebelum
proses
pengisian
panas
Operator
produksi
Spora
bergermina
si
Pengukuran
waktu dan
temperatur
pendinginan
cepat
CCP3
Waktu
pendingin
an
maksimal
15 menit
Temperatu
r maksimal
21 oC
Waktu
dan
tempera
tur
pending
inan
Produ
ksi
Mengatur
waktu dan
temperatur
pendinginan
Selama
proses
pendingin
an
Operator
produksi
Prinsip 7
Verifikasi
Catatan
Apa dan Siapa
Supervisor
produksi
mengganti
saringan
Sampling
pemeriksaan
visual produk
setiap batch
Catatan
penyaringan
per batch
Menyaring ulang
produk
Mengkaji hasil
pemantauan dan
tindakan koreksi
Hasil kajian
verifikasi
Supervisor
produksi
memberhentikan
proses pengisian
Kalibrasi
termometer
Catatan
pengukuran
temperatur
Mengulang
proses pengisian
panas
Pendinginan
Prinsip 6
Supervisor
produksi
mengatur suhu
air dan
kecepatan ban
berjalan
Mensirkulasi air
jika suhu air naik
Mengkaji hasil
pemeliharaan
alat,
pemantauan dan
tindakan koreksi
Hasil kajian
verifikasi
Kalibrasi
termomater
Catatan hasil
kalibrasi
Pemeriksaan
suhu air setiap
30 menit sekali
Catatan hasil
pemantauan
suhu air
pendingin
22
23
K. SISTEM DOKUMENTASI
Perusahaan membuat dan menyusun sistem administrasi yang tertelusur. Dalam
melaksanakan HACCP didukung oleh dokumen yang informatif dan dapat diakses oleh
semua pihak yang terlibat dalam sistem HACCP. Sistem dokumentasi yang dirancang
bertujuan untuk menentukan, memantau dan mencatat seluruh aspek produksi dan
pengendalian mutu sehingga terjamin produk yang memenuhi spesifikasi yang ditetapkan
dan menjamin keamanan produk.
Dokumen yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan terebut antara lain :
1. Rencana HACCP
2. Pedomam penetapan titik kritis
3. SOP pembelian bahan
4. SOP pemeriksaan dan penerimaan bahan
5. SOP penggantian dan penambahan pemasok baru
6. SOP produksi
7. Semua check list dan formulir yang digunakan berkaitan dangan Manual Halal dan
SOP
L. PRODUK RECALL
Penarikan kembali produk dilakukan setelah diketahui ada produk yang cacat mutu
atau diterima laporan mengenai reaksi yang merugikan, dengan segera dan agar pesan
tiba dengan cepat, menggunakan sistem komunikasi yang efektif seperti telephone, e-mail
(surat elektronik), fax, dan metode ketelusuran produk
24
FORM CCP1
LOGSHEET PENYARINGAN 2
PT MPTP Beverage
Produk : Squash Orange
Tanggal Pencatatan :
Tanggal
Batch
Kondisi saringan
Visual larutan
orange squash
Paraf
Pencatat
Lembar 1 : QC
Lembar 2 : Factory Manager
Lembar 3 : ARSIP
Ketentuan :
25
FORM CCP2
LOGSHEET SUHU PENGISIAN PANAS
PT MPTP Beverage
Produk : Squash Orange
Tanggal Pencatatan :
Jam Pencatatan
Batch
Suhu (0C)
Paraf
Pencatat
Lembar 1 : QC
Lembar 2 : Factory Manager
Lembar 3 : ARSIP
Ketentuan :
Suhu pemanasan air dijaga maksimal 82oC selama 4 menit
Pencatatan dilakukan tiap 30 menit
26
FORM CCP3
LOGSHEET SUHU PENDINGINAN CEPAT
PT MPTP Beverage
Produk : Squash Orange
Tanggal Pencatatan :
Jam
Pencatatan
Batch
Waktu (menit)
Suhu (0C)
Paraf
Pencatat
Lembar 1 : QC
Lembar 2 : Factory Manager
Lembar 3 : ARSIP
Ketentuan :
Suhu pemanasan air dijaga maksimal 21oC dalam 15 menit
Pencatatan dilakukan tiap 30 menit
27