Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kegiatan dasar yang dilakukan di laboratorium yaitu
pembuatan larutan dan pengenceran. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang hampir
selalu dilakukan di dalam laboratorium. Untuk menyatakan kepekaaan atau
konsentrasi suatu larutan dapat dilakukan berbagai cara tergantung pada tujuan
penggunaannya.
Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan
adalah molaritas, normalitas, persen berat, persen volume, atau sebagainya. Untuk
memperkecil konsentrasi suatu larutan maka dilakukan pengenceran, dengan cara
menambahkan pelarut. Selain itu melalui praktikum ini mahasiswa juga
diperkenalkan dengan berbagai macam jenis zat larutan dan pelarut, serta tingkat
bahaya dari masing - masing larutan.
Sangat penting bagi mahasiswa untuk mempelajari mengenai
pengenceran larutan sebab pembuatan dan pengenceran larutan merupakan hal
yang paling dasar dalam praktikum Aplikasi Teknologi Laboratorium, juga pada
kenyataannya tidak semua mahasiwa mampu serta menguasai cara untuk
membuat suatu larutan dan cara melakukan pengenceran yang baik. Berdasarkan
hal di atas maka dilakukan praktikum mengenai pembuatan larutan dan
pengenceran agar praktikan mengerti cara membuat suatu larutan dan
mengencerkan larutan.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari praktikum ini adalah bagaimana cara menentukan
faktor pengenceran terhadap suatu percobaan ?
C. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara
menentukan faktor pengenceran terhadap suatu percobaan ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran zat-zat yang bersifat homogen. Suatu larutan
mengandung suatu zat terlarut atau lebih dari satu zat pelarut. Larutan dengan
jumlah maksimum zat terlarut pada temperatur tertentu disebut larutan jenuh.
Banyaknya zat terlarut yang dapat menghasilkan larutan jenuh, dalam jumlah
tertentu pelarut pada temperatur konstan disebut kelarutan. Pembahasan mengenai
larutan tidak akan lepas dari yang disebut konsentrasi larutan. Secara umum,
konsentrasi larutan memiliki definisi sebagai jumlah zat terlarut dalam setiap
satuan larutan atau pelarut. Konsentrasi larutan tersebut terdapat dalam satuan
fisika maupun kimia. Beberapa konsentrasi larutan yang umum digunakan
terdapat dalam :
1. Persen Konsentrasi
a) Persen berat (% WW) = Gram zat terlarut
x 100 %
x 100
3. Fraksi mol
a) Fraksi mol A = XA = umlah mol A
4. Keformalan (F)
Keformalan = jumlah massa rumus zat terlarut
liter larutan
5. Kemolaran (M)
Kemolaran (M) = mol zat terlarut
liter larutan
Jika m M adalah massa molar (g mol-1) maka
Kemolaran = gram zat terlarut
Catatan :
M = kemolaran = mol / liter
M = mol / liter = milimol / mililiter
Mol = M x liter
Milimol = M x mililiter
B. Pengertian Pengenceran
deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam
laboratorium kimia. Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia
dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50% yang biasa
disebut larutan Sorensen. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan menyerap
karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan
panas ketika dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air bereaksi
secara eksotermis. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan
NaOH dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut
dalam dietil eter dan pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan
meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas ( Anonim,23: 2014).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
dengan menggunakan pipet tetes sampai tanda batas garis. Mengencerkan dengan
menggunakan aquadest sampai tanda batas garis. Menutup labu ukur dan mengocok
sampai homogen.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
A. Hasil Pengamatan
1. Pengenceran Larutan HCl
Dit : V1 = ?
Solusi : V1. C1 = V2.V2
1 M = 100 . 0,1 M
V1 = 100 ml. 0,1 M
1
V1 = 10 ml
Faktor Pengenceran NaOH
Dik : V1 = 10 ml
V2 = 100 ml
Dit : Nilai faktor Pengenceran ?
Solusi : V2 = 100
V1 10
Jadi, Faktor pengencerannya yaitu 10 pengenceran.
11
Dik : V1 = 10 ml
V2 = 100 ml
Dit : Nilai faktor Pengenceran ?
Solusi : V2 = 100
V1 10
Jadi, Faktor pengencerannya yaitu 10 pengenceran
B. Pembahasan
Larutan yang digunakan adalah larutan antara cairan dalam cairan, serta
padatan dalam cairan. Larutan antara cairan dalam cairan yakni larutan HCl dalam
pelarut aquades. Larutan antara padatan dalam cairan yakni NaOH dan aquades
dalam pelarut aquades. Larutan-larutan tersebut terdiri dari zat terlarut dan zat
pelarut, yang jumlahnya mempengaruhi konsentrasi dari larutan itu sendiri. Hal
ini sesuai dengan pendapat Brady (2000) bahwa Larutan terdiri ata zat terlarut dan
pelarut. Pelarut umumnya berwujud cair yang jumlahnya lebih banyak sedangkan
zat terlarut umumnya berwujud gas, cair ataupun padatan yang jumlahnya lebih
kecil sehingga berbentuk larutan homogen.
Konsentrasi merupakan jumlah zat terlarut dalam setiap satuan larutan
atau pelarut. Dan digunakan untuk menyatakan komposisi larutan secara
kuantitatif. Konsentrasi memiliki macam-macam satuan, yaitu fraksi mol, persen
berat, molalitas, molaritas, normalitas, persen massa, persen volume, dan PPM.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Baroroh ( 2014 ) yang menyatakan bahwa,
konsentrasi digunakan untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif.
Konsentrasi didefenisikan sebagai jumlah zat terlarut dalam tiap satuan larutan
atau pelarut.
Pengenceran adalah pencampuran larutan pekat untuk mengurangi
konsentrasi dan menambah volume laruan dengan menambah zat pelarut. Jika
12
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil pengamatan adalah untuk pengenceran,
pertama dihitung terlebih dahulu volume larutan yang akan diencerkan denga
menggunakan rumus pengenceran yaitu M1 x V1 = M2 x V2. Setelah itu campur
dengan menggunakan zat pelarut aquadest lalu homogenkan.
B. Saran
Diharapkan agar semua praktikan dapat mengikuti prosedur pada
percobaan, sehingga praktikan dapat mengerti akibat dari proses-proses yang
dilakukan pada pembuatan larutan dan pengenceran.
14
DAFTAR PUSTAKA