Firda Julianita P 2415105009 p1
Firda Julianita P 2415105009 p1
Kelompok 5 :
FIRDA JULIANITA P. P.
NRP 2415105009
Asisten :
NRP 2413100052
HALAMAN JUDUL
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM REKAYASA BAHAN
P2-PERCOBAAN RESISTIVITAS LOGAM
Kelompok 5 :
FIRDA JULIANITA P. P.
NRP 2415105009
Asisten :
NRP 2413100052
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Logam dengan luas penampang sama ...................... 7
Gambar 4. 1 Grafik Pengaruh Resistansi terhadap Resistansi ..... 16
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Resistivitas beberapa jenis logam ................................. 5
Tabel 4. 1 Data Dimensi Sampel ................................................. 11
Tabel 4. 2 Data Resistansi Aluminium Foil tanpa Perlakuan Panas
................................................................................... 11
Tabel 4. 3 Data Resistivitas Aluminium Foil pada Temperatur
100C ......................................................................... 12
Tabel 4. 4 Data Resistivitas Aluminium Foil pada Temperatur
200C ......................................................................... 12
Tabel 4. 5 Data Resistivitas Aluminium Foil pada Temperatur
400C ......................................................................... 12
Tabel 4. 6 Data Resistansi Kaleng Coca-Cola tanpa Perlakuan
Panas.......................................................................... 13
Tabel 4. 7 Data Resistansi Kaleng Coca-cola pada Temperatur
100C ......................................................................... 13
Tabel 4. 8 Data Resistansi Kaleng Coca-cola pada Temperatur
200C ......................................................................... 13
Tabel 4. 9 Data Resistansi Kaleng Coca-cola pada Temperatur
400C ......................................................................... 14
Tabel 4. 10 Data Resistansi Kaleng Sarden tanpa Perlakuan Panas
................................................................................... 14
Tabel 4. 11 Data Resistansi Kaleng Sarden pada Temperatur
100C ......................................................................... 15
Tabel 4. 12 Data Resistansi Kaleng Sarden pada Temperatur
200C ......................................................................... 15
Tabel 4. 13 Data Resistansi Kaleng Sarden pada Temperatur
400C ......................................................................... 15
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arus listrik sebagai aliran muatan, misalnya elektron dalam
konduktor logam. Sepanjang alirannya akan berhadapan dengan
ion-ion atau molekul-molekul bergantung pada jenis bahan
penghantar. Oleh karena itu kemudahan arus mengalir dari satu
jenis bahan ke bahan lainnya tidak sama. Sebagai ukuran
kemampuan menghantar listrik suatu vahan adalah konduktivitas,
Sebaliknya
kemampuan
untuk
menghambat
arus
adalah resistivitas. Semakin besar resistivitas suatu bahan maka
semakin besar pula medan listrik yang dibutuhkan untuk
menimbulkan sebuah kerapatan arus. Dalam penerapannya
resistivitas sangat berpengaruh dan diaplikasikan dalam bidang
fisika. Dengan adanya resistivitas kita dapat mengetahui besarnya
hambatan pada suatu bahan penghantar yang dialiri arus listrik
maupun tegangan. Oleh karena itu, untuk lebih memahami dan
mengetahui lebih dalam tentang bagaimana resistivitas tersebut
maka akan dilakukan praktikum mengenai resitivitas logam.
1.2 Permasalahan
Dalam pelaksanaan percobaan resistivitas logam, ada
beberapa permasalahan diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan resistivitas pada suatu logam?
2. Bagaimana cara mengetahui pengaruh suhu pada resistivitas
logam ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari percobaan resistivitas
logam ini antara lain:
1. Mengetahui resistivitas pada suatu logam.
2. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh suhu pada resistivitas
logam.
2
1.4 Sistematika Laporan
Sistematika laporan ini terdiri dari abstrak, daftar isi, daftar
gambar, daftar tabel, dan enam bab. Bab I berisi pendahuluan,
yaitu latar belakang, permasalahan, tujuan dan sistematika
laporan.Bab II berisi tentang dasar teori.Bab III berisi tentang
metodologi percobaan, yaitu peralatan peralatan yang dibutuhkan
pada waktu percobaan serta prosedur-prosedur percobaan yang
harus dijalankan. Bab IV berisi tentang analisa data dan
pembahasan dan bab V berisi tentang kesimpulan. Kemudian
bagian terakhir adalah daftar pustaka dan lampiran.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Arus Listrik
Perpindahan muatan listrik dikenal dengan nama arus listrik,
besarnya diukur dalam ampere. Secara singkat arus listrik
didefenisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir
setiap satuan waktu.
I=
(2.1)
4
elektron-elektron di setiap atom pada bahan isolator terikat
kuat oleh inti atom sehingga sangat sukar untuk bergerak dan
berpindah.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bahan
isolator memiliki hambatan yang sangat besar.Namun, pada
kondisi tertentu bahan isolator dapat berubah menjadi bahan
konduktor.Kondisi tersebut adalah ketika bahan isolator
mendapat tegangan yang sangat tinggi. Tegangan tinggi ini
akan melepaskan elektron dari ikatan dengan inti atom
sehingga elektron pada bahan isolator tersebut akan menjadi
mudah bergerak dan berpindah. Bahan yang tergolong
isolator adalah kayu dan plastik.
c. Semi Konduktor
Bahan semi konduktor adalah bahan-bahan yang kadang
bersifat isolator dan kadang bersifat konduktor.Yang
termasuk bahan ini adalah karbon, silikon, dan germanium.
d. Super Konduktor
Bahan super konduktor adalah bahan yang sangat kuat
mengalirkan arus.Ilmuwan yang pertama kali menemukan
bahan ini adalah tokoh yang berasal dari Belkita yang
bernama Kamerlingh Onnes pada 1991.Bahan yang beliau
temukan adalah raksa dan timah.
2.3 Resistivitas Bahan Logam
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu
mengalami hambatan dari penghantar itu sendiri.Besar hambatan
tersebut tergantung dari jenis bahan penghantar yang
digunakan.Besar hambatan tiap meternya dengan luas penampang
1mm2 pada temperature 200oC dinamakan hambatan jenis atau
resistivitas.
Ketika pergerakan elektron-elektron bebas dalam suatu
bahan, tanpa arah atau kecepatan tertentu, dan terpengaruh oleh
gaya sehingga bergerak secara terkoordinasi melalui suatu bahan
konduktif, maka pergerakan elektron yang merata ini
disebutdengan listrik atau arus listrik. Elektron dapat bergerak
melalui
ruang
kosong
diantara
atom-atom
dari
konduktor.Konduktor mungkin terlihat sebagai suatu benda padat,
tetapi bahan yang tersusun dari atom-atom sebagian besar
5
merupakan ruang kosong.Untuk keperluan penyaluran arus listrik
secara efektif dan efisien, maka diperlukan bahan konduktor yang
memiliki konduktivitas tinggi atau memiliki nilai resistansi
rendah.Berikut ini contoh resistivitas pada beberapa jenis bahan:
Tabel 2. 1 Resistivitas beberapa jenis logam
Dimana :
R = hambatan logam
= resistivitas logam
(2.2)
l = panjang kawat
A = luas penampang kawat
2.4 Hukum Ohm
Arus yang mengalir pada penghantar jika diberi potensial
tetap pada umumnya adalah tetap. Jika kita memandangnya hanya
dari Hk Newton II, muatan- muatan listrik pada logam yang
berbeda pada medan listrik akan mendapat gaya Coulomb F = q E
dan gaya tersebut akan menimbulkan percepatan pada muatan
sehingga kecepatan aliran muatan akan bertambah dan
mengakibatkan naiknya arus listrik tetapi kenyataannya
tidakdemikianhaliniterjadigaya
yang
adapadamuatanmuatantersebut bukan hanya gaya Coulomb ada gaya lain yaitu
gaya gesekan.
