PENDAHULUAN
Kabupaten Garut pada tahun 2014, angka kematian bayi di Jawa Barat
berjumlah 203 bayi dari 58.137 kelahiran hidup.
Secara global 80% kematian ibu tergolong pada kematian ibu
langsung yaitu perdarahan (25% biasanya perdarahan pasca persalinan), sepsis
(15%), komplikasi aborsi tidak aman (13%), hipertensi dalam kehamilan
(12%), partus macet (8%), dan sebab-sebab lain (8%). Adapun penyebab tidak
langsung kematian ibu antara lain: anemia, kurang energi kronis (KEK) dan
keadaan 4 terlalu (terlalu muda, tua, sering dan banyak) 2
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai resiko kematian ibu pada
masa perinatal atau resiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah
(BBLR). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu
saat terjadi kehamilan tidak tercukupi, maka keperluan janin akan diambil dari
cadangan ibu, hal ini akan berpengaruh pada janin dan pertumbuhan bayi serta
kemungkinan hidupnya.
Di Kabupaten Garut Jawa Barat pada tahun 2013, dari sebanyak
50.376 orang ibu hamil, terdapat sebanyak 5.828 atau mencapai 11,56% ibu
hamil menderita kekurangan energy kronik ( KEK).
Berdasarkan hasil survey di wilayah kerja BPM Ny. I terdapat ibu
hamil dengan keluhan sering pusing, mudah letih,susah tidur dan tidak nafsu
makan. Mengaku hamil 23-24 minggu. Pada saat dilakukan pemeriksaan
lingkar lengan atas (LILA) pasien 22,5 cm yang menunjukan nilai Lingkar
lengan atas dibawah normal. Dari data yang didapatkan terdapat 7 orang ibu
hamil yang menderita kekurangan energi kronik (KEK) di BPM Ny.I pada
periode bulan Januari-Mei 2015.
Berdasarkan dari hasil data yang telah dikemukakan, maka penulis
tertarik untuk melakukan asuhan kebidanan tentang kasus Kekurangan Energi
Kronik (KEK) pada Ny Y Umur 36 Tahun G 2P1A0 Gravida 23-24 minggu di
wilayah kerja Ny. I Kampung Cibodas Desa Banjarsari Kecamatan Bayongbong
periode Bulan Mei Tahun 2015.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka pada penyusunan karya tulis
ilmiah ini penulis merumuskan masalah Bagaimana asuhan kebidanan
kehamilan pada Ny Y Umur 36 Tahun G 2P1A0 Gravida 23-24 minggu dengan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) di wilayah kerja BPM Ny. I
Kampung
3.
4.
6.
7.
8.
Konsep
Penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi
Keadaan
dimana
seseorang
mengalami
Manajemen Kebidanan
7
Proses
Langkah
menurut
pemecahan
masalah
yang
di
hellen
gunakan
sebagai
metode
untuk
varney
mengorganisasi
pikiran
dan
tindakan
Manajemen Kebidanan
berdasarkan
teori
ilmiah.
Penentuan-
melalui
anamnesis
yang
aktifitas, pola
dan
ekonomi,
pola
kebiasaan sehari-hari,
b. Data objektif adalah data yang diperoleh
dari apa yang dilihat dan dari hasil
pemeriksaan,
mulai
dari
keadaan
yang
sudah
dikumpulkan
di
lain
berdasarkan
masalah
dan
diagnosa
rangkaian
yang
sudah
sambil
mengamati
klien
c. Mengantisipasi
bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila
Diagnosa/Masalah
diagnosa/masalah potensial ini benarPotensial.
benar terjadi.
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera
oleh bidan atau dokter dan/atau untuk
dikonsultasikan serta ditangani bersama
dengan anggota tim kesehatan yang lain
d. Menetapkan Kebutuhan
sesuai dengan kondisi klien ataupun
Tindakan Segera.
dilakukan rujukan.
