Anda di halaman 1dari 14

Ardianto Wahyu

Senin, 21 Januari 2013


Rangkuman Materi Psikologi Pendidikan 1 Semester

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
TUGAS MERANGKUM MATERI PERKULIAHAN
DOSEN PENGAMPU : Drs. Fx. SINDHUREDJA. M.Pd

DISUSUN OLEH :
ARDIANTO WAHYU NUGROHO
2012015202
1E
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANA WIYATA TAMAN SISWA
2013

PENGERTIAN DASAR ILMU DAN ILMU JIWA PENDIDIKAN


1. Pengertian ilmu jiwa (psychologi)
Semenjak jaman purba jiwa manusia telah menjadi objek pertanyaan
dan penyelidikan. Yang menjadi pokok persoalan adalah psyche (berasal
dari bahasa yunani yang berarti jiwa ). Jiwa dapat diartikan sebagai daya
hidup rokhani yang bersifat abstrak dan menjadi penggerak , pengatur
bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi dari hewan tingkat tinggi dan
manusia.
Segala yang terjadi dalam diri kita , sebenarnya merupakan pernyataan
dari jiwa kita masing-masing. Misal : waktu kita merenung , dalam diri kita
tidak terdiam . Dalam diri kita berlangsung berbagai macam hal. Semua
pernyataan-pernyataan atau pelahiran-pelahiran jiwa itu dinamakan
gejala-gejala jiwa. Gejala jiwa itu antara lain : menanggap , mengingat ,
memikir , merasa, menghendaki dan sebagainya.
Sedikit keterangan untuk bentuk-bentuk gejala jiwa :
Tanggapan : gambar yang diperoleh setelah melakukan kegiatan
/setelah melakukan kegiatan/pengamatan.
Ingatan : Kemampuan jiwa yang tidak terlihat.
Perasaan : gejala jiwa yang bersifat subyektif dan berhubungan dengan
gejala pengenalan dan mengalami perasaan senang, gembira atau rindu /
benci.
Kehendak ( korasi ) : kekuatan jiwa untuk mencapai sesuatu yang
dikehendaki atau menghindari sesuatu yang tidak kita kehendaki.
Sebagainya / Campuran : gejala kejiwaan yang tidak dapat dimasukkan
dalam gejala-gejala tersebut diatas.
Jadi, ilmu jiwa atau psikologi ( psyche : jiwa; logos : ilmu) adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala jiwa dan tingkah laku
manusia.
Maka kita tidak dapat mengenal/ mengerti secara wajar, kita hanya
menngenal gejala-gejalannya, fungsi -fungsinya yang kesemuanya itu
mencerminkan tentang kekuatan-kekuatan dan gejala jiwa tersebut.
Ada beberapa batasan tentang ilmu jiwa ( psikologi ) antara lain :
1) Menurut Masrun dan Sri Mulyani
Psikologi adalah studi mengenai tingkah laku dan perbuatan
manusia dalam segala macam situasi. Mungkin : situasi di rumah,
di pasar , di sekolah , di toko dll.
2) Menurut L.crow dan A.crow 1985;8 mengatakan bahwa :
Psychology is the study of human behavior and human
relationship. Disitu yang di pelajari. Psikologi adalah tingkah laku
manusia dalam hubungannya dengan sesama manusia dan dengan dunia
sekitarnya.

3) Menurut Sartain , Berpendapat :


