Kelas Jalan
I
II
III
IV
Penurunan yang
Kecepatan Penurunan
Disyaratkan
Selama Masa Konstruksi
Setelah Konsolidasi
S/S
total
mm/tahun
> 90%
<20
> 85%
<25
> 80%
<30
> 75%
<30
(2) Pernyataan tentang asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk bahan
pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir Vertikal (PVD)
dan Vakum.
c) Penyedia Jasa harus menyerahkan laporan bentuk tertulis kepada Direksi Pekerjaan
segera setelah selesainya setiap tahapan pekerjaan, dan sebelum mendapat
persetujuan dari Direksi Pekerjaan tidak diperkenankan menghampar bahan lain di
atas pekerjaan Pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir
Vertikal (PVD) dan
AI. PERSYARATAN
1. Area pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan Metode PVD Vakum harus lebih
luas minimum 1 m pada arah panjang dan lebar dibandingkan area konstruksi yang
dibutuhkan.
2. Jarak antara batas lahan yang diperbaiki dengan eksisting bangunan sekitar atau pipa
bawah tanah harus ditentukan berdasarkan data tanah dengan jarak tidak boleh kurang
dari 20 m. Apabila jaraknya relatif dekat maka tindakan proteksi /pengamanan terhadap
eksisting bangunan terhadap dari pengaruh terjadinya konsolidasi area yang dilakukan
Percepatan Konsolidasi Tanah dengan metode PVD Vakum harus diambil.
3. Untuk mencegah tercampurnya pasir lapisan drainase horizontal dengan tanah asli
yang nilai CBR sama atau kurang dari 3% (CBR< 3%) serta dalam kondisi jenuh,
perlu dipasang geotekstil sebagai lapis separator yang berfungsi untuk mencegah
terjadinya pencampuran antara tanah dasar dengan lapisan drainase (intermixing).
4. Dalam hal tinggi timbunan di atas geomembrane selama proses perbaikan tanah
dengan sistem Percepatan Konsolidasi Tanah dengan metode PVD dan Vakum
melebihi tinggi kritis, pembebanan harus dilakukan secara bertahap atau dibuat
bahu timbunan sebagai pemberat longsoran.
5. Area yang akan diperbaiki menggunakan Percepatan Konsolidasi Tanah dengan
metode PVD dan Vakum, harus dibagi dalam beberapa partisi dengan ukuran setiap
partisi maksimum 40.000 m2 atau sesuai perencanaan yang telah disetujui.
6. Partisi yang akan di perbaiki dengan metode PVD dan Vakum dapat dilakukan secara
berurutan antara partisi yang satu dengan berikutnya ataupun tidak berurutan
dengan pengaturan yang sudah disetujui.
7. Pemasangan penyalir vertikal (PVD) harus dengan jarak dan pola segi empat atau
segitiga sesuai gambar. Pemotongan ujung penyalir vertikal (PVD) harus dilakukan
minimum 50 cm diatas elevasi lapis pasir.
8. Penyalir vertikal (PVD) yang digunakan harus menembus lapisan tanah lunak hingga
lapisan tanah kompresible dengan N-SPT maksimum 8 (delapan), tapi tidak
menembus lapisan tidak kedap air dibawahnya (apabila ada) dimana lapisan tidak
kedap tersebut merupakan lapisan keras.
9. Dalam Percepatan Konsolidasi Tanah dengan metode PVD dan Vakum bila terdapat
lensa tanah berupa kandungan lanau, pasir atau material tidak kedap lainnya
b)
c)
d)
c)
d)
4.
h)
5.
6. Geomembran
a) Geomembran sebagai Lapis kedap harus terbuat dari bahan
polyethylene atau polyvinyl chloride atau bahan lainnya yang
menjamin kekedapan lapis tersebut.
b) Geomembran sebagai lapis kedap yang digunakan harus
direncanakan dengan mempertimbangkan resiko kegagalan
sistem vakum apabila geomembran tersebut mengalami
kerusakan saat proses vakum.
c) Geomembran yang digunakan harus memiliki daya tahan
terhadap pengaruh bahan- bahan kimia dan mikro biologis lainnya
yang ada di lingkungan kerja.
