Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kota Padang 2010 2014

Katalog BPS : 9302008.
1371
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

KOTA PADANG
MENURUT LAPANGAN USAHA
Gross Regional Domestic Product
of Padang City
by Industrial Origin
2010 - 2014
BADAN PUSAT STATISTIK

KOTA PADANG
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA PADANG

MENURUT LAPANGAN USAHA
GROSS REGIONAL DOMESTIC PRODUCT OF PADANG CITY BY
INDUSTRIAL ORIGIN
2010-2014
ISBN
Nomor Publikasi/Publication Number
Katalog BPS/BPS Catalogue
Ukuran Buku/Book Size
Jumlah Halaman/Total Pages
: 978-602-0919-46-1
: 13710.15.02
: 9302008.1371
: 21 cm x 29,7 cm
: xiii+135 Halaman/Pages
Naskah/Manuscript :
Seksi Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik, BPS Kota Padang
Regional Accounts And Statistical Analysis Section, Statistics of Padang City
Gambar Kulit/Cover :
Seksi Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik, BPS Kota Padang
Regional Accounts And Statistical Analysis Section, Statistics of Padang City
Diterbitkan Oleh/Published By :
Badan Pusat Statistik Kota Padang
Statistics of Padang City
Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin
tertulis dari Badan Pusat Statistik Kota Padang
Prohibited to announce, distribute, communicate, and/or copy part or all of this
book for comercial purposes without permission from BPS-Statistics of Padang City
Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Menurut Lapangan Usaha 2010-2014
KATA PENGANTAR
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu perangkat data ekonomi yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja pembangunan ekonomi suatu wilayah (provinsi maupun
kabupaten/kota), diantaranya adalah untuk melihat nilai nominal PDRB, struktur ekonomi, laju
pertumbuhan ekonomi, PDRB perkapita dan sebagainya.
Menurut teori ekonomi makro, penghitungan PDRB dapat dilakukan melalui tiga pendekatan,
yaitu: pendekatan produksi/penyediaan (PDRB menurut Lapangan Usaha), pendekatan
pengeluaran/permintaan akhir (PDRB menurut Pengeluaran) serta pendekatan pendapatan (PDRB
menurut pendapatan). Ketiga pendekatan penghitungan tersebut secara teori akan menghasilkan
angka PDRB yang sama.
Publikasi ini secara khusus membahas mengenai PDRB menurut pendekatan lapangan usaha.
Pendekatan ini dirinci menjadi beberapa kategori, yaitu: Pertanian, Kehutanan dan Perikanan;
Pertambangan dan Penggalian; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air;
Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi;
Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi
Pemerintahan; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial serta Jasa Lainnya. Data PDRB
dalam publikasi ini serta publikasi-publikasi selanjutnya mengunakan tahun dasar 2010, serta sudah
menerapkan konsep System of National Accounts 2008 seperti yang direkomendasikan oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh anggota tim penyusun publikasi ini
sehingga dapat diterbitkan pada waktunya, demikian pula kepada instansi pemerintah dan
lembaga/perusahaan swasta yang telah memberikan dukungan data bagi penyusunan publikasi ini.
Semoga kerjasama yang telah terjalin selama ini dapat terus berlanjut serta dapat ditingkatkan di
masa-masa mendatang.
Terakhir, disadari bahwa data dan informasi yang disajikan dalam publikasi ini masih
memerlukan penyempurnaan. Oleh karena itu, setiap masukan yang bersifat konstruktif sangat
dihargai demi penyempurnaan isi publikasi ini selanjutnya.
Akhirnya, semoga publikasi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Padang, Oktober 2015

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
KOTA PADANG
R I Z A L, S.ST
Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 2010-2014
iii
PREFACE
Gross Regional Domestic Product (GRDP) is one of the economic data tools that can
be used to evaluate the performance of the economic development of a region (province and
district/city), among them is to see the value of nominal GRDP, economic structure,
economic growth, GRDP percapita and so on.
According to macroeconomic theory, the GRDPs calculation can be done
through three approaches, namely: production/supply approach (GRDP by Business
Sector/Industry), expenditure/final demand approach (GRDP by expenditure) and the income
approach (GRDP according by income). Those approaches will yield the same GRDP figures
theoretically.
This publication is specifically explain the GRDP by industrial origin. This approach is
broken down into several categories, namely: Agriculture, Forestry and Fisheries; Mining and
Quarrying; Manufacturing; Procurement Electricity and Gas; Water Supply; Construction,
Wholesale and Retail; Transportation and Warehousing; The provision of accommodation;
Information and Communication; Financial Services and Insurance; Real Estate; Business
Activities; Government Administration; Education; Human Health and Social Work Activities
and Other Services Activities. GRDP data in this publication and subsequent publications using
the base year 2010, and has implemented the concept of the System of National Accounts
2008 as recommended by the United Nations.
Appreciation and gratitude to all members of the drafting team this publication that
can be issued in due course, as well as to government agencies and institutions/private
companies that have provided support for the preparation of data for this publication.
Hopefully the cooperation that has existed as long as it can continue and can be upgraded in
the future.
Last but not least, it was realized that the data and information presented in this
publication are still requires some improvements. Therefore, any constructive critisism is
highly appreciated for further improvement this publication.
Finally, may this publication be beneficial for all those who need it.
Padang, October 2015
HEAD STATISTICS OF PADANG CITY
R I Z A L, S.ST
iv
DAFTAR ISI/CONTENTS
KATA PENGANTAR/PREFACE .............................................................................................................. iii

DAFTAR ISI/CONTENTS ......................................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR/LIST OF FIGURES ................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL/LIST OF TABLES ....................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN/APPENDIX LISTS ................................................................................................ ix
PENJELASAN TEKNIS/TECHNICAL NOTES .......................................................................................... xi
BAB I. PENJELASAN UMUM/EXPLANATORY NOTES ......................................................................... 1
BAB II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN/COVERAGE AND ESTIMATION
METHOD .................................................................................................................................. 12
BAB III. TINJAUAN EKONOMI KOTA PADANG/ECONOMIC REVIEW OF PADANG CITY .................. 96
BAB IV. PERTUMBUHAN DAN PERANAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA/ GROWTH AND
SHARE OF GRDP BY INDUSTRIAL ORIGIN .......................................................................... 102
LAMPIRAN/APPENDIX ....................................................................................................................... 122
DAFTAR GAMBAR/LIST OF FIGURE

Halaman
Gambar 4.1
Figure
Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Pertambangan dan Penggalian

Tahun 2010 dan 2014 (Persen)/GRDP Growth Rate of Mining and
Quarrying Category in 2010 and 2014 (percent)
106
Gambar 4.2
Figure
Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum (Persen), 2011-2014/GRDP Growth Rate of Accommodation
and Food Services Category (percent), 2011-2014
115
vi
DAFTAR TABEL/LIST OF TABLE

Halaman
Tabel 1.1
Table
Perbandingan Perubahan Konsep dan Metode Perhitungan PDRB/

Concepts and Methods Comparison of Changes in GRDP Estimation
Tabel 1.2
Table
Perbandingan Perubahan Klasifikasi PDRB Menurut Lapangan Usaha

Tahun Dasar 2000 dan 2010/Comparison of Changes in Classification
of GRDP by Industrial Origin Base Year 2000 and 2010
Tabel 1.3
Table
Perbandingan Perubahan Klasifikasi PDRB Menurut Pengeluaran

Tahun Dasar 2000 dan 2010/Comparison of Changes in Classification
of GRDP By Expenditure Base Year 2000 and 2010
11
Tabel 3.1
Table
Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 20102014/Share

of GRDP by Industry (percent), 20102014
97
Tabel 3.2
Table
Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen),

20102014/Growth Rate of Real GRDP by Industry (percent),
20102014
99
Tabel 3.3
Table
PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp), 20102014/

GRDP Per Capita by Industry (Million rupiah), 20102014
101
Tabel 4.1
Table
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertanian,

Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian (Persen), 2010-2014/ Share
of Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture Services Category by
Industry (percent), 2010-2014
104
Tabel 4.2
Table
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertambangan dan

Penggalian (Persen), 2010-2014/Share of Mining and Quarrying
Category by Industry (percent), 2010-2014
105
Tabel 4.3
Table
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Industri Pengolahan

(Persen), 2010-2014/Share of Manufacturing Category by Industry
(percent), 2010-2014
108
Tabel 4.4
Table
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pengadaan Listrik

dan Gas (Persen), 2010-2014/Share of Electricity and Gas Category by
Industry (percent), 2010-2014
109
Tabel 4.5
Table
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Perdagangan Besar

dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (Persen), 2010-2014/
Share of Wholesale and Retail; Repair Cars and Motorcycles Category
by Industry (percent), 2010-2014
115
vii
Tabel 4.6
Table
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Transportasi dan

Pergudangan (Persen), 2010-2014/Share of Transportation and
Warehousing Category by Industry (percent), 2010-2014
113
Tabel 4.7
Table
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minum (Persen), 2010-2014/Share of
Accommodation and Food Services Category by Industry (percent),
2010-2014
114
Tabel 4.8
Table
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Jasa Keuangan dan

Asuransi (Persen), 2010-2014/Share of Financial Services and
Insurance Category by Industry (percent), 2010-2014
117
viii
DAFTAR LAMPIRAN/LIST OF APPENDIX

Halaman
Lampiran 1.1
Appendix
Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Seri 2010 Atas Dasar
Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014 (miliar
rupiah)/Gross Regional Domestic Product of Padang City at Current
Market Prices by Industry (billion rupiahs), 20102014
122
Lampiran 1.2
Appendix
Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Seri 2010 Atas Dasar
Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 20102014 (miliar
rupiah)/Gross Regional Domestic Product of Padang City at 2010
Constant Market Prices by Industry (billion rupiahs), 20102014
123
Lampiran 1.3
Appendix
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Seri 2010 Atas
Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014
(persen)/Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product
of Padang City at Current Market Prices by Industry, 20102014
124
Lampiran 1.4
Appendix
Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Seri 2010 Atas
Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 20102014
(persen)/Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product
of Padang City at 2010 Constant Market Prices by Industry, 20102014
125
Lampiran 1.5
Appendix
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Seri

2010 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014
(persen)/Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Padang
City at Current Market Prices by Industry (percent), 20102014
126
Lampiran 1.6
Appendix
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Seri

2010 Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 20102014
(persen)/Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Padang
City at 2000 Constant Market Prices by Industry (percent), 20102014
127
Lampiran 1.7
Appendix
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang

Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (2010 = 100),
20102014/Trend of Gross Regional Domestic Product of Padang City
at Current Market Prices by industry (2010 = 100), 20102014
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang
Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (2010 =
100), 20102014/Trend of Gross Regional Domestic Product of Padang
City at 2010 Constant Market Prices by Industry, 20102014
128
Lampiran 1.8
Appendix
129
ix
Lampiran 1.9
Appendix
Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Seri 2010
Menurut Lapangan Usaha, 20102014 (persen)/Implicit Price Index of
Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industry (2010 =
100), 20102014
130
Lampiran 1.10
Appendix
Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional

Bruto Kota Padang Menurut Lapangan Usaha (persen),
20102014/Growth Rate of Implicit Price Index of Gross Regional
Domestic Product of Padang City by Industry (percent), 20102014
131
Lampiran 1.11
Appendix
Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kota Padang Seri 2010 Atas
Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014 (miliar
rupiah)/Per Capita Gross Regional Domestic Product of Padang City at
Current Market Prices by Industry (million rupiahs), 20102014
132
Lampiran 1.12
Appendix
Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kota Padang Seri 2010 Atas
Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 20102014 (miliar
rupiah)/Per Capita Gross Regional Domestic Product of Padang City at
2010 Constant Market Prices by Industry (million rupiahs), 20102014
133
Lampiran 1.13
Appendix
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kota

Padang Seri 2010 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha,
20102014 (persen)/Growth Rate of Per Capita Gross Regional
Domestic Product of Padang City at Current Market Prices by Industry
(percent), 20102014
134
Lampiran 1.14
Appendix
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kota

Padang Seri 2010 Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan
Usaha, 20102014 (persen)/Growth Rate of Per Capita Gross Regional
Domestic Product of Padang City at 2010 Constant Market Prices by
Industry (percent), 20102014
135
PENJELASAN TEKNIS
1. Penghitungan statistik neraca nasional yang digunakan di sini mengikuti buku petunjuk yang
diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa yang dikenal sebagai Sistem Neraca Nasional.
Namun, penerapan statistik neraca nasional tersebut telah disesuaikan dengan kondisi sosialekonomi Indonesia.
2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (provinsi) menggambarkan
kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan output (nilai tambah) pada suatu waktu tertentu.
Untuk menyusun PDRB digunakan 2 (dua) pendekatan, yaitu produksi dan pengeluaran. Keduanya
menyajikan komposisi data nilai tambah dirinci menurut sumber kegiatan ekonomi (lapangan
usaha) dan menurut komponen pengeluarannya. PDRB dari sisi lapangan usaha merupakan
penjumlahan seluruh komponen nilai tambah bruto yang mampu diciptakan oleh lapangan usaha
atas berbagai aktivitas produksinya. Sedangkan dari sisi pengeluaran menjelaskan tentang
penggunaan dari nilai tambah tersebut.
3. Penyajian PDRB menurut lapangan usaha dirinci menurut total nilai tambah dari seluruh lapangan
usaha yang mencakup kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Pertambangan dan
Penggalian; Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik dan Gas; Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang; Konstruksi; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan
Komunikasi; Jasa Keuangan dan Asuransi; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan; Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan
Jasa lainnya.
4. Produk Domestik Regional Bruto maupun agregat turunannya disajikan dalam 2 (dua) versi
penilaian, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Disebut sebagai harga
berlaku karena seluruh agregat dinilai dengan menggunakan harga pada tahun berjalan,
sedangkan harga konstan penilaiannya didasarkan kepada harga satu tahun dasar tertentu. Dalam
publikasi di sini digunakan harga tahun 2010 sebagai dasar penilaian.
5. Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto diperoleh dari perhitungan PDRB atas dasar
harga konstan. Laju pertumbuhan tersebut dihitung dengan cara mengurangi nilai PDRB pada
tahun ke-n terhadap nilai pada tahun ke n-1 (tahun sebelumnya), dibagi dengan nilai pada tahun
ke n-1, kemudian dikalikan dengan 100 persen. Laju pertumbuhan menunjukkan perkembangan
agregat pendapatan dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya.
6. Output adalah nilai dari seluruh produk yang dihasilkan oleh lapangan usaha dengan
memanfaatkan faktor produksi yang tersedia di suatu wilayah (negara, provinsi dan sebagainya)
xi
dalam suatu periode waktu tertentu (umumnya satu tahun, semester dan triwulan), tanpa
memperhatikan asal-usul pelaku produksinya.
7. Upah/gaji adalah nilai tambah yang dibayarkan sebagai balas jasa atas penggunaan faktor
produksi tenaga kerja (termasuk di dalamnya imputasi upah dan gaji).
xii
TECHNICAL NOTES
1. The estimation of the national accounts statistics used here is following the recommendations by
the United Nations, known as the System of National Accounts". However, the implementation of
the SNA have been adapted to the socio-economic conditions of Indonesia.
2. Gross Regional Domestic Product (GRDP) at the regional (provincial) level describes the ability of a
region to create the output (value added) at a certain time. GRDP compilation uses two
approaches, namely the production and expenditure approaches. Both present composition of the
added value of data broken down by source of economic activity (activities) and the components of
its expenditure by industrial origin. GRDP is the sum of all components of gross value added that is
able to be created by industrial origin from its various production activities. In terms of expenditure
describes the use of the added value.
3. GRDP by industrial origin is specified according to the total value added of the whole industrial
origin that includes the category of Agriculture, Forestry and Fisheries; Mining and Quarrying;
Processing Industry; Procurement Electricity and Gas; Water Supply, Waste Management, Waste
and Recycling; Construction; Wholesale and Retail Trade, Repair Cars and Motorcycles;
Transportation and Warehousing; The provision of accommodation and Eat Drink; Information and
Communication; Financial Services and Insurance; Real Estate; Business Services; Administration,
Defence and Compulsory Social Security; Educational Services; Health Services and Social Work;
and other services.
4. Gross Domestic Product and the aggregate derivatives are presented in 2 (two) versions of
assessment, which are based on "current prices" and "constant prices". Known as the current
prices for the whole aggregate assessed using the price in the current year, while the constant
price valuation is based on the price of a certain base year. In this publication the 2010 prices is
used as a basis for valuation.
5. The growth rate of Gross Regional Domestic Product is obtained from the calculation of GRDP at
constant prices. The growth rate is calculated by subtracting the value of GRDP in year n to the
value in year n-1 (previous year), divided by the value in year n-1, and then multiplied by 100
percent. The rate of growth shows the development of the aggregate income of a specified time to
an earlier time.
6. The output is the value of all products produced by industrial origin by utilizing the available
production factors in a region (state, province, etc.) within a certain time period (usually one year,
semester and quarterly), regardless of the origin of the perpetrator production.
7. Wages/salary is a value added for the use of production factors of labor (including imputation of
wages and salaries).
xiii
I. PENJELASAN UMUM
I.
OVERVIEW
Perencanaan pembangunan ekonomi,
Economic development planning,
memerlukan bermacam data statistik sebagai
requiring a variety of statistical data as
dasar berpijak dalam menentukan strategi
rationale in determining the policy strategy, so
kebijakan, agar sasaran pembangunan dapat
that the target can be achieved with proper
dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan
development. The outcomes of strategies and
yang telah diambil pada masa-masa lalu perlu
policies that have been taken during the past
dimonitor
hasil-hasilnya.
need to be monitored and evaluated. Various
Berbagai data statistik yang bersifat kuantitatif
quantitative statistical data be required to
diperlukan
gambaran
provide a snapshot of the state in the past and
tentang keadaan pada masa yang lalu dan
present, as well as the target goals to be
masa kini, serta sasaran-sasaran yang akan
achieved in the future.
dan
dievaluasi
untuk
memberikan
dicapai pada masa yang akan datang.

Pada
hakekatnya,
pembangunan
ekonomi adalah serangkaian usaha dan

kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan
taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan
kerja, memeratakan distribusi pendapatan
masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi
regional dan melalui pergeseran kegiatan
ekonomi
dari
sektor
primer
ke
sektor
sekunder dan tersier. Dengan perkataan lain

arah dari pembangunan ekonomi adalah
mengusahakan agar pendapatan masyarakat
Essentially, economic development

is a series of efforts and policies that aim to
improve
people's
lives,
expanding
employment, income distribution evenly in a

society, improving regional economic relations
and through economy activity shifts from the
primary sector to the secondary and tertiary
sectors. In other words the direction of
economic development is to keep people's
incomes rise, accompanied by a level of
equalization as possible.
naik, disertai dengan tingkat pemerataan yang

sebaik mungkin.
Untuk
mengetahui
tingkat
To determine the level and growth
dan
pertumbuhan pendapatan masyarakat, perlu
of people's income, need to present
Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 20102014
disajikan
statistik
Nasional/Regional
digunakan
secara
sebagai
pembangunan
Pendapatan
berkala,
bahan
nasional
untuk
that is used as the material of national or
perencanaan
regional development planning, especially in
atau
khususnya di bidang ekonomi.
National/Regional Income statistics regularly,
regional
Angka-angka
the
economic
field.
Figures
on
national/regional income can be used as an
pendapatan nasional/regional dapat dipakai
evaluation
juga sebagai bahan evaluasi dari hasil
development that have been implemented by
pembangunan
the various parties, both the central/local
ekonomi
dilaksanakan
oleh
yang
berbagai
telah
pihak,
baik
of
the
results
of
economic
government and private as well.
pemerintah pusat/daerah maupun swasta.

Apa yang Dimaksud dengan PDRB?
What Is GRDP?
Gross Regional Domestic Product (GRDP) is the
Produk
Domestik
Regional
Bruto
(PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh

barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan
di wilayah domestik suatu negara yang timbul
akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu
periode
tertentu
tanpa
memperhatikan
apakah faktor produksi yang dimiliki residen

atau non-residen. Penyusunan PDRB dapat
dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu
pendekatan
produksi,
pengeluaran
dan
pendapatan yang disajikan atas dasar harga
gross added value of all goods and services

that are created or produced in the domestic
territory of a country that arise from a variety
of economic activities in a given period
regardless
of
whether
the
factors
of
production are owned by resident or nonresident. GRDP can be done through the
preparation of 3 (three) approaches which are
production,
expenditure
and
income
approaches presented based on current prices

and constant prices.
berlaku dan harga konstan.

PDRB atas dasar harga berlaku atau
GRDP at current prices, known as
disusun
nominal GRDP is based on the prices prevailing
berdasarkan harga yang berlaku pada periode
during the period of calculation, and aims to
penghitungan, dan bertujuan untuk melihat
look at the structure of the economy. While
struktur perekonomian. Sedangkan PDRB atas
the GRDP at constant prices is based on
dikenal
dengan
PDRB
nominal
dasar harga konstan disusun berdasarkan
harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk
price in the base year and aims to measure
mengukur pertumbuhan ekonomi.
economic growth.
Mengapa Tahun Dasar PDRB Perlu Diubah?

Selama
sepuluh
terakhir,
Over the last ten years, many
banyak perubahan yang terjadi pada tatanan
changes in the global and local order influence
global dan lokal yang sangat berpengaruh
on the national economy. The global financial
terhadap
crisis
perekonomian
tahun
Why Base Year GRDP should be changed?
nasional.
Krisis
that
occurred
in
2008,
the
finansial global yang terjadi pada tahun 2008,
implementation of free trade between China-
penerapan perdagangan bebas antara China-
ASEAN (CAFTA), changes in the recording
ASEAN (CAFTA), perubahan sistem pencatatan
system
perdagangan internasional dan meluasnya jasa
broadening of capital markets services is an
layanan pasar modal merupakan contoh
example of the changes that need to be
perubahan yang perlu diadaptasi dalam
adapted in the national statistical recording
mekanisme pencatatan statistik nasional.
mechanism.
Salah satu bentuk adaptasi pencatatan

statistik nasional adalah melakukan perubahan
tahun dasar PDB Indonesia dari tahun 2000 ke
2010. Perubahan tahun dasar PDB dilakukan
seiring dengan mengadopsi
rekomendasi
Perserikatan
(PBB)
Bangsa-Bangsa
yang
tertuang dalam 2008 System of National

Accounts (SNA 2008) melalui penyusunan
kerangka Supply and Use Tables (SUT).
Perubahan tahun dasar PDB dilakukan
secara bersamaan
of
international
trade
and
the
One form of adaptation of national

statistical recording is to change the base
year's GDP of Indonesia from 2000 to 2010.
The base year change in GDP is in line with the
implementation of the recommendation of the
United Nations (UN) as stipulated in the 2008
System of National Accounts (SNA 2008)
through the preparation framework Supply
and Use Tables (SUT).
GDP base year change is done
simultaneously with the calculation of Gross
dengan penghitungan
Regional Domestic Product (GRDP) of the
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
province to maintain the consistency of the
Provinsi untuk menjaga konsistensi hasil
results of the calculation.
penghitungan.
WHAT IS SNA 2008?
Apa yang Dimaksud SNA 2008?

SNA
rekomendasi
2008
merupakan
internasional
standar
tentang
cara
mengukur aktivitas ekonomi yang sesuai

dengan
penghitungan
berdasarkan
Rekomendasi
konvensional
prinsip-prinsip
yang
ekonomi.
dimaksud
dinyatakan
dalam sekumpulan konsep, definisi, klasifikasi

dan aturan neraca yang disepakati secara
internasional dalam mengukur item tertentu
seperti PDRB.
The System of National Accounts

(SNA) is the internationally agreed standard
set of recommendations on how to compile
measures of economic activity in accordance
with strict accounting conventions based on
economic principles. The recommendations are
expressed in terms of a set of concept,
definitions, classifications and accounting rules
that comprise the internationally agreed
standard for measuring such items as gross
domestic product (GDP). The accounting
SNA dirancang untuk menyediakan informasi
framework of the SNA allows economic data to
tentang aktivitas pelaku ekonomi dalam hal
be compiled and presented in a format that is
produksi, konsumsi dan akumulasi harta dan
designed for purposed of economic analysis,
dapat
decision-taking and policymaking.
analisis,
dimanfaatkan
untuk
pengambilan
kepentingan
keputusan,
dan
By using the SNA framework, economic
pembuatan kebijakan. Dengan menggunakan
phenomena can be better explained and
Kerangka SNA, fenomena ekonomi dapat
understood.
dengan lebih baik dijelaskan dan dipahami.

Apa Manfaat Perubahan Tahun Dasar?
What are the Benefits Changed Base Year?
Manfaat perubahan tahun dasar PDRB antara

lain :
GRDP base year change benefits include:
Menginformasikan
perekonomian
regional yang terkini seperti pergeseran

struktur dan pertumbuhan ekonomi;
Meningkatkan kualitas data PDRB;
Menjadikan
data
PDRB
Inform the current regional economies such

as the shift structure and economic growth;
Improve its quality;
Making
the
GRDP
internationally
comparable.
dapat
diperbandingkan secara internasional.
What implications Amendment Base Year?
Apa Implikasi Perubahan Tahun Dasar?

Pergeseran
harga
tahun
dasar
akan
memberikan beberapa dampak antara lain:
Meningkatkan nominal PDRB, yang pada

gilirannya
akan
berdampak
impact , among others :
Increase the nominal GRDP, which in
pada
turn will have an impact on group
pergeseran kelompok pendapatan suatu
income shifting an area of lower
daerah dari pendapatan rendah, menjadi
income, into medium, or high and
menengah, atau tinggi dan pergeseran
shifting economic structure;
struktur perekonomian;
A shift in base year prices will provide some
Will change the macro indicators such
Akan merubah besaran indikator makro
as the ratio of tax, debt ratio, the
seperti rasio pajak, rasio hutang, rasio
ratio of investment and saving, the
investasi dan saving, nilai neraca berjalan,
current account value, structure and
struktur dan pertumbuhan ekonomi;
economic growth;
Akan menyebabkan perubahan pada
input data untuk model dan peramalan.

Mengapa Tahun 2010 sebagai tahun dasar?
It will cause a change in the input data

for modeling and forecasting.
Why in 2010 as the base year ?
Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan
The Statistics Indonesia has made changes to
perubahan
berkala
the base year periodically as many as 5 (five)
sebanyak 5 (lima) kali yaitu pada tahun 1960,
times, namely in 1960, 1973, 1983, 1993 and
1973, 1983, 1993 dan 2000.
2000.
tahun
dasar
secara
Tahun 2010 dipilih sebagai tahun dasar baru

menggantikan tahun dasar 2000 karena
beberapa alasan berikut:
Perekonomian Indonesia tahun 2010

relatif stabil;
Telah terjadi perubahan struktur ekonomi
The year 2010 is chosen as the new base year

replaced
the 2000 base year for the
following reasons :
The Indonesian economy in 2010 are
relatively stable;
There has been change of structural in the
economy during the 10 (ten) years,
selama 10 (sepuluh) tahun terakhir,
terutama
teknologi
di
bidang
serta
informasi
transportasi
dan
especially information also technology and
yang
transportation that affect the distribution
berpengaruh terhadap pola distribusi dan
patterns and the emergence of new products;
munculnya produk-produk baru;
Rekomendasi PBB tentang pergantian
United Nations Recommendations on the
tahun dasar dilakukan setiap 5 (lima) atau
turn base year conducted every 5 (five) or
10 (sepuluh) tahun1;
10 (ten) years;
Adanya pembaharuan konsep, definisi,
The renewal of concepts, definitions,
klasifikasi, cakupan, sumber data dan
classification, coverage, data sources and
metodologi sesuai rekomendasi dalam
methodology as recommended in the SNA
SNA 2008;
2008;
Tersedianya sumber data baru untuk
The availability of new data sources for
perbaikan PDRB seperti data Sensus
GRDP improvement such as the Population
Penduduk 2010 (SP 2010) dan Indeks
Census of 2010 ( SP 2010) and producer
harga produsen (Producers Price Index
price index (Producers Price Index/PPI) ;
/PPI);
Tersedianya kerangka kerja SUT yang
Availability of SUT framework that describes
aliran
the flow of production and consumption
produksi dan konsumsi (barang dan jasa)
balance (goods and services) and the
dan penciptaan pendapatan dari aktivitas
creation of income from the production
produksi tersebut.
activity.
menggambarkan
keseimbangan
Implementasi SNA 2008 dalam PDRB tahun
Implementation of SNA 2008 in the GRDP
dasar 2010
base year 2010
Terdapat 118 revisi di SNA 2008 dari SNA
There are 118 SNA revision in 2008 from the
sebelumnya dan 44 diantaranya merupakan
previous SNA and 44 of them are major
revisi utama. Beberapa revisi yang diadopsi
revisions. Some revisions were adopted
SNA1993, para 16.76: constant price series should not be

allowed to run for more than five, or at the most, ten years
without rebasing
dalam penghitungan PDRB tahun dasar 2010
in calculating GRDP base year 2010
diantaranya:
include:
Konsep dan Cakupan: Perlakuan Workin
Progress
(WIP)
pada
in Progress (WIP) on Cultivated
Cultivated
Biological Resources ( CBR ):
Biological Resources (CBR):

Merupakan
penyertaan
Is the inclusion of asset growth of
pertumbuhan
cultured human nature that has not
aset alam hasil budidaya manusia yang
been harvested as part of the output
belum di panen sebagai bagian dari

output
lapangan
usaha
of the relevant business fields such as:
yang
stumpage rice that has not been
bersangkutan seperti: nilai tegakan padi
harvested, the value of dairy cows that
yang belum di panen, nilai sapi perah
have not produced, the value of oil
yang belum menghasilkan, nilai pohon
palm or rubber trees are not fruiting/
kelapa sawit atau karet yang belum

berbuah/dipanen.
Metodologi:
Perbaikan
metode
harvested.
from Bank Services Charge (IBSC) into
Bank Services Charge (IBSC) menjadi

Intermediation
Valuasi: Nilai tambah lapangan usaha

dinilai dengan Harga Dasar (Basic Price).
Merupakan harga keekonomian barang

dan jasa ditingkat produsen sebelum
adanya intervensi pemerintah seperti
pajak dan subsidi atas produk. Valuasi
ini hanya untuk penghitungan PDB,
sedangkan PDRB menggunakan harga
produsen.
financial
Services
Indirectly Measured (FISIM)
Methodology: Improved method of

calculating output of Imputed bank
penghitungan output bank dari Imputed
Financial
Concept and Scope: Treatment Work -
intermediation
Services
Indirectly Measured ( FISIM )
Valuation: Value added by industrial

origin assessed by Fluor Price (Basic
Price) .
An economic price of goods and
services at producers level before
government intervention such as taxes
and
subsidies
on
products.
This
valuation only to the estimation of

GDP, while GRDP using producer
prices.
Classification:
Klasifikasi:
Klasifikasi yang digunakan berdasarkan
Classification used by the International
Internasional Standard Classification (ISIC
Standard Classification (ISIC rev.4) and the
rev.4) dan Central Product Classification
Central Product Classification (CPC Rev.2).
(CPC rev.2). BPS mengadopsi kedua
BPS adopt both of these classifications as
klasifikasi tersebut sebagai
Indonesian Standard Industrial Classification
Klasifikasi
Baku Lapangan Usaha Indonesia 2009
2009
(KBLI
2009)
and
the
Standard
(KBLI 2009) dan Klasifikasi Baku Komoditi
Classification of Commodities Indonesia 2010
Indonesia 2010 (KBKI 2010).
(KBKI 2010).
Perbandingan Perubahan Konsep dan Metode
Change Comparison Concepts and Methods of
dari SNA sebelumnya dan SNA 2008 antara
the previous SNA and SNA 2008 were
lain dijelaskan pada Tabel 1.1.
described in Table 1.1 .
Tabel 1.1. Perbandingan Perubahan Konsep dan Metode Perhitungan PDRB/

Concepts and Methods Comparison of Changes in GRDP Calculation
Variabel/Variable
Konsep Lama/Old
Concept
1. Output
pertanian/ Hanya
mencakup
Agricultural output
output pada saat
panen/Only includes
output harvest
2. Metode penghitungan
output
bank
komersial/A method of
measuring the output
of commercial banks .
3. Valuasi/Valuation
4. Biaya
eksplorasi
mineral
dan
pembuatan
produk
original/The cost of
mineral
exploration
and
manufacturing
original product
Konsep Baru/New Concept
Output
saat
panen
ditambah nilai hewan dan
tumbuhan yang belum
menghasilkan/Output
at
harvest plus the value of
animals and plant are
imature
Menggunakan
Menggunakan
metode/
metode/Using
Using methods Financial
methods
Imputed Intermediary
Services
Bank Services Charge Indirectly Measured (FISIM)
(IBSC) .
Harga
Produsen: Harga Dasar: Basic Price
Producer Price:
Dicatat
sebagai
konsumsi
antara/Recorded as
intermediate
consumtion
Dicatat sebagai output dan

dikapitalisasi
sebagai
PMTB/Recorded as output
and capitalized as Capital
Formation
Perubahan Klasifikasi dari PDRB Tahun Dasar
Changes in classification of GRDP in Base
2000 ke PDRB Tahun Dasar 2010
Year 2000 to 2010
Klasifikasi PDRB menurut lapangan usaha

tahun dasar 2000 (2000=100) menggunakan
Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia 1990
(KLUI 1990) sedangkan pada PDRB tahun dasar
2010
(2010=100) menggunakan KBLI 2009.
Perbandingan keduanya pada tingkat paling

agregat dapat dilihat pada tabel berikut:
Classification of GRDP by industrial origin base

year 2000 (2000=100) using Classification of
Indonesia's Industrial Origin 1990 (KLUI 1990),
while the GRDP base year 2010 (2010=100)
using KBLI 2009. Comparison of the two at the
most aggregate level can be seen in the
following table:
Tabel 1.2. Perbandingan Perubahan Klasifikasi PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun
Dasar 2000 dan 2010
1.
2.
3.
PDRB Tahun Dasar 2000

Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
PDRB Tahun Dasar 2010

A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
B. Pertambangan dan Penggalian
C. Industri Pengolahan
4.
Listrik, Gas dan Air Bersih
D. Pengadaan Listrik dan Gas
5.
Konstruksi
E.
F.
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
8.
Keuangan, Real estat, dan jasa perusahaan
Pengadaan Air
Konstruksi
G. Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor
H. Transportasi dan Pergudangan

I. Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum
J. Informasi dan Komunikasi
K.
Jasa Keuangan
L. Real Estat
M,N. Jasa Perusahaan
9.
Jasa-jasa
O.
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan

Sosial Wajib
P. Jasa Pendidikan
Q. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
R,S,T,U. Jasa Lainnya
Table 1.2. Comparison of Changes in Classification of GRDP by Industrial Origin Base Year
2000 and 2010
GRDP Base Year 2000
GRDP Base Year 2010
1. Agriculture, Livestocks, Forestry and Fishery

2. Mining and Quarrying
3. Manufacturing
A.
B.
C.
Agriculture, Forestry and Fishery

Mining and Quarrying
Manufacturing
4. Electricity, Gas and Water Suplly
D.
Electricity and Gas
5. Construction
E.
F.
Water Supply
Construction
6. Trade, Hotel and Restaurant
G.
Wholesale and Retail Trade; Repair of

Motor Vehicles and Motorcycles
H.
I.
J.
Transportation and Storages

Accommodation and Food Services
Information and Communication
K.
Financial Services and Insurance
7. Transportation and Communication
8. Financial, Real estate, and business services
L.
Real Estate
M, N. Bussiness Services
O.
9. Services
10
Public Administration and Defence;

Compulsory Social Security
P. Education Services
Q. Human Health and Social Work Services
R,S,T,U. Other Services
Sementara
klasifikasi
PDRB
menurut
While
the
classification
of
base
2010
pengeluaran tahun dasar 2010 secara garis
expenditure
year
besar tidak banyak mengalami perubahan
unchanged as the following table:
GRDP
by
broadly
seperti tabel berikut:

Tabel 1.3. Perbandingan Perubahan Klasifikasi PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar
2000 dan 2010/
Comparison of Changes in Classification of GRDP By Expenditure Base Year
2000 and 2010
PDRB Tahun Dasar 2000/GRDP Base Year 2000
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga/
Household Comsumption Expenditure

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah/
Government Comsumption Expenditure

Pembentukan Modal Tetap Bruto/Gross Fixed
Capital Formation
Perubahan Inventori/Changes in inventories
Ekspor/Export
Impor/Import
PDRB Tahun Dasar 2010/GRDP Base Year

2010
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pengeluaran Konsumsi
Rumahtangga/Household Comsumption
Expenditure
Pengeluaran Konsumsi LNPRT/LNPRT
Comsumption Expenditure
Pengeluaran Konsumsi
Pemerintah/Government Comsumption
Expenditure
Pembentukan Modal Tetap Bruto/Gross
Fixed Capital Formation

Perubahan Inventori/Changes in
inventories
Ekspor/Export
Impor/Import
11
II. RUANG LINGKUP DAN

METODE PENGHITUNGAN
II.
Uraian lapangan usaha yang disajikan
COVERAGE AND
ESTIMATION METHOD
Description
of
business
fields
dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan
presented in this chapter include the coverage
definisi dari masing-masing kategori dan
and definition of each of the categories and
subkategori
cara-cara
subcategories of the industry, ways of
perhitungan Nilai Tambah Bruto (NTB) baik
calculation of Gross Value Added, both at
atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
current prices and at constant prices in 2010,
harga konstan 2010, serta sumber datanya.
as well as its data source.
lapangan
usaha,
Description by industrial origin presented in

Uraian lapangan usaha yang disajikan
dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan
definisi dari masing-masing kategori dan
subkategori
lapangan
usaha,
cara-cara
perhitungan Nilai Tambah Bruto (NTB) baik

atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
this chapter
include the
coverage
and
definition of each of the categories and

subcategories of the industry, ways of
calculation of Gross Value Added, both at
current and at constant prices in 2010, as well
as its data source.
harga konstan 2010, serta sumber datanya.

A. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN
FISHERIES
DAN PERIKANAN
Kategori
segala
This category includes any concessions
pengusahaan yang didapatkan dari alam dan
obtained from nature and the objects or items
merupakan benda-benda atau barang-barang
biological (living) that the results can be used
biologis (hidup) yang hasilnya dapat digunakan
to meet the needs alone or for sale to others.
untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri
This concession includes activities whose sole
atau
purpose to meet their own needs (subsistence)
untuk
ini
A. AGRICULTURE, LIVESTOCK, FORESTRY AND
dijual
mencakup
kepada
pihak
lain.
Pengusahaan ini termasuk kegiatan yang
as the business activities of food crops.
tujuan utamanya untuk memenuhi kebutuhan

sendiri (subsisten) seperti pada kegiatan usaha
tanaman pangan.
12
1. Pertanian, Peternakan, Perburuan dan

Jasa Pertanian.
Golongan
pertanian
peternakan,
Agriculture,
Livestock,
Hunting
and
Agricultural Services.
pokok
tanaman
hortikultura,
1.
mencakup
pangan,
tanaman
serta
ini
jasa
tanaman
perkebunan,
pertanian
dan
This base class include food crops,

horticultural
crops,
plantation
crops,
livestock, and agricultural services and

hunting animals intended for sale.
perburuan hewan yang ditujukan untuk dijual.

a.
a. Crops
Tanaman Pangan
Meliputi semua kegiatan ekonomi
Covering all economic activities that produce
yang menghasilkan komoditas bahan pangan.
food commodities. Commodities generated by
Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan
the activities of food crops include rice, crops
tanaman pangan meliputi padi, palawija
(corn, soybeans, peanuts, green beans, sweet
(jagung, kedele, kacang tanah, kacang hijau,
potato, cassava, other crops, such as taro,
ubi jalar, ubi kayu, palawija lainnya, seperti

talas, ganyong, irut, gembili dll), serta
tanaman
serelia
lainnya
(sorgum/cantel,
jawawut, jelai, gandum dll). Keseluruhan

komoditas di atas masuk ke dalam golongan
tanaman semusim, dengan wujud produksi
pada saat panen atau wujud produksi baku
lainnya yang masih termasuk dalam lingkup
canna, irut, yam etc.), as well as other Cereal

crops (sorghum, millet, barley, oat, etc.).
Overall commodity above into the class of
crops, with a form of production at harvest or
production of other raw form are still
included within the scope of agriculture
category. Examples of the form of production
on agricultural commodity crops are: rice in
the form of dry unhusked rice (GKG), in the
kategori pertanian. Contoh wujud produksi
form of dry seed corn, and cassava in the form
pada komoditas pertanian tanaman pangan
of a wet bulb.
antara lain: padi dalam wujud Gabah Kering

Giling (GKG), jagung dalam wujud pipilan
kering, dan ubi kayu dalam wujud umbi basah.
Data
produksi
padi
dan
palawija
diperoleh dari Subdit Statistik Tanaman

Pangan BPS. Data harga berupa harga
Rice and pulses production data obtained

from Statistics Subdit Food Crops BPS. Price
data in the form of producer price
13
produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga
obtained from the producer price Subdit Rural
Perdesaan BPS. Data indikator harga berupa
BPS. Price indicators such as the Producer Price
Indeks Harga Produsen diperoleh dari Subdit
Index was obtained from Subdit Statistics
Statistik Harga Produsen BPS dan Indeks yang
Producer Price Index BPS and paid the farmers
dibayar petani untuk biaya produksi kelompok
for the cost of production of food crops group
tanaman pangan dari Subdit Statistik Harga
of Price Statistics Subdirectorate Rural BPS.
Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur biaya
While the cost structure data of food crop
kegiatan tanaman pangan diperoleh dari hasil
activities obtained from the Census of
Sensus Pertanian dan Survei Struktur Ongkos
Agriculture and Farming Cost Structure Survey
Usaha Tani (SOUT) yang dilakukan oleh Subdit
conducted by the Sub Directorate of Food
Statistik Tanaman Pangan BPS.
Crops Statistics BPS.
b. Tanaman Hortikultura
Subkategori
b. Horticultural Crops
tanaman
hortikultura
Subcategory
horticultural
crops
terdiri dari tanaman hortikultura semusim dan
consists of seasonal and yearly horticultural
tanaman
tahunan.
Tanaman
crops. Seaseonal horticultural crops include
meliputi
tanaman
horticultural crops are generally short-lived
hortikultura yang umumnya berumur pendek
(less than one year) and the harvest is done
(kurang dari satu tahun) dan panennya
one or several times the harvest for planting
dilakukan satu atau beberapa kali masa panen
one. While the yearly horticultural crops
untuk
Sedangkan
include horticultural crops are generally older
meliputi
than one year and voting results are carried
tanaman hortikultura yang umumnya berumur
over from one harvest to the time of planting.
lebih dari satu tahun dan pemungutan
Commodities generated by the activities of
hasilnya dilakukan lebih dari satu kali masa
horticultural crops include commodity groups
panen untuk satu kali penanaman. Komoditas
vegetables,
yang
ornamental plants.
hortikultura
hortikultura
semusim
satu
tanaman
kali
hortikultura
dihasilkan
hortikultura
penanaman.
oleh
meliputi
tahunan
kegiatan
tanaman
kelompok
komoditi
fruits,
medicinal
plants
sayuran, buah-buahan, tanaman biofarmaka

dan tanaman hias.
14
and
Data produksi komoditas hortikultura
The data of horticultural commodities
diperoleh dari Subdit Statistik Hortikultura,
production obtained from Subdirectorate of
BPS. Data harga berupa harga produsen
Horticulture Statistics, BPS. Price data in the
diperoleh
Harga
form of producer prices obtained from
Subdirectorate of Rural Price Statistics BPS.
Price indicators such as the Producer Price
Index was obtained from Subdirectorate of
Producer Price Statistics, BPS and price index
tanaman hortikultura dari Subdit Statistik
that paid by farmers for the cost of production
Harga Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur
of horticultural crops group of Subdirectorate
biaya kegiatan tanaman hortikultura diperoleh
Rural Price Statistics, BPS. While the data of
dari hasil Sensus Pertanian.
cost structure obtained from the Census of
dari
Subdit
Statistik
Agriculture.
c.
Tanaman Perkebunan
Subkategori
Tanaman
Perkebunan
c. Plantation Crops
terdiri dari tanaman perkebunan semusim dan
Subcategory Plantations consist of
tanaman perkebunan tahunan, baik yang
seasonal and yearly plantation crops, both
diusahakan
oleh
cultivated by the people or by the plantation
perusahaan perkebunan (negara maupun
companies (public and private). Coverage
swasta). Cakupan usaha perkebunan mulai
plantations ranging from land preparation,
dari
penyemaian,
seeding, planting, maintenance and harvesting
pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan
activities into a single entity. Commodities
pemanenan yang menjadi satu kesatuan
generated by the activities of plantation crops
kegiatan. Komoditas yang dihasilkan oleh
include
kegiatan tanaman perkebunan diantaranya
distance, sesame, fibrous plants (cotton,
adalah tebu, tembakau, nilam, jarak, wijen,
roselle, hemp, jute, agave, abaca, kenaf, and-
tanaman berserat (kapas, rosela, rami, yute,
others), coconut, oil palm, rubber, coffee, tea,
agave, abaca, kenaf, dan-lain-lain), kelapa,
cocoa, pepper, nutmeg, cinnamon, cloves,
kelapa sawit, karet, kopi, teh, kakao, lada,
cashew etc.
oleh
pengolahan
rakyat
lahan,
maupun
sugar
cane,
tobacco,
patchouli,
pala, kayu manis, cengkeh, jambu mete dsb.
15
Data produksi komoditas perkebunan
Plantation
corp
production
data
diperoleh dari Ditjen Perkebunan Kementerian
obtained from the Directorate General of
Pertanian. Data harga berupa harga produsen
Plantation crops of Agriculture Ministry. Price
diperoleh
Harga
data in the form of producer prices obtained
from Subdirectorate of Rural Price Statistics,
tanaman perkebunan dari Subdit Statistik
that paid by farmers for the cost of production
Harga Perdesaan BPS. Sedangkan data struktur
of plantation crops group of Subdirectorate of
biaya kegiatan tanaman perkebunan diperoleh
Rural Price Statistics, BPS. While the data of
dari hasil Sensus Pertanian.
cost structure obtained from the Census of
dari
Subdit
Statistik
Agriculture.
d. Peternakan
Subkategori
Peternakan
mencakup
d. Livestock
yang
The coverage of livestock subcategory
menyelenggarakan pembibitan serta budidaya
is all farm businesses which organizes breeding
segala jenis ternak dan unggas dengan tujuan
and cultivation of all kinds of livestock and
untuk
dibesarkan,
poultry for the purpose of bred, raised, cut,
dipotong, dan diambil hasilnya, baik yang
and taken the result, whether committed by
dilakukan rakyat maupun oleh perusahaan
people
peternakan. Subkategori ini juga mencakup
subcategory also includes livestock and poultry
pembudidayaan ternak maupun unggas yang
farming that produces recurrent, for example,
menghasilkan
misalnya
to produce milk and eggs. Commodities
untuk menghasilkan susu dan telur. Komoditas
produced by breeding activity is beef cattle,
yang dihasilkan oleh kegiatan peternakan
buffaloes, goats, sheep, pigs, horses, chickens
adalah sapi potong, kerbau, kambing, domba,
not race (native), broiler, chicken laying,
babi, kuda, ayam bukan ras (buras), ayam ras
manila duck, duck, eggs, chicken eggs not
pedaging, ayam ras petelur, itik manila, itik,
race, egg ducks, fresh milk etc.
semua
usaha
peternakan
dikembangbiakkan,
produk
berulang,
or
livestock
enterprise.
telur ayam ras, telur ayam bukan ras, telur itik,

susu segar dsb.
16
This
Data produksi komoditas peternakan

diperoleh
dan
from the Directorate General of Livestock and
Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Animal Health of Agriculture Ministry. Price
Data harga berupa harga produsen diperoleh
data in the form of producer prices obtained
dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS.
from Subdirectorate of Rural Price Statistics,
Data indikator harga berupa Indeks Harga
Produsen diperoleh dari Subdit Statistik Harga
Produsen BPS dan Indeks yang dibayar petani
untuk biaya produksi kelompok peternakan
that paid by the farmers for farm group
dari Subdit Statistik Harga Perdesaan BPS.
production
Sedangkan data struktur biaya kegiatan
Subdirectorate Rural BPS. While the data of
peternakan
Sensus
cost structure obtained from the farm
Pertanian dan Survei Perusahaan Peternakan
activities Census of Agriculture and Livestock
(Ternak Besar dan Kecil, Ternak Unggas, dan
Company Survey (Big and Small Livestock,
Sapi Perah) yang dilakukan oleh Subdit
Poultry
Statistik Peternakan BPS.
Subdirectorate of Ranch Statistics BPS.
e.
dari
Ditjen
diperoleh
Peternakan
Livestock production data obtained
dari
hasil
Jasa Pertanian dan Perburuan

Kegiatan
jasa
costs
and
of
Price
Dairy)
Statistics
conducted
by
e. Agricultural services and Hunting
pertanian
dan
Agricultural
perburuan meliputi kegiatan jasa pertanian,
service
and poaching
perburuan dan penangkapan satwa liar, serta
activities include agricultural services, hunting
penangkaran
jasa
and poaching of wildlife, and also captiving
pertanian adalah kegiatan yang dilakukan baik
wildlife. The activities of agricultural service
oleh perorangan maupun badan usaha atas
are activities carried out by both individuals
dasar balas jasa atau kontrak yang khusus
and business entities based on fringe benefits
yang diberikan untuk menunjang kegiatan
or contract that specifically provided to
pertanian
support
satwa
(tanaman
liar.
Kegiatan
pangan,
tanaman
agricultural
activities
(crops,
dan
horticultural crops, plantation crops, and
peternakan). Kegiatan ini juga mencakup
livestock). This activity also include leasing
penyewaan alat pertanian/hewan bersama
agricultural tools/animals with operator and
hortikultura,
tanaman
perkebunan,
operatornya dan
17
risiko kegiatan jasa tersebut ditanggung oleh
the risk of the service activities is borne by the
yang memberikan jasa.
services provides itself.
Kegiatan perburuan dan penangkapan
Hunting
and
capture
of
wildlife
satwa liar mencakup usaha perburuan dan
includes hunting and poaching efforts in order
penangkapan
satwa
to
pengendalian
populasi
Termasuk
usaha
liar
dalam
dan
rangka
pelestarian.
pengawetan
control
wildlife
populations
and
preservation. Including pickling and tanning
dan
businesses of furskin, reptiles, and poultry skin
penyamakan kulit dari furskin, reptil, dan kulit
result of hunting and poaching. Including
unggas hasil perburuan dan penangkapan.
hunting and poaching of animals with traps to
Termasuk
penangkapan
the public, the capture of animals (dead or
binatang dengan perangkap untuk umum,
alive) for food, fur, skin or for research, to be
penangkapan binatang (mati atau hidup)
placed in zoos or as pets, the production of fur
untuk makanan, bulu, kulit atau untuk
skins, reptile or bird skins from hunting or
penelitian, untuk ditempatkan dalam kebun
arrest. While wildlife breeding activities
binatang atau sebagai hewan peliharaan,
include the breeding effort, enlargement,
produksi kulit bulu binatang, reptil atau kulit
research for the preservation of wildlife, both
burung
atau
terrestrial wildlife and marine wildlife such as
kegiatan
marine mammals, such as dugongs, sea lions
perburuan
dari
penangkapan.
kegiatan
dan
perburuan
Sedangkan
penangkaran satwa liar mencakup usaha
and seals.
penangkaran, pembesaran, penelitian untuk

pelestarian satwa liar, baik satwa liar darat
dan satwa liar laut seperti mamalia laut,
misalnya duyung, singa laut dan anjing laut.
The output of agricultural services
Output jasa pertanian diperoleh dengan
pendekatan imputasi dengan memperhatikan
proporsi pengeluaran untuk jasa pertanian
terhadap output yang dihasilkan oleh suatu
kegiatan pertanian pada periode tertentu.
Output kegiatan pertanian diperoleh dari
Subdit Neraca Barang BPS. Sedangkan proporsi
18
obtained by imputation approach by taking

into account the proportion of expenditure for
agricultural services to the output produced by
an agricultural activity in certain periods.
Output of agricultural activities derived from
the Subdirectorate of Balance on Good, BPS.
While the proportion of
pengeluaran untuk jasa pertanian terhadap
expenditure for agricultural services to the
output diperoleh dari hasil Sensus Pertanian,
output
Survei Struktur Ongkos Usaha Tani, dan Survei
Agriculture, Cost Structure Survey Farm and
Perusahaan Peternakan yang dilakukan oleh
Ranch Enterprise Survey conducted by BPS.
BPS. Sedangkan untuk kegiatan perburuan dan
While for hunting and catching wildlife
penangkapan
satwa
estimated using foreign exchange earnings
menggunakan
pendapatan
liar
diestimasi
devisa
obtained
from
the
Census
of
dari
from the sale of wildlife for which data is
penjualan satwa liar yang datanya diperoleh
dari Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan
Conservation
Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan
Ecosystems Ministry of Environment and
Kehutanan.
Forestry.
of
Natural
Resources
and
2. Kehutanan dan Penebangan Kayu

2. Forestry and Logging
Subkategori
penebangan
segala
ini
meliputi
serta
This subcategory includes logging of all
pengambilan daun-daunan, getah-getahan,
types of wood as well as taking leaves, sap-
dan akar-akaran, termasuk di sini adalah jasa
fruits, resin, and roots, including here are the
yang
kehutanan
services that support forestry activities based
jasa/kontrak.
remuneration system/contract. Commodities
Komoditas yang dihasilkan oleh kegiatan
generated by forestry activities include logs
kehutanan meliputi kayu gelondongan (baik
(both derived from the cultivation of jungle
yang berasal dari hutan rimba maupun hutan
and forests), wood, rattan, bamboo and other
budidaya), kayu bakar, rotan, bambu, dan hasil
forest products. Also included in forestry
hutan lainnya. Dicakup juga dalam kegiatan
activities are services which support forestry
kehutanan ini adalah jasa yang menunjang
activities on the basis of remuneration (fee) or
kegiatan kehutanan atas dasar balas jasa (fee)
a contract, including reforestation activities
atau kontrak, termasuk kegiatan reboisasi
carried out on the basis of a contract.
menunjang
berdasarkan
sistem
jenis
kegiatan
kegiatan
balas
kayu
hutan yang dilakukan atas dasar kontrak.

Data produksi kayu bulat dan hasil
hutan lainnya berasal dari Perum Perhutani,
Ditjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari
Data logging and other forest products

derived from Perum Perhutani, the Directorate
General of Sustainable Production Forest
Management
19
Kementerian
Lingkungan
dan
Ministry of Environment and Forestry and
Kehutanan dan Subdit Statistik Kehutanan
Subdirectorate Forestry Statistics, BPS. The
BPS. Data harga produsen diperoleh dari
producer
Subdit Statistik Kehutanan BPS. Data indikator
Subdirectorate Forestry Statistics, BPS. Price
harga
Produsen
indicators such as the Producer Price Index
diperoleh dari Subdit Statistik Harga Produsen
was obtained from the Producer Price
BPS. Sedangkan data struktur biaya kegiatan
Statistics Subdirectorate BPS. While the data
kehutanan
Sensus
of cost structure obtained from the forestry
Pertanian dan Survei Perusahaan Kehutanan
activities Census of Agriculture and Forestry
(Hak Pengusahaan Hutan dan Pembudidaya
Company Survey (Forest Concession and
Tanaman Kehutanan) yang dilakukan oleh
Forestry Crops Farmers) conducted by the Sub
Subdit Statistik Kehutanan BPS.
Directorate of Forestry Statistics BPS.
berupa
Indeks
diperoleh
Hidup
Harga
dari
hasil
3. Perikanan
price
data
obtained
from
3. Fishery
semua
The coverage of this subcategory are
kegiatan penangkapan, pembenihan, dan
all fishery activities, seeding, and cultivation of
budidaya segala jenis ikan dan biota air
all kinds of fish and other aquatic biota, either
lainnya, baik yang berada di air tawar, air
in fresh water, brackish water or sea.
payau maupun di laut. Komoditas yang
Commodities generated by fishery activities
dihasilkan oleh kegiatan perikanan meliputi
include all kinds of fish, crustaceans, molluscs,
segala jenis ikan, crustacea, mollusca, rumput
sea grass and other aquatic organisms derived
laut, dan biota air lainnya yang diperoleh dari
from the arrest (in the sea and open waters)
penangkapan (di laut dan perairan umum) dan
and aquaculture (sea, ponds, cages, ponds and
budidaya (laut, tambak, karamba, jaring
rice). Also included in the activities of this
apung, kolam dan sawah). Dicakup juga dalam
fishery are services that support fishery
kegiatan perikanan ini adalah jasa yang
activities on the basis of remuneration (fee) or
menunjang kegiatan perikanan atas dasar
contract.
Subkategori
ini
meliputi
balas jasa atau kontrak.

Fishery production data obtained from
Data produksi komoditas perikanan
the Directorate General of fisheries and
diperoleh dari Ditjen Perikanan Tangkap dan
20
Ditjen
Perikanan
Budidaya
Kementerian
Directorate General of Aquaculture of the
Kelautan dan Perikanan. Data harga berupa
Ministry of Maritime Affairs and Fisheries.
harga produsen diperoleh dari Subdit Statistik
Price data in the form of producer prices
Harga Perdesaan BPS. Data indikator harga
obtained from Price Statistics Subdirectorate
berupa Indeks Harga Produsen diperoleh dari
Rural BPS. Price indicators such as the
Subdit Statistik Harga Produsen BPS dan
Producer Price Index was obtained from
Indeks yang dibayar petani untuk biaya
Subdirectorate of Producer Price Statistics BPS
produksi kelompok perikanan dari Subdit
and price index that paid by farmers for the
Statistik Harga Perdesaan BPS. Sedangkan data
cost of production of fishery group from
struktur biaya kegiatan perikanan diperoleh
Subdirectorate of Rural Price Statistics BPS.
dari hasil Sensus Pertanian dan Survei
While the data of cost structure obtained from
Perusahaan Perikanan yang dilakukan oleh
the fishery activities Census of Agriculture and
Subdit Statistik Perikanan BPS.
Fisheries Enterprise Survey conducted by the

Sub Directorate of Fisheries Statistics BPS.
Metode Penghitungan Output dan Nilai

Tambah
Estimation Method Output and Value Added

The approach used in estimating the
Pendekatan yang digunakan dalam

Kategori
value-added category of Agriculture, Forestry
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan adalah
and Fisheries is through production approach.
melalui pendekatan produksi. Pendekatan ini
This approach is based on consideration of the
didasarkan pada pertimbangan ketersediaan
availability of data on production and prices
data produksi dan harga untuk masing-masing
for each agricultural commodity.
memperkirakan
nilai
tambah
komoditi pertanian.
By their nature, output is divided into two
Menurut sifatnya, output dibedakan atas dua
types, namely main and follow-up output. In
jenis, yaitu output utama dan output ikutan.
addition, other commodities not covered
Disamping itu, komoditi lainnya yang belum
estimated through complementary percentage
dicakup
obtained
diperkirakan
melalui
besaran
from
various
special
survey.
persentase pelengkap yang diperoleh dari
Estimation of output in this category not only
berbagai survei khusus. Penghitungan output
includes
pada kategori ini tidak hanya mencakup
21
output utama dan ikutan pada saat panen
the main and follow-up outputs at harvest but
tetapi juga ditambahkan output yang diadopsi
also output adopted from the implementation
dari implementasi SNA 2008. Untuk kegiatan
of SNA 2008. For activities that produce
yang menghasilkan komoditas yang dapat
commodities that can be taken repeatedly
diambil hasilnya berulang kali, outputnya juga
result,
mencakup biaya perawatan yang dikeluarkan
maintenance costs incurred during a specific
selama periode tertentu yang dinamakan
period,
dengan Cultivated Biological Resurces (CBR).
Cultivated (CBR). As for the activities that
Sedangkan untuk kegiatan yang menghasilkan
produce commodities annuals or taken result
komoditas
only once, output also includes costs incurred
hasilnya
semusim
hanya
atau
diambil
outputnya
output
called
also
the
includes
Biological
the
Resurces
juga
for standing crops (standing crops) at the end
mencakup biaya yang dikeluarkan untuk
of the period reduced by the costs incurred for
tanaman yang belum dipanen (standing crops)
standing crops (standing crops) in the early
di akhir periode dikurangi dengan biaya yang
period referred to as Work-in-Progress (WIP).
dikeluarkan untuk tanaman yang belum
So that the total output in this category is the
dipanen (standing crops) di awal periode yang
sum of the main output value, the output
disebut
follow-up, and CBR or WIP of all commodities
sebagai
sekali,
yang
the
Work-in-Progress
(WIP).
Sehingga total output pada kategori ini
coupled with a complementary value.
merupakan penjumlahan dari nilai output

utama, output ikutan, dan CBR atau WIP dari
seluruh komoditas ditambah dengan nilai
pelengkapnya.
Nilai
Tambah
Bruto
(NTB)
suatu
subkategori diperoleh dari penjumlahan NTB

tiap-tiap kegiatan usaha yang menghasilkan
komoditas tertentu. NTB ini didapat dari
pengurangan nilai output atas harga dasar
dengan seluruh pengeluaran konsumsi antara
(intermediate consumption). Estimasi NTB atas
Gross Value Added (GVA) a subcategory

obtained from the sum of value added of each
business
activities
commodities.
GVA
that
is
produce
obtained
from
reduction in the value of output at basic prices

to intermediate consumption. Estimates of
value added at constant 2010 prices using
dasar harga konstan 2010 menggunakan
22
certain
metode revaluasi, yaitu mengalikan produksi
revaluation method, ie multiplying production
di tahun berjalan dengan harga pada tahun
in the current year with the price in the base
dasar (tahun 2010) untuk mengestimasi
year (2010) to estimate the constant output of
output konstan tahun berjalan.
current year.
B. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
B. MINING AND QUARRYING
Seluruh jenis komoditi yang dicakup
All types of commodities that are covered in
dalam Kategori Pertambangan dan Penggalian,
the category of Mining and Quarrying,
dikelompokkan dalam empat golongan pokok,
grouped in four principal categories, namely:
yaitu: pertambangan minyak dan gas bumi
oil and gas (oil), coal and lignite mining,
(migas), pertambangan batubara dan lignit,
mining of metal ores and other mining and
pertambangan
quarrying.
bijih
logam
serta
pertambangan dan penggalian lainnya.

1. Pertambangan Minyak, Gas dan Panas
1. Mining Oil, Gas and Geothermal
Bumi
Sub categories of oil, gas and
Subkategori Pertambangan migas dan

panas bumi meliputi kegiatan produksi
minyak bumi mentah, pertambangan dan
pengambilan minyak dari serpihan minyak
dan pasir minyak dan produksi gas alam serta
pencarian cairan hidrokarbon. Golongan
pokok ini juga mencakup kegiatan operasi
dan/atau
pengembangan
lokasi
geothermal mining activities include the

production of crude petroleum, the mining and
oil extraction from oil shales and oil sands and
natural gas production and the search for
hydrocarbon liquids. The base class also
includes the activities of operating and/or
developing oil extraction sites, natural gas,
and geothermal.
penambangan minyak, gas alam, dan panas

bumi.
Pendekatan
digunakan
adalah
penghitungan
pendekatan
yang
produksi.
Output atas dasar harga berlaku diperoleh

melalui perkalian antara kuantum barang yang
dihasilkan dengan harga per unit produksi
The
estimation
approach
used
is
production approach. Output at current prices

is obtained by multiplying the quantum of
goods produced and a price per unit of
production
23
pada masing-masing periode penghitungan.
at each counting period. While the value
Sedangkan NTB atas dasar harga konstan 2010
added at constant 2010 prices obtained by
diperoleh dengan cara revaluasi.
revaluation.
Data
produksi
pertambangan
The data of mining production for oil
migas diperoleh dari Direktorat Jenderal
and gas obtained from the Directorate General
Minyak
of Oil and Gas (Directorate General of Oil and
dan
Gas
untuk
Bumi
(Ditjen
Migas),
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral
Gas),
(ESDM). Data Harga/Indikator Harga juga
Resources. Data Price/indicator price was also
diperoleh dari Ditjen Migas, ESDM Statistik
obtained from the Directorate General of Oil
PLN, dan Indeks Harga Produsen (IHP) Gas dan
and Gas, Energy and Mineral Resources and
Panas Bumi sebagai penggerak harga gas alam
Statistics PLN, and the Producer Price Index
dan panas bumi setiap triwulan; Data Struktur
(PPI) Gas and Geothermal as driving the price
Biaya
Keuangan
of natural gas and geothermal each quarter;
Perusahaan, BEI dan Statistik Pertambangan
Cost Structure Data obtained from Corporate
Migas BPS. Data harga minyak mentah
Finance Report, BEI and Gas Mining Statistics
menggunakan Indonesia Crude Price (ICP),
BPS. Crude oil price data using the Indonesian
harga gas bumi pada tahun 2010 yang
Crude Price (ICP), the price of natural gas in
digerakkan berdasarkan IHP Gas dan Panas
2010 were driven by PPI Gas and Geothermal.
bumi. Harga uap panas bumi menggunakan
Price geothermal steam using geothermal
harga panas bumi yang terdapat pada
prices contained in the annual publication of
publikasi tahunan Statistik PLN dan digerakkan
statistics PLN and driven by PPI gas and
dengan IHP gas dan panas bumi untuk
geothermal to get the price of quarterly.
diperoleh
dari
Laporan
Ministry
of
Energy
and
Mineral
mendapatkan harga triwulanan.

2. Coal and Lignite
2. Pertambangan Batubara dan Lignit
Coal mining businesses include mining
Pertambangan Batubara mencakup
operations, drilling a wide range of coal
usaha operasi penambangan, pengeboran
qualities such as anthracite, bituminous and
berbagai kualitas batubara seperti antrasit,
subbituminous mines either at ground level or
bituminous
underground, including mining
dan
subbituminous
baik
pertambangan di permukaan tanah atau

bawah tanah, termasuk pertambangan dengan
24
cara
pencarian
(liquefaction).
Operasi
how to search (liquefaction). The mining
pertambangan tersebut meliputi penggalian,
operations
penghancuran,
washing, mixing, filtering, compaction improve
pencucian,
pencampuran,
penyaringan,
pemadatan
serta
quality
include
or
quarrying,
facilitate
crushing,
transport
and
meningkatkan kualitas atau memudahkan
storage/shelter. Including search of coal -fired
pengangkutan
flour collection.
dan
penyimpanan/penampungan.
Termasuk
pencarian batubara dari kumpulan tepung

bara.
Pertambangan
mencakup
Lignite mining include soil surface
penambangan di permukaan tanah termasuk
mining, including mining the disbursement
penambangan dengan metode pencairan dan
methods and other activities to improve the
kegiatan lain untuk meningkatkan kualitas dan
quality and ease of transport and storage.
memudahkan
Lignit
pengangkutan
dan
penyimpanan.
Untuk memperoleh output batubara
To obtain the output of coal and lignite
dan lignit digunakan metode pendekatan
used production approach. Value added at
produksi. NTB atas dasar harga konstan 2010
constant 2010 prices is obtained by using the
didapat dengan menggunakan cara yang sama
same method as in the oil and gas mining
seperti pada subsektor pertambangan migas
subsector ie revaluation. Data coal and lignite
yaitu revaluasi. Data produksi batubara dan
production and Coal Price Reference (HBA) is
lignit serta Harga Batubara Acuan (HBA)
diperoleh dari Ditjen Mineral dan Batubara,
Mineral and Coal, Ministry of Energy and
Kementerian ESDM; Statistik Pertambangan
Mineral Resources; Non Oil Mining Statistics
Non Migas BPS serta beberapa data dari BPS
BPS as well as some data from BPS
Provinsi/Kabupaten/Kota
Provincial/District/Municipal
dan
Dinas
Pendapatan Daerah.
3. Pertambangan Bijih Logam
Subkategori ini mencakup
pertambangan dan pengolahan bijih logam
and
Regional
Revenue Office .
3. Metal Ore Mining

This subcategories include mining and
processing of metal ores
25
yang tidak mengandung besi, seperti bijih
the does not containing iron, such as thorium
thorium dan uranium, aluminium, tembaga,
and uranium ore, aluminum, copper, tin, zinc,
timah, seng, timah hitam, mangan, krom, nikel
lead, manganese, chromium, nickel, cobalt and
kobalt dan lain. Termasuk bijih logam mulia
others. Including other precious metal ore. The
lainnya. Kelompok bijih logam mulia lainya
other group of precious metals ore includes
mencakup pembersihan dan pemurnian yang
cleansing and purification that can not be
tidak dapat dipisahkan secara administratif
separated administratively from other metal
dari usaha pertambangan bijih logam lainnya.
ore mining.
Beberapa jenis produknya, antara lain:
Some types of products, such as:
pertambangan pasir besi dan bijih besi dan
mining of iron sand and iron ore, and
peningkatan mutu dan proses aglomerasi bijih
improving
besi, pertambangan dan pengolahan bijih
agglomeration of iron ore, metal ore mining
logam yang tidak mengandung besi, seperti
and processing that does not contain iron,
bijih
alumunium
such as thorium and uranium ore, aluminum
(bauksit), tembaga, timah, seng, timah hitam,
(bauxite), copper, lead, zinc, tin black,
mangan, krom, nikel kobalt dan lain-lain; serta
manganese, chromium, nickel, cobalt and
pertambangan bijih logam mulia, seperti
others; as well as ore mining precious metals,
emas, platina, perak dan logam mulia lainnya.
such as gold, platinum, silver and other
thorium
dan
Penghitungan
uranium,
output
bijih
logam
the
quality
and
process
of
precious metals.
menggunakan metode pendekatan produksi
The output estimation of metal ore
dan NTB atas dasar harga konstan dihitung
using the production approach method and
dengan menggunakan deflator Indeks Harga
the value added at constant prices is
Produsen (IHP) tembaga dan emas.
calculated by using the deflator Producer Price
Pertambangan dan pengolahan bijih logam
Index (PPI) of copper and gold.
yang tidak mengandung besi, seperti bijih
Mining and processing of metal ores
thorium dan uranium, alumunium (bauksit),
containing iron, such as thorium and uranium
tembaga, timah, seng, timah hitam, mangan,
ore, aluminum (bauxite), copper, tin, zinc, lead,
krom,
serta
manganese, chromium, nickel, cobalt and
pertambangan bijih logam mulia, seperti
others; as well as ore mining precious metals,
emas, platina, perak dan logam mulia lainnya.
such as gold, platinum, silver and other
nikel
kobalt
dan
lain-lain;
precious metals.
26
Penghitungan
output
bijih
logam
The output estimation of metal ore
menggunakan metode pendekatan produksi
using the production approach method and
the value added at constant prices is
dengan menggunakan deflator Indeks Harga
calculated by using the deflator Producer Price
Produsen (IHP) tembaga dan emas.
Index (PPI) of copper and gold.
4. Pertambangan dan Penggalian Lainnya
4. Mining and Quarrying Other
Subkategori ini mencakup penggalian
This subcategories include excavation
dan pengambilan segala jenis barang galian
and retrieval of all kinds of mineral products
seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang
such as rocks, sand and soil which are
pada umumnya berada pada permukaan
generally located on the surface of the earth.
bumi. Hasil dari kegiatan ini adalah batu
Results of this activity is mountain rock, stone,
gunung, batu kali, batu kapur, koral, kerikil,
limestone, pebbles, rock, marble, sand for
batu karang, batu marmer, pasir untuk bahan
construction materials, silica sand, quartz,
bangunan, pasir silika, pasir kwarsa, kaolin,
kaolin, clay, and commodities in addition to
tanah liat, dan komoditi penggalian selain
the above-mentioned excavations. Included in
tersebut di atas. Termasuk dalam subsektor ini
this subsector is a commodity salt excavated.
adalah komoditi garam hasil penggalian.
Output and production of mineral products
Output dan produksi barang-barang galian
contained in the annual publication of
terdapat pada publikasi Statistik penggalian
statistics
tahunan. Sementara itu PDRB triwulan di
quarterly GRDP estimates using the production
estimasi menggunakan data produksi bahan
data mining materials from special survey
galian dari Survei Khusus yang dilakukan
conducted Directorate of Production Accounts.
excavation.
Meanwhile
in
the
Direktorat Neraca Produksi.

C. MANUFACTURING INDUSTRY
C. INDUSTRI PENGOLAHAN
The category of Manufacturing
Kategori Industri Pengolahan meliputi
kegiatan ekonomi di bidang perubahan secara
kimia atau fisik dari bahan, unsur atau
komponen menjadi produk baru. Bahan baku
includes economic activity in chemical or

physical change of materials, elements or
components into new products. Raw material
processing industry comes from
industri pengolahan berasal dari produk

27
pertanian,
kehutanan,
perikanan,
agricultural,
forestry,
fishery,
mining
or
pertambangan atau penggalian seperti produk
quarrying as products of other manufacturing
dari kegiatan industri pengolahan lainnya
industries
Perubahan, pembaharuan atau rekonstruksi
reconstruction of goods is generally subject is
yang pokok dari barang secara umum
treated as the processing industry. Unit
diperlakukan sebagai industri pengolahan.
processing
Unit industri pengolahan digambarkan sebagai
machinery or equipment that is specifically
pabrik, mesin atau peralatan yang khusus
driven by machine and hand. Including the
digerakkan
tangan.
processing industry category is a change
Termasuk kategori industri pengolahan adalah
materials into new products by hand, tolling
perubahan bahan menjadi produk
baru
activity or activities of product sales made at
kegiatan
the same place where the product is sold and
maklon atau kegiatan penjualan produk yang
units that perform processing of materials
dibuat di tempat yang sama dimana produk
from other parties on a contract basis.
dengan
dengan
mesin
menggunakan
dan
tangan,
activity
industry
changes,
described
renewal
as
or
plant,
tersebut dijual dan unit yang melakukan

pengolahan bahan-bahan dari pihak lain atas
dasar kontrak.
1. Manufacturing, Coal and Oil Refining and
1. Industri
Pengolahan
Batubara
dan
Pengilangan Minyak dan Gas Bumi
Gas
This subcategory include changes in
Subkategori ini mencakup kegiatan
oil, natural gas and coal into useful products
perubahan minyak, gas bumi dan batubara
such as oil and gas refineries, which involves
menjadi produk yang bermanfaat seperti:
the separation of petroleum into component
pengilangan minyak dan gas bumi, di mana
products through such technical solution and
meliputi pemisahan minyak bumi menjadi
refining. Typical products produced: coke,
produk komponen melalui teknis seperti
butane, propane, petrol, hydrocarbons and
pemecahan dan penyulingan. Produk khas
methane gas, gasoline, oil soil, Etane gas,
yang dihasilkan: kokas, butane, propane,
propane and butane as products of oil refining.
petrol, gas hidrokarbon dan metan, gasoline,
Included
minyak tanah, gas etane, propane dan butane

sebagai produk penyulingan minyak. Termasuk
28
disini adalah pengoperasian tungku batubara,
here is the operation of the coal furnace, the
produksi batubara dan semi batubara, gas
production of coal and semi coal, coal gas, tar,
batubara, ter, lignit dan kokas. KBLI 2009:
lignite and coke. ISIC 2009: code 19
kode 19
2. Industri Makanan dan Minuman
2. Food and Beverage Industry

Minuman
Food and Beverage Industry is a
merupakan gabungan dari dua golongan
combination of the two principal groups,
pokok, yaitu Industri Makanan dan Industri
namely Industry Food and Beverage Industry.
Minuman.
mencakup
The food industry includes the processing of
pengolahan produk pertanian, perkebunan
agricultural products, plantation and fisheries
dan perikanan menjadi makanan dan juga
into food and also includes semi-finished
mencakup produk setengah jadi yang tidak
products that are not directly into food
secara langsung menjadi produk makanan.
products. Beverage industry includes the
Industri
pembuatan
manufacture of beverages both alcoholic and
minuman baik minuman beralkohol maupun
non-alcoholic beverages, mineral water, beer
tidak beralkohol, air minum mineral, bir dan
and wine. and the manufacture of distilled
anggur. dan pembuatan minuman beralkohol
alcoholic beverages. This activity does not
yang disuling. Kegiatan ini tidak mencakup
include the manufacture of fruit juices and
pembuatan jus buah-buahan dan sayur-
vegetables, beverages with raw milk, and
sayuran, minuman dengan bahan baku susu,
manufacture of tea products, coffee and the
dan pembuatan produk teh, kopi dan produk
products with high caffeine content. ISIC 2009:
teh dengan kadar kafein yang tinggi.
codes 10 and 11.
Industri
Makanan
Industri
minuman
dan
makanan
mencakup
KBLI
2009: kode 10 dan 11.

