02 Bab14 PDF
02 Bab14 PDF
Bab1
Pengukuran,
Besaran, dan
Satuan
Sumber: CD Image
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara mengukur besaran Fisika, seperti massa, panjang, dan waktu.
Seberapa besarkah massa tubuh Anda, 40 kg, 60 kg, atau 80 kg? Bagaimana
Anda dapat mengetahui massa Anda tersebut? Anda dapat mengetahui
massa Anda tersebut dengan cara mengukur massa tubuh Anda dengan
menggunakan timbangan badan. Timbangan badan atau neraca adalah alat
yang dapat digunakan untuk mengukur massa suatu benda.
Dalam kehidupan sehari-hari, selain neraca, banyak sekali alat ukur
yang dapat membantu Anda untuk mengetahui besaran yang Anda ukur.
Ketika ingin mengukur tinggi badan Anda, mistar atau meteran pita dapat
Anda gunakan. Ketika suhu tubuh Anda panas, Anda dapat menggunakan
termometer untuk mengetahui seberapa panas suhu tubuh Anda.
Demikian pula, ketika Anda ingin mengetahui berapa lama suatu peristiwa
berlangsung, Anda dapat menggunakan jam atau stopwatch. Selain itu
Anda pun dapat mengukur diameter sebuah benda dengan menggunakan
jangka sorong atau mikrometer sekrup. Sebenarnya, masih banyak alat
ukur lainnya yang dapat Anda temukan. Dapatkah Anda menyebutkan
dan menggunakannya? Supaya Anda lebih memahami cara mengukur
besaran Fisika, seperti massa, panjang, dan waktu, pelajarilah bab ini
dengan saksama.
A. Sistem
Pengukuran
B. Angka Penting
C. Besaran dan
Satuan
Soal
1.
2.
3.
Pramateri
A Sistem Pengukuran
Amatilah tinggi badan teman Anda, apakah terlihat lebih tinggi atau
lebih pendek daripada badan Anda? Anda dapat mengetahui jawabannya
dengan membandingkan tinggi badan Anda dengan teman Anda. Akan
tetapi, Anda akan mengalami kesulitan dalam menentukan secara tepat
seberapa besar perbedaan tinggi yang ada pada Anda dan teman Anda.
Dalam menentukan besarnya perbedaan ini, Anda tentunya membutuhkan
alat bantu yang dapat memberikan solusinya dengan tepat.
Dalam kasus ini, secara tidak langsung Anda telah melakukan suatu
proses pengukuran. Membandingkan suatu besaran dengan besaran lain
yang telah ditetapkan sebagai standar pengukuran disebut mengukur. Alat
bantu dalam proses pengukuran disebut alat ukur. Berikut ini akan
dijelaskan proses pengukuran dengan menggunakan beberapa alat ukur,
antara lain alat ukur panjang (mistar, jangka sorong, dan mikrometer
sekrup), alat ukur massa, dan alat ukur waktu.
1. Alat Ukur
Ketika Anda akan melakukan pengukuran suatu besaran Fisika, dibutuhkan
alat ukur untuk membantu Anda mendapatkan data hasil pengukuran. Untuk
mengukur panjang suatu benda, dapat menggunakan mistar, jangka sorong,
atau mikrometer ulir (sekrup). Untuk mengukur massa suatu benda dapat
menggunakan timbangan atau neraca. Adapun untuk mengukur waktu, Anda
dapat menggunakan jam atau stopwatch. Dapatkah Anda menyebutkan alat
ukur lainnya selain alat ukur tersebut?
Selain faktor alat ukur, untuk mendapatkan data hasil pengukuran yang
akurat perlu juga dipertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
proses pengukuran, antara lain benda yang diukur, proses pengukuran, kondisi
lingkungan, dan orang yang melakukan pengukuran.
Sumber: bioc.rice.edu
Gambar 1.1
Skala pada mistar ukur.
a. Mistar Ukur
Pada umumnya, mistar sebagai alat ukur panjang memiliki dua skala
ukuran, yaitu skala utama dan skala terkecil. Satuan untuk skala utama adalah
sentimeter (cm) dan satuan untuk skala terkecil adalah milimeter (mm). Skala
terkecil pada mistar memiliki nilai 1 milimeter, seperti yang terlihat pada
Gambar 1.1. Jarak antara skala utama adalah 1 cm. Di antara skala utama
terdapat 10 bagian skala terkecil sehingga satu skala terkecil memiliki nilai
1
cm = 0,1 cm atau 1 mm. Mistar memiliki ketelitian atau ketidakpastian
10
pengukuran sebesar 0,5 mm atau 0,05 cm, yakni setengah dari nilai skala
terkecil yang dimiliki oleh mistar tersebut. Selain skala sentimeter (cm),
terdapat juga skala lainnya pada mistar ukur. Tahukah Anda mengenai skala
tersebut? Kapankah skala tersebut digunakan?
b. Jangka Sorong
Pernahkah Anda melihat atau menggunakan alat ukur yang memiliki
skala nonius? Salah satu alat ukur ini adalah jangka sorong. Anda dapat
menggunakan alat ukur ini untuk mengukur diameter dalam, diameter luar,
serta kedalaman suatu benda yang akan diukur.
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang terdiri atas skala
utama, skala nonius, rahang pengatur garis tengah dalam, rahang pengatur
garis tengah luar, dan pengukur kedalaman. Rahang pengatur garis tengah
Gambar 1.2
Alat ukur jangka sorong dengan
bagian-bagiannya.
Sumber: CD Image
skala utama
skala nonius
pengukur kedalaman
Coba Anda ukur panjang sebuah benda dengan menggunakan alat ukur
ini. Ketika Anda menggunakan jangka sorong, Anda akan menemukan nilai
skala terkecil pada alat ukur tersebut. Tahukah Anda apakah nilai skala
terkecil itu? Nilai skala terkecil pada jangka sorong, yakni perbandingan
antara satu nilai skala utama dengan jumlah skala nonius. Skala nonius jangka
sorong pada Gambar 1.2, memiliki jumlah skala 20 maka skala terkecil dari
jangka sorong tersebut adalah
1 mm
= 0,05 mm. Nilai ketidakpastian jangka
20
sorong ini adalah setengah dari skala terkecil sehingga jika dituliskan secara
Kata Kunci
Besaran Fisika
Jangka sorong
Ketidakpastian pengukuran
Mikrometer ulir
Mistar ukur
Nilai skala terkecil
Sistem pengukuran
Skala nonius
Skala utama
matematis, diperoleh
x =
1
0,05 mm = 0,025 mm
2
poros
selubung
dalam (skala
utama)
selubung luar
(skala nonius)
roda bergigi
Gambar 1.3
Sumber: CD image
kunci poros
bingkai
Selubung bagian luar adalah tempat skala nonius yang memiliki 50 bagian
skala. Satu skala nonius memiliki nilai 0,01 mm. Hal ini dapat diketahui ketika
Anda memutar selubung bagian luar sebanyak satu kali putaran penuh, akan
diperoleh nilai 0,5 mm skala utama. Oleh karena itu, nilai satu skala nonius
0, 5
adalah
mm = 0,01 mm sehingga nilai ketelitian atau ketidakpastian
50
1
mikrometer ulir (sekrup) adalah x = 0,01 mm = 0,005 mm atau 0,0005 cm.
2
Jika jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur diameter benda, begitu
pula dengan mikrometer sekrup. Menurut Anda, dari kedua alat ukur
tersebut, manakah yang memiliki nilai keakuratan yang tinggi?
c. Stopwatch
Pernahkah Anda mengukur,berapa lama Anda berlari? Menggunakan
apakah Anda mengukurnya? Banyak sekali macam dan jenis alat ukur waktu.
Salah satu contohnya adalah stopwatch. Stopwatch merupakan alat pengukur
waktu yang memiliki skala utama (detik) dan skala terkecil (milidetik). Pada
skala utama, terdapat 10 bagian skala terkecil sehingga nilai satu skala terkecil
yang dimiliki oleh stopwatch analog adalah 0,1 detik. Ketelitian atau
Sumber: www.catsquared.com
Gambar 1.4
Pengukuran menggunakan
stopwatch analog dalam
mengukur waktu.