d) Geomembran harus mempunyai kualitas karakteristik dan sifatsifat kekedapan yang tinggi.
e) Geomembran yang dikirim ke lapangan harus disimpan dan
dilindungi dari hal-hal yang dapat merusak lapis kedap dan dari
pengaruh sinar matahari langsung (untuk jangka waktu yang
lama).
f) Geomembran harus dipasang pada lokasi seperti yang
dicantumkan pada gambar rencana.
g) Ukuran panjang atau lebar dari Geomembran sebagai lapis kedap
minimal harus 4 m lebih panjang dibandingkan panjang dan lebar
dari area yang akan di perbaiki. Apabila kondisi geologi cukup
kompleks maka lapis kedap harus lebih panjang dan lebih lebar
sehingga dapat diletakkan secara longgar.
h) Permukaan tanah tempat Geomembran akan digelar, harus bersih
dari benda-benda pengrusak seperti akar pohon dan lain-lain
yang menimbulkan kerusakan pada Geomembran. Tanah di
bawah
tempat
Geomembran
akan
digelar
diusahakan
kepadatannya seragam.
i) Penyambungan antar Geomembran dianjurkan untuk dilakukan di
pabrik
guna
mengantisipasi
potensi
kebocoran
akibat
ketidaksempurnaan sambungan bila penyambungan dilakukan di
lapangan. Apabila penyambungan dilakukan dilokasi kerja, maka
harus
dipastikan
tidak
terjadi
kebocoran
akibat
ketidaksempurnaan sambungan di lapangan
7. Material Pengisi
Untuk elevasi finish grade jauh di atas elevasi tanah existing, maka
diperlukan penimbunan tanah pada area yang akan divakum.
Peninggian elevasi muka tanah yang akan divakum dapat dilakukan
dengan cara penimbunan tanah dengan material pengisi diatas
10
geotekstil separator.
Cara penimbunan material pengisi tersebut dapat dilakukan dengan
2 cara, yaitu:
Tanpa Struktur Pengaman
Dengan Struktur Pengaman
Struktur pengaman dapat berupa tanggul dari timbunan, sheet pile,
atau konstruksi pengaman lainnya.
Material pengisi yang digunakan dapat berupa tanah lempung lunak,
tanah lempung biasa ataupun kondisi tanah yang kompleks dan
memiliki isolasi yang baik terhadap udara dan air.
a) Material pengisi dapat menggunakan dari bahan galian tanah
yang tidak boleh mengandung material organic seperti jenis
tanah OL, OH dan Pt dalam sistem USCS serta tanah yang
mengandung daun daunan, rumput-rumputan, akar, sampah ,
buatan (organic and artificial materials).
b) Material boleh menggunakan tanah berplastisitas tinggi, yang
diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut SNI-03-6797-2002
(AASHTO M145) atau sebagai CH menurut "Unified atau
Casagrande Soil Classification System".
Bila penggunaan tanah yang berplastisitas tinggi tidak dapat
dihindarkan, bahan tersebut harus digunakan hanya pada
bagian dasar dari timbunan atau pada penimbunan kembali
yang tidak memerlukan daya dukung atau kekuatan geser yang
tinggi.
c) Material pengisi tidak boleh menggunakan jenis tanah dengan
sifat sebagai berikut:
Tanah sangat expansive yang memiliki nilai aktif lebih besar
dari 1,25, atau derajat pengembangan yang diklasifikasikan
oleh AASHTO T258 sebagai "very high" atau "extra high"
tidak boleh digunakan sebagai bahan timbunan. Nilai aktif
adalah perbandingan antara Indeks Plastisitas / PI - (SNI 031966-1989) dan persentase kadar lempung (SNI 03-34221994).
Tanah yang mempunyai sifat kembang susut tinggi dan
sangat tinggi dalam klasifikasi Van Der Merwe dengan ciri
ciri adanya retak memanjang sejajar tepi perkerasan jalan.
Tanah yang berbutir kasar (Coarse Grained Soils) sesuai
tabel skh-1.4.13 (1).3.9.4 karena dikhawatirkan akan
merusak geotekstil separator sehingga akan mengganggu
proses vakum.
IV. PELAKSANAAN
1.