3. Industri Pengolahan Tembakau
3. Tobacco Processing Industry

Treatment of tobacco products or
Pengolahan tembakau atau produk

pengganti
tembakau,
rokok,
cerutu,
cangklong, snuff, chewing dan pemotongan

serta pengeringan tembakau tetapi tidak
mencakup penanaman atau pengolahan awal
tobacco substitutes, cigarettes, cigars, a pipe,

snuff, chewing and cutting as well as the
drying of tobacco but does not include planting
or initial processing of
29
tembakau. Beberapa produk yang dihasilkan
tobacco. Some of the products produced
rokok dan cerutu, tembakau pipa, tembakau
cigarettes and cigars, pipe tobacco, suction
sedot (snuff), rokok kretek, rokok putih dan
(snuff), cigarettes, cigarettes and others. ISIC
lain-lain. KBLI 2009: kode 12
2009: code 12
4.
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi
4. Textile and Garment Industry
Subkategori ini merupakan gabungan
This sub-category is a combination of
dari dua golongan pokok yaitu Industri Tekstil
the two principal categories, namely Textile
dan Industri Pakaian Jadi. Industri tekstil
and Garment Industry. The textile industry
mencakup
pemintalan,
includes processing, spinning, weaving and
penenunan dan penyelesaian tekstil dan
completion of textiles and clothing materials,
bahan pakaian, pembuatan barang-barang
manufacturing of textile goods not clothing
tekstil bukan pakaian (seperti: sprei, taplak
(such as: bed linen, tablecloths, Gordein,
meja, gordein, selimut, permadani, tali temali,
blankets, rugs, ropes, etc.). Apparel industry
dan lain-lain). Industri pakaian jadi mencakup
covers all tailoring of all the materials and all
semua pekerjaan menjahit dari semua bahan
kinds of clothing and accessories, there is no
dan semua jenis pakaian dan aksesoris, tidak
difference between the clothes in making
ada perbedaan dalam pembuatan antara baju
children and adults, or traditional and modern
anak-anak dan orang dewasa, atau pakaian
clothing. The base class also includes the
tradisional dan modern. Golongan pokok ini
manufacture of fur industry (fur and leather
juga mencakup pembuatan industri bulu
hairy). Examples of products produced: ikat
binatang (pakaian dari bulu binatang dan kulit
fabrics, yarns, fabrics, batik, knitting, apparel,
yang berbulu). Contoh produk yang dihasilkan:
garments to order, and others. ISIC 2009:
kain tenun ikat, benang, kain, batik, rajutan,
codes 13 and 14.
pengolahan,
pakaian jadi, pakaian sesuai pesanan, dan lainlain. KBLI 2009: kode 13 dan 14.
5. Industri Kulit, Barang dari Kulit, dan Alas
Kaki
Golongan
5. Leather, leather goods and Footwear

pokok
ini
mencakup
pengolahan dan pencelupan kulit berbulu dan
30
This base class includes the processing

and dyeing furs and
proses perubahan dari kulit jangat menjadi
leather hides processes of change into the skin
kulit dengan proses penyamakan atau proses
with the process of tanning or curing and
pengawetan
serta
drying process as well as leather processing
pengolahan kulit menjadi produk yang siap
into products ready to use, manufacture of
pakai, pembuatan koper, tas tangan dan
luggage, handbags and the like, clothes horse
sejenisnya, pakaian kuda dan peralatan kuda
and horse equipment made of leather and
yang terbuat dari kulit, dan pembuatan alas
footwear manufacture. The base class also
kaki. Golongan pokok ini juga mencakup
includes the manufacture of similar products
pembuatan produk sejenisnya dari bahan lain
from other materials (imitation leather or
(kulit imitasi atau kulit tiruan), seperti alas kaki
artificial leather), such as footwear of rubber
dari bahan karet, koper dari tekstil, dan lain-
material, suitcase of textiles, and others. ISIC
lain. KBLI 2009: kode 15.
2009: code 15.
dan
pengeringan
6. Industri Kayu, Barang dari Kayu dan

Gabus, dan Barang Anyaman
Golongan
pokok
ini
6. Industrial Wood, Articles of Wood and

Cork, and Woven Goods
mencakup
kayu.
This base class includes the manufacture
Kebanyakan digunakan untuk konstruksi dan
of wooden goods. Most are used for
juga mencakup berbagai proses pengerjaan
construction and also includes various working
dari penggergajian sampai pembentukan dan
processes of sawing through the formation
perakitan barang-barang dari kayu, dan dari
and assembly of goods of wood, and of
perakitan sampai produk jadi seperti kontainer
assembly to finished products such as wood
kayu. Terkecuali penggergajian, golongan
containers. With the exception of sawmilling,
pokok
pembuatan
barang-barang
dari
sebagian
besar
this base class subdivided based largely on the
spesifik
yang
specific product produced. This base class does
ini
tidak
not include the manufacture of furniture, or
meubeler,
atau
assembly/installation of wooden furniture and
perakitan/pemasangan perabot kayu dan
the like. Examples: sawmills logs into beams,
sejenisnya. Contohnya:
rafters, boards, processing of rattan, plywood,
ini
terbagi
lagi
didasarkan
pada
produk
dihasilkan.
Golongan
mencakup
pembuatan
pokok
pemotongan kayu
gelondongan menjadi balok, kaso, papan,
items
pengolahan rotan, kayu lapis, barang-barang

31
bangunan dari kayu, kerajinan dari kayu, alat
of wooden buildings, wooden handicrafts,
dapur dari kayu, rotan dan bambu. KBLI 2009:
kitchenware of wood, rattan and bamboo. ISIC
kode 16.
2009: code 16.
7. Industri Kertas & Barang dari Kertas,

Percetakan,
dan
Reproduksi
Media
7. Goods Industry Paper & Paper, Printing

and Reproduction of Recording Media
Rekam
Subkategori ini merupakan gabungan
This subcategory is a combination of
dari dua golongan pokok yaitu Industri Kertas
the two principal categories, namely Industry
dan
Industri
Paper and Paper Goods, and Industrial Printing
Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman.
and Reproduction of Recorded Media. Industry
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
Paper
mencakup pembuatan bubur kayu, kertas, dan
manufacture of pulp, paper and paper
produk kertas olahan Pembuatan dari produk-
products processed Manufacture of these
produk tersebut merupakan satu rangkaian
products is a series with three main activities.
dengan tiga kegiatan utama. Kegiatan pertama
The first activity is the manufacture of pulp,
pembuatan bubur kertas, lalu yang kedua
then the second papermaking into sheets and
pembuatan kertas yang menjadi lembaran-
third articles of paper with various techniques
lembaran dan yang ketiga barang dari kertas
of cutting and forming, including coating and
dengan berbagai tehnik pemotongan dan
laminating activities. Paper goods can be
pembentukan, termasuk kegiatan pelapisan
printed material while printing is not the main
dan laminasi. Barang kertas dapat merupakan
thing. Industry Printing and Reproduction of
barang cetakan selagi pencetakan bukanlah
Recorded Media includes printing goods and
merupakan
Industri
supporting activities related and inseparable
Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman
Printing Industry; including a variety of
mencakup pencetakan barang-barang dan
printing processes of methods/ways to move
kegiatan pendukung yang berkaitan dan tidak
an image from disk or monitor screen
Barang
terpisahkan
proses
dari
hal
Kertas,
yang
dengan
pencetakan
dan
utama.
Industri
Pencetakan;
termasuk
bermacam-
and Paper Products
include the
macam metode/cara untuk memindahkan

suatu image dari piringan atau layar monitor
32
ke suatu media melalui/dengan berbagai
into a medium through/with a variety of
teknologi pencetakan. KBLI 2009: kode 17 dan
printing technology. ISIC 2009: codes 17 and
18.
18.
8. Industrial Chemistry, Pharmacy, and
8. Industri
Kimia,
Farmasi,
dan
Obat
Traditional Medicine
Tradisional
This base class is composed of two
Golongan pokok ini terdiri dari dua
industries, namely Industrial Chemicals and
industri yaitu Industri Kimia dan Industri
Pharmaceutical Industries and Traditional
Farmasi dan Obat Tradisional. Industri Kimia
Medicine. Chemical industry include changes in
mencakup perubahan bahan organik dan non
organic materials and inorganic raw chemical
organik mentah dengan proses kimia dan
process and product formation. Characteristic
pembentukan produk. Ciri produk kimia dasar
chemical products which form the basis of
yaitu yang membentuk kelompok industri
which the first industry group from the
pertama dari hasil produk antara dan produk
intermediate products and end products
akhir yang dihasilkan melalui pengolahan lebih
produced by further processing of basic
lanjut dari kimia dasar yang merupakan
chemicals that constitute the other industry
kelompok-kelompok industri lainnya. Industri
groups.
Farmasi dan Obat Tradisional mencakup
Traditional Medicine include the manufacture
pembuatan produk farmasi dasar dan preparat
of
farmasi. Golongan ini mencakup antara lain
pharmaceutical
preparat darah, obat-obatan jadi, preparat
includes, among others, blood preparations,
diagnostik, preparat medis, obat tradisional
pharmaceuticals so, diagnostic preparations,
atau jamu dan produk botanikal untuk
medical preparations, traditional medicines or
keperluan farmasi. KBLI 2009: kode 20 dan 21.
herbs
Pharmaceutical
basic
pharmaceutical
and
Industry
products
preparations.
botanical
This
products
and
and
group
for
pharmaceutical use. ISIC 2009: codes 20 and

21.
9. Industri Karet, Barang dari Karet, dan
Plastik
Golongan
9. Industrial Rubber Products of Rubber and

Plastics
pokok
ini
mencakup
pembuatan barang plastik dan karet dengan
This base class includes the manufacture of

plastics and rubber goods
33
penggunaan bahan baku karet dan plastik
the use of rubber and plastic raw materials in
dalam
the manufacturing process. For example;
proses
pembuatannya.
Misalnya;
pembuatan karet alam, pembuatan ban karet
manufacture
untuk semua jenis kendaraan dan peralatan,
manufacture of rubber tires for all types of
pengolahan dasar plastik atau daur ulang.
vehicles and equipment, processing or recycled
Namun demikian tidak berarti bahwa semua
plastic base. However, it does not mean that
barang dari bahan baku karet dan plastik
all goods of rubber and plastic raw materials in
termasuk di golongan ini, misalnya industri
this group include, for example, of rubber
alas kaki dari karet, industri lem, industri
footwear
industry,
matras,
industrial
mats,
industri
permainan
dari
karet,
of
natural
rubber,
industrial
rubber
adhesives,
game
industry,
termasuk kolam renang mainan anak-anak.
including a swimming pool children's toys.
KBLI 2009: kode 22.
ISIC 2009: code 22.
10. Industri Barang Galian Bukan Logam
the
10. Non Metallic Minerals Industrial Goods
Kegiatan ini mencakup pengolahan
This activities include the processing of
bahan baku menjadi barang jadi yang
raw materials into finished goods related to a
berhubungan dengan unsur tunggal suatu
single element of a pure mineral, such as glass
mineral murni, seperti gelas dan produk gelas,
and glass products, ceramic products and
produk keramik dan tanah liat bakar, semen
baked clay, cement and plaster. Industrial
dan
dan
cutting and grinding of stone and other
pengasahan batu serta pengolahan produk
mineral products processing is also included
mineral lainnya juga termasuk disini. KBLI
here. ISIC 2009: code 23.
plester.
Industri
pemotongan
2009: kode 23.

11. Basic Metal Industry
11. Industri Logam Dasar
Golongan
pokok
ini
kegiatan peleburan dan penyulingan baik

logam yang mengandung besi maupun tidak
dari bijih, potongan atau bungkahan dengan
menggunakan bermacam teknik metalurgi.
Contoh produk: industri besi dan baja dasar,
34
This base class includes the activities of
mencakup
smelting and refining both metals containing

iron or indirectly from ore, pieces or chunks
using
various
metallurgical
techniques.
Examples of products: iron and steel industry

base,
penggilingan baja, pipa, sambungan pipa dari
steel mills, pipe, pipe fittings of steel, precious
baja, logam mulia, logam dasar bukan besi
metals, non-ferrous basic metals and others.
dan lain-lain. KBLI 2009 : kode 24.
ISIC 2009: code 24.
12. Industri Barang Logam, Komputer, Barang
12. Metal Industrial Goods, Computers,
Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik
Electronics,
Optical,
and
Electrical
Equipment
Golongan ini mencakup pembuatan
This group includes the manufacture of
produk logam "murni" (seperti suku cadang,

pada
metal products "pure" (such as spare parts,
umumnya mempunyai fungsi statis atau tidak
container and structure), have a generally
bergerak, pembuatan perlengkapan senjata
static or non-moving functionality, making
dan
supplies
container/wadah
amunisi,
dan
struktur),
pembuatan
perlengkapan
komputer,
komputer,
peralatan
of
manufacture
weapons
of
and
computers,
ammunition,
computer
komunikasi, dan barang-barang elektronik
equipment, communication equipment, and
sejenis, termasuk pembuatan komponennya,
electronic
pembuatan produk yang membangkitkan,
manufacture of components, manufacture of
mendistribusikan dan menggunakan tenaga
products that generate, distribute and use
listrik. KBLI 2009: kode 25, 26 dan 27.
electrical power. ISIC 2009: code 25, 26 and
goods
kind,
including
the
27.
13. Industri Mesin dan Perlengkapan
Kegiatan
golongan
yang
pokok
13. Industrial Machinery and Equipment
tercakup
Industri
dalam
Mesin
dan
Perlengkapan adalah pembuatan mesin dan

peralatan yang dapat bekerja bebas baik
secara mekanik atau yang berhubungan
dengan pengolahan bahan-bahan, termasuk
komponen mekaniknya. yang menghasilkan
dan menggunakan tenaga dan komponen
utama
yang
Golongan
dihasilkan
pokok
ini
secara
juga
khusus.
mencakup
The activities included in the base class

Machinery and Equipment Industry is the
manufacture of machinery and equipment that
can work freely either mechanically or in
connection with the processing of materials,
including
mechanical
components.
which
produces and uses energy, and the main

components are produced specially. The base
class also includes the manufacture of
machinery for special purposes
pembuatan mesin untuk keperluan khusus

35
untuk angkutan penumpang atau barang
for the transport of passengers or goods within
dalam dasar pembatasan, peralatan tangan,
the basic restrictions, hand tools, fixed or
peralatan
tanpa
mobile equipment regardless of whether the
memperhatikan apakah peralatan tersebut
equipment is made for industrial use, civil
dibuat untuk keperluan industri, pekerjaan
works
sipil, dan bangunan, pertanian dan rumah
households. ISIC 2009: code 28.
tetap
atau
bergerak
and
buildings,
agriculture
and
tangga. KBLI 2009: kode 28.

14. Industri Alat Angkutan
14. Transport Equipment Industries
Golongan pokok ini mencakup Industri
This
base
class
includes
kendaraan bermotor dan semi trailer serta
manufacturer of motor vehicles and semi-
Industri alat angkutan lainnya. Cakupan dari
trailers and other transportation equipment
golongan ini adalah pembuatan kendaraan
industry. The scope of this class is the
bermotor untuk angkutan penumpang atau
manufacture of motor vehicles for the
barang, alat angkutan lain seperti pembuatan
transport of passengers or goods, transport
kapal dan perahu, lori/gerbong kereta api dan
equipment such as shipbuilding and boat,
lokomotif,
truck/railway
angkasa.
pesawat
udara
Golongan
ini
dan
juga
pesawat
mencakup
carriages
and
locomotives,
aircraft and spacecraft. This group also
dan
includes the manufacture of various parts and
termasuk
accessories of motor vehicles, including the
pembuatan trailer atau semi-trailer. KBLI
manufacture of trailers or semi-trailers. ISIC
2009: kode 29 dan 30.
2009: codes 29 and 30.
15. Industri Furnitur
15. Furniture Industry
pembuatan
aksesoris
berbagai
kendaraan
Industri
suku
cadang
bermotor,
Furnitur
mencakup
pembuatan meubeller dan produk yang

berkaitan yang terbuat dari berbagai bahan
kecuali batu, semen dan keramik. Pengolahan
pembuatan meubeller adalah metode standar,
yaitu pembentukan bahan dan perakitan
komponen, termasuk pemotongan,
36
Furniture
industry
includes
the
manufacture mebeller and related products

made of various materials except stone,
cement and ceramic. Mebeller manufacture
processing is a standard method, namely the
establishment of materials and assembling
components, including cutting,
pencetakan
dan
pelapisan.
Perancangan
printing and coating. Designing products both
produk baik untuk estetika dan kualitas fungsi
for aesthetics and quality function is an
adalah aspek yang penting dalam proses
important aspect in the production process.
produksi. Pembuatan meubeller cenderung
Mebeller manufacture tends to be a special
menjadi kegiatan yang khusus. KBLI 2009:
activity. ISIC 2009: code 31.
kode 31.
16. Industri
Pengolahan
Lainnya,
Jasa
Reparasi, dan Pemasangan Mesin dan

Peralatan
16. Other Processing Industry, Service Repair

and Installation of Machinery and
Equipment
Subkategori ini mencakup pembuatan

berbagai macam barang yang belum dicakup
Sub categories include the manufacture
di tempat lain dalam klasifikasi ini. Subkategori
of various items that have not been covered
ini
industri
elsewhere in this classification. This sub-
pengolahan lainnya dan jasa reparasi serta
category is a combination of other processing
pemasangan mesin dan peralatan. Golongan
industries and service repairs and installation
pokok ini bersifat residual, proses produksi,
of machinery and equipment. This base class is
bahan input dan penggunaan barang-barang
residual, production processes, input materials
yang dihasilkan dapat berubah-ubah secara
and use of goods that are produced can vary
luas dan ukuran umum. Subkategori ini tidak
widely and general size. Subcategory does not
mencakup
pembersihan
industri,
include the cleaning of industrial machinery,
perbaikan
dan
peralatan
repairs and maintenance of computer and
komputer dan komunikasi serta perbaikan dan
communication equipment as well as repair
pemeliharaan barang-barang rumah tangga.
and maintenance of household goods. But
Tetapi mencakup perbaikan dan pemeliharaan
includes the repair and maintenance of
mesin dan peralatan khusus barang-barang
machinery and special equipment items
yang dihasilkan oleh lapangan usaha industri
produced by field processing industry with the
pengolahan dengan tujuan untuk pemulihan
aim to restore machinery, equipment and
mesin, peralatan dan produk lainnya. KBLI
other products. ISIC 2009: codes 32 and 33.
merupakan
gabungan
dari
mesin
pemeliharaan
2009: kode 32 dan 33.
37
Sumber data Industri Pengolahan
Coal Manufacturing Industry data
Batubara dan Pengilangan Minyak dan Gas
sources and Oil Refining and Gas consist of:
Bumi terdiri dari: Data produksi Pengilangan
Data obtained from the production of oil and
Migas
gas refinery, the Directorate General of Oil and
diperoleh
dari,
Ditjen
Migas,
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Gas,
Data produksi/indikator produksi Industri
Resources. Production data/indicators of Coal
Batubara diperoleh dari Direktorat Statistik
Industry production is obtained from the
Industri, BPS Data harga produk pengilangan
Directorate of Industrial Statistics, BPS Data
minyak bumi diperoleh dari Ditjen Migas,
refinery prices of petroleum products was
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral,
obtained from the Directorate General of Oil
harga LNG diperoleh dari harga ekspor LNG
and Gas, Ministry of Energy and Mineral
dari Direktorat Statistik Distribusi, BPS dengan
Resources, the price of LNG derived from the
kurs
Neraca
price of LNG exports from the Directorate of
Pengeluaran, BPS; sedangkan indikator harga
Distribution Statistics, BPS with export rate of
untuk
dari
Directorate Expenditure Accounts, BPS; while
Direktorat Statistik Harga, BPS. Data struktur
the indicator price for Coal Industry obtained
biaya
from the Directorate of Statistics Price, BPS.
ekspor
dari
Industri
Direktorat
Batubara
diperoleh
dari
diperoleh
Publikasi
Statistik
Pertambangan Migas, BPS.
Data
Ministry
fee
of
structure
Energy
and
obtained
Mineral
from
the
publication Oil and Gas Mining Statistics, BPS.

Sumber data Industri Makanan dan
Minuman sampai dengan Industri Pengolahan
Lainnya, Jasa Reparasi, dan Pemasangan
Mesin
dan
Peralatan
Produksi/Indikator
Produksi
terdiri
dari:
yang
dibagi
menjadi dua kelompok besar yaitu Indeks

produksi Industri Besar Sedang (IBS) dan
indeks produksi Industri Mikro dan Kecil (IMK)
diperoleh dari Direktorat Statistik Industri,
BPS; Data Harga/Indikator Harga diperoleh
dari Direktorat Statistik Harga, BPS; Data
The sources of data Food and of

Beverage
Industry
to
Other
Processing
Industry, Service Repair and Installation of

Machinery
and
Equipment
consists
Production/Production indicators are divided

into two major groups, namely Large Medium
Industrial production index (IBS) and the index
of production for Small and Micro Industries
(IMK) obtained from the Directorate of
Industrial Statistics, BPS; Data Price/Price
Indicator obtained from the Directorate of
Price Statistics, BPS; Data
38
of:
Struktur Biaya diperkirakan dari Hasil Survei
The structure of cost is estimated from IBS
Tahunan IBS dan Hasil Survei Tahunan IMK,
Annual Survey and Annual Survey Results IMK,
BPS ditambah dengan berbagai Survei Khusus
BPS coupled with a variety of special survey
yang dilakukan DNP BPS RI.
conducted DNP BPS RI.
Pendekatan
kegiatan
Industri
penghitungan
untuk
Pengolahan
Migas
The estimation for Oil and Gas

Processing
Industry
activity
using
the
menggunakan pendekatan produksi. Output
atas dasar harga berlaku adalah merupakan
is a multiplication of production at a price for
perkalian antara produksi dengan harga untuk
each year, while output at constant prices
masing-masing tahun, sedangkan output atas
used revaluation method, ie production for
dasar harga konstan digunakan cara revaluasi,
each year multiplied by the price of the base
yaitu produksi pada masing-masing tahun
year 2010. The value added at current prices is
dikalikan dengan harga pada tahun dasar
obtained from difference between output at
2010. NTB atas dasar harga berlaku diperoleh
current prices with the consumption for each
dari selisih antara output atas dasar harga
year, whereas for the value added at constant
berlaku
prices is derived from the difference between
dengan
konsumsi
antara
untuk
masing-masing tahun, sedangkan untuk NTB
output
at
constant
prices
atas dasar harga konstan diperoleh dari selisih
consumption at constant prices.
between
output atas dasar harga konstan dengan

konsumsi antara atas dasar harga konstan.
Pendekatan estimasi untuk Industri
The estimation of Coal Industry to
Batubara sampai dengan Industri Pengolahan
Other Processing Industry, Service Repair and
Lainnya, Jasa Reparasi, dan Pemasangan
Installation of Machinery and Equipment is
Mesin
menggunakan
production approach. Output at constant
Output atas dasar
prices using extrapolation approach is a
harga konstan menggunakan pendekatan
multiplication of the output base year with an
ekstrapolasi yaitu perkalian antara output
index of production for each year, while output
tahun dasar dengan indeks produksi untuk
at current prices is calculated from the output
masing-masing tahun, sedangkan output atas
at constant prices multiplied by the price index
dan
Peralatan
pendekatan produksi.
dasar harga berlaku dihitung dari output atas

dasar harga konstan dikalikan indeks harga
39
pada masing-masing tahun NTB atas dasar
for each year value added at current prices is
harga berlaku diperoleh dari selisih antara
obtained from the difference between output
output atas dasar harga berlaku dengan
at current prices with consumption between
konsumsi antara untuk masing-masing tahun,
for each year, whereas for the value added at
sedangkan untuk NTB atas dasar harga
constant prices from output at constant prices
konstan diperoleh dari output atas dasar harga
reduced by intermediate consumption at
konstan dikurangi dengan konsumsi antara
constant prices In calculating the value added
atas
processing industry subcategory, a reference
dasar
harga
penghitungan
NTB
konstan.
Industri
Dalam
pengolahan
table SUT 2010 as the base year of 2010.
subkategori ini, tabel SUT 2010 menjadi acuan

sebagai tahun dasar 2010.
D. PENGADAAN LISTRIK DAN GAS
D. PROCUREMENT OF ELECTRICITY AND GAS

kegiatan
Category D includes the procurement
pengadaan tenaga listrik, gas alam dan
of electric power, natural and artificial gas,
buatan, uap panas, air panas, udara dingin dan
steam, hot water, cold air and ice production
produksi es dan sejenisnya melalui jaringan,
and the like through the network, channel, or
saluran, atau pipa infrastruktur permanen.
permanent infrastructure pipe. Dimensional
Dimensi jaringan/infrastruktur tidak dapat
network/infrastructure can not be determined
ditentukan dengan pasti, termasuk kegiatan
with certainty, including the activities of the
pendistribusian listrik, gas, uap panas dan air
distribution of electricity, gas, steam and hot
panas serta pendinginan udara dan air untuk
water and cooling air and water for the
tujuan produksi es. Produksi es
untuk
purpose of production of ice. Production of ice
kebutuhan makanan/minuman dan tujuan non
for food/beverage and non-food purposes. This
makanan.
category also includes the operation of the gas
Kategori
Kategori
mencakup
ini
juga
mencakup
yang
engine and generate, control and distribute
menghasilkan, mengontrol dan menyalurkan
electric power or gas. Also includes the
tenaga listrik atau gas. Juga mencakup
procurement
pengadaan uap panas dan AC.
conditioning.
pengoperasian
40
mesin
dan
gas
of
hot
steam
and
air
1.
Ketenagalistrikan
Golongan
1. Electricity
ini
mencakup
This group includes the generation,
pembangkitan, pengiriman dan penyaluran
transmission and distribution of electricity to
tenaga listrik kepada konsumen, baik yang
consumers, both held by the State Electricity
diselenggarakan oleh PT Perusahaan Listrik
Company (Persero) as well as by private
Negara (Persero) maupun oleh perusahaan
companies (Non-PLN), such as electricity
swasta (Non-PLN), seperti pembangkitan listrik
generation
oleh perusahaan milik Pemerintah Daerah,
company, and managed by a private electricity
dan listrik yang diusahakan oleh swasta
(individuals and companies) with a view to
(perorangan maupun perusahaan) dengan
sale. Electricity generated or produced include
tujuan untuk dijual. Listrik yang dibangkitkan
electricity sold, used alone, is
atau diproduksi meliputi listrik yang dijual,
transmission and distribution and stolen
dipakai sendiri, hilang dalam transmisi dan
electricity.
by
local
government-owned
lost
in
distribusi dan listrik yang dicuri.

Metode
dengan
Estimation method is using production
menggunakan pendekatan produksi. Output
approach. Output at current prices is obtained
atas dasar harga berlaku diperoleh melalui
by multiplying the quantum of goods produced
perkalian
yang
with a base price per unit of production in each
dihasilkan dengan harga dasar per unit
year. Meanwhile, output at constant prices in
produksi
2010
antara
pada
penghitungan
kuantum
barang
masing-masing
tahun.
was
obtained
by
revaluation,
ie
Sedangkan output atas dasar harga konstan
multiplying the quantum of goods produced in
2010 diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu
each year with a base price per unit of
mengalikan kuantum barang yang dihasilkan
production in 2010. Furthermore, to obtain
pada masing-masing tahun dengan harga
value added both at current and constant
dasar per unit produksi pada tahun 2010.
prices of 2010 was by multiplying the output
Selanjutnya untuk memperoleh NTB baik atas
each year with a value added ratio.
dasar harga berlaku maupun konstan 2010
Sources of production data in the form of
adalah dengan mengalikan output pada
electricity sold and electricity is generated
masing-masing tahun dengan rasio NTB.
either by State and non-PLN. Assessment
Sumber data produksi berupa listrik terjual
electric GRDP using the basic price, while the
dan listrik dibangkitkan baik oleh PLN maupun

41
Non-PLN. Penilaian PDRB listrik menggunakan
GRDP assessment of electricity using producer
harga dasar, sementara penilaian PDRB listrik
prices. The producer price obtained by
menggunakan
Harga
multiplying the quantum of electricity sold at
mengalikan
subsidized selling price. While the estimated
kuantum listrik terjual dengan harga jual
base price of producer prices added to the
tersubsidi. Sementara harga dasar diestimasi
subsidy borne by the government and less
dari harga produsen ditambahkan dengan
taxes.
produsen
harga
didapat
produsen.
dengan
subsidi yang ditanggung oleh pemerintah dan

dikurangi pajak.
1. Pengadaan Gas dan Produksi Es
2. Procurement and Production Gas Ice
Golongan ini menghasilkan Gas Alam,
This group produces Natural Gas,
Gas Buatan, Uap/Air Panas, Udara Dingin dan
Artificial Gas, Steam/Hot Water, Air and
Produksi
mencakup
Production Ice Cold. This group includes the
pembuatan gas dan pendistribusian gas alam
manufacture of gas and distribution of natural
atau gas buatan ke konsumen melalui suatu
gas or artificial gas to consumers through a
sistem saluran pipa, dan kegiatan penjualan
system of pipelines, and gas sales activities.
gas. Golongan ini juga mencakup penyediaan
This group also includes the supply of gas
gas melalui berbagai proses, pengangkutan,
through a variety of processes, transportation,
pendistribusian dan penyediaan semua jenis
distribution and supply of all types of fuel gas,
bahan bakar gas, penjualan gas kepada
gas sales to consumers through pipelines.
konsumen melalui saluran pipa. Termasuk
Including
penyaluran, distribusi dan pengadaan semua
procurement of all kinds of fuel gas through
jenis bahan bakar gas melalui sistim saluran,
the duct system, trading gas to the consumer
perdagangan gas kepada konsumen melalui
through channels, activities of agents who
saluran, kegiatan agen gas yang mengurus
take care of gas trading gas through gas
perdagangan gas melalui sistim distribusi gas
distribution systems operated by others and
yang dioperasikan oleh pihak lain dan
the operation of changing commodity and
pengoperasian pengubahan komoditas dan
transport capacity of gas fuel.
Es.
Golongan
ini
kapasitas pengangkutan bahan bakar gas.

Kegiatan Pengadaan Uap/Air Panas,
42
distribution,
Procurement
distribution
activities
and
Steam/Hot
Water,
Udara Dingin dan Produksi Es mencakup
Cold Air and Production Ice covers activities of
kegiatan
dan
production, collection and distribution of
pendistribusian uap dan air panas untuk
steam and hot water for heating, energy and
pemanas, energi dan tujuan lain, produksi dan
other purposes, production and distribution of
distribusi pendinginan udara, pendinginan air
air cooling, cooling water for cooling purposes
untuk tujuan pendinginan dan produksi es,
and the production of ice, including ice for
termasuk
food/beverage and non-food purposes.
produksi,
es
pengumpulan
untuk
kebutuhan
makanan/minuman dan tujuan non makanan.

Metode Penghitungan dan Sumber Data
Estimation Method and Data Sources
Metode penghitungan yang digunakan

untuk
seri
2010
dengan
menggunakan
pendekatan produksi. Output atas dasar harga

berlaku diperoleh melalui perkalian antara
kuantum barang yang dihasilkan dengan harga
per unit produksi pada masing-masing tahun.
2010 diperoleh dengan cara revaluasi, yaitu
mengalikan kuantum barang yang dihasilkan
pada masing-masing tahun dengan harga per
unit produksi pada tahun 2010. Selanjutnya
untuk memperoleh NTB baik atas dasar harga
berlaku maupun konstan 2010 adalah dengan
Estimation methods for the series

2010 using the production approach. Output
at current prices is obtained by multiplying the
quantum of goods produced at a price per unit
of production in each year. Meanwhile, output
at constant prices in 2010 was obtained by
revaluation, ie multiplying the quantum of
goods produced in each year at a price per unit
of production in 2010. Furthermore, to obtain
value added both at current and constant
prices of 2010 was by multiplying the
respective output respectively year with the
value added ratio.
mengalikan output pada masing-masing tahun

dengan rasio NTB.
Sumber data produksi dan harga gas
kota diperoleh dari PT PGN (Persero). Data
produksi dilaporkan langsung oleh PT. PGN
setiap tiga bulan. Sementara data harga
dikutip dari laporan keuangan PT. PGN yang
terbit setiap tiga bulanan. Untuk data harga,
Sources of data on production and

price of city gas from PT PGN (Persero).
Production data reported directly by PT. PGN
every three months. While the data quoted
price of the financial statements. PGN is
published every three months. For the price
data,
43
terdapat jeda satu triwulan sehingga harus
there is a lag of one quarter so it must be
diestimasi untuk triwulan terakhir.
estimated for the last quarter.
E. PENGADAAN
AIR,
PENGELOLAAN
SAMPAH, DAN DAUR ULANG
E.
PROCUREMENT
OF
WATER,
WASTE
MANAGEMENT AND RECYCLING

kegiatan
This category includes economic
ekonomi/lapangan usaha yang berhubungan
activity/industries with the management of
dengan
bentuk
various forms of waste/garbage, such as
limbah/sampah, seperti limbah/sampah padat
waste/solid waste or not either domestic or
atau bukan baik rumah tangga ataupun
industrial, which can pollute the environment.
industri, yang dapat mencemari lingkungan.
Results of the process of waste management
Hasil dari proses pengelolaan limbah sampah
garbage or dirt is disposed of or become an
atau kotoran ini dibuang atau menjadi input
input into other production processes. Water
dalam proses produksi lainnya. Kegiatan
supply activities fall into this category, since
pengadaan air termasuk kategori ini, karena
these activities are often carried out in
kegiatan ini sering kali dilakukan dalam
conjunction with or by the units involved in the
hubungannya dengan atau oleh unit yang
management of the waste/dirt.
Kategori
ini
pengelolaan
mencakup
berbagai
terlibat dalam pengelolaan limbah/kotoran.

Metode penghitungan Nilai Tambah
Bruto untuk pengadaan air tahun dasar 2010
sama dengan seri 2000 dengan pendekatan
produksi. Output atas dasar harga berlaku
diperoleh melalui perkalian antara kuantum
barang yang dihasilkan dengan harga per unit
produksi pada masing-masing tahun. Dan
untuk data harga yang tidak tersedia pada
tahun terakhir diperkirakan dengan kenaikan
laju IHK komponen bahan bakar, penerangan

Gross Value Added estimation method
for water procurement base year 2010 some
as the 2000 series with the production
approach. Output at current prices is obtained
by multiplying the quantum of goods produced
at a price per unit of production in each year.
And for the price data that are not available in
the last year is expected to rise in the rate of
CPI components of fuel, electricity and water
supply. While output at
dan air bersih. Sedangkan output atas dasar
44
harga konstan 2010 diperoleh dengan cara
2010 constant prices obtained by revaluation,
revaluasi, yaitu mengalikan kuantum barang
ie multiplying the quantum of goods produced
yang dihasilkan pada masing-masing tahun
in each year at a price per unit of production in
dengan harga per unit produksi pada tahun
2010. Furthermore, to obtain value added both
2010. Selanjutnya untuk memperoleh NTB
at current and constant prices of 2010 was by
baik atas dasar harga berlaku maupun konstan
multiplying the output of each year with NTB
2010 adalah dengan mengalikan output pada
ratio.
masing-masing tahun dengan rasio NTB.

Estimation
Penghitungan
Sampah/Limbah
pengelolaan
adalah
pendekatan
pendapatan. Dalam lembar kerja pengelolaan,

pembuangan
dan
pembersihan
dilakukan
oleh Pemerintah
Kegiatan
yang
dilakukan
dan
sampah
swasta.
Sumber Data: untuk data Produksi

adalah Subdit. Statistik Pertambangan dan
Energi - BPS, APBD (Kemenkeu); data Output
Sampah diperoleh dari Subdit. Statistik IBSBPS; Data Harga diperoleh dari Subdit Statistik
Harga Produsen-BPS RI; Data Struktur Biaya
Waste
management/Waste with income approach. In

the worksheet management, garbage disposal
and cleaning is done by the Government and
the private sector. Government activities
carried out using APBN/APBD.
pemerintah
menggunakan APBN/APBD.
of
Data source: Production data is

Subdirectorate of Mines and Energy Statistics
BPS, budget (Ministry of Finance); Trash
Output Data obtained from Subdirectorate
IBS-BPS; Price data obtained from the
Subdirectorate of Producer Price Statistics BPS
RI; Cost Structure Data obtained from the
Annual Survey of Water-BPS.
diperoleh dari Hasil Survei Tahunan Air Bersih

BPS.
F. KONSTRUKSI
F. CONSTRUCTION
Construction is a business activity of
Kategori Konstruksi adalah kegiatan
general construction and special construction
usaha di bidang konstruksi umum dan
of buildings and civil construction work, either
konstruksi khusus pekerjaan gedung dan
used as a residence or other purposes. Activity
bangunan sipil, baik digunakan sebagai tempat
of
tinggal atau sarana kegiatan lainnya. Kegiatan
45
konstruksi
mencakup
pekerjaan
perbaikan,
penambahan
construction
includes
new
work,
repair,
perubahan,
additions and alterations, the establishment of
pendirian prafabrikasi bangunan atau struktur
prefabricated buildings or structures on the
di lokasi proyek dan juga konstruksi yang
site and also construction projects are
bersifat
konstruksi
temporary. Construction activities carried out
dilakukan baik oleh kontraktor umum, yaitu
both by the general contractor, the company
perusahaan
pekerjaan
doing the construction work for the other
konstruksi untuk pihak lain, maupun oleh
party, as well as by a special contractor,
kontraktor khusus, yaitu unit usaha atau
namely business units or individuals who
individu yang melakukan kegiatan konstruksi
perform construction activities for their own
untuk dipakai sendiri.
use.
sementara.
yang
dan
baru,
Kegiatan
melakukan
Hasil kegiatan konstruksi antara lain:
Results
of
construction
activities
Konstruksi gedung tempat tinggal; Konstruksi
include: Construction of buildings residence;
gedung bukan tempat tinggal; Konstruksi
Construction
bangunan sipil, misal: jalan, tol, jembatan,
Construction of civil buildings, such as: roads,
landasan pesawat terbang, jalan rel dan
highways, bridges, runways, railways and
jembatan kereta api, terowongan, bendungan,
railway bridges, tunnels, dams, reservoirs,
waduk, menara air, jaringan irigasi, drainase,
water towers, irrigation, drainage, sanitation,
sanitasi, tanggul pengendali banjir, terminal,
flood control levees, terminals, stations,
stasiun,
pergudangan,
parking, docks , warehousing, ports, airports,
sejenisnya;
and the like; Construction of the building
parkir,
dermaga,
pelabuhan,
bandara
Konstruksi
bangunan
dan
non-residential
buildings;
dan
electrical and telecommunications: power
telekomunikasi: pembangkit tenaga listrik;
generation; transmission, distribution and
transmisi, distribusi dan bangunan jaringan
building communication networks, and so on;
komunikasi dan sebagainya; Instalasi gedung
Installation of buildings and civil buildings:
dan bangunan sipil: instalasi listrik termasuk
electrical installations including heating and
alat pendingin dan pemanas ruangan, instalasi
cooling
gas, instalasi air bersih dan air limbah serta
installation of water and wastewater and
saluran drainase dan sejenisnya; Pengerukan:
drainage channels and the like; Dredging:
meliputi pengerukan sungai, rawa, danau dan
includes dredging rivers, swamps, lakes and
alur pelayaran, kolam dan kanal pelabuhan
shipping lanes, the pool and the canal harbour
46
elektrik
of
equipment,
gas
installation,
baik
bersifat
maupun
pekerjaan
berat;
ringan,
Penyiapan
pekerjaan
sedang
lahan
konstruksi,
untuk
good work is mild, moderate or severe;

Preparing
land
for
construction
works,
termasuk
including dismantling and demolition of
pembongkaran dan penghancuran gedung
buildings or other buildings as well as the
atau bangunan lainnya serta pembersihannya;
cleaning; Completion of civil construction such
Penyelesaian
seperti
as glazing and aluminum; working the floor,
pemasangan kaca dan aluminium; pengerjaan
walls and ceiling of the building; painting;
lantai,
gedung;
interior craftsmanship and decoration in a
pengecatan; pengerjaan interior dan dekorasi
final settlement; workmanship exterior and
dalam
pengerjaan
landscaping on the building and other civil
eksterior dan pertamanan pada gedung dan
buildings; Construction equipment rental with
bangunan sipil lainnya;
operators
konstruksi
dinding
dan
penyelesaian
sipil
plafon
akhir;
Penyewaan alat
such
as
lorry
crane,
molen,
konstruksi dengan operatornya seperti derek
bulldozers, concrete mixer, drilling machine,
lori, molen, buldoser, alat pencampur beton,
and the like.
mesin pancang, dan sejenisnya.

Metode
yang
digunakan
untuk
The method used to estimate the
memperkirakan ouput harga berlaku sektor
current price ouput construction sector is the
konstruksi adalah metode ekstrapolasi dengan
extrapolation method with construction index
indeks konstruksi harga berlaku sebagai
at current prices as extrapolation. To get
ekstrapolatornya. Untuk mendapatkan output
output constant prices, output at current
harga konstan, output harga berlaku dideflasi
prices deflated by using WPI construction as a
dengan menggunakan IHPB konstruksi sebagai
deflator. While intermediate inputs obtained
deflator. Sementara input antara didapat
by using commodity flow several major
dengan menggunakan metode commodity
commodities of intermediate input, such as the
flow beberapa komoditas utama dari input
production of cement, wood, as well as
antara, misalnya produksi semen, kayu, juga
minerals. Value added at current value
bahan galian. NTB berlaku didapat dari nilai
obtained from the current output reduced by
output berlaku dikurangi dengan biaya antara
current intermediate cost. While GVA constant
berlaku. Sementara NTB konstan didapat dari
obtained from
47
mengalikan output konstan dengan rasio NTB
multiplying the output constant with base year
tahun dasar 2010.
2010 value added ratio.
Sumber data indikator produksi kayu
The source of production indicators
log, bambu dan produk industri bukan migas
logs, bamboo and industrial products instead
dari
Barang-BPS;
of oil and gas from Subdit Balance Sheet
produksi aspal dari Statistik Perminyakan
Items-BPS; Petroleum bitumen production
Indonesia
Migas-Kementrian
from Petrolium Statistics Indonesia (SPI)
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM);
Directorate General of Oil and Gas-Ministry of
ekspor semen dari Subdirektorat Statistik
Energy and Mineral Resources (ESDM); cement
Ekspor-BPS dan Asosiasi Semen Indonesia
exports from Subdit export statistics-BPS and
(ASI); impor semen dan bahan bangunan SITC
the Indonesian Cement Association (ASI);
3 digit dari Subdirektorat Statistik Impor-BPS.
import of cement and building materials SITC 3
Indikator harga berupa IHPB bahan bangunan
digits from Subdirectorate of Import statistics-
dari Subdirektorat Statistik Harga Perdagangan
BPS. WPI price indicators in the form of
Besar-BPS. Indeks konstruksi dari publikasi
building materials Subdirectorate of Wholesale
Statistik Konstruksi, Subdirektorat Statistik
Price Statistics BPS. Construction index of
Konstruksi-BPS.
publications
Subdirektorat
(SPI)
Neraca
Ditjen
Statistics
Construction,
Subdirectorate of Construction Statistics-BPS.

G. PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN,
REPARASI MOBIL DAN SEPEDA MOTOR
Kategori
ini
ekonomi/lapangan
meliputi
kegiatan
G. WHOLESALE AND RETAIL, REPAIR OF CARS

AND MOTORCYCLES
This
category
includes
economic
usaha
di
bidang
dan
eceran
(yaitu
activity/industries of wholesale and retail
penjualan tanpa perubahan teknis) dari
trade (ie sale without any technical changes)
berbagai jenis barang, dan memberikan
of various types of goods, and provide
imbalan jasa yang mengiringi penjualan
compensation for services that accompany the
barang-barang tersebut. Baik penjualan secara
sale of these items. Both wholesale sales (large
grosir (perdagangan besar) maupun eceran
trade) and retail is the final step in the
merupakan tahap akhir dalam pendistribusian
distribution
perdagangan
48
besar
barang dagangan. Kategori ini juga mencakup
merchandise. This category also includes the
reparasi mobil dan sepeda motor.
repair of cars and motorcycles.

Sales without technical changes are
Penjualan tanpa perubahan teknis

juga mengikutkan kegiatan yang terkait
dengan perdagangan, seperti penyortiran,
pemisahan kualitas dan penyusunan barang,
pencampuran,
pembotolan,
pengepakan,
pembongkaran
dari
besar
ukuran
dan
pengepakan ulang menjadi ukuran yang lebih

kecil, penggudangan, baik dengan pendingin
also to include activities related to trafficking,

such as sorting, separation quality and
preparation of the goods, blending, bottling,
packing, dismantling of large-size and repacking into a smaller size, storage, either by
cooling or not, cleaning and drying of
agricultural products, cutting wood or metal
sheets.
maupun tidak, pembersihan dan pengeringan

hasil pertanian, pemotongan lembaran kayu
atau logam.
Pedagang besar seringkali secara fisik
Physically
wholesalers
includes
mengumpulkan, menyortir, dan memisahkan
collecting, sorting, and separating quality
kualitas
besar,
goods in large measure, pry off the large size
membongkar dari ukuran besar dan mengepak
and repackage into smaller sizes. While
ulang menjadi ukuran yang lebih kecil.
retailers to resell the goods (without technical
Sedangkan
change), both new and second-hand goods,
barang
dalam
pedagang
ukuran
eceran
melakukan
(tanpa
mainly to the general public for consumption
perubahan teknis), baik barang baru maupun
or use of the individual or household, through
bekas, utamanya kepada masyarakat umum
shops, department stores, stalls, mail-order
untuk konsumsi atau penggunaan perorangan
houses, sellers of doors to the door, peddlers,
maupun
toko,
consumer cooperatives, auction houses, and
departement store, kios, mail-order houses,
others. In general, retailers acquiring the
penjual dari pintu ke pintu, pedagang keliling,
goods it sells, but some retailers
penjualan
kembali
rumah
barang-barang
tangga,
melalui
koperasi konsumsi, rumah pelelangan dan

lain-lain. Pada umumnya pedagang pengecer
memperoleh hak atas barang-barang yang
dijualnya, tetapi beberapa pedagang pengecer
49
bertindak sebagai agen, dan menjual atas
acting as agent, and selling on consignment or
dasar konsinyasi atau komisi.
commission basis.
1. Perdagangan, Reparasi dan Perawatan

Mobil dan Sepeda Motor
1. Trade, Repair and Maintenance Cars and

Motorcycles
semua
This subcategory includes all activities
kegiatan (kecuali industri dan penyewaan)
(except industrial and renting) related to cars
yang berhubungan dengan mobil dan motor,
and motorcycles, including lorries and trucks,
termasuk
as well as wholesale and retail trade, car care
Subkategori
lori
ini mencakup
dan
truk,
sebagaimana
perdagangan besar dan eceran, perawatan
and
maintenance
and
new
and
used
dan pemeliharaan mobil dan motor baru
motorcycles. Including wholesale and retail
maupun bekas. Termasuk perdagangan besar
trade of parts and accessories of cars and
dan eceran suku cadang dan aksesori mobil
motorcycles, also includes the activities of
dan motor, juga mencakup kegiatan agen
commission agents contained in wholesale and
komisi yang terdapat dalam perdagangan
retail trading vehicle.
besar dan eceran kendaraan.

2. Wholesale and Retail, Not Cars and
2. Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan
Motorcycles
Mobil dan Sepeda Motor

ekonomi di bidang perdagangan besar dan
eceran (yaitu penjualan tanpa perubahan
teknis) dari berbagai jenis barang, baik
penjualan secara grosir (perdagangan besar)
maupun eceran dan merupakan tahap akhir
dalam pendistribusian barang dagangan selain
produk mobil dan sepeda motor. Perdagangan
besar nasional dan internasional atas usaha
sendiri atau atas dasar balas jasa atau kontrak
(perdagangan
komisi)
juga
merupakan
This subcategories include economic

activities of wholesale and retail trade (ie sale
without any technical changes) of various
types of goods, both wholesale sales (large
trade) and retail and is the final step in the
distribution of merchandise in addition to
automobile and motorcycle products. National
and international trade on their own business
or based on fringe benefits or contract (trade
commission) is also a subcategory within this
coverage.
cakupan dalam subkategori ini.
50

Output of trading business is trade
Output lapangan usaha perdagangan

adalah margin perdagangan, yaitu nilai jual
dikurangi
nilai
diperdagangkan
beli
setelah
barang
yang
dikurangi
biaya
angkutan yang dikeluarkan oleh pedagang.

Output
perdagangan
dihitung
menggunakan
langsung,
yaitu
(berlaku/konstan)
metode
menggunakan
tidak
metode
pendekatan arus barang commodity flow

approach. Marjin perdagangan diperoleh
dengan mengalikan rasio marjin perdagangan
dengan output barang yang dihasilkan oleh
industri penghasil barang domestik ditambah
impor barang dari luar negeri. Kemudian
output atau marjin perdagangan tersebut
dikalikan dengan rasio nilai tambah untuk
memperoleh
nilai
tambah
perdagangan.
Sedangkan reparasi mobil dan sepeda motor
margin, which is the sale value less the value

of traded goods purchase after deducting
transport costs incurred by the trader. Output
trade (valid/constant) is calculated using the
indirect method, which uses the method of
approach flow of goods "commodity flow
approach". Margin trading margin ratio is
obtained by multiplying the trade with the
output of goods produced by the domestic
industry producing goods plus imports of
goods from abroad. Then output or trade
margins are multiplied by the ratio of value
added to obtain value added trade. While the
repair of cars and motorcycles is calculated by
production approach, the production indicator
is the number of vehicles. To get a constant
added value is current added value deflate by
general CPI (BPS).
dihitung dengan pendekatan produksi, dengan

indikator
produksinya
adalah
jumlah
kendaraan. Untuk mendapatkan nilai tambah

konstannya,
nilai
tambah
berlaku
yang
diperoleh di-deflate menggunakan IHK umum

(BPS).
Sumber data yang digunakan dalam
Source of data used in the category of
kategori perdagangan besar dan eceran;
wholesale and retail trade; repair of cars and
reparasi mobil dan sepeda motor adalah data
motorcycles is the data output of domestic
output barang dari industri domestik (dari
industrial goods (from Subdirectorate of
Subdit Neraca Barang dan Neraca Jasa, BPS),
Balance on Goods and Balance Services, BPS),
51
Statistik Transportasi (BPS), Impor barang
Transportation Statistics (BPS), Import of
(BPS), Indeks Harga Konsumen (BPS) dan
goods (BPS), the Consumer Price Index (BPS)
survei lainnya yang dilakukan oleh Direktorat
and
Neraca Produksi BPS RI.
Directorate of Production Accounts BPS RI.
H. TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN
other
surveys
conducted
by
the
H. TRANSPORTATION AND WAREHOUSING
Kategori ini mencakup penyediaan
This category includes the provision of
angkutan penumpang atau barang, baik yang
transport of passengers or goods, whether
berjadwal
dengan
scheduled or not, by using rail, pipeline, road,
menggunakan rel, saluran pipa, jalan darat, air
water or air, and activities related to
atau udara dan kegiatan yang berhubungan
transport. Transportation and Warehousing
dengan pengangkutan. Kategori Transportasi
categories consisting of: rail transport; land
dan Pergudangan terdiri atas: angkutan rel;
transport; sea transport; transport streams,
angkutan darat; angkutan laut; angkutan
lakes
sungai, danau dan penyeberangan; angkutan
warehousing
udara; pergudangan dan jasa penunjang
services, postal and courier. Activities include
angkutan,
Kegiatan
the transport of passengers and goods
pengangkutan meliputi kegiatan pemindahan
removal activities from one place to another
penumpang dan barang dari suatu tempat ke
by using conveyances or vehicles, both
tempat lainnya dengan menggunakan alat
motorized and non-motorized. While transport
angkut
bermotor
support services include activities that are
maupun tidak bermotor. Sedangkan jasa
supporting the activities of transport such as:
penunjang angkutan mencakup kegiatan yang
terminal, port, warehousing, and others.
maupun
pos
atau
dan
kendaraan,
tidak,
kurir.
baik
and
crossings;
and
air
transport;
transportation
support
sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan

seperti: terminal, pelabuhan, pergudangan,
dan lain-lain.
7.1. Angkutan Rel
7.1. Rail transport
Angkutan Rel untuk penumpang dan

atau barang yang menggunakan jalan rel
kereta melalui antar kota, dalam kota dan
52
Rail transport for passengers and

goods using road or rail through inter-city, in
the city and
pengoperasian gerbong tidur atau gerbong
operation of sleeping car or train dining car
makan kereta api yang sepenuhnya dikelola
that is fully managed by PT Kereta Api
oleh PT Kereta Api Indonesia (PT. KAI).
Indonesia (PT. KAI).

Estimation method is using production
Metode estimasi yang digunakan yaitu

pendekatan
produksi. Indikator produksi
adalah jumlah penumpang dan barang yang

diangkut atau jumlah km-penumpang dan kmton barang. Output dan NTB atas dasar harga
berlaku diolah dari laporan keuangan PT. KAI.
Sedangkan data indikator harga menggunakan
IHK jasa angkutan jalan rel dari Subdit Statistik
Harga Konsumen, BPS.Output atas dasar harga
konstan 2010 diperoleh dengan metode
ekstrapolasi
yaitu
dengan
menggunakan
jumlah penumpang dan barang sebagai

ekstrapolatornya. NTB atas
dasar harga
konstan 2010 diperoleh berdasarkan perkalian
approach. Production indicator is the number

of passengers and goods transported or the
number of passenger-km and km-ton barang.
Output and value added at current prices are
collected from the financial statements KAI.
While price indicators use CPI rail road
transport from Subdirectorate of Consumer
Price Statistics, BPS. Output 2010 at constant
prices is obtained by extrapolation method is
by using the number of passengers and goods
as extrapolation. Value added at constant
2010 prices is obtained by multiplying the
output at constant prices with the ratio of
value added in 2010.
antara output atas dasar harga konstan

dengan rasio NTB tahun 2010.
7.2. Angkutan Darat

7.2. Land Transportation
Meliputi
kegiatan
pengangkutan
The activities include the transport of
penumpang dan barang menggunakan alat
passengers and goods vehicles using the
angkut kendaraan jalan raya, baik bermotor
highway conveyances, either motorized or not
maupun tidak bermotor. Termasuk pula
bermotor. Also includes charter/rental vehicle
kegiatan charter/sewa kendaraan baik dengan
with
atau tanpa pengemudi; serta jasa angkutan
transportation services by pipeline to transport
dengan saluran pipa untuk mengangkut
crude oil, natural gas, oil products, chemicals
minyak mentah, gas alam, produk minyak,
and water.
or
without
driver;
as
well
kimia dan air.
53
as
Metode
estimasi
yang
digunakan
The
estimation
method
used
is
adalah pendekatan produksi. Output atas
production approach. Output approach at
dasar harga berlaku merupakan perkalian
current
antara indikator produksi (jumlah kendaran
indicator (the number of required test vehicles)
wajib uji) dengan indikator harga (rata-rata
and price indicators (average output for each
output
alat
type of transport equipment). Output at
angkutan). Sedangkan output atas dasar harga
constant 2000 prices obtained using an
konstan 2000 diperoleh dengan menggunakan
extrapolation method with the index number
metode ekstrapolasi dengan indeks jumlah
of the vehicle as extrapolation. Value added is
kendaraan sebagai ekstrapolatornya. NTB
estimated by multiplying the ratio of value
dihitung berdasarkan perkalian antara rasio
added to output.
untuk
masing-masing
jenis
prices
is
multiplying
production
NTB dengan outputnya.

Indikator
produksi
berupa
jumlah
Production
indicators
are
the
kendaraan/armada wajib uji (taksi, angkot, bis,
number of vehicle/fleets compulsory test (taxi,
dan truk) diperoleh dari Subdirektorat Info
public transportation, buses, and trucks) were
Lantas POLRI. Data untuk penghitungan
obtained from the National Police Sub Then
struktur output dan rasio NTB diperoleh dari
Info. Data for calculation of output and value
laporan
Perusahaan
added ratio structures derived from the
Pengangkutan Djakarta (Perum PPD), PT
financial statements Djakarta Transportation
Djawatan Angkoetan Motor RI (Perum DAMRI)
Company
dan beberapa perusahaan angkutan darat go
Angkoetan Motor RI (Perum DAMRI) and some
public dari Bursa Efek Indonesia. Sedangkan
land transportation companies go public on
data indikator harga menggunakan IHK jasa
the Indonesian Stock Exchange. While price
angkutan jalan dari Subdit Statistik Harga
indicators using the CPI for road transport
Konsumen, BPS.
from
keuangan
PT
(Perum
PPD),
PT
Djawatan
Subdirectorate of Consumer Price
Statistics, BPS.
7.3. Angkutan Laut

Meliputi
kegiatan
pengangkutan
7.3. Sea Transport
dengan
Activities include the transport of
menggunakan kapal laut yang beroperasi di
passengers and goods by ship operating in and
dalam dan ke luar daerah domestik. Tidak
outside the domestic area. Not
penumpang
54
dan
barang
termasuk kegiatan pelayaran laut yang
including the activities of sea transport
diusahakan oleh perusahaan lain yang berada
operated by other companies that are in the
dalam satu kesatuan usaha, di mana kegiatan
same business, which is its only shipping
pelayaran ini sifatnya hanya menunjang
activities supporting the activities of the
kegiatan induknya dan data yang tersedia
parent and the available data are difficult to
sulit untuk dipisahkan.
separate.
The
Metode
estimasi
yang
digunakan
estimation
method
used
is
production approach.
adalah pendekatan produksi.
Output at current prices is obtained by
Output atas dasar harga berlaku
multiplying the production indicator by price
diperoleh berdasarkan perkalian indikator
indicator. Output at constant prices 2010
produksi dengan indikator harganya.Output
estimated by the extrapolation methode, the
atas dasar harga konstan 2010 dihitung
production index and the index of the number
dengan metode ekstrapolasi, yaitu indeks
of passengers and unloading of goodes as
produksi jumlah penumpang dan indeks muat
extrapolation. While value added is obtained
barang sebagai ekstrapolatornya. Sedangkan
by multiplying the ratio of value added to
NTB diperoleh dari hasil perkalian antara
output.
Production indicators are rising and
rasio NTB dengan outputnya.
the number of passengers transported goods

Indikator
jumlah
from PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-IV.
penumpang naik dan barang yang diangkut
While price indicators such as average output
dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I-IV.
per passenger and average output per item
Sedangkan indikator harga berupa rata-rata
obtained from the National Sailing PT
output per penumpang dan rata-rata output
Indonesia (Pelni) and PT Djakarta Loyd, and
per barang diperoleh dari PT Pelayaran
marine transportation services CPI from
Nasional Indonesia (PELNI) dan PT Djakarta
Subdirectorate of Consumer Price Statistics,
Loyd, serta IHK jasa angkutan laut dari Subdit
BPS. In estimate of the value added ratio use
Statistik
report data loss/gain state-owned companies
Harga
produksi
berupa
Konsumen,
BPS.
Dalam
penghitungan rasio NTB digunakan data
and
laporan rugi/laba perusahaan BUMN dan
55
beberapa perusahaan go public angkutan laut
some transport companies sea go public from
dari Bursa Efek Indonesia.
the Indonesia Stock Exchange.
7.4. Angkutan
Sungai,
Danau
dan
Penyeberangan
Kegiatan
7.4. River transport, Lake and Ferry

The activities include the transport of
yang
dicakup
meliputi
passengers, goods and vehicles using the
kegiatan pengangkutan penumpang, barang
ship/transport
dan
motorized and non-motorized and pedestrian
kendaraan
kapal/angkutan
dengan
sungai
menggunakan
dan
danau
baik
streams
and
lakes
both
activity by means of transport ferry.
bermotor maupun tidak bermotor, serta

kegiatan penyeberangan dengan alat angkut
kapal ferry.
The estimation method used is the
Metode
digunakan
production approach. Production indicator is
Indikator
the number of passengers, goods and vehicles
produksi yang digunakan adalah jumlah
that transported. Output at current prices is
penumpang, barang dan kendaraan yang
obtained by multiplying the indicators of
diangkut. Output atas dasar harga berlaku
production and price indicators are composed
diperoleh berdasarkan perkalian indikator
of transport streams, lakes and crossings.
produksi dengan indikator harga yang terdiri
Output at constant prices in 2010 was
dari
serta
obtained by the method of extrapolation and
penyeberangan. Output atas dasar harga
extrapolation is production index weighted
konstan 2010 diperoleh dengan metode
average number of passengers, goods and
ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya
vehicles transported. Further, value added is
adalah indeks produksi rata-rata tertimbang
obtained by multiplying the ratio of value
jumlah penumpang, barang dan kendaraan
added to output.
adalah
estimasi
pendekatan
angkutan
yang
produksi.
sungai,
danau
yang diangkut. Selanjutnya, NTB diperoleh

berdasarkan perkalian antara rasio NTB
dengan outputnya.
Data indikator produksi berupa jumlah
penumpang, barang dan kendaraan yang
56
Data of production indicators such as

the number of passengers, goods and vehicles
diangkut diperoleh dari publikasi tahunan
transported
Statistik
publication of Transportation Statistics, the
Perhubungan,
Kementrian
from
the
Ministry
berupa rata-rata output per penumpang, rata-
indicators such as average output per
rata output per barang dan rata-rata output
passenger, the average output per item and
per kendaraan diperoleh dari PT Angkutan
the average output per vehicle obtained from
Sungai
(ASDP)
PT Transport River Lake Crossing (ASDP)
Indonesia Ferry, serta IHK jasa angkutan
Indonesia Ferry, as well as the CPI for
sungai, danau dan penyeberangan dari Subdit
transport streams, lakes and crossing from
Statistik
Dalam
Subdirectorate of Price Consumers Statistics,
penghitungan rasio NTB digunakan data
BPS. Used in the estimation of the value added
laporan rugi/laba PT. ASDP Indonesia Ferry.
ratio report data loss/gain PT. ASDP Indonesia
Harga
Penyeberangan
Konsumen,
BPS.
Transportation.
annual
Perhubungan. Sedangkan indikator harga
Danau
of
derived
While
price
Ferry.
7.5. Angkutan Udara
7.5. Air Transport

kegiatan
This activity includes the transport of
pengangkutan penumpang dan barang dengan
passengers and goods using aircraft operated
menggunakan pesawat udara yang diusahakan
by airlines operating in Indonesia.
Kegiatan
oleh
ini
meliputi
perusahaan
penerbangan
yang
beroperasi di Indonesia.
Metode
adalah
estimasi
pendekatan
yang
The
estimation
method
used
is
Indikator
production approach. Production indicator
produksi yang digunakan adalah jumlah
used is the number of passengers and amount
penumpang dan jumlah barang yang diangkut,
of goods transported, or the number of
atau jumlah km-penumpang dan ton-km
passenger-km
barang yang diangkut. Output atas dasar harga
transported. Output at current prices is
berlaku
perkalian
obtained by multiplying production indicator
indikator produksi dengan indikator harganya
and price indicator for each passenger and
untuk masing-masing angkutan penumpang
goods, both domestic and internasional.
dan
Output at constant prices
diperoleh
barang
baik
produksi.
digunakan
berdasarkan
domestik
maupun
and
tonne-km
goods
internasional. Output atas dasar harga konstan
57
2010 diperoleh dengan metode ekstrapolasi,
2010
dan sebagai ekstrapolatornya adalah indeks
extrapolation, extrapolation is the production
produksi jumlah penumpang dan jumlah
index number of passengers and amount of
barang
goods
yang
diangkut.
Sedangkan
NTB
obtained
by
transported.
the
While
method
value
of
added
diperoleh dengan mengalikan rasio NTB
dengan outputnya untuk masing-masing harga
added to output for each of these prices.
tersebut.
Data of production indicators such as
Data indikator produksi berupa jumlah
penumpang naik dan barang yang diangkut
diperoleh dari PT Angkasa Pura I (Kawasan
Tengah dan Timur Indonesia) dan PT Angkasa
Pura II (Kawasan Barat Indonesia). Sedangkan
indikator harga berupa rata-rata output per
penumpang/km-penumpang
dan
rata-rata
output per barang/km-ton barang diperoleh

dari
laporan
perusahaan
penerbangan
nasional, PT Garuda Indonesia Airlines dan PT

Merpati Nusantara Air-lines; serta IHK jasa
angkutan udara dari Subdit Statistik Harga
the number of passengers transported rose

and goods obtained from PT Angkasa Pura I
(Central and Eastern Regions of Indonesia) and
PT
Angkasa
Pura
II
(Western
Region
Indonesia). While price indicators such as

average output per passenger/km-passenger
and the average output per item/km-ton
goods obtained from reports national airline,
Garuda Indonesia and PT Merpati Nusantara
Airlines Air-lines; and CPI of air transport
services from Subdirectorate of CPI Consumer
Price Statistics, BPS.
Konsumen, BPS.
7.6. Jasa Penunjang Angkutan, Pergudangan
Supporting
Services
Transportation,
Warehousing and Post and Courier
dan Pos dan Kurir

Mencakup
7.6.
bersifat
Includes activities to support and
kegiatan
facilitate the activities of transport, namely air
jasa-jasa pelabuhan
port services, sea, river, land (terminal and
udara, laut, sungai, darat (terminal & parkir),
parking), stevedoring services land and sea,
jasa pelayanan bongkar muat barang darat
the agency passenger, freight forwarding
dan
services, road tolls, warehousing, services
menunjang
dan
kegiatan
memperlancar
pengangkutan, yaitu
laut,
yang
keagenan
penumpang,
jasa
ekspedisi, jalan tol, pergudangan, jasa
58
pengujian kelayakan angkutan darat dan laut,
testing the feasibility of land and sea
jasa penunjang lainnya, pos dan jasa kurir.
transportation, and other supporting services,

postal and courier services.
Metode
estimasi
yang
digunakan
adalah pendekatan produksi. Nilai output dan

NTB atas dasar harga berlaku dari hasil
pengolahan
data
pengeluaran/biaya
pendapatan
dari laporan
dan
rugi/laba
perusahaan BUMN dan beberapa perusahaan

go public. Sedangkan output atas dasar harga
konstan 2010 dihitung dengan metode deflasi,
yaitu dengan membagi nilai output atas dasar
berlaku dengan indeks harga tahun dasar
2010. Nilai NTB atas dasar harga konstan
diperoleh dengan mengalikan output atas
dasar harga konstan dengan rasio NTB tahun
The
estimation
method
used
is
production approach. The value of output and

value added at current prices of the processing
data of revenues and expenditures/cost from
reporting profit/loss state-owned companies
and some companies go public. Meanwhile,
output at constant prices, 2010 was calculated
by the method of deflation, ie by dividing the
output value on the basis of prevailing with the
price index base year 2010. Value added at
constant prices is obtained by multiplying
output at constant prices with base year 2010
value added ratio.
dasar 2010.
Sumber data utama untuk kegiatan jasa
The main data sources for transport
penunjang angkutan diperoleh dari badan
supporting service activities derived from
usaha milik negara, seperti : PT Angkasa Pura I
state-owned enterprises, such as: PT Angkasa
& II, PT Pelabuhan Indonesia
I-IV, PT Jasa
Pura I and II, PT Pelabuhan Indonesia I-IV, PT
Marga, PT Varuna Tirta Prakasya, PT Bhanda
Jasa Marga, PT Varuna Tirta Prakasya, PT
Ghara Reksa, PT PBM Adhiguna Putera, PT
Bhanda Ghara Mutual, PT PBM Adhiguna Son,
KBN, dan beberapa perusahaan go public dari
PT KBN, and some companies go public on the
Bursa Efek Indonesia. Sedangkan indikator
Indonesian Stock
harga berupa IHK sarana penunjang transpor
indicators such as the CPI means of supporting
dari Subdit Statistik Harga Konsumen, BPS.
the
transport
Exchange. While price
from
Subdirectorate
Consumer Price Statistics, BPS.
59
of
I. PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN
I. ACCOMMODATION AND FOOD SERVICES
MINUM
This category includes the provision
Kategori ini mencakup penyediaan
akomodasi penginapan jangka pendek untuk
pengunjung dan pelancong lainnya serta
penyediaan makanan dan minuman untuk
konsumsi segera. Jumlah dan jenis layanan
tambahan yang disediakan dalam kategori ini
sangat bervariasi. Tidak termasuk penyediaan
akomodasi jangka panjang seperti tempat
tinggal utama, penyiapan makanan atau
minuman bukan untuk dikonsumsi segera atau
of short-term lodging accommodation for

visitors and other travelers and the provision
of
food
and
beverages
for
immediate
consumption. The number and type of

additional services provided in this category
are very varied. Not including the provision of
long-term
accommodation
as
primary
residences, preparing food or drink not to be

consumed immediately or through wholesale
and retail trade activities.
yang melalui kegiatan perdagangan besar dan

eceran.
1. Accommodation
1. Penyediaan Akomodasi
This subcategory includes providing

short-term accommodation to visitors or other
penyediaan akomodasi jangka pendek untuk
travelers.
pengunjung atau pelancong lainnya. Termasuk
accommodation longer for students, workers,
penyediaan akomodasi yang lebih lama untuk
and the like (such as a dormitory or boarding
pelajar, pekerja, dan sejenisnya (seperti
house to eat or not to eat). The provision of
asrama atau rumah kost dengan makan
accommodation
maupun tidak dengan makan). Penyediaan
accommodation facilities only or with food and
akomodasi dapat hanya menyediakan fasilitas
beverage
akomodasi saja atau dengan makanan dan
definition of short-term accommodation such
minuman dan/atau fasilitas rekreasi. Yang
as star and unclassified, and other dwellings
dimaksud akomodasi jangka pendek seperti
that used to stay like inns, motels, and
Including
and/or
the
can
leisure
provision
only
serta tempat tinggal lainnya yang digunakan

untuk menginap seperti losmen, motel, dan
60
provide
facilities.
hotel berbintang maupun tidak berbintang,
of
The
sejenisnya.
Termasuk
pula
kegiatan
the like. It also includes the supply of food and
penyediaan makanan dan minuman serta
beverages as well as other facilities for guests
penyediaan fasilitas lainnya bagi para tamu
who stay for these activities are within the
yang menginap selama kegiatan tersebut
same management with the inn, the reason
berada dalam satu kesatuan manajemen
this merger because the data are difficult to
dengan penginapan, alasan penggabungan ini
separate.
karena datanya sulit dipisahkan.

NTB subkategori akomodasi diperoleh
Value
addes
subcategories
this
dengan menggunakan pendekatan produksi.
obtained using the production approach.
Indikator produksi yang digunakan adalah
Production indicator used is the number of
jumlah malam kamar terjual dan indikator
room nights sold and the price indicator is the
harganya adalah rata-rata tarif per malam
average rate per room night. Output at current
kamar. Output atas dasar harga berlaku
prices is obtained by multiplying production
diperoleh dari hasil perkalian antara indikator
indicator and price indicator. While value
produksi
harganya.
added is obtained by multiplying the output
berdasarkan
with value added ratio. Output and value
perkalian output dengan rasio NTB. Output
added at constant prices is calculated by using
the revaluation methode.
Sedangkan
dengan
NTB
indikator
diperoleh
dengan menggunakan metode revaluasi.

Data
produksi
menggunakan
data
malam kamar terjual dari Subdit Statistik

Pariwisata, BPS. Indikator harga menggunakan
data tarif dari Survei Hotel Tahunan yang
dilakukan oleh Subdit Statistik Pariwisata, BPS.
Production data using a data room

nights sold from Subdirectorate of Tourism
Statistics, BPS. Price indicators using the data
rates of the Annual Hotel Survey conducted by
Subdirectorate of Tourism Statistics, BPS.
2. Provision of Eating and Drinking
Activities this subcategory of include
2. Penyediaan Makan dan Minum

Kegiatan subkategori ini mencakup
eating and drinking services that provide food
pelayanan makan minum yang menyediakan
or beverages for immediate consumption,
makanan atau minuman untuk dikonsumsi
good
segera, baik restoran tradisional, restoran self
restaurant
traditional
restaurants,
self-service
61
service atau restoran take away, baik di
or
tempat tetap maupun sementara dengan atau
permanent or temporary places with or
tanpa
dimaksud
without seating. The meaning of the provision
penyediaan makanan dan minuman adalah
of food and beverages is the provision of food
penyediaan makanan dan minuman untuk
and drink to be consumed immediately upon
dikonsumsi segera berdasarkan pemesanan.
reservation.
tempat
duduk.
Yang
Pendekatan yang digunakan untuk

menghitung
outputnya
yaitu
melalui
pendekatan produksi. Indikator produksinya

berupa jumlah penduduk pertengahan tahun.
Dan indikator harganya berupa pengeluaran
rata-rata per kapita atas makan minum jadi di
luar rumah. Hasil perkalian kedua indikator
tersebut diperoleh output atas dasar harga
berlaku. Sedangkan, output atas dasar harga
konstan
dihitung
metode
deflasi,
dengan
dengan
menggunakan
IHK
kelompok
makanan jadi, minuman, dan rokok sebagai

deflator. Dan NTB atas dasar harga berlaku
maupun
konstan
diperoleh
berdasarkan
take
away
restaurants,
whether
in
The approach used to estimation the

output is production approach. Production
indicators such as the number of mid-year
population. And price indicators such as
average expenditure per capita on eating and
drinking so outside the home. The result of
multiplying the two indicators obtained output
at current prices. Meanwhile, output at
constant prices is calculated by using the
method of deflation, with CPI processed foods,
beverages, and cigarettes as a deflator. And
value added at current and constant prices is
obtained by multiplying the output with value
added ratio.
perkalian output dengan rasio NTB.

Data indikator produksi subkategori
The data of production indicators of
penyediaan makan dan minum bersumber dari
subcategories provision of eat and drink
Proyeksi
Sensus
sourced from Indonesia Population Projection
Penduduk 2010-BPS. Sedangkan data indikator
Population Census 2010-BPS. While price
harga diperoleh dari hasil Survei Sosial
indicators obtained from the National Socio
Ekonomi Nasional (Susenas) dan IHK makanan
Economic Survey and CPI food, drinks and
jadi, minuman dan rokok dari publikasi
cigarettes from the publication of Economic
Indikator Ekonomi-BPS.
Indicators-BPS.
62
Penduduk
Indonesia
J.
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
J. INFORMATION AND COMMUNICATION

This category includes the production
Kategori ini mencakup produksi dan

distribusi informasi dan produk kebudayaan,
persediaan alat untuk mengirimkan atau
mendistribusikan produk-produk ini dan juga
data atau kegiatan komunikasi, informasi,
teknologi informasi dan pengolahan data serta
kegiatan jasa informasi lainnya. Kategori
terdiri dari beberapa industri yaitu Penerbitan,
Produksi Gambar Bergerak, Video, Perekaman
Suara dan Penerbitan Musik, Penyiaran dan
Pemrograman
(Radio
dan
Televisi),
Telekomunikasi,
Pemrograman,
Konsultasi
Komputer dan Teknologi Informasi.
and distribution of information and cultural

products, the inventory tool to transmit or
distribute these products as well as data or
communications
activities,
information,
information technology and data processing

and other information services activities.
Categories consist of several industries namely
Publishing, Moving Image, Video, Sound
Recording and Music Publishing, Broadcasting
and Programming (Radio and Television),
Telecommunications,
Consulting
Programming,
Computer
and
Information
Technology.
The activities of publishing industry
Kegiatan industri penerbitan mencakup

penerbitan buku, brosur, leaflet, kamus,
include
ensiklopedia, atlas, peta dan grafik, penerbitan
leaflets, dictionaries, encyclopedias, atlases,
surat kabar, jurnal dan majalah atau tabloid,
maps
termasuk penerbitan piranti lunak. Semua
newspapers, journals and magazines or
bentuk penerbitan (cetakan, elektronik atau
tabloids, including software publishing. All
audio,
produk
forms of publishing (print, electronic or audio,
multimedia seperti cd rom buku referensi dan
on the Internet, as multimedia products such
lain-lain).
as CD ROM reference books etc.).
pada
internet,
sebagai
Kegiatan industri produksi gambar

bergerak,
video,
perekaman
suara
publishing
and
charts,
of
books,
the
brochures,
publication
of
The activities industrial of motion
dan
picture production, video, sound recording and
penerbitan musik ini mencakup pembuatan
music publishing include the manufacture of
gambar bergerak baik pada film, video tape
moving images better on film, video tape or
atau disk untuk diputar dalam bioskop atau
disk to be played in the cinema or for television
untuk siaran televisi, kegiatan penunjang
broadcast, support activities
63
seperti editing, cutting, dubbing film dan lain-
such as editing, cutting, dubbing the film, etc.,
lain, pendistribusian dan pemutaran gambar
distribution and playback of moving pictures
bergerak dan produksi film lainnya untuk
and other film productions to other industries.
industri lain. Pembelian dan penjualan hak
Purchase and sale of distribution rights moving
distribusi gambar bergerak dan produksi film
pictures and other film productions, included
lainnya, tercakup di sini. Selain itu juga
here. It also includes the sound recording
mencakup kegiatan perekaman suara, yaitu
activities, ie production of original sound
produksi perekaman master suara asli, merilis,
master recordings, releasing, promoting and
mempromosikan dan mendistribusikannya,
distributing them, publishing of music as sound
penerbitan
recording service activities in a studio or
musik
seperti
kegiatan
jasa
perekaman suara dalam studio atau tempat
elsewhere.
lain.
The activities of programming and
Kegiatan
pemrograman
industri
(radio
penyiaran
dan
dan
televisi)
ini
mencakup pembuatan muatan atau isi siaran

atau perolehan hak untuk menyalurkannya
dan kemudian menyiarkannya, seperti radio,
televisi
dan
program
hiburan,
berita,
perbincangan dan sejenisnya. Juga termasuk

penyiaran data, khususnya yang terintegrasi
broadcast (radio and television) include the

manufacture of cargo or broadcast content or
the acquisition of the rights to distribute it,
and then broadcast, such as radio, television
and
entertainment
programs,
news,
conversations and the like. Also includes data

broadcasting, in particular integrated with
radio or TV broadcasting.
dengan penyiaran radio atau TV.

