Jurnal TA ALIFIA PDF
Jurnal TA ALIFIA PDF
ABSTRAK
Tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan manusia akan alat pendingin ruang atau lebih
dikenal dengan sebutan AC (Air Conditioner) semakin meningkat, khususnya dalam bidang
industri, perkantoran, bahkan pada lingkup kecil seperti rumah tangga. Sayangnya, penggunaan AC
(Air Conditioner) justru dapat mengakibatkan penggunaan energi listrik yang tidak efisien. Hal ini
karena oleh sebagian orang, AC digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, AC
dibiarkan dalam kondisi ON meski suhu ruang bisa dikatakan tidak panas, atau setting AC tidak
sesuai dengan suhu ruang. Tugas Akhir ini menitikberatkan pada sistem kendali suhu ruang, dimana
hasil pembacaan suhu ruang bisa diset dan ditampilkan di LCD dan web. Sistem ini menggunakan
mikrokontroler ATMega16 sebagai pengendali utama dengan input dari sensor suhu LM35. Range
suhu yang dapat dikendalikan adalah antara 20oC sampai dengan 28oC. Sebagai perbandingan
pembacaan suhu oleh sensor suhu LM35, digunakan pula termometer analog pada ruang. Dari hasil
pengujian perangkat keras (hardware), diketahui bahwa sistem kendali suhu ruang ini dapat
menghemat penggunaan energi.
Kata kunci: Sistem ON-OFF AC (Air Conditioner), mikrokontroler ATMega16, pemrograman
dengan bahasa basic
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem kontrol atau kendali saat ini mulai
bergeser pada otomatisasi sistem kontrol yang
menuntut penggunaan komputer, sehingga
campur tangan manusia dalam pengontrolan
sangat kecil. Bila dibandingkan dengan
pengerjaan secara manual, sistem peralatan
yang dikendalikan oleh komputer akan
memberikan keuntungan dalam hal efisiensi,
keamanan, dan ketelitian. Kemampuan
komputer, baik perangkat keras (hardware)
maupun perangkat lunak (software), dapat
dimanfaatkan
untuk
berbagai
aplikasi
pengendalian, seperti pengendalian suhu.
Pendingin ruangan atau AC (Air
Conditioner) memiliki banyak sekali variasi,
fungsi, dan bentuk, yang dalam hal ini
disesuaikan pada bentuk dan kapasitas besarnya
ruangan yang akan menggunakan fasilitas
pendingin ruangan tersebut. Salah satunya
adalah pendingin ruangan atau AC yang
menggunakan sistem otomatis, dalam hal ini
LM 35
output
(a) SPST
(b) DPST
(c) SPDT
(d) DPDT
PORT A/
ADC
PORT B
PORT B
10
11
12
13
14
15
16
LCD 16 x 2
POR
Sensor Suhu
LM 35
Sebelum aktif atau mendapat inputan, rangkaian berada dalam kondisi standby. Sensor suhu
tetap bekerja meski tanpa inputan berupa
password. Hal ini karena sensor suhu LM35
hanya perlu inputan berupa power supply untuk
dapat bekerja.
Sistem otomatisasi AC dikendalikan
melalui remote control. Otomatisasi AC hanya
befungsi untuk menghidupkan dan mematikan
AC saja (mengendalikan tombol ON/OFF pada
remote AC). Sistem ON-OF AC (Air
Conditioner) ini menggunakan range suhu
antara 20o C sampai dengan 28o C. Ketika suhu
ruang terdeteksi oleh sensor suhu lebih dari
28o C, maka mikrokontroler akan memberikan
instruksi kepada remote control untuk mengaktifkan AC. Sebaliknya, ketika suhu ruang
kurang dari 20o C, maka mikrokontroler akan
memberikan instruksi kepada remote control
untuk menonaktifkan AC.
Hasil pembacaan suhu ruang oleh sensor
suhu kemudian ditampilkan di LCD 16x2
(M1632) dan web. Oleh karena itu, melalui
web, suhu dapat dimonitoring secara online.
