Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM REKAYASA BAHAN


P1-PERCOBAAN RESISTIVITAS LOGAM

Kelompok 5 :

FIRDA JULIANITA P. P.

NRP 2415105009

Asisten :

RISANDY BAYU SETIAWAN

NRP 2413100052

Jurusan Teknik Fisika


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2016

HALAMAN JUDUL
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM REKAYASA BAHAN
P2-PERCOBAAN RESISTIVITAS LOGAM

Kelompok 5 :

FIRDA JULIANITA P. P.

NRP 2415105009

Asisten :

RISANDY BAYU SETIAWAN

NRP 2413100052

Jurusan Teknik Fisika


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2016

ABSTRAK

Dalam laju aliran listrik tak terlepas dari adanya hambatan


listrik pada suatu penghantar atau yang dikenal dengan nama
resistansi.Resistivitas pada logam mempengaruhi laju aliran
listrik pada material, dimana hal tersebut turut dipengaruhi oleh
luas penampang dan panjang logam.Jenis logam dengan
resistivitas tinggi yakni baja sementara resistivitas kecil yakni
logam perak.Semakin besar nilai resistivitas logam maka semakin
besar hambatan listrik yang ada.Pada percobaan ini variasi
tegangan yang digunakan yaitu 3, 6, 9 dan 12 Volt dengan
resistansi pada rangkaian yaitu 560 dan 1k Ohm. Pengambilan
data dilakukan pada tiga kondisi, yaitu pada temperatur ruang
atau tanpa perlakuan panas, setelah dipanaskan selama satu jam
pada temperatur 100C, 200C,400C. Dari hasil percobaan nilai
resistivitas dari bahan logam yang digunakan dari yang terendah
hingga tertinggi yaitu aluminium foil, kaleng coca-cola dan
kaleng sarden.
Kata Kunci : Hambatan Listrik, Resistivitas, Bahan Logam

ii

ABSTRACT

In the electrical flow rate can not be separated from their


electrical resistance in a conductor or a known resistance. The
resistivity of the metal affects the rate of flow of electricity on the
material, where it is also influenced by the cross-sectional area
and length of the metal. This type of metal with high resistivity
namely steel while small resistivity of the metal silver.The greater
the value of the metal resistivity, the greater the electrical
resistance there. In this experiment the voltage variation used are
3, 6, 9 and 12 Volt with resistance in the circuit, namely 560 and
1k Ohm. Data were collected on three conditions, namely at room
temperature or without heat treatment, after being heated for one
hour at a temperature of 100 C, 200 C, 400 C. From the
experimental results resistivity value of the metal used from the
lowest to the highest, aluminum foil, cans of coca-cola and
canned sardines.

Keywords :Electric barriers, resistivity, Material Metal

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas berkat dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan
Laporan Praktikum Rekayasa Bahan yang diselenggarakan
oleh Laboratorium Rekayasa Bahan Jurusan Teknik Fisika ITS
dengan tepat waktu.
Dalam laporan ini kami membahas mengenai hasil dan
analisis percobaan yang telah kami lakukan dalam
praktikum.Kami berharap laporan ini dapat menjadi bahan acuan
bagi mahasiswa maupun masyarakat umum yang ingin
mempelajari mengenai Resistivitas Logamdantentunya dapat
melengkapi prasyarat mata kuliah Rekayas Bahan.Selain itu,
kami juga menyadari adanya kekurangan dalam laporan ini.Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan agar penyusunan laporan ataupun percobaan selanjutnya
dapat lebih baik lagi.

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................... i


ABSTRAK ....................................................................................ii
ABSTRACT................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................ iv
DAFTAR ISI ................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .................................................................. vi
DAFTAR TABEL ......................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
1.1
Latar Belakang............................................................... 1
1.2
Permasalahan ................................................................. 1
1.3
Tujuan ............................................................................ 1
1.4
Sistematika Laporan ...................................................... 2
BAB II DASAR TEORI .............................................................. 3
2.1
Arus Listrik.................................................................... 3
2.2
Pengaruh Hambatan Listrik Terhadap Jenis Bahan ....... 3
2.3
Resistivitas Bahan Logam ............................................. 4
2.4
Hukum Ohm .................................................................. 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................. 9
3.1
Alat dan Bahan .............................................................. 9
3.2
Prosedur Percobaan ....................................................... 9
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ................. 11
4.1
Analisa Data ................................................................ 11
4.2
Pembahasan ................................................................. 16
BAB V PENUTUP ..................................................................... 19
5.1 Kesimpulan ........................................................................ 19
5.2 Saran .................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 20