Direncanakan asuhan yang menyeluruh
sesuai dengan kebutuhan klien sehingga
e.Menyusun
Rencana
dapat menentukan penatalaksanaan asuhan
evaluasi
pelaksanaan
dari
yang
perencanaan
dilakukan.
secara
terus-menerus
untuk
Dokumentasi
adalah
pemberian
atau
kesehatan,
riwayat
kehamilan,
yang
dan
berdasarkan
benar
terhadap
obyektif
yang
data
sudah
10
kekurangan
energi
kronik
(KEK)
serta
sebagai
sarana
1.6.1
1.6.2
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asuhan Kebidanan 4
Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang
mempunyai kebutuhan/masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa
persalinan, nifas, bayi setelah lahir serta keluarga berencana. Pelayanan
kebidanan tersebut bertujuan untuk mewujudkan kesehatan ibu dan anak dalam
rangka tercapainya keluarga yang berkualitas, bahagia dan sejahtera.
2.2 Kehamilan
2.2.1 Pengertian 5,6
Menurut
Federasi
Obstetri
Ginekologi
Internasional,
12
13
lingkaranlengan
senam
atas,
panggul
(benjolan),
payudara,
tekan
(perkusi
perawatan
titik
(accu
14
(pembuahan).
15
16
18
20
23
24
2. Panggul
ibu
ukuran
normal
tetapi
anaknya
besar/kepala besar.
Ibu hamil dengan kehamilan sebelumnya
belum pernah melahirkan cukup bulan, dan berat
badan bayi lahir rendah , 2500 gr. Bahaya yang
dapat terjadi :
a. Persalinan berjalan tidak lancar
b. Persalinan operasi Cesar.
2.3.2 Pencegahan kehamilan dengan Resiko 16
Sebagian besar kematian ibu hamil dapat dicegah apabila
mendapat penanganan yang adekuat difasilitas kesehatan. Kehamilan
dengan risiko tinggi dapat dicegah bila gejalanya ditemukan sedini
mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan.16Menurut
Kusmiyati pada tahun 2008, antara lain:
a) Sering memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur, minimal
4x kunjungan selama masa kehamilan yaitu:
1. Satu kali kunjungan pada triwulan pertama (tiga bulan pertama)
2. Satu kali kunjungan pada triwulan kedua (antara bulan keempat
sampai bulan keenam)
3. Dua kali kunjungan pada triwulan ketiga (bulan ketujuh sampai
bulan kesembilan).
b) Imunisasi TT yaitu imunisasi anti tetanus munIisaTtkbhlder2,go05ncjiskatmuler/bd.
ImunisaTebkydrlh8untmpeakisTlgBK(N,205).1dbtnerkjahiuposmflydakngjertibuhmls .Japnterv()uiT1dg2mal4.
25
tanda-tanda
kehamilan
dengan
risiko
tinggi
dan
mewaspadai penyakit apa saja pada ibu hamil. Segera periksa bila
ditemukan tanda-tanda kehamilan dengan risiko tinggi. Pemeriksaan
kehamilan
dapat
dilakukan
di
Polindes/bidan
desa,
Etiologi
Pengukuran
konsumsi
makanan
sangat
penting
untuk
mengetahui kenyataan apa yang dimakan oleh masyarakat dan hal ini
dapat berguna untuk mengukur gizi dan menemukan faktor diet yang
menyebabkan malnutrisi.
b) Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seseorang ibu yang sedang
hamil akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Umur
muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan
pertumbuhan dan perkembangan dirinya sendiri, juga harus berbagi
27
dengan janin yang sedang dikandung. Sedangkan untuk umur tua perlu
energi yang besar juga karena fungsi organ yang melemah dan
diharuskan untuk bekerja maksimal, maka memerlukan tambahan energi
yang cukup guna mendukung kehamilan yang sedang berlangsung.
Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dari 20 tahun dan kurang
dari 35 tahun, dengan diharapkan gizi ibu hamil akan lebih baik.
c) Beban kerja/Aktifitas
Aktifitas dan gerakan seseorang berbeda-beda, seorang dengan
gerak yang otomatis memerlukan energi yang lebih besar dari pada
mereka yang hanya duduk diam saja. Setiap aktifitas memerlukan
energi, maka apabila semakin banyak aktifitas yang dilakukan, energi
yang dibutuhkan juga semakin banyak. Namun pada seorang ibu hamil
kebutuhan zat gizi berbeda karena zat-zat gizi yang dikonsumsi selain
untuk aktifitas/ kerja zat-zat gizi juga digunakan untuk perkembangan
janin yang ada dikandungan ibu hamil tersebut. Kebutuhan energi ratarata pada saat hamil dapat ditentukan sebesar 203 sampai 263 kkal/hari,
yang mengasumsikan pertambahan berat badan 10-12 kg dan tidak ada
perubahan tingkat kegiatan.