Kegiatan industri telekomunikasi ini
The activity of telecommunications
mencakup
kegiatan
penyediaan
industry
telekomunikasi
dan
jasa
yaitu
telecommunications services and activities
pemancar suara, data, naskah, bunyi dan
that the transmitter of voice, data, text, sound
video. Fasilitas transmisi yang melakukan
and video. Transmission facilities that carry
kegiatan ini dapat berdasar pada teknologi
out these activities may be based on a single
tunggal
technology or a combination of various
atau
kegiatan
kombinasi
dari
berbagai
teknologi. Umumnya kegiatan ini adalah
64
includes
providing
technologies. Generally, these activities are
transmisi dari isi, tanpa terlibat dalam proses
transmission of content, without getting
pembuatannya.
involved in the manufacturing process.

The activity of programming, computer
Kegiatan
industri
pemrograman,
konsultasi komputer dan teknologi informasi

ini
mencakup
kegiatan penyediaan
jasa
keahlian di bidang teknologi informasi, seperti

penulisan,
modifikasi,
pengujian
dan
pendukung piranti lunak; perencanaan dan

perancangan
sistem
komputer
yang
mengintegrasikan perangkat keras komputer,

piranti
lunak
komputer
dan
teknologi
komunikasi; manajemen dan pengoperasian

sistem komputer klien dan/atau fasilitas
pengolahan data di tempat klien serta
consulting and information technology services

includes providing expertise in the field of
information technology, such as writing,
modifying, testing and supporting software;
planning and designing computer systems that
integrate
computer
hardware,
computer
software and communications technology;

management
and
operation
of
clients
computer systems and/or data processing

facilities in the client as well as other
professional activities and technical activities
related to computers.
kegiatan profesional lainnya dan kegiatan yang

berhubungan dengan teknis komputer.
Metode
estimasi
yang
digunakan
The
estimation
method
used
is
adalah pendekatan produksi. Output atas
dasar
nilai
obtained from the value of production/income
survei
resulting from the processing industry survey
industri besar dan sedang, serta laporan
of large and medium, as well as the financial
keuangan perusahaan-perusahaan go public
statements of publicly traded companies
bergerak
dan
engaged in the information industry and
telekomunikasi, sedangkan NTB atas dasar
telecommunications, while the value added at
harga berlaku didapat dari penjumlahan upah
current prices obtained from the sum of wages
dan
dan
and salaries, profit/loss, depreciation, and
Sedangkan
other components. Meanwhile, output at
output atas dasar harga konstan 2010
constant prices in 2010 was obtained by the
diperoleh dengan metode deflasi, dan NTB
method of deflation, and value added at
atas dasar harga konstan didapat dari
constant prices obtained from
harga
berlaku
produksi/pendapatan
gaji,
di
didapat
hasil
industri
laba/rugi,
komponen-komponen
dari
olahan
informasi
penyusutan,
lainnya.
65
perkalian antara output atas dasar harga
multiplication of output at constant prices with
konstan dengan rasio NTB tahun dasar 2010.
base year 2010 value added ratio.

The main data sources for information
Sumber data utama untuk kegiatan

informasi diperoleh dari Subdit Statistik
Industri Besar dan Sedang dan Subdit Statistik
Komunikasi dan Teknologi Informasi BPS RI,
perusahaan go public dibidang televisi dan
teknologi
informasi,
Direktorat
perfilman
Dirjen Ekraf Seni dan Budaya Kemenparekraf,

sedangkan kegiatan telekomunikasi diperoleh
dari perusahaan telekomunikasi go public
seperti: PT Telkom dan anak perusahaannya,
PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel); PT
Indosat dan anak perusahaannya, Excel Axiata;
PT. Bakrie Telecom; dan PT. Smartfren
Telecom, Sedangkan indikator harga berupa
indeks harga seperti: IHP percetakan dan
penerbitan
dari
Subdit
Statistik
Harga
Produsen-BPS; IHK umum dan IHK jasa

komunikasi
dari
Subdit
Statistik
Harga
Konsumen-BPS.
activity obtained from Subdirectorate of Large

and
Medium
Subdirectorate
and
company went public in the field of television

and information technology, film Director
General Directorate of Art and Culture Ekraf
Kemenparekraf,
while
telecommunication
activities derived from telecommunications

companies go public such as: PT Telkom and
its subsidiary, PT Telecom Mobile (Telkomsel);
PT Indosat and its subsidiary, Excel Axiata; PT.
Bakrie Telecom; and PT. Smartfren Telecom,
While price indicators such as the price index:
IHP printing and publishing of the Producer
Price Statistics Subdirectorate-BPS; General CPI
and CPI of communication services from
Subdirectorate of Consumer Price Statistics-
dan
pensiun,
category
includes
financial
brokerage services, insurance and pensions,
jasa
other financial services and financial support
serta
jasa
penunjang
services. This category also includes the
ini
juga
mencakup
activities of asset holders, such as the holding
kegiatan pemegang asset, seperti kegiatan
company activities and the activities of the
perusahaan holding dan kegiatan dari lembaga
institution
keuangan.
66
lainnya
Communication
K. FINANCIAL SERVICES AND INSURANCE
Kategori ini mencakup jasa perantara
keuangan
and
Information Technology Statistics BPS, the
This
asuransi
of
Statistics
BPS.
K. JASA KEUANGAN DAN ASURANSI
keuangan,
Industry
Kategori
penjaminan atau pendanaan dan lembaga
underwriting or funding and similar financial
keuangan sejenis.
institutions.
1. Jasa Perantara Keuangan
1. Financial Intermediary Service
Kegiatan yang dicakup didalam Jasa
The activities covered in the Financial
Perantara Keuangan adalah kegiatan yang
Intermediary Service are activities that raise
menghimpun dana dari masyarakat dalam
funds from the public in the form of savings
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
and channel them to the public in the form of
masyarakat dalam bentuk kredit/pinjaman
credits/loans or other forms in order to
dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
improve the standard of living of the people,
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak,
such as: receiving deposits in current accounts
seperti: menerima simpanan dalam bentuk
and deposits, providing credit/loan either the
giro
short/medium and long term. Activities to
dan
deposito,
memberikan
jangka
collect and distribute funds the main activities
pendek/menengah dan panjang. Kegiatan
while the Financial Intermediary Service
menghimpun
dana
provides other services only support activities,
merupakan kegiatan pokok Jasa Perantara
such as: sending money, buying and selling
Keuangan sedangkan memberikan jasa lainnya
securities, discounting bill of exchange/trade
hanya kegiatan pendukung, seperti: mengirim
paper/debentures and the like, renting a place
uang, membeli dan menjual surat-surat
to store valuables, etc. Financial Intermediary
berharga, mendiskonto surat wesel/kertas
Service
dagang/surat
sejenisnya,
conventional and Islamic banking, the bank
menyewakan tempat menyimpan barang
both central and local governments, national
berharga, dan sebagainya. Kegiatan Jasa
private banks, joint venture banks and foreign,
Perantara Keuangan tersebut antara lain bank
and
sentral, perbankan konvensional maupun
cooperatives/savings and loans unit,
kredit/pinjaman
baik
dan
hutang
kredit
menyalurkan
dan
activities
rural
include
banks,
central
savings
and
syariah, baik bank pemerintah pusat dan

daerah, bank swasta nasional, bank campuran
dan asing, dan bank perkreditan rakyat, juga
koperasi simpan pinjam/unit simpan pinjam,
67
banks,
loan
baitul maal wattanwil dan jasa perantara
Baitul Maal wattanwil and other monetary
moneter lainnya.
brokerage services.
The estimation method used is
Metode
estimasi
yang
digunakan
adalah pendekatan produksi untuk bank

komersial (termasuk BPR) dan pendekatan
pengeluaran
untuk
bank
sentral
(Bank
Indonesia). Output atas dasar harga berlaku

dari usaha bank komersial adalah jumlah
penerimaan atas jasa pelayanan bank yang
diberikan kepada pemakainya, seperti biaya
administrasi atas transaksi dengan bank, dan
imputasi jasa implisit bank yang diukur dengan
menggunakan metode FISIM, juga pendapatan
lainnya yang diperoleh karena melakukan
kegiatan pendukung, seperti: mengirim uang,
membeli dan menjual surat-surat berharga.
Output bank sentral (Bank Indonesia) dihitung
adalah
jumlah
dikeluarkan,
atas
termasuk
biaya-biaya
konsumsi
yang
antara,
pengeluaran untuk upah/gaji pegawai, pajak,

dan penyusutan. Sedangkan output KSP, BMT
dan Jasa Moneter lainnya diperoleh dengan
mengalikan
dengan
rata-rata
pendapatan
masing-masing jumlah
usaha
usahanya.
Penghitungan NTB atas dasar harga konstan

2010 dilakukan dengan menggunakan metode
deflasi dan sebagai deflatornya adalah IHK
production approach to commercial banks

(including BPR) and the expenditure approach
to the central bank (Bank Indonesia). Output
at current prices of the commercial banking
business is the amount of bank acceptance of
the services provided to users, such as
administrative costs of the transaction with
the bank, and implicitly imputed bank services
as measured by using the method of FISIM, as
well as other income earned for supporting
activities, such as: sending money, buying and
selling securities. Output central bank (Bank
Indonesia) is the amount calculated for the
costs
incurred,
including
intermediate
consumption, expenditure on wages/salaries,

taxes, and depreciation. While output KSP,
BMT and other Monetary Services obtained by
multiply average operating revenues with each
amount of business. Estimation of value added
at constant prices in 2010 were calculated
using the deflation and deflator the is General
CPI and GRDP Implicit index without the
Financial Intermediary Service. Data output
and value added at current prices obtained
from
Umum dan Indeks Implisit PDRB tanpa Jasa

Perantara Keuangan. Data output dan NTB
atas dasar harga berlaku diperoleh dari
68
Bank Indonesia.
Bank Indonesia.
2. Asuransi dan Dana Pensiun
2. Insurance and Pension Funds
Asuransi dan dana pensiun mencakup
Insurance and pension funds include the
penjaminan tunjangan hari tua serta polis
underwriting annuities and insurance, where
asuransi,
the premium is invested to be used against
dimana
premi
tersebut
diinvestasikan untuk digunakan terhadap
future claims.
klaim yang akan datang.

Asuransi dan Reasuransi
Insurance and Reinsurance
Asuransi dan reasuransi adalah salah

satu jenis lembaga keuangan bukan bank
yang usaha pokoknya menanggung resikoresiko atas terjadinya musibah/kecelakaan
terhadap barang atau orang, termasuk
tunjangan hari tua. Pihak tertanggung dapat
menerima biaya atas hancur/rusaknya barang
atau
karena
terjadinya
tertanggung.
kematian
Golongan
ini
pihak
mencakup
kegiatan asuransi jiwa, asuransi non jiwa dan

reasuransi,
baik
konvensional
Insurance and reinsurance are one

type of non-bank financial institution that
engages
in
receiving
risks
on
any
casualty/injury to goods or people, including

annuity. The insured person may receive a fee
for the destruction/damage to goods or due to
the death of the insured person. This group
includes the activities of life insurance, non-life
insurance and reinsurance, both conventional
and sharia principles.
maupun
dengan prinsip syariah.

Metode estimasi yang digunakan
The
estimation
method
used
in
dalam menghitung output atas dasar harga
calculating output at current prices is the
berlaku adalah pendekatan produksi. Output
production approach. The output of the
dari
activities of insurance and reinsurance is the
kegiatan
merupakan
asuransi
penjumlahan
dan
reasuransi
dari
hasil
sum of underwriting income, investment, and
underwriting, hasil investasi, dan pendapatan
other income. Meanwhile, output at constant
lainnya. Sedangkan output atas dasar harga
prices is obtained by using
konstan diperoleh dengan menggunakan
69
metode
deflasi,
dimana
Indeks
Harga
deflation method, in which the Consumer Price
Konsumen (IHK) umum digunakan sebagai
Index (CPI) is commonly used as a deflator.
deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
Gross Value Added (GVA), both at current
dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
prices and at constant prices is obtained by
konstan diperoleh dari hasil perkalian output
multiplying the output and value added ratio.
dan rasio NTB.

Source data in the form of financial
Sumber data berupa laporan keuangan
kegiatan asuransi dan reasuransi diperoleh
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan
Subdirektorat
Statistik
Keuangan
BPS.
Sedangkan untuk IHK umum diperoleh dari

Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS.
statements of insurance and reinsurance

activities
obtained
from
Directorate
of
Financial Services Authority (FSA) and Financial

Statistics BPS and for the general CPI is
obtained from the Subdirectorate of Consumer
Price Statistics BPS.
Dana Pensiun
Pension fund
Dana pensiun adalah badan hukum
The pension fund is a legal entity that
yang mengelola program yang menjanjikan
manages the program promised pension
manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah
benefits. Retirement benefits is the amount of
sejumlah uang yang dibayarkan secara berkala
money paid periodically or as well in
atau sekaligus pada masa pensiun sebagai
retirement as old-age benefits/pension money.
santunan hari tua/uang pension. Dana pensiun
Pension fund is divided into two types, namely
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Dana
Employer Pension Fund and Pension Fund.
Pensiun Pemberi Kerja dan Dana Pensiun

Lembaga Keuangan.
The

dari kegiatan dana pensiun merupakan hasil
pengolahan
laporan
keuangan
kegiatan
tersebut. Sedangkan output atas dasar harga
estimation
method
used

activities of pension funds is the result of the
processing of the financial statements of these
activities. While the output on the basis of
price
70
in
constant obtained using the method of
metode
Harga
deflation, which the Consumer Price Index
(CPI) is commonly used as a deflator. Gross
Value Added (GVA), both at current prices and
at constant prices is obtained by multiplying
the output and value added ratio.
deflasi,
dimana
Indeks
dan rasio NTB.

Source data of financial statements of
kegiatan dana pensiun diperoleh dari Otoritas
Jasa
Keuangan
(OJK)
dan
Subdirektorat
Statistik Keuangan BPS RI. Sedangkan untuk

IHK umum diperoleh dari Subdirektorat
Statistik Harga Konsumen BPS RI.
pension fund activities derived from the

Financial
Services
Authority
(FSA)
and
Subdirectorate Financial Statistics BPS RI. As

for the general consumer price index is
obtained from Subdirectorate Consumer Price
Statistics BPS RI.
3. Jasa Keuangan Lainnya

3. Other Financial Services
Jasa
keuangan
lainnya
meliputi
Other
financial
service
activities
kegiatan jasa keuangan yang mencakup
include financial services that include leasing
kegiatan
pemberian
activity, lending activity by institutions not
pinjaman oleh lembaga yang tidak tercakup
covered by the financial intermediaries, as well
dalam perantara keuangan, serta kegiatan
as the activities of the distribution of funds is
pendistribusian dana bukan dalam bentuk
not in the form of loans. This subcategory
pinjaman. Subkategori ini mencakup kegiatan
includes the activities of the lease with option
sewa guna usaha dengan hak opsi, pegadaian,
rights, mortgage, consumer finance, credit
pembiayaan konsumen, pembiayaan kartu
card financing, venture capital, factoring, and
kredit, modal ventura, anjak piutang, dan jasa
other financial services.
leasing,
kegiatan
keuangan lainnya.
Pegadaian
Pawnshop
Pegadaian
mencakup
penyediaan fasilitas pinjaman kepada
usaha
Pawnshops include the provision of

loan facilities to businesses
71
masyarakat atas dasar hukum gadai. Kredit
society on the basis of legal pledge. Credit or
atau pinjaman yang diberikan didasarkan pada
loans based on the value of the collateral
nilai
chattels submitted, with no regard to the use
jaminan
barang
bergerak
yang
diserahkan, dengan tidak memperhatikan
of borrowed funds granted.
penggunaan dana pinjaman yang diberikan.

The
dari kegiatan pegadaian merupakan hasil
pengolahan laporan keuangan PT Pegadaian
yang terdiri dari pendapatan sewa modal,
pendapatan administrasi, dan pendapatan
metode
deflasi,
dimana
Indeks
Harga

estimation
method
used
in

activities of pawn shops is the result of
processing the financial statements comprising
Pawnshop capital rental income, revenue
administration, and other income. Meanwhile,
output at constant prices is obtained by using
the method of deflation, which the Consumer
Price Index (CPI) is commonly used as a
deflator. Gross Value Added (GVA), both at
current and constant prices is obtained by

dan rasio NTB.
statements pawnshop activities obtained from
kegiatan pegadaian diperoleh dari Otoritas
the Financial Services Authority (FSA), PT
Jasa Keuangan (OJK), PT Pegadaian, dan
Pawnshop, and Finance BPS RI. As for the
Subdirektorat Statistik Keuangan BPS RI.
general consumer price index is obtained from
the Subdirectorate of Consumer Price Statistics
Subdirektorat Statistik Harga Konsumen BPS
BPS RI.
RI.
72
Lembaga Pembiayaan
Financing Institutions
Financing
Lembaga
pembiayaan
mencakup
kegiatan sewa guna usaha dengan hak opsi,

pembiayaan konsumen, pembiayaan kartu
kredit,
pembiayaan
anjak
piutang,
dan
pembiayaan leasing lainnya. Sewa guna usaha

dengan
hak
opsi
mencakup
kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk finance

lease untuk digunakan oleh penyewa (lessee)
selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran
konsumen
melalui
secara
mencakup
pengadaan
berkala.
Pembiayaan
usaha
pembiayaan
barang
dan
jasa
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan

sistem pembayaran secara angsuran atau
berkala. Pembiayaan kartu kredit mencakup
usaha pembiayaan dalam transaksi pembelian
barang dan jasa para pemegang kartu kredit.
institutions
include
the
activities of the lease with option rights,

consumer finance, credit card financing,
factoring
financing,
leasing
and
other
financing. Lease with option rights include

corporate finance activities in the form of
finance lease for use by the tenant (lessee) for
a certain period based on periodic payments.
Consumer finance business includes financing
through the procurement of goods and
services based on the needs of the consumer
with the payment system in installments or
periodically. Credit card financing includes
financing business in the purchases of goods
and services credit card holders. Factoring
financing includes financing business in the
form of a purchase or transfer of a company's
receivables.
Pembiayaan anjak piutang mencakup usaha

pembiayaan dalam bentuk pembelian atau
pengalihan piutang suatu perusahaan.
The
estimation
method
used
in
dari
activities of financial institutions is the result of
kegiatan
lembaga
pembiayaan
laporan
the processing of the financing company's
pembiayaan.
financial statements. Meanwhile, output at
constant prices is obtained by using the
diperoleh dengan menggunakan metode
method of deflation, which the Consumer
deflasi, dimana Indeks Harga Konsumen (IHK)
Price Index (CPI)
merupakan
hasil
pengolahan
keuangan
perusahaan
73
umum digunakan sebagai deflator. Nilai
commonly used as a deflator. Gross Value
Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga
Added, both at current and constant prices is
berlaku maupun atas dasar harga konstan
obtained by multiplying the output and value
diperoleh dari hasil perkalian output dan
added ratio.
rasio NTB.
Jasa Keuangan (OJK dan Subdirektorat Statistik
Keuangan BPS RI. Sedangkan untuk IHK umum
diperoleh dari Subdirektorat Statistik Harga
Konsumen BPS RI.
statements pawnshop activities obtained from

the Financial Services Authority (FSA and
Subdirectorate of Financial Statistics BPS RI.
For the general consumer price index is
obtained from Subdirectorate of Consumer
Price Statistics BPS RI.
Modal Ventura
Venture Capital
Modal ventura mencakup kegiatan
Venture
capital
includes
financing
pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal
activity in the form of equity participation in a
ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha
joint-venture company (investee company) for
(investee
a certain period of time.
company)
untuk
jangka waktu
tertentu.
Metode
estimasi
yang
digunakan

dari kegiatan ini merupakan hasil pengolahan
laporan keuangan perusahaan modal ventura.
74
The
estimation
method
used
in

production approach. The output of this
activity is the result of the processing of the
financial statements of a venture capital
company. Meanwhile, output at constant
prices is obtained by using the method of
Value Added (GVA), both at current and
constant prices
rasio NTB.
added ratio .
Source data of financial statements

Jasa
Keuangan
(OJK)
dan
Subdirektorat
Statistik Keuangan BPS RI. Sedangkan untuk

IHK umum diperoleh dari Subdirektorat
pawnshop
Financial
activities
Services
obtained
Authority
from
the
(FSA)
and
Subdirectorate of Financial Statistics BPS RI.

For the general consumer price index is
Price Statistics BPS RI .
4. Financial Support Services
4. Jasa Penunjang Keuangan
Financial
Jasa penunjang keuangan meliputi
support
services
include
yang
activities that provide services that are closely
berhubungan erat dengan aktivitas jasa
linked to the activity of financial services,
keuangan,
pensiun.
insurance and pension funds. This subcategory
kegiatan
includes
kegiatan
yang
menyediakan
asuransi
Subkategori
ini
dan
jasa
dana
mencakup
the
administration
of
financial
administrasi pasar uang (bursa efek), manager
markets (exchanges), investment manager,
investasi, lembaga kliring dan penjaminan,
clearing and guarantee institution, depository
lembaga penyimpanan dan penyelesaian, wali
and settlement institution, trustee, currency
amanat, jasa penukaran mata uang, jasa
exchange services, insurance and reinsurance
broker asuransi dan reasuransi, dan kegiatan
brokerage services, and activities supporting
penunjang jasa keuangan, asuransi dan dana
financial services, insurance and other pension
pensiun lainnya.
funds.
Administration of Money Market (Stock
Administrasi Pasar Uang (Bursa Efek)

Administrasi pasar uang (bursa efek)
mencakup usaha yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem dan sarana perdagangan
efek. Kegiatannya mencakup operasi dan
pengawasan pasar uang, seperti bursa kontrak
komoditas, bursa surat berharga, serta bursa
saham.
Exchange)
Administration of financial markets
(exchanges) includes business that organizes
and provides a system and means of securities
trading. Its activities include the operation and
supervision of financial markets, such as
commodity contract exchanges, exchanges of
securities, as well as the stock exchanges.
75
The
estimation
method
used
in
production
dari kegiatan administrasi pasar uang (bursa
administration
efek) merupakan hasil pengolahan laporan
(exchanges) are the result of the processing of
keuangan PT Bursa Efek Indonesia yang terdiri
the financial statements of the Indonesia Stock
dari pendapatan jasa transaksi efek, jasa
Exchange
pencatatan, jasa informasi, dan pendapatan
transaction
information services, and other revenues.
Meanwhile, output at constant prices is
metode
Harga
obtained by using the method of deflation,
which the Consumer Price Index (CPI) is
Added (GVA), both at current prices and at
constant prices is obtained by multiplying the
dan rasio NTB.
output and value added ratio.
deflasi,
Sumber
dimana
data
Indeks
berupa
approach.
of
Output
from
financial
the
markets
comprising
income
securities
services,
recording
services,
laporan
keuangan kegiatan administrasi pasar uang
administrative activities of money market
(bursa efek) diperoleh dari PT BEI, dan
(stock
Subdirectorate of Finance BPS RI. For the
Subdirectorate of Consumer Price Statistics
RI.
BPS RI.
Manager Investasi
exchange)
from
PT
BEI,
and
Investment Manager
Manager investasi mencakup usaha
Investment
Manager
includes
to
mengelola portofolio efek untuk para nasabah
manage a portfolio securities to customers or
atau mengelola portofolio investasi kolektif
managing collective investment portfolio to a
untuk sekelompok nasabah.
group of customers.

76
The
estimation
method
used
in
calculating output on the basis of current price
is a production approach. The output of this
activity is the result of processing the
laporan
manager
investment manager of corporate financial
investasi. Sedangkan output atas dasar harga
statements. Meanwhile, output at constant
metode
Harga
keuangan
deflasi,
perusahaan
dimana
Indeks
dan rasio NTB.

Sumber
data
keuangan
kegiatan
diperoleh
dari
berupa
laporan
manager
investasi
derived
Subdirektorat
Statistik
activities Subdirectorate Financial Statistics
BPS RI. For the general consumer price index is
Konsumen BPS RI.
Lembaga Kliring dan Penjaminan

Lembaga
kliring
dan
from
the
investment
manager
Clearing and Guarantee

penjaminan
Clearinghouse and guarantee services
jasa
include organizing the business of clearing and
kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi
settlement of exchange transactions orderly,
bursa yang teratur, wajar dan efisien.
fair and efficient.
mencakup
usaha
menyelenggarakan
The
estimation
method
used
in
company's financial statements Securities
laporan keuangan perusahaan PT Kliring
Clearing Guarantor Indonesia (PT KPEI).
Penjamin Efek Indonesia (PT KPEI). Sedangkan
Meanwhile, output at constant prices obtained
output atas dasar harga konstan diperoleh
77
dengan
menggunakan
metode
deflasi,
by using the method of deflation, which the
dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum
Consumer Price Index (CPI) is commonly used
digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah
as a deflator. Gross Value Added (GVA), both
Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku
at current and constant prices is obtained by
maupun atas dasar harga konstan diperoleh
dari hasil perkalian output dan rasio NTB.

Sumber
keuangan
data
kegiatan
berupa
lembaga
laporan
kliring
dan

and activities of the clearing agency guarantee
penjaminan diperoleh dari PT Kliring Penjamin
obtained
from
the
Securities
Clearing
Efek Indonesia (PT KPEI). Sedangkan untuk IHK
Guarantor Indonesia (PT KPEI). As for the
umum diperoleh dari Subdirektorat Statistik
Harga Konsumen BPS RI.

BPS RI.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian
Settlement and Depository Institution

dan
Settlement and depository institutions
usaha
include organizing central depository for
menyelenggarakan kustodian sentral bagi
custodian banks, securities companies, and
bank kustodian, perusahaan efek, dan pihak
other parties, as well as the exchange
lain, serta penyelesaian transaksi bursa yang
transaction settlement orderly, fair, and
teratur, wajar, dan efisien.
efficient.
Lembaga
penyelesaian
penyimpanan
mencakup
The estimation method used in
laporan keuangan perusahaan PT Kustodian
financial statements of PT Indonesian Central
Sentral Efek Indonesia (PT KSEI). Sedangkan
Securities Depository (PT KSEI). Meanwhile,
output atas dasar harga konstan diperoleh
dengan
deflasi,
dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) umum
digunakan sebagai deflator. Nilai Tambah
Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku
current
78
menggunakan
metode
maupun atas dasar harga konstan diperoleh
and constant prices is obtained by multiplying
dari hasil perkalian output dan rasio NTB.
the output and value added ratio.
Sumber
data
berupa
laporan
Source data of financial statements of
keuangan kegiatan lembaga penyimpanan dan
the depository institution and completion
penyelesaian diperoleh dari PT Kustodian
activities obtained from the Indonesian Central
Sentral Efek Indonesia (PT KSEI). Sedangkan
Securities Depository (PT KSEI). As for the
untuk IHK umum diperoleh dari Subdirektorat

BPS RI.
Wali Amanat
Trustee
mencakup
Trustee includes the business activities
kegiatan usaha pihak yang dipercayakan untuk
of those who are entrusted to represent the
mewakili
interests of all bondholders.
Wali
amanat
kepentingan
(trustee)
seluruh
pemegang
obligasi.
The
estimation
method
used
in
laporan keuangan perusahaan wali amanat.
company's
Meanwhile, output at constant prices is
obtained by using the method of deflation,
which the Consumer Price Index (CPI) is
Added (GVA), both at current and constant
prices is obtained by multiplying the output
and value added ratio.
statements
trustee.
rasio NTB.
Sumber
financial
data
berupa
laporan
statements trustee activities obtained from the
keuangan kegiatan wali amanat diperoleh dari
Subdirectorate
Indonesia. For the general CPI was obtained
from
of Finance BPS
Statistics
79
RI.
BPS RI.
Jasa Penukaran Mata Uang
Currency Exchange Services
Jasa penukaran mata uang (money
Currency exchange services (money
changer) mencakup usaha jasa penukaran
changer) includes various types of business
berbagai jenis mata uang, termasuk pelayanan
services currency exchange, including currency
penjualan mata uang.
sales service.
The
estimation
method
used
in
laporan keuangan perusahaan jasa penukaran
company's
mata uang. Sedangkan output atas dasar
exchange. Meanwhile, output at constant
harga
dengan
menggunakan metode deflasi, dimana Indeks
Harga Konsumen (IHK) umum digunakan
sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB)
baik atas dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan diperoleh dari hasil
konstan
diperoleh
financial
statements
currency
perkalian output dan rasio NTB.

Sumber
data
berupa
laporan
keuangan kegiatan jasa penukaran mata uang
statements
diperoleh
Statistik
obtained from Subdirectorate Finance BPS RI.
As for the general consumer price index is
Konsumen BPS RI.
dari
Subdirektorat
Insurance
Jasa Broker Asuransi dan Reasuransi
Jasa broker asuransi dan reasuransi
mencakup usaha yang memberikan jasa dalam
80
currency
and
exchange
Reinsurance
activities
Brokerage
Services
Insurance and reinsurance brokerage
services include giving businesses
rangka pelaksanaan penutupan objek asuransi
in order to implementation of the closure of
milik
the
tertanggung
kepada
perusahaan-
insured
objects
owned
insurance
perusahaan asuransi dan reasuransi sebagai
companies as insurance and reinsurance
penanggung.
underwriter.
The
estimation
method
used
in
laporan keuangan perusahaan broker asuransi
financial
dan reasuransi. Sedangkan output atas dasar
reinsurance
harga
dengan
menggunakan metode deflasi, dimana Indeks
Harga Konsumen (IHK) umum digunakan
sebagai deflator. Nilai Tambah Bruto (NTB)
baik atas dasar harga berlaku maupun atas
current and constant prices is obtained by
dasar harga konstan diperoleh dari hasil
konstan
diperoleh
perkalian output dan rasio NTB.
statements
brokerage
of
insurance
firms.
and
Meanwhile,

statements

kegiatan jasa broker asuransi dan reasuransi
diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dan Subdirektorat Statistik Keuangan BPS RI.
of
insurance
activities
and
reinsurance brokerage services obtained from

the Financial Services Authority (FSA) and
Subdirectorate of Financial Statistics BPS RI. As
for the general consumer price index is
RI.
L. REAL ESTATE
L. REAL ESTAT
This category includes the rental, and

Kategori
ini
meliputi
kegiatan
the agents or intermediaries in the sale or
persewaan, agen dan atau perantara dalam
purchase of real estate and providing other
penjualan atau pembelian real estat serta
real estate services could
penyediaan jasa real estat lainnya bisa
81
dilakukan atas milik sendiri atau milik orang
carried out on their own or belonging to others
lainyang dilakukan atas dasar balas jasa
that is done on the basis of remuneration
kontrak. Kategori ini juga mencakup kegiatan
contracts. This category also includes build,
pembangunan gedung, pemeliharaan atau
maintenance or rental of buildings. Real estate
penyewaan bangunan. Real estat adalah
is the property such as land and buildings.
property berupa tanah dan bangunan.

Output untuk persewaan bangunan
tempat tinggal diperoleh dari perkalian
antara pengeluaran konsumsi rumah tangga
per kapita untuk sewa rumah, kontrak rumah,
sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa
rumah, pajak dan pemeliharaan rumah
dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
Sedangkan
output
usaha
persewaan
bangunan bukan tempat tinggal diperoleh

dari perkalian antara luas bangunan yang
disewakan dengan rata-rata tarif sewa per
m2. NTB diperoleh dari hasil perkalian antara
rasio NTB dengan outputnya. NTB atas dasar
harga
konstan
menggunakan
sebagai
diperoleh
metode
dengan
ekstrapolasi
ekstrapolatornya
indeks
dan
Output for rental residential buildings

is
obtained
from
the
multiplication
of
household consumption expenditure per capita

for rent, house contract, lease purchase the
home office, the estimated rent, taxes and
maintenance of the house with a number of
mid-year population. While output rental
business non-residential buildings obtained
from multiplying building area leased with an
average rental rate per m2. Value added is
added to output. Value added at constant
extrapolation and extrapolation is index of
building area.
luas
bangunan.
Sumber
Data
source
leases
residential
usaha
persewaan
tinggal
diperoleh
buildings acquired by Susenas and Population
Sensus
Census, BPS (imputed rent). While production
rumah).
data is not dwelling leases obtained from the
Sedangkan data produksi usaha persewaan
research association. Input structure on
bukan tempat tinggal diperoleh dari hasil
business
bangunan
berdasarkan
Penduduk,
data
tempat
hasil
BPS
Susenas
(imputasi
dan
sewa
penelitian asosiasi. Struktur input pada usaha
82
persewaan bangunan tempat tinggal dan
rental of residential buildings and non-
bangunan bukan tempat tinggal diperoleh dari
residential buildings acquired from special
hasil Survei Khusus Sektor Perdagangan dan
survey of Trade and Services Sector (SKSPJ),
Jasa (SKSPJ), BPS.
BPS.
M,N.
JASA PERUSAHAAN
M N. BUSSINESS SERVICES
Business
Kategori Jasa Perusahaan merupakan
Services
category
is
gabungan dari 2 (dua) kategori, yakni kategori
combination of the 2 (two) categories, namely
M dan kategori N. Kategori M mencakup
category M and N. categories Category M
kegiatan profesional, ilmu pengetahuan dan
covers professional activities, science and
teknik yang membutuhkan tingkat pelatihan
engineering that require high levels of training
yang
ilmu
and generate knowledge and skills available to
pengetahuan dan ketrampilan khusus yang
users. Activities included categories M, among
tersedia untuk pengguna. Kegiatan yang
others:
termasuk kategori M antara lain: jasa hukum
architectural and civil engineering services,
dan akuntansi, jasa arsitektur dan teknik sipil,
research
penelitian
ilmu
advertising and market research, as well as
pengetahuan, periklanan dan penelitian pasar,
professional services, scientific and other
serta jasa professional, ilmiah dan teknis
technical. N category includes a variety of
lainnya.
activities
tinggi
dan
dan
Kategori
menghasilkan
pengembangan
mencakup
berbagai
legal
and
that
services
and
development
support
accounting,
of
general
science,
business
kegiatan yang mendukung operasional usaha
operations. Activities including the N category
secara
termasuk
include: rental services and lease without
kategori N antara lain: jasa persewaan dan
option rights, employment services, travel
sewa guna usaha tanpa hak opsi, jasa
agency services, organizing tours and other
ketenagakerjaan,
jasa
perjalanan,
reservation services, security and investigation
penyelenggaraan
tur
reservasi
services, services to buildings and landscape,
lainnya, jasa keamanan dan penyelidikan, jasa
office administrative services, as well as
untuk
supporting services office and other business
umum.
gedung
Kegiatan
dan
yang
agen
dan
jasa
pertamanan,
jasa
administrasi kantor, serta jasa penunjang
support services.
kantor dan jasa penunjang usaha lainnya.
83
Jasa Hukum
Legal Services
Legal services include business services
Jasa hukum mencakup usaha jasa

pengacara/penasihat hukum, notaris, lembaga
attorney/lawyer,
notary,
legal
aid
organizations, as well as other legal services .
bantuan hukum, serta jasa hukum lainnya.