1
0,1 detik
2
= 0,05 detik. Selain stopwatch analog, terdapat juga stopwatch digital. Menurut
Anda samakah pengukuran stopwatch analog dengan stopwatch digital?
Manakah yang lebih akurat?
e. Neraca
Mungkin Anda pernah menimbang sebuah telur dengan menggunakan
timbangan atau membandingkan massa dua buah benda, dengan menggunakan kedua tangan Anda. Dalam hal ini Anda sedang melakukan
pengukuran massa. Hanya saja alat yang digunakan berbeda. Terdapat
banyak macam alat ukur massa, misalnya neraca ohaus, neraca pegas,
dan timbangan. Setiap alat ukur massa memiliki cara pengukuran yang
berbeda. Cobalah Anda ukur massa sebuah benda kemudian tuliskan
cara mengukurnya.
Gambar 1.5
Neraca ohaus digunakan
sebagai alat ukur massa.
Sumber: www.scales-r-us
a. Pengukuran Tunggal
1) Pengukuran tunggal menggunakan mistar
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ketelitian pengukuran
mistar adalah 0,5 mm. Setiap pengukuran selalu disertai dengan
ketidakpastian sehingga nilai ini selalu diikutsertakan dalam hasil
pengukuran. Coba perhatikan Gambar 1.6. Misalkan, hasil pengukuran
adalah 2,1 cm. Oleh karena ketidakpastian memiliki nilai dua angka di
belakang koma, yakni 0,05 cm maka hasil pengukuran ditulis pula dalam
dua angka di belakang koma sehingga menjadi 2,10 cm. Panjang
pengukuran dapat dituliskan menjadi:
A = x + x
(11)
atau
A = 2,10 cm + 0,05 cm
Variabel x adalah nilai hasil pengukuran, x nilai ketidakpastian, dan A
adalah nilai panjang pengukuran. Hasil pengukuran tersebut dapat diartikan
bahwa panjang hasil pengukuran berada di antara 2,05 cm dan 2,15 cm.
Secara matematis, dapat dituliskan
Sumber: www.charleslocksmith.com
Gambar 1.6
Pengukuran menggunakan
mistar ukur.
Gambar 1.7
Pengukuran menggunakan jangka
sorong.
A = (2,3600 + 0,0025) cm
atau
2,3575 cm < A 0 < 2,3625 cm
Gambar 1.8
Hasil pengukuran menggunakan
mikrometer ulir (sekrup).
b. Pengukuran Berulang
Kata Kunci
Neraca
Pengukuran berulang
Pengukuran tunggal
Stopwatch
x
n
x1 + x2 + x3 + x4 + ... + xn
n
(12)
dengan n adalah jumlah data yang diukur dan x adalah nilai rata-rata hasil
pengukuran. Simpangan bakunya dapat ditulis sebagai berikut.
Sx =
(x
x )2
( n 1)
(13)
(14)
Hubungan Antara
Z dan (A, B)
1.
2.
Z =A+B
Z =AB
3.
Z =AB
4.
Z =
( Z ) 2 = ( A) 2 + ( B) 2
( Z ) 2 = ( A) 2 + ( B) 2
2
2
2
Z A B
=
+
Z A B
2
2
2
Z = A + B
Z A B
A
B
Mahir Meneliti
Mengukur Massa dan Waktu Jatuh Bola
Alat dan Bahan
1. Stopwatch
2. Bola tenis atau bola kasti
3. Meteran
4. Neraca atau timbangan
Prosedur
1. Ukurlah massa bola menggunakan neraca atau timbangan.
2. Jatuhkanlah bola dari ketinggian 1 m. Untuk mengetahui tinggi tersebut
gunakanlah meteran.
3. Catat waktu hingga mencapai tanah.
4. Ulangi prosedur nomor 1 dan 2 hingga lima kali.
5. Ubahlah ketinggian jatuh bola menjadi 2 m dan 3 m.
6. Lalu, masukkan hasil pengukuran ke dalam tabel berikut.
Pengukuran Massa Bola
Pengukuran
Ke-
Massa (kg)
1.
2.
3.
4.
5.
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
Ketinggian 1 m
Percobaan
Ke-
1.
2.
3.
4.
5.
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
Ketinggian 2 m
Percobaan
Ke-
1.
2.
3.
4.
5.