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Logam dengan luas penampang sama ...................... 7
Gambar 4. 1 Grafik Pengaruh Resistansi terhadap Resistansi ..... 16

vi

DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Resistivitas beberapa jenis logam ................................. 5
Tabel 4. 1 Data Dimensi Sampel ................................................. 11
Tabel 4. 2 Data Resistansi Aluminium Foil tanpa Perlakuan Panas
................................................................................... 11
Tabel 4. 3 Data Resistivitas Aluminium Foil pada Temperatur
100C ......................................................................... 12
Tabel 4. 4 Data Resistivitas Aluminium Foil pada Temperatur
200C ......................................................................... 12
Tabel 4. 5 Data Resistivitas Aluminium Foil pada Temperatur
400C ......................................................................... 12
Tabel 4. 6 Data Resistansi Kaleng Coca-Cola tanpa Perlakuan
Panas.......................................................................... 13
Tabel 4. 7 Data Resistansi Kaleng Coca-cola pada Temperatur
100C ......................................................................... 13
Tabel 4. 8 Data Resistansi Kaleng Coca-cola pada Temperatur
200C ......................................................................... 13
Tabel 4. 9 Data Resistansi Kaleng Coca-cola pada Temperatur
400C ......................................................................... 14
Tabel 4. 10 Data Resistansi Kaleng Sarden tanpa Perlakuan Panas
................................................................................... 14
Tabel 4. 11 Data Resistansi Kaleng Sarden pada Temperatur
100C ......................................................................... 15
Tabel 4. 12 Data Resistansi Kaleng Sarden pada Temperatur
200C ......................................................................... 15
Tabel 4. 13 Data Resistansi Kaleng Sarden pada Temperatur
400C ......................................................................... 15

vii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arus listrik sebagai aliran muatan, misalnya elektron dalam
konduktor logam. Sepanjang alirannya akan berhadapan dengan
ion-ion atau molekul-molekul bergantung pada jenis bahan
penghantar. Oleh karena itu kemudahan arus mengalir dari satu
jenis bahan ke bahan lainnya tidak sama. Sebagai ukuran
kemampuan menghantar listrik suatu vahan adalah konduktivitas,
Sebaliknya
kemampuan
untuk
menghambat
arus
adalah resistivitas. Semakin besar resistivitas suatu bahan maka
semakin besar pula medan listrik yang dibutuhkan untuk
menimbulkan sebuah kerapatan arus. Dalam penerapannya
resistivitas sangat berpengaruh dan diaplikasikan dalam bidang
fisika. Dengan adanya resistivitas kita dapat mengetahui besarnya
hambatan pada suatu bahan penghantar yang dialiri arus listrik
maupun tegangan. Oleh karena itu, untuk lebih memahami dan
mengetahui lebih dalam tentang bagaimana resistivitas tersebut
maka akan dilakukan praktikum mengenai resitivitas logam.
1.2 Permasalahan
Dalam pelaksanaan percobaan resistivitas logam, ada
beberapa permasalahan diantaranya:
1. Apa yang dimaksud dengan resistivitas pada suatu logam?
2. Bagaimana cara mengetahui pengaruh suhu pada resistivitas
logam ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari percobaan resistivitas
logam ini antara lain:
1. Mengetahui resistivitas pada suatu logam.
2. Mengetahui dan menjelaskan pengaruh suhu pada resistivitas
logam.

2
1.4 Sistematika Laporan
Sistematika laporan ini terdiri dari abstrak, daftar isi, daftar
gambar, daftar tabel, dan enam bab. Bab I berisi pendahuluan,
yaitu latar belakang, permasalahan, tujuan dan sistematika
laporan.Bab II berisi tentang dasar teori.Bab III berisi tentang
metodologi percobaan, yaitu peralatan peralatan yang dibutuhkan
pada waktu percobaan serta prosedur-prosedur percobaan yang
harus dijalankan. Bab IV berisi tentang analisa data dan
pembahasan dan bab V berisi tentang kesimpulan. Kemudian
bagian terakhir adalah daftar pustaka dan lampiran.

