TRAFO
Fungsi Transformator dalam dunia elektronika memegang peranan yang sangat penting.
Secara garis besar fungsi transformator adalah untuk menyalurkan energi listrik ke tegangan
rendah maupun ke tegangan tinggi, penyaluran ini berlangsung dalam frekuensi yang sama.
Fungsi ini juga dikenal pula sebagai istilah step up dan step down. Fungsi transformator juga
memegang sebuah peranan penting dalam dunia elektronika, sama halnya seperti dengan
fungsi kapasitor, resistor, transistor, dan dioda. Fungsi berikutnya dalam transformator yang
tidak kalah penting adalah sebagai sistem komunikasi dimana transformator atau trafo
digunakan sebagai frekuensi radio dan video.
Fungsi Transformator
Untuk fungsi yang pertama yaitu menaikkan tegangan arus listrik, transformator banyak
memegang peranan dalam hal ini. Tidakah kalian menyadari bahwa lemari es, televisi bahkan
komputer yang kalian gunakan setiap hari memanfaatkan fungsi transformator yang sebagai
penaik tegangan arus listrik. Transformator step up ini memiliki lilitar sekunder yang lebih
banyak dibandingkan dengan lilitan primer sehingga fungsinya sebagai penaik tegangan arus
listrik sangatlah jelas. Oleh karena itu, janganlah heran ketika anda menyalakan lemari es,
televisi ataupun komputer listrik pada rumah anda untuk sesaat akan terasa seperti mengalami
black out sepersekian detik. Hal ini adalah efek dari transformator step up yang sedang
bekerja.
Lalu, fungsi yang kedua dari transformator adalah menurunkan tegangan arus listrik. Jumlah
lilitannya berbalik dengan transformator step up, jika step up lilitan yang terbanyak ada pada
lilitan sekunder maka transformator step down ini lilitan yang terbanyak adalah lilitan
primernya dibanding dengan lilitan sekunder. Contoh dari penggunaan transformator step
down bisa dilihat ketika kita mencharge handphone kita ataupun ketika kita sedang
mencharge baterai kamera kita. Memang ini sudah sesuai dengan fungsinya yang sebagai
penurun tegangan arus bolak balik (AC). Baik transformator step up maupun step down
secara tidak langsung memainkan peran yang sangat penting.
2.
DIODA BRIDGE
3.
KAPASITOR
4. RESISTOR
Resistor adalah komponen yang tidak aktif atau bisa dibilang pasif yang
berguna untuk mengatur & menghambat tegangan listrik didalam sebuah
rangkaian. Resistor mempunyai satuan yaitu OHM (). Resistor
mempunyai nilai yang bisa dengan mudah dihapal yaitu dengan melihat
kode, angka ataupun warna yang ada di Resistor itu sendiri. Dengan
begitu kita cepat paham dengan Resistor.
Fungsi Resistor sangat berpengaruh besar di dalam rangkaian elektronika, karena dapat
digunakan sebagai penahan arus sementara sebelum arus tersebut diproses dan disalurkan
pada komponen elektronika lainnya. Selain sebagai penahan arus sementara, resistor juga
dapat berfungsi sebagai pembagi arus, pembatas/pembagi arus, penurun tegangan dan
pembagi tegangan. Resistor juga merupakan komponen yang bersifat menghambat arus listrik
yang berjenis pasif.
Resistor
Resistor berfungsi sebagai penghambat arus
yang mengalir dalam rangkaian listrik
Resistor
Potensio Meter
Potensio Meter
Variable Resistor
Variable Resistor
5. TRANSISTOR
Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan
merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik
modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai
Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan
lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan
Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu
PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET
(Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.
Transistor NPN
Transistor PNP
Transistor Darlington
Transistor JFET-N
Transistor JFET-P
Transistor NMOS
Transistor PMOS
6.DIODA ZENER
Pengertian dan Fungsi Dioda Zener
Pengertian dan Fungsi Dioda Dioda Zener (Zener Diode) adalah Komponen Elektronika
yang terbuat dari Semikonduktor dan merupakan jenis Dioda yang dirancang khusus untuk
dapat beroperasi di rangkaian Reverse Bias (Bias Balik). Pada saat dipasangkan pada
Rangkaian Forward Bias (Bias Maju), Dioda Zener akan memiliki karakteristik dan fungsi
sebagaimana Dioda Normal pada umumnya. Efek Dioda jenis ini ditemukan oleh seorang
Fisikawan Amerika yang bernama Clarence Melvin Zener pada tahun 1934 sehingga nama
Diodanya juga diambil dari nama penemunya yaitu Dioda Zener.
Bentuk dan Simbol Dioda Zener
Dioda
Dioda Zener
Dioda Schottky
Dioda Varactor
Dioda Tunnel
Dioda Tunnel
Photo Dioda
Dalam Rangkaian diatas, Dioda Zener dipasang dengan prinsip Bias Balik (Reverse Bias),
Rangkaian tersebut merupakan cara umum dalam pemasangan Dioda Zener. Dalam
Rangkaian tersebut, tegangan Input (masuk) yang diberikan adalah 12V tetapi Multimeter
menunjukan tegangan yang melewati Dioda Zener adalah 2,8V. Ini artinya tegangan akan
turun saat melewati Dioda Zener yang dipasang secara Bias
Balik (Reverse Bias). Sedangkan fungsi Resistor dalam Rangkaian tersebut adalah untuk
pembatas arus listrik. Untuk menghitung Arus Listrik (Ampere) tersebut, kita dapat
menggunakan Hukum Ohm seperti dibawah ini :
(Vinput Vzener) / R = I
(12 2,8) /460
= 19,6mA
Jika menggunakan Tegangan yang lebih tinggi, contohnya 24V. Maka arus listrik yang
mengalir dalam Rangkaian tersebut akan semakin besar :
(24 2,8) / 460
= 45mA
Akan tetapi, tegangan yang melewati Dioda Zener akan sama yaitu 2,8V. Oleh karena itu,
Dioda Zener merupakan Komponen Elektronika yang cocok untuk digunakan sebagai
Voltage Regulator (Pengatur Tegangan), Dioda Zener akan memberikan tegangan tetap dan
sesuai dengan Tegangan Zenernya terhadap Tegangan Input yang diberikan.
Pada umumnya Tegangan Dioda Zener yang tersedia di pasaran berkisar di antara 2V sampai
70V dengan daya (power) dari 500mW sampai dengan 5W.
Untuk menghitung disipasi daya Dioda Zener, kita dapat menggunakan rumus :
P = Vz I
Contoh :
P = 2,8 x 19,6
P = 54,9mW
Dioda Zener biasanya diaplikasikan pada Voltage Regulator (Pengatur Tegangan) dan Over
Voltage Protection (Perlindungan terhadap kelebihan Tegangan). Fungsi Dioda Zener dalam
rangkaian-rangkaian tersebut adalah untuk menstabilkan arus dan tegangan.
7. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan
ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi
sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit)
juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal).
Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media
penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak
dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat
sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge).
Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai
Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk
komponen-komponen Elektronika lainnya.
Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :
8.LED
Pengertian atau Definisi LED
Fungsi LED
Simbol LED
Diatas merupakan contoh LED beserta simbolnya, untuk menentukan
kaki-kaki pada LED yang terdiri dari Anoda(anode) dan Katoda(katode)
dapat dilihat dari fisiknya, Kaki yang lebih panjang adalah kaki katoda kaki
ini juga sebagai kutub (+). Jika pemasangan LED pada rangkaian
elektronika kaki-kaki LED terbalik maka hasilnya pasti tidak akan menyala.