Anda di halaman 1dari 8

I.

PENDAHULUAN
DNA pada organisme tingkat tinggi seperti manusia, hewan dan tumbuhan terdapat
didalam inti sel, dan beberapa organ lain di dalam sel seperti mitokondria dan
kloroplast.Penyebutan nama DNA juga didasarkan pada lokasi asalnya. DNA genome inti
(nuclear DNA genome) berasal dari inti sel, DNA genom mitokondria (mitochondrial DNA genome)
berasal dari mitokondria, DNA genom kloroplast berasal dari kloroplast. Pada organisme tingkat rendah,
DNA penyusun kromosom dan plasmid dibungkus oleh dinding sel (pada bakteri) atau dibungkus
oleh protein tertentu (pada virus). Kromosom eukariot berbentuk linear sedangkan
kromosom prokariot berbentuk sirkular. Selain itu prokariot juga mengandung satu atau
lebih plasmid. Plasmid merupakan mulekul DNA sirkular dengan ukuran yang jauh lebih kecil
dibanding kromosom.
Di dalam sel, materi genetik berupa DNA terdapat pada inti sel (DNA nukleus) dan
mitokondria (DNA mitokondria) sehingga secara keseluruhan di sebut DNA genomik. Selain DNA, di
dalam sel dijumpai pula RNA dan protein. Prinsip isolasi DNA adalah dengan melisiskan membran
sel dan membran nukleus sehingga DNA, RNA dan protein dapat keluar dari sel.
Selanjutnya dilakukan presipitasi terhadap RNA dan protein sehingga didapatkan DNA
yang murni.
Isolasi DNA merupakan teknik ekstraksi DNA dari suatu sel sebagai tahap awal
suatu analisis genetik. Secara umum, tahap isolasi DNA dimulai dari pengambilan sampel
sel, pelisisan membran dan/atau dinding sel, ekstraksi DNA, presipitasi DNA, pemurnian
DNA, dan pengawetan DNA (Gaikwad 2010: 2). DNA manusia dan hewan biasanya
diperoleh dari darah dan jaringan dalam. Namun DNA juga dapat diektraksi dari semen,
saliva, akar rambut, urine, dan gigi (Medical Genomics 2004: 1). Isolasi DNA juga
berfungsi sebagai media pembelajaran genetik, dapat mengetahui kelainan genetik yang
diderita (University of Utah 2015: 1). Aplikasi dari isolasi DNA adalah untuk identifikasi
forensik, beberapa gen tertentu dapat diproduksi secara massal untuk mengobati penyakit
tertentu, dan teknologi DNA rekombinan dapat digunakan untuk rekayasa genetika
(University of Utah 2015: 1).
Metode isolasi DNA bermacam-macam,salah satunya adalah menggunakan ion exchanger
Chelex-100. Prinsip isolasi DNA adalah pemisahan molekul DNA dari komponenkomponen penyusun sel lainnya sehingga diperoleh DNA murni. Isolasi DNA dari sampel
darah pada prinsipnya mengisolasi DNA dari sel darah putih, karena dari sel darah