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Arus Listrik
Perpindahan muatan listrik dikenal dengan nama arus listrik,
besarnya diukur dalam ampere. Secara singkat arus listrik
didefenisikan sebagai banyaknya muatan listrik yang mengalir
setiap satuan waktu.
I=

(2.1)

Dimana I = arus listrik dihitung dalam satuan ampere atau


coulomb/detik Sedangkan

adalah laju muatan persatuan waktu

(perubahan muatan setiap satuan waktu)


2.2 Pengaruh Hambatan Listrik Terhadap Jenis Bahan
Hambatan yang dimiliki oleh suatu bahan penghantar ternyata
dapat mempengaruhi kuat arus yang mengalir pada penghantar
tersebut. Hambatan yang besar pada suatu bahan menyebabkan
bahan tersebut sukar mengalirkan arus listrik, sedangkan bahan
yang hambatannya kecil akan lebih mudah mengalirkan arus
listrik. Berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan arus
listrik, bahan dibedakan menjadi konduktor, isolator, semi
konduktor, dan super konduktor
a. Konduktor
Bahan konduktor adalah bahan yang mudah mengalirkan
arus karena elektron-elektron di setiap atomnya tidak terikat
kuat oleh inti atom sehingga mudah bergerak atau berpindah.
Dengan kata lain, bahan konduktor adalah bahan yang
memiliki hambatan kecil. Bahan yang termasuk konduktor di
antaranya adalah besi, baja, dan tembaga.
b. Isolator
Bahan isolator memiliki sifat yang berlawanan dengan bahan
konduktor.Bahan yang termasuk isolator sangat sulit, bahkan
tidak bisa mengalirkan arus listrik.Pada bahan isolator,
3

4
elektron-elektron di setiap atom pada bahan isolator terikat
kuat oleh inti atom sehingga sangat sukar untuk bergerak dan
berpindah.Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bahan
isolator memiliki hambatan yang sangat besar.Namun, pada
kondisi tertentu bahan isolator dapat berubah menjadi bahan
konduktor.Kondisi tersebut adalah ketika bahan isolator
mendapat tegangan yang sangat tinggi. Tegangan tinggi ini
akan melepaskan elektron dari ikatan dengan inti atom
sehingga elektron pada bahan isolator tersebut akan menjadi
mudah bergerak dan berpindah. Bahan yang tergolong
isolator adalah kayu dan plastik.
c. Semi Konduktor
Bahan semi konduktor adalah bahan-bahan yang kadang
bersifat isolator dan kadang bersifat konduktor.Yang
termasuk bahan ini adalah karbon, silikon, dan germanium.
d. Super Konduktor
Bahan super konduktor adalah bahan yang sangat kuat
mengalirkan arus.Ilmuwan yang pertama kali menemukan
bahan ini adalah tokoh yang berasal dari Belkita yang
bernama Kamerlingh Onnes pada 1991.Bahan yang beliau
temukan adalah raksa dan timah.
2.3 Resistivitas Bahan Logam
Arus yang mengalir dalam suatu penghantar selalu
mengalami hambatan dari penghantar itu sendiri.Besar hambatan
tersebut tergantung dari jenis bahan penghantar yang
digunakan.Besar hambatan tiap meternya dengan luas penampang
1mm2 pada temperature 200oC dinamakan hambatan jenis atau
resistivitas.
Ketika pergerakan elektron-elektron bebas dalam suatu
bahan, tanpa arah atau kecepatan tertentu, dan terpengaruh oleh
gaya sehingga bergerak secara terkoordinasi melalui suatu bahan
konduktif, maka pergerakan elektron yang merata ini
disebutdengan listrik atau arus listrik. Elektron dapat bergerak
melalui
ruang
kosong
diantara
atom-atom
dari
konduktor.Konduktor mungkin terlihat sebagai suatu benda padat,
tetapi bahan yang tersusun dari atom-atom sebagian besar

5
merupakan ruang kosong.Untuk keperluan penyaluran arus listrik
secara efektif dan efisien, maka diperlukan bahan konduktor yang
memiliki konduktivitas tinggi atau memiliki nilai resistansi
rendah.Berikut ini contoh resistivitas pada beberapa jenis bahan:
Tabel 2. 1 Resistivitas beberapa jenis logam