d) Penyakit /infeksi
Malnutrisi dapat mempermudah tubuh terkena penyakit infeksi dan
juga infeksi akan mempermudah status gizi dan mempercepat
malnutrisi, mekanismenya yaitu :
28
tentang
nutrisi
melandasi
pemilihan
makanan.
Pendapatan keluarga
Pendapatan merupakan faktor yang menentukan kualitas dan
kuantitas makanan. Pada rumah tangga berpendapatan rendah,
sebanyak 60 persen hingga 80 persen dari pendapatan riilnya
dibelanjakan untuk membeli makanan. Artinya pendapatan tersebut
70-80 persen energi dipenuhi oleh karbohidrat (beras dan
29
2.4.5
30
31
32
KEK
adalah
23,5
cm,
yang
diukur
dengan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
tinggi
badanuntuk
mengukur
pertumbuhan
linier.
Energi
Kronik
(KEK)
disertai
tindakan-tindakan
preventif
dimasyarakatdngan
36
Daging
Susu
Minyak
Gula
3 potong
2 gelas
5 sendok the
2 sendok the
Sayur 1 mangkuk
Buah 1 potong
Selingan:
Susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan siang :
Nasi 3 porsi (300 gr)
Lauk, sayur dan buah sama dengan
pagi
Selingan:
Susu 1 gelas
37
c). Apabila terjadi atau timbul masalah medis maka hal perlu
dilakukan adalah:
a) Rujuk untuk konsultasi
b) Perencanaa sesuai kondisi ibu hamil
c) Minum tablet zat besi atau tambah darah
Ibu hamil setiap hari harus minum satu tablet tambah darah (60
mg) selama 90 hari mulai minggu ke 20.
d) Periksa kehamilan secara teratur
setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bias
mengancam jiwanya, ibu hamil sebaiknya memeriksakan
kehamilannya secara teratur kepada tenaga kesehatan agar
resiko pada waktu melahirkan dapat dikurangi.
Pelayanan prenatal yang dilakukan adalah minimal antenatal
care 4 kali dengan ditambah kunjungan rumah bila ada
komplikasi oleh bidan.
2.5 Manajemen Asuhan Kebidanan 17
Manajemen Asuhan Kebidanan adalah proses yang digunakan sebagai
metoda untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan-penemuan, keterampilan dan rangkaian/tahapan yang logis untuk
pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.
Berikut ini 7 langkah Manajemen Asuhan Kebidanan:
a. Langkah I : Pengkajian
Pada langkah pertama ini bidan mengumpulkan semua informasi laporan
yang lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi pklien,
seperti : hasil anamnesa suami/keluarga, hasil pemeriksaan fisik dan hasil
pemeriksaan lab.
Untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara :
38
kondisi psikososial.
Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan
Pemeriksaan khusus
Pemeriksaan penunjang
Melihat catatan rekam medis klien
Langkah ini menetukan pengambilan keputusan yang akan dibuat pada
f. Langkah VI : Implementasi
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seprti yang telah
diuraikan pada langkah ke-5 dilaksanakan secara efisien, efektif dan aman.
Pelaksanaannya dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau bersama-sama
dengan klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
g. Langkah VII : Mengevaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan, meliputi tindakan yang diberikan, menyelesaikan masalah/tidak,
apakah kebutuhan klien sudah terpenuhi.
2.6 Pengertian Dokumentasi Kebidanan 17
Secara umum, dokumentasi kebidanan merupakan catatan otentik atau
dokumen asli yang dapat dijadikan bukti dalam persoalan hokum. Sedangkan
dokumentasi kebidanan merupakan bukti pencatatan dan pelaporan berdasarkan
komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki oleh bidan dalam
melakukan asuhan kebidanan dan berguna untuk keentingan klien, tim
kesehatan, serta kalangan bidan sendiri.
