Anda di halaman 1dari 25

Komponen

Rancangan Eko-Kawasan Industri


EKOLOGI INDUSTRI
DOSEN : RACHMASARI PRAMITA W,
ST, MM

ABAD 21

eko-industri dan pengembangan teknologi


( mengeliminasi sisa atau limbah dan
memaksimumkan efisiensi )
.
mengalami masa
kritis dalam
usaha pengurangan pemakaian material
dan energi serta memelihara kualitas hidup
dan kualitas lingkungan.

ECOLOGY
INDUSTRY
EXPANDING

ECOEFISIEN
ECO
ECONOMIC

FAKT
OR

TEKANAN
PASAR

DRIVER OF
CHANGE
(PENGGERAK
PERUBAHAN)

Penerapan eco-kawasan industri


Mengutamakan keragaman jenis industri
untuk optimalitas siklus pertukaran limbah
(waste exchange).
Keragaman juga dapat meningkatkan
kompleksitas, misal: keragaman pelaku berarti
pula keragaman tujuan / interest.
Dapat menjadi kendala ketika mencoba
merumuskan tujuan umum dalam
pengembangan ekosistem industri.

Keragaman industri keragaman interest


pelaku,
merupakan suatu tantangan dalam penerapan
ekosistem kawasan industri.
Setiap sistem industri, misalnya sistem kawasan industri
merupakan sistem yang unik. Ekonomi, social, budaya
dan dimensi ekologi termasuk dalam keragaman sistem

Komunikasi yang berkelanjutan untuk


mencapai kesamaan persepsi (untuk tujuan
jangka panjang penerapan ekosistem kawasan
industri.

Dalam alam, semakin kecil dan


sederhana sistem biotik, semakin rapuh
keberlangsungan sistem.
Jika salah satu organisme punah, dapat
menghancurkan simbiosis.
Semakin besar dan semakin kompleks
ekosistem seperti danau, sungai dan
hutan, semakin kecil kemungkinan sistem
terganggu jika satu elemen tiba-tiba
punah.

Beberapa hal dalam prinsip ekologi


industri
1. Para pelaku industri harus memahami
limbah sebagai suatu yang bernilai
sebagai bahan dasar untuk industri
lainnya.
Studi dan kerjasama harus diperluas,
perusahaan mengembangkan visinya
menyertakan keseluruhan sistem dalam
perusahaan yang bersatu

2. Perlu adanya lintas batas antar sektor


public dan sektor swasta untuk
menghasilkan ekosistem industri dengan
dukungan institusional.
Pembuat kebijakan dapat diuntungkan
untuk keberlangsungan daur ulang /
sistem roundput, issue lingkungan
direfleksikan juga dalam implikasi
ekonomi, social& budaya, misalnya
dalam konteks komunitas aliran (societal
context of the flow).

3. Bagi kawasan industri yang sudah ada &


berjalan cukup mapan perlu suatu
usaha yang memfasilitasi pengembangan
sistem kerjasama berdasarkan
pemanfaatan limbah dan energi.
4. dilakukan upaya membangun suatu
system kerjasama berdasarkan
pemanfaatan limbah dan energy pada
suatu kawasan industry yang sudah ada

5. Keberhasilan dari pembentukan


hubungan / link dari eco-industri
memerlukan implementasi proyek secara
terus-menerus sehingga dapat
mengidentifikasi peluang-peluang yang
ada dalam rangka eco-industri.

6. Kebijakan berdasarkan insentif


misalnya ecological tax
reform(keringanan eco-pajak),
dan proyek-proyek teknis perlu
diidentifikasi & di implementasikan untuk
membantu menstimulasi pasar dalam
menggerakkan eco-industri.

komponen prinsip
Hardin Tibbs ,Industrial Ecology : An Agenda
for Industry menekankan 6 komponen prinsip
dalam ekologi industri:
1. Ekosistem Industri : merupakan kerjasama
antara beragam industri dimana limbah
darisuatu industri merupakan bahan material
bagi industri lainnya
2. Keseimbangan input dan output industri yang
mengacu pada keterbatasan system alam.

komponen prinsip
3. Pengurangan intensitas material dan
energi dalam produksi
4. Peningkatan efisiensi dalam proses
industri
5. Pengembangan supply energi yang dapat
diperbaharui untuk keperluan industri
6. Adopsi kebijaksanaan baru, baik
kebijakan nasional maupun internasional
dalam pengembangan ekonomi.