Nilai hambatan suatu penghantar tidak bergantung pada beda


potensialnya. Beda potensialnya hanya dapat mengubah kuat arus
yang melalui penghantar itu. Jika penghantar yang dilalui sangat
panjang , kuat arusnya akan berkurang. Hal itu terjadi karena di
perlukan energi yang sangat besar untuk mengalirkan arus listrik
pada penghantar panjang. Keadaan seperti itu dikatakan
teganagan listrik turun. Makin panjang penghantar, makin besar
pula penurunan tegangan listrik. Adapun persamaan untuk
mengetahui resistivitas pada bahan adalah:
R=

Dimana :
R = hambatan logam

= resistivitas logam

(2.2)

l = panjang kawat
A = luas penampang kawat
2.4 Hukum Ohm
Arus yang mengalir pada penghantar jika diberi potensial
tetap pada umumnya adalah tetap. Jika kita memandangnya hanya
dari Hk Newton II, muatan- muatan listrik pada logam yang
berbeda pada medan listrik akan mendapat gaya Coulomb F = q E
dan gaya tersebut akan menimbulkan percepatan pada muatan
sehingga kecepatan aliran muatan akan bertambah dan
mengakibatkan naiknya arus listrik tetapi kenyataannya
tidakdemikianhaliniterjadigaya
yang
adapadamuatanmuatantersebut bukan hanya gaya Coulomb ada gaya lain yaitu
gaya gesekan.
Pembawa muatan didalam logam tidak bergerak pada garis
lurus, tetapi selalu bertumbukan dengan atom logam.Dalam
tumbukan tersebut terjadi perpindahan energy makin cepat
gerakan muatan makin sering terjadi tumbukan.Akibat tumbukan
tersebut, pembawa muatan bergerak dengan kecepatan rata-rata
tertentu. Kecepatan rata-rata akhir pembawa muatan haruslah
konstan sebanding dengan kuat medan listrik E.Dan dikenal

dengan Hukum Ohm sebagai berikut :


J= E
Dimana :
J = Rapat arus

= konduktivitas bahan
E = Kuat medan listrik

(2.3)

Gambar 2. 1 Logam dengan luas penampang sama


Misal beda potensial antara P dan Q :
V ( p) - V (Q) =V

(2.4)

Maka kuat medan listrik antara P dan Q adalah :


E = V/e

(2.5)

J=E
J = V/e

(2.6)
(2.7)

Menurut Hukum Ohm :

Dimana J adalah rapat arus yakni :


J = 1/A atau 1 = JA
Sehingga :

i = JA =

(2.8)
(2.9)

Besaran

adalah konstanta dan harganya ditentukan oleh

sifat konduktivitas bahan , panjang penghantar dan arus


1

penampang penghantar A. sering dinamakan resistivitas .

Konstanta penghantar tersebut sering diberi nama Resistansi


penghantar ( R ) sehingga
R=

AtauR =

(2.10)

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan:
1. Multimeter
2. Adaptor AC-DC
3. Rangkaian Resistor 560 dan 1000
4. Gunting dan penggaris
5. Cawan alumina
6. oven
Bahan yang digunakan:
1. Sampel A (kaleng cola)
2. Sampel B (kaleng sarden)
3. Sampel C (alumunium foil)
3.2 Prosedur Percobaan
Adapun prosedur percobaan yang dilakukan sebagai berikut:
1. Kaleng cola, kaleng sarden, dan alumunium foil dipotong
sesuai dengan panjang dan lebar yang telah ditentukan
2. Pasang sampel yang telah dipotong pada alat ukur resistivitas
3. Ukur arus pada setiap perubahan voltase dan hambatan.
Voltase yang digunakan adalah 3, 6, 9, dan 12 Volt.
Hambatan yang digunakan adalah 560 ohm dan 1k ohm
4. Plot nilai arus yang didapat (sumbu X) dan voltase yang
digunakan (sumbu Y) pada masing-masing hambatan.
5. Beri perlakuan panas pada 3 sampel logam selama 60 menit.
Sampel 1 dipanaskan 1000C, sampel 2 dipanaskan 4000C.
6. Langkah 2 dan 4 diulangi.
7. Gradient garis yang didapat dihitung sebagai resitansi
8. Resistivitas bahan dari resistansi yang didapat dihitung.