Dokumentasi kebidanan sangat penting bagi bidan dalam memberikan
asuhan kebidanan. Hal ini karena asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien
membutuhkan pencatatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai acuan
untuk menuntut tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai permasalahan
yang mingkin dialami oleh klien berkaitan dengan pelayanan yang diberikan.
Dokumentasi kebidanan memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai
berikut : sebagai aspek administrasi, aspek medis, aspek hukum, aspek
keuangan, aspek penelitian, aspek pendidikan, aspek dokumentasi, aspek
jaminan mutu, aspek akreditasi, aspek statistik, aspek komunikasi. Ada
41
42
Penatalaksanaan
adalah
proses
kegiatan
membuat
perencanaan,
berdasarkan
interpretasi
data
yang
ditujukan
serta
7 Langkah
Gambar 2.6
Hubungan Langkah-langkah Asuhan Kebidanan
Manajemen Varney dan Metode SOAP
Penerapan Dokumentasi
dalam Catatan Kebidanan
S
Langkah 1
O
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
P
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 7
43
didukung oleh teori yang menyatakan bahwa pengetahuan seseorang pasti akan
bertambah karena adanya faktor pendidikan yang diterima oleh responden. Pada
umumnya semakin tinggi tingkat pendidikan responden akan semakin tinggi pula
pengetahuan dan pemahaman responden dalam menyerap informasi baru, hal ini
tergantung peda keinginan responden untuk memahami sesuatu (Notoatmodjo,
2003)
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendidikan seseorang yaitu
antara lain umur, sikap, keterjangkauan fasilitas, status pekerjaan, status sosial
ekonomi, dan sosial budaya. Pendidikan secara langsung ataupun tidak langsung,
secara implisit maupun eksplisit memainkan peran yang besar dalam masyarakat
(Nursalam dan Effendi, 2008).
Sosial budaya dan ekonomi merupakan kebiasaan dan tradisi yang
dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau
buruk. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu
fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi
ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2007).
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan/ Strategi penelitian 19
44
3.2.3
3.2.4
Kekurangan
Energi
Kronik
yaittu
tensimeter,
3.4
46
primer data yang diperoleh dari klien dan data sekunder seperti data
yang diperoleh dari buku KIA.
3.4.3 Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yaitu dengan mempelajari rekam medis, yang
berhubungan dengan klien
dihayati.
Ketekunan pengamatan
Ketekunan pengamatan bermaksud untuk menemukan cirri-ciri dan
unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu
yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut
47
secara rinci. Dengan pengamatan yang diteliti dan rinci, peneliti akan
mudah menguraikan permasalahan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.1
makan.
Prosedur/ Tahapan kerja lapangan
a. Melakukan pengambilan data dari hasil primer dan data sekunder
dengan format pengkajian
b. Melakukan pemeriksaan fisik pada Ny. A serta observasi keadaan
umum dan pemantauan ibu hamil
c. Melakukan pengolahan data, analisa data dan menyusun dalam
karya tulis ilmiah
5.1.3
48
Kehamilan
Persalinan
50
Anak
Nifas
Usia
Usia
Hamil
Penyulit/
kehamila
ke
Jenis
Penolong
BB
sekaran penyulit
komplikasi
n
1.
9 Bulan
g
Tidak ada
Pervaginam
Bidan
2,8
asma, diabetes,
51
Tidak ada
pantangan terhadap makanan apapun, ibu tidak mempunyai alergi dan tidak
ada adat istiadat yang melarang ibu untuk memakan makanan tertentu.
Minum : ibu mengatakan minum air putih 6-7 gelas dan terkadang minum
susu.
b. Pola Eliminasi
BAB : Ibu mengatakan BAB satu kali sehari di pagi hari dengan
konsistensi lunak dan warna kuning kecoklatan, dan tidak ada keluhan.