Selain menampilkan suhu ruang pada saat itu,
AC juga dapat dikendalikan melalui web (ON/
OFF melalui web).
LCD M1632
Infrared
Transmitter
Remote Control
AC
(Air Conditioner)
AVcc
+5 V
15
16
2 X 10K
V-
V+
Vcc
LCD 16X2
E
6
R/W RS
5
VLC
Vss
12
13
LM 7805
3
1
AREF
1A
TR
TIP41
14
10
1
2
3
4
5
6
7
8
VCC
PA0
PA1
PA2
PA3
PA4
PA5
PA6
PA7
PB0
PB1
PB2
PB3
PB4
PB5
PB6
PB7
Sensor suhu
LM35
40
39
38
37
15
16
17
18
19
20
Vcc 5V
21
PD0
PD1
PD2
PD3
PD4
PD5
PD6
PD7
PC7
PC6
PC5
PC4
PC3
PC2
PC1
PC0
35
12
RESET
RESET
XTAL2
X-TAL 4Mhz
13
XTAL1
AVCC
AREF
GND
GND
IN 4007
D3
C1
100 F /
25 V
D5
IN 4007
Vcc
+5 Volt
C2
10 F /
25 V
Vcc
33
Tombol
ON / OFF
Remote
29
28
27
NO
10 k
25
24
10 k
23
22
30
32
11
31
2 X 33 pF
BD 139
26
Vcc +5 V
D1
34
10K
10F/16V
AC
220 V
D2
36
ATMega16
14
D4
10K
AVcc
+5 V
MOSI
MISO
0,22 F
SCK
VCC
PB0
PB1
PB2
PB3
PB4
PB5
PB6
PB7
10
3
4
5
6
PEMROGRAMAN
SERIAL
MOSI
MISO
SCK
PB0 (XCK/T0)
PA0 (ADC0)
PB1 (T1)
PA1 (ADC1)
PB2 (INT2/AIN0)
PA2 (ADC2)
PB3 (OC0/AIN1)
PA3 (ADC3)
PB4 (SS)
14
40
39
15
16
38
17
37
36
PA4 (ADC4)
35
18
19
PA5 (ADC5)
PB5 (MOSI)
PB6 (MISO)
PA6 (ADC6)
PB7 (SCK)
PA7 (ADC7)
20
34
Vcc 5V
33
PC5 (TDI)
26
25
PC3 (TMS)
24
13
12
RESET
PC1 (SDA)
PD7 (OC2)
PC0 (SCL)
AVCC
RESET
XTAL2
AREF
X-TAL 4Mhz
13
GND
GND
XTAL1
30
32
10
5
6
7
MISO
SCK
VCC
PB0
PB1
PB2
PB3
PB4
PB5
PB6
PB7
PA0
PA1
PA2
PA3
PA4
PA5
PA6
PA7
40
15
16
17
18
19
20
Vcc 5V
21
PD0
PD1
PD2
PD3
PD4
PD5
PD6
PD7
RESET
XTAL2
AVCC
AREF
GND
GND
XTAL1
RESET
RESET
XTAL2
X-TAL 4Mhz
13
XTAL1
BD 139
25
10 k
24
23
22
30
32
10K
11
31
AVcc
+5 V
37
15
36
35
16
V+
34
2 X 10K
V-
Vcc
LCD 16X2
33
E
6
R/W RS
5
VLC
Vss
12
13
2
3
1
AREF
14
10
PC7
PC6
PC5
PC4
PC3
PC2
PC1
PC0
29
1
28
27
26
25
24
23
22
VCC
AVCC
AREF
GND
GND
15
30
32
PA0
PA1
PA2
PA3
PA4
PA5
PA6
PA7
PB0
PB1
PB2
PB3
PB4
PB5
PB6
PB7
40
39
38
37
36
35
34
33
ATMega16
14
26
38
10K
12
10 k
27
Vcc +5 V
10F/16V
NO
28
Sensor suhu
LM35
39
ATMega16
14
Tombol
ON / OFF
Remote
29
AVcc
+5 V