Psyckology is the scientifie study of behavior of living organism
with
special
attention
given
to
human
behavior
( A.Q.Sartain,1958,p.22). Psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tingkah laku mahkluk hidup, terutama tingkah laku manusia.
Dari batasan-batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan
penghayatan manusia dalam hubungannya dengan situasinya.
Tingkah laku adalah segala kegiatan/tindakan mannusia baik yang
nampak maupun yang tidak kelihatan. Situasi tempat bertingkah laku itu
dapat :
Dirumah
Di sekolah
Di tetangga
Di pasar.
Dalam situasi yang berbeda-beda itu terjadilah relasi yang khas , misal :
Relasi ayah dengan anak
Relasi guru dengan murid
Kompleksnya relasi antar manusia dalam struktur masyarakat modern
menyebabkan masalah yang di hadapi psikologi juga komplek. Obyeknya
tetap berpangkal pada satu obyek yakni :
Tingkah laku manusia dalam relasinya dengan sesama manusia dan
alam sekitarnya.
Psikologi meneliti manusia sebagai pribadi yang merupakan kesatuan
psikosomatis , yang mempunyai jiwa dan raga yang tak dapat dipisahpisahkan.
2. Pembagian ilmu jiwa
Ilmu jiwa dibagi dalam dua bagian, yakni :
Ilmu jiwa umum dan ilmu jiwa kusus.
Di bedakan menjadi ilmu jiwa teoritis dan ilmu jiwa praktis;
a. ilmu jiwa umum dan ilmu jiwa kusus;
a1. Ilmu jiwa umum adalah :
Ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala jiwa dan tingkah laku manusia
dewasa, normal , beradab dan tidak mamandang tempat, bangsa, dan
agama.
Disitu yang dipelajari ialah sifat-sifat umumnya, artinya
persamaan-persamaannya dari gejala-gejala kejiwaan manusia yang
normal, dewasa, beradab.
a 2. Ilmu jiwa kusus adalah :
ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala jiwa manusia pada usia
tertentu, jenis, lapangan hidup tertentu. Atau ilmu jiwa yang meneliti jiwa
dari aspek tertentu. Atau ilmu jiwa yang meneliti jiwa dari aspek tertentu.
Ilmu jiwa kusus ini antara lain :
1. ilmu jiwa genetis
2. ilmu jiwa anak
3. ilmu jiwa kriminal

4. psiko_patologi
5. ilmu watak
6. ilmu jiwa pendidikan ( Psikologi pendidikan )
7. dan sebagainya.
b. ilmu jiwa teoritis dan ilmu jiwa praktis
Ilmu jiwa teoritis ialah :
Ilmu jiwa yang mempelajari prinsip-prinsip umum dari gejala-gejala
kejiwaan. Jadi belum dikaitkan dengan praktek tertentu. Sedangkan ilmu
jiwa praktis mempelajari penggunaan teori-teori ilmu jiwa dalam praktek
tertentu, misal dalam lapangan pendidikan, pengobatan dsb.

Ilmu
Ilmu
Ilmu
Ilmu
Dsb.

Yang termasuk dalam lapangan ilmu jiwa kusus antara lain :


jiwa pendidikan
jiwa pengobatan
jiwa kriminal
Psyco-diagnostik

3. Tujuan mempelajari ilmu jiwa


Secara umum orang mempelajari ilmu jiwa dengan tujuan :
Agar kita dapat mendapatkan pemahaman tentang tingkah laku manusia.
Untuk menjadikan manusia hidupnya lebih baik, lebih bahagia.
Untuk dapat memperlakukan sesama manusia dengan tepat.
4. Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan merupakan cabang dari psikologi dan juga termasuk
psikologi praktis.
Apa sebenarnya psikologi pendidikan itu ?
Untuk menjawabnya , ada beberapa pendapat, antara lain :
a. Menurut Masrun dan Sri Mulyani
ilmu jiwa pendidikan ( psikologi pendidikan ) adalah studi ilmiah mengenai
aktivitas individu dalam situasi pendidikan.
Disitu yang menjadi tujuan psikologi pendidiikan adalah:
Dengan kata lain psikologi pendidikan berusaha untuk mempelajari,
menganalisa, menerangkan dan memimpin proses-proses pendidikan
sehingga mendapatkan suatu sistem yang efisien.
b. Crow and Crow mengatakan bahwa :
Edicational psychology describes and explains the learning experiencis
of individual from birth throught old age. 1 st subject matter is concerned
with the conditions that affect learning. ( C&C : 1958 : 7 )
( Psikologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang berusaha
menjelaskan masalah-masalah belajar yang dialami individu sejak lahir
sampai usia lanjut , terutama yang menyangkut kondisi-kondisi yang
mempengaruhi belajar ).
Kondisi- Kondisi yang mempengaruhi belajar itu antara lain:

Kondisi fisiologis
Kondisi psikologis
Kondisi lingkungan
Kondisi instrumental (peralatan )
c. Psikologi pendidikan adalah :
Studi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi
pendidikan termasuk didalamnnya situasi belajar. Hal ini karena belajar
adalah merupakan tindak pelaksanaan adalm usaha pendidikan . Di dalam
usaha mendidik :
Anak didik belajar
Pendidik mengajarkan sesuatu kepada anak didik.
d. Charles Skinner Mengemukakan bahwa :
Psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang membicarakan
tentang belajar dan mengajar. Ada 3 aspek yang menjadi perhatian :
Anak didik
Proses belajar
Situasi belajar.
Tugas pokok dari Psikologi pendidikan ( skinner ) adalah :
Terciptanya situasi belajar yang efektif dan memperlancar proses belajar
antara lain dengan :
Memahami anak yang punya potensi dan perbedaan individual
Masalah pokok yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah
perbuatan belajar ( learning ).
5. kegunaan psikologi pendidikan
Dari uraian 1 sampai 4 menyimpulkan tentang kegunaan psikologi
pendidikan antara lain :
a. Membantu guru dan calon guru dalam pemahaman yang lebih baik
mengenai pendidikan dan prosesnya.
b. Dapat memahami hakekat gejala kejiwaan anak, perkembangan anak ,
potensi anak, cara belajar dan cara membimbingnya kearah pencapaian
tujuan pendidikan.
6. Psikologi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Dapatkah psikologi pendidikan itu dikatakan sebagai suatu ilmu
pengetahuan?
Berikut syarat-syarat ilmu pengetahuan pada umumnya :
a. Harus ada Obyek, tiap tiap ilmu harus memiliki obyek tertentu. Obyek
ini adalah : obyek material dan obyek formal ( sudut pandang yang diteliti
).
b. Harus disusun sistematis . ilmu itu harus disusun secara teratur
sehingga bagian-bagiannya tidak bertentangan satu sama lain, tetapi
merupakan kesatuan yang bulat atau lengkap.
c. Harus memiliki metode. Metode dalam arti luas mencakup segala cara
mengumpulkan data , menganalisa data , menyusun data suatu
kebulatan.
Obyek psikologi pendidikan telah jelas, yakni sebagai obyek materialnya
adalah manusia.
Sedangkan obyek formalnya adalah :

Tingkah laku individu/manusia dalam situasi pendidikan/situasi


belajar sedangkan susunannya telah jelas yakni tersusun secara
sistematis ( menyususn teori, hukum didasarkan atas hasil penyelidikan
yang mempergunakan metode-metode tertentu ).
Sedangkan metodenya :
Instropeksi, observasi, eksperimen, biograpi ,angket ,dan
sebagainya.
Dengan keterangan tersebut maka jelas psikologi pendidikan termasuk
ilmu pengetahuan.
Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
A. Disiplin psikologi yang khusus membahas/mempelajari seluruh tingkah
laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan itu mencakup :
tingkah laku siswa, tingkah laku pengajar dan tingkah laku belajar
mengajar.
B. Psikologi sendiri merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha
memahami sesama manusia ( terutama tingkah lakunya ) dengan tujuan
untuk dapat memperlakukan dengan tepat.
C. Psikologi pendidikan itu sebenarnya membicarakan apa saja?
Dengan mengetahui daerah yang dipelajari , kita akan mendapatkan
gambaran yang jelas.
I. Menurut masrun dan sri mulyani , psikologi dikelompokan menjadi 4 :
1. Pertumbuhan dan Perkembangan individu
2. Masalah Belajar
3. Pengukuran dan Penilaian
4. Penyuluhan dan Bimbingan.
II. Menurut Crow & Crow ( dalam buku Educational Psycology 1958 p 7-8 )
bahwa daerah psikologi mencakup :
1.Sejauhmana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh
terhadap belajar.
2.Sifat-sifat dari proses belajar.
3.Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning
readliness).
4.Signifikansi pendidikan atas perbedaan-perbedaan individu yang
bersamaan dengan cepat dan lambatnya belajar.
5.Perubahan-perubahan jiwa (inner changes ) yang terjadi selama dalam
belajar.
6. Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil mengajar.
7. Teknik-Teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar.
8. Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan
pengalaman-pengalaman belajar yang incidental dan informal terhadpa
sesuatu individu.
9. Manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah.
10. Pengaruh psikolgi ( Psycology impact ) yang ditimbulkan oleh
kondisiKondisi sosiologi terhadap sikap para siswa/pelajar.
III. Menurut Smith yang dikutip Sumadi Suryabrata dalam bukunya
Psikologi Pendidikan Tahun 1984 hal 2 :
1. Pengetahuan Tentang Psikologi Pendidikan
2. Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir ( heredity )