Jasa Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa
Accounting Services , Bookkeeping and Audit

Accounting services , bookkeeping and
Jasa
akuntansi,
pemeriksaan
pembukuan
mencakup
usaha
dan
accounting services business covers inspection,
jasa
preparation
and
analysis
of
financial
pembukuan, penyusunan, dan analisis laporan
statements, preparation or examination of
keuangan,
financial
persiapan
atau
pemeriksaan
statements
and
reports
and
laporan keuangan dan pengujian laporan serta
certification testing accuracy. Including tax
sertifikasi keakuratannya. Termasuk juga jasa
consulting services .
konsultasi perpajakan.
Jasa Arsitek dan Teknik Sipil Serta Konsultasi
Services Architects and Civil Engineering And

Technical Consulting Others
Teknis Lainnya
Services
Jasa arsitek dan teknik sipil serta
konsultasi
teknis
mencakup
architects
and
civil
engineering as well as technical consulting
jasa
business consulting services include architects ,
konsultasi arsitek, seperti jasa arsitektur
such as building services design and drafting
perancangan
drafting,
jasa
architecture, urban planning architectural
perkotaan,
jasa
services, architectural services restoration of
arsitektur pemugaran bangunan bersejarah,
historic buildings, as well as the building or the
serta jasa inspeksi gedung atau bangunan.
building inspection services .
arsitektur
gedung
dan
usaha
of
perencanaan
Advertising Services
Jasa Periklanan
Advertising services include advisory
Jasa periklanan mencakup usaha jasa
assistance
services
business,
creative,
bantuan penasihat, kreatif, produksi bahan
production of advertising material, media
periklanan,
planning and buying. Including creating
perencanaan
dan
pembelian
media. Termasuk juga kegiatan menciptakan
84
activities
dan menempatkan iklan di surat kabar,
and
majalah/tabloid, radio, televisi, internet dan
magazines/tabloid , radio , television , internet
media lainnya.
and other media.
Jasa Persewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa

Hak Opsi Mesin dan Peralatan Konstruksi dan
Teknik Sipil
placing
ads
in
newspapers,
Services Rental and Lease Option Without

Machinery and Equipment Construction and
Civil Engineering
Services rental and leasing without an
Jasa persewaan dan sewa guna usaha

tanpa hak opsi mesin dan peralatan konstruksi
option
dan
jasa
construction and civil engineering services
persewaan dan sewa guna usaha tanpa hak
business includes rental and lease without an
opsi mesin dan peralatan konstruksi dan
option
teknik sipil termasuk perlengkapannya tanpa
construction and civil engineering including
operatornya.
equipment without operator.
Jasa Penyaluran Tenaga Kerja
Labor Distribution Services
teknik
Jasa
sipil
mencakup
penyaluran
usaha
tenaga
penyaluran para tuna karya yang siap pakai,

seperti agen penyalur jasa tenaga kerja
Indonesia, agen penyalur pembantu rumah
of
machinery
machinery
and
and
equipment
equipment
Labor distribution services include
kerja
mencakup usaha jasa penampungan dan
of
storage and distribution services businesses of

the jobless are ready to use, such as labor
services
agencies
Indonesia,
housemaid
agencies and others.
tangga dan lainnya.

Jasa Kebersihan Umum Bangunan
Cleaning Services of Building

Cleaning services of buildings include
Jasa kebersihan umum bangunan

mencakup usaha jasa kebersihan bermacam
jenis gedung, seperti gedung perkantoran,
cleaning services businesses various types of

buildings, such as office buildins, factories,
shops, meeting halls and schools.
pabrik, pertokoan, balai pertemuan dan

gedung sekolah.
85
The estimation method used in
dalam menghitung output kategori jasa
calculating the output of business services
perusahaan atas dasar harga berlaku adalah
category at current prices is production
pendekatan produksi. Output diperoleh dari
approach. Output is obtained by multiplying
hasil perkalian antara jumlah tenaga kerja
the number of workers with the average
dengan rata-rata output per tenaga kerja.
output per worker. Meanwhile, output at
constant prices is obtained by using the
revaluation method. Gross Value Added
revaluasi. Nilai Tambah Bruto (NTB) baik atas
(GVA), both at current and constant prices is
added ratio.
dan rasio NTB.

Sumber data berupa jumlah tenaga
kerja
diperoleh
dari
Direktorat
Statistik
Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS RI.

RI.
Sources of data of total employment

obtained from the Directorate of Population
and Employment Statistics BPS RI. For the
BPS RI.
O. ADMINISTRASI
PEMERINTAH,
PERTAHANAN DAN JAMINAN SOSIAL

WAJIB
O.
GOVERNMENT
ADMINISTRATION,
DEFENCE
SOCIAL
AND
SECURITY
COMPULSORY
Kategori ini mencakup kegiatan yang
sifatnya
pemerintahan,
yang
This category includes activities that
umumnya
are government, which is generally carried out
dilakukan oleh administrasi pemerintahan.
by the administration. This category also
Kategori ini juga mencakup perundang-
includes the interpretation of legislation and
undangan dan penterjemahan hukum yang
law relating to the courts and according to the
berkaitan dengan pengadilan dan menurut
rules, as well as the administration of
peraturannya, seperti halnya administrasi
programs based on laws
program berdasarkan peraturan perundang-
86
undangan, kegiatan legislative, perpajakan,
legislation,
pertahanan
dan
defence State, State security and safety,
keselamatan Negara, pelayanan imigrasi,
immigration services, foreign affairs and the
hubungan
administrasi
administration of government programs, as
program pemerintah, serta jaminan social
well as compulsory social security. Activities
wajib. Kegiatan yang diklasifikasikan
di
that are classified in other categories in ISIC
kategori lain dalam KBLI tidak termasuk pada
are not included in this category, albeit by a
kategori ini, meskipun dilakukan oleh Badan
government
pemerintahan. Sebagai contoh administrasi
administration
sistim sekolah, (peraturan, pemeriksaan, dan
(regulation, inspection, and curriculum) are
kurikulum) termasuk pada kategori ini, tetapi
included in this category, but the teaching it
pengajaran
kategori
self in the category of Education (P) and a
Pendidikan (P) dan rumah sakit penjara atau
prison or military hospital is classified in the
militer diklasifikasikan pada kategori Q.
category of Q.
Negara,
luar
itu
keamanan
negeri dan
sendiri
masuk
legislative
agency.
of
activities,
For
the
taxation,
example,
school
the
system,
Value added administration at current

NTB administrasi pemerintahan atas
dasar harga berlaku merupakan penjumlahan
seluruh
belanja
pegawai
dari
kegiatan
administrasi pemerintahan dan pertahanan

serta jasa pemerintahan lainnya ditambah
dengan penyusutan. Perkiraan NTB atas dasar
harga konstan 2010 dihitung dengan cara
ekstrapolasi. Dan indeks tertimbang jumlah
pegawai
negeri
sipil
menurut
prices is the sum of all employee expenses of

government
administration
and
defense
activities as well as other government services

coupled with the depreciation. Estimates of
value added at constant 2010 prices is
calculated by extrapolation. And weighted of
the number of civil servants class rank as
extrapolation.
golongan
kepangkatan sebagai ekstrapolatornya.
Source of data from realization of the
Data bersumber dari Realisasi APBN.
state budget. Directorate General of Budget,
Direktorat Jenderal Anggaran Departemen
Ministry of Finance; Realization routine budget
Keuangan; Realisasi anggaran belanja rutin
and development spending; Local government
dan belanja pembangunan; Statistik Keuangan
finance statistics (K1, K2, K3), the Statistics
Pemerintah daerah (K1, K2, K3), Badan Pusat
Indonesia; Realization of the APBD, the Local
Statistik; Realisasi APBD, Biro Keuangan
Government Financial Bureau;
87
Pemerintah Daerah; Jumlah pegawai negeri
number of civil servants, the National Civil
sipil, Badan Kepegawaian Nasional (BKN).
Service Agency.
P. JASA PENDIDIKAN
P. EDUCATION SERVICES
kegiatan
This category includes educational
pendidikan pada berbagai tingkatan dan untuk
activities at various levels and for various jobs,
berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau
either orally or in writing as well as the various
tertulis seperti halnya dengan berbagai cara
means of communication. This category also
komunikasi. Kategori ini juga mencakup
includes public and private education also
pendidikan negeri dan swasta juga mencakup
includes teaching, especially regarding sports
pengajaran yang terutama mengenai kegiatan
activities,
olahraga, hiburan dan penunjang pendidikan.
support. Education can be provided in the
Pendidikan dapat disediakan dalam ruangan,
room,
melalui penyiaran radio dan televise, internet
broadcasting, internet and correspondence.
dan surat menyurat. Tingkat pendidikan
The level of education is classified as activities
dikelompokan seperti kegiatan pendidikan
basic education, secondary education, higher
dasar, pendidikan menengah, pendidikan
education and other education, support
tinggi dan pendidikan lain, mencakup juga jasa
services also include education and early
penunjang pendidikan dan pendidikan anak
childhood education.
Kategori
ini
mencakup
entertainment
through
radio
and
educational
and
television
usia dini.
Penghitungan NTB Jasa Pendidikan
Pemerintah
atas
dasar
harga
berlaku
Estimation of value added Government

Education Services at current prices using the
menggunakan pendekatan pengeluaran, dan
expenditure
untuk Jasa Pendidikan Swasta menggunakan
Education
Services
pendekatan Pendekatan Produksi. Untuk NTB
approach.
To
Jasa Pendidikan Pemerintah atas dasar harga
Education Services at constant prices 2010
konstan
using deflation approach, while the Private
2010
menggunakan
Pendekatan
Deflasi, sedangkan Jasa Pendidikan Swasta
approach,
value
and
for
Production
added
Private
Approach
Government
Education Services use revaluation approach.
menggunakan pendekatan revaluasi.
88
Data diperoleh dari Realisasi APBN/APBD;
Data
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan;
APBN/APBD; The Ministry of Education and
Kementerian Agama; Berbagai Survei Khusus
The Cultural; Ministry Of Religion; Various
yang dilakukan DNP dan DNPeng BPS RI;
special
Subdirektorat Statistik Harga Konsumen.
Production
Accounts
and
Expenditure
Accounts;
Subdirectorate
Q. JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL

Kategori
ini
mencakup
obtained
from
the
survey conducted
realization
Directorate
of
of
Directorate
of
Consumer Price Statistics BPS RI.
kegiatan
penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial
Q. HEALTH AND SOCIAL SERVICES
yang cukup luas cakupannya, dimulai dari
This category includes providing health
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
services and social activities are quite broad in
tenaga profesional terlatih di rumah sakit dan
coverage, starting from health care provided
fasilitas kesehatan lain sampai kegiatan
by skilled professionals in hospitals and other
perawatan
melibatkan
health facilities to home care activities that
kesehatan
involve levels of health care activities to social
sampai kegiatan sosial yang tidak melibatkan
activities that do not involve force health
tenaga
Kegiatan
professionals. Provision of health services and
penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial
social activities include: Hospital Services;
mencakup: Jasa Rumah Sakit; Jasa Klinik; Jasa
Clinical services; Other Hospital Services;
Rumah Sakit Lainnya; Praktik Dokter; Jasa
Physician practices; Health Care Services
Pelayanan Kesehatan yang dilakukan oleh
performed by paramedics; Traditional Health
Paramedis;
Jasa
Pelayanan
Kesehatan
Care Services; Health support service; Special
Tradisional;
Jasa
Pelayanan
Penunjang
Transport Services Transportation of the Sick
Khusus
(Medical Evacuation); Animal Health Service;
tingkatan
di
rumah
kegiatan
kesehatan
Kesehatan;
pelayanan
profesional.
Jasa
Pengangkutan
yang
Angkutan
Orang
Sakit
(Medical
Social Work Services.
Evacuation); Jasa Kesehatan Hewan; Jasa

Kegiatan Sosial.
The
Metode penghitungan untuk jasa
pemerintah
atas
dasar
harga
berlaku
estimation
method
for
government services at current prices using

the expenditure approach,
menggunakan pendekatan pengeluaran,
89
sedangkan swasta menggunakan pendekatan
while
produksi. NTB jasa kesehatan dan kegiatan
approach. Value added health services and
sosial pemerintah atas dasar harga konstan
social activities of the government on the basis
2010
deflasi,
of constant prices 2010 using deflation
sedangkan jasa kesehatan dan kegiatan sosial
approach, while health services and social
swasta menggunakan pendekatan revaluasi.
activities of private use revaluation approach.
menggunakan
pendekatan
the
private
sector
is
production
Data obtained from the realization

Data
diperoleh
dari
Realisasi
APBN/APBD; Kementerian Kesehatan; Survei

Sosial Ekonomi Nasional (Susenas); Berbagai
Survei Khusus yang dilakukan DNP dan
of APBN/APBD; Ministry Of Health; National

Socioeconomic Survey; Various special survey
conducted
DNP
and
DNPeng
BPS
RI;
Subdirectorate of Consumer Price Statistics.
DNPeng BPS RI; Subdirektorat Statistik Harga

Konsumen.
R, S, T, U.
R, S, T, U. OTHER SERVICES
Other Services category is a combination
JASA LAINNYA
of four categories in ISIC 2009. This category

Kategori Jasa Lainnya merupakan
has a fairly extensive activities that include:
gabungan 4 kategori pada KBLI 2009. Kategori
Arts, Entertainment and Recreation; Computer
ini mempunyai kegiatan yang cukup luas yang
Repair Services and Personal Purposes Goods
meliputi: Kesenian, Hiburan dan Rekreasi; Jasa
and Home Appliances; Individuals Services
Reparasi Komputer Dan Barang Keperluan
Serving Households; Activity Produce Goods
Pribadi Dan Perlengkapan Rumah Tangga; Jasa
and Services by Household Used Alone to meet
Perorangan yang Melayani Rumah Tangga;
the needs; Other private services including the
Kegiatan Yang Menghasilkan Barang dan Jasa
activities of international agencies, such as the
Oleh Rumah Tangga Yang Digunakan Sendiri
UN and UN agencies, the Regional Board, IMF,
untuk memenuhi kebutuhan; Jasa Swasta
OECD, and others.
Lainnya
termasuk
Kegiatan
Badan
Internasional, seperti PBB dan perwakilan PBB,

Badan Regional, IMF, OECD, dan lain-lain.
Kesenian, Hiburan dan Rekreasi
Arts, Entertainment and Recreation

Services of Arts, Entertainment and
Recreation
Jasa Kesenian, Hiburan dan Rekreasi
90
berkategori R di dalam KBLI 2009. Kategori ini
category R in KBLI 2009. This category includes
meliputi kegiatan untuk memenuhi kebutuhan
activities to meet the needs of the general
masyarakat umum akan hiburan, kesenian,
public
dan kreativitas, termasuk perpustakaan, arsip,
creativity,
museum,
lainnya,
museums, other cultural activities, gambling
kegiatan perjudian dan pertaruhan, serta
and betting, as well as sports activities and
kegiatan olahraga dan rekreasi lainnya.
other leisure.
kegiatan
kebudayaan
will
be
entertainment,
including
art,
libraries,
and
archives,
Output at current prices is obtained by

Output atas dasar harga berlaku
diperoleh
dengan
menggunakan
metode
pendekatan produksi, yaitu output diperoleh

dari hasil perkalian antara indikator produksi
dengan indikator harga. Output panggung
hiburan/kesenian dihitung berdasarkan pajak
tontonan yang diterima pemerintah. Output
untuk jasa hiburan dan rekreasi lainnya pada
umumnya didasarkan pada hasil perkalian
antara jumlah perusahaan dan jumlah tenaga
kerja masing-masing dengan rata-rata output
per indikatornya. NTB atas dasar harga berlaku
diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB
dengan output. Sedangkan output dan NTB
atas dasar harga konstan menggunakan
metode
deflasi/ekstrapolasi
dengan
deflator/ekstrapolatornya adalah IHK rekreasi
using the production approach, ie the output is

obtained by multiplying production indicators
and
price
indicators.
Output
stage
entertainment/arts spectacle calculated based

on the tax received by the government. Output
for entertainment and other recreational
services
are
generally
based
on
the
multiplication of the number of companies and

the number of workers each with an average
output per indicator. Value added at current
prices is obtained by multiplying the ratio
value added to output. Output and value
added
at
constant
deflation/extrapolation
prices
using
with
the
the
deflator/extrapolator is CPI recreation and

sport/index
of
corresponding
indicator
production.
dan olahraga/indeks indikator produksi yang

sesuai.
Production data sources Services

Sumber data produksi Jasa Kesenian,
Arts, Entertainment and Recreation obtained
Hiburan dan Rekreasi diperoleh dari beberapa
from several sources, namely the Ministry of
sumber, yaitu Kementrian Pariwisata dan
Tourism and
91
Ekonomi
Kreatif,
Persatuan
Perusahaan
Creative Economy, Association of Advertising
dan
data
Indonesia (GN), and the data supporting the
(Ketenagakerjaan,
internal BPS (Employment, IDHS, Economic
Susenas, Sensus Ekonomi, Statistik Harga
Census, the Consumer Price Statistics and
Konsumen, dan Survei-survei Khusus yang
Special Surveys Conducted by the Directorate
Dilakukan oleh Direktorat Neraca Produksi dan
of Production Accounts and Expenditure
Direktorat Neraca Pengeluaran).
Accounts Directorate).
Periklanan
Indonesia
penunjang
intern
(PPPI),
BPS
Kegiatan Jasa Lainnya

Kegiatan
mencakup
ini
kegiatan
Event Services
berkategori
dari
This activity is categorized S which
yang
keanggotaan
includes
the
activities
of
membership
organisasi, jasa reparasi komputer dan barang
organizations, repair services and goods for
keperluan pribadi dan perlengkapan rumah
personal computers and home appliances, as
tangga,
well as a variety of other personal services
serta
berbagai
kegiatan
jasa
activities.
perorangan lainnya.
Output at current prices for Other

Output atas dasar harga berlaku untuk
Services obtained from multiplication of each
Jasa Lainnya diperoleh dari perkalian antara
workforce with an average output per worker.
masing-masing jumlah tenaga kerja dengan
Value added at current prices is obtained by
rata-rata output per tenaga kerja. NTB atas
multiplying the ratio value added to output. As
dasar harga berlaku diperoleh dari hasil
for obtaining the output and value added at
perkalian antara rasio NTB dengan output.
constant prices using the deflation method
Sedangkan untuk memperoleh output dan
where the deflator is the general CPI.
NTB atas dasar harga konstan menggunakan

metode deflasi dimana deflatornya adalah IHK
Umum.
Source of data necessary supporting

Sumber data yang diperlukan berasal
data derived from internal BPS (Economic
dari data penunjang intern BPS (Sensus
Census,
Ekonomi, Subdit Statistik Demografi, Susenas,
Statistics, IDHS Consumer Price Statistics).
Subdirectorate
of
Demographics
Statistik Harga Konsumen).
92
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah
Individuals Services That Serving Households;
Tangga; Kegiatan yang Menghasilkan Barang
Activities Produce Goods and Services by
dan Jasa oleh Rumah Tangga yang Digunakan
Household Used to Individual Needs
Sendiri untuk Memenuhi Kebutuhan

This activity is categorized T in ISIC
Kegiatan ini berkategori T di KBLI 2009,
mencakup kegiatan yang memanfaatkan Jasa
Perorangan Yang Melayani Rumah Tangga yan
didalamnya termasuk jasa pekerja domestik
(pembantu rumah tangga, satpam, tukang
kebun, supir, dan sejenisnya) dan Kegiatan
Yang Menghasilkan Barang Dan Jasa Oleh
Rumah Tangga Yang Digunakan Sendiri Untuk
2009, includes activities that utilize Personal

Services That Serve Household services which
includes services of domestic workers (maids,
security guards, gardeners, drivers, and the
like) and Work Produce Goods and Services by
Household Used Alone To Meet Needs (therein
including agriculture, industry, excavation,
construction and procurement of water).
Memenuhi Kebutuhan (didalamnya termasuk

kegiatan
pertanian,
industri,
penggalian,
konstruksi dan pengadaan air).

Output at current prices for the
Output atas dasar harga berlaku untuk

jasa perorangan yang melayani rumah tangga/
services
jasa pekerja domestik (pembantu rumah
households/services
tangga, satpam, tukang kebun, supir dan
(maids, security guards, gardeners, drivers,
sejenisnya) diperoleh dari perkalian antara
and the like) obtained by multiplying the per
pengeluaran perkapita untuk jasa pekerja
capita expenditure for the services of domestic
domestik
penduduk
workers to the total population at mid-year,
pertengahan tahun, sedangkan NTB-nya sama
while value added same as the output
dengan
karena
produced couse of intermediate consumption
domestik
domestic service workers is an employer's
dengan
output
konsumsi
antara
jumlah
yang
dihasilkan
pekerja
jasa
of
individuals
of
domestic
workers
merupakan pengeluaran konsumsi rumah
household
tangga
activities that produce goods by households
majikan.
Untuk
kegiatan
yang
that
digunakan
(agriculture, industry, construction,
untuk
memenuhi
alone
to
expenditure.
menghasilkan barang oleh rumah tangga yang

sendiri
used
consumption
serving
meet
the
kebutuhan, (pertanian, industri, konstruksi,

93
For
needs,
penggalian) output dan NTB berlaku diperoleh
excavation) output and value added effect is
dengan hasil survei intern BPS (SKTIR).
obtained with the results of internal BPS
Sedangkan output pengadaan air diperoleh
surveys (SKTIR). While the water supply output
dengan pendekatan rumah tangga yang
is obtained with the approach of households
menggunakan pompa dan sumur, baik sumur
using pumps and wells, both protected and
terlindung
terlindung.
unprotected wells. Meanwhile, output and
Sementara itu, output dan NTB atas dasar
value added at constant prices, both for
harga konstan, baik untuk kegiatan pekerja
domestic workers' activities as well as
domestik maupun kegiatan menghasilkan
activities to produce goods and services for its
barang dan jasa untuk digunakan sendiri oleh
own use by households is obtained by using
rumah tangga diperoleh dengan menggunakan
the method of deflation with the deflator is the
metode deflasi dengan deflatornya laju IHK
rate of general CPI.
maupun
tidak
umum.
Data sources of this category of
Sumber data kategori ini diperoleh dari
intern BPS, yaitu, Susenas, Sensus Penduduk,
Subdit PEK (Publikasi Statistik Air Bersih), dan
Survei Khusus yang Dilakukan Direktorat
Neraca Pengeluaran.
Internasional Lainnya
mencakup
seperti
Regional
ini
kegiatan
PBB
dan
dan
Population Census, Subdirectorate
of PEK
(Water Supply Statistics Publication), and

Special Survey from Directorate of Expenditure
Accounts.
Kegiatan Badan Internasional dan Ekstra
Kategori
obtained from internal BPS, namely, IDHS
Extra activities of the International Agency

and Other International
berkategori
badan
yang
This U category that includes activities
internasional,
of international bodies, such as the UN and its
perwakilannya,
lain-lain,
Badan
representatives, Regional Agency and others,
The
including the International Monetary Fund,
termasuk
Internasional Moneter Fund, The World Bank,
The
The World Customs Organization(WHO), the
Organization (WHO), the Organization for
Organization for Economic Co-operation and
Economic Co-operation and Development
Development(OECD), the Organization of
(OECD), the Organization of
94
World
Bank,
The
World
Customs
Petroleum Exporting Countries(OPEC) dan
Petroleum Exporting Countries (OPEC) and
lain-lain.
others.
Output dan NTB berlaku diperoleh

dengan pendekatan biaya yang didapatkan
dari laporan keuangan badan internasional
dan ekstra internasional lainnya. Sementara,
untuk output konstan diperoleh dengan
metode deflasi dengan deflator laju IHK
umum.
Current output and value added

obtained by the cost approach derived from
the financial statements of international
agencies and other international extra. While,
for constant output obtained by the method of
deflation with a deflator is the rate of general
CPI.
Sumber data diperoleh dari laporan
Sources of data obtained from the
keuangan badan internasional dan ekstra
financial statements of international agencies
internasional lainnya yang berkantor pusat di
and other international extra headquartered in
Indonesia dan Statistik Harga Konsumen.
Indonesia and the Consumer Price Statistics.
95
III. TINJAUAN EKONOMI KOTA

PADANG
3.1 STRUKTUR EKONOMI
III. ECONOMIC REVIEW PADANG

CITY
3.1 ECONOMIC STRUCTURE
Up to 2014, the economic structure
Sampai tahun 2014, struktur ekonomi

menurut lapangan usaha Kota Padang masih
didominasi oleh lapangan usaha Perdagangan
Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor. Hal ini terlihat dari besarnya peranan
lapangan usaha ini terhadap pembentukan
PDRB Kota Padang, kemudian diikuti lapangan
usaha
Transportasi
dan
Pergudangan,
lapangan usaha Industri Pengolahan dan

lapangan
usaha
Konstruksi.
Sementara
by industrial origin of Kota Padang still

dominated by Wholesale and Retail; Car
Repair and Motor. It is evident from its
contributions to value added formation GRDP
of Padang City, and than followed by industrial
origin
Transportation
industrial
origin
of
and
Warehousing,
Manufacturing
and
industrial origin of Construction. While the role

of other industrial origin below 7 percent.
peranan lapangan usaha lainnya di bawah 7

persen.
3.2 PERTUMBUHAN EKONOMI
3.2 ECONOMIC GROWTH
Perekonomian Kota Padang pada tahun 2014

mengalami
perlambatan
dibandingkan
pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju

pertumbuhan PDRB Kota Padang tahun 2014
sebesar 6,54 persen, sedangkan tahun 2013
mencapai 6,64 persen. Pertumbuhan ekonomi
tertinggi
dicapai oleh lapangan usaha
Konstruksi sebesar 9,34 persen dan lapangan

usaha
ekonomi
yang
ada
mencatat
Padang City economy in 2014

experienced a slowdown in growth compared
to previous years. Padang City GRDP growth
rate in 2014 amounted 6.54 percent, while in
2013 reached to 6.64 percent. The highest
economic growth achieved by industrial origin
of Construction of 9.34 percent and the
existing economic of industrial origin recorded
a positive growth.
pertumbuhan yang positif.
96
Tabel/Table 3.1.
Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 20102014
Share of GRDP by Industry (percent), 20102014
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M,N
O
P
Q
R,S,T,U
Lapangan Usaha/Industry
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan/Agriculture,

Forestry and Fishery
Pertambangan dan Penggalian/Mining and
Quarrying
Industri Pengolahan/Manufacturing
Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste
Management and Remediation Activities
Konstruksi/Construction
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade;
Repair of Motor Vehicles and Motorcycles
Transportasi dan Pergudangan/Transportation
and Storage
Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum/Accommodation and Food Service
Activities
Informasi dan Komunikasi/Information and
Communication
Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and
Insurance Activities
Real Estat/Real Estate Activities
Jasa Perusahaan/Business Activities
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and
Defence; Compulsory Social Security
Jasa Pendidikan/Education
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health
and Social Work Activities
Jasa lainnya/Other Services Activities
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic

Product
5,10
5,14
4,99
4,98
5,04
3,03
2,99
2,98
3,15
3,43
17,52
0,11
0,17
17,52
0,09
0,16
16,93
0,08
0,16
16,30
0,07
0,14
15,71
0,07
0,14
8,35
17,89
8,48
17,73
8,76
17,64
9,19
17,25
9,81
16,54
15,13
15,03
14,73
15,40
15,95
1,07
1,08
1,06
1,12
1,18
7,62
7,35
7,70
7,13
6,93
4,82
5,07
5,52
5,42
5,56
3,23
1,50
6,98
3,15
1,45
7,12
3,06
1,46
7,10
3,09
1,48
7,02
3,15
1,46
6,80
4,03
1,39
4,19
1,42
4,31
1,50
4,58
1,53
4,59
1,51
2,07
2,03
2,05
2,15
2,14
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
* Angka sementara/Preliminary Figures

** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures
97
Selanjutnya, lapangan usaha Transportasi

dan
Pergudangan
sebesar 9,02
Transportation and Storage grew by 9.02
persen, Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar
percent, Financial and Insurance Activities of
8,25 persen, Pengadaan Listrik dan Gas
8.25 percent, Electricity and Gas at 8.19
sebesar 8,19 persen, Penyediaan Akomodasi
percent, 7.94 percent of the Accommodation
dan
Jasa
and Food Service Activities, Human Health and
Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 7,92
Social Work Activities of 7.92 percent,
persen, Informasi dan Komunikasi sebesar
Information and Communication by 7.00
7,00 persen, Jasa Pendidikan sebesar 6,70
percent, Education Services at 6.70 percent,
persen, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Agriculture, Forestry and Fisheries of 6.50
sebesar 6,50 persen, Real Estate sebesar 6,11
percent, 6.11 percent Real Estate, Mining and
persen, Pertambangan dan Penggalian 6,09
Quarrying at 6.09 percent, Business Activities
persen, Jasa Perusahaan sebesar 5,95 persen,
of 5.95 percent, Other Services by 5,76
Jasa Lainnya sebesar 5,76 persen, Pengadaan
percent, Water supply, Sewerage, Waste
Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur
Management and Remediation Activities of
Ulang sebesar 5,74 persen, Perdagangan Besar
5.74 percent, Wholesale and Retail Trade;
dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Repair of Motor Vehicles and Motorcycles by
sebesar 5,64 persen, Industri Pengolahan
5.64 percent, Manufacturing of 5.24 percent
sebesar 5,24 dan Administrasi Pemerintahan,
and Administration, Defence and Compulsory
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar
Social Security amounted to 0.61 percent.
Makan
tumbuh
Furthermore, the industrial origin of
Minum
7,94
persen,
0,61 persen.
98
Tabel/Table 3.2.
Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Real Growth Rate of GRDP by Industrial Origin (percent), 20112014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pertanian, Kehutanan
4,91
3,50
3,95
6,50
Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying
4,44
4,49
8,60
6,09
3,66
4,15
5,23
5,24
6,50
5,98
2,18
8,19
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management
and Remediation Activities
3,90
3,82
7,69
5,74
9,25
9,86
8,74
9,34
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan

Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair of
5,28
5,70
5,96
5,64
Transportasi dan Pergudangan/Transportation and

Storage
7,60
6,56
9,51
9,02
Penyediaan
Akomodasi
dan
Makan
Minum/Accommodation and Food Service Activities
3,92
3,84
6,66
7,94
Informasi
dan
Komunikasi/Information
and
Communication
Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance
Activities
5,42
10,68
8,23
7,00
9,50
10,98
5,97
8,25
5,03
5,48
6,03
6,11
4,84
8,57
5,08
5,95

Sosial Wajib/Public Administration and Defence;
8,89
0,24
1,39
0,61
8,85
8,59
8,91
6,70
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and

Social Work Activities
6,69
10,01
7,16
7,92
4,94
3,13
7,26
5,76

Product
6,23
6,17
6,64
6,54
K
L
M,N
O
P
Q
R,S,T,U
dan
Perikanan/Agriculture,

99
Tabel/Table 3.2.
Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 20112014
Real Growth Rate of GRDP by Industrial Origin (percent), 20112014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
3.3 PDRB PERKAPITA
3.3 GRDP per capita

If the GRDP of a region divided by the
Bila PDRB suatu daerah dibagi dengan

jumlah penduduk yang tinggal di daerah itu,
maka akan dihasilkan suatu PDRB Per kapita.
PDRB Per kapita atas dasar harga berlaku
menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per
satu orang penduduk. Pada tahun 2014, PDRB
per kapita Kota Padang mencapai 46,82 juta
rupiah dengan pertumbuhan sebesar 11,35
number of people living in that area, it will

produce a GRDP per capita. Per capita GRDP at
current market prices indicate the value of
GRDP per head or per one resident. In 2014,
GRDP per capita of Padang City reached 46,82
million rupiah with a growth of 11.35 percent
in 2011 and 10.49 respectively; 10.07 and
12.05 percent in 2012-2014.
persen pada tahun 2011 dan berturut-turut

sebesar 10,49; 10,07 dan 12,05 persen pada
tahun 2012-2014.
100
Tabel/Table 3.3.
PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp), 20102014
Per Capita GRDP by Industrial Origin (Million Rp), 20102014
(1)
2010
2011
2012
2013*
2014**
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
1,57
1,77
1,89
2,08
2,36
0,93
1,03
1,13
1,32
1,61
5,41
6,02
6,43
6,81
7,36
0,03
0,03
0,03
0,03
0,03
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur

Ulang/Water supply, Sewerage, Waste Management
and Remediation Activities
0,05
0,05
0,06
0,06
0,06
2,58
2,92
3,32
3,84
4,59

5,52
6,09
6,70
7,21
7,75
Transportasi dan Pergudangan/Transportation and

Storage
4,67
5,16
5,59
6,44
7,47
Penyediaan
Akomodasi
dan
Makan
Minum/Accommodation and Food Service Activities
0,33
0,37
0,40
0,47
0,55
Informasi
dan
Komunikasi/Information
and
Communication
Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance
Activities
2,35
2,53
2,92
2,98
3,24
1,49
1,74
2,10
2,26
2,60
1,00
1,08
1,16
1,29
1,47
0,46
0,50
0,55
0,62
0,68

Sosial Wajib/Public Administration and Defence;
2,15
2,45
2,70
2,93
3,19
1,24
1,44
1,64
1,91
2,15
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and

Social Work Activities
0,43
0,49
0,57
0,64
0,71
0,64
0,70
0,78
0,90
1,00

Product
30,86
34,36
37,97
41,79
46,82
Pertanian, Kehutanan
K
L
M,N
O
P
Q
R,S,T,U
dan
Perikanan/Agriculture,

101
IV.
PERTUMBUHAN
DAN
PERANAN
PDRB
MENURUT
LAPANGAN
USAHA
IV. GROWTH AND SHARE OF GRDP
PDRB Provinsi Kota Padang menurut
GRDP Padang City by industrial origin
lapangan usaha dirinci menjadi 17 kategori
broken down into 17 categories of industrial
lapangan usaha dan sebagian besar kategori
origin and most categories further divided into
dirinci lagi menjadi subkategori. Pemecahan
subcategories . Breaking into subcategories or
menjadi subkategori atau sublapangan usaha
sub industrial origin
ini
Baku
Indonesian Standard Industrial Classification
2009.
(ISIC) in 2009. The development of any
usaha
industrial origin described below.
disesuaikan
Lapangan
dengan
Usaha
Perkembangan
Klasifikasi
Indonesia
setiap
(KBLI)
lapangan
BY INDUSTRIAL ORIGIN
adjusted to the
diuraikan di bawah ini.
4.1.
PERTANIAN,
KEHUTANAN
DAN
PERIKANAN
4.1.
AGRICULTURE,
FORESTRY
AND
FISHERIES
This
industrial
origin
covers
Lapangan usaha ini mencakup Sub
Business Sub industrial origin Agriculture,
lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan dan
Forestry and Fisheries consisting of food crops,
Perikanan yang terdiri atas tanaman pangan,
horticultural crops, plantation crops, livestock
tanaman hortikultura, tanaman perkebunan,
and agriculture and hunting services, Sub
peternakan dan jasa pertanian dan perburuan,
industrial origin Forestry and logging, and Sub
Sublapangan
industrial origin Fishery. This industrial origin
Usaha
Kehutanan
dan
Penebangan Kayu, dan Sub lapangan Usaha
is still a pedestal and hope in employment.
Perikanan. Lapangan usaha ini masih menjadi

tumpuan dan harapan dalam penyerapan
tenaga kerja.
In
Pada tahun 2014 Lapangan Usaha
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memberi
2014
the
industrial
Agriculture, Forestry and Fisheries contributing

to the GRDP at current prices by
kontribusi terhadap PDRB atas dasar harga
102
origin
berlaku sebesar 5,04 persen. Sub lapangan
5.04 percent. Sub industrial origin fishery is the
usaha
perikanan merupakan penyumbang
largest contributor to the field of agricultural
terbesar terhadap Lapangan usaha pertanian
which was recorded at 56.87 percent of the
yaitu tercatat sebesar 56,87 persen dari
entire
seluruh nilai tambah pertanian. Pertumbuhan
Subindustrial origin growth increased from
Sub
mengalami
5.74 percent in 2013 to 7.21 percent in 2014.
peningkatan dari 5,74 persen pada tahun 2013
Contributions of fishery to total GRDP in 2013
menjadi 7,21 persen pada tahun 2014.
by 2.83 percent and 2.86 percent in 2014.
lapangan
usaha
ini
Kontribusi Sub lapangan usaha
value-added
agriculture.
This
perikanan
terhadap total PDRB pada tahun 2013 sebesar

2,83 persen dan tahun 2014 sebesar 2,86
persen.
The highest economic growth in 2014

Pertumbuhan
ekonomi
terbesar
in this category is food crops by 8.67 percent,
tahun 2014 pada kategori ini adalah pada
followed by fishery by 7.21 percent. While the
lapangan usaha tanaman pangan yaitu sebesar
other of industrial origin showed positive
8,67 persen yang diikuti oleh lapangan usaha
growth rate above 1 percent. Consecutive
perikanan sebesar 7,21 persen. Sedangkan
Horticultural Crops, Plantation Crop, Livestock,
lapangan usaha-lapangan usaha lainnya tetap
Agricultural Services and Hunting, and Forestry
menunjukkan laju pertumbuhan yang positif di
and Logging print economic growth rate by
atas 1 persen. Berturut-turut lapangan usaha
4.24 percent, 5.96 percent, 3.59 percent, 2.46
Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan,
percent and 1.21 percent.
Peternakan, Jasa Pertanian dan Perburuan,

serta
Kehutanan
dan
Penebangan
Kayu
mencetak laju pertumbuhan ekonomi sebesar

4,24 persen, 5,96 persen, 3,59 persen, 2,46
persen dan 1,21 persen.
103
Tabel/Table 4.1.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian
(Persen), 2010-2014
Share of Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture Services Category by Industry (Percent),
20102014
2
3
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
44,53
(3)
43,88
(4)
43,28
(5)
42,64
(6)
42,65
15,89
15,73
16,11
15,88
16,50
b. Tanaman Hortikultura/Horticultural Crops
11,16
10,76
9,48
9,02
9,17
c. Tanaman Perkebunan/Plantation Crops
0,80
0,78
0,78
0,78
0,78
d. Peternakan/Livestock
15,58
15,50
15,78
15,83
15,15
e. Jasa Pertanian dan Perburuan/Agriculture

Services and Hunting
Kehutanan dan Penebangan Kayu/Forestry and
Logging
Perikanan/Fishery
1,11
1,10
1,12
1,12
1,05
0,57
0,54
0,53
0,51
0,49
54,90
55,58
56,19
56,85
56,87
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa

Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting and
Agriculture Services
a. Tanaman Pangan/Food Crops
Pertanian, Kehutanan dan Perikanan/Agriculture, Forestry

and Fishery
4.2. Pertambangan dan Penggalian
4.2. Mining and Quarrying
Pada Kategori Pertambangan dan

Penggalian,
yang
Quarrying, industrial origin is the biggest
berkontribusi terbesar adalah Pertambangan
contributing Other Mining and Quarrying that
dan Penggalian Lainnya yaitu sebesar 100,00
is equal to 100.00 per cent in 2010-2014.
persen pada tahun 2010-2014. Sedangkan
While the industrial origin of Crude Petroleum,
lapangan usaha Pertambangan Minyak, Gas
Natural Gas, and Geothermal, Coal and Lignite
dan Panas Bumi, Pertambangan Batubara
Mining and Iron Ore Mining contribution to
dan
0.00 percent from 2010-2014.
Lignit
lapangan
dan
usaha
In the category of Mining and
lapangan
usaha
Pertambangan Bijih Logam kontribusinya

