MANAJEMEN STRATEJIK
Oleh :
Dewa Gede Eka Narendra Putra
(1406205076)
1.
Berisi informasi input dasar yang dibutuhkan untk merumuskan strategi, terdiri dari:
1. Matriks evaluasi faktor eksternal (external factor evaluation EFE)
2. Matriks evaluasi faktor internal (internal factor evaluation IFE)
3. Matriks profil kompetitif (competitif profil matriks)
Berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan
faktor-faktor eksternal dan internal utama. Teknik tahap 2 meliputi:
Matriks kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman (SWOT) adalah sebuah alat pencocokan
yang penting yang membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi:
1.
Strategi WO (kelemahan-peluang)
WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan cara mengambbil ;keuntungan dari
peluang eksternal. Terkadang, peluang muncul , tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal
yang menghalanginya memenfaatkan peluang tersebut.
3.
Strategi ST (kekuatan-ancaman)
5. Cocokkan kekuatan internal dan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi
SO
6. Cocokkan kelemahan internal dan peluang eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi
WO
7. Cocokkan kekuatan internal dan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi
ST
8. Cocokkan kelemahan internal dan ancaman eksternal, dan catat hasilnya pada sel strategi
SO
9. Matriks Posisi Strategis dan Evaluasi Tindakan (Strategis Position and Action
Evaluation-SPACE)
Matriks ini merupakan kerangka empat kuadran yang menunjukkan apakan strategi
agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu organisasi tertentu.
Sumbu-sumbu matriks SPACE menunjukkan dua dimensi internak (kekuatan finansial [financial
strength-FS] dan keunggulan kompetitif [competitif advantage-CA]) dan dua dimensi eksternal
(stabilitas lingkungan [environmental stability-ES] dan kekuatan industri [industry strength-IS)
keempat faktor ini kiranya merupakan penentu terpenting dari posisi strategis keseluruhan suatu
organisasi.
1. Matriks Boston Consulting Group (BCG)
Matriks BCG secara grafis menggambarkan perbedaan antar devisi dalam hal posisi
pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri. Matriks BCG memungkinkan sebuah
organisasi multidivisional mengelola portofolio bisnisnya dengan cara mengamati posisi pangsa
pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari setiap devisi relatif terhadap semua devisi lain
didalam organisasi.
2. Matriks Internal-Eksternal (Internal-External-IE matrix)
Matriks IE memposisikan berbagai divisi suatu organisasi dalam tampilan sembilan sel.
Matriks IE serupa dengan matriks BCG dalam pengertian bahwa kedua alat tersebbut
menempatkan divisi-divisi organisasi dalam sebuah diagram sistematis; itulah alasan mengapa
keduanya disebut matriks potofolio.
3. Matriks Strategi Besar (Grand Strategi Matrix)
Matriks strategi besar didasarkan pada dua dimensi evaluatif: posisi kompetitif dan
pertumbuhan pasar (industri) Alat-alat ini bergantung pada informasi yang diperoleh dar tahap
input untuk memadukan peluang dan ancama eksternal. Menccokkan (matching) faktor-faktor
keberhasilan penting eksternal dan internal merupakan kunci untuk menciptakan strategi altenatif
yang masuk akal.
strategic planning matrix-QSPM). QSPM menunjukkan input daya tarik relatif berbagaistrategi
alternatif dan dengan demikian, memberikan landasan objetif bagi pemilihan strategi alternatif.
Kesembilan teknik dalam perumusan strategi (strategy formulation framework) diatas
membutuhkan hubungan intuisi dan analisis. Devisi-devisi otonom dalam sebuah organisasi
lazim menggunakan berbagai teknik perumusan strategi tersebut untuk mengembangkan strategi
dan tujuan.
1. Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif (QSPM)
Secara konseptual, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi yang
dibangun berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting eksternal dan internal. Dya tarik relatif
dari setiap strategi didalam serangkaian alternatif dihitung dengan menentukan dampak
kumulatif dari setiap faktor keberhasilan penting eksternal dan internal.
2. Keistimewaan dan keterbatasan QSPM
Keistimewaa dari QSPM :
kemungkinan bahwa faktor-fakto utama akan terlewat atau diberi bobot ssecara
berlebihan
Keterbatasan QSPM :
Ekuifinalitas
Memuaskan
Generalisasi