Pembawa muatan didalam logam tidak bergerak pada garis
lurus, tetapi selalu bertumbukan dengan atom logam.Dalam
tumbukan tersebut terjadi perpindahan energy makin cepat
gerakan muatan makin sering terjadi tumbukan.Akibat tumbukan
tersebut, pembawa muatan bergerak dengan kecepatan rata-rata
tertentu. Kecepatan rata-rata akhir pembawa muatan haruslah
konstan sebanding dengan kuat medan listrik E.Dan dikenal
= konduktivitas bahan
E = Kuat medan listrik
(2.3)
(2.4)
(2.5)
J=E
J = V/e
(2.6)
(2.7)
i = JA =
(2.8)
(2.9)
Besaran
AtauR =
(2.10)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan:
1. Multimeter
2. Adaptor AC-DC
3. Rangkaian Resistor 560 dan 1000
4. Gunting dan penggaris
5. Cawan alumina
6. oven
Bahan yang digunakan:
1. Sampel A (kaleng cola)
2. Sampel B (kaleng sarden)
3. Sampel C (alumunium foil)
3.2 Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Kaleng cola, kaleng sarden, dan alumunium foil dipotong
sesuai dengan panjang dan lebar yang telah ditentukan
2. Pasang sampel yang telah dipotong pada alat ukur resistivitas
3. Ukur arus pada setiap perubahan voltase dan hambatan.
Voltase yang digunakan adalah 3, 6, 9, dan 12 Volt.
Hambatan yang digunakan adalah 560 ohm dan 1k ohm
4. Plot nilai arus yang didapat (sumbu X) dan voltase yang
digunakan (sumbu Y) pada masing-masing hambatan.
5. Beri perlakuan panas pada 3 sampel logam selama 60 menit.
Sampel 1 dipanaskan 1000C, sampel 2 dipanaskan 4000C.
6. Langkah 2 dan 4 diulangi.
7. Gradient garis yang didapat dihitung sebagai resitansi
8. Resistivitas bahan dari resistansi yang didapat dihitung.
10
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Data Dimensi Sampel
Panjang
Luas Penampang
Bahan
Lebar
Tebal
cm
m
cm
m
mm
m
Aluminium
Kaleng
Coca-cola
Kaleng
Sarden
0.07
0.02
0.01
0.00001
0.07
0.02
0.1
0.0001
0.07
0.02
0.21
0.0021
12
8,24
12,7
14,9
18,19
(Ohm)
Arus
mA
(Ohm)
(Ohm)
547
14,6
564,3836
17,38356
968
8,3
992,7711
24,77108
547
22,6
561,9469
14,9469
968
12,9
984,4961
16,49612
547
26,4
564,3939
17,39394
968
15,2
980,2632
12,26316
547
31,8
572,0126
25,01258
968
18,3
993,9891
25,98907
11
(Ohm)
21,07732
299
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
19,28205
245
19,282
05245
5,5091
6E-05
15,72151
334
14,82854
864
25,50082
483
12
Tabel 4. 3 Data Resistivitas Aluminium Foil pada Temperatur 100C
Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3
12
8,24
12,7
14,9
18,19
(Ohm)
Arus
mA
(Ohm)
(Ohm)
547
14,6
564,3836
17,38356
968
8,4
980,9524
12,95238
547
22,5
564,4444
17,4444
968
12,9
984,4961
16,49612
547
26,4
564,3939
17,39394
968
15,1
986,755
18,75497
547
31,8
572,0126
25,01258
968
18,3
993,9891
25,98907
(Ohm)
15,16797
13
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
18,92838
338
18,928
38338
5,4081
1E-05
16,97028
424
18,07445
314
25,50082
483
12
8,24
12,7
14,9
18,19
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
14,7
560,5442
13,54422
968
8,4
980,9524
12,95238
13,24829
932
547
22,6
561,9469
14,9469
968
12,9
984,4961
16,49612
547
26,5
562,2642
15,26415
968
15,2
980,2632
12,26316
547
32
568,4375
21,4375
968
18,3
993,9891
25,98907
(Ohm)
547
Arus
mA
15,72151
334
13,76365
442
