Anda di halaman 1dari 2

Dolar AS Jadi Ancaman Terbesar Ekonomi Global Tahun Depan

Liputan6.com, New York - Untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir, Bank
Sentral Amerika Serikat (The Fed) menyatakan siap menaikkan suku bunganya. Sementara pada
saat yang sama, bank-bank sentral besar di seluruh dunia masih tengah berusaha membangkitkan
perekonomiannya setelah program Quantitative Easing yang dilakukan The Fed secara bertahap.
Melansir laman Business Insider, Rabu (25/11/2015), normalisasi suku bunga The Fed
kemungkinan akan menjelma menjadi pasar besar untuk dolar. Penguatan dolar AS merupakan
masalah besar terhadap utang berdenominasi dolar AS dalam jumlah besar yang dimiliki negaranegara di luar AS.
"Tren (penguatan dolar AS) tersebut dapat menjadi pemicu krisis finansial global
berikutnya," ungkap pakar finansial ternama John Mauldin.
Dia menerangkan, suku bunga rendah di AS selama beberapa tahun terakhir telah
memicu pinjaman dolar AS dalam bentuk besar di seluruh dunia. Hal tersebut banyak menimpa
negara-negara berkembang. Data dari Bank of International Settlements menunjukkan, terdapat
utang senilai US$ 9,7 triliun berdenominasi dolar AS di luar negara adidaya tersebut. Nilai itu
terus melonjak naik dari US$ 5,6 triliun pada akhir 2008.
Berbagai perusahaan dan pemerintahan di negara-negara berkembang meminjam dana
dalam bentuk dolar AS karena tersedia dengan suku bunga sangat rendah. Hampir mendekati nol.
Dengan peningkatan nilai tukar dolar AS, maka harga yang harus dibayar setiap negara
menjadi jauh lebih tinggi. Kondisi tersebut juga membuat banyak perusahaan tenggelam dalam
utang berjumlah besar. Selain itu, menurut Mauldin, penguatan dolar AS dapat menjerumuskan
para kreditor internasional ke dalam proses pembayaran utang yang pelik. Kondisi tersebut, akan
menjadi konsekuensi terbesar dari penguatan dolar AS akibat normalisasi suku bunga yang
ditenggarai The Fed.
Sekadar informasi, hingga saat ini, Gubernur The Fed Janet Yellen masih menanti saat
yang tepat untuk menaikkan suku bunga AS. Semua tergantung pada perkembangan pasar tenaga
kerja dan peningkatan inflasi mencapai target dua persen.
Sementara para pelaku pasar yakin The Fed akan mulai menaikkan suku bunga akhir
tahun ini.(Sis/Nrm)

Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/2374473/dolar-as-jadi-ancaman-terbesar-ekonomiglobal-tahun-depan

Anda mungkin juga menyukai