BAK : Ibu mengatakan BAK 3-4 kali perhari dengan warna kuning jernih ,
dan tidak ada keluhan
52
OBJEKTIF
Keadaan Umum
: Letih
53
Kesadaran
: Compos Mentis
1) Antopometri
BB sebelum hamil: 43 kg
BB sekarang : 47 kg
TB
LILA
: 149 cm
IMT : 19,36
: 22,5 cm
2) Tanda-tanda vital
TD : 90/70 mmHg
R : 24x/menit
N : 83x/menit
S : 36,7 C
3) Pemeriksaan Fisik
1. Kepala :
Rambut: warna rambut hitam,rontok, kulit kepala bersih
Muka : tidak ada oedem, ada cloasma gravidarum
Mata : conjunctiva pucat, sclera putih keruh.
Hidung: bersih, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman berfungsi baik
Telinga: simetris dan bersih
Mulut dan gigi : bersih, tidak stomatitis, tidak ada caries gigi, lidah bersih,
tidak ada pembengkakan tonsil.
2. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena jugularis,
tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.
3. Payudara
Simetris, putting susu menonjol areola hiperpigmentasi, tidak ada benjolan,
tidak ada retraksi/dimpling, tidak ada nyeri tekan, kolostrum belum keluar.
4. Abdomen
: tidak ada luka bekas operasi sesar , tidak ada
striae gravidarum, tidak ada linea nigra
Leopold I
: TFU sepusat Teraba ballottement
Leopold II
: tidak dilakukan pemeriksaan
Leopold III : tidak dilakukan pemeriksaan
Leopold IV : tidak dilakukan pemeriksaan
Kontraksi
: tidak ada
5. Ekstremitas atas dan bawah
54
Tangan
Kaki
tidak pucat.
: simetris, tidak ada varices, tidak ada oedem, refleks patella
+/+
6. Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
7. Pemeriksaan Penunjang :
Hb : 9.8 gr%
2. Interpretasi Data Dasar
Data dasar : ibu mengatakan merasa pusing, letih, susah tidur dan tidak nafsu
makan dan ditemukan hasil pemeriksaan LILA ibu 22,5 cm.
3. Identifikasi Masalah Potensial dan Antisipasi penanganannya
Masalah potensial ibu : anemia berat, perdarahan
Masalah potensial janin: BBLR, premature, IUGR
4. Menetapkan Kebutuhan Tindakan Segera
Tidak memerlukan tindakan segera
5. Menyusun Rencana Asuhan
1). Lakukan informed consent bahwa ibu akan dilakukan pemeriksaan tandatanda vital dan pemeriksaan fisik
2). Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik
3). Beritahukan kepada ibu tentang keadaanya
4) Antisipasi masalah yang terjadi, dengan memberikan konseling kepada ibu
mengenai kehamilan dengan kekurangan energi kronik (KEK), dampak yang
akan terjadi pada ibu saat persalinan, dan pada bayi
5) Berikan konseling tentang
a. Nutrisi
b. Istirahat
c. Kebersihan diri
d. Pakaian
e. Kegiatan sehari-hari serta pekerjaan
f. Tanda-tanda bahaya
g. Obat-obatan
6) Beritahukan ibu cara mengatasi gangguan tidur dan rasa letih serta gangguan
nafsu makan
55
7) Tanyakan kembali kepada ibu dan keluraga, apabila ada hal yang kurang
mengerti agar bisa ditanyakan.
8) Beritahu ibu usia kehamilan saat ini
6. Pelaksanaan Asuhan Secara Tepat Dan Rasional Berdasarkan Perencanaan
Yang Telah Dibuat
1) Melakukan informed consent kepada ibu bahwa ibu akan dilakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital dan Pemeriksaan fisik
2) Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik
3) Memberitahukan keadaan ibu bahwa ibu mengalami kekurangan gizi dan
4)
56
57
59
5)
6)
6.
Kunjungan Pertama
Tanggal 01-05-2015
Identitas
Nama
: Ny. Y
Umur
: 36 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat
: Ds Padamukti, Kec
Kunjungan Kedua
Tanggal 12-05-2015
Identitas
Pasirwangi Garut
Keluhan Utama
Keluhan utama
Ibu mengatakan merasakan Ibu mengatakan tidak merasakan
pusing, letih, susah tidur dan
keluhan apapun
dulu
Ibu mengatakan tidak mengalami
diare, infeksi, perdarahan,
merupakan kehamilan
muntah terus-menerus,
kedua dan ibu belum
hipetensi, asma, jantung dll.
