Ppok
Ppok
2. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
Pengkajian dilakukan dengan melakukan anamnesis pada pasien.
Data-data yang dikumpulkan atau dikaji meliputi :
1) Data Umum Klien, berisi data-data umum tentang pasien
misalnya nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat,
tanggal masuk RS
2) Pengkajian Primer
a) Airway, kaji kepatenan jalan nafas klien, adanya
sumbatan atau obstruksi, serta kaji bunyi nafas
tambahan
b) Breathing, kaji pola nafas klien, frekuensi
pernafasan, pergerakan dada klien, bentuk dada, atau
adanya bantuan pernafasan
c) Circulation, kaji tanda-tanda vital klien, adanya
akral dingin dan kaji Capillary Refill Time (CRT)
d) Disability, kaji adanya penurunan tingkat kesadaran,
adanya ganggun verbal, motorik dan sesorik serta
refleks pupil.
3) Pengkajian sekunder
a) Kaji pernafasan pasien.
5)
Rasa Aman
Kaji pasien apakah merasa cemas atau gelisah dengan sakit
yang dialaminya
j) Sosialisasi dan Komunikasi
Observasi apakan pasien dapat berkomunikasi dengan
perawat dan keluarga atau temannya.
k) Bekerja
Tanyakan pada pasien, apakan sakit yang dialaminya
menyebabkan terganggunya pekerjaan yang dijalaninya.
l) Ibadah
Ketahui agama apa yang dianut pasien, kaji berapa kali
pasien sembahyang, dll.
m) Rekreasi
Observasi apakah sebelumnya pasien sering rekreasi dan
sengaja meluangkan waktunya untuk rekreasi. Tujuannya
untuk mengetahui teknik yang tepat saat depresi.
n) Pengetahuan atau belajar
Seberapa besar keingintahuan pasien untuk mengatasi sesak
yang dirasakan. Disinilah peran kita untuk memberikan HE
yang tepat dan membantu pasien untuk mengalihkan
sesaknya dengan metode pemberian nafas dalam
B. Diagnosa yang mungkin muncul
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d bronkokontriksi,
peningkatan produksi sputum, batuk tidak efektif, kelelahan/
berkurangnya tenaga dan infeksi bronco pulmonal
2) Polanapas tidak efektif b.d nafas pendek, mucus
bronkokontriksi dan iritan jalan nafas
3) Gangguan pertukaran gas b.d ketidaksamaan ventilasi perfusi
4) Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplay
dengan kebutuhan oksigen
5) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d dispnea
kelemahan,efeksamping obat, produksi sputum dan noreksia,
mual-muntah
(NANDA,2012)
C. Intervensi
N
o
Diagnosa
Bersihan jalan
nafas tidak efektif
b.d
bronkokontriksi,
peningkatan
produksi sputum,
batuk tidak
efektif, kelelahan/
berkurangnya
tenaga dan infeksi
bronco pulmonal
NOC
v Respiratory status :
Ventilation
v Respiratory status :
Airway patency
v Aspiration Control
Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum, mampu
bernafas dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
Menunjukkan jalan
nafas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan
dalam rentang
normal, tidak ada
suara nafas
abnormal)
Mampu
mengidentifikasikan
dan mencegah factor
yang dapat
menghambat jalan
nafa
NIC
sesak didada,
keletihan.
Berikan antibiotik
sesuai yang
diharuskan.
Berikan dorongan
pada pasien untuk
melakukan imunisasi
terhadap influenzae
dan streptococcus
pneumoniae.
N
o
Diagnosa
NOC
NIC
vespiratory status :
Ventilation
Respiratory status :
Airway patency
vital sign Status
Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum, mampu
bernafas dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
Menunjukkan jalan
nafas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan
dalam rentang
normal, tidak ada
suara nafas
Ajarkan klien
latihan bernapas
diafragmatik dan
pernapasan bibir
dirapatkan.
Berikan dorongan
untuk menyelingi
aktivitas dengan
periode istirahat.
Biarkan pasien
membuat keputusan
tentang
perawatannya
berdasarkan tingkat
toleransi pasien.
Berikan dorongan
penggunaan latihan
otot-otot
pernapasan jika
diharuskan.
No
Diagnosa
Gangguan
pertukaran
gasberhubungan
dengan
ketidaksamaan
ventilasi perfusi
abnormal)
Tanda Tanda vital
dalam rentang
normal (tekanan
darah (sistole 110130mmHg dan
diastole 7090mmHg), nad (60100x/menit)i,
pernafasan (1824x/menit)
NOC
Respiratory status :
Ventilation
Kriteria Hasil :
Frkuensi nafas
normal (1624x/menit)
Itmia
Tidak terdapat
disritmia
Melaporkan
penurunan dispnea
Menunjukkan
perbaikan dalam laju
aliran ekspirasi
NIC
Deteksi
bronkospasme
saatauskultasi .
Pantau klien terhadap
dispnea dan hipoksia.
Berikan obat-obatan
bronkodialtor dan
kortikosteroid dengan
tepat dan waspada
kemungkinan efek
sampingnya.
Berikan terapi
aerosol sebelum
waktu makan, untuk
membantu
mengencerkan
sekresi sehingga
ventilasi paru
mengalami
perbaikan.
Pantau pemberian
oksige
(NANDA,2012)
3. Daftar Pustaka
Brunner & Suddart.2002. Buku Ajar Keperawatan Bedah edisi 8Volume
2. Jakarta : ECG
Carpenito Moyet Lynda Juall.2006. Buku saku Diagnosis Keperawatan.
Jakarta : EGC
http://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-ppok/konsensus-ppokisi2.html diakses tanggal 02 Desember 2016
NANDA.2012. Diagnosis Keperawatan NANDA : Definisi dan
Klasifikasi
price Sylvia Anderson (1997) Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProses Penyakit, alih bahasa: Peter Anugerah, Buku Kedua, edisi 4,
Jakarta: EGC