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
Ketinggian 3 m
7.
8.
Percobaan
Ke-
1.
2.
3.
4.
5.
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
..........................................................................
4.
1
2
3
4
5
5.
10
25
20
15
xi (cm)
16,5
16,4
16,6
16,5
16,5
10
30
B Angka Penting
Hasil pengukuran yang telah Anda lakukan dengan menggunakan alat
ukur adalah nilai data hasil pengukuran. Nilai ini berupa angka-angka dan
termasuk angka penting. Jadi, definisi dari angka penting adalah semua
angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, termasuk angka terakhir yang
ditaksir atau diragukan. Angka-angka penting ini terdiri atas angka-angka
pasti dan satu angka taksiran yang sesuai dengan tingkat ketelitian alat ukur
yang digunakan.
Semua angka-angka hasil pengukuran adalah bagian dari angka penting.
Namun, tidak semua angka hasil pengukuran merupakan angka penting.
Berikut ini merupakan aturan penulisan nilai dari hasil pengukuran.
a. Semua angka bukan nol merupakan angka penting. Jadi, 548 memiliki
3 angka penting dan 1,871 memiliki 4 angka penting.
b. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka
penting. Jadi, 2,022 memiliki 4 angka penting.
c. Angka nol yang terletak di sebelah kanan tanda koma dan angka bukan
nol termasuk angka penting.
d. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak
di sebelah kiri maupun di sebelah kanan koma desimal, bukan angka penting.
Jadi, 0,63 memiliki 2 angka penting dan 0,008 memiliki 1 angka penting.
Hal ini akan lebih mudah terlihat jika ditulis 63 102 dan 8 103.
Dalam penulisan hasil pengukuran, ada kalanya terdapat angka yang
digarisbawahi. Tanda garis bawah ini menunjukkan nilai yang diragukan.
Angka yang digarisbawahi termasuk angka penting, tetapi angka setelah
angka yang diragukan bukan angka penting. Jadi, 3541 memiliki 3 angka
penting dan 501,35 memiliki 4 angka penting.
Kerjakanlah
Tentukanlah oleh Anda, jumlah angka penting dari setiap hasil pengukuran massa
dan waktu jatuh bola pada kegiatan Mahir Meneliti pada halaman 7.
Jelajah
Fisika
Yard Perunggu (1497)
a. Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih
dahulu dan tidak bergantung pada besaran lainnya. Terdapat tujuh besaran
pokok yang telah ditetapkan, yakni massa, waktu, panjang, kuat arus listrik,
temperatur, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Selain itu, terdapat dua
besaran tambahan yang tidak memiliki dimensi, yakni sudut datar dan
sudut ruang (tiga dimensi). Satuan dan lambang satuan dari besaran pokok
dapat Anda lihat pada Tabel 1.2 dan Tabel 1.3 berikut.
Tabel 1.2 Tujuh Besaran Pokok dalam Sistem Internasional
Besaran Pokok
Panjang
Massa
Waktu
Arus Listrik
Suhu
Intensitas Cahaya
Jumlah Zat
Tabel 1.3
Satuan
Lambang Satuan
meter
kilogram
sekon (detik)
ampere
kelvin
kandela
mole
m
kg
s
A
K
cd
mol
Besaran
Tambahan
Satuan
Sudut datar
Sudut ruang
radian
steradian
Lambang
Satuan
rad
sr
b. Besaran Turunan
Solusi
Cerdas
10
Gaya
Energi
Daya
Tekanan
Frekuensi
Muatan Listrik
Beda Potensial
Hambatan Listrik
Satuan
Lambang
Satuan
newton
joule
watt
pascal
hertz
coulomb
volt
ohm
N
J
W
Pa
Hz
C
V
Kapasitas Kapasitor
Fluks Magnetik
Induksi Magnetik
Induktansi
Fluks Cahaya
Kuat Penerangan
farad
weber
tesla
henry
lumen
lux
F
Wb
T
H
ln
lx
2. Satuan
Ada dua macam sistem satuan yang sering digunakan dalam ilmu Fisika
dan ilmu teknik, yakni sistem metrik dan sistem Inggris. Satuan yang akan
dibahas dalam materi ini adalah sistem metrik saja. Sistem metrik kali pertama
digunakan di negara Prancis yang dibagi menjadi dua bagian, yakni sistem
MKS (meter - kilogram - sekon) dan CGS (centimeter - gram - sekon). Akan
tetapi, satuan internasional menetapkan sistem MKS sebagai satuan yang
dipakai untuk tujuh besaran pokok.
Jelajah
Fisika
Inci Kubik
11
Kerjakanlah
Jelajah
Fisika
Waktu Lintas Dunia
Waktu setempat menunjukkan
pukul 12 siang ketika Matahari
mencapai puncak ketinggiannya.
Hal ini terjadi satu jam lebih
lambat untuk tiap perjalanan
sepanjang 15 ke barat. Sebuah
kapal akan menentukan
kedudukan longitudinalnya
(kedudukan timur barat) dengan
memperhatikan perbedaan
antara waktu setempat dengan
waktu yang ditunjukkan oleh jam
yang dibawa dari rumah. Hal ini
memerlukan jam yang tetap
untuk menunjukkan ketelitian
waktu selama perjalanan.
Masalah ini baru terpecahkan
pada 1735 dengan
ditemukannya kronometer
kapal.
Sumber: Jendela Iptek, 1997
12
Setelah Anda mengetahui sejarah penetapan satuan tujuh besaran pokok, coba
Anda temukan sejarah dua besaran pokok tambahan dan beberapa besaran
turunan. Diskusikan hasilnya dengan guru Anda. Anda dapat memperoleh
referensi dari buku, majalah, internet, ataupun dari makalah.
3. Faktor Pengali
Dalam sistem internasional, faktor pengali dari sebuah besaran pokok
dengan besaran pokok yang lainnya adalah sama. Contoh untuk besaran
panjang dan besaran massa, yakni seperti pada tabel berikut.
Tabel 1.5 Contoh Faktor Pengali Panjang dan Massa
Besaran Panjang
kilometer
hektometer
dekameter
meter
desimeter
centimeter
milimeter
Besaran Massa
kilogram
hektogram
dekagram
gram
desigram
centigram
miligram
Nama Awalan
Simbol
10 18
10 15
10 12
10 9
10 6
10 3
10 3
10 6
10 9
10 12
atto
femto
piko
nano
mikro
mili
kilo
mega
giga
tera
a
f
p
n
Solusi
m
K
M
G
T
Cerdas
Penyelesaian
a. gaya = ma = [MLT2]
b. momentum = mv = [MLT1]
E
= [ML 2T3]
t
F
d. tekanan =
= [ML1T2]
A
1
e. energi =
mv2 = [ML2T2]
2
c. daya =
4. Dimensi
Dalam Fisika, ada tujuh besaran pokok yang berdimensi dan dua besaran
pokok tambahan yang tidak berdimensi. Semua besaran dapat ditemukan
dimensinya. Jika dimensi sebuah besaran diketahui, dengan mudah dapat
diketahui pula jenis besaran tersebut. Tujuh besaran pokok yang berdimensi
dapat Anda lihat pada tabel berikut ini.
Jawab: d
Ebtanas 2004
Nama Awalan
Dimensi
1
2
3
4
5
6
7
Panjang
Massa
Waktu
Arus listrik
Suhu
Intensitas cahaya
Jumlah zat
[L]
[M]
[T]
[I]
[ ]
[J]
[N]
Contoh
1.1
1 2
at . Jika v memiliki satuan m/s, t memiliki
2
satuan s, dan x memiliki satuan m, tentukanlah satuan dari besaran a.
Jawab:
Diketahui: v bersatuan m/s,
x bersatuan m, dan
t bersatuan s.
1 2
x = vt + at
2
1
m
s + a(s)2
m =
2
s
2
s
m =m+
a
2
13
Supaya persamaan sebelah kiri dan persamaan sebelah kanan sama, persamaan
sebelah kanan haruslah bersatuan m sehingga.
s2 a = m
a = m/s2
Jadi, satuan dari besaran a adalah m/s2.