Pengajuan Kesiapan Kerja
Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan tahap awal sebelum
pekerjaan dimulai, agar seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan
dapat terlaksana sesuai desain dan mencegah terjadinya resiko
kegagalan sistem akibat benda-benda tajam yang dapat merusak
material pada saat proses vakum.
a)
Pemeriksaan Bersama
Pada tahap awal sebelum dilaksanakannya pekerjaan, Penyedia
Jasa melakukan pemeriksaan dan pengukuran lokasi pekerjaan
serta pemeriksaan detail kondisi lokasi pekerjaan terhadap
11
c)
d)
e)
2.
f)
g)
13
3.
Drainase
Pasir
Horizontal
selesai
dilaksanakan.
Prosedur
pemancangan PVD sebagai berikut :
a) Bagi lahan kerja dalam partisi yang secara praktis dapat ditangani
oleh sejumlah alat tertentu sesuai dengan periode waktu kerja
yang ada.
b) Buat titik referensi untuk setiap partisi.
c) Berdasarkan pada titik-titik referensi ini, dibuat titik-titik
pemasangan sesuai dengan pola dan jarak pemasangan yang
telah ditetapkan.
d) Setelah gulungan PVD dipasang pada peralatan dan ujung PVD
dipasang pada mandrel, pemancangan dilakukan secara berulang
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Pasang angkur pada ujung PVD di bagian bawah mandrel agar
PVD dapat terpasang sesuai kedalaman yang direncanakan.
(2) Posisi alat pemancangan diatur sehingga ujung bawah
mandrel tepat pada titik pemasangan.
(3) Pancang PVD ke dalam tanah sampai dengan kedalaman yang
telah ditentukan.
(4) Setelah mencapai kedalaman yang ditentukan, tarik mandrel
ke atas. Selama proses ini, PVD tetap berada di dalam tanah
tertahan oleh angkur.
(5) Potong PVD yang berada di atas tanah sepanjang minimum 50
cm.
(6) Dengan mengulang langkah-langkah diatas, maka PVD akan
terpasang dari satu partisi ke partisi berikutnya sehingga
semua area selesai dipasang.
(7) Penyambungan antar PVD dilaksanakan dengan meng-overlap
bagian inti PVD sebesar 20 cm kemudian ditutup kembali.
(8) Bila kedalaman yang dituju tidak tercapai akibat adanya
hambatan dalam menekan mandrel kedalam tanah, maka
digantikan dengan melakukan penetrasi ulang pada titik yang
berdekatan dengan titik sebelumnya.
15
16
18
11.
Urugan di atas lapisan drainase pada percepatan
konsolidasi Tanah dengan Metode Penyalir Vertikal (PVD)
dan beban dengan Timbunan Tanah, dan atau tambahan
beban pada Metode Pra pembebanan Dengan Sistem
Penyalir Vertikal (Prefabricated Vertical Drain) dengan
beban Vakum.
a) Penambahan tinggi urugan di atas lapis drainase pada
perbaikan Tanah dengan Metode Penyalir Vertikal (PVD) dan
Vakum, sangat tergantung dari daya dukung tanah asli. Tinggi
urugan maksimum dapat dihitung dengan persamaan
H x FK = (70 + c x Nc) / timb
Dimana :
H = tinggi urugan
maksimum (m) FK =
Faktor Keamanan
c = kohesi tanah
asli (kPa) Nc =
faktor daya dukung
timb = berat tanah timbunan (kN/m3)
b) Dalam hal tinggi timbunan masih dibawah tinggi urugan
maksimum, penimbunan dilakukan secara bertahap sehingga
tidak terjadi longsoran.
V. PENGENDALIAN MUTU
Untuk pemantauan stabilitas, penurunan dan tekanan air pori dari
timbunan akibat pelaksanaan vakum, Penyedia Jasa harus memasang
peralatan/instrumen pemantauan. Instrumen pemantauan umumnya
terdiri dari dan tidak terbatas pada:
1. Penurunan Vertikal
a) Pelat Penurunan (Total Settlement Plate) dipasang pada setiap
jarak 100 meter di atas permukaan geomembran pada posisi
as jalan sehingga dapat menggambarkan penurunan tanah
pada arah memanjang;
19
Imam
23