3. Lingkungan yang bersifat fisik


4. Perkembangan siswa
5. Proses-proses tingkah laku ( behavior proses )
6. Hakekat dan Ruang lingkup belajar
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
8. Hukum-hukum dan teori belajar
9. Pengukuran,yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan pengukuran
10. Transper belajar
11. Sudut Pandang Praktis menegnai pengukuran
12. Ilmu statistik dasar
13. Kesehatan Rokhani
14. Pendidikan Membentuk watak
15. Pengetahuan Psikologi tenntang mata pelajaran sekolah menengah
16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar.

Heriditet dan Lingkungan Hidup


1. Heriditet dan Lingkungan hidup
A. Pengantar
Golongan Nativisme yakin semua yang terjadi pada individu dalam
pertumbuhannya tergantung semata-mata dari pengaruh pembawaan,
sedangkan pengaruh lingkungan hidup dan pendidikan dikatakan tak ada
artinya sama sekali.( Schoupen Hauer ; 1788-1860 ).
Empirisme adalah suatu paham dalam filsafat yang menyatakan
bahwa perkembangan seseorang sangat ditentukan oleh pengalamanpengalaman yang diterima dari lingkungan-lingkungannya. ( john locke ;
1632-1704 ).
Demikian juga antara heriditet dan lingkungan adalah dua syarat
yang salah satu tak dapat ditiadakan dalam setiap pertumbuhan individu.
Setiap individu adalah hasil dari dua kekuatan yakni heriditet dan
lingkungan . kedua faktor tersebut penting bagi setiap perkembangan
individu.
Konsep dasar :
Anak waktu dilahirkan ( jiwanya(mind)) masih kosong.
Jiwa yang kosong diisi oleh pengalaman-pengalaman yang diterima dari
lingkungannya/ pendidikan yang diterimannya.
Lingkungan/pendidikan itu memegang peranan dalam mengisi jiwa yang
kosong yang dimiliki anak, sesuai dengan kemauannya.
Covergensi
Perkembangan anak itu ditentukan oleh 2 kekuatan yakni kekuatan
endogen dan kekuatan eksogen ( lingkungan ).
Konsep
Meskipun punya pembawaan, tetapi lingkungan tidak mendukung, maka
anak tidak akan berkembang. Ada pengaruh lingkungan tetapi tidak ada
pembawaan, maka tidak akan berkembang juga.
B. Mekanisme Heriditet
Heriditet adalah sifat, ciri yang diwariskan/diturunkan dari jenis
generasi ke generasi dengan perantar sel benih.

