PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah SWT telah memberikan ancaman kepada para
pelaku dosa-dosa besar; yaitu musyrik (mempersekutukan
Allah), membunuh jiwa tanpa alasan, berzina; dengan siksaan
yang berlipat ganda di akhirat,
yang
dilarang
oleh
hukum
syariat
untuk
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hukuman Kepada Kriminal Perzinaan
Allah SWT telah memberikan ancaman kepada para pelaku
dosa-dosa
besar;
yaitu
musyrik
(mempersekutukan
Allah),
( )
( )
()
Artinya: dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang
lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan
tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu,
niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya); (yakni) akan
dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan
kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina; kecuali orangorang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh,,,
(QS: 25: 68-70).
Oleh karena itu, maka barangsiapa yang telah terjerumus
kepada dosa-dosa besar tersebut, hendaklah segera bertobat
kepada Allah dengan tobat nashuha, yaitu tobat yang dibarengi
dengan iman yang benar dan perbuatan baik. Allah berfirman:
()
dosa
besar
itu
dengan
segala
sesuatu
yang
bisa
bertobat
dengan
sungguh-sungguh
dan
akan
Artinya:
dan
(terhadap)
para
wanita
yang
mengerjakan
menyaksikannya).
Kemudian
apabila
mereka
telah
Artinya: dan terhadap dua orang (laki-laki dan perempuan)
yang melakukan perbuatan keji di antara kamu, maka berilah
hukuman kepada keduanya, kemudian jika keduanya bertaubat
Artinya: perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina,
maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera,
dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu
untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada
Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman
mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.
(QS: 24: 2).
Tiga ayat agung di atas, dua dari surah an-Nisaa dan satu
dari surah an-Nur, menunjukkan betapa besarnya dampak
negatif dari perbuatan zina, dari berbagai skalanya; zina dapat
merusak
stabilitas
kehidupan
bermasyarat,
yang
akan
ketiga,
adalah hukuman pidana cambuk, yaitu hukuman final dari alQuran yang ditegaskan pada surah an-Nur.
Jadi tidak ada hukuman Rajam "kejam" di dalam al-Quran;
yaitu menanam manusia hidup-hidup di dalam tanah hingga
batas leher, lalu dilempari kepalanya secara keroyokan dengan
batu sampai mati, tanpa rasa prikemanusiaan. Hukuman rajam
itu
adanya
di
dalam
kitab
Taurat
Yahudi,
yang
sudah
Tahap
Pendidikan
Pertama:
Pidana
Kurungan
Seumur Hidup:
Allah berfirman pada surah an-Nisaa ayat ke-15:
Artinya:
dan
(terhadap)
para
wanita
yang
mengerjakan
perbuatan keji;
Kalimat al-Fahisyah (perbuatan keji) pada ayat ini, meliputi
segala prilaku buruk yang dapat dilakukan oleh seorang isteri
(perempuan), termasuk pengkhianatan terhadap suami, kumpul
kebo,
berselingkuh
berpacaran
bebas.
dengan
Tetapi
pria
idaman
mayoritas
lain
ulama
(PIL),
dan
menafsirkan
bentuk
perbuatan
pidana
yang
paling
keji,
hidupnya
sangat
eksklusif,
mereka
terjaga
dan
sebagaimana
dijelaskan
pada
sambungan
ayat
berikutnya.
Firman Allah:
Artinya: hendaklah ada empat orang saksi diantara kamu (yang
menyaksikannya);
Yaitu pelaksaan hukuman kurungan rumah itu harus disaksikan
oleh empat orang saksi muslim, baligh, merdeka dan berakal.
Syarat-syarat persaksian ini akan kita jelaskan nanti. Lalu, Allah
SWT menentukan empat orang saksi tersebut, karena demi
menjaga
kehormatan
tersangka
dan
memelihara
stabilitas
.
Artinya: Kemudian apabila mereka telah memberi persaksian,
maka kurunglah mereka (wanita-wanita itu) dalam rumah
sampai mereka menemui ajalnya, atau sampai Allah memberi
jalan lain kepadanya. (QS: 04: 15)
Penerapan hukuman pidana kurungan rumah seumur hidup yang
disebutkan pada ayat ini tidak berlangsung lama, karena Allah
telah memberikan jalan yang terbaik sebagaimana dijanjikanNya, dengan mengamendemen hukuman tahap pertama itu
dengan hukuman baru, yang lebih mendidik dan mencakup
pidana untuk kedua belah pihak, bukan hukuman hanya bagi
terpidana perempuan saja, tetapi termasuk juga di dalamnya
pihak laki-laki kalau terbukti melakukan tindakan perzinaan .
Allah berfirman:
namun
tetapi
tidak
dibatasi
diserahkan
jenis
kepada
dan
hakim
bentuk
untuk
maka
biarkanlah
mereka.