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
16,61168
815
16,611
68815
4,7462
E-05
23,71328
552
12
8,24
12,7
14,9
18,19
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
14,4
572,2222
25,22222
968
8,3
992,7711
24,77108
24,99665
328
547
22,4
566,9643
19,96429
968
12,9
984,4961
16,49612
547
26
573,0769
26,07692
968
15
993,3333
25,33333
547
31,2
583,0128
36,01282
968
18,3
993,9891
25,98907
(Ohm)
547
Arus
mA
18,23020
487
25,70512
821
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
24,98323
303
24,983
23303
7,1380
7E-05
31,00094
578
13
=
= 0.02 1 104
= 2 106 2
Tabel 4. 6 Data Resistansi Kaleng Coca-Cola tanpa Perlakuan Panas
Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3
12
8,24
12,7
14,9
18,19
(Ohm)
Arus
mA
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
19,08730
159
547
14,4
572,2222
25,22222
968
8,4
980,9524
12,95238
547
22,1
574,6606
27,66063
968
13
976,9231
8,923077
547
25,8
577,5194
30,51938
968
15,2
980,2632
12,26316
547
31,5
577,4603
30,46032
968
18,3
993,9891
25,98907
18,29185
52
21,39126
887
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
21,74877
998
21,748
78
0,0006
21394
28,22469
425
12
8,24
12,7
14,9
18,19
(Ohm)
Arus
mA
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
31,41408
415
547
14,7
560,5442
13,54422
968
8,1
1017,284
49,28395
547
22,6
561,9469
14,9469
968
12,7
1000
32
547
22,6
659,292
112,292
968
14,8
1006,757
38,75676
547
32,2
564,9068
17,90683
968
18,1
1004,972
36,97238
23,47345
133
75,52439
608
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
39,46288
389
39,462
88
0,0011
27511
27,43960
399
12
8,24
12,7
14,9
18,19
(Ohm)
Arus
mA
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
547
14,7
560,5442
13,54422
968
8,4
980,9524
12,95238
13,24829
932
547
22,7
559,4714
12,47137
968
12,9
984,4961
16,49612
547
26,6
560,1504
13,15038
968
15,2
980,2632
12,26316
547
31,9
570,2194
23,21944
968
18,3
993,9891
25,98907
14,48374
483
12,70676
692
24,60425
339
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
16,26076
611
16,260
77
0,0004
64593
14
12,7
14,9
18,19
12
(Ohm)
Arus
mA
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
24,99665
328
547
14,4
572,2222
25,22222
968
8,3
992,7711
24,77108
547
22,3
569,5067
22,50673
968
12,8
992,1875
24,1875
547
26
573,0769
26,07692
968
15
993,3333
25,33333
547
31,2
583,0128
36,01282
968
18,1
1004,972
36,97238
23,34711
323
25,70512
821
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
27,63537
32
27,635
37
0,0007
89582
36,49259
81
12
8,24
12,7
14,9
18,19
(Ohm)
(Ohm)
15,5
531,6129
-15,3871
968
8,4
980,9524
12,95238
547
22,4
566,9643
19,96429
968
12,9
984,4961
16,49612
547
26,3
566,5399
19,53992
968
15,1
986,755
18,75497
547
31,8
572,0126
25,01258
968
18,3
993,9891
25,98907
(Ohm)
547
Arus
mA
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
15,415
2793
0,0009
24917
1,217357
911
18,23020
487
19,14744
542
25,50082
483
15
12
8,24
12,7
14,9
18,19
(Ohm)
Arus
mA
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
11,35456
885
547
14,8
556,7568
9,756757
968
8,4
980,9524
12,95238
547
22,6
561,9469
14,9469
968
13
976,9231
8,923077
547
26,6
560,1504
13,15038
968
15,1
986,755
18,75497
547
32
568,4375