33
10K
11
31
MOSI
Vcc
34
22
35
2 X 33 pF
36
23
2 X 33 pF
37
PC2 (TCK)
PD6 (ICP1)
Vcc +5 V
9
PC7
PC6
PC5
PC4
PC3
PC2
PC1
PC0
PD0
PD1
PD2
PD3
PD4
PD5
PD6
PD7
X-TAL 4Mhz
10K
10F/16V
9
12
RESET
27
PC4 (TDO)
PD5 (OC1A)
21
21
10F/16V
PC6 (TOSC1)
PD2 (INT0)
17
PD3 (INT1)
18
PD4 (OC1B)
19
Vcc 5V
38
Vcc +5 V
29
PC7 (TOSC2)
28
PD1 (TXD)
20
39
10K
ATMega16
14
PD0 (RXD)
15
16
40
ATMega16
VCC
1
2
PA0
PA1
PA2
PA3
PA4
PA5
PA6
PA7
16
10K
17
11
18
31
19
20
2 X 33 pF
Vcc 5V
21
PD0
PD1
PD2
PD3
PD4
PD5
PD6
PD7
PC7
PC6
PC5
PC4
PC3
PC2
PC1
PC0
29
28
27
26
25
24
23
22
Vcc +5 V
10K
10F/16V
9
12
RESET
RESET
XTAL2
X-TAL 4Mhz
13
XTAL1
AVCC
AREF
GND
GND
30
32
11
31
2 X 33 pF
10K
Start
Start
Inisialisasi Sistem
Mikrokontroler ATMega16:
ADC, LCD, I/O
Inisialisasi Port
Baca Suhu
Program
Aplikasi
Suhu <20 C?
End
Inisialisasi Port
Konversi suhu
Suhu (Volt) = Data ADC (W) X 5Volt
1023
Tampilkan suhu di
LCD dan web
End
Matikan AC
Suhu >28 C?
Hidupkan AC
Sedangkan bagian mekanik meliputi pembuatan box panel rangkaian dan perakitan modul
rangkaian pada box panel.
Proses pembuatan benda kerja membutuhkan peralatan dan bahan-bahan untuk
mendukung proses tersebut, yaitu
Tabel 4.1. Alat yang dibutuhkan dalam pembuatan benda
kerja
No
1.
2.
Nama Alat
Pensil
Mekanik
Penggaris
3.
4.
5.
6.
Penitik
Palu
Mesin Bor
7.
8.
Cutter
Kikir
instrument
9.
10.
11.
12.
13.
Mata Bor
Obeng ( +/ - )
Gergaji
Tang Potong
Solder
Atraktor
Spesifikasi
2B
Jumlah
1 buah
Mika 30 cm, 50 cm
@1
buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 set
Baja
Baja, 1 Kg
Drehfix 102, Minifix 110
0,8 mm, 1mm, 1,2 mm,
3 mm
Kenko A-300
Halus, Bulat
0,5 cm
30 cm x 2 cm, bergerigi
atas bawah
Saiko, CL25
Cadik, 30 watt/220 V
Rayden Gs 300
1 buah
1 buah
@
1buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Bahan
1.
Timah Solder
(Tenol)
Komponenkomponen
2.
3.
4.
Spesifikasi
Jumlah/
Ukuran
Merk Pancing
1 rol
sesuai
kebutuhan
5.
Amplas
6.
Specer
7.