Sesungguhnya
Allah
Maha
Tahap
Terakhir
dan
Hukuman
Final
Untuk
Pidana
Artinya: perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina,
maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera;
Dengan turunnya ayat ke-2 dari surah an-Nur ini, maka putuslah
hukuman final bagi terpidana melakukan perzinaan, yaitu 100
kali dera untuk terpidana laki-laki merdeka, dan 100 kali dera
juga
untuk
terpidana
perempuan
merdeka.
Adapun
bagi
Artinya: kemudian mereka melakukan perbuatan yang keji
(zina), maka atas mereka separo hukuman dari hukuman wanitawanita merdeka.
Dengan demikian, maka hukuman pidana perzinaan pada ayat
ke-15 dan 16 dari surah an-Nisaa, yang dijelaskan sebagai
tahapan pendidikan pertama dan kedua di atas, secara otomatis
diamendemen oleh ayat pidana dera 100 kali bagi terpidana lakilaki merdeka atau terpidana perempuan merdeka dari ayat ke-2
dari surah an-Nur, dan dera 50 kali bagi terpidana perempuan
yang berada di bawah kekuasaan tuan (majikannya) dari ayat ke25 dari surah an-Nisaa. Dan sekaligus juga membatalkan
hukuman rajam yang tersebut di dalam kitab Taurat - Yahudi.
Firman Allah:
Artinya:
dan
janganlah belas
kasihan kepada keduanya
mencegah kamu;
Yaitu janganlah seorang hakim itu berbelas kasih, pilih kasih,
atau bisa juga berarti janganlah seorang penegak hukum itu
terpengaruh oleh iming-iming dan sogokan tertentu untuk
meringankan
hukuman
dera
bahkan
bisa
membebaskan
10
Kemudian
keterangan
ini
dijelaskan
pada
ayat
Artinya:
dan
hendaklah
(pelaksanaan)
hukuman
mereka
11
maka
biarkanlah
mereka.
Sesungguhnya
Allah
Maha
golongan
minoritas;
12
dan
memberikan
kebesan
norma
yaitu
berzina,
nabi
Muhammad
SAW
pada
kasus
tersebut
karena
beberapa
kesempatan
dan
kebebasan
sepenuhnya
13
Muhammad
SAW
meskipun
dia
sebagai
seorang
memerintahkan
kepada
nabi
untuk
memimpin
penganut
agama
Yahudi
dan
Nashara
Madinah
telah
mempersekutukan
Allah,
dan
tanpa
"Sesungguhnya
perbuatan
syirik
itu
adalah
penganut
agama-agama
samawi
sambil
berusaha
14
15
( )
()
Artinya: dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang
baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat
orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan
puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka
buat selama-lamanya. dan mereka itulah orang-orang yang fasik;
Kecuali
orang-orang
memperbaiki
(dirinya),
yang
bertaubat
maka
sesudah
sesungguhnya
itu
Allah
dan
Maha
Kalimat:
( al-hushunu)
dan
( al-
16
Artinya:
dan
merekapun
yakin,
bahwa
benteng-benteng
Artinya: mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan
bersatu
padu,
kecuali
dalam
kampung-kampung
yang
Artinya: dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu
untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini
menjaga kesucian, (QS: 24: 33).
Kalimat:
( Muhshanaat) juga berarti wanita
wanita suci, wanita baik-baik, wanita sudah menikah, atau
wanita dari keluarga-keluarga terhormat, seperti pada
kisah Maryam dalam al-Quran, Allah berfirman:
17
Pertama:
( Muhshanaat): wanita-wanita yang
memelihara diri, bukan pezina, Allah berfirman:
Kedua:
( Muhshanaat): Wanita-wanita merdeka
yang bersuami, firman Allah:
Artinya: Maka atas mereka separo hukuman dari hukuman
wanita-wanita merdeka yang bersuami. (QS: 04: 25).
Ketiga:
( Muhshanaat): Wanita-wanita menjaga
Artinya: dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin,
kemudian mereka melakukan perbuatan yang keji (zina), (QS:
04: 25).