21,4375
968
18,3
993,9891
25,98907
11,93498
979
15,95267
141
(Ohm)
(Ohm)
15,738
87889
0,0009
44333
23,71328
552
Tabel 4.12
Tabel 4. 12 Data Resistansi Kaleng Sarden pada Temperatur 200C
Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3
12
8,24
12,7
14,9
18,19
(Ohm)
Arus
mA
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
13,24829
932
547
14,7
560,5442
13,54422
968
8,4
980,9524
12,95238
547
22,7
559,4714
12,47137
968
13
976,9231
8,923077
547
26,6
560,1504
13,15038
968
15,2
980,2632
12,26316
547
32,2
564,9068
17,90683
968
18,3
993,9891
25,98907
10,69722
128
12,70676
692
(Ohm)
(Ohm)
14,650
0598
0,0008
79004
21,94795
167
Tabel 4.13
Tabel 4. 13 Data Resistansi Kaleng Sarden pada Temperatur 400C
Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3
12
8,24
12,7
14,9
18,19
(Ohm)
Arus
mA
(Ohm)
(Ohm)
(Ohm)
19,08730
159
547
14,4
572,2222
25,22222
968
8,4
980,9524
12,95238
547
22,1
574,6606
27,66063
968
12,8
992,1875
24,1875
547
26
573,0769
26,07692
968
15
993,3333
25,33333
547
31,3
581,1502
34,15016
968
18,1
1004,972
36,97238
25,92406
674
25,70512
821
35,56126
772
(Ohm)
(Ohm)
26,569
44106
0,0015
94166
16
17
ditunjukkan pada grafik 4.1, dengan resitansi aluminium lebih besar,
sementara resistansi kaleng sarden lebih kecil daripada ketiga bahan yang
digunakan.
Hubungan resistansi logam terhadap perubahan tegangan sesuai
dengan hukum Ohm, dimana setiap kenaikan tegangan maka nilai
resistansi logam menjadi lebih rendah. Nilai tegangan berbanding terbalik
terhadap resistansi. Berdasarkan jenis bahan, nilai resistansi aluminium
foil lebih tinggi daripada kaleng coca-cola dan kaleng sarden, sementara
nilai resistansi kaleng sarden paling rendah diantara ketiga bahan
tersebut.
Resistivitas sebanding dengan luas penampang dan resistansi bahan,
namun berbanding terbalik dengan panjang bahan. Sehingga nilai
resistivitas dari ketiga bahan tersebut dapat dipengaruhi oleh perbedaan
dimensi dari masing-masing bahan.
Dapat disimpulkan urutan nilai resistivitas dari bahan logam yang
digunakan dari yang terendah hingga tertinggi yaitu aluminium foil,
kaleng coca-cola dan kaleng sarden. Ketiga bahan tersebut sesuai dengan
urutan nilai resistivitas dari aluminium, timah serta baja ringan.
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Resistivitas yaitu kemampuan suatu bahan menghambat arus
listrik
2. Pengaruh temperature terhadap resistivitas yaitu semakin
besar temperature semakin besar resistansinya.
3. Urutan nilai resistivitas dari bahan logam yang digunakan dari
yang terendah hingga tertinggi yaitu aluminium foil, kaleng
coca-cola dan kaleng sarden.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan pada praktikum ini antara lain:
1. Asisten harus memastikan bahwa multimeter bekerja dengan
baik
2. Asisten harus memastikan rangkaian tidak mengalami
kerusakan
19
DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim. 2011 Konduktivitas dan Resitivitas Logam
Retrievedfrom
http://alfaprimadianto.blogspot.co.id/2013/07/konduktivitas dan
resitivitas Logam.html diakses pada tanggal 21 November 2016
pukul 10:00 WIB
[2] Anonim. 2016. Modul Rekayasa Bahan. Laoratorium Rekayasa
Bahan.
20