10

Halaman ini sengaja dikosongkan

BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Data
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 4. 1 Data Dimensi Sampel
Panjang
Luas Penampang
Bahan
Lebar
Tebal
cm
m
cm
m
mm
m
Aluminium
Kaleng
Coca-cola
Kaleng
Sarden

0.07

0.02

0.01

0.00001

0.07

0.02

0.1

0.0001

0.07

0.02

0.21

0.0021

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa hasil perhitungan luas


penampang pada bahan aluminium adalah sebagai berikut :
=
= 0.02 1 105
= 2 107 2
Tabel 4. 2 Data Resistansi Aluminium Foil tanpa Perlakuan Panas
Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3

12

8,24

12,7

14,9

18,19

(Ohm)

Arus
mA

(Ohm)

(Ohm)

547

14,6

564,3836

17,38356

968

8,3

992,7711

24,77108

547

22,6

561,9469

14,9469

968

12,9

984,4961

16,49612

547

26,4

564,3939

17,39394

968

15,2

980,2632

12,26316

547

31,8

572,0126

25,01258

968

18,3

993,9891

25,98907

11

(Ohm)
21,07732
299

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)

19,28205
245

19,282
05245

5,5091
6E-05

15,72151
334
14,82854
864
25,50082
483

12
Tabel 4. 3 Data Resistivitas Aluminium Foil pada Temperatur 100C
Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3

12

8,24

12,7

14,9

18,19

(Ohm)

Arus
mA

(Ohm)

(Ohm)

547

14,6

564,3836

17,38356

968

8,4

980,9524

12,95238

547

22,5

564,4444

17,4444

968

12,9

984,4961

16,49612

547

26,4

564,3939

17,39394

968

15,1

986,755

18,75497

547

31,8

572,0126

25,01258

968

18,3

993,9891

25,98907

(Ohm)
15,16797
13

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)

18,92838
338

18,928
38338

5,4081
1E-05

16,97028
424
18,07445
314
25,50082
483

Tabel 4. 4 Data Resistivitas Aluminium Foil pada Temperatur 200C


Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3

12

8,24

12,7

14,9

18,19

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)

14,7

560,5442

13,54422

968

8,4

980,9524

12,95238

13,24829
932

547

22,6

561,9469

14,9469

968

12,9

984,4961

16,49612

547

26,5

562,2642

15,26415

968

15,2

980,2632

12,26316

547

32

568,4375

21,4375

968

18,3

993,9891

25,98907

(Ohm)
547

Arus
mA

15,72151
334
13,76365
442

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)

16,61168
815

16,611
68815

4,7462
E-05

23,71328
552

Tabel 4. 5 Data Resistivitas Aluminium Foil pada Temperatur 400C


Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3

12

8,24

12,7

14,9

18,19

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)

14,4

572,2222

25,22222

968

8,3

992,7711

24,77108

24,99665
328

547

22,4

566,9643

19,96429

968

12,9

984,4961

16,49612

547

26

573,0769

26,07692

968

15

993,3333

25,33333

547

31,2

583,0128

36,01282

968

18,3

993,9891

25,98907

(Ohm)
547

Arus
mA

18,23020
487
25,70512
821

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)

24,98323
303

24,983
23303

7,1380
7E-05

31,00094
578

Perhitungan luas penampang pada bahan kaleng Coca-cola


adalah sebagai berikut :

13
=
= 0.02 1 104
= 2 106 2
Tabel 4. 6 Data Resistansi Kaleng Coca-Cola tanpa Perlakuan Panas
Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3

12

8,24

12,7

14,9

18,19

(Ohm)

Arus
mA

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)
19,08730
159

547

14,4

572,2222

25,22222

968

8,4

980,9524

12,95238

547

22,1

574,6606

27,66063

968

13

976,9231

8,923077

547

25,8

577,5194

30,51938

968

15,2

980,2632

12,26316

547

31,5

577,4603

30,46032

968

18,3

993,9891

25,98907

18,29185
52
21,39126
887

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)

21,74877
998

21,748
78

0,0006
21394

28,22469
425

Tabel 4. 7 Data Resistansi Kaleng Coca-cola pada Temperatur 100C


Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3

12

8,24

12,7

14,9

18,19

(Ohm)