manusia tidak memiliki inti. Salah satu metode isolasi DNA dari sel darah putih adalah
metode ion exchanger Chelex-100.
II. METODE
ISOLASI DNA
A. Alat
Alat-alat yang diperlukan untuk isolasi DNA genom dari sel darah putih
Herrmh adalah tabung sentrifugasi 15 ml yang steril, rak tabung,
micropipettor (Biorad) dengan berbagai ukuran (10-100 l dan 100-1000 i ),
pipet tip untuk volume 1000 l dan100 l, freezer -20C, alat vorteks,waterbath
(Neslab), mesin inkubator,ice bath, mesin sentrifugasi (eppendorf centrifuge
5702R), tabung eppendorf 1,5 ml, serta kertas absorban atau tissue.
.
B. Bahan-bahan
yang diperlukan Posphate Buffer Saline (PBS) pH 7,4, Saponin 0,5 %dalam PBS
dan Chelex-100 20% dalam ddH2O.
C. Cara Kerja:
Isolasi dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi DNA C helex-100
dengan menggunakan Phosphate Buffer Saline (PBS) pH 7,4; Saponin 0,5%
dalam PBS; dan C helex 20% dalam dd H2O pH 10,5.
Adapun cara kerjanya sebagai berikut :
a. Ambil 200 ul darah dimasukkan ke dalam tabung 1,5 ml steril
b. Tambahkan PBS pH 7,4 sebanyak 1 ml kemudian disentrifuge dengan
kecepatan5.000 rpm selama 5 menit
c. Buang supernatan. Ulangi pencucian ini sebanyak 3 kali
d. Tambahkan 500 l 0,5% Saponin dalam PBS dicampur dengan baik
menggunakanvortex kemudian diinkubasi dalam es selama 5 menit.
e. Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, Inkubasi campuran tersebut
pada suhu -20C selama semalam
f. Keesokannya, dilakukan sentrifuge dengan kecepatan 12.000 rpm
selama 10menit.
g. Supernatan dibuang, ditambahkan 50 ul Chelex 20% dalam ddH 2O pH
10,5 danditambah 100 ul dd H2O
h. Diinkubasi dalam air mendidih selama 10 menit. Selanjutnya,
disentrifuge dengankecepatan 12.000 rpm selama 10 menit
2

i. DNA akan berada pada bagian supernatan (DNA containing water) lalu
bagian ini dipindahkan dalam tabung eppedorf 1,5 ml steril dan
disimpan pada suhu 20C.
III.

HASIL

1. Alat-alat yang dipakai

2. Proses pencuccian darah menggunakan PBS

3. Campuran darah dengan PBS di sentrifuge dengan kec. 5000 rpm selama 5 menit dan
supernatannya dibuang, ulangi pencucian sebanyak 3 kali

4. Penambahan 500 l 0,5% saponin dalam PBS

5. Di vortex kemudian di inkubasi dalam es selama 5 menit

6. Kemudian di sentrifugasi kembali, kemudian supernatannya dibuang


4

7. Ditambahkan 50 l Chelex 20% dalam dd H2O PH 10,5 dan ditambah 100 l dd H2O

8. Kemudian di Inkubasi dalam air mendidih selama 10 menit

9. Di Sentrifugasi kembali dengan kecepatan 12.000 rpm selama 10

menit, tetapi kali ini supernatanya yang diambil

10.
Pada bagian supernatan (DNA Containing Water) lalu bagian ini
di pindahkan dalam tabung eppedorf 1,5 ml steril
6

IV.

DISKUSI
Pada Proses Isolasi DNA, Darah akan dicuci menggunakan PBS dan

kemudian disentrifugasi dan kemudian supernatan dari hasil sentrifugasi


dibuang, Proses ini dilakukan tiga kali sehingga di dapat sel darah yang telah
tercuci. Kemudian diberikan Saponin supaya nanti membran inti dari darah akan
terlisis. Kemudian hasil dari proses sebelumnya akan disentrifugasi kembali supaya
zat zat yang ringan (bukan DNA) akan terangkat dan akan dibuang. Kemudian 50
ul Chelex 20% dalam ddH2O pH 10,5 dan ditambah 100 ul dd H2O dan Kemudian di
inkubasi dalam air hangat , terakhir larutan tersebut di sentrifugasi kembali sehingga DNA
akan terpisah, di sini DNA akan dalam bentuk supernatan karena beratmolekulnya paling
ringan dengan yang lain.
Isolasi DNA dari sampel darah pada prinsipnya mengisolasi DNA dari sel darah
putih, karena dari sel darah manusia tidak memiliki inti. Salah satu metode isolasi DNA
dari sel darah putih adalah metode ion exchanger Chelex-100.

Anda mungkin juga menyukai