pernah mengalami
62
keguguran
c. HPHT
Ibu mengatakan haid
terakhirnta tanggal 18
november 2014
d. Gerakan janin
Ibu
mengatakan
merasakan gerakan janin
pada usia kehamilan 4
bulan, gerakannya aktif
dan
sampai
sekarang
bahaya
kehamilan
Ibu mengatakan
tidak
seperti
yang
sakit
hebat,
gerakan
janin
atau
tidak
63
ke
sudah
ibu
tanggalnya.
h. Obat-obatan
dan
lupa
jamu
yang dikonsumsi
ibu
mengatakan
mengkonsumsi
hanya
obat-
64
secara
terhadap
karena
a. Nutrisi
Ibu mengatakan
nafsu
sedikit-sedikit
65
di
pagi
hari
dengan
konsistensi lunak
dan
warna
kuning
kecoklatan,
dan
tidak
ada
keluhan.
BAK : Ibu mengatakan
BAK
3-4
kali
perhari
dengan
warna
kuning
tangga
pekerjaan
sendiri,
menyapu,
66
melainkan
beli
dari
ibu
apotek.
e. Istirahat
Tidur
siang
malam
ibu
jam
sehari
dan
infeksi,
perdarahan,
terus-menerus,
67
tidak
mempunyai
penyakit
riwayat
berat/menahun
seperti
masalah
kardiovaskuler,infeksi, asma,
diabetes,
hipertensi,
TBC,
ini
pernikahan
68
ibu
pernah
menggunakan kondom.
e. Dukungan keluarga
ibu mengatakan keluarga
sangat mendukung dengan
kehamilannya
f. Pengambil
keputusan
dalam keluarga
Ibu
mengatakan
pengambil
keputusan
membantu
persalinan
ibu mengatakan
ingin
69
suaminya
kebutuhan
belum
ibu
terpenuhi
:Ibu
mengatakan
kadang
makan
sehari
2-3
kali
namun
tidak
teratur
karena
ibu
dengan
menu
telur
70
menyukai
sayur.
Tidak ada
pantangan terhadap
makanan
apapun,
ibu
tidak
mempunyai alergi
dan tidak ada adat
istiadat
yang
gelas
terkadang
dan
minum
susu
b. Eliminasi
BAB : Ibu mengatakan
BAB
satu
kali
71
dengan
konsistensi lunak
dan warna kuning
kecoklatan,
dan
tidak
ada
keluhan.
BAK : Ibu mengatakan
BAK
3-4
kali
perhari
dengan
warna
kuning
sendiri
pekerjaan
seperti
72
sering
dilakukan
rumah
tangga
ibu
namun
hamil
ibu
termasuk
pekerjaan sedang.
d. Pola Istirahat
Tidur
siang
:
ibu
malam
ibu
mengatakan
sehari
keramas
73
cebok
dari
depan
ke
f. Pola
kebiasaan
sehat
ibu mengatakan
pernah
hidup
tidak
mengkonsumsi
ibu
mengkonsumsi
tidak
obat-
merokok
didalam
rumah.
O
mentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 90/70
Nadi
: 83 x/menit
Suhu
: 36,7 C
Respirasi
: 24x / menit
Antopometri
BB : 47
TB : 149
mentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 100/70
74
mmHg
Nadi
: 80x/menit
Suhu
: 36,5 C
Respirasi
: 21x / menit
Antopometri
LILA : 22,5
IMT : 21,17
Pemeriksaan Fisik
1. Kepala :
Rambut : warna
BB : 48
TB : 149
LILA : 22,5
IMT : 21,62
rambut Pemeriksaan Fisik
1. Kepala
hitam,rontok, kulit
Mata : conjunctiva
Muka
kepala bersih
: tidak ada oedem,
Mata
putih keruh.
Hidung : bersih, tidak ada
merah muda,
tidak
ada
tidak
nyeri
tekan,
kolostrum
sinusitis,
belum keluar.