Arus
mA

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)
31,41408
415

547

14,7

560,5442

13,54422

968

8,1

1017,284

49,28395

547

22,6

561,9469

14,9469

968

12,7

1000

32

547

22,6

659,292

112,292

968

14,8

1006,757

38,75676

547

32,2

564,9068

17,90683

968

18,1

1004,972

36,97238

23,47345
133
75,52439
608

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)

39,46288
389

39,462
88

0,0011
27511

27,43960
399

Tabel 4. 8 Data Resistansi Kaleng Coca-cola pada Temperatur 200C


Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3

12

8,24

12,7

14,9

18,19

(Ohm)

Arus
mA

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)

547

14,7

560,5442

13,54422

968

8,4

980,9524

12,95238

13,24829
932

547

22,7

559,4714

12,47137

968

12,9

984,4961

16,49612

547

26,6

560,1504

13,15038

968

15,2

980,2632

12,26316

547

31,9

570,2194

23,21944

968

18,3

993,9891

25,98907

14,48374
483
12,70676
692
24,60425
339

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)

16,26076
611

16,260
77

0,0004
64593

14

Tabel 4. 9 Data Resistansi Kaleng Coca-cola pada Temperatur 400C


Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
8,24

12,7

14,9

18,19

12

(Ohm)

Arus
mA

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)
24,99665
328

547

14,4

572,2222

25,22222

968

8,3

992,7711

24,77108

547

22,3

569,5067

22,50673

968

12,8

992,1875

24,1875

547

26

573,0769

26,07692

968

15

993,3333

25,33333

547

31,2

583,0128

36,01282

968

18,1

1004,972

36,97238

23,34711
323
25,70512
821

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)

27,63537
32

27,635
37

0,0007
89582

36,49259
81

Perhitungan luas penampang pada bahan kaleng sarden adalah


sebagai berikut :
=
= 0.02 1 104
= 2 106 2

Tabel 4. 10 Data Resistansi Kaleng Sarden tanpa Perlakuan Panas


Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3

12

8,24

12,7

14,9

18,19

(Ohm)

(Ohm)

15,5

531,6129

-15,3871

968

8,4

980,9524

12,95238

547

22,4

566,9643

19,96429

968

12,9

984,4961

16,49612

547

26,3

566,5399

19,53992

968

15,1

986,755

18,75497

547

31,8

572,0126

25,01258

968

18,3

993,9891

25,98907

(Ohm)
547

Arus
mA

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)

15,415
2793

0,0009
24917

1,217357
911
18,23020
487
19,14744
542
25,50082
483

15

Tabel 4. 11 Data Resistansi Kaleng Sarden pada Temperatur 100C


Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3

12

8,24

12,7

14,9

18,19

(Ohm)

Arus
mA

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)
11,35456
885

547

14,8

556,7568

9,756757

968

8,4

980,9524

12,95238

547

22,6

561,9469

14,9469

968

13

976,9231

8,923077

547

26,6

560,1504

13,15038

968

15,1

986,755

18,75497

547

32

568,4375

21,4375

968

18,3

993,9891

25,98907

11,93498
979
15,95267
141

(Ohm)

(Ohm)

15,738
87889

0,0009
44333

23,71328
552

Tabel 4.12
Tabel 4. 12 Data Resistansi Kaleng Sarden pada Temperatur 200C
Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3

12

8,24

12,7

14,9

18,19

(Ohm)

Arus
mA

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)
13,24829
932

547

14,7

560,5442

13,54422

968

8,4

980,9524

12,95238

547

22,7

559,4714

12,47137

968

13

976,9231

8,923077

547

26,6

560,1504

13,15038

968

15,2

980,2632

12,26316

547

32,2

564,9068

17,90683

968

18,3

993,9891

25,98907

10,69722
128
12,70676
692

(Ohm)

(Ohm)

14,650
0598

0,0008
79004

21,94795
167

Tabel 4.13
Tabel 4. 13 Data Resistansi Kaleng Sarden pada Temperatur 400C
Tegangan (V)
Prediksi
Aktual
3

12

8,24

12,7

14,9

18,19

(Ohm)

Arus
mA

(Ohm)

(Ohm)

