Osteomielitis Bedahhhh
Osteomielitis Bedahhhh
Manifestasi klinis pada Osteomielitis hematogen akut terjadi sangat cepat diawali nyeri
lokal hebat yang terasa berdenyut. Gejala lain yang muncul dalam 24 jam terkait septikemia
seperti malaise, anoreksia dan demam. Nyeri terus menghebat disertai pembengkakan. Setelah
beberapa hari, infeksi yang keluar dari tulang dan mencapai subkutan anak menimbulkan
selulitis sehingga kulit akan kemerahan dan terdapat riwayat trauma dan infeksi sebelumnya.1,2
Pada osteomielitis kronik, umumnya merupakan kelanjutan dari osteomielitis akut yang
tidak terdiagnosis atau tidak mendapatkan terapi adekuat. Dengan manifestasi klinis berupa nyeri
lokal yang hilang timbul disertai demam dan adanya cairan yang keluar dari suatu luka pasca
operasi atau bekas patah tulang. 1
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Keluhan nyeri lokal hebat yang terasa berdenyut, demam, malaise, anoreksia, dan
terdapat riwayat trauma ataupun infeksi sebelumnya akan di dapatkan pada pasien
osteomielitis hematogen akut, sedangkan keluhan seperti nyeri lokal yang hilang timbul
disertai demam dan adanya cairan yang keluar dari suatu luka pasca operasi atau bekas
patah tulang. 3
Pemeriksaan Fisik
o Pembengkakan
o Kemerahan
o Perabaan hangat
o Nyeri lokal pada daerah infeksi
o Fistel kronik yang mengeluarkan nanah dan terkadang sekueseter kecil (pada
osteomielitis kronik)
o Limfadenoati (tidak khas)
Pemeriksaan Penunjang
jaringan lunak dalam 3-5 setelah infeksi. Akan terlihat jelas pada 14-21 hari
karena menunjukkan destruksi tulang dan reaksi periosteal pembentukan tulang
baru, dengan melihat lusen korteks dan medulla.
Pada osteomielitis kronik, didapatkan gambaran sekuester dan pembentukan
tulang baru.
Gambar 1
b. MRI
MRI akan menghasilkan hasil yang terbaik. Dapat sebagai pendeteksian dini
dan menentukan lokasi osteomielitis. Karena dapat memperlihatkan edem dan
destruksi medula, disamping reaksi periosteal, destruksi kortikal, kerusakan sendi,
dan jaringan lunak yang terlibat, bahkan ketika radiografi konvensional belum
menunjukkan adanya Kelainan.
c. Scan tulang radionuklir
Skan tulang radionuklir ini dilakukan bila pasien tidak dapat dilakukan MRI.
Scan ini lebih sensitive dan spesifik daripada pemeriksaan rontgen. Bahan yang
digunakan biasanya gallium 67 dan/atau indium 111
Gambar 2. Akumulasi gallium 67 pada phalanx proximal kaki kiri setelah 4 jam
suntikan
d. CT scan
Pemeriksaan dapat ini menentukan kalsifikasi abnormal, osifikasi dan gangguan
pada intra kortikal. Pemeriksaan ini tidak dianjurkan, namun dapat dilakukan bila
pemeriksaan MRI tidak ada..
Diagnosis banding
DAFTAR PUSTAKA
1. Samsuhidrajat, de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. 3rd ed. Jakarta : EGC ; 2015
2. Solomon L. Infection. Apleys System of Orthopaedics and Fracture. 8th ed.New
York : Oxford University Press ;2001
3. Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran. 4th ed.
Jakarta : Media Aesculapius; 2014
4. Carek PJ, Dickerson LM, Sack JL. Diagnosis and management of Osteomyelitis.
American family physician 2001;Vol 63(12): 1-7
5. Chew FS, Schulze ES, Mattia AR. Osteomyelitis. Radiologic-phatologic conferences