4.Abdomen
Leopold I :TFU satu jari
penciuman
berfungsi baik
Telinga : simetris dan
diatas
bersih
Mulut dan gigi
ballottement
Leopold II :Tidak
bersih,
tidak
:
stomatitis,
pusat,
Teraba
dilakukan pemeriksaan
Leopold III :Tidak
tidak
ada
pembengkakan tonsil
2. Leher
Tidak ada pembesaran
75
dilakukan pemeriksaan
Leopold IV :Tidak
dilakukan pemeriksaan
Kontraksi
: tidak ada
areola
tidak
oedem,
patella +/+
Genetalia : Tidak dilakukan
ada
pemeriksaan
tekan,
kolostrum
belum keluar.
4. Abdomen
Tidak ada luka bekas
operasi sesar , tidak ada
striae gravidarum, tidak ada
linea nigra
Leopold I :TFU
sepusat
Teraba ballottement
Leopold II :Tidak
dilakukan pemeriksaan
Leopold III :Tidak
dilakukan pemeriksaan
Leopold IV :Tidak
dilakukan pemeriksaan
76
refleks
Kontraksi
: tidak ada
lengkap,
tidak
oedem,
refleks
patella +/+
6. Genetalia : Tidak dilakukan
pemeriksaan
7. Pemeriksaan Penunjang :
Hb : 9,8 gr %
A
kronik (KEK)
kronik (KEK)
Masalah potensial ibu: Anemia Masalah potensial : Anemia
Sedang, perdarahan
sedang, perdarahan
Masalah potensial janin: BBLR, Masalah potensial janin: BBLR,
P
IUGR, Premature
1) Melakukan
IUGR, Premature
informed 1) Melakukan
informed
pemeriksaan
77
fisik
dan
2) Melakukan
pemeriksaan
gizi
tanda-tanda vital
2) Melakukan pemeriksaan
fisik
dan
tanda-tanda
vital
3) Memberitahahukan
dan
keadaan ibu bahwa ibu
terjadi,
dengan
memberikan
konseling
kepada
mengenai
mengalami
kekurangan
ibu
kehamilan
dengan
pada
persalinan
ibu
saat
seperti
nutrisinya
b.Memuji
ibu
pola
untuk
mempertahankan
pola istirahatnya
c.Mengingatkan kembali
ibu
untuk
tidak
untuk
meminum
konseling
mengenai:
Nutrisi
Memberitahu ibu tentang
oleh bidan
7) Membertahu
yang
mengandung
78
usia
ibu
telur),
ayam,
kalsium
terlalu
bekerja
berat
Kebersihan diri
Menganjurkan
untuk
menjaga
kebersihan
selama
ibu
badan
kehamilan
misalnya mandi 2
kali sehari dengan
menggunakan
sabun,
serta
melakukan olahraga
ringan.
d. Pakaian
Memberitahu ibu tentang
pakaian
yang
harus
79
usia
kehamilan
ibu,
pakaian
yang
seperti
dianjurkan
memakai
bra
menyokong
dan
yang
payudara
memakai
celanan
yang
berbahan
dalam
katun.
Aktivitas sehari-hari
Menganjurkan ibu untuk
istirahat yang cukup dan
jangan
bekerja terlalu
berat
Tanda-tanda bahaya
Memberitahu ibu
dan
adanya
pervaginan,
80
gerakan
janin
berkurang
atau
yang
hebat,
tentang
menganjurkan
kepada
ibu
untuk
nafsu
makan
dengan
81
agar
ibu
bisa
usia
82
83
84
kehamilannya ke
Didalam kasus peneliti tidak menanyakan kepada ibu apakah ibu pada
pemeriksaan awal sudah dikatakan KEK atau tidak. Pada saat melakukan
kunjungan ke tiga ibu mengatakan bahwa pada saat pertama kali
melakukan kunjungan ibu hanya disarankan oleh bidan untuk makan
makanan bergizi dan istirahat yang cukup.
Konsumsi tablet Fe : Ibu mengatakan tidak teratur
meminum obat
85
rasa kekhawatiran karena takut kalo nanati bayinya tidak normal atau
terjadi hal-hal yang tidak terduga.
Berdasarkan data diatas pada kasus ini ibu merasa khawatir terhadap
kondisi kehamilannya saat ini, karena dengan keadaan ibu yang sering letih,
tidak nafsu makan dan susah tidur. Hal ini wajar dialami ibu hamil tapi jika
dibiarkan akan mengalami masalah yang berdampak untuk ibu dan janin
yang dikandungnya.
Pola Kebiasaan Sehari-hari
Nutrisi : Ibu mengatakan kadang sehari makan 2-3 kali namun tidak teratur
karena nafsu makan ibu berkurang, ibu makan dengan porsi satu piring
sedang, menu seperti nasi tahu, tempe, telur , namun ibu jarang
mengkonsumsi sayuran karena ibu tidak menyukai sayur.
Tidak ada
pantangan terhadap makanan apapun, ibu tidak mempunyai alergi dan tidak
ada adat istiadat yang melarang ibu untuk memakan makanan tertentu.
Didalam kasus peneliti tidak menuliskan sejak kapan nafsu makan ibu
berkurang. Seharusnya penulis menuliskan bahwa Nafsu makan ibu
berkurang mulai sejak saat dia hamil.
Makanan pada ibu hamil sangat penting, karena makanan merupakan
sumber gizi yang dibutuhkan ibu hamil untuk perkembangan janin dan
tubuhnya sendiri.Keadaan gizi pada waktu konsepsi harus dalam keadaan
baik, dan selama hamil harus mendapat tambahan protein, mineral, dan
energi.
Contoh Menu Ibu Hamil
86
Bahan Makanan
Nasi
Sayuran
Buah
Tempe
Daging
Susu
Minyak
Gula
87
88
90
91
apabila dibutuhkan
dan untuk
93
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil pengkajian dan penelaahan asuahan pada Ny. Y Umur
36 Tahun G2P1A0 Gravida 23-24 Minggu Dengan Kekurangan Energi Kronik Di
Wilayah Kerja Bidan I Kampung Cibodas Desa Banjarsari Kecamatan
Bayongbong, pada kunjungan pertama ibu mengatakan merasa letih, pusing dan
94
tidak nafsu makan dan ibu tidak mengkonsumsi tablet penambah darah. Pada
kunjungan kedua terjadi peningkatan yaitu ibu sudah tidak merasa pusing, dan
nafsu makan ibu sudah mulai ada, ibu juga mulai mengkonsumsi tablet Fe.
Sehingga penulis dapat menyimpulkan hasil asuhan sesuai tujuan diantaranya:
1. Telah mampu mengumpulkan data subjektiff dan data objektif pada Ny.Y
umur 36 tahun G2P1A0 gravida 23-24 minggu dengan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) di wilayah kerja BPM Ny. Y
Kp. Cibodas,Desa Banjarsari kec Bayongbong Garut
2. Telah mampu menyusun diagnosis kebidanan pada Ny.Y
umur 36 tahun G2P1A0 gravida 23-24 minggu dengan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) di wilayah kerja BPM Ny. Y
Kp. Cibodas,Desa Banjarsari kec Bayongbong Garut
3. Telah mampu mengidentifikasi masalah potensial dan antisipasi
penanganan dan diagnosa pada Ny.Y umur 36 tahun G2P1A0
gravida 23-24 minggu dengan Kekurangan Energi Kronik
(KEK) di wilayah kerja BPM Ny. Y Kp. Cibodas,Desa
Banjarsari kec Bayongbong Garut
4. Telah mampu menetapkan kebutuhan yang memerlukan penanganan
segera, secara mandiri, konsultasi atau kolaborasi terhadap data yang telah
dikumpulkan
BPM
Ny.
Kp.
Bayongbong Garut
95
Cibodas,Desa
Banjarsari
kec
BPM
Ny.
Kp.
Cibodas,Desa
Banjarsari
kec
Bayongbong Garut
7. Telah mampu mengevaluasi asuhan yang telah diberikan pada Ny.Y
umur 36 tahun G2P1A0 gravida 23-24 minggu dengan
Kekurangan Energi Kronik (KEK) di wilayah kerja BPM Ny. Y
Kp. Cibodas,Desa Banjarsari kec Bayongbong Garut
8. Telah mampu melakukan pendokumentasian asuhan
kebidanan,
dokumentasi
adalah
pencatatan
atau
yaitu
pendokumetasian
dengan
SOAP
yang
menggunakan
sudah
sesuai
5.2 Saran
5.2.1. Untuk Klien
96
metode
dengan
97
98