5. Konversi Satuan
Adakalanya ketika Anda ingin melakukan operasi suatu besaran, baik
penjumlahan, pengurangan, perkalian, ataupun pembagian, Anda akan
mengalami kesulitan dalam melakukannya dikarenakan satuan dari besaran
yang sejenis tidak sama. Misalnya, Anda akan menjumlahkan dua buah
besaran kelajuan 72 km/jam + 30 m/s, penjumlahan tersebut tidak dapat
Anda lakukan sebelum Anda konversi salah satu satuan dari besaran satu
ke satuan besaran lainnya. Nilai 72 km/jam dapat Anda konversi menjadi
m/s dengan cara sebagai berikut
1 km = 1.000 m
1 jam = 3.600 s
72.000 m
= 20 m/s
3.600 s
Jadi, Anda dapat dengan mudah menjumlahkan kedua nilai kelajuan tersebut.
maka 72 km/jam =
4.
5.
Rangkuman
1.
4.
2.
5.
3.
14
6.
7.
8.
P e t a Konsep
Pengukuran Besaran Fisika
menggunakan
terdiri atas
dengan cara
Alat Ukur
Besaran Pokok
Besaran Turunan
contohnya
contohnya
contohnya
Mistar
Jangka Sorong
Mikrometer Ulir
Stopwatch
Neraca Ohaus
Panjang (m)
Massa (kg)
Waktu (s)
Temperatur (K)
Kuat Arus (A)
Intensitas
Cahaya (cd)
Jumlah Zat (mol)
Gaya
Energi
Kecepatan
Percepatan
Tekanan
Pengukuran
Tunggal
Pengukuran
Berulang
memiliki
Satuan
dapat di
memiliki
Konversi
Ketidakpastian dan
Aturan Angka
Penting
memiliki
Dimensi
Kaji Diri
Setelah mempelajari bab Pengukuran, Besaran, dan Satuan,
Anda dapat mengukur besaran Fisika, seperti massa, panjang,
dan waktu. Jika Anda belum mampu mengukur besaran Fisika,
seperti massa, panjang, dan waktu, Anda belum menguasai
materi bab Pengukuran, Besaran, dan Satuan dengan baik.
15
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dan kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1.
2.
3.
4.
5.
Sebatang kayu memiliki panjang 10 m. Dari pernyataan tersebut yang disebut besaran adalah ....
a. 1 0
b. m
c. 10 m
d. panjang
e. kayu
Dari sistem besaran berikut ini, yang termasuk
besaran pokok dalam sistem SI adalah ....
a. berat
b. muatan listrik
c. volume
d. suhu
e. kecepatan
6.
16
a. siswa
b. bus
c. 3 0
d. menit
e. 30 menit
15. Massa jenis air dalam sistem CGS (cm - gram sekon) adalah 1 g/cm. Jika massa jenis ini dikonversikan ke sistem internasional (SI) maka nilainya
adalah ....
a. 10-3 kg/mm3
b. 10-1 kg/mm3
c. 1 kg/m3
d. 10 kg/m3
e. 103 kg/m3
16. Satuan berat dalam SI adalah ....
a. kg
b. kgm/s
c. kgm/s2
d. kgm2/s
e. kgm2/s2
17. Dalam SI, satuan tekanan adalah ....
a. dyne
b. joule
c. pascal
d. newton
e. watt
18. Satuan energi dalam SI adalah ....
a. watt
b. joule
c. dyne
d. newton
e. pascal
19. Lintasan sebuah partikel dinyatakan dengan
x = A + Bt + Ct2. Dalam rumus itu x menunjukan
tempat kedudukan dalam cm, t waktu dalam sekon,
A, B, dan C masing-masing merupakan konstanta.
Satuan C adalah ....
a. cm/s
b. cm/s 2
c. cms
d.
e.
s/cm
cm
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan kerjakanlah pada buku latihan Anda.
1.
2.
3.
4.
5.
Tentukanlah hasil pengukuran panjang menggunakan jangka sorong berikut ini beserta
ketelitiannya.
17
6.
7.
18
9. Dari pengamatan mengukur ketebalan dengan menggunakan jangka sorong (ketelitian 0,025 mm) dari
suatu bahan secara berulang-ulang, didapat hasilnya
sebagai berikut.
No
Skala Utama
1
2
3
1,2 cm
1,4 cm
1,6 cm
0,03
0,05
0,07
...
...
...