0,00 persen dari tahun 2010-2014.
104
Secara keseluruhan pada tahun 2014,

kategori
Pertambangan
dan
Overall in 2014, the category of Mining
Penggalian
and Quarrying showed a positive growth rate
menunjukkan laju pertumbuhan yang positif
by of 6.09 percent, which is driven by growth
sebesar 6,09 persen, yang didorong oleh
of Other Mining and Quarrying.
pertumbuhan lapangan usaha Pertambangan

dan Penggalian Lainnya.
Tabel/Table 4.2.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertambangan dan Penggalian (Persen),
2010-2014
Share of Mining and Quarrying Category by Industry (Percent), 20102014
1
2
3
4
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi/Crude

Petroleum, Natural Gas, and Geothermal
Pertambangan Batubara dan Lignit/Coal and
Lignite Mining
Pertambangan Bijih Logam/Iron Ore Mining
Pertambangan dan Penggalian Lainnya/Other
Mining and Quarrying

105
Gambar
Figure
4.1
Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Pertambangan dan Penggalian Tahun

2011 dan 2014 (Persen)
Growth Rate of Mining and Quarrying Category by Industry (Percent), 2011 & 2014
40,00
20,00
0,00
2011
Total Pertambangan dan Penggalian
Pertambangan Batubara dan Lignit
Pertambangan dan Penggalian Lainnya
4.3. Industri Pengolahan
2014**
Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi
Pertambangan Bijih Logam
4.3. Manufacturing
Pada Kategori Industri Pengolahan,
In the category of Manufacturing,
lapangan usaha yang menyumbang peranan
the
terbesar adalah Industri Barang Galian Bukan
Manufacture of Other Non-Metallic Mineral
Logam yaitu sebesar 33,31 persen pada
Products Industry in the amount of 33.31
tahun 2014, kemudian diikuti oleh Industri
percent in 2014, followed by Manufacture of
Makanan dan Minuman dan Industri Karet,
Food
Barang dari Karet dan Plastik yaitu sebesar
Manufacture of Rubber, Rubber Products and
25,63 persen dan 20,00 persen. Sedangkan
Plastics Products by 25,63 percent and 20.00
peranan lapangan usaha yang lain berturut-
percent. While share of other subcategory in a
turut mulai dari yang terbesar hingga terkecil
row starting from the largest to smallest is
adalah lapangan usaha Industri Tekstil dan
Manufacture of Textiles; and Wearing Apparel
Pakaian Jadi 19,96 persen, Industri Barang
by 19.96 percent, Manufacture of Fabricated
Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik;
Metal
dan Peralatan Listrik 0,61 persen, Industri
Products, ande Electrical Equipment by 0.61
Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan
percent,
Pemasangan Mesin 0,24 persen, Industri
Services Repair and Installation of Machinery
Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional 0,09
by 0.24 percent, Manufacture of Chemicals
persen, Industri Furnitur
and Pharmaceuticals and Botanical Products
106
biggest
contribution
Products
Products,
Other
and
showed
Beverages
Computer,
and
Manufacturing
of
and
Optical
Industry;
0,05 persen, Industri Alat Angkutan 0,04
by 0,09 percent, Manufacture of Furniture by
persen, Industri Kertas dan Barang dari Kertas;
0.05 percent, Manufacture of Paper and Paper
Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
Products,
0,03 persen dan Industri Kayu, Barang dari
Recorded Media by 0.03 percent, Manufacture
Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari
of Wood and of Products of Wood and Cork,
Bambu, Rotan dan Sejenisnya 0,01 persen.
and Articles of Straw and Plaiting Materials by
Sementara
0.01 percent. While share of Manufacture of
itu
peranan lapangan
usaha
Printing
Industri Batubara dan Pengilangan Migas,
Coal
Industri
Manufacture
Logam
Pengolahan
Dasar
dan
Tembakau,
Industri
Industri
Mesin
dan
Perlengkapan sebesar 0,00 persen.
and
Refned
of
and
Reproduction
of
Petroleum
Products,
Tobacco
Products,
Manufacture of Basic Metals and Manufacture

of Machinery and Equipment everything was
0.00 percent .
Secara keseluruhan, laju pertumbuhan

kategori Industri Pengolahan pada tahun
2014 adalah sebesar 5,24 persen, sedangkan
lapangan usaha yang mencatatkan laju
pertumbuhan terbesar adalah Industri Kulit,
Barang dari Kulit dan Alas Kaki yaitu sebesar
9,06 persen, kemudian diikuti oleh Industri
Barang Galian Bukan Logam dan Industri
Tekstil dan Pakaian Jadi yaitu sebesar 8,50
Overall,
the
growth
rate
of
Manufacturing category in 2014 was 5.24

percent, while the largest growth rate is
Manufacture of Leather and Related Products
and Footwear by 9.06 percent, followed by
Manufacture of Other Non-Metallic Mineral
Products and Manufacture of Textiles; and
Wearing Apparel by 8.50 percent and 7.06
percent .
persen dan 7,06 persen.
107
Tabel/Table 4.3. Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Industri Pengolahan,
2010-2014
Share of Manufacturing Category by Industry (Percent), 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Industri Batubara dan Pengilangan Migas/Manufacture of Coal

and Refined Petroleum Products
a. Industri Batu Bara/Manufacture of Coal
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
b. Industri Pengilangan Migas/Manufacture of Refined

Petroleum Products
Industri Makanan dan Minuman/Manufacture of Food
Products and Beverages
Industri Pengolahan Tembakau/Manufacture of Tobacco
Products
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
25,54
26,67
26,72
26,47
25,63
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Industri Tekstil dan Pakaian Jadi/Manufacture of Textiles; and

Wearing Apparel
18,47
19,18
19,46
20,06
19,96
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki/Manufacture of

Leather and Related Products and Footwear
0,02
0,02
0,02
0,02
0,03
Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang

Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya/Manufacture of
Wood and of Products of Wood and Cork, and Articles of Straw
and Plaiting Materials
Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan
Reproduksi Media Rekaman/Manufacture of Paper and Paper
Products, Printing and Reproduction of Recorded Media
Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional/Manufacture of
Chemicals and Pharmaceuticals and Botanical Products
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik/Manufacture of
Rubber, Rubber Products and Plastics Products
Industri Barang Galian bukan Logam/Manufacture of Other
Non-Metallic Mineral Products
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,04
0,03
0,03
0,03
0,03
0,10
0,10
0,09
0,10
0,09
23,91
23,63
22,97
21,66
20,00
30,83
29,32
29,65
30,64
33,31
11
Industri Logam Dasar/Manufacture of Basic Metals
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
12
0,67
0,66
0,69
0,67
0,61
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
14
Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik;

dan Peralatan Listrik/Manufacture of Fabricated Metal
Products, Computer, and Optical Products, ande Electrical
Equipment
Industri Mesin dan Perlengkapan /Manufacture of Machinery
and Equipment
Industri Alat Angkutan/Manufacture of Transport Equipment
0,05
0,05
0,05
0,05
0,04
15
Industri Furnitur/Manufacture of Furniture
0,07
0,06
0,06
0,06
0,05
16
Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan

Mesin dan Peralatan/Other Manufacturing, Repair and
Installation of Machinery and Equipment
0,26
0,24
0,24
0,24
0,24
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
2
3
8
9
10
13
108
4.4. Pengadaan Listrik dan Gas
4.4 . Procurement Electricity and Gas
Kategori Pengadaan Listrik dan Gas
Electricity and Gas Supply category
berkontribusi sebesar 0,07 persen terhadap
contributed by 0.07 percent to the economy
perekonomian Kota Padang pada tahun
of Padang City in 2014. From these
2014. Dari kontribusi tersebut, sebanyak
contributions, 99.38 percent contributed by
99,38
the industrial origin of Electricity and 0.62
persennya
disumbangkan
oleh
lapangan usaha Ketenagalistrikan dan 0,62
percent
by
Manufacture
persen oleh Pengadaan Gas dan Produksi Es.
Production of Ice.
of
Gas
and
Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi
While the rate of economic growth in
kategori ini pada tahun 2014 mencapai 8,19
this category in 2014 reached 8.19 percent.
persen. Masing-masing lapangan usaha juga
Each line of industrial origin also showed a
menunjukkan pertumbuhan yang tinggi, di
high growth, where the industrial origin of
mana lapangan usaha Ketenagalistrikan
Electricity by 8.22 percent and Manufacture
sebesar 8,22 persen dan Pengadaan Gas dan
of Gas and Production of Ice of 1.62 percent.
Produksi Es sebesar 1,62 persen.

Tabel/Table 4.4.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pengadaan Listrik dan Gas (Persen), 2010-2014
Share of Electricity and Gas Category by Industry (Percent), 20102014
1
2
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Ketenagalistrikan/Electricity
Pengadaan Gas dan Produksi
Es/Manufacture of Gas and Production of
Ice
99,58
99,54
99,45
99,29
99,38
0,42
0,46
0,55
0,71
0,62
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

109
4.5. Pengadaan
Air,
Pengelolaan
4.5. Water Supply, Waste Management,
Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Kategori
ini
mencakup
Waste and Recycling
kegiatan
This category includes the economic
ekonomi pengumpulan, pengolahan dan
activities
penditribusian air melalui berbagai saluran
distribution water through various pipelines
pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan
for household and industrial. Including also
industri.
kegiatan
activity collection, purification and treatment
pengumpulan, penjernihan dan pengolahan
of water and rivers, lakes, springs, rain etc.
air dan sungai, danau, mata air, hujan dll.
Excluding
Tidak termasuk pengoperasian peralatan
equipment for agricultural purposes. Share of
irigasi untuk keperluan pertanian. Peranan
this category on the economy in the Padang
kategori ini terhadap perekonomian di Kota
City during 2010-2014 by 0.17 percent, 0.16
Padang selama tahun 2010-2014 sebesar
percent, 0.16 percent, 0.14 percent and 0.14
0,17 persen, 0,16 persen, 0,16 persen, 0,14
percent. While the growth rate has always
persen dan 0,14 persen. Sedangkan laju
been above 3 percent, exacly to 3.90 percent,
pertumbuhannya selalu di atas 3 persen,
3.82 percent, 7.69 percent and 5.74 percent
yaitu sebesar 3,90 persen, 3,82 persen, 7,69
respectively for 2010-2014.
Termasuk
juga
of
the
collecting,
operation
processing
of
and
irrigation
dan 5,74 persen berturut-turut untuk tahun

2011-2014.
4.6. Konstruksi
4.6.
Pada tahun 2014 kategori konstruksi

menyumbang sebesar 9,81 persen terhadap
total perekonomian Kota Padang, meningkat
dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 8,35
persen. Tren peningkatan kontribusi kategori
ini juga terlihat pada tahun 2011-2013 yaitu
sebesar berturut-turut 8,48 persen, 8,76
persen
dan
9,19
persen.
Dengan
penghitungan atas dasar harga konstan
Construction
In 2014 the construction category
contributed by 9.81 percent to the total

economy of Padang City, an increase from
2010 by 8.35 percent. Trend of increasing
contribution of this category is also showed
in 2011-2013 respectively 8.48 percent, 8.76
percent and 9.19 percent. By estimation at
constant prices of 2010, the growth rate of
construction of Padang City increased
2010, laju pertumbuhan konstruksi Kota
110
Padang mengalami peningkatan dari 9,25
by 9.25 percent in 2010 to 9.34 percent in
persen pada tahun 2010 menjadi 9,34 persen
2014.
pada tahun 2014.
4.7. Perdagangan Besar dan Eceran;
4.7. Holesale and Retail Trade; Repair
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Cars and Motorcycles

Over the last 5 years, the category of
Selama 5 tahun terakhir, kategori

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor menyumbang di
atas 16 persen. Pada tahun 2014, kontribusi
kategori ini sebesar 16,54 persen, dimana
sebesar 12,97 persen (78,44 persen terhadap
kategori) disumbangkan oleh Perdagangan
Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda
Motor. Sedangkan sebesar 3,57 persen
(21,56
persen
disumbangkan
terhadap
oleh
lapangan
kategori)
usaha
Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan
Wholesale and Retail; Repair Cars and

Motorcycles contributed over 16 percent. In
2014, the contribution of this category
amounted to 16.54 percent, where 12.97
percent (78.44 percent to the category)
contributed by Wholesale Trade and Retail
Trade
Except
Motorcycles.
of
While
Motor
3.57
Vehicles
percent
and
(21.56
percent to the category) contributed by

Wholesale and Retail Trade and Repair of
Motor Vehicles and Motorcycles.
Reparasinya.
111
Tabel/Table 4.5.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor (Persen), 2010-2014
Share of Wholesale and Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles Category by
Industry (Percent), 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan

Reparasinya/Wholesale and Retail Trade and Repair
of Motor Vehicles and Motorcycles
21,68
20,84
21,14
21,55
21,56
Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan

Sepeda Motor/Wholesale Trade and Retail Trade
Except of Motor Vehicles and Motorcycles
78,32
79,16
78,86
78,45
78,44
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

4.8. Transportasi dan Pergudangan

Kategori Transportasi dan Pergudangan
4.8 . Transportation and Warehousing

Transportation
and
Warehousing
terdiri dari 6 lapangan usaha, yaitu Angkutan
category consists of six subcategory namely
Rel, Angkutan Darat, Angkutan Laut, Angkutan
Rail Transport, Land Transport , Sea Transport,
Sungai, Danau dan Penyeberangan, Angkutan
Transport
Udara, serta Pergudangan dan Jasa Penunjang
Transportation,
and
Angkutan. Lapangan usaha Angkutan Darat
Transportation
Support
memberikan kontribusi terbesar selama 5
Transport
tahun
kontribusi
contribution during the last 5 years, with the
terhadap kategori ini sebesar 77,75 persen
value of contributions to this category
pada tahun 2014. Sedangkan penyumbang
amounted to 77.75 percent in 2014. The next
terbesar berikutnya adalah Angkutan Laut
largest contributor was of Sea Transport 11.62
sebesar 11,62 persen dan Pergudangan dan
percent and Warehousing and Transportation
Jasa Penunjang Angkutan sebesar 6,94 persen
Support Services by 6.94 percent in 2014.
terakhir,
dengan
nilai
River,
Lake
contribution
and
Ferry,
Warehousing
the
pada tahun 2014.
112
and
Services.
is
Air
Land
largest
Tabel/Table 4.6.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Transportasi dan Pergudangan (Persen), 20102014
Share of Transportation and Storage Category by Industry (Percent), 20102014
2010
(1)
(2)
1
2
3
4
Angkutan Rel/Railways Transport

Angkutan Darat/Land Transport
Angkutan Laut/Sea Transport
Angkutan
Sungai
Danau
dan
Penyeberangan/River, Lake, and Ferry
Transport
5 Angkutan Udara/Air Transport
6 Pergudangan
dan
Jasa
Penunjang
Angkutan; Pos dan Kurir/Warehousing and
Support Services for Transportation, Postal
and Courier
Transportasi dan Pergudangan/Transportation
and Storage
2011
2012
(3)
(4)
2013*
2014**
(5)
(6)
0,42
76,52
12,13
0,39
76,76
11,84
0,37
77,08
11,70
0,32
78,16
10,93
0,31
77,75
11,62
4,16
3,98
3,67
3,41
3,38
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
6,77
7,04
7,18
7,18
6,94
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

4.9. Penyediaan
Akomodasi
dan
4.9. Accommodation and Food Services
Makan Minum
Pada tahun 2014, kategori Penyediaan
In
2014,
the
category
of
Akomodasi dan Makan Minum berkontribusi
Accommodation and Food Services contribute
terhadap PDRB Kota Padang sebesar 1,18
to the GRDP of Padang City by 1.18 percent,
persen, di mana sebesar 0,59 persennya
which by 0.59 percent (50.12 percent by the
(50,12 persen terhadap kategori) merupakan
category)
kontribusi dari lapangan usaha Penyediaan
accommodation
Akomodasi dan sebesar 0,59 persen (49,88
(49.88 percent by the category) contributed by
persen terhadap kategori) disumbangkan
Food and Beverage Service Activities.
is
the
contribution
of
the
services by 0.59 percent
oleh lapangan usaha Penyediaan Makan

Overall, this category recorded a
Minum.
Secara
keseluruhan,
kategori
ini
positive growth rate
mencatatkan laju pertumbuhan positif

113
sebesar 7,94 persen pada tahun 2014,
of 7.94 percent in 2014, an increase compared
mengalami peningkatan dibandingkan dengan
to 2010, which amounted 3.92 percent. Each
tahun 2010 yang sebesar 3,92 persen. Masing-
industrial origin Accommodation Services and
masing
Penyediaan
Food and Beverage Service Activities also
Akomodasi dan Penyediaan Makan Minum
showed positive growth in 2014 by 8.21
juga menunjukkan pertumbuhan positif pada
percent and 7.70 percent.
lapangan
usaha
tahun 2014 sebesar 8,21 persen dan 7,70

persen.
Tabel/Table 4.7.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Persen),
2010-2014
Share of Accommodation and Food Service Category by Industry (Percent), 20102014
1
2
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Penyediaan Akomodasi/Accommodation
Penyediaan Makan Minum/Food and
Beverage Service Activities
Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum/Accommodation and Food Service
Activities
47,68
48,42
49,35
49,25
50,12
52,32
51,58
50,65
50,75
49,88
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

114
Gambar
Figure
4.2
Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

(Persen), 2011-2014
Growth Rate of Accomodation and Food Service Category by Industry
(Percent), 2011-2014
9,00
6,00
3,00
0,00
2011
2012
2013*
2014**
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Penyediaan Akomodasi
Penyediaan Makan Minum
4.10. Informasi dan Komunikasi

Kategori informasi dan komunikasi
memiliki
peranan
Categories
of
information
and
penunjang
communication has a role as a support activity
aktivitas di setiap bidang ekonomi. Dalam
in each economy. In the era of globalization,
era globalisasi, peranan kategori ini sangat
share of this category is very important and an
penting dan menjadi indikator kemajuan
indicator of the progress of a nation, especially
suatu bangsa, terutama jasa telekomunikasi.
telecommunications services. Share of this
Peranan kategori ini terhadap perekonomian
category on the economy in the Padang City
di Kota Padang selama tahun 2010-2014
during 2010-2014 amounted to 7.62 percent,
sebesar 7,62 persen, 7,35 persen, 7,70
7.35 percent, 7.70 percent, 7.13 percent and
persen, 7,13 persen dan 6,93 persen.
6.93 percent. While the growth rate has
Sedangkan
slowed (except in 2012 has increased), was by
laju
sebagai
4.10. Information and Communication
pertumbuhannya
menunjukkan perlambatan (kecuali tahun

2012 mengalami peningkatan), yaitu sebesar
115
5,42 persen, 10,68 persen, 8,23 persen dan
to 5.42 percent, 40.68 percent, 8.23 percent
7,00 persen berturut-turut untuk tahun 2011-
and 7.00 percent respectively for 2011-2014.
2014.
4.11. Jasa Keuangan dan Asuransi

Kegiatan ekonomi pada lapangan
4.11. Financial Services and Insurance

Economic
activity
of
financial
usaha jasa perantara keuangan menjadi
intermediary services contributed the majority
penyumbang mayoritas terhadap kategori
contribution to financial services and insurance
jasa keuangan dan asuransi. Selama tahun
category. During 2010-2014, the contribution
2010-2014,
mendominasi
dominates with more than 68 percent to the
dengan lebih dari 68 persen terhadap PDRB
GRDP of financial services and insurance
kategori
asuransi.
categories. The next largest contributor is
Penyumbang terbesar berikutnya adalah
Other Financial Services in the range of above
lapangan usaha Jasa Keuangan Lainnya pada
20 percent, Insurance and Pension Fund with a
kisaran di atas 20 persen, Asuransi dan Dana
contribution of about 3 percent, and the last is
Pensiun dengan sumbangan sekitar 3 persen,
the Financial Supporting Services which is
dan
contributions to this category of about 1
kontribusinya
jasa
terakhir
keuangan
adalah
dan
Jasa
Penunjang
Keuangan dengan nilai kontribusi terhadap
percent.
kategori ini sekitar 1 persen.
116
Tabel/Table 4.8.
Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Jasa Keuangan dan Asuransi
(Persen), 2010-2014
Share of Financial and Insurance Category by Industry (Percent), 20102014
1
2
3
4
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
68,38
70,58
72,81
74,14
75,93
4,00
3,56
3,13
3,08
3,02
26,62
24,94
23,24
21,96
20,23
0,99
0,92
0,82
0,82
0,82
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Jasa Perantara Keuangan/Financial

Intermediary Services
Asuransi dan Dana Pensiun/Insurance
and Pension Fund
Jasa Keuangan Lainnya/Other
Financial Services
Jasa Penunjang Keuangan/Financial
Supporting Service
Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial

and Insurance Activities
4.12 Real Estat

Kategori
4.12. Real estate

real
estat
memberikan
kontribusi yang relatif stabil bagi PDRB Kota

Padang dengan peranan sebesar kurang dari
4 persen. Selama tahun 2010-2014, secara
berturut-turut sumbangan kategori real estat
sebesar 3,23 persen, 3,15
persen,
3,06
persen, 3,09 persen dan 3,15 persen.

Sedangkan
laju
pertumbuhan
ekonomi
kategori ini berturut-turut 2011-2014 adalah

Real
estate
category
contributes
relatively stable for GRDP Padang City with

the share less than 4 percent. During 20102014, contribution of real estate categories
respectively by 3.23 percent, 3.15 percent,
3.06 percent, 3.09 percent and 3.15 percent.
While the rate of economic growth in this
category 2011-2014 was 5.03 percent, 5.48
percent, 6.03 percent and 6.11 percent.
6,11 persen.
117
4.13 Jasa Perusahaan
4.13. Company services
Selama 5 tahun terakhir, kontribusi

kegiatan
ekonomi
pada
kategori
Over the last 5 years, the contribution
jasa
of economic activity in the category of
perusahaan relatif tidak banyak berubah,
corporate services with relatively little change,
yaitu dari 1,50 persen pada tahun 2010,
ie from 1.50 percent in 2010, 1.45 percent,
menjadi 1,45 persen, 1,46 persen, 1,48
1.46 percent, 1.48 percent and 1.46 percent
persen dan 1,46 persen untuk tahun 2011-
for 2011-2014. It shows that contribution of
2014. Hal ini menunjukkan bahwa peranan
this category is relatively small compared to
kategori ini juga relatif kecil dibandingkan
other categories in the economy of Padang
peranan
pada
City. While the growth rate increased from
perekonomian Kota Padang. Sedangkan laju
4.84 percent in 2011 to 5.95 percent in 2014.
pertumbuhannya mengalami peningkatan
In 2012-2013 the growth of business services
dari 4,84 persen pada tahun 2011 menjadi
category is 8.57 percent and 5.08 percent.
kategori-kategori
lainnya
5,95 persen pada tahun 2014. Pada tahun

2012-2013
pertumbuhan
kategori
jasa
perusahaan adalah sebesar 8,57 persen dan

5,08 persen.
4.14
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
4.14.
pemerintahan,
yang
umumnya
dilakukan oleh administrasi pemerintahan

termasuk juga perundang-undangan dan
penterjemahan
dengan
hukum
pengadilan
yang
berkaitan
dan
menurut
peraturannya. Selama tahun 2010-2014

peranannya
relatif
stabil
dengan
Defence
This category includes activities that

are government, which is generally done by
the administration as well as the translation of
legislation and law relating to the courts and
according to the rules. Share during 2010-2014
relatively
stable
and
showing
slight
fluctuation, which is the value contribution of

6.98 percent,
menunjukkan fluktuasi, yaitu dengan nilai

kontribusi sebesar 6,98 persen,
118
and
Kategori ini meliputi kegiatan yang

sifatnya
Administration,
7.12 percent, 7.10 percent, 7.02 percent and
6,80
laju
6.80 percent. While the growth rate is always
pertumbuhannya selalu positif dengan tren
positive with the slowing trend, ie from at 8.89
perlambatan, yaitu dari sebesar 8,89 persen
percent in 2010 to 0.61 percent in 2014.
persen.
Sedangkan
di tahun 2011 menjadi 0,61 persen di tahun

2014.
4.15 Jasa Pendidikan
4.15. Education Services
Pada tahun 2014 jasa pendidikan
In
2014
the
education
services
menyumbang sebesar 4,59 persen terhadap
contributed for 4.59 percent of the total
total perekonomian Kota Padang, meningkat
economy
dibandingkan pada tahun 2010 sebesar 4,03
compared to 2010 by 4.03 percent. Increasing
persen. Tren peningkatan kontribusi kategori
trend of this category is also showed 2011-
ini juga terlihat pada tahun 2011-2013 yaitu
2013 in the amount of respectively 4.19
sebesar berturut-turut 4,19 persen, 4,31
percent, 4.31 percent and 4.58 percent. By
persen
Dengan
estimating at constant prices of 2010, the
penghitungan atas dasar harga konstan
growth rate of educational services in Padang
2010, laju pertumbuhan jasa pendidikan
City slowed from 8.85 percent in 2011 to 6.70
Kota Padang mengalami perlambatan dari
percent in 2014.
dan
4,58
persen.
of
Padang
City,
an
increase
8,85 persen pada tahun 2011 menjadi 6,70

persen pada tahun 2014.
4.16 Jasa
Kesehatan
dan
Kegiatan
4.16. Health Services and Social Activities
Sosial
kegiatan
This category includes providing health
penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan
services and social activities are quite wide-
sosial yang cukup luas cakupannya. Pada
ranging. In 2014, its contribution to the
tahun
economy of Padang City at 1.51 percent with a
Kategori
2014,
ini
mencakup
kontribusinya
terhadap
perekonomian Kota Padang sebesar 1,51
growth rate
persen dengan laju
119
pertumbuhan sebesar 7,92 persen. Selama
by 7.92 percent. The contribution during 2010-
tahun 2010-2014 peranannya relatif stabil
2014 was relatively stable by showing a slight
dengan menunjukkan sedikit peningkatan,
increase, whie is 1.39 percent, 1.42 percent,
yaitu dengan nilai kontribusi sebesar 1,39
1.50 percent, 1.53 percent and 1.51 percent.
persen, 1,42 persen, 1,50 persen, 1,53
While the growth rate is always above 6
percent.
pertumbuhannya selalu di atas 6 persen.
4.17 Jasa Lainnya

Kontribusi
Jasa
4.17. Other Services

Lainnya
terhadap
Other Services contribution to the
perekonomian Kota Padang relatif kecil yaitu
economy of Padang City is relatively small in
berturut-turut sejak 2010-2014 sebesar 2,07
the row since 2010-2014 by 2.07 percent, 2.03
persen, 2,03 persen, 2,05 persen, 2,15
percent, 2.05 percent, 2.15 percent and 2.14
percen. While the growth rate is always
pertumbuhannya selalu positif dan lebih dari
positive, and more than 3 percent (2011-
3 persen (2011-2014), yaitu
2014), which is 4.94 percent, 3.13 percent,
4,94 persen,
3,13 persen, 7,26 persen dan 5,76 persen.
120
7.26 percent and 5.76 percent.
LAMPIRAN
Lampiran/Appendix 1.1
Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), 20102014/
Gross Regional Domestic Product of Padang City at Current Market Prices by Industry (million rupiah), 20102014
(1)
E
F
G
J
K
L
M,N
O
2010
(2)
2011
(3)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishery

1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting and Agriculture
Services
a. Tanaman Pangan /Food Crops
e. Jasa Pertanian dan Perburuan/Agriculture Services and Hunting
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu/Forestry and Logging
3 Perikanan/Fishery
1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi/Crude Petroleum, Natural Gas, and Geothermal
2 Pertambangan Batubara dan Lignit/Coal and Lignite Mining
3 Pertambangan Bijih Logam/Iron Ore Mining
4 Pertambangan dan Penggalian Lainnya/Other Mining and Quarrying
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas/Manufacture of Coal and Refined Petroleum Products
b. Industri Pengilangan Migas/Manufacture of Refined Petroleum Products
2 Industri Makanan dan Minuman/Manufacture of Food Products and Beverages
3 Industri Pengolahan Tembakau/Manufacture of Tobacco Products
4 Industri Tekstil dan Pakaian Jadi/Manufacture of Textiles; and Wearing Apparel
5
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki/Manufacture of Leather and Related Products and Footwear
1 317 708,8
586 803,8
1 501 868,9
659 090,6
1 635 725,1
707 916,2
1 825 535,0
778 388,
2 098 248,0
894 838,5
209 365,1
147 034,5
10 501,7
205 256,9
14 645,6
7 516,7
723 388,3
781 806,6
0,0
0,0
0,0
781 806,6
4 522 843,8
0,0
0,0
0,0
1 155 344,8
0,0
835 581,0
1 024,1
236 274,9
161 673,7
11 735,1
232 826,3
16 580,5
8 056,9
834 721,5
873 989,4
0,0
0,0
0,0
873 989,4
5 118 520,3
0,0
0,0
0,0
1 365 108,9
0,0
981 968,7
1 090,9
263 568,6
155 083,1
12 731,7
258 134,5
18 398,2
8 613,6
919 195,3
975 681,4
0,0
0,0
0,0
975 681,4
5 548 841,
0,0
0,0
0,0
1 482 662,3
0,0
1 079 577,3
1 183,4
289 978,9
164 706,7
14 285,9
288 896,6
20 520,
9 241,7
1 037 905,3
1 154 953,5
0,0
0,0
0,0
1 154 953,5
5 972 955,7
0,0
0,0
0,0
1 580 794,
0,0
1 198 206,5
1 332,2
346 312,6
192 479,2
16 330,2
317 784,7
21 931,9
10 207,2
1 193 202,3
1 428 248,3
0,0
0,0
0,0
1 428 248,3
6 543 217,2
0,0
0,0
0,0
1 677 002,9
0,0
1 305 919,
1 662,5
6 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan
Sejenisnya/Manufacture of Wood and of Products of Wood and Cork, and Articles of Straw and Plaiting
Materials
7 Industri Kertas dan Barang dari Kertas; Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman/Manufacture of
Paper and Paper Products, Printing and Reproduction of Recorded Media
8 Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional/Manufacture of Chemicals and Pharmaceuticals and
Botanical Products
9 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik/Manufacture of Rubber, Rubber Products and Plastics
Products
10 Industri Barang Galian bukan Logam/Manufacture of Other Non-Metallic Mineral Products
11 Industri Logam Dasar/Manufacture of Basic Metals
12 Industri Barang Logam; Komputer, Barang Elektronik, Optik; dan Peralatan Listrik/Manufacture of
Fabricated Metal Products, Computer, and Optical Products, ande Electrical Equipment
13 Industri Mesin dan Perlengkapan /Manufacture of Machinery and Equipment
14 Industri Alat Angkutan/Manufacture of Transport Equipment
15 Industri Furnitur/Manufacture of Furniture
16 Industri Pengolahan Lainnya; Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan/Other Manufacturing,
Repair and Installation of Machinery and Equipment
1 Ketenagalistrikan/Electricity
2 Pengadaan Gas dan Produksi Es/Manufacture of Gas and Production of Ice
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, Sewerage, Waste
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and Retail Trade; Repair
1 Perdagangan Mobil, Sepeda Motor dan Reparasinya/Wholesale and Retail Trade and Repair of Motor
Vehicles and Motorcycles
2 Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale Trade and Retail Trade
Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage
1 Angkutan Rel/Railways Transport
2 Angkutan Darat/Land Transport
3 Angkutan Laut/Sea Transport
4 Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan/River, Lake, and Ferry Transport
6 Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan; Pos dan Kurir/Warehousing and Support Services for
Transportation, Postal and Courier
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service Activities
1 Penyediaan Akomodasi/Accommodation
2 Penyediaan Makan Minum/Food and Beverage Service Activities
Informasi dan Komunikasi/Information and Communication
Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities
1 Jasa Perantara Keuangan/Financial Intermediary Services
2 Asuransi dan Dana Pensiun/Insurance and Pension Fund
3 Jasa Keuangan Lainnya/Other Financial Services
4 Jasa Penunjang Keuangan/Financial Supporting Service
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public Administration and Defence;
663,8
721,6
734,4
808,8
782,7
1 662,8
1 765,8
1 806,4
1 922,7
1 812,3
4 671,3
4 917,2
5 116,6
5 716,
6 152,5
1 081 572,9
1 209 714,2
1 274 744,9
1 293 722,2
1 308 531,9
1 394 417,1
0,0
30 443,1
1 500 791,
0,0
34 004,
1 645 218,
0,0
38 533,6
1 829 929,1
0,0
39 830,8
2 179 485,1
0,0
39 974,2
0,0
2 431,3
3 261,9
11 769,8
0,0
2 590,5
3 320,
12 527,5
0,0
2 692,2
3 411,6
13 160,3
0,0
2 817,1
3 593,4
14 282,9
0,0
2 939,8
3 180,9
15 773,3
27 944,4
27 825,9
118,4
44 535,4
27 451,9
27 325,6
126,3
46 212,4
25 417,7
25 278,4
139,3
51 010,7
24 152,5
23 980,
172,4
51 662,3
28 926,6
28 745,9
180,7
56 483,9
2 155 426,7
4 619 615,5
2 478 911,1
5 179 163,5
2 869 855,1
5 781 003,5
3 367 206,4
6 318 894,7
4 085 248,2
6 889 650,5
1 001 701,0
1 079 489,3
1 222 221,5
1 361 555,0
1 485 394,4
3 617 914,5
4 099 674,2
4 558 782,
4 957 339,7
5 404 256,1
3 906 317,0
16 340,3
2 989 182,2
473 900,0
162 576,2
0,0
264 318,2
4 391 248,4
17 145,2
3 370 592,8
519 763,2
174 699,7
0,0
309 047,6
4 828 561,7
17 674,4
3 722 094,9
564 979,5
177 016,
0,0
346 796,9
5 641 558,1
18 276,9
4 409 239,1
616 868,8
192 167,8
0,0
405 005,5
6 645 349,0
20 500,6
5 166 706,1
772 408,3
224 351,7
0,0
461 382,2
277 272,2
132 189,6
145 082,6
1 966 223,0
1 244 765,7
851 214,8
49 784,6
331 392,1
12 374,2
833 484,6
387 393,7
1 801 935,3
314 257,3
152 154,1
162 103,2
2 147 480,2
1 481 569,4
1 045 668,2
52 784,7
369 494,4
13 622,1
919 541,9
423 586,5
2 080 511,6
346 942,5
171 223,6
175 718,9
2 523 075,4
1 809 580,6
1 317 544,
56 635,5
420 476,6
14 924,4
1 001 820,3
477 749,
2 327 619,6
409 409,7
201 650,6
207 759,1
2 610 650,7
1 985 559,8
1 472 125,7
61 251,8
435 991,3
16 190,9
1 133 093,3
543 173,1
2 570 975,4
492 146,3
246 670,8
245 475,5
2 885 585,4
2 315 478,6
1 758 197,2
69 856,8
468 347,5
19 077,1
1 310 963,6
607 983,7
2 833 468,2
1 039 837,2
358 243,1
534 401,1
1 224 273,1
415 506,2
594 009,4
1 412 909,2
490 797,2
672 464,3
1 676 466,2
559 659,9
788 253,1
1 912 471,6
628 434,1
891 386,5
25 819 754,0
29 218 101,4
32 779 054,3
36 634 159,5
41 653 289,6
P
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities
R,S,T,U Jasa lainnya/Other Services Activities
Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product

122
Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), 20102014/
Gross Regional Domestic Product of Padang City at 2010 Constant Market Prices by Industry (million rupiah), 20102014
(1)
E
F
G
J
K
L
M,N
O
2010
(2)
2011
(3)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)

Services
3 Perikanan/Fishery
1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas/Manufacture of Coal and Refned Petroleum Products
5 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki/Manufacture of Leather and Related Products and Footwear
1 317 708,8
586 803,8
1 382 382,7
613 314,9
1 430 811,9
623 662,4
1 487 352,3
634 232,4
1 583 987,5
669 813,4
209 365,1
147 034,5
10 501,7
205 256,9
14 645,6
7 516,7
723 388,3
781 806,6
0,0
0,0
0,0
781 806,6
4 522 843,8
0,0
0,0
0,0
1 155 344,8
0,0
835 581,0
1 024,1
217 155,9
159 592,6
10 867,5
210 538,7
15 160,3
7 533,8
761 534,0
816 532,3
0,0
0,0
0,0
816 532,3
4 688 263,9
0,0
0,0
0,0
1 224 395,2
0,0
902 976,4
1 047,8
227 774,8
152 396,7
11 523,9
216 065,5
15 901,6
7 618,2
799 531,3
853 173,3
0,0
0,0
0,0
853 173,3
4 882 661,8
0,0
0,0
0,0
1 296 387,7
0,0
956 750,1
1 090,4
230 648,2
154 652,8
12 207,1
220 133,5
16 590,9
7 712,7
845 407,2
926 568,2
0,0
0,0
0,0
926 568,2
5 137 989,4
0,0
0,0
0,0
1 372 799,8
0,0
1 022 014,4
1 184,1
250 647,5
161 206,3
12 934,3
228 026,8
16 998,4
7 806,0
906 368,1
982 980,3
0,0
0,0
0,0
982 980,3
5 407 003,8
0,0
0,0
0,0
1 428 614,5
0,0
1 094 168,5
1 291,4
Materials
Botanical Products
Products
663,8
669,9
668,7
692,4
665,1
1 662,8
1 687,3
1 713,6
1 729,2
1 544,6
4 671,3
4 656,7
4 653,7
4 747,8
4 790,1
1 081 572,9
1 081 162,6
1 099 626,2
1 100 022,2
1 106 161,6
1 394 417,1
0,0
30 443,1
1 421 910,2
0,0
32 059,2
1 470 438,5
0,0
33 366,3
1 582 696,6
0,0
33 716,8
1 717 162,4
0,0
33 636,9
0,0
2 431,3
3 261,9
11 769,8
0,0
2 483,9
3 289,6
11 925,1
0,0
2 486,
3 303,5
12 177,2
0,0
2 581,5
3 400,9
12 403,5
0,0
2 669,9
3 196,2
13 102,8
27 944,4
27 825,9
118,4
44 535,4
29 761,8
29 638,6
123,1
46 271,2
31 541,2
31 410,7
130,5
48 037,4
32 228,6
32 091,5
137,1
51 729,6
34 868,6
34 729,3
139,3
54 701,1
2 155 426,7
4 619 615,5
2 354 779,7
4 863 394,9
2 586 975,
5 140 752,7
2 813 011,
5 446 981,8
3 075 643,3
5 754 235,1
1 001 701,0
1 027 286,2
1 076 893,8
1 123 326,2
1 176 351,9
3 617 914,5
3 836 108,7
4 063 858,9
4 323 655,7
4 577 883,3
3 906 317,0
16 340,3
2 989 182,2
473 900,0
162 576,2
0,0
264 318,2
4 203 338,5
16 460,5
3 227 366,1
505 207,1
168 570,1
0,0
285 734,7
4 479 046,6
16 579,2
3 437 612,1
551 259,6
164 374,1
0,0
309 221,6
4 905 120,3
16 826,5
3 800 541,9
583 532,9
164 801,2
0,0
339 417,9
5 347 783,5
17 698,1
4 113 608,2
679 299,8
173 128,4
0,0
364 049,
277 272,2
132 189,6
145 082,6
1 966 223,0
1 244 765,7
851 214,8
49 784,6
331 392,1
12 374,2
833 484,6
387 393,7
1 801 935,3
288 142,3
137 978,0
150 164,2
2 072 885,5
1 363 068,8
956 684,8
50 008,8
343 392,
12 983,2
875 392,7
406 149,0
1 962 144,5
299 220,3
143 791,0
155 429,4
2 294 180,3
1 512 798,7
1 088 086,9
51 259,0
359 870,1
13 582,7
923 397,3
440 955,9
1 966 929,9
319 139,
154 284,7
164 854,3
2 483 038,1
1 603 148,9
1 171 951,5
52 876,4
364 296,6
14 024,5
979 036,3
463 349,1
1 994 215,0
344 491,5
166 945,8
177 545,8
2 656 740,4
1 735 390,6
1 291 857,3
54 930,3
373 526,8
15 076,1
1 038 888,0
490 930,0
2 006 367,6
1 039 837,2
358 243,1
534 401,1
1 131 861,4
382 209,4
560 804,8
1 229 090,5
420 479,0
578 362,7
1 338 636,8
450 588,4
620 364,3
1 428 340,1
486 275,2
656 119,4
25 819 754,0
27 427 383,2
29 118 414,7
31 052 497,2
33 084 746,2
P
Q

123
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 20102014/
Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Padang City at Current Market Prices by Industry, 20102014
E
F
G
J
K
L
M,N
O
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Services
3 Perikanan/Fishery
Materials
Botanical Products
Products
P
Q
5,10
2,27
5,14
2,26
4,99
2,16
4,98
2,12
5,04
2,15
0,81
0,57
0,04
0,79
0,06
0,03
2,80
3,03
0,00
0,00
0,00
3,03
17,52
0,00
0,00
0,00
4,47
0,00
3,24
0,00
0,81
0,55
0,04
0,80
0,06
0,03
2,86
2,99
0,00
0,00
0,00
2,99
17,52
0,00
0,00
0,00
4,67
0,00
3,36
0,00
0,80
0,47
0,04
0,79
0,06
0,03
2,80
2,98
0,00
0,00
0,00
2,98
16,93
0,00
0,00
0,00
4,52
0,00
3,29
0,00
0,79
0,45
0,04
0,79
0,06
0,03
2,83
3,15
0,00
0,00
0,00
3,15
16,30
0,00
0,00
0,00
4,32
0,00
3,27
0,00
0,83
0,46
0,04
0,76
0,05
0,02
2,86
3,43
0,00
0,00
0,00
3,43
15,71
0,00
0,00
0,00
4,03
0,00
3,14
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,01
0,01
0,01
0,01
0,00
0,02
0,02
0,02
0,02
0,01
4,19
4,14
3,89
3,53
3,14
5,40
0,00
0,12
5,14
0,00
0,12
5,02
0,00
0,12
5,00
0,00
0,11
5,23
0,00
0,10
0,00
0,01
0,01
0,05
0,00
0,01
0,01
0,04
0,00
0,01
0,01
0,04
0,00
0,01
0,01
0,04
0,00
0,01
0,01
0,04
0,11
0,11
0,00
0,17
0,09
0,09
0,00
0,16
0,08
0,08
0,00
0,16
0,07
0,07
0,00
0,14
0,07
0,07
0,00
0,14
8,35
17,89
8,48
17,73
8,76
17,64
9,19
17,25
9,81
16,54
3,88
3,69
3,73
3,72
3,57
14,01
14,03
13,91
13,53
12,97
15,13
0,06
11,58
1,84
0,63
0,00
1,02
15,03
0,06
11,54
1,78
0,60
0,00
1,06
14,73
0,05
11,36
1,72
0,54
0,00
1,06
15,40
0,05
12,04
1,68
0,52
0,00
1,11
15,95
0,05
12,40
1,85
0,54
0,00
1,11
1,07
0,51
0,56
7,62
4,82
3,30
0,19
1,28
0,05
3,23
1,50
6,98
1,08
0,52
0,55
7,35
5,07
3,58
0,18
1,26
0,05
3,15
1,45
7,12
1,06
0,52
0,54
7,70
5,52
4,02
0,17
1,28
0,05
3,06
1,46
7,10
1,12
0,55
0,57
7,13
5,42
4,02
0,17
1,19
0,04
3,09
1,48
7,02
1,18
0,59
0,59
6,93
5,56
4,22
0,17
1,12
0,05
3,15
1,46
6,80
4,03
1,39
2,07
4,19
1,42
2,03
4,31
1,50
2,05
4,58
1,53
2,15
4,59
1,51
2,14
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

124
Distibusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 20102014/
Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Padang City at 2010 Constant Market Prices by Industry, 20102014
E
F
G
J
K
L
M,N
O
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Services
3 Perikanan/Fishery
Materials
Botanical Products
Products
P
Q
5,10
2,27
5,04
2,24
4,91
2,14
4,79
2,04
4,79
2,02
0,81
0,57
0,04
0,79
0,06
0,03
2,80
3,03
0,00
0,00
0,00
3,03
17,52
0,00
0,00
0,00
4,47
0,00
3,24
0,00
0,79
0,58
0,04
0,77
0,06
0,03
2,78
2,98
0,00
0,00
0,00
2,98
17,09
0,00
0,00
0,00
4,46
0,00
3,29
0,00
0,78
0,52
0,04
0,74
0,05
0,03
2,75
2,93
0,00
0,00
0,00
2,93
16,77
0,00
0,00
0,00
4,45
0,00
3,29
0,00
0,74
0,50
0,04
0,71
0,05
0,02
2,72
2,98
0,00
0,00
0,00
2,98
16,55
0,00
0,00
0,00
4,42
0,00
3,29
0,00
0,76
0,49
0,04
0,69
0,05
0,02
2,74
2,97
0,00
0,00
0,00
2,97
16,34
0,00
0,00
0,00
4,32
0,00
3,31
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,01
0,01
0,01
0,01
0,00
0,02
0,02
0,02
0,02
0,01
4,19
3,94
3,78
3,54
3,34
5,40
0,00
0,12
5,18
0,00
0,12
5,05
0,00
0,11
5,10
0,00
0,11
5,19
0,00
0,10
0,00
0,01
0,01
0,05
0,00
0,01
0,01
0,04
0,00
0,01
0,01
0,04
0,00
0,01
0,01
0,04
0,00
0,01
0,01
0,04
0,11
0,11
0,00
0,17
0,11
0,11
0,00
0,17
0,11
0,11
0,00
0,16
0,10
0,10
0,00
0,17
0,11
0,10
0,00
0,17
8,35
17,89
8,59
17,73
8,88
17,65
9,06
17,54
9,30
17,39
3,88
3,75
3,70
3,62
3,56
14,01
13,99
13,96
13,92
13,84
15,13
0,06
11,58
1,84
0,63
0,00
1,02
15,33
0,06
11,77
1,84
0,61
0,00
1,04
15,38
0,06
11,81
1,89
0,56
0,00
1,06
15,80
0,05
12,24
1,88
0,53
0,00
1,09
16,16
0,05
12,43
2,05
0,52
0,00
1,10
1,07
0,51
0,56
7,62
4,82
3,30
0,19
1,28
0,05
3,23
1,50
6,98
1,05
0,50
0,55
7,56
4,97
3,49
0,18
1,25
0,05
3,19
1,48
7,15
1,03
0,49
0,53
7,88
5,20
3,74
0,18
1,24
0,05
3,17
1,51
6,75
1,03
0,50
0,53
8,00
5,16
3,77
0,17
1,17
0,05
3,15
1,49
6,42
1,04
0,50
0,54
8,03
5,25
3,90
0,17
1,13
0,05
3,14
1,48
6,06
4,03
1,39
2,07
4,13
1,39
2,04
4,22
1,44
1,99
4,31
1,45
2,00
4,32
1,47
1,98
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00

125
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen), 20102014/
Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Padang City at Current Market Prices by Industry (percent), 20102014
(1)
2011
(3)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)

Services
3 Perikanan/Fishery
13,98
12,32
8,91
7,41
11,60
9,95
14,94
14,96
12,85
9,96
11,74
13,43
13,21
7,19
15,39
11,79
11,79
13,17
18,16
17,52
6,52
11,55
-4,08
8,49
10,87
10,96
6,91
10,12
11,64
11,64
8,41
8,61
9,94
8,48
10,02
6,21
12,21
11,92
11,53
7,29
12,91
18,37
18,37
7,64
6,62
10,99
12,57
19,43
16,86
14,31
10,00
6,88
10,45
14,96
23,66
23,66
9,55
6,09
8,99
24,80
Materials
Botanical Products
Products
8,71
1,78
10,13
-3,23
6,19
2,30
6,43
-5,74
5,26
4,06
11,71
7,64
11,85
5,38
1,49
1,14
7,63
11,70
9,62
13,32
11,23
3,37
19,10
0,36
6,55
1,78
6,44
3,92
2,76
5,05
4,64
5,33
8,53
4,36
-11,48
10,44
-1,76
-1,80
6,69
3,77
-7,41
-7,49
10,29
10,38
-4,98
-5,14
23,75
1,28
19,77
19,87
4,79
9,33
15,01
12,11
15,77
11,62
17,33
9,30
21,32
9,03
7,77
13,22
11,40
9,10
13,32
11,20
8,74
9,02
12,41
4,93
12,76
9,68
7,46
16,92
9,96
3,09
10,43
8,70
1,33
12,21
16,84
3,41
18,46
9,18
8,56
16,78
17,79
12,17
17,18
25,21
16,75
13,92
13,34
15,10
11,73
9,22
19,02
22,84
6,03
11,50
10,08
10,32
9,34
15,46
10,40
12,53
8,40
17,49
22,14
26,00
7,30
13,80
9,56
8,95
12,79
11,88
18,01
17,77
18,23
3,47
9,72
11,73
8,15
3,69
8,49
13,10
13,69
10,46
20,21
22,33
18,15
10,53
16,62
19,43
14,05
7,42
17,83
15,70
11,93
10,21
P
Q
17,74
15,98
11,15
15,41
18,12
13,21
18,65
14,03
17,22
14,08
12,29
13,08
13,16
12,19
11,76
13,70
E
F
G
J
K
L
M,N
O

126
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (persen), 20102014/
Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Padang City at 2010 Constant Market Prices by Industry (percent), 20102014
(1)
2011
(3)
2012
(4)
2013*
(5)
2014**
(6)

Services
3 Perikanan/Fishery
4,91
4,52
3,50
1,69
3,95
1,69
6,50
5,61
3,72
8,54
3,48
2,57
3,51
0,23
5,27
4,44
4,44
3,66
5,98
8,07
2,32
4,89
-4,51
6,04
2,63
4,89
1,12
4,99
4,49
4,49
4,15
5,88
5,96
4,06
1,26
1,48
5,93
1,88
4,33
1,24
5,74
8,60
8,60
5,23
5,89
6,82
8,60
8,67
4,24
5,96
3,59
2,46
1,21
7,21
6,09
6,09
5,24
4,07
7,06
9,06
Materials
Botanical Products
Products
0,91
-0,18
3,55
-3,95
1,48
1,56
0,91
-10,68
-0,31
-0,07
2,02
0,89
-0,04
1,71
0,04
0,56
1,97
5,31
3,41
4,08
7,63
1,05
8,50
-0,24
2,16
0,85
1,32
0,08
0,42
2,11
3,84
2,95
1,86
3,42
-6,02
5,64
6,50
6,51
3,99
3,90
5,98
5,98
5,98
3,82
2,18
2,17
5,03
7,69
8,19
8,22
1,62
5,74
9,25
5,28
9,86
5,70
8,74
5,96
9,34
5,64
2,55
4,83
4,31
4,72
6,03
5,94
6,39
5,88
7,60
0,74
7,97
6,61
3,69
8,10
6,56
0,72
6,51
9,12
-2,49
8,22
9,51
1,49
10,56
5,85
0,26
9,77
9,02
5,18
8,24
16,41
5,05
7,26
3,92
4,38
3,50
5,42
9,50
12,39
0,45
3,62
4,92
5,03
4,84
8,89
3,84
4,21
3,51
10,68
10,98
13,74
2,50
4,80
4,62
5,48
8,57
0,24
6,66
7,30
6,06
8,23
5,97
7,71
3,16
1,23
3,25
6,03
5,08
1,39
7,94
8,21
7,70
7,00
8,25
10,23
3,88
2,53
7,50
6,11
5,95
0,61
P
Q
8,85
6,69
4,94
8,59
10,01
3,13
8,91
7,16
7,26
6,70
7,92
5,76
6,23
6,17
6,64
6,54
E
F
G
J
K
L
M,N
O

127
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (2010 = 100), 20102014/
Trend of Gross Regional Domestic Product of Padang City at Current Market Prices by industry (2010 = 100), 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Services
3 Perikanan/Fishery
100,00
100,00
113,98
112,32
124,13
120,64
138,54
132,65
159,23
152,49
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
112,85
109,96
111,74
113,43
113,21
107,19
115,39
111,79
111,79
113,17
118,16
117,52
106,52
125,89
105,47
121,23
125,76
125,62
114,59
127,07
124,80
124,80
122,68
128,33
129,20
115,56
138,50
112,02
136,03
140,75
140,11
122,95
143,48
147,73
147,73
132,06
136,82
143,40
130,08
165,41
130,91
155,50
154,82
149,75
135,79
164,95
182,69
182,69
144,67
145,15
156,29
162,34
Materials
Botanical Products
Products
100,00
108,71
110,64
121,85
117,91
100,00
106,19
108,64
115,63
108,99
100,00
105,26
109,53
122,37
131,71
100,00
111,85
117,86
119,61
120,98
100,00
100,00
107,63
111,70
117,99
126,58
131,23
130,84
156,30
131,31
100,00
100,00
100,00
106,55
101,78
106,44
110,73
104,59
111,81
115,87
110,16
121,35
120,91
97,52
134,01
100,00
100,00
100,00
100,00
98,24
98,20
106,69
103,77
90,96
90,84
117,66
114,54
86,43
86,18
145,62
116,00
103,52
103,31
152,59
126,83
100,00
100,00
115,01
112,11
133,15
125,14
156,22
136,78
189,53
149,14
100,00
107,77
122,01
135,92
148,29
100,00
113,32
126,01
137,02
149,37
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
112,41
104,93
112,76
109,68
107,46
116,92
123,61
108,16
124,52
119,22
108,88
131,20
144,42
111,85
147,51
130,17
118,20
153,23
170,12
125,46
172,85
162,99
138,00
174,56
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
113,34
115,10
111,73
109,22
119,02
122,84
106,03
111,50
110,08
110,32
109,34
115,46
125,13
129,53
121,12
128,32
145,38
154,78
113,76
126,88
120,61
120,20
123,32
129,17
147,66
152,55
143,20
132,77
159,51
172,94
123,03
131,56
130,84
135,95
140,21
142,68
177,50
186,60
169,20
146,76
186,02
206,55
140,32
141,33
154,17
157,29
156,94
157,25
P
Q
100,00
100,00
100,00
117,74
115,98
111,15
135,88
137,00
125,84
161,22
156,22
147,50
183,92
175,42
166,80
100,00
113,16
126,95
141,88
161,32
E
F
G
J
K
L
M,N
O

128
Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 20102014/
Trend of Gross Regional Domestic Product of Padang City at 2010 Constant Market Prices by Industry, 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Services
3 Perikanan/Fishery
100,00
100,00
104,91
104,52
108,58
106,28
112,87
108,08
120,21
114,15
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
103,72
108,54
103,48
102,57
103,51
100,23
105,27
104,44
104,44
103,66
105,98
108,07
102,32
108,79
103,65
109,73
105,27
108,58
101,35
110,53
109,13
109,13
107,96
112,21
114,50
106,47
110,17
105,18
116,24
107,25
113,28
102,61
116,87
118,52
118,52
113,60
118,82
122,31
115,63
119,72
109,64
123,16
111,09
116,06
103,85
125,29
125,73
125,73
119,55
123,65
130,95
126,10
Materials
Botanical Products
Products
100,00
100,91
100,73
104,31
100,19
100,00
101,48
103,06
104,00
92,89
100,00
99,69
99,62
101,64
102,55
100,00
99,96
101,67
101,71
102,27
100,00
100,00
101,97
105,31
105,45
109,60
113,50
110,75
123,15
110,49
100,00
100,00
100,00
102,16
100,85
101,32
102,25
101,28
103,46
106,18
104,26
105,38
109,81
97,99
111,33
100,00
100,00
100,00
100,00
106,50
106,51
103,99
103,90
112,87
112,88
110,20
107,86
115,33
115,33
115,75
116,15
124,78
124,81
117,62
122,83
100,00
100,00
109,25
105,28
120,02
111,28
130,51
117,91
142,69
124,56
100,00
102,55
107,51
112,14
117,44
100,00
106,03
112,33
119,51
126,53
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
107,60
100,74
107,97
106,61
103,69
108,10
114,66
101,46
115,00
116,32
101,11
116,99
125,57
102,98
127,14
123,13
101,37
128,41
136,90
108,31
137,62
143,34
106,49
137,73
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
103,92
104,38
103,50
105,42
109,50
112,39
100,45
103,62
104,92
105,03
104,84
108,89
107,92
108,78
107,13
116,68
121,53
127,83
102,96
108,59
109,77
110,79
113,83
109,16
115,10
116,71
113,63
126,28
128,79
137,68
106,21
109,93
113,34
117,46
119,61
110,67
124,24
126,29
122,38
135,12
139,42
151,77
110,34
112,71
121,83
124,64
126,73
111,35
P
Q
100,00
100,00
100,00
108,85
106,69
104,94
118,20
117,37
108,23
128,74
125,78
116,09
137,36
135,74
122,78
100,00
106,23
112,78
120,27
128,14
E
F
G
J
K
L
M,N
O

129
Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Menurut Lapangan Usaha (2010 = 100), 20102014/
Implicit Price Indices of Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industry (2010 = 100), 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Services
3 Perikanan/Fishery
100,00
100,00
108,64
107,46
114,32
113,51
122,74
122,73
132,47
133,60
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
108,80
101,30
107,98
110,59
109,37
106,94
109,61
107,04
107,04
109,18
111,49
108,75
104,11
115,71
101,76
110,48
119,47
115,70
113,07
114,97
114,36
114,36
113,64
114,37
112,84
108,53
125,72
106,50
117,03
131,24
123,68
119,82
122,77
124,65
124,65
116,25
115,15
117,24
112,50
138,17
119,40
126,25
139,36
129,02
130,76
131,65
145,30
145,30
121,01
117,39
119,35
128,74
Materials
Botanical Products
Products
100,00
107,72
109,84
116,81
117,69
100,00
104,65
105,41
111,19
117,34
100,00
105,59
109,95
120,39
128,44
100,00
111,89
115,93
117,61
118,29
100,00
100,00
105,55
106,07
111,89
115,49
115,62
118,13
126,92
118,84
100,00
100,00
100,00
104,29
100,92
105,05
108,29
103,27
108,07
109,13
105,66
115,15
110,11
99,52
120,38
100,00
100,00
100,00
100,00
92,24
92,20
102,60
99,87
80,59
80,48
106,77
106,19
74,94
74,72
125,80
99,87
82,96
82,77
129,73
103,26
100,00
100,00
105,27
106,49
110,93
112,45
119,70
116,01
132,83
119,73
100,00
105,08
113,50
121,21
126,27
100,00
106,87
112,18
114,66
118,05
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
104,47
104,16
104,44
102,88
103,64
108,16
107,80
106,61
108,28
102,49
107,69
112,15
115,01
108,62
116,02
105,71
116,61
119,32
124,26
115,84
125,60
113,71
129,59
126,74
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
109,06
110,27
107,95
103,60
108,69
109,30
105,55
107,60
104,92
105,04
104,29
106,03
115,95
119,08
113,05
109,98
119,62
121,09
110,49
116,84
109,88
108,49
108,34
118,34
128,29
130,70
126,03
105,14
123,85
125,61
115,84
119,68
115,45
115,74
117,23
128,92
142,86
147,76
138,26
108,61
133,43
136,10
127,17
125,39
126,54
126,19
123,84
141,22
P
Q
100,00
100,00
100,00
108,16
108,71
105,92
114,96
116,72
116,27
125,24
124,21
127,06
133,89
129,23
135,86
100,00
106,53
112,57
117,97
125,90
E
F
G
J
K
L
M,N
O

130
Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Menurut Lapangan Usaha (persen), 20102014/
Growth Rate of Implicit Price Indices of Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industry (percent), 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Services
3 Perikanan/Fishery
3,70
5,21
8,64
7,46
5,23
5,63
7,36
8,12
7,93
8,85
9,00
4,72
2,48
2,27
2,59
3,07
2,48
2,14
2,14
3,71
4,94
3,57
2,91
8,80
1,30
7,98
10,59
9,37
6,94
9,61
7,04
7,04
9,18
11,49
8,75
4,11
6,35
0,45
2,31
8,03
5,79
5,73
4,89
6,84
6,84
4,09
2,58
3,76
4,25
8,65
4,66
5,93
9,85
6,90
5,98
6,79
9,00
9,00
2,29
0,68
3,90
3,66
9,90
12,11
7,88
6,19
4,32
9,13
7,23
16,57
16,57
4,10
1,94
1,80
14,43
Materials
Botanical Products
Products
3,48
7,72
1,96
6,35
0,75
3,75
4,65
0,73
5,47
5,53
2,34
5,59
4,12
9,50
6,68
3,96
11,89
3,61
1,45
0,58
2,62
3,82
5,55
6,07
6,01
8,88
3,34
2,29
9,78
0,60
3,99
4,62
2,57
4,29
0,92
5,05
3,84
2,33
2,88
0,77
2,31
6,55
0,90
-5,81
4,54
4,06
4,07
2,28
2,70
-7,76
-7,80
2,60
-0,13
-12,63
-12,71
4,07
6,32
-7,00
-7,15
17,82
-5,95
10,70
10,77
3,12
3,39
3,35
3,93
5,27
6,49
5,38
5,60
7,90
3,16
10,96
3,21
3,76
5,08
8,01
6,80
4,18
3,97
6,87
4,97
2,21
2,96
4,36
5,57
4,39
3,88
3,73
5,25
4,47
4,16
4,44
2,88
3,64
8,16
3,19
2,35
3,67
-0,38
3,91
3,69
6,69
1,89
7,15
3,15
8,28
6,39
8,04
6,64
8,26
7,56
11,13
6,21
5,05
5,56
4,60
4,21
3,89
3,53
5,54
4,44
7,44
6,28
4,75
5,60
9,06
10,27
7,95
3,60
8,69
9,30
5,55
7,60
4,92
5,04
4,29
6,03
6,31
7,98
4,73
6,16
10,05
10,78
4,68
8,59
4,72
3,28
3,88
11,61
10,64
9,76
11,47
-4,40
3,54
3,74
4,84
2,43
5,07
6,68
8,20
8,94
11,36
13,05
9,71
3,30
7,73
8,35
9,78
4,77
9,61
9,03
5,64
9,54
P
Q
4,60
7,27
5,58
8,16
8,71
5,92
6,28
7,37
9,77
8,94
6,41
9,28
6,91
4,05
6,92
4,17
6,53
5,67
4,80
6,72
E
F
G
J
K
L
M,N
O

131
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Kota Padang Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), 20102014/
Per Capita Gross Regional Domestic Product of Padang City at Current Market Prices by Industry (million rupiahs), 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Services
3 Perikanan/Fishery
1,57
0,70
1,77
0,78
1,89
0,82
2,08
0,89
2,36
1,01
0,25
0,18
0,01
0,25
0,02
0,01
0,86
0,93
0,00
0,00
0,00
0,93
5,41
0,00
0,00
0,00
1,38
0,00
1,00
0,00
0,28
0,19
0,01
0,27
0,02
0,01
0,98
1,03
0,00
0,00
0,00
1,03
6,02
0,00
0,00
0,00
1,61
0,00
1,15
0,00
0,31
0,18
0,01
0,30
0,02
0,01
1,06
1,13
0,00
0,00
0,00
1,13
6,43
0,00
0,00
0,00
1,72
0,00
1,25
0,00
0,33
0,19
0,02
0,33
0,02
0,01
1,18
1,32
0,00
0,00
0,00
1,32
6,81
0,00
0,00
0,00
1,80
0,00
1,37
0,00
0,39
0,22
0,02
0,36
0,02
0,01
1,34
1,61
0,00
0,00
0,00
1,61
7,36
0,00
0,00
0,00
1,89
0,00
1,47
0,00
Materials
Botanical Products
Products
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
1,29
1,42
1,48
1,48
1,47
1,67
0,00
0,04
1,77
0,00
0,04
1,91
0,00
0,04
2,09
0,00
0,05
2,45
0,00
0,04
0,00
0,00
0,00
0,01
0,00
0,00
0,00
0,01
0,00
0,00
0,00
0,02
0,00
0,00
0,00
0,02
0,00
0,00
0,00
0,02
0,03
0,03
0,00
0,05
0,03
0,03
0,00
0,05
0,03
0,03
0,00
0,06
0,03
0,03
0,00
0,06
0,03
0,03
0,00
0,06
2,58
5,52
2,92
6,09
3,32
6,70
3,84
7,21
4,59
7,75
1,20
1,27
1,42
1,55
1,67
4,32
4,82
5,28
5,65
6,08
4,67
0,02
3,57
0,57
0,19
0,00
0,32
5,16
0,02
3,96
0,61
0,21
0,00
0,36
5,59
0,02
4,31
0,65
0,21
0,00
0,40
6,44
0,02
5,03
0,70
0,22
0,00
0,46
7,47
0,02
5,81
0,87
0,25
0,00
0,52
0,33
0,16
0,17
2,35
1,49
1,02
0,06
0,40
0,01
1,00
0,46
2,15
0,37
0,18
0,19
2,53
1,74
1,23
0,06
0,43
0,02
1,08
0,50
2,45
0,40
0,20
0,20
2,92
2,10
1,53
0,07
0,49
0,02
1,16
0,55
2,70
0,47
0,23
0,24
2,98
2,26
1,68
0,07
0,50
0,02
1,29
0,62
2,93
0,55
0,28
0,28
3,24
2,60
1,98
0,08
0,53
0,02
1,47
0,68
3,19
P
Q
1,24
0,43
0,64
1,44
0,49
0,70
1,64
0,57
0,78
1,91
0,64
0,90
2,15
0,71
1,00
30,86
34,36
37,97
41,79
46,82
E
F
G
J
K
L
M,N
O

132
Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Kota Padang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (juta rupiah), 20102014/
Per Capita Gross Regional Domestic Product of Padang City at 2010 Constant Market Prices by Industry (million rupiahs), 20102014
2010
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Services
3 Perikanan/Fishery
1,57
0,70
1,63
0,72
1,66
0,72
1,70
0,72
1,78
0,75
0,25
0,18
0,01
0,25
0,02
0,01
0,86
0,93
0,00
0,00
0,00
0,93
5,41
0,00
0,00
0,00
1,38
0,00
1,00
0,00
0,26
0,19
0,01
0,25
0,02
0,01
0,90
0,96
0,00
0,00
0,00
0,96
5,51
0,00
0,00
0,00
1,44
0,00
1,06
0,00
0,26
0,18
0,01
0,25
0,02
0,01
0,93
0,99
0,00
0,00
0,00
0,99
5,66
0,00
0,00
0,00
1,50
0,00
1,11
0,00
0,26
0,18
0,01
0,25
0,02
0,01
0,96
1,06
0,00
0,00
0,00
1,06
5,86
0,00
0,00
0,00
1,57
0,00
1,17
0,00
0,28
0,18
0,01
0,26
0,02
0,01
1,02
1,11
0,00
0,00
0,00
1,11
6,08
0,00
0,00
0,00
1,61
0,00
1,23
0,00
Materials
Botanical Products
Products
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
1,29
1,27
1,27
1,25
1,24
1,67
0,00
0,04
1,67
0,00
0,04
1,70
0,00
0,04
1,81
0,00
0,04
1,93
0,00
0,04
0,00
0,00
0,00
0,01
0,00
0,00
0,00
0,01
0,00
0,00
0,00
0,01
0,00
0,00
0,00
0,01
0,00
0,00
0,00
0,01
0,03
0,03
0,00
0,05
0,04
0,03
0,00
0,05
0,04
0,04
0,00
0,06
0,04
0,04
0,00
0,06
0,04
0,04
0,00
0,06
2,58
5,52
2,77
5,72
3,00
5,95
3,21
6,21
3,46
6,47
1,20
1,21
1,25
1,28
1,32
4,32
4,51
4,71
4,93
5,15
4,67
0,02
3,57
0,57
0,19
0,00
0,32
4,94
0,02
3,80
0,59
0,20
0,00
0,34
5,19
0,02
3,98
0,64
0,19
0,00
0,36
5,60
0,02
4,34
0,67
0,19
0,00
0,39
6,01
0,02
4,62
0,76
0,19
0,00
0,41
0,33
0,16
0,17
2,35
1,49
1,02
0,06
0,40
0,01
1,00
0,46
2,15
0,34
0,16
0,18
2,44
1,60
1,13
0,06
0,40
0,02
1,03
0,48
2,31
0,35
0,17
0,18
2,66
1,75
1,26
0,06
0,42
0,02
1,07
0,51
2,28
0,36
0,18
0,19
2,83
1,83
1,34
0,06
0,42
0,02
1,12
0,53
2,27
0,39
0,19
0,20
2,99
1,95
1,45
0,06
0,42
0,02
1,17
0,55
2,26
P
Q
1,24
0,43
0,64
1,33
0,45
0,66
1,42
0,49
0,67
1,53
0,51
0,71
1,61
0,55
0,74
30,86
32,26
33,73
35,42
37,19
E
F
G
J
K
L
M,N
O

133
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Kota Padang Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen), 20102014/
Growth Rate of Per Capita Gross Regional Domestic Product of Padang City at Current Market Prices by Industry (percent), 20102014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)

Services
3 Perikanan/Fishery
12,15
10,52
7,26
5,78
9,91
8,29
13,27
13,29
11,04
8,19
9,95
11,61
11,40
5,47
13,54
10,00
10,00
11,36
16,26
15,63
4,82
9,86
-5,53
6,85
9,19
9,28
5,29
8,45
9,94
9,94
6,76
6,96
8,27
6,83
8,36
4,60
10,51
10,22
9,84
5,67
11,21
16,58
16,58
6,01
5,00
9,31
10,87
17,70
15,17
12,65
8,41
5,33
8,85
13,30
21,87
21,87
7,96
4,55
7,41
22,99
Materials
Botanical Products
Products
6,96
0,24
8,46
-4,64
4,49
0,75
4,82
-7,10
3,58
2,48
10,02
6,08
10,05
3,78
-0,05
-0,32
5,90
9,91
7,96
11,60
9,54
1,80
17,38
-1,09
4,84
0,15
4,73
2,35
1,20
3,46
3,06
3,74
6,89
2,84
-12,76
8,83
-3,34
-3,37
4,98
2,10
-8,81
-8,89
8,62
8,71
-6,42
-6,57
21,88
-0,26
18,03
18,14
3,27
7,75
13,16
10,31
14,01
9,93
15,55
7,65
19,57
7,45
6,04
11,50
9,71
7,51
11,50
9,51
7,10
7,44
10,61
3,24
10,95
7,92
5,73
15,05
8,29
1,52
8,75
7,05
-0,21
10,51
15,07
1,84
16,67
7,53
6,92
15,02
16,09
10,54
15,48
23,40
15,06
12,27
11,52
13,26
9,94
7,47
17,12
20,87
4,33
9,71
8,32
8,56
7,59
13,61
8,73
10,83
6,76
15,71
20,29
24,09
5,67
12,07
7,90
7,30
11,08
10,18
16,22
15,99
16,44
1,90
8,06
10,04
6,51
2,12
6,84
11,39
11,97
8,78
18,47
20,55
16,44
8,93
14,93
17,70
12,40
5,86
16,12
14,02
10,31
8,61
P
Q
15,85
14,12
9,37
13,66
16,33
11,49
16,86
12,30
15,44
12,42
10,66
11,45
11,35
10,49
10,07
12,05
E
F
G
J
K
L
M,N
O

134
Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Per Kapita Kota Padang Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (persen), 20102014/
Growth Rate of Per Capita Gross Regional Domestic Product of Padang City at 2010 Constant Market Prices by Industry (percent), 20102014
2011
2012
2013*
2014**
(1)
(3)
(4)
(5)
(6)
3,23
2,84
1,93
0,14
2,38
0,16
4,95
4,08
2,06
6,80
1,82
0,93
1,85
-1,38
3,59
2,77
2,77
2,00
4,28
6,33
0,68
3,30
-5,96
4,43
1,07
3,30
-0,41
3,40
2,90
2,90
2,57
4,27
4,35
2,48
-0,27
-0,06
4,33
0,34
2,76
-0,29
4,14
6,96
6,96
3,64
4,29
5,20
6,96
7,10
2,73
4,42
2,08
0,97
-0,26
5,66
4,55
4,55
3,71
2,56
5,51
7,48
-0,71
-1,69
1,99
-5,35
-0,15
0,02
-0,62
-11,97
-1,91
-1,58
0,48
-0,57
-1,64
0,17
-1,48
-0,90
0,34
3,62
1,84
2,50
6,01
-0,48
6,92
-1,68
0,53
-0,77
-0,31
-1,43
-1,10
0,57
2,27
1,39
0,32
1,93
-7,38
4,11
4,80
4,81
2,32
2,23
4,37
4,37
4,37
2,24
0,63
0,62
3,44
6,06
6,62
6,65
0,15
4,21
7,50
3,59
8,19
4,10
7,09
4,35
7,75
4,11
0,91
3,24
2,73
3,20
4,33
4,33
4,78
4,35
5,88
-0,88
6,24
4,90
2,02
6,37
4,94
-0,81
4,90
7,46
-3,97
6,58
7,86
-0,04
8,88
4,25
-1,26
8,10
7,44
3,66
6,67
14,72
3,53
5,70
2,25
2,71
1,84
3,73
7,75
10,59
-1,16
1,96
3,24
3,34
3,16
7,14
2,27
2,63
1,94
9,00
9,30
12,01
0,95
3,21
3,03
3,88
6,92
-1,28
5,04
5,67
4,46
6,59
4,37
6,08
1,59
-0,30
1,69
4,42
3,49
-0,15
6,38
6,64
6,14
5,45
6,68
8,63
2,38
1,05
5,94
4,58
4,42
-0,85
P
Q
7,10
4,98
3,26
6,94
8,34
1,57
7,26
5,54
5,64
5,15
6,36
4,23
4,52
4,56
5,03
5,00
E
F
G
J
K
L
M,N
O

Services
3 Perikanan/Fishery
Materials
Botanical Products
Products

135
DATA
MENCERDASKAN BANGSA
BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PADANG
Jl. Raya By Pass KM 13 Kel. Sungai Sapih

Kec. Kuranji Padang 25159
Telp.(0751)498515. Fax (0751) 497515
Web: http://www.padangkota.bps.go.id
Email: bps1371@bps.go.id

Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kota Padang 2010 2014

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Kota Padang 2010 2014

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Katalog BPS : 9302008.

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

BADAN PUSAT STATISTIK

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA PADANG

Padang, Oktober 2015

Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 2010-2014

Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 2010-2014

KATA PENGANTAR/PREFACE .............................................................................................................. iii

Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 2010-2014

DAFTAR GAMBAR/LIST OF FIGURE

Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Pertambangan dan Penggalian

Laju Pertumbuhan PDRB Kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan

Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 2010-2014

DAFTAR TABEL/LIST OF TABLE

Perbandingan Perubahan Konsep dan Metode Perhitungan PDRB/

Perbandingan Perubahan Klasifikasi PDRB Menurut Lapangan Usaha

Perbandingan Perubahan Klasifikasi PDRB Menurut Pengeluaran

Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 20102014/Share

Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen),

PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha (Juta Rp), 20102014/

Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertanian,

Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertambangan dan

Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Industri Pengolahan

Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pengadaan Listrik

Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Perdagangan Besar

Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 2010-2014

Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Transportasi dan

Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Penyediaan

Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Jasa Keuangan dan

Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 2010-2014

DAFTAR LAMPIRAN/LIST OF APPENDIX

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Seri

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang Seri

Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kota Padang

Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 2010-2014

Laju Pertumbuhan Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kota

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kota

Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 2010-2014

Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 2010-2014

Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 2010-2014

Gross Regional Domestic Product of Padang City by Industrial Origin 2010-2014

Perencanaan pembangunan ekonomi,

Economic development planning,

memerlukan bermacam data statistik sebagai

requiring a variety of statistical data as

dasar berpijak dalam menentukan strategi

rationale in determining the policy strategy, so

kebijakan, agar sasaran pembangunan dapat

that the target can be achieved with proper

dicapai dengan tepat. Strategi dan kebijakan

development. The outcomes of strategies and

yang telah diambil pada masa-masa lalu perlu

policies that have been taken during the past

need to be monitored and evaluated. Various

Berbagai data statistik yang bersifat kuantitatif

quantitative statistical data be required to

provide a snapshot of the state in the past and

tentang keadaan pada masa yang lalu dan

present, as well as the target goals to be

masa kini, serta sasaran-sasaran yang akan

achieved in the future.

dicapai pada masa yang akan datang.

ekonomi adalah serangkaian usaha dan