(Ohm)
19,08730
159

547

14,4

572,2222

25,22222

968

8,4

980,9524

12,95238

547

22,1

574,6606

27,66063

968

12,8

992,1875

24,1875

547

26

573,0769

26,07692

968

15

993,3333

25,33333

547

31,3

581,1502

34,15016

968

18,1

1004,972

36,97238

25,92406
674
25,70512
821
35,56126
772

(Ohm)

(Ohm)

26,569
44106

0,0015
94166

16

Adapun analisa mengenai berdasar data dalam tabel dapat diketahui


berdasarkan grafik berikut :

Gambar 4. 1 Grafik Pengaruh Resistansi terhadap Resistansi


4.2 Pembahasan
Percobaan kali ini mengenai resistivitas pada logam bertujuan untuk
mengetahui resistivitas pada logam serta mengetahui pengaruh suhu
terhadap resistivitas pada logam. Pada percobaan ini digunakan tiga
variasi bahan berupa aluminium foil, kaleng coca-cola serta kaleng
sarden, dengan dimensi bahan yaitu panjang 7 cm, lebar 2 cm dengan
tebal yang bervariasi, seperti 0.01 mm pada aluminium foil, 0.1mm pada
kaleng coca-cola dan 0.21 mm pada kaleng sarden.
Variasi tegangan yang digunakan yaitu 3, 6, 9 dan 12 Volt dengan
resistansi pada rangkaian yaitu 560 dan 1k Ohm. Pengambilan data
dilakukan pada empat kondisi, yaitu pada temperatur ruang atau tanpa
perlakuan panas, setelah dipanaskan selama satu jam pada temperatur
100C, 200C,400C.
Berdasarkan analisa data, dapat diketahui bahwa semakin besar
temperatur maka nilai resistansi semakin besar, sesuai dengan teori yang
ada, yaitu pada rentanf temperatur tertentu, resistivitas [hambat jenis]
suatu logam berubah hampir linier terhadap temperatur, atau dapat
dirumuskan dengan = [1 + ]. Hal tersebut dapat

17
ditunjukkan pada grafik 4.1, dengan resitansi aluminium lebih besar,
sementara resistansi kaleng sarden lebih kecil daripada ketiga bahan yang
digunakan.
Hubungan resistansi logam terhadap perubahan tegangan sesuai
dengan hukum Ohm, dimana setiap kenaikan tegangan maka nilai
resistansi logam menjadi lebih rendah. Nilai tegangan berbanding terbalik
terhadap resistansi. Berdasarkan jenis bahan, nilai resistansi aluminium
foil lebih tinggi daripada kaleng coca-cola dan kaleng sarden, sementara
nilai resistansi kaleng sarden paling rendah diantara ketiga bahan
tersebut.
Resistivitas sebanding dengan luas penampang dan resistansi bahan,
namun berbanding terbalik dengan panjang bahan. Sehingga nilai
resistivitas dari ketiga bahan tersebut dapat dipengaruhi oleh perbedaan
dimensi dari masing-masing bahan.
Dapat disimpulkan urutan nilai resistivitas dari bahan logam yang
digunakan dari yang terendah hingga tertinggi yaitu aluminium foil,
kaleng coca-cola dan kaleng sarden. Ketiga bahan tersebut sesuai dengan
urutan nilai resistivitas dari aluminium, timah serta baja ringan.

18

Halaman ini sengaja dikosongkan

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Resistivitas yaitu kemampuan suatu bahan menghambat arus
listrik
2. Pengaruh temperature terhadap resistivitas yaitu semakin
besar temperature semakin besar resistansinya.
3. Urutan nilai resistivitas dari bahan logam yang digunakan dari
yang terendah hingga tertinggi yaitu aluminium foil, kaleng
coca-cola dan kaleng sarden.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan pada praktikum ini antara lain:
1. Asisten harus memastikan bahwa multimeter bekerja dengan
baik
2. Asisten harus memastikan rangkaian tidak mengalami
kerusakan

19

DAFTAR PUSTAKA
[1] Anonim. 2011 Konduktivitas dan Resitivitas Logam
Retrievedfrom
http://alfaprimadianto.blogspot.co.id/2013/07/konduktivitas dan
resitivitas Logam.html diakses pada tanggal 21 November 2016
pukul 10:00 WIB
[2] Anonim. 2016. Modul Rekayasa Bahan. Laoratorium Rekayasa
Bahan.

20

Anda mungkin juga menyukai