Komponen dalam rancangan


eco- industry
ekosistem industri merupakan salah satu
pendekatan yang penting dalam menghadapi
tantangan dalam mencapai tujuan
pembangunan yang berkelanjutan.
Konsep Ekosistem Kawasan Industri (EcoIndustrial Park / EIP) , tahun 1992-1993,
(sosialisasi : kelompok / komunitas dari Indigo
Development Dalhouse University, dan
kelompok / komunitas Work and Environment
Initiative dari Cornell University. )

Tahun 1994, Environmental Protection


Agency milik pemerintah United States of
America membiayai Research Triangle
Institute dan Indigo untuk memperdalam
konsep ekosistem industri serta
melakukan studi kasus.
Pada tahun 1996, sebanyak 17 proyek
industri mendeklarasikan EIP bagi
kegiatan mereka.

Eco-Industrial Park menyertakan


jaringan perusahaan dan organisasi
yang bekerja bersama-sama untuk
meningkatkan ekonomi dan kualitas
lingkungan

Komponen dalam Rancangan EkoKawasan Industri


Sistem alam :
meminimumkan dampak negative
pada lingkungan, dan memperkecil
biaya operasi, serta menggunakan
energi matahari dan / atau energi
angin

Komponen dalam Rancangan EkoKawasan Industri

Energi :
Strategi utama adalah
penggunaan energi secara efisien
untuk mengurangi biaya-biaya
serta mengurangi beban
lingkungan.

Komponen dalam Rancangan EkoKawasan Industri


Aliran material :
Dalam Eko-Kawasan Industri, pihak
perusahaan memandang limbah
sebagai sesuatu produk yang
berharga yang dapat dijual untuk
digunakan oleh pihak lain.

lanjutan
Aliran air :
Air yang telah melalui suatu proses dapat
digunakan kembali oleh pihak lain, yang
dialirkan melalui suatu tahapan proses sesuai
keperluan.
Infrastruktur kawasan dapat dirancang untuk
beberapa tingkatan / grade air (bergantung
pada kebutuhan perusahaan).

lanjutan
Pengelolaan Kawasan dan Dukungan
Layanan :
Pengelolaan harus mendukung
pertukaran produk antar perusahaan di
kawasan, mendukung perusahaan dalam
beradaptasi dengan lingkungan beragam
industri (misalnya mobilitas supplier atau
pelanggan di areal kawasan).

lanjutan
Layanan lain juga menyangkut pemeliharaan
akses / link pertukaran produk antar
perusahaan di kawasan serta pemeliharaan
sistem telekomunikasi.
Disamping itu, dapat diadakan dukungan
layanan bersama berupa pusat pelatihan,
kantin, pusat kesehatan, kantor untuk
pembelian barang-barang umum,
transportasi, kantor logistic dll.

Keuntungan dari Ekosistem Kawasan


Industri
Keuntungan keuangan untuk perusahaan :
Menurunkan biaya pembelian bahan / material,
mendapatkan hasil dari penjualan limbah kepada
pihak lain dalam kawasan
Menurunkan penggunaan energi (misalnya
transportasi)
Menurunnya biaya pengelolaan limbah karena
dilakukan didalam kawasan (dapat dijual, dan
membeli limbah dari perusahaan lain di kawasan)
Menurunnya biaya serba-serbi
Menurunnya biaya HRD atau perekrutan
pegawai karena dilakukan bersama-sama dengan
perusahaan lain dalam kawasan

lanjutan
Keuntungan bagi lingkungan :
Permintaan akan sumber daya alam akan
berkurang
Berkurangnya jumlah limbah dalam semua bentuk
(padat, cair, emisi udara)
Menurunnya kemungkinan terjadi kecelakaan
dalam transport
Keuntungan sosial / bagi masyarakat :
Meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat dengan
adanya pekerjaan
Biaya pemanasan murah untuk masyarakat
lingkungan sekitar kawasan dan didalam kawasan
Udara dan air yang lebih bersih, sehingga
masyarakat sekitar dapat hidup sehat

Anda mungkin juga menyukai