Sifat-sifat jasmaninya individu misalnya: ( warna kulit, bentuk tubuh,


dan sebagainya ). Setelah terjadi konsepsi , sel telur berkembang dengan
cara membelah diri menjadi dua sel, kemudian masing-masing sel
membelah lagi, demikian seterusnya sehingga terjadi ratusan ribu sel
bahkan jutaan sel dalam tubuh mahkluk yang baru itu. Proses pembiakan
ini disebut mitosis.
Dasar perbedaan individual disebabkan karena kombinas-kombinasi
genes yang mengakibatkan perubahan sifat pada genes.
Beberapa hal tersebut yang dapat disimpulkan adalah :
Sifat sifat pribadi manusia tergantung pada pengaruh kombinasi gene.
Sel-sel benih dari masing-masing orang tua (ayah dan ibu ) berisikan
macam-macam kombinasi gene sebagai akibat adanya pembiaakan sel.
Sel-sel dari ayah dan sel sel dari ibu bertemu dan berinteraksi
menghasilkan organism baru yang membentuk berbagai macam
kombinasi genes pada anakk keturunannya.
Individu laki-laki atau perempuan ditentukan oleh sepasang kromosom
yang disebut the sex chromosome

C. Prinsip-prinsip Mengenai Heriditet


Dari batasan tersebut mengandung prinsio-prinsip sebagai berikut:
1. Prinsip Reproduksi
Bahwa heriditet berlangsung dengan perantaraan sel benih dan tidak
melalui sel-sel somatis atau sel-sel badan.
2. Psinsip Konforminted
Bahwa jenis menghasilkan jenis atau setiap golongan menurunkan
golongannya sendiri.
3. Prinsip variasi ( Hukum variasi )
Bahwa sel-sel benih mengandung determinant ( penentu ) yang banyak
jumlahnya yang pada waktu penyerbukan ovum saling berkombinasi yang
berbeda-beda untuk menghasilkan anak yang saling berbeda.
4. Prinsip ( Hukum ) Regresifial
Menurut Sir Francis Galton bahwa anak atau keturunan cenderung untuk
menuju kerata-rataan ( average ) mengenai suatu sifat tertentu.
Hukum prinsip mengandung pengertian sbb :
1 . Bahwa sifat-sifat yang terdapat pada anak didik hanya dapat
dikembangkan
Sampai batas-batas umum yang karena kodratnya telah ditentukan
anak akan
berkembang baik bila diperlakukan sebagai manusia.
2. Prinsip variasi menyarankan bahwa sekolah perlu memberi alat-alat
/perlengkapan yang beraneka ragam sehingga memungkinkan untuk
memenuhi perkembangan yang berbeda-beda.
3. Hukum heriditet juga mengandung implikasi bahwa guru dalam menilai
anak

Didiknya hendaknya atas dasar kesanggupan anak itu sendiri bukan


atas
dasar prestasi yang dicapai orang tuanya.

II. Perlengkapan Dasar dan Ajar yang Penting


Perlengkapan dasar ialah perlengkapan yang dimiliki organism atas
dasar pembawaan, bukan diperoleh karena dipelajari jadi perlengkapan
itu telah ada sejak organism itu lahir.
Perlengkapan dasar yang penting bagi proses pendidikan antara lain :
1. Struktur jasmani
Anak di lahirkan dengan struktur jasmani tertentu dan tersusun atas
organ-organ tertentu pula.Dengan anak mempelajari berbagai macam
pelajaran disekolah seperti : menulis, menggambar , olahraga , dan
sebagainya.
2. Gerak
Gerak selalu dimiliki oleh mahkluk hidup. Maka dari salah satu tanda
kehidupan adalah gerak. Manusia sebagai mahkluk hidup mesti bergerak.
Gerakan yang terjadi pada diri manusia bersifat dinamis , artinya selalu
menuju ke arah perubahan.
3. Dorongan
Dorongan ialah diposisi biologis yang selalu menyebabkan manusia
melakukan perubahan.
Dorongan yang ada pada manusia :
Dorongan mempertahankan hidup
Dorongan mempertahankan keturunan
Dorongan mengembangkan diri
4. Sifat Plastis
Adanya sifat palstis itu memungkinkan manusia mampu
menyesuaikan diri terhadap hampir segala macam situasi, baik situasi
konkrit maupun bersifat abstrak , baik phisis dan psikis.
5. Kapasitas untuk tumbuh dan berkembangnya,
Pertumbuhan dan perkembangan bukan akibat dari pengaruh luar
semata-semata.
6. Kapasitas untuk belajar
Kapasitas belajar sangat pentinng bagi pendidikan. Dengan adanya
kapasitas untuk belajar memungkinkan anak menguasai sesuatu
pengetahuan, memahami berbagai macam pelajaran di sekolah.
Perlengkapan ajar
Perlengkapan ajar adalah perlengkapan yang diperoleh akibat usahausaha belajar dan pengalaman lain yang termasuk perlengkapan ini yang
penting ialah dorongan-dorongan kecakapan-kecakapan dalam lapangan
ilmu pengetahuan, kesenian, bahasa dan norma-norma hidup.

