Anda di halaman 1dari 5

NAMA

: HIDAYATURRAHMAN

NIM

: A1C314024

MATA KULIAH

: FISIKA STATISTIK

TUGAS TRANSLATE

11-13 Fungsi Distribusi Maxwell Boltzmann


Fungsi distribusi dalam statistik M-B diperoleh dengan cara yang sama
seperti pada statistik B-E dan F-D statistik. Bagian (a) gambar 11-12 sama
dengan gambar 11-8 dimana titik-titik mewakili bilangan okupasi assembli
N= 6 partikel dan energy U = 6e. Bagian (b) menunjukkan kemungkinan
keadaan makro assembli N = N - 1= 5 partikel, dan assembly tingkat 2
dipilih untuk tingkat berbeda r sehingga U = U 2e = 4e.

Hanya

kemungkinan kedaan makro dari assembly primer yang ada di tingkat 2


dan

okupasi

assembly

tidak

utama.

Dalam

beberapa

pasangan

koresponding keadaan makro, bilangan okupasi sama dengan dalam


seluruh tingkat kecuali tingkat 2, dan di tingkat 2, N 1k

= N2k 1.

Peluang termodinamik untuk keadaan makro yang berhungan dengan


assembly tidak utama dan utama adalah

W k N !
j

gj

Nj

N j!

W ' k N ' !
j

gj

N'j

N'j !

Gambar 11-12 (a) kemungkinan keadaan makro sebuah assembly 6 partikel mematuhi
statistic M-B ketika U = 6e. (b) kemungkinan keadaan makro ketika satu partikel
dipindahkan dari tingkat 2 assembly bagian (a). peluang termodinamika tiap keadaan
maro diberikan pada bagian bawah dan rata-rata bilangan okupasi tiap tingkat dicetak
pada kanan diagram.

Kemudian,

Setelah menjumlahkan semua makro, diperoleh

'
Nr
r
Ng r

....................................... (11-43)
dan dengan prosedur yang sama seperti sebelumnya,

j
Nj N
exp
gj
k BT

...........................( 11-44)
yang merupakan fungsi distribusi Maxwell-Boltzmann. Ini berbeda dari
fungsi

distribusi

klasik,

yang

kadang-kadang

disebut

sebagai

"pengkoreksi" dari fungsi Bollzmann, pada pembilang di sebelah kiri


j N
adalah rata-rata jumlah pecahan partikel di level
,

N
, sehingga

sisi kiri adalah jumlah pecahan dari partikel per keadaan di tingkat
manapun.

11-14 Fungsi Partisi


Fungsi distribusi dalam statistik Maxwell-Boltzmann dapat ditulis:

N j N exp
k BT

Ketika

Nj N

k BT

g j exp

dan potensi kimia

j
tidak tergantung pada , maka

exp
N

N
j
j
k BT

k BT

g j exp

Jumlah di bagian akhir disebut fungsi partisi atau jumlah keadaan


lebihdan diwakili oleh Z. (German Zustandssumm). Bentuk lain yang
sering digunakan

Z j g j exp

j
k BT
..................................... (11-45)

Fungsi partisi hanya tergantung pada suhu T dan pada parameterparameter yang menentukan tingkat-tingkat energi.Hal itu lanjutan dua
persamaan sebelumnya dalam statistik M-B:

exp

k BT Z

................................................ (11-46)
Jadi sistem yang diberikan, rata-rata jumlah partikel per keadaan di

j
setiap level berkurang secara eksponensial dengan energi

dan pada

suhu T yang lebih rendah, kelebihan kecepatan tersebut adalah


penurunan kecepatannya.
Fungsi distrubusi klasik dapat ditulis:

N j exp
k BT

k BT

g j exp

j
Dan penjumlahan semua nilai

, kita dapatkan

exp
N

j
j
k BT

Lalu jika fungsi partisi

g j exp

j
k BT

ditentukan dengan cara yang sama seperti di

statistik M-B, kita dapatkan:

exp

k BT
Z
..................................... (11-48)

Dan fungsi distrubusi klasik dapat ditulis:

j
Nj
N
exp
gj
Z
k BT
................................. (11-49)
Yang memiliki kesamaan dengan distribusi M-B.
Karena persamaan fungsi distribusi B-E dan F-D tidak bisa diungkapkan
dalam fungsi partisi partikel tunggal, kita bisa diskusikan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai