BAB II
ARAH KEBIJAKAN PERMUKIMAN DAN
INFRASTRUKTUR PERKOTAAN
2.1. Kebijakan Dalam Spatial Plan ,2.1.1. Kebijakan Pembangunan Tata Ruang Wilayah Sulawesi (RTR Pulau Sulawesi)
Dalam bidang ekonomi, kinerja pembangunan wilayah Sulawesi tahun 2010
menunjukkan peningkatan dibanding tahun 2009, dengan pertumbuhan ekonomi
tertinggi berada di Provinsi Gorontalo. Adapun sektor utama yang menyumbang
perekonomian wilayah Sulawesi adalah sektor pertanian yaitu sebesar 30,20 persen, sektor
perdagangan, hotel, dan restoran sebesar 16,04 persen, serta sektor jasa-jasa sebesar 13,74
persen. Dalam mendorong perekonomian Wilayah Sulawesi, realisasi investasi Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) masih relatif kecil.
Meskipun demikian, secara umum peringkat iklim investasi pada tahun 2008 di wilayah
Sulawesi merupakan yang terbaik secara nasional (dengan 3 provinsi menempati rangking
5 besar). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat keunggulan dari sisi kondisi tenaga kerja,
keamanan usaha, kinerja ekonomi daerah, dan peranan dunia usaha dalam perekonomian
daerah, namun perhatian masih dibutuhkan dari sisi promosi investasi. Sementara itu,
perkembangan PDRB per kapita wilayah Sulawesi terus mengalami peningkatan, namun
perbandingan antar provinsi menunjukkan adanya ketimpangan yang cukup tinggi, yang
tertinggi yaitu provinsi Sulawesi Utara memiliki pendapatan per kapita sebesar Rp.7,46
juta/jiwa dan terendah berada di provinsi Gorontalo sebesar Rp.2,75 juta/jiwa.
Wilayah Sulawesi menghadapi kendala sarana dan prasarana transportasi, antara
lain belum meratanya ketersediaan prasarana, kurang memadainya mutu, dan lemahnya
integrasi jaringan transportasi multimoda antar wilayah. Dengan letak geografis yang
strategis, wilayah Sulawesi berpotensi menjadi hub jaringan transportasi laut antarnegara
dan antar pulau dalam rangka mendukung perdagangan luar negeri. Jaringan pelabuhan
Makassar, Bitung, Pantoloan, Kendari, Bau-bau, dan Anggrek berperan strategis dalam
upaya peningkatan perdagangan, baik di wilayah Sulawesi maupun maupun kawasan
Indonesia timur. Keterkaitan antarwilayah di Sulawesi juga menghadapi hambatan belum
II-1
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
optimalnya integrasi jaringan jalan lintas serta belum terintegrasinya jalur penerbangan
antar provinsi.
Dengan memperhatikan rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah Pulau Sulawesi,
pengembangan wilayah Sulawesi diarahkan untuk:
1. mendorong perkembangan peran Pulau Sulawesi sebagai salah satu wilayah yang
memiliki peluang eksternal cukup besar;
2. mengembangkan komoditas unggulan Pulau Sulawesi yang memiliki daya saing tinggi
melalui kerja sama lintas sektor dan lintas wilayah provinsi dalam pengelolaan dan
pemasarannya;
3. memprioritaskan kawasan tertinggal dan kawasan perbatasan dalam rangka
pencapaian
pemerataan
tingkat
perkembangan
antar
wilayah,
termasuk
II-2
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
pelayanan sekunder.
Pengembangan PKW di Pulau Sulawesi diarahkan untuk :
1. mendorong pengembangan kota-kota Tomohon, Kotamobagu, Tondano, Isimu,
Marisa,
Kwandang,
Luwuk,
Pare-pare,
Kolonodale,
Palopo,
Watampone,
Tondano, dan Unaha sebagai pusat pelayanan sekunder sesuai dengan daya dukung
lingkungannya. Pengembangan PKL di Pulau Sulawesi diarahkan ditetapkan melalui
peraturan daerah provinsi berdasarkan usulan pemerintah kabupaten/kota dengan
kriteria sebagaimana ditetapkan dalam RTRWN. Pengembangan PKSN di kawasan
perbatasan negara diarahkan pada pengembangan kota Melonguane dan Tahuna.
1) Tujuan Pengembangan Wilayah Sulawesi
Berdasarkan arahan pengembangan Wilayah Sulawesi, tujuan pembangunan wilayah
Sulawesi (2010-2014) adalah untuk:
a) meningkatkan standar hidup masyarakat di Wilayah Sulawesi;
b) meningkatkan produksi dan produktivitas sektor pertanian, perkebunan, perikanan
dan pertambangan di Wilayah Sulawesi;
c) meningkatkan ketersediaan, kualitas, dan jangkauan pelayanan prasarana dan
sarana transportasi, baik darat, laut, maupun udara;
d) meningkatkan jumlah, mutu dan jangkauan sistem jaringan prasarana dasar (jalan,
pelabuhan, lapangan udara, telekomunikasi, listrik dan telepon);
CV. CIPTA PERSADA
II-3
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-4
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
dalam
mendukung
peningkatan
kinerja
pembangunan
nasional.
strategi:
a) Mengembangkan integrasi sistem jaringan transportasi darat lintas Sulawesi;
b) Meningkatkan intensitas perhubungan laut;
c) Meningkatkan integrasi jaringan perhubungan udara.
5. Pengembangan Sulawesi sebagai hub Kawasan Timur Indonesia, dilaksanakan
II-5
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
strategi:
a) meningkatkan kapasitas dan integrasi sistem jaringan listrik;
b) diversifikasi sumber energi primer.
8. Penguatan ketahanan dan harmonisasi masyarakat dilaksanakan dengan strategi:
dengan strategi:
a) Meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban kawasan perbatasan;
b) Meningkatkan kegiatan ekonomi lokal dan keterkaitan kawasan perbatasan
dengan pusat pertumbuhan terdekat.
10. Penguatan daerah otonom dan kualitas pelayanan publik dengan strategi:
pengembangan
sistem
permukiman
yaitu
mengembangkan
pusat
II-6
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
development), yaitu terbentuk rantai sistem perkotaan secara berjenjang dari Kecamatan
sampai ke kampung yang didukung prasarana wilayah melalui kegiatan pola ruang
pemetaan wilayah administrasi secara berstruktur karena sangat berdampak pada kondisi
tata ruang.
1) Sistem Pusat Permukiman Perkotaan ,Berdasarkan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, sistem
pusat permukiman perkotaan di Provinsi Sulawesi Tengah di dasarkan pada dua aspek
; yaitu potensi permasalahan yang berkembang di lapangan mencerminkan kondisi riil
orientasi pasar kawasan, serta arahan kebijakan yang tertuang dalam RTRW.
Berdasarkan kajian kedua aspek tersebut, ditemukan tiga bentuk Kota pusat kegiatan
perkotaan, yaitu ;
Kota/Kabupaten
II-7
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
kawasan
perkotaan
yang
ada
sangat
dipengaruhi
oleh
II-8
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
3) Arahan Struktur Ruang ,Berdasarkan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, sistem
pusat permukiman perkotaan di Provinsi Sulawesi Tengah didasarkan pada dua aspek ;
yaitu potensi dan permasalahan yang berkembang di lapangan mencerminkan kondisi
riil orientasi pasar kawasan, serta arahan kebijakan yang tertuang dalam RTRW.
Berdasarkan kajian terhadap kedua aspek tersebut, ditentukan tiga bentuk kota pusat
kegiatan perkotaan, yaitu Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah
(PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang
tertuang dalam PP No.26 Tahun 2008 mengarahkan sistem pusat perkotaan di Provinsi
Sulawesi Tengah yang mana Kota Palu sebagai PKN ; Kota Poso, Kota Luwuk, Kota Buol,
Kota Kolonodale, Kota Tolitoli, dan Kota Donggala sebagai PKW ; dan Kota Parigi
sebagai PKW Promosi.
2.1.3. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Tolitoli ,Kebijakan dalam penataan tata ruang Kota Tolitoli dirangkum dari dokumen
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang telah ada sebelumnya. Skenario pembangunan
RTRW Kota Tolitoli didasarkan pada pembangunan ruang wilayah Kota Tolitoli secara
terpadu dengan tetap memperhatikan keterkaitan wilayah, keserasian pertumbuhan serta
perkembangan wilayah kabupaten dalam lingkup regional. Penataan ruang Kota Tolitoli
bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Tolitoli sebagai kawasan
agropolitan dan minapolitan yang aman, nyaman, produktif, berkualitas dan berkelanjutan
dalam rangka mengembangkan Kawasan Andalan Tolitoli dan sekitarnya.
1) Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Tolitoli
Visi Kabupaten
Misi Kabupaten
1. Terwujudnya ruang wilayah Kabupaten Tolitoli yang produktif, berkualitas,
berkelanjutan.
2. Terwujudnya keterpaduan pemanfaatan ruang darat, ruang laut dan ruang
udara, termasuk ruang di dalam bumi.
3. Mewujudkan struktur ruang kabupaten yang hirarkis dan seimbang.
II-9
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
kesenjangan
perkembangan
wilayah
(Regional
II-10
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
struktur
ruang
wilayah
Kabupaten
Tolitoli
dibentuk
dengan
draft RTRW Propinsi Sulawesi Tengah. Sistem perkotaan yang membentuk struktur
ruang wilayah Kabupaten Tolitoli adalah :
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dalam Sistem Perkotaan Nasional adalah Tolitoli
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dalam Sistem Perkotaan Propinsi adalah ; Bangkir
rencana
struktur
ruang
wilayah
Kabupaten
Tolitoli
juga
II-11
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
Tatanan Kepelabuhanan
Pelabuhan regional yang terdapat di wilayah Kabupaten Tolitoli adalah
1. Pelabuhan Tolitoli sebagai pelabuhan pengumpul
2. Pelabuhan Ogotua dan Malala sebagai pelabuhan pengumpan
Potensi Pengembangan Wilayah Belakang
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Tolitoli mempertimbangkan potensi
pengembangan wilayah belakang ibukota kecamatan. Potensi wilayah belakang
ibukota kecamatan yang membentuk struktur ruang wilayah Kabupaten Tolitoli
adalah (Tabel II.2) :
Tabel II.2
Potensi Pengembangan Wilayah Belakang Kota Kecamatan
Ibukota
Kecamatan
Bangkir
Dampal Selatan
Ogotua
Dampal Utara
Tinabogan
Dondo
Bilo
Ogodeide
No
Kecamatan
II-12
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
No
Ibukota
Kecamatan
Kecamatan
Kayulompa
Basidondo
Tolitoli
Baolan
Sibea
Lampasio
Lalos
Galang
9
10
Laulalang
Galumpang
Tolitoli Utara
Dako Pemean
A. Pusat-pusat Kegiatan
Rencana pusat-pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Tolitoli yang diarahkan
pengembangannya hingga akhir tahun perencanaan (2031) adalah sebagai berikut :
a. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
wilayah
Fungsi Pusat
Kegiatan
PKW
Tolitoli
Galang
PKL
Bangkir
Dampal Selatan
PKLp
Malala
Dondo
Laulalang
Tolitoli Utara
No.
Kota
Kecamatan
Wilayah
Pelayanan
Seluruh
wilayah
Kabupaten
Tolitoli
Kecamatan
Dampal Selatan
dan Kecamatan
di sekitarnya
Kecamatan
Dondo
dan
kecamatan di
sekitarnya
Kecamatan
Keterangan
Pembangunan 5
tahun ke I
Pembangunan 5
tahun ke I
Pembangunan 5
tahun Ke II
Pembangunan 5
II-13
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
No.
Fungsi Pusat
Kegiatan
PPK
PPL
Kota
Kecamatan
Kayu Lompa
Basidondo
Ogotua
Dampal Utara
Tinabogan
Dondo
Lalos
Galang
Bilo
Ogodeide
Sibea
Lampasio
Galumpang
Dakopemean
Kombo
Dampal Selatan
Padumpu
Dampal Selatan
Bambapula
Dampal Utara
Tompo
Dampal Utara
Malomba
Dondo
Silondou
Basidondo
Labonu
Basidondo
Pulias
Ogodeide
Tinading
Lampasio
Oyom
Lampasio
Tinigi
Galang
Lingadan
Dakopemean
Salumpaga
Tolitoli Utara
Wilayah
Pelayanan
Tolitoli Utara
dan kecamatan
di sekitarnya
Kecamatan
Basidondo dan
kecamatan di
sekitarnya
Kecamatan
Dampal Utara
Kecamatan
Dondo
Kecamatan
Galang
Kecamatan
Ogodeide
Kecamatan
Lampasio
Kecamatan
Desa Kombo
dan desa di
sekitarnya
Desa Padumpu
dan desa di
seikitarnya
Desa
Bambapula dan
desa di
sekitarnya
Desa Tompo
dan desa di
sekitarnya
Desa Malomba
dan desa di
sekitarnya
Desa Silondou
dan desa di
sekitarnya
Desa Labonu
dan desa di
sekitarnya
Desa Pulias dan
desa di
sekitarnya
Desa Tinading
dan desa di
sekitarnya
Desa Oyom dan
desa di
sekitarnya
Desa Tinigi dan
desa di
sekitarnya
Desa Lingadan
dan desa di
sekitarnya
Desa
Salumpaga dan
desa di
sekitarnya
Keterangan
tahun ke I
Pembangunan 5
tahun ke II
Pembangunan
tahun ke II
Pembangunan
tahun ke III
Pembangunan
tahun ke II
Pembangunan
tahun ke III
Pembangunan
tahun ke II
Pembangunan
tahun ke III
Pembangunan
tahun ke III
5
5
5
5
5
5
5
Pembangunan 5
tahun ke IV
Pembangunan 5
tahun ke III
Pembangunan 5
tahun ke IV
Pembangunan 5
tahun ke III
Pembangunan 5
tahun ke III
Pembangunan 5
tahun ke IV
Pembangunan 5
tahun ke III
Pembangunan 5
tahun ke III
Pembangunan 5
tahun ke III
Pembangunan 5
tahun ke IV
Pembangunan 5
tahun ke III
Pembangunan 5
tahun ke IV
II-14
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
b.
Panjang ( Km )
49,457
Laulalang Lingadan
16,251
40,711
Moh. Saleh
8,547
Yos Sudarso
2,225
Syarif Mansyur
0,708
A. Yani
0,452
Moh. Hatta
0,744
Abdul Muis
0,908
10
Wolter Monginsidi
1,120
11
Sona
2,351
12
Tadulako
1,208
13
33,581
14
Silondou Malala
38,692
15
Malala Ogotua
54,875
16
35,151
II-15
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
Jaringan Jalan Strategis Nasional Rencana, yang merupakan jalan nasional di Kabupaten
Tolitoli terdiri atas (Tabel II.5) :
Tabel II.5
Ruas Jalan Strategis Nasional di kabupaten Tolitoli
No.
1
Panjang ( Km )
21,10
Jaringan Jalan Kolektor Primer (K2) yang merupakan jalan provinsi di Kabupaten Tolitoli
yang terdiri atas (Tabel II.6) :
Tabel II.6
Ruas Jalan Kolektor K2 di Kabupaten Tolitoli
No
Panjang ( Km )
13,00
89,45
Jaringan Jalan Kolektor Primer (K4) yang merupakan jalan kabupaten yang terdiri atas
(Tabel II.7) :
Tabel II.7
Ruas Jalan Kolektor Primer K4 di Kabupaten Tolitoli
No.
Panjang ( Km )
Buatan Bilo
26,00
Tambun Bilo
44,50
Tolitoli Nopi
4,55
2,80
Jalan Arteri Sekunder (dalam kota) yang terdapat di Kabupaten Tolitoli terdiri atas (Tabel II.8) :
II-16
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
Tabel II.8
Ruas Jalan Arteri Sekunder (dalam Kota) di Kabupaten Tolitoli
No
PANJANG ( Km )
Yos Sudarso
0,33
Moloon
1,90
Usman Binol
1,25
Magamu
1,28
S. Panggesar
0,55
Hi. Hayun
0,27
Wahid Hasyim
0,87
II-17
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
b.
B.2.
Tatanan kepelabuhanan
Kecamatan Baolan
B.2.2.
Alur pelayaran
II-18
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
5. Tolitoli - Makassar,
6. Tolitoli - Gorontalo dan
7. Tolitoli Bitung .
b. Alur pelayaran lintas Kabupaten dalam Provinsi, yaitu terdiri atas :
1. Tolitoli Palu,
2. Tolitoli - Buol,
3. Tolitoli Donggala
4. Tolitoli - Wani
5. Tolitoli Ogoamas
B.3.
jaringan
transportasi
udara
di
Kabupaten
Tolitoli
yang
diarahkan
Tatanan kebandarudaraan
Tatanan kebandarudaraan di Kabupaten Tolitoli yaitu Bandar Udara Sultan
Bantilan di Kecamatan Galang sebagai bandar udara pengumpan.
B.3.2.
.
Kategori dalam KKOP
Permukaan Pendekatan dan Lepas
landas
Kawasan Kemungkinan bahaya
kecelakaan
Permukaan Transisi
Permukaan Horizontal Dalam
Permukaan Kerucut
Definisi
Permukaan di bawah lintasan pesawat udara setelah lepas
landas atau akan mendarat, yaitu sejauh 15 Km dari ujung
landasan dengan kemiringan 2 %.
Bagian dari kawasan Pendekatan dan Lepas Landas, sejauh 3 Km
dari ujung landasan
Bidang miring sejajar poros landasan sampai 315 m dari sisi
landasan, dengan kemiringan 14,3% sampai memotong
Permukaan Horizontal Dalam
Bidang datar di atas dan di sekitar bandara dengan radius 4 Km
dari ujung landasan/permukaan utama dengan ketinggian +51
di atas ketinggian ambang landasan yang ditetapkan, yaitu
ambang landasan 29 dengan ketinggian +731,783 m dpl,
sehingga ketinggian permukaan Horizontal Dalam ini adalah
782,783 m dpl..
Bidang miring antara jarak 4 Km sampai 6 Km dari ujung
landasan/permukaan utama dengan kemiringan 5%, yang
menghubungkan tepi luar Permukaan Horizontal Dalam dengan
CV. CIPTA PERSADA
II-19
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
Definisi
tepi Dalam Permukaan Horizintal Luar
Bidang datar di sekitar bandara dengan radius mulai 6 Km
sampai dengan 15 Km dari ujung landasan dengan ketinggian +
156 m di atas ketinggian ambang landasan atau ketinggi +
887,783 m dpl
II-20
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
satu Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang menjadi simpul koleksi dan distribusi barang dan
jasa, baik kebutuhan sehari-hari maupun perdagangan. Selain itu, potensi
pengembangan kota ini juga dibentuk oleh kedudukannya sebagai pusat pemerintahan
dan pelayanan sosial ekonomi pada tingkat Kabupaten, karen itu pula Kota Tolitoli
diharapkan akan menjadi Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).
3) Kawasan Perkotaan Tolitoli dan Kota Tolitoli
Kawasan Perkotaan Tolitoli terdiri dari 2 wilayah administrasi kecamatan, yakni
Kecamatan Baolan Dan Kecamatan Galang dengan luas 156 Km2. Sementara itu secara
fisik wilayah Kota Tolitoli (kota inti/pusat pusat) terdiri dari 15 Desa/Kelurahan,
yaitu:
1) Kelurahan Sidoarjo
: Pusat Kota
2) Kelurahan Panasakan
: Pusat Kota
3) Kelurahan Tuweley
: Pusat Kota
4) Kelurahan Baru
: Kota Inti
5) Kelurahan Nalu
: Pusat Kota
6) Kelurahan Tambun
: Hinterland
7) Desa Dadakitan
: Hinterland
: Hinterland
9) Desa Buntuna
: Hinterland
: Hinterland
: Hinterland
: Hinterland
: Hinterland
: Hinterland
: Hinterland
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Kawasan Perkotaan Tolitoli dan Peta Pusat Kota
Tolitoli dapat dilihat pada Peta 2.1 dan Peta 2.2 berikut ini :
II-21
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-22
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-23
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
2.2
II-24
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-25
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
yaitu (1) tidak meratanya penyebaran penduduk perkotaan dan terjadinya konsentrasi
penduduk kota di pulau jawa, khususnya di jakarta, bogor, depok, tangerang, dan bekasi
(jabodetabek), (20 % dari total jumlah penduduk perkotaan Indonesia tinggal disana); (2)
tidak optimalnya fungsi ekonomi perkotaan, terutama di kota-kota menengah dan kecil,
dalam menarik investasi dan tempat penciptaan lapangan pekerjaan; dan (3) tidak
optimalnya peranan kota dalam memfasilitasi Pembangunan wilayah 6.
Ditinjau berdasarkan kondisi di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, kedua
hal ini memiliki peran ganda yaitu sebagai modal pembangunan dan sekaligus sebagai
penopang sistem kehidupan. Adapun jasa-jasa lingkungan meliputi keanekaragaman
hayati, penyerapan karbon, pengaturan air secara alamiah, keindahan alam, dan udara
bersih merupakan penopang kehidupan manusia. Hasil pembangunan sumber daya alam
dan lingkungan hidup telah mampu menyumbang 24,8 % terhadap Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) dan 48 % terhadap penyerapan tenaga kerja. Namun, pengelolaan
sumber daya alam tersebut masih belum berkelanjutan dan masih mengabaikan kelestarian
fungsi lingkungan hidup sehingga daya dukung lingkungan menurun dan ketersediaan
sumber daya alam menipis. Menurunnya daya dukung dan ketersediaan sumber daya alam
juga terjadi karena kemampuan iptek yang rendah sehingga tidak mampu mengimbangi
laju pertumbuhan penduduk7.
Sumber daya kelautan belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini karena beberapa hal,
Antara lain (1) belum adanya penataan batas maritim; (2) adanya konflik dalam
pemanfaatan ruang di laut; (3) belum adanya jaminan keamanan dan keselamatan di laut;
(4) adanya otonomi daerah menyebabkan belum ada pemahaman yang sama terhadap
pengelolaan sumber daya kelautan; (5) adanya keterbatasan kemampuan sumber daya
manusia dalam mengelola sumber daya kelautan; dan (6) belum adanya dukungan riset
dan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan8.
Pencemaran air, udara, dan tanah juga masih belum tertangani secara tepat karena
semakin pesatnya aktivitas pembangunan yang kurang memperhatikan aspek kelestarian
fungsi lingkungan. Keberadaan masyarakat adat yang sangat bergantung pada sumber
daya alam dan memiliki kearifan lokal dalam mengelola sumber daya alam juga belum
diakui. Kearifan lokal sangat diperlukan untuk menjamin ketersediaan sumber daya alam
dan kelestarian fungsi lingkungan hidup9. Desentralisasi pembangunan dan otonomi
daerah juga telah mengakibatkan meningkatnya konflik pemanfaatan dan pengelolaan
sumber daya alam, baik antar wilayah, Antara pusat dan daerah, serta antar penggunaan.
RPJPN, bagian lampiran hal.19
RPJPN, bagian lampiran hal.20
8 RPJPN, bagian lampiran hal.21
9 RPJPN, bagian lampiran hal.21
6
7
II-26
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
Untuk itu, kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara tepat
akan dapat mendorong perilaku masyarakat untuk menerapkan prinsip-prinsip
pembangunan berkelanjutan dalam 20 tahun mendatang agar Indonesia tidak mengalami
krisis sumber daya alam, khususnya krisis air, krisis pangan, dan krisis energi10.
1) Tantangan Pembangunan Nasional, menurut RPJP Nasional 2005-2025
Tantangan Pembangunan Nasional, menurut RPJP Nasional 2005-2025 meliputi:
A. Tantangan Sub Bidang Permukiman
Tantangan yang dihadapi untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat
dan mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, adalah (a) melakukan reformasi
secara serentak, khususnya yang berkaitan dengan perpajakan, retribusi/biaya
perizinan daerah, pertanahan dan tata ruang, sebagai upaya untuk menekan dan
mengurangi harga rumah sehingga dapat meningkatkan kemampuan daya beli
masyarakat; (b) menyempurnakan pola subsidi sektor perumahan yang tepat sasaran,
transparan, akuntabel, dan pasti, khususnya subsidi bagi masyarakat berpendapatan
rendah; (c) mendorong adanya insentif perpajakan kepada dunia usaha agar
berpartisipasi secara langsung dalam penyediaan perumahan; dan (d) melakukan
penguatan swadaya masyarakat dalam pembangunan rumah melalui pemberian
fasilitas kredit mikro perumahan, fasilitasi untuk pemberdayaan masyarakat, dan
bantuan teknis kepada kelompok masyarakat yang berswadaya dalam pembangunan
rumah. Dengan demikian, penyediaan perumahan dapat diselenggarakan dengan
tidak hanya mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat, melainkan juga
melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan11
Adapun prioritas penggunaan sumber dana dengan makin terbatasnya sumber
dana yang dapat dimobilisasi oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan
pembangunan sarana dan prasarana, anggaran pemerintah akan lebih difokuskan
pada penyediaan sarana dan prasarana yang secara ekonomi dan sosial bermanfaat,
tetapi secara finansial kurang layak. Untuk proyek sarana prasarana yang layak secara
finansial akan dibangunan dengan memanfaatkan dana-dana masyarakat dan
membuka peluang kerja sama dengan badan usaha, terutama swasta dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana. Hal itu, merupakan tantangan
yang menuntut dilakukannya berbagai penyempurnaan aturan main, terutama yang
berkaitan dengan struktur industri penyediaan sarana dan prasarana serta pentingnya
10
11
II-27
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
persatuan
bangsa,
meningkatnya
semangat
separatisme,
dan
II-28
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-29
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
pemihakan yang nyata dari seluruh pemangku kepentingan, yang tentunya menjadi
tantangan seluruh kompenen bangsa16.
Meningkatnya kasus pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh laju
pertumbuhan penduduk yang terkonsentrasi di wilayah perkotaan, perubahan gaya
hidup yang konsumtif, serta rendahnya kesadaran masyarakat perlu ditangani secara
berkelanjutan. Kemajuan transportasi dan industrialisasi, pencemaran sungai dan
tanah oleh industri, pertanian, dan rumah tangga memberi dampak negatif yang
mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan sistem lingkungan secara keseluruhan
dalam menyangga kehidupan manusia. Keberlanjutan pembangunan dalam jangka
panjang juga menghadapi tantangan akan adanya perubahan iklim dan pemansan
global yang berdampak pada aktivitas dan kehidupan manusia. Sementara itu,
pemanfaatan keanekaragaman hanyati belum berkembang sebagaimana mestinya.
Pembangunan nilai tambah kekayaan keanekaragaman hayati dapat menjadi alternatif
sumber daya pembangunan yang dapat dinikmati, baik oleh generasi sekarang
maupun mendatang, sehingga memerlukan berbagai penelitian, perlindungan, dan
pemanfaatan secara lestari selain upaya ke arah pematenan (hak atas kekayaan
intelektual/HAKI) oleh karena itu penyelamatan ekosistem beserta flora-fauna di
dalamnya menjadi bagian integral dalam membangun daya saing Indonesia 17.
2) Visi Pembangunan Nasional Tahun 2005-202518,
berdasarkan kondisi bangsa Indonesia saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 20
tahun mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia dan amanat pembangunan yang tercantum dalam pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Visi Pembangunan Nasional
tahun 2005-2025 adalah ;
INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
Visi pembangunan nasional tahun 2005-2025 itu mengarah pada pencapaian tujuan
nasional, seperti tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Visi pembangunan nasional tersebut harus dapat diukur untuk
dapat mengetahui tingkat kemandiriaan, kemajuan, keadilan dan kemakmuran yang
ingin dicapai.
17
II-30
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-31
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-32
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
Selain memiliki indikator sosial ekonomi yang lebih baik, bangsa yang maju juga
telah memiliki sistem dan kelembagaan politik, termasuk hukum yang mantap.
Lembaga politik dan kemasyarakatan telah berfungsi berdasarkan aturan dasar,
yaitu konstitusi yang ditetapkan oleh rakyatnya. Bangsa maju juga ditandai oleh
adanya peran serta rakyat secara nyata dan efektif dalam segala aspek
kehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan keamanan. Dalam
aspek politik, sejarah menunjukkan adanya keterkaitan erat Antara kemajuan
suatu bangsa dan sistem politik yang dianutnya. Bangsa yang maju pada
umumnya menganut sistem demokrasi, yang sesuai dengan budaya dan latar
belakang sejarahnya. Bangsa yang maju adalah bangsa yang hak-hak warganya,
keamanannya, dan ketentramannya terjamin dalam kehidupannya. Selain unsurunsur tersebut, bangsa yang maju juga harus didukung dengan infrastruktur
maju.
Pembangunan bangsa Indonesia bukan hanya sebagai bangsa yang mandiri dan
maju, melainkan juga bangsa yang adil dan makmur. Sebagai pelaksana dan
penggerak pembangunan sekaligus objek pembangunan, rakyat mempunyai hak,
baik
dalam
merencanakan,
melaksanakan,
maupun
menikmati
hasil
II-33
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
pembangunan
media
dan
kebebasan
media
dalam
19
II-34
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
menyeluruh,
keberpihakan
kepada
masyarakat,
kelompok
dan
serta
meningkatkan
pemeliharaan
dan
pemanfaatan
II-35
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
20
II-36
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
masyarakat
dalam
pembangunan,
mengurangi
gangguan
II-37
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
Ruang
Wilayah
disusun
secara
hierarki.
Dalam
rangka
melalui
peningkatan
pengetahuan
keterampilan;
peningkatan akses pada modal usaha dan sumber daya alam; pemberian
kesempatan luas untuk menyampaikan aspirasi terhadap kebijakan dan
perarturan yang menyangkut kehidupan mereka; serta peningkatan
kesempatan dan kemampuan untuk mengelola usaha ekonomi produktif
yang mendatangkan kemakmuran daan mengatasi kemiskinan.
f. Peningkatan kerjasama antar daerah akan terus ditingkatkan dalam
rangka memanfaatkan keunggulan komparatif maupun kompetitif
setiap daerah; menghilangkan ego pemerintah daerah yang berlebihan;
serta menghindari timbulnya inefisiensi dalam pelayanan publik.
Pembangunan kerja sama antar daerah melalui sistem jejaring antar
daerah akan sangat bermanfaat sebagai sarana berbagai pengalaman,
berbagi keuntungan dari kerjasama, maupun tanggung jawab
pembiayaan secara proporsional, baik dalam pembangunan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana maupun dalam pembangunan
lainnya.
g. Pemenuhan perumahan beserta prasarana dan sarana pendukungnya
diarahkan pada (1) penyelenggaraan pembangunan perumahan yang
II-38
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-39
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
pelaksanaan
dan
pencapaian
pembangunan
tahap
bidang
dengan
menekankan
terbangunnya
struktur
II-40
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh
bangsa Indonesia.
B) Misi Pembangunan
Misi pemerintah dalam periode 2010-2014 diarahkan untuk mewujudkan
Indonesia yang lebih sejahtera, aman dan damai, serta meletakkan fondasi yang
lebih kuat bagi Indonesia yang adil dan demokratis. Usaha-usaha Perwujudan visi
Indonesia 2014 akan dijabarkan dalam misi pemerintah tahun 2010-2014
sebagai berikut.
Misi 1: Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera
Misi 2: Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi
Misi 3: Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
2) Arahan Pembangunan Nasional Terkait Pengembangan Permukiman dan Infrastuktur
A) Bidang Permukiman
Dalam rangka pemenuhan hak dasar untuk tempat tinggal dan lingkungan yang
layak sesuai dengan UUD 1945 Pasal 28H, pemerintah telah memfasilitasi
penyediaan perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah serta memberikan
II-41
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
Tabel II.10
Pembangunan Perumahan 2005-2009
No
Pembangunan Perumahan
Jumlah
1
2
3
1.331.580 unit
37.709 unit
6.716 unit
3.659.037 unit
II-42
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
1.
2.
3.
4.
Meningkatkan
kinerja
manajemen
penyelenggaraan
air
minum,
6.
7.
8.
9.
II-43
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
c)
d)
Hingga
tahun
2014
mencapai sepanjang 19.370
km
Selesai tahun 2014
Oleh karena itu, substansi inti program aksi bidang infrastruktur adalah sebagai
berikut:
1. Tanah dan tata ruang: Konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan
tanah untuk kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan
pengelolaan tata ruang secara terpadu;
2. Jalan: Penyelesaian pembangunan Lintas Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan,
Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua sepanjang
total 19.370 km pada 2014;
3. Perhubungan: Pembangunan jaringan prasarana dan penyediaan sarana
transportasi antarmoda dan antarpulau yang terintegrasi sesuai dengan Sistem
Transportasi Nasional dan Cetak Biru Transportasi Multimoda dan penurunan
tingkat kecelakaan transportasi sehingga pada 2014 lebih kecil dari 50%
keadaan saat ini;
II-44
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
infrastruktur
dasar
diprioritaskan
untuk
menjamin
akses
masyarakat,
khususnya
masyarakat
berpenghasilan
rendah;
II-45
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
PRIORITAS BIDANG
1.
2.
Menjamin ketersediaan
infrastruktur dasar untuk
mendukung peningkatan
kesejahteraan
Menjamin kelancaran distribusi
barang, jasa dan informasi untuk
meningkatkan daya saing produk
nasional
SASARAN:
a. Meningkatnya kuantitas dan
kualitas berbagai sarana dan
prasarana penunjang
pembangunan;
b. Menjamin ketersediaan
aksesibilitas masyarakat terhadap
jasa pelayanan sarana dan
prasarana;
c. Meningkatnya ketahanan energi
(diversifikasi energi, renewable
energy, energi yang bersih dan
ekonomis)untuk industri rumah
tangga, industri besar dan
transportasi.
Indikator:
Meningkatnya kesejahteraan
masyarakat (meningkatnya
PDRB wilayah setempat)
Memperkecil kesenjangan
pelayanan sarana dan
prasarana
Terjaminnya distribusi barang,
jasa, dan informasi
FOKUS PRIORITAS
INDIKATOR
KINERJA
% tingkat pelayanan sarana
dan prasarana
Meningkatkan Kerjasama
Pemerintah dan Swasta (KPS)
Gambar 2.1.
Kerangka Pikir Prioritas Bidang Sarana Prasarana
Sumber : Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, 2009.
II-46
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
2.2.3 Pengembangan Wilayah Sulawesi ,Pengembangan wilayah Sulawesi, sebagai salah satu pulau besar di Indonesia,
sangat penting dalam mendukung peningkatan kinerja pembangunan nasional. Wilayah
Sulawesi berpotensi besar sebagai pusat pertumbuhan di kawasan Timur Indonesia dan
sub-regional ASEAN. Dengan kondisi ini, wilayah Sulawesi memiliki akses perdagangan
yang cukup strategis.
1) Pengembangan Wilayah Sulawesi Tahun 20102014
Wilayah Sulawesi menghadapi kendala sarana dan prasarana transportasi, antara lain
belum meratanya ketersediaan prasarana, kurang memadainya mutu, dan lemahnya
integrasi jaringan transportasi multimoda antarwilayah. Wilayah Sulawesi juga
menghadapi terbatasnya ketersediaan energi listrik sebagai akibat rendahnya pasokan
tenaga listrik. .
Pengembangan sistem pusat permukiman di wilayah Sulawesi ditekankan pada
terbentuknya fungsi dan hirarki pusat permukiman sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional yang meliputi Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional
(PKSN) di kawasan perbatasan negara. Pengembangan PKN di Pulau Sulawesi
diarahkan untuk: (1) mendorong optimalisasi pengembangan kawasan perkotaan
Mamminasata (MakassarMarosSungguminasaTakalar) dan Manado-Bitung sebagai
pusat pelayanan primer yang sesuai dengan daya dukung lingkungannya, (2)
mendorong pengembangan kota-kota Gorontalo, Palu, dan Kendari sebagai pusat
pelayanan sekunder.
Pengembangan PKW di Pulau Sulawesi diarahkan untuk:
(1) mendorong
Pare-pare,
Kolonodale,
Palopo,
Watampone,
Bulukumba,
Jeneponto,
Pangkajene, Barru, Lasolo, Rarowatu, Raha, Baubau, dan Kolaka sebagai pusat
pelayanan sekunder; (2) mengendalikan pengembangan kota-kota Mamuju, Poso,
Buol, Donggala, Toli-Toli, Tondano, dan Unaha sebagai pusat pelayanan sekunder
sesuai dengan daya dukung lingkungannya. Pengembangan PKL di Pulau Sulawesi
diarahkan ditetapkan melalui peraturan daerah provinsi berdasarkan usulan
pemerintah kabupaten/kota dengan kriteria sebagaimana ditetapkan dalam RTRWN.
Pengembangan PKSN di kawasan perbatasan negara diarahkan pada pengembangan
kota Melonguane dan Tahuna.
II-47
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-48
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
arah
pengembangan,
tujuan
dan
sasaran,
serta
dengan
II-49
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-50
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
Damai
Agamis
2) Misi
Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut ditempuh melalui 7 (tujuh)
misi pembangunan sebagai berikut:
1.
2.
b.
c.
Mewujudkan Suasana Aman, Damai dan Teteram Bagi Seluruh Masyarakat Yang
Berlandaskan Hukum
a.
II-51
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
b.
c.
3.
4.
b.
c.
b.
5.
b.
c.
6.
Meningkatnya
profesionalisme
aparatur
untuk
mewujudkan
tata
7.
b.
c.
II-52
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
Yang
Merakyat
adalah
berupaya
menjalankan,
mengelola
dan pembangunan terdistribusi secara merata, adil dan proporsional, bagi sebesarbesarnya untuk kemaslahatan rakyat Kabupaten Tolitoli.
e) Pemerintahan Yang Nasionalis adalah menghormati, menghargai,
menjunjung
tinggi perbedaan suku, agama, adat istiadat, status sosial, budaya dan aliran politik.
2. Misi
Dalam upaya mewujudkan Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Tolitoli Tahun
2010-2015 sebagaimana tersebut diatas maka Misi Pembangunan Kabupaten
Tolitoli adalah sebagai berikut:
1) Memajukan Dunia Usaha Kecil dan Menengah, dengan konsep peran
pemerintah sebagai entrepreneur.
2) Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur dan Fasilitas Umum, dengan
mempertimbangkan aspek pemerataan dan perimbangan wilayah kecamatan
secara proporsional.
II-53
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
untuk
memformulasikan kebijakan yang diambil ke dalam langkah kerja yang lebih teknis
operasional baik berupa program maupun kegiatan. Selain itu strategi pembangunan
juga merupakan payung dalam merumuskan program dan kegiatan yang akan
II-54
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
oleh
Pemerintah
Daerah
adalah
akan
difokuskan
pada
Service Provider.
Arah dan Kebijakan Pembangunan Daerah akan diarahkan pada usaha untuk
membuka akses bagi terbangunnya investasi atau industri padat modal, dimana
hal tersebut akan berkonsekwensi positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Adapun secara rinci strategi pembangunan yang akan ditempuh adalah sebagai
berikut :
a. Memberdayakan dan mengembangkan usaha kecil dan mikro dalam upaya
meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada sektor informal;
b. Meningkatkan dan memajukan usaha kecil, mikro dan menengah dengan
menambah akses pemerintah terhadap peningkatan modal usaha;
c. Meningkatkan bantuan teknis dalam aspek pengembangan produk dan sistem
pemasaran;
d. Menciptakan dan melaksanakan regulasi kebijakan yang berpihak untuk
memberikan ruang usaha bagi pengusaha kecil dan menengah;
e. Membangun dan mengembangkan fungsi pasar desa/pasar tradisional;
f. Mengembangkan skema pembiayaan perbankan yang mudah diakses oleh
pelaku usaha kecil dan menengah;
g. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan koperasi,
UMKM dan Perdagangan;
h. Menciptakan iklim usaha investasi yang lebih kondusif bagi para investor,
sehingga tercipta kerjasama kemitraan;
i. Menjaga ketersediaan sembako dan barang barang komoditas strategi
lainnya, serta terjaminnya kestabilan harga pasar;
II-55
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
dari
berbagai
dimensi.
Percepatan
pertumbuhan
ekonomi
jelas
II-56
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
penjaga
sekolah,
pengembangan
sarana
laboratorioum
dan
ruang
kota;
Menciptakan
sinkronisasi
perencanaan
dalam
II-57
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
pemanfaatan lahan yang sesuai dengan kesesuaian penggunaan tanah dan tidak
menyimpang dari Dokumen RTRW Kabupaten; Melaksanakan perizinan,
pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang dengan tetap mengacu pada
dokumen RTRW yang ada;
h) Mengembangkan kawasan-kawasan strategis yang diharapkan berfungsi
sebagai pusat pertumbuhan dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi serta
menciptakan keterkaitan dengan daerah disekitarnya seperti Kawasan
Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET), Kawasan Agropolitan, Kawasan
Andalan, Kawasan Pusat Perdagangan; serta Meminimalisir ketimpangan
pembangunan baik antar desa maupun antar kecamatan
3) Strategi dan Arah Kebijakan dalam Mewujudkan Misi Ketiga
Dalam upaya mewujudkan Misi Ketiga yaitu Meningkatkan Perekonomian
II-58
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
penerapan
tatakelola
pemerintahan
yang
baik
dengan
II-59
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
yaitu
Meningkatkan dan
yang
berkualitas,
terjangkau,
relevan,
dan
efisien
menuju
II-60
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
berkesinambungan
dan
berkelanjutan
terus
berupaya
untuk
koordinasi
dalam
rangka
penyiapan
instrumen
Kajian
II-61
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
lokal
dengan
memanfaatkan
potensi-potensi
lokal
untuk
kapasitas
masyarakat,
kelembagaan
dan
kemitraan,
yang
II-62
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
banyak keragaman budaya daerah seperti seni tari-tarian, nyanyian daerah, cerita
rakyat, permainan tradisional, peninggalan budaya serta upacara tradisional.
Keragaman seni budaya tersebut mendorong pemerintah berupaya untuk terus
memelihara, melindungi dan mengembangkan kekayaan budaya tersebut.
Pemerintah menyadari bahwa pengembangan seni, budaya, dan tradisi memiliki
fungsi yang sangat penting dalam meningkatkan apresiasi masyarakat dari
generasi ke generasi terhadap keragaman budaya, yang adaptif terhadap pengaruh
positif budaya global untuk kemajuan daerah.
Secara rinci strategi pembangunan yang akan ditempuh dalam upaya
mewujudkan Misi Ketujuh adalah sebagai berikut :
a) Meningkatkan kualitas kehidupan umat beragama melalui Peningkatan
bimbingan dan penerangan keagamaan; mendorong terciptanya kehidupan
harmonis umat beragama yang ditandai dengan menurunnya konflik sosial
bernuansa
keagamaan,
berkembangnya
kerjasama
berdirinya
lintas
forum-forum
agama;
kerukunan,
meningkatnya
kualitas
dan
dan
II-63
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
meningkatnya
kapasitas
sumber
daya
keagamaan;
dan
II-64
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-65
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
Adanya keterbatasan
pembiayaan dalam rangka pemeliharaan sarana dan prasarana jalan dan jembatan
mengakibatkan masih banyaknya ruas jalan di wilayah Kabupaten Tolitoli yang
masih mengalami kerusakan, yang pada akhirnya berdampak pada terhambatnya
arus transportasi yang masuk maupun keluar dari Kabupaten Tolitoli. Disamping
itu kecepatan kerusakaan juga dipengaruhi oleh berat dan tekanan gandar
kendaraan, dimana saat ini banyak kendaraan berat yang mengangkut muatan lebih
(vehicle overloading), yang melebihi kapasitas beban jalan, melewati jalan-jalan di
jalur trans Tolitoli yang mengakibatkan kondisi jalan tersebut mengalami kerusakan
lebih cepat daripada umur teknis dan ekonomis yang seharusnya.
Permasalahan lain yang juga membutuhkan perhatian dari Pemerintah
Daerah Kabupaten Tolitoli adalah upaya untuk terus melakukan pembukaan dan
peningkatan ruas jalan pada wilayah-wilayah marginal seperti perdesaan, wilayah
tertinggal, terisolasi maupun pada wilayah perbatasan dalam rangka menciptakan
akses bagi pengembangan wilayah-wilayah tersebut.
Sektor infrastruktur yang juga masih membutuhkan penanganan yang serius
dari pemerintah daerah adalah pada bidang penyediaan air baku dan pengelolaan/
pengembangan jaringan irigasi persawahan.
II-66
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
pengendalian
daya
rusak
air
khususnya
dalam
hal
Terlaksananya pembangunan
jaringan irigasi baru khususnya pada daerah-daerah lumbung padi yang dapat
mengaliri lahan sawah;
dibangun, tetapi belum berfungsi; Rehabilitasi pada areal irigasi yang berfungsi
yang mengalami kerusakan; dan Peningkatan kinerja operasi dan pemeliharaan
irigasi pada 5 Daerah irigasi yang ada; Meningkatnya pembinaan dan
perkuatan kelembagaan Petani Pemakai Air (P3A/GP3A).
Pencapaian target sasaran sebagaimana yang telah digambarkan berdasakan
indikator-indikator diatas, akan dilaksanakan melalui program pembangunan
sektor Infrastruktur Jalan dan Jembatan serta serta pengelolaan sumber daya air
yang meliputi :
1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
2. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
3. Program Rehabilitasi/Pembangunan Jalan dan Jembatan
4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan
5. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan
Pengairan Lainnya
6. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber
Daya Air Lainnya
CV. CIPTA PERSADA
II-67
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
semakin meningkat setiap tahun dengan laju pertambahan penduduk lebih dari 1%
per tahun, mengakibatkan kebutuhan terhadap perumahan serta prasarana dan
sarana permukiman (yang meliputi air minum, air limbah, persampahan dan
jaringan drainase) semakin bertambah.
Walaupun berbagai upaya secara nasional telah dilakukan ternyata belum
dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat.
II-68
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
(3) Meningkatnya
pemahaman
seluruh
pihak
terkait
tentang
peraturan
II-69
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
2. Memproteksi
ruang-ruang
yang
berkepentingan
dengan
masyarakat
berpenghasilan rendah.
3. Menjamin kelestarian lingkungan.
Penataan Ruang Kota Tolitoli maupun Penataan Ruang Kota Ibu Kota
Kecamatan belum mengacu pada Tata Ruang yang telah disusun, sehingga kondisi
umum kota Kabupaten dan Kecamatan masih berkembang secara sporadis atau
secara alami dengan tidak memperhatikan keserasian lingkungan dan pemukiman,
sehingga muncul permasalahan antara lain rusaknya kelestarian lingkungan dan
kemanan.
Berdasarkan keterbatasan dalam bidang penataan maka pemerintah daerah
telah merumuskan kebijakan sasaran yang akan berperan sebagai indikator
pencapaian target dalam menyelesaikan permasalahan yang ada, yaitu sebagai
berikut :
(1) Terciptanya raung-ruang kota yang terintegrasi dengan ruang kota lainnya.
(2) Meningkatnya kesadaran semua pihak terkait terhadap aturan tata ruang.
(3) Terwujudnya tata ruang dan tata guna tanah yang terencana.
(4) Terumusnya pengelolaan kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Untuk mencapai target sasaran sebagaimana yang telah digambarkan
berdasarkan indikator diatas, maka pelaksanaan pembangunan pada sektor
penataan ruang akan diimplementasikan dalam bentuk program-program sebagai
berikut :
1. Program Perencanaan Tata Ruang
2. Program Pemanfaatan Tata Ruang
3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
4. Program Perencanaan Pembangunan
RPJM Daerah Kabupaten Tolitoli merupakan bentuk kebijakan pemerintah
dalam perencanaan pembangunan untuk mewujudkan visi, misi dan program
Bupati dan
II-70
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
upaya
mewujudkan
sistem
perencanaan
pembangunan
yang
II-71
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
faktor-faktor teknis dan non teknis. Berkenaan dengan kebijakan tersebut maka
pada tahun 2010-2015 indikator pencapaian sasaran kebijakan dititikberatkan
pada :
(1) Terlaksananya pengembangan prasarana pendukung bidang transportasi yang
meliputi Terminal, Fasilitas Rambu Jalan, Marka Jalan, dan Trafic Light.
(2) Meningkatnya sistem pengamanan lalu lintas yang ditandai dengan menurunya
angka kecelakan kendaraan bermotor dan kendaraan umum.
(3) Meningkatnya sistem pengujian kelayakan kendaraan dengan indikator semakin
rendahnya jumlah kendaraan umum yang beroperasi dengan kondisi tidak layak
jalan.
Untuk mencapai target sasaran sebagaimana yang telah digambarkan
berdasarkan indikator diatas, maka pelaksanaan pembangunan pada sektor
perhubungan akan diimplementasikan dalam bentuk program-program sebagai
berikut :
1. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
2. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
3. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
6. Program dibidang Lingkungan Hidup
Ketentuan perundang-undangan mengisyaratkan bahwa sumber daya alam
harus dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap
memperhatikan
mewujudkan
kelestarian
ketentuan
fungsi
lingkungan
perundang-undangan
hidupnya.
tersebut
Dalam
rangka
Pemerintah
Daerah
II-72
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-73
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
ibu kota kabupaten, serta masih adanya konflik-konflik pertanahan yang belum
terselesaikan dengan baik, konflik pertanahan ini menyangkut antara pemerintah
dan masyarakat setempat maupun antara masyarakat setempat.
Dengan tetap mengacu pada berbagai peraturan perundangan seperti
Undang-Undang
II-74
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-75
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
II-76
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
(3) Terwujudnya usaha koperasi yang tangguh dan mandiri sehingga mampu
memainkan perannya sebagai lembaga pembiayaan alternatif.
Untuk mencapai target sasaran sebagaimana yang telah digambarkan
berdasarkan indikator diatas, maka pelaksanaan pembangunan pada bidang
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah akan diimplementasikan dalam bentuk
program-program sebagai berikut :
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Komperatif Usaha
Kecil Menengah
3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
4. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
5. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
6. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
7. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
8. Program Peningkatan dan Pengembangan Usaha Koperasi
9. Program Peningkatan Kapasitas dan Kwalitas Layanan KSP/USP Koperasi
10. Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Salah satu kebijakan makro pembangunan daerah Kabupaten Tolitoli
berdasarkan Dokumen RPJM tahun 2010-2015 dititikberatkan pada aspek
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Untuk menunjang perwujudan kebijakan makro
pembangunan, maka dibutuhkan adanya kebijakan dalam bidang pemberdayaan
masyarakat.
Dengan bergulirnya paradigma Otonomi Daerah
masyarakat
lokal
harus
diwujudkan,
yaitu
dengan
II-77
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
bantuan
kepada
pemerintahan
desa
dalam
upaya
II-78
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
2.3
Keselarasan Kebijakan dan Strategi Pembangunan Kota Tolitoli ,Kajian keselarasan dan strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
II-79
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
Tabel II.12
Matriks Kajian Kebijakan dan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Kabupaten Tolitoli
NO
SUMBER/
DOKUMEN
MUATAN
KEBIJAKAN
2.
RPJMD
Kabupaten
Tolitoli
(2010-2015)
PROGRAM
STRATEGI
C. Visi
Terwujudnya Kabupaten Tolitoli Sebagai Kawasan
Bertolak dari visi dan misi Kabupaten Tolitoli maka strategi pembangunan dijabarkan
berdasarkan Misi Kabupaten Tolitoli Tahun 2006-2025 yang berkaitan dengan
pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan sebagai berikut:
1. Mewujudkan Masyarakat Berkualitas. Arah Pembangunan yang dicapai dalam
misi ini adalah:
a) Terselenggaranya Pembangunan Mutu Modal Manusia
b) Berkurangnya Jumlah penduduk Miskin
c) Meningkatnya Status Kesehatan Masyarakat
2. Mewujudkan Suasana Aman, Damai dan Teteram Bagi Seluruh Masyarakat Yang
Berlandaskan Hukum. Arah Pembangunan yang dicapai dalam misi ini adalah:
a) Mewujudkan Keamanan Dan Ketertiban Melalui Peningkatan Peran Aktif dan
Partisipasi Aktif Masyarakat
b) Terselenggaranya Perlindungan Dan Pelayanan Ketertiban dan Keamanan Pada
Masyarakat
c) Terciptanya Supremasi Hukum dan HAM
3. Meningkatnya Daya Saing Daerah. Arah Pembangunan yang dicapai dalam misi
ini adalah:
a) Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
b) Tersedianya infrastruktur yang memadai
c) Pemberdayaan ekonomi rakyat
4. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan. Arah Pembangunan yang dicapai dalam misi ini adalah:
a) Meningkatnya peran aktif masyarakat dalam pengelolaan SDA yang
berkelanjutan dan bermatra keruangan
b) Meningkatnya profesionalisme penggunaan SDA yang tercermin oleh
terjaganya fungsi dan daya dukung serta kemampuan pemulihan dalam
mendukung kualitas kehidupan sosial dan ekonomi yang serasi
5. Mewujudkan masyarakat yang berbudaya dan berahlak mulia
a) Terwujudnya masyarakat yang tangguh dan kompetitif
b) Mantapnya budaya lokal untuk memperkuat jati diri dan kepribadian
masyarakat
c) Terciptanya keharmonisan sosial antar golongan dan antar umat beragama
6. Mewujudkan pemerintahan yang partisipatif, transparansi dan akuntabilitas
a) Meningkatnya profesionalisme aparatur untuk mewujudkan tata pemerintahan
yang baik, bersih dan berwibawa serta bertanggung jawab
b) Menumbuhkan kerjasama dan saling kepercayaan antar pemerintah dan
masyarakat
7. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Wilayah Yang Berkeadilan
a) Mengurangi kesenjangan sosial antar wilayah
b) Adanya keberpihakan kepada kelompok/wilayah yang masih tertinggal
c) Menyediakan akses yang sama kepada semua masyarakat
Bertolak dari visi dan misi Kabupaten Tolitoli maka strategi pembangunan dijabarkan
berdasarkan Misi Kabupaten Tolitoli Tahun 2010-2015 yang berkaitan dengan
pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan sebagai berikut:
1. Memajukan Dunia Usaha Kecil dan Menengah, dengan konsep peran pemerintah
sebagai entrepreneur. Strategi Pembangunan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai misi ini adalah:
a) Memberdayakan dan mengembangkan usaha kecil dan mikro dalam upaya
meningkatkan penyerapan tenaga kerja pada sektor informal;
b) Meningkatkan dan memajukan usaha kecil, mikro dan menengah dengan
menambah akses pemerintah terhadap peningkatan modal usaha;
c) Meningkatkan bantuan teknis dalam aspek pengembangan produk dan sistem
pemasaran;
d) Menciptakan dan melaksanakan regulasi kebijakan yang berpihak untuk
memberikan ruang usaha bagi pengusaha kecil dan menengah;
e) Membangun dan mengembangkan fungsi pasar desa/pasar tradisional;
f) Mengembangkan skema pembiayaan perbankan yang mudah diakses oleh
II-80
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
NO
MUATAN
SUMBER/
DOKUMEN
4)
5)
6)
7)
KEBIJAKAN
Meningkatkan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat,
dalam prinsip pro rakyat
transparansi dan
akuntabilitas.
Meningkatkan dan mengembangkan sumberdaya
manusia, yang dibarengi dengan pengelolaan
sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan.
Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam
pembangunan partisipasitif.
Meningkatkan kehidupan beragama, politik,
hukum,budaya atas prinsip saling menghormati,
menghargai, menjunjung tinggi perbedaan
STRATEGI
pelaku usaha kecil dan menengah;
g) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan koperasi,
UMKM dan Perdagangan;
h) Menciptakan iklim usaha investasi yang lebih kondusif bagi para investor,
sehingga tercipta kerjasama kemitraan;
i) Menjaga ketersediaan sembako dan barang barang komoditas strategi
lainnya, serta terjaminnya kestabilan harga pasar;
j) Menciptakan inovasi bagi peningkatan pertumbuhan wirausaha baru, baik
yang bergerak disektor industri, perdagangan maupun disektor aneka jasa;
k) Mengembangkan lembaga pendukung usaha yang dapat menfasilitasi
perkembangan kompetensi dan posisi tawar para pelaku usaha mikro
l) Meningkatkan kemampuan technopreneurship koperasi dan UMKM;
2. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur dan Fasilitas Umum, dengan
mempertimbangkan aspek pemerataan dan perimbangan wilayah kecamatan
secara proporsional. Strategi Pembangunan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai misi ini adalah:
a) Melakukan percepatan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana
infrastruktur dasar perdesaan seperti penyediaan sarana air bersih dan MCK,
pembangunan pasar desa, pembangunan jalan desa dan jalan usaha tani/jalan
kantung produksi, serta pembangunan kantor desa.
b) Meningkatkan pembangunan infrastruktur perhubungan seperti peningkatan
dan rehabilitasi jalan dan jembatan
c) Peningkatan penyiapan infrastruktur pertanian dalam bentuk pembangunan
dan rehabilitasi serta operasi pemeliharaan sarana dan prasarana irigasi,
penambahan/pembukaan areal persawahan baru dan lahan perikanan baru.
d) Pengembangan sarana dan prasarana infrastruktur pendidikan dan kesehatan.
e) Pembangunan dan pengembangan Infrastruktur dan Fasilitas Umum Perkotaan
yang meliputi rehabilitasi saluran drainase dalam Kota dan pembangunan kanal
serta normalisasi aliran sungai dalam Kota.
f) Pembangunan Infrastruktur Pemerintahan yang meliputi Rehabiltasi Bangunan
Gedung Perkantoran; serta Pembangunan Sarana Gedung bagi KegiatanKegiatan Pelatihan.
g) Pengembangan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kawasan Pusat Pertumbuhan
Strategis lainnya yang meliputi penyediaan dokumen Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Tolitoli serta dokumen rencana detail teknis
pengembangan wilayah kota dan sekitarnya;
h) Mengembangkan kawasan-kawasan strategis yang diharapkan berfungsi
sebagai pusat pertumbuhan dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi serta
menciptakan keterkaitan dengan daerah disekitarnya.
3. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Berbasis Wilayah, dengan mengacu pada
azas pemerataan pendapatan. Strategi Pembangunan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai misi ini adalah:
a) Mengembangkan kawasan pusat pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat
berbasis kewilayahan yang sesuai dengan daya dukung wilayah tersebut;
b) Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Minapolitan dengan tujuan kawasan
tersebut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi lokal berbasis agribisnis sehingga
menjadi lokomotif penggerak perekonomian di kawasan tersebut;
c) Pengembangan Wilayah Perdesaan untuk meningkatkan kapasitas desa dengan
mengoptimalkan daya dukung lokal;
d) Meningkatkan keterkaitan ekonomi antar wilayah yaitu keterkaitan antara
pusat produksi dengan pusat pengolahan dan pemasaran (termasuk jasa
pendukung);
e) Menciptakan dukungan regulasi kebijakan baik dalam bentuk peraturan bupati
maupun peraturan daerah yang tidak saling tumpang tindih, berpihak pada
kalangan usaha kecil serta tidak bersifat membebani masyarakat kecil;
f) Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan pengelolaan ekonomi daerah,
terutama di bidang permodalan dan perizinan usaha;
g) Meningkatkan kompotensi sumber daya manusia (Masyarakat/Pengusaha
Lokal/Daerah) dalam hal pengembangan usaha dan manajemen keuangan;
h) Menciptakan keharmonisan hubungan kerja sama dan kemitraan antara
pemerintah dan swasta dalam upaya pengembangan ekonomi daerah;
II-81
PROGRAM
b.
c.
d.
e.
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
NO
SUMBER/
DOKUMEN
MUATAN
KEBIJAKAN
STRATEGI
i) Meningkatkan pemerataan pembangunan sarana dan prasarana pendukung
dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan daerah
2. Meningkatkan Pelayanan Prima Kepada Masyarakat, dalam prinsip pro rakyat
transparansi dan akuntabilitas. Strategi Pembangunan yang akan dilaksanakan
untuk mencapai misi ini adalah:
a) Melaksanakan penerapan tatakelola pemerintahan yang baik dengan
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN;
b) Mengarahkan sistem pelayanan masyarakat kepada sistem pelayanan prima
yang dilandaskan pada aspek keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas dan
efisiensi, supremasi hukum, keadilan, dan partisipasi.
c) Meningkatkan sistem pelayanan publik yang lebih berkualitas berkualitas
dengan melakukan pembenahan pada aspek prosedur yang sifatnya tidak
berbelit-belit atau penyederhaan proses perijinan dan memberikan kepastian
dan kejelasan pada aspek regulasi;
d) Mengembangkan mutu pelayanan kepada seluruh masyarakat dan secara
bertahap mengarah kepada sistem pelayanan bebas biaya khususnya kepada
masyarakat yang masuk pada kategori rumah tangga miskin;
e) Melaksanakan sistem layanan informasi yang bersifat up to date khususnya
yang terkait dengan layanan informasi proses pembangunan di daerah,
termasuk hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah
daerah;
f) Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja bikrokrasi yang tinggi dalam
rangka mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah
3. Meningkatkan dan mengembangkan sumberdaya manusia, yang dibarengi dengan
pengelolaan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan. Strategi
Pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:
a) Secara berkesinambungan dan berkelanjutan terus berupaya untuk
meningkatkan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup. Upaya ini dilakukan
melalui peningkatan kualitas sumber daya air, rehabilitasi dan konservasi
hutan dan lahan, pengelolaan sumber daya kelautan, serta peningkatan kualitas
daya dukung lingkungan hidup.
b) Melaksanakan identifikasi kerusakan dan rehabilitasi hutan yang berfungsi
sebagai daerah penyangga serta menyusun Model Pengelolaan Daerah
Penyangga Kawasan Konservasi;
c) Mengintegrasikan pertimbangan-pertimbangan lingkungan hidup dalam
perencanaan pembangunan dan penataan ruang wilayah serta menata regulasi
dan rekomendasi kebijakan pemanfaatan ruang pulau berdasarkan daya
dukung lingkungan;
d) Melaksanakan koordinasi dalam rangka penyiapan instrumen Kajian
Lingkungan Hidup Strategis untuk mendukung terlaksananya Program Menuju
Indonesia Hijau (MIH).
e) Meningkatkan Kapasitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup yang diimplementasikan melalui berbagai kegiatan
pengembangan data dan informasi, seperti penyusunan Laporan Status
Lingkungan Hidup Daerah serta melaksanakan kegiatan evaluasi Status
Lingkungan Hidup Daerah (SLHD)
4. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam pembangunan partisipasitif. Strategi
Pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:
a) Mengembangkan pelaksanaan pemberdayaan dan pengembangan kapasitas
masyarakat terutama dalam proses pembangunan dengan mengutamakan
aspirasi lokal sebagai bagian dari perencanaan pembangunan daerah;
b) Mengembangkan metode-metode penggalian gagasan pembangunan daerah
dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat serta mengembangkan
peran masyarakat dalam proses pembangunan kawasan perdesaan yang
dilakukan atas prakarsa masyarakat meliputi penataan ruang secara
partisipatif, pengembangan pusat pertumbuhan terpadu antar desa, serta
penguatan kapasitas masyarakat, kelembagaan dan kemitraan, yang
dilaksanakan melalui Pusat Pertumbuhan Terpadu Antardesa (PPTAD).
c) Mengembangkan metode dari, untuk dan oleh masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan perdesaan sehingga masyarakat selain menikmati hasil
pembangunan juga akan merasa memiliki dan bertanggung jawab;
d) Memberikan porsi tanggung jawab dan peran kepada masyarakat untuk
CV. CIPTA PERSADA
II-82
PROGRAM
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
NO
SUMBER/
DOKUMEN
MUATAN
KEBIJAKAN
STRATEGI
menjaga keseimbangan ekosistem wilayah perdesaan, termasuk dalam hal
penataan ruang perdesaan, peningkatan kualitas lingkungan setempat dan
wilayah yang didukungnya, konservasi sumber daya alam, pelestarian warisan
budaya lokal, pertahanan kawasan lahan pangan berkelanjutan yang
memberikan kemandirian pangan bagi masyarakatnya.
e) Mewujudkan terciptanya keseimbangan pembangunan perdesaan perkotaan.
5. Meningkatkan kehidupan beragama, politik, hukum,budaya atas prinsip saling
menghormati, menghargai, menjunjung tinggi perbedaan. Strategi Pembangunan
yang akan dilaksanakan untuk mencapai misi ini adalah:
a) Meningkatkan pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana kesenian,
seperti taman budaya, gedung kesenian, dan mesium daerah
b) Mengembalikan minat masyarakat dalam menonton kegiatan seni-budaya;
c) Mendorong peran masyarakat untuk terus melindungi, mengembangkan dan
memelihara serta menciptakan kreativitas keragaman seni budaya daerah
sehingga dapat diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya.
d) Mendorong optimalisasi pendanaan bagi pengembangan keragaman seni dan
budaya.
e) Merumusan kebijakan regulasi dan meningkatkan koordinasi antar berbagai
sektor serta mengembangkan upaya kerja sama dengan kalangan swasta
terhadap upaya pengembangan keragaman budaya daerah Kabupaten Tolitoli;
2.
RTRW
Kabupaten
Tolitoli
(2010-2030)
II-83
PROGRAM
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
NO
SUMBER/
DOKUMEN
MUATAN
KEBIJAKAN
5. Peningkatan produktifitas lahan pertanian, perkebunan,
kehutanan, peternakan, perikanan guna menjaga
ketahanan pangan di Kabupaten Tolitoli;
6. Peningkatan fungsi kawasan untuk menunjang
kepentingan pertahanan dan keamanan negara.
STRATEGI
a. Memantapkan Pelabuhan Tolitoli sebagai pelabuhan nasional untuk mendukung
peran Kabupaten Tolitoli dalam kerjasama ekonomi regional BIMP-EAGA dengan
memanfaatkan posisi geostrategisnya di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKIII);
b. Meningkatkan aksesibilitas kawasan agropolitan dan minapolitan sebagai sentra
produksi dengan pelabuhan;
c. Mengembangkan sistem transportasi multimoda secara terintegrasi, jaringan
jalan, terminal, transportasi laut dan transportasi udara;
d. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas pelayanan prasarana serta sarana
pendukung kegiatan perkotaan dan perdesaan;
e. Mengembangkan dan meningkatkan sistem jaringan energi untuk
memanfaatkan energi terbarukan dan tak terbarukan secara optimal serta
mewujudkan keterpaduan sistem penyediaan tenaga listrik yang dapat
memantapkan fungsi kota sebagai PKW, PKL, PKLp, PPK dan PPL;
f. Peningkatan ketersediaan dan kualitas prasarana sumber daya air berbasis DAS
untuk menunjang kegiatan perkotaan dan pertanian serta untuk mendukung
kebijakan pengembangan kawasan agropolitan.
2. Strategi mendorong terlaksananya peran kawasan strategis kabupaten dalam
mewujudkan pemerataan pertumbuhan wilayah dan sebaran penduduk terdiri atas :
a. Penentuan fungsi setiap kawasan strategis kabupaten agar terjadi sinergitas
pembangunan;
b. Penentuan arah pengembangan wilayah sesuai potensi dan kendala di setiap
kawasan strategis kabupaten;
c. Pencapaian fungsi PKW dan PKL di kabupaten dan
d. Peningkatan ketersediaan dan kualitas prasarana untuk mendukung mobilitas
dan pemenuhan kebutuhan dasar di dalam kawasan strategis kabupaten.
3. Strategi peningkatan kualitas kawasan lindung dan budidaya terdiri atas :
a. Pengendalian dan pembatasan pengembangan prasarana wilayah di sekitar
kawasan lindung untuk menghindari tumbuhnya kegiatan perkotaan yang
mendorong alih fungsi lahan kawasan lindung;
b. Optimalisasi pendayagunaan kawasan lindung hutan dan non hutan melalui jasa
lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat;
c. Melakukan reboisasi di kawasan hutan lindung yang mengalami kerusakan
akibat perambahan;
d. Melakukan penyadaran pentingnya lingkungan hidup pada masyarakat yang
tinggal di sekitar kawasan lindung;
e. Mempertahankan dan melestarikan kawasan pantai berhutan bakau dan
f. Mengoptimalkan potensi lahan budidaya dan sumberdaya alam guna mendorong
pertumbuhan sosial ekonomi di wilayah yang belum berkembang karena
keterbatasan daya dukung dan daya tampung lingkungan;
g. Penyusunan arahan insentif dan disinsentif serta pengenaan sanksi dalam hal
alih fungsi dan/atau penerbitan izin pembangunan dan/atau kegiatan di dalam
kawasan lindung, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
h. Pemantauan terhadap pembukaan lahan dan kegiatan pembangunan yang
beresiko menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup;
i. Melakukan mitigasi bencana untuk mengurangi resiko bencana geologi melalui
penyediaan peta kawasan rawan bencana, pemetaan resiko bencana,
penyelidikan bencana, diseminasi penguatan ketahanan masyarakat, penyusunan
rencana kontijensi, kegiatan tanggap darurat dan pasca bencana;
4. Strategi peningkatan produktifitas lahan pertanian, perkebunan, kehutanan,
peternakan, perikanan guna menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Tolitoli
terdiri atas :
a. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan non produktif sebagai kawasan budidaya
pertanian yang didukung oleh penyediaan seluruh sarana dan prasarana yang
dibutuhkan, peningkatan SDM dan penguatan kapasitas kelembagaan dan sistem
agribisnis;
b. Meningkatkan pengolahan hasil pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan,
perikanan dan kelautan;
c. Meningkatkan sistem pengamanan kawasan peruntukan hutan produksi dan
hasil hutan;
d. Pengembangan kawasan peternakan, intensifikasi budidaya ternak unggas dan
II-84
PROGRAM
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Laporan Akhir
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Kabupaten Tolitoli
NO
SUMBER/
DOKUMEN
MUATAN
KEBIJAKAN
STRATEGI
pemanfaatan lahan untuk penangkaran ternak di semua kecamatan; dan
e. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir, mitigasi bencana alam laut,
Pengembangan budidaya perikanan dan optimalisasi pemasaran serta
kelembagaan hasil perikanan dan penguatan agribisnis perikanan.
5. Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara
terdiri atas :
a. mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi khusus
pertahanan dan keamanan;
b. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun
di sekitar kawasan khusus pertahanan dan keamanan;
c. mengembangkan budidaya secara selektif di dalam dan sekitar kawasan khusus
pertahanan dan keamanan;
d. turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan keamanan negara.
II-85
PROGRAM