Hubungan Ayat Kajian Dengan Ayat-Ayat Sebelumnya:
Allah berfirman di awal surah an-Nur: (1-3):
()
( )
()
Artinya: (ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami
wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya,
dan Kami turunkan di dalamnya ayat ayat yang jelas, agar kamu
selalu mengingatinya; Perempuan yang berzina dan laki-laki
yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya
seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya
18
kepada
Allah,
dan
hari
akhirat,
dan
hendaklah
yang
beriman;
Laki-laki
yang
berzina
tidak
diperbolehkan
19
mukmin
(laki-laki
dan
perempuan)
tidak
boleh
diterangkan
pada
ayat
kajian,
penjelasannya
sebagai berikut:3
Pidana Menuduh Wanita Baik-Baik berzina:
Allah berfirman:
Artinya: dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang
baik-baik (berbuat zina)
Syarat-Syarat Tuduh Menuduh Berbuat Zina:
Tuduhan tidak menjadi kriminal yang bisa dikenakan pidana
cambuk kecuali melalui beberapa syarat yang harus dipenuhi
oleh masing-masing: Yang menuduh; yang dituduh; dan yang
dituduhkannya, penjelasannya sebagai berikut:
3 http://salafytobat.wordpress.com/2008/09/01/fiqh-jinayatpembunuhan-zina-liwath-qazaf-khamr-pencurian-dsb/
20
()
Artinya: dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi,
maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali
dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat
selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik.
Sesungguhnya agama Islam merupakan pedoman hidup
yang sagat sempurna, ia tidak mendasarkan ajarannya kepada
hukuman
pidana,
terselenggaranya
tetapi
sarana
menitik
kehidupan
21
beratkan
yang
kepada
bersih,
dan
sarana
dan
prasarana
yang
dipersiapkan
untuk
keras
bagi
orang-orang
muslim
yang
melontarkan
wanita
mendatangkan
baik-baik
empat
melakukan
orang
saksi
perzinaan,
seperti
lalu
tidak
kreteria
telah
(dirinya),
maka
sesungguhnya
Allah
Maha
22
berdasarkan
keterangan
di
atas,
penulis
23
24
25
Dari Anas r.a, dia berkata : Sesungguhnya Rubayyi bintu An-Nadhr, bibi Anas,
mematahkan gigi seorang wanita. Kemudian, keluarga Rubayyi itu minta maaf
kepadanya. Akan tetapi, keluarga wanita itu menolaknya. Keluarga Rubayyi
menawarkan denda, tetapi mereka tetap menolaknya. Kemudian mereka datang
menghadap Rasulullah SAW tetapi mereka tidak mau selain qishash. Lalu
Rasulullah SAW memerintahkan untuk di qishash. Anas bin An-Nadhr berkata:
Apakah gigi seri Rubayyi akan dipecahkan ? jangan, demi Tuhan yang telah
mengutus engkau dengan kebenaran, janganlah dipecahkan gigi serinya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: Wahai Anas, Kitabullah telah menetapkan
qishash. Maka keluarga wanita itu merelakan dan memeaafkan Rubayyi.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya di antara hamba-hamba
Allah itu terdapat orang-orang yang bersumpah dengan nama Allah, dan dia
akan berlaku jujur kepada-Nya. ( HR. Muttafaq Alaih dan susunan matannya
dari riwayat Al-Bukhari )
Mufradat
1. yakni wanita muda yang merdeka.
2. yakni dari keluarganya.
3. yakni permohonan maaf semata tanpa imbalan atau denda tertentu.
4. Dia mengatakan demikian, karena tidak
mengetahui bahwa Al-Quran telah menetapkan qishash berdasarkan dua
nash itu, yaitu dapat dipilih antara qishash dan denda. Mungkin dia
meminta bantuan kepada Rasulullah SAW untuk menyampaikan
keringanan atau penggantian kepada keluarga perempuan tersebut, bukan
merupakan pengingkaran terhadap ketetapan Al Quran.
Penjelasan Hadits
Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa salah satu di antara sikap
pertengahan dan keelastisan syariat Islam adalah keberadaan syariat qishash. Hal
ini karena sebagaimana definisinya secara etimologis yang berarti pembalasan
qishash disyariatkan untuk mengimbangi perbuatan menyimpang yang dilakukan
oleh seorang terhadap sesamanya. Dari sini dapat dipahami bahwa di dalam
syariat qishash terdapat usaha untuk menengahi permasalahan, yang dalam hal ini
26
27
kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu
adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barang siapa yang
melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih. (QS. AlBaqarah: 178).
Indikator lain yang mencerminkan fleksibilitas dan sikap pertengahan yang
dimiliki oleh Islam adalah adanya keringanan dalam melepaskan hukuman
qishash terhadap pelaku tindak pidana, yakni apabila keluarga yang dirugikan
memberikan maaf, hukuman qishash ini dapat digantikan dengan denda tertentu
sebagai tebusan
28
BAB III
KESIMPULAN
Maka berdasarkan keterangan di atas, penulis berkesimpulan
bahwa hukuman rajam itu tidak ada di dalam ajaran Islam, apa
yang telah disepakati oleh ulama-ulama fiqhi umat ini dengan
menerapkan hukuman rajam bagi para pelaku zina dari laki-laki
atau perempuan keduanya
sudah
29
DAFTAR PUSTAKA
30