Pengertian dan Ciri-ciri Belajar


Menurut pendapat umum :
Belajar adalah sebagai usaha untuk mengumpulkan sejumlah
pengetahuan.
a. Cronbach Buku ; Educational Psycology
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperlihatkan sebagai
akibat
dia melakukan sesuatu.
b. Mc. Geoh
Belajar adalah mengalami perubahan penampilan.
c. Harold spear
Belajar adalah belajar itu dilakukan dg diamati, meniru, mencoba
untuk
dirinya sendiri , mendengarkan , dengan menggunakan petunjuk.
d. C.T.Morgan bahwa belajar adalah sebagai suatu perubahan tingkah laku
dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari
sebuah
pengalaman.
e. R.S. Woodworth merumuskan belajar terdiri dari melakukan sesuatu
yang
baru dan sesuatu yang baru ini dicamkan oleh individu, yang ditampilkan
kembali dalam kegiatan kemudian.
Perubahan Perubahan itu bukan perubahan yang ke arah negatif tetapi
ke arah positif perubahan ke arah kesempurnaan :
a. perubahan tingkah laku misalnya mula-mula arah egois- menjadi tak
egois.
b. mengubah kebiasaan dari perokok menjadi tidak perokok
c. megubah sikap, misal dari tidak hormat-dapat menghormat
d. mengubah ketrampilan, misal bidang olahraga, kesenian main judi
dan
sebagainya.
e. Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang
ilmu,
misal menulis, berhitung dan sebagainya menjadi bisa karena usaha
yang giat.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa belajar adalah kegiatan
manusia yang
Sangat penting dan harus dilakukan selam hidup karena melalui belajar
manusia
Dapat memperbaiki kehidupannya.
Ciri-Ciri Kegiatan Belajar
Ciri ciri kegiatan yang disebut belajar yaitu :
a. Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan pada individu
yang

belajar ( dalam arti behavioral changes ), baik aktual maupun


potensial.
b. Perubahan itu pada pokoknya adalah didaptkannya kemampuan
baru,
yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.
c. perubahan itu terjadi karena usaha.
Untuk memahami kegiatan yang disebut belajar itu perlulah
dilakukan analisis untuk menemukan persoalan-persoalan apa yang
terlihat di dalam kegiatan belajar itu. Kalau diikuti model analisis sistem,
maka kegiatan belajar itu dapat di gambarkan sebagai berikut :
PROSES - INPUT - OUT PUT

Pendekatan yang paling sederhana adalah secara regresi yaitu bermula


dari out put, dari sini dicari keterangan mengenai input dan proses.
Mengenai proses tak pernah ada orang yang dapat menyaksikannya.
Dengan mempergunakan rangka pemikiran seperti diatas itu , maka dapat
diidentifikasi bahwa belajar itu mengandung ketiga persoalan pokok :
1. Persoalan mengenai input , yaitu persoalan mengenai faktor yang
mempengaruhi belajar.
2. Persoalan yang mengenai proses , yaitu persoalan mengenai
bagaimana
belajar itu berlangsung dan prinsip-prinsip apa yang mempengaruhi
proses
belajar itu. Persoalan inilah yang merupakan persoalan inti dalam
psikologi
belajar.
3. Persoalan mengenai out put, yaitu persoalan mengenai hasil belajar.
Persoalan ini berkaitan dengan tujuan pendidikan, yang selanjutnya
Dijabarkan dalam tujuan pengajaran. Salah satu yang penting dalam
Lingkup ini adalah pengukuran hasil belajar.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEPENGARUHI PROSES DAN HASIL
BELAJAR
Untuk memperjelas pembicaraan mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar ini,gambar mengenai input
Process
Out Put yang telah disajikan .Disini lebih di elaborasi, sebagai
berikut :
OUT PUT
ENVIRONMENTAL INPUT
LEARNING TEACHING PROCESS
RAW INPUT

INSTRUMENTAL INPUT

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa masukan mentah ( raw


input ) yang merupakan bahan baku diberi pengalaman belajar tertentu
dalam proses belajar mengajar ( learning teaching process ) dengan
harapan dapat berubah menjadi keluaran ( out put ) dengan kualifikasi
tertentu . Didalam proses belajar mengajar juga berpengaruh pul
sejumlah faktor lingkungan, yang merupakan masukan lingkungan
( environmental input ) dan berfungsi sejumlah faktor yang dengan
sengaja dirancangkan dan dimanipulasikan guna menunjang tercapainya
keluaran yang di kehendaki.
Instrumental input adalah ( masukan peralatan ) , sejumlah faktor yang
sengaja dirancang, dimanipulasi. Guru menunjang hasil/keluaran yang di
kehendaki. Contoh instrumental input : guru, kurkulum/bahan, program,
gedung, perpustakaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar :
a. fisiologis : kondisi fisiologis umum dan kondisi panca indera
b. Psikologis : minat, kecerdasan, bakat , motivasi , dan kemampuan
kognitif.
c. lingkungan : alam dan sosial.
d. instrumental : kurikulum, program, sarana dan prasarana , dan guru
( tenaga pengajar ).
Persoalan Belajar mencakup :
- Persoalan input ( masukan/bahan mentah ) yaitu persoalan
Mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses
Pendidikan.
-

Persoalan proses yaitu persoalan yang mengenai bagaimana


Belajar itu berlangsung ( sebagian dapat dilihat sebagian tidak ).

Persoalan hasil ( out put ) yaitu persoalan mengenai hasil belajar


Seseorang dan hasil tersebut bisa dibuktikan dengan cara evalusi.
Kondisi si pelajar terbagi atas kondisi fisiologis dan psikologis , berperan
dalam belajar :

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap belajarnya


seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan
belajarnya dari orang yang dalam keadaan kelelahan. Anak-anak yang
kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya dibawah anak-anak yang
tidak kekurangan gizi.

Kondisi psikologis
Memiliki minat untuk berubah, mempunyai kecerdasan yang tidak dimiliki
oleh orang lain, dan memiliki motivasi untuk bergerak dan untuk
menggapai cita-cita.

Beberapa faktor psikologis yang utama akan dikemukakan disini secara


singkat :
Minat ,
Kecerdasan ,
Bakat ,
Motivasi,
Kemampuan-kemampuan kognitif.
Tambahan (Teori- Teori belajar)
1. Teori konektionisme
Pelopornya Thorndick ( 1874- 1949 )
Teori belajar Thorndick disebut konektionisme karena belajar itu
merupakan
proses
pembentukan
hubungan
antara
stimulus/perangsang/masalah yang akan dippecahkan, dengan respon .
Teori tersebut juga disebut dengan Trial and Erorr Learning : karena
individu yang belajar itu melakukan kegiatan melalui proses trial and erorr
( mencoba coba ) dalam rangka memiliki respon / reaksi / tindakan yang
tepat , bagi stimulus tertentu. Contoh : kucing yang dikurung dan
meronta-ronta untuk keluar dari krangkeng.
Kemudian rinciannya teori tersebut adalah:
The low of readmis ( hukum kesiapan )
The low of exercise ( hukum latihan )
The low of effect ( hukum akibat )
2. Teori Conditionisme
Pencetusnya : Ivan Petrovith paviov
Belajar adalah proses perubahan yang terjadi yang kemudian
menimbulkan reaksi. Dalam teori yang diutarakan adanya latihan terusmenerus.
3. Teori Humanisme ( Tokoh ; Carl Rogers, A. )dsb.

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA

Anda mungkin juga menyukai