Amperemeter
1 cm, 2 cm
Heles sensitivitas
5%
Secukupnya
(20 x 6,5
x 16,7)
cm
Secukupnya
Secukupnya
1 buah
6,5 cm
5
1
16,7 cm
20 cm
44
16,7 cm
20 cm
Keterangan:
1. Konektor remote control
2. Konektor sistem keamanan ruang
3. Konektor modul NM7010
4. LCD M1632
5. Lubang kabel power
6. Sensor suhu LM35
Titik Pengukuran
Tegangan
VCC
GND
AVCC
ATMega16
TP 1
TP 2
D1
C1
IN 4007
D2
D3
TP 3
100 F /
25 V
TR
TIP41
D5
IN 4007
C2
10 F /
25 V
No
I/O device
Port
Tegangan
Keterangan
1.
Sensor suhu
LM35
PA.0
0 V-5 V
Input ke
mikrokontroler
berupa sinyal
2.
Transmitter
infrared
remote
control
LCD M1632
PC.5
0 V-5 V
PB.0PB.7
0 V-5V
Vcc
+5 Volt
TP 4
3.
Input ke
mikrokontroler
berupa pulsa
Output
mikrokontroler
berupa display
suhu ruang
Teg. keluaran
LM35 (V)
mikrokontroler
0.18
0.19
0.20
0.22
0.24
0.26
0.28
0.30
Port H/L
.0
.1
.2
.3
.4
.5
.6
.7
Konversi tegangan ke
suhu
dr LM35 (oC)
18
19
20
22
24
26
28
30
40
31.0
LM35
Media yang digunakan untuk pengukuran dan pengujian sensor suhu LM35
adalah es batu. Es batu ini dibiarkan hingga
mencair sambil mengamati perubahan suhu
pada termometer analog dan tegangan keluaran
LM35 pada multimeter. Hasil pengukuran
tegangan sensor suhu LM35 dan konversi
tegangan ke suhu terlihat pada tabel 5.4.
S u h u (C)
Vcc Vout G
29.3
30
30.4
27.2
25.2
23.0
20
20.0
18.2
21.0
29.2
27.0
24.9
22.6
20.8
19.6
18.0
Keterangan
10
10
20
30
40
50
60
10
11
12
13
14
15
16
Vcc
+5 V
Kondisi
Remote
Kondisi
AC
Keterangan
OFF
OFF
OFF
OFF
OFF
OFF
OFF
OFF
OFF
OFF
ON
OFF
OFF
OFF
OFF
OFF
OFF
OFF
OFF
OFF
OFF
ON
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Tegangan (V)
Ket.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
0
4.8
0.2
4.9
0.02
1.55
0.05
0.1
0.09
0.04
4.9
0.02
Vss
Vcc
VLC
RS
R/W
E
DB0
DB1
DB2
DB3
DB4
DB5
DB6
DB7
V+
V-
Kondisi
remote
OFF
ON
Kondisi
AC
OFF
ON
Keterangan
Normal
Normal
6.2. Saran
VI. PENUTUP
6.1. Kesimpulan
1) Sistem ON-OFF AC (Air Conditioner) ini
merupakan pengembangan dari teknologi
pendingin ruangan, di mana AC dapat
dikendalikan secara otomatis dengan range
suhu tertentu. Selain itu, sistem ini dapat
dikendalikan dan dimonitoring via web.
2) Display (tampilan) suhu ruang pada LCD
prsesisi dengan suhu yang ditampilkan pada
halaman web.
3) LM35 merupakan sensor suhu yang
mempunyai ketelitian tinggi. Berdasarkan
hasil uji alat, ketidaklinearan LM35 dalam
sistem ini hanya berkisar 0oC sampai
dengan 0.4oC.
4) Sistem ON-OFF AC (Air Conditioner)
bekerja sesuai dengan yang diharapkan,
yaitu ketika suhu ruang 20o C, AC mati
sedangkan ketika suhu ruang 28o C, AC
hidup.
5) Kendali AC dan monitoring via web
bekerja normal, yaitu ketika instruksi pada
web diplih, maka sistem akan bekerja sesuai
dengan instruksi tersebut.
2009.
Merawat
dan
AC. Jakarta: Kawan