Anda di halaman 1dari 3

Pengelolahan Sampah Menjadi Barang yang Berguna

Lingkungan adalah sesuatu yang berada di sekitar manusia yang dapat memengaruhi
perkembangan pada manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan UU
No. 23 Tahun 1997, lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup yang melangsungkan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia. Lingkungan
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu abiotik dan biotik. Abiotik adalah semua benda yang
berada dalam satu kesatuan ruangan, contohnya batu dan kayu. Sedangkan biotik adalah
makhluk hidup yang ada di lingkungan, contohnya rumput dan pohon.
Lingkungan dapat memengaruhi perkembangan pada manusia apabila manusia juga
dapat mengendalikan lingkungan dengan baik. Lingkungan baik dapat tercipta apabila terjadi
keseimbangan antara makhluk hidup dan kondisi di sekitarnya, misalnya keseimbangan
lingkungan tidak adanya sampah yang berserakan. Di negara ini, sampah adalah masalah
yang selalu tidak terselesaikan. Permasalahan tersebut menjadi kompleks dan menjalar ke
segi lainnya sehingga keadaan lingkungan semakin tidak baik. Keterbatasan tempat
pembuangan sampah bukan satu-satunya penyebab rusaknya lingkungan di Indonesia.
Indonesia termasuk 5 negara pengguna botol plastik terbesar di dunia, yaitu 3,2 juta ton per
tahun. Botol plastik merupakan botol yang hanya dapat dipakai sekali, sehingga benda
tersebut akan menjadi sampah jika sudah digunakan walaupun hanya satu kali. Tingkat
kesadaran akan kebersihan lingkungan juga menurun.
Sampah sering sekali menjadi gangguan di lingkungan hidup. Selama ini, sampah
menjadi sosok yang mengganggu keseimbangan lingkungan. Padahal yang membuat sampah
tersebut adalah makhluk hidup di lingkungan, terutama manusia. Makhluk hidup yang selalu
menciptakan sesuatu yang disebut sampah dalam kehidupannya sehari-hari. Jadi, sampah
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup.
Walaupun ada teknologi yang dapat memusnahkan sampah, alangkah lebih baik jika
sampah dapat diolah menjadi benda yang berguna. Sampah dapat diubah menjadi barang
yang bernilai ekonomis. Untuk dapat memanfaatkan sampah sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai, sampah dikumpulkan terlebih dahulu.
Sampah dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sampah organik, sampah
anorganik, dan sampah berbahaya. Sampah organik adalah sampah yang dapat diurai atau

membusuk secara alami. Sampah tersebut dapat diolah dalam bentuk pupuk, contohnya sisa
sayuran, makanan, dedaunan, dan sebagainnya. Sampah organik berkebalikan dengan sampah
organik. Sampah tersebut dapat terurai secara alami, namun dibutuhkan waktu yang lama
untuk mengurainya. Contoh sampah jenis anorganik yaitu plastik, besi, karet, dan sebagainya.
Namun, sampah tersebut dapat diolah menjadi alat-alat yang berguna bagi kehidupan seharihari. Contoh hasil olahan dari sampah anorganik adalah peralatan rumah tangga, peralatan
untuk anak sekolahan, dan berbagai kerajinan tangan yang dapat dijual di masyarakat.
Sedangkan sampah berbahaya adalah sampah yang beracun atau limbah dari industri yang
dapat membahayakan kehidupan manusia.
Untuk mengubah sampah menjadi barang-barang yang bermanfaat, diperlukan tata
cara pengelolahannya dengan baik. Cara-cara tersebut yaitu mengurangi (reduce),
menggunakan kembali (reuse), mendaur ulang (recycle), dan mengganti (replace). Maksud
dari mengurangi adalah meminimalisir barang-barang yang digunakan agar sampah yang
dihasilkan juga berkurang. Contohnya meminimalisir penggunaan kantong plastik untuk
belanja. Agar dapat membantu untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan, dapat dipilih
barang-barang di sekitarnya yang masih dapat digunakan (reuse). Jika ada barang yang
bersifat sekali pakai, barang tersebut dapat diolah menjadi barang-barang yang bermanfaat
untuk kehidupan (recycle). Lalu, diharuskan menggunakan barang yang tidak bersifat sekali
pakai agar dapat meminimalisirkan sampah yang dihasilkan (replace).
Contoh sampah yang dapat diolah menjadi barang yang berguna adalah sachet
minuman. Sachet minuman dapat diolah menjadi benda yang berguna seperti telapak meja,
tempat peralatan tulis, tas, karpet, dompet, tempat sampah, dan sebagainya. Alasan
digunakannya sachet minuman adalah bahannya yang tidak mudah rusak terkena air,
sehingga dapat digunakan untuk pelindung. Botol plastik juga menjadi salah satu sampah
yang dapat diolah menjadi kerajinan tangan seperti boneka, tempat peralatan pensil, peralatan
aksesoris, dan sebagainya. Alasan digunakannya botol plastik karena botol plastik sering
ditemukan di daerah sekitar dan dapat diolah dengan mudah. Penggunaan botol plastik yang
sekali pakai juga dapat mengurangi sampah yang berlebih.

DAFTAR PUSTAKA
Pratomo, Harwanto Bimo. 2016. 5 Negara Pengguna Botol Plastik Terbesar Dunia Termasuk
Indonesia [online] https://www.merdeka.com/uang/5-negara-pengguna-botol-plastikterbesar-dunia-termasuk-indonesia.html diakses pada 30 November 2